Anda di halaman 1dari 31

ORANG TUA VS

TEMAN SEBAYA

Menjadi Pendengar yang


Baik
Dr. Astrid Novita, SKM, MKM
Highlight
01 02
Materi
Teori
Introduction
Perkembangan
Remaja

03 04
Kajian tentang
Komunikasi Tips: Do and Don’t
dengan Remaja
01

Intro…
➢ Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-
anak ke masa kehidupan orang dewasa
➢ Remaja adalah periode penting selama rentang kehidupan
➢ Ada 3 tahap selama usia 10-21 tahun (early, middle, dan late adolescent)
➢ Identik dengan penyimpangan perilaku (Juvenile Deliquency)
➢ Terjadi beberapa perubahan dan perkembangan yang meliputi
perkembangan Fisik dan Psikososial
➢ Urgensinya komunikasi orangtua dan remaja sebagai preventive
Klasifikasi Periode Remaja
1. Masa remaja awal (10-14 thn): Biasanya duduk di bangku Sekolah Dasar dan
Sekolah Menengah Pertama, dengan ciri-ciri: (1) tidak stabil keadaannya, lebih
emosional, (2) mempunyai banyak masalah, (3) masa yang kritis, (4) mulai tertarik
pada lawan jenis, (5) munculnya rasa kurang percaya diri, dan (6) suka
mengembangkan pikiran baru, gelisah, suka berkhayal dan suka menyendiri.

2. Masa remaja madya (15-18 thn) : Biasanya duduk di bangku Sekolah


Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dengan ciri-ciri:
(1) sangat membutuhkan teman, (2) cenderung bersifat narsistik/kecintaan pada
diri sendiri, (3) berada dalam kondisi keresahan dan kebingungan, karena
pertentangan yang terjadi dalam diri, (4) berkeinginan besar mencoba segala hal
yang belum diketahuinya, dan (5) keinginan menjelajah ke alam sekitar yang lebih
luas.

3. Masa remaja akhir (19-21 thn): Ditandai dengan ciri-ciri: (1) aspek-aspek psikis
dan fisiknya mulai stabil, (2) meningkatnya berfikir realistis, memiliki sikap pandang
yang sudah baik, (3) lebih matang dalam cara menghadapi masalah, (4)
ketenangan emosional bertambah, lebih mampu menguasai perasaan, (5) sudah
terbentuk identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, dan (6) lebih banyak
perhatian terhadap lamabang-lambang kematangan.
Juvenile
Deliquency
• Kenakalan remaja (juvenile deliquency):
merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada
anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu
bentuk pengabaian sosial, sehingga terbentuk tingkah
laku yang menyimpang (Larasati, 2019).
• Delinkuensi atau kejahatan remaja merupakan reaksi
terhadap masalah psikis remaja itu sendiri, kurang lebih
90% dari jumlah remaja delinkuen berasal dari keluarga
berantakan (broken home). Kondisi keluarga yang tidak
bahagia akan menimbulkan masalah psikologis dan
penyesuaian diri pada remaja
Bentuk Juvenile Deliquency

Bentuk-bentuk perilaku deliquency menjadi empat kategori, dengan uraian sebagai berikut:

1) Pertama, kenakalan yang menimbulkan korban fisik dan mental pada orang lain, antara
lain perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, seks bebas, bullying dan lain-
lain.
2) Kedua, kenakalan yang menimbulkan korban materi, antara lain perusakan, pencurian,
pecopetan, pemerasan, dan lain-lain.
3) Ketiga, kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain, tetapi
merusak diri sendiri antara lain pelacuran, penyalahgunaan obat, merokok dan minuman
keras.
4) Keempat, kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status sebagai pelajar,
dengan cara membolos dan melanggar peraturan sekolah, melawan orangtua,
mengingkari status orang tua, dll
Penyebab Juvenile Deliquency

Teori Biologis Teori Subkultur Deliquency


Perilaku deliquency terjadi karena faktor Sifat-sifat suatu struktur sosial dengan pola
fisiologis dan struktur jasmaniah budaya (subkultur) yang khas dri lingkungan
seseorang. Kejadiannya berlangsung familial, tetangga dan masyarakat yang didiami
Melalui gen atau plasma pembawa sifat oleh para remaja deliquency tersebut (sosek
dalam keturunan, yang semuanya bisa rendah, populasi padat)
memunculkan penyimpangan tingkah laku
dan anak-anak menjadi delinquen secara
potensial
Teori Sosiogenis
Para sosiolog berpendapat bahwa penyebab
Teori Psikogenis dari segala tingkah laku delinquen adalah
Teori ini menekankan sebab-sebab tingkah laku faktor sosial-psikologis, seperti struktur sosial
delinkuen anak-anak dari aspek psikologisnya. deviatif, tekanan kelompok, Pengaruhan
Antara lain faktor kepribadian, motivasi, fantasi, sosial, status sosial, dll. Dalam hal ini yang
rasionalisasi, emosi yang kontroversial, paling berpengaruh adalah faktor kultural dan
kecenderungan psikopatologis, dan lain-lain. sosial
Teori 02
Perkembangan
Remaja
01

PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik individu
meliputi empat aspek, yaitu : Pertumbuhan/perubahan
(Kuhlen dan Thomson, 2017) Fisik Remaja:

1) Sistem syaraf sangat mempengaruhi


perkembangan kecerdasan dan 1. Perubahan Proporsi tubuh
emosi; 2. Perubahan ciri-ciri seks primer
2) Otot-otot, yang mempengaruhi (Pubertas)
pekembangan kekuatan dan 3. Perubahan ciri-ciri seks sekunder
kemampuan motorik,; 4. Aktifnya kelenjar pada system Endokrin
3) Kelenjar Endokrin, yang
menyebabkan munculnya pola-pola
tingkah laku baru
4) Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi
tinggi berat dan berat badan
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Pengaruh Gizi Pengaruh Keluarga:


faktor keturunan
Jenis Kelamin

Riwayat Kesehatan
Gangguan emosional
Kurang rangsangan fisik Anak yang dari masa kanak-kanak sudah
dari lingkungan mengalami ketidaknyamanan kehidupan seperti
sedih, tertekan, kekurangan kasih sayang akan
mengalami ganggual emosional yang
menyebabkan terbentuknya streoid adrenal
yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat
berkurangnya pembentukan hormon
pertumbuhan di kelenjar pituitari
02
Perkembangan Psikososial

Konsep Tuntutan yang


Psikologi-sosial dihadapi Remaja:
Pertanyaan yang sangat penting &
llmu pengetahuan yang mendasar tentang
mempelajari pengalaman dan • Siapakah Aku ?
tingkah laku individu manusia • Krisis identitas akibat
dalam hubungannya dengan kematangan
situasi-situasi sosial seksualitas dan tuntutan
psikososial (orangtua-teman
sebaya-lingkungan sekitar)
Tahapan Perkembangan Psikososial
Berdasarkan Teori Erik Erikson
Tahap Merasa Mampu pada
Membangun kepercayaan
(Trust vs Mistrust): 0-18 bln 04 Usia Sekolah: 6 – 11 Tahun

01 Tahap awal perkembangan kepribadian


anak. Bayi belajar untuk mempercayai
Mulai sering beinteraksi sosial. Fase industry
vs inferiority, mereka yang berhasil
melewatinya akan merasa kompeten dan
orang lain, terutama orang yang akhirnya membentuk kepercayaan diri.
mengasuhnya

05
Membangun otonomi (Autonomy vs Tahap Membangun Identitas di
Usia Remaja: 12 – 18 Tahun
02
Shame and Doubt): 18 bln – 3 thn
Konflik identitas dan kebingungan peran terjadi
Bayi sudah tumbuh menjadi anak-anak dengan
pada usia remaja. Ini akan mempengaruhi
kemampuan pengendalian diri. Fase otonomi vs
kehidupannya di masa depan. Seorang remaja
rasa malu dan ragu ini cukup krusial
mungkin akan mencoba peran yang berbeda
Tahap Berinsiatif vs Rasa untuk menemukan yang paling cocok
Bersalah bagi Anak Usia Pra Tahap Menjalin Kedekatan di

03 Sekolah: 3-5 Tahun


Anak mulai mencoba mengembangkan inisiatif. Jika 06 Usia Dewasa Muda 19 – 40
Tahun
Pada tahap psikososial ini, manusia berfokus
dipupuk, anak bisa mengembangkan kepercayaan
pada pengembangan hubungan dekat dan
diri. Jika sering Anda larang atau kritik sehingga
penuh kasih dengan orang lain. Anda akan
rasa ingin tahunya tak terpenuhi, maka anak akan
mulai mengenal pacaran, pernikahan,
tumbuh dengan perasaan takut, ragu, dan tdk PD
membangun keluarga, dan persahabatan
Tahapan Perkembangan Psikososial
Berdasarkan Teori Erik Erikson

07 08
Tahap Dewasa Usia Tahap Kematangan di
40 Hingga 65 Tahun Usia 65 Tahun Hingga
Meninggal Dunia
Di tahap dewasa, Anda akan
berfokus pada kontribusi kepada Pada tahap ini, Anda akan
masyarakat dan generasi merefleksikan apa yang telah
berikutnya, termasuk dilakukan saat menjalani masa muda.
membesarkan anak.
Tugas Perkembangan Remaja
(Yudrik Jahja dalam Putro 2017)

Klasifikasi Tugas Perkembangan Remaja dalam


1. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman 9 Kategori (Luella Cole dalam Putro 2017):
kualitasnya.
2. Mencapai kemandirian emosional dari orangtua atau
figur-figur yang mempunyai otoritas. 1) 1. Kematangan emosional.
3. Mengembangkan ketrampilan komunikasi 2. Pemantapan minat-minat heteroseksual.
interpersonal dan bergaul dengan teman sebaya, baik 3. Kematangan sosial.
secara individual maupun kelompok. 4. Emansipasi dari control keluarga.
4. Menemukan manusia model yang dijadikan identitas
pribadinya.
5. Kematangan intelektual.
5. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan 6. Memilih pekerjaan.
terhadap kemampuannya sendiri. 7. Menggunakan waktu senggang secara tepat.
6. Memeperkuat self-control (kemampuan 8. Memiliki falsafah hidup.
mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinsip- 9. Identifikasi diri
prinsip, atau falsafah hidup.
7. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri
(sikap/perilaku) kekanak-kanakan
Basic emotions to
work with adolescents
The basic emotions are those from which all the
others start. There are six that we must know and
manage, since they open the way to emotional
intelligence. For this, it is important to understand
when they help us, where they come from or when
we should use others alternatively:

✹ fear
✹ sadness
✹ rage
✹ pride
✹ to love
✹ happiness
03
Komunikasi Ortu dan
Remaja
Sebelum bicara tentang Komunikasi efektif antara Ortu
dan Remaja

BONDING (KELEKATAN)

1. Keterikatan emosional dan komitmen yang dibuat seseorang untuk sebuah hubungan sosial
dengan orang tua, pengasuh, saudara kandung, teman sebaya, teman sekolah, guru, mitra
raksasa, dan anggota masyarakat lainnya di sepanjang siklus kehidupan (Lee&Lok, 2012)
2. Ibu menduduki peringkat pertama sebagai figur lekat utama anak, ibu biasanya lebih banyak
berinteraksi dengan anak dan berfungsi sebagai orang yang memenuhi kebutuhannya serta
memberikan rasa nyaman (Purnama & Wahyuni, 2017)..
3. Ayah juga mempunyai peranan penting dalam penentuan status kelekatan anak.
Keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak berhubungan dengan pencapaian akademik,
kompetensi sosial, dan harga diri anak-anak mereka (Purnama & Wahyuni, 2017).
4. Faktanya, transisi remaja yang sehat menuju otonomi dan dewasa difasilitasi oleh kelekatan
yang aman dan hubungan emosional dengan orang tua (Jiang 2017 dalam Astrid 2020)
JUSTIFIKASI: KENAPA KOMUNIKASI ANTARA ORTU
DAN REMAJA ITU PENTING
• Komunikasi orangtua dengan remaja merupakan proses pembentukan kognisi, sikap dan
perilaku remaja, yang berpengaruh pada perkembangan remaja dan disinilah unsur
pendidikan terhadap remaja akan dibentuk (Larasati, 2019).
• Keluarga merupakan unit komunitas sosial terkecil yang sangat berperan dalam proses
perkembangan seorang individu. Selain faktor dari lingkungan sosial dan teman sebaya,
keluarga merupakan faktor utama yang membentuk karakter anak karena lingkungan sosial
pertama yang dikenal oleh anak adalah keluarga. Komunikasi interpersonal antara orang tua
dengan anaknya dapat menumbuhkan kepercayaan anak terhadap orang tuanya, sehingga
dapat mempertahankan kedekatan (Christian, 2018).
• Salah satu kunci penting untuk dapat menjadi sahabat bagi remaja adalah membangun
hubungan harmonis yang diawali dengan lancarnya komunikasi antara keduanya atau
disebut juga “komunikasi efektif”. Komunikasi efektif sendiri berarti saling bertukar informasi,
kepercayaan, perasaan, ide, dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya
sesuai dengan harapan (Dewi, 2020)
• Kurangnya pemantauan, perhatian dan komunikasi dari orangtua kepada remaja
memberikan kontribusi besar pada penyimpangan perilaku remaja. Komunikasi efektif
orangtua remaja dapat menjadi salah satu faktor untuk menekan perilaku agresif pada
remaja (Pratidina, 2019)
Kesalahan dalam Komunikasi Anak dan Orang Tua

1
Tidak Menyimak Perkataan Anak:
2
timbul sekat antara satu dengan yang
lain, hingga akhirnya antara apa yang Dominasi Emosi: Ketika 3
disampaikan satu pihak dengan yang berkomunikasi dengan dominasi Underestimate: Anak juga memiliki kebutuhan untuk
diterima dan dipahami pihak lain emosi, maka yang terjadi adalah dihargai. Ketika mereka menceritakan atau
menjadi tidak sinkron. terjadi distorsi pada informasi menyampaikan sesuatu, mereka ingin apa yang
yang disampaikan mereka sampaikan juga diperhatikan, disimak, dan
dipandang penting oleh orang tua.

5 6
4 Memberikan kritik berlebihan:
Sering menceramahi: Memberi Kritik-kritik yang disampaikan dengan
Hanya Berbicara Ketika Ada Masalah: Tercipta
nasihat adalah hal yang bagus kata-kata yang tidak tepat dan
jarak antara orang tua dengan anak. Anak
namun jika dilakukan dengan cara cenderung meremehkan akan
memiliki perasaan tidak dihargai dan hanya
yang kurang tepat, anak merasa membuat anak takut berekspresi
menjadi objek sasaran koreksi orang tua saja.
diceramahi terus menerus maka bahkan kehilangan kepercayaan diri.
anak bisa jadi akan semakin
menarik diri dari orang tuanya
TOXIC PARENT
Memperlakukan anak
seperti orang yang Memaksakan keinginan
bodoh orang tua pada anak

Thoughts Sore
Memukuli anakeyes
Orang tuanya terlalu
mengekang vs tidak
memperdulikan anak Mengatakan kata-kata yang
Headaches Snot
membuat ortidak
anak getpercaya
sick
Memarahi anak secara diri dan merasa tidak dicintai
berlebihan oleh orang tuanya sendiri

Terlalu membebani anaknya


Neck aches Trembling
dengan hands
rasa bersalah atau
Tidak menghargai keputusan dengan kesalahan yang
anak mereka perbuat lalu diungkit
terus menerus oleh orang
tuanya
TEMAN SEBAYA
UNTUK REMAJA
DEFINISI DAN FUNGSI TEMAN SEBAYA
1. Remaja yang memiliki tingkat usia dan kedewasaan yang sama
2. Sekelompok individu yang memiliki minat dan pengalaman yang sama, saling
melakukan interaksi, memiliki tujuan dan menganut aturan yang sama.
3. Fungsi terpenting teman sebaya adalah sebagai penyedia sumber informasi di luar
keluarga tentang dunia remajanya
4. Fungsi Teman Sebaya:
• Sebagai sumber afeksi
• Tempat untuk mencoba melakukan adopsi perilaku baru
• Terjadinya proses akulturasi dan asimilasi budaya, karena dalam satu kelompok teman
sebaya terdiri dari beberapa orang yang memiliki latar belakang budaya pribadi dan
budaya daerah asal yang berbeda-beda
• Membantu peranan sosial yang baru. Kelompok teman sebaya memberi kesempatan
bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru. Misalnya: anak yang belajar
bagaimana menjadi pemimpin yang baik
5. Dukungan sosial teman sebaya terdiri dari empat aspek yaitu:

• Emotional or Esteem Support: Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan
perhatian, kepedulian, penghargaan positif
• Tangible or instrumental Support: Dukungan ini merupakan dukungan nyata atau
bantuan langsung
• Informational Support: Dukungan informasi ini dapat berupa pemberian nasehat, saran,
problem solving
• Companionship Support: Dukungan berupa jaringan dalam berbagai minat dan aktivitas
bersama
Kenapa Teman Sebaya Lebih Nyaman untuk Remaja
dibandingkan Ortu:

1. Lebih leluasa untuk cerita segala hal


2. No judging
3. Lebih didengarkan
4. Satu frekuensi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Ortu dan
Remaja

Suasana Psikologis
Bahasa (Verbal dan Non Verbal)

Latar belakang sosial budaya keluarga

Bentuk Keluarga

Trust
STRATEGI KOMUNIKASI
ORTU-REMAJA
1 Identifikasi Perasaan Remaja, Penerimaan, Berikan DO
Kepercayaan, Empati dan Peduli dengan pesan non
verbal

2 Hargai dan Apresiasi serta Fokus/Pendengar yang


baik

Mengelola Emosi: argue less but keep Establish


3 routines and rules, tingkatkan persepsi positif

Rutin Berkomunikasi, berkomunikasi secara


4 terbuka dan jujur

Gunakan Tehnik Komunikasi yang nyaman:


bangun komunikasi interpersonal yang baik,
5 terapkan komunikasi yang jelas dan langsung,
sisipkan pesan emosional
DON’T

Merasa lebih tahu banyak daripada remaja


(menggurui)
Mendominasi
tidak memberi kesempatan remaja untuk
mengemukakan pendapat

lebih banyak berbicara daripada mendengar,


Tidak Fokus tidak berusaha untuk mendengar dulu apa
dan Tidak yang sebenarnya terjadi dan dialami remaja
Menghargai meremehkan, membandingkan, memerintah,

Judging/Tidak memberi cap (stereotype)

memberikan menyindir, menyalahkan, menuduh,


kepercayaan membohongi dan berburuk sangka.
Wahai orang-orang yang
beriman, jagalah dirimu
dan Keluargamu dari siksa
api neraka (QS. At-Tahrim
66:6)
Thanks!
“In family life, love is the oil that eases friction,
the cement that binds closer together, and the
music that brings harmony.”
— Friedrich Nietzsche

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai