Anda di halaman 1dari 26

Perbedaan Anak perempuan

dan laki-laki menurut tahap


perkembangan anak
Sabtu, 7 Januari 2023
Kelas Parenting : Mendidik anak perempuan
Menjadi orang tua

“Parenting is a life time job


and does not stop when a
child grows up.” –Jake Slope
Our Team
Style

Perkembangan Fisik
Secara fisik, pertumbuhan fisik (tinggi dan berat badan) yang dialami
oleh anak perempuan dan laki-laki hampir memiliki kesamaan, hingga
memasuki usia Sekolah Dasar. Pada usia ini, anak perempuan akan
bertumbuh dengan pesat, meskipun kemudian akan disusul oleh anak
laki-laki beberapa tahun kemudian.
Women have about twice the body fat of
men, most of it concentrated around their
breasts and hips. In males, fat is more
likely to go to the abdomen. On average,
males grow to be 10 percent taller than
females. – Santrock, 2017
Perkembangan Fisik

Remaja

6 – 10 tahun
• Perempuan: Perkembangan
motorik halus cenderung lebih
cepat
• Laki-laki: Perkembangan motorik
1 – 5 Tahun kasar cenderung lebih cepat
• Perempuan: Memiliki lebih
banyak jaringan lemak
• Laki-laki: Memiliki lebih banyak
jaringan otot
Motorik Kasar
Berlari
Melompat
Keseimbangan
dll
Motorik Halus
Memegang pensil
Menulis
Melukis
Menggambar
Mengguntig
dll
Masa Puberitas pada Remaja
Perbedaan Laki-Laki Perempuan

Cenderung lebih cepat


Waktu Cenderung lebih lambat

Perubahan Hormon Didominasi oleh hormon Testosteron Didominasi oleh hormon Esterogen

Body image More positive body image More negative body image

Tubuh bertambah berat dan tinggi dengan Tubuh bertambah berat dan tinggi
Bentuk Tubuh pesat serta pinggang mengecil

Jakun mulai tumbuh dan terlihat; suara Suara berubah menjadi lebih nyaing
Suara menjadi lebih berat dan merdu

Ciri fisik Wajah Mulai tumbuh kumis dan jerawat Muncul jerawat

Rambut halus mulai tumbuh dibagian Rambut halus mulai tumbuh dibagian
Ciri Fisik Tubuh tertentu tertentu
Tahapan Pubertas
Perkembangan Kognitif
Anak perempuan cenderung
memiliki kemampuan verbal yang
lebih baik (Blakemore,
Berenbaum, & Liben, 2009)

Anak laki-laki cenderung lebih baik


dalam kemampuan visuospatial
(i.e. kemampuan membaca peta,
mengetahui arah) (Halpern &
others, 2007).
Perkembangan Sosioemosional
v Aggression
Anak laki-laki cenderung lebih agresif
secara fisik dibandingkan dengan anak
perempuan -Brendgen, 2009-.

Penelitian menemukan, untuk agresi secara


verbal tidak terdapat perbedaan antara laki-laki
dan perempuan. Meskipun, pada umumnya
agresif secara verbal lebih sering dilakukan oleh
perempuan (Eagly & Steffen, 1986).
Perkembangan Sosioemosional
v Relationship Communication
Pada area ini, perempuan dianggap
cenderung relationship-oriented
dibandingkan laki-laki.
Anak perempuan lebih menyukai bermain
dalam sebuah kelompok kecil yang
merupakan sahabatnya
Penelitian
Deborah Tannen (1990), membedakan cara komunikasi yang dilakukan:
1. Rapport talk ⇨ merupakan bahsa komunikasi yang mana bertujuan
untuk membangun koneksi. (Kegiatan ini lebih disenangi oleh
perempuan).
2. Report talk ⇨ berbicara dengan tujuan untuk memberi informasi.
(kegiatan ini lebih disenangi oleh laki-laki).s
Perkembangan Sosioemosional
v Emosi dan cara mengelolanya
Anak perempuan cenderung mengekspresikan
emosinya secara terbuka dan intens
dibandingkan anak laki-laki, khususnya
memperlihatkan perasaan sedih dan takut
(Blakemore, Berenbaum, & Liben,
2009).

Anak perempuan juga lebih peka dalam


membaca emosi orang lain dan menunjukan
empati
Perkembangan Moral
Perkembangan moral adalah ketika anak mulai mampu untuk menilai mana yang baik dan
buruk, mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak bisa dilakukan.

Anak Perempuan

Cenderung menekankan pada


kepedulian atau pengambilan Perbedaan penekanan ini
keputusan secara empatik berkaitan dengan
keterlibatan perempuan
Anak Laki-laki
dalam kegiatan sehari-
hari yang melibatkan
Cenderung menekankan pada
keadilan
kepedulian dan perhatian

(Jaffee & Hyde, 2000; Wark & Krebs, 1996; Weisz & Black, 2002).
Self-Concept/ Konsep Diri
Keyakinan, pandangan atau
penilaian seseorang terhadap
dirinya
Mengapa Positive Membuat anak menjadi lebih optimis dan
Self-Concept percaya diri

penting pada anak


perempuan Menjadi individu yang mau belajar berbagai
hal yang baru

Dapat menyelesaikan permasalahan dengan


baik

Dapat terhindar dari lingkungan yang toxic


Komponen yang
membentuk Self-concept
Self
Image

Self-
concept

Ideal Self-
Self Esteem
Terkait dengan bagaimana individu
memandang dirinya sendiri

Who am I?

Physical Description; Social Roles; Personal


Traits; Existential Statement (abstrak)

Self image Dapat dipengaruhi oleh orang tua dan pola


asuh, teman, media, dll.
Terkait dengan seberapa besar individu
Self ESTEEM menghargai dirinya

Melibatkan proses evaluasi tentang diri


individu, untuk menilai positif dan negatif

High Self-esteem ditandai dengan percaya


diri, tidak memikirkan pendapat orang
lain, optimis

Dapat dipengaruhi oleh reaksi dari orang


lain, perbandingan dengan orang lain,
peranan sosial, identifikasi
Terkait dengan apa yang diinginkan oleh seorang individu
Ideal self
Ideal self tidak selalu sesuai dengan real self (incongruency)

Dapat dipengaruhi oleh reaksi dari orang lain (khususnya


significant others), bagaimana individu membandingkan
dirinya dengan orang lain, sejauh mana individu
mengidentifikasi dirinya terhadap orang lain

Deal with incongruency:


- Know that you are enough
- Change because you want to, not because you should
- Stop comparing yourself to others
- Define yourself based on your own values and beliefs
Healthy Mom-Daughter Relationship

Dapat mengatasi konflik Dapat menjadi teman terbaik


dengan baik

Dapat saling menerima Tidak saling mengkritisi


satu sama lain

Dapat menghabiskan waktu


Selalu ada bersama
Healthy Dad-Daughter Relationship

Lebih mementingkan Mendekatkan diri


anaknya daripada dirinya dengan anaknya

Menjadi sosok yang Mau mendengarkan


hangat dan penyayang anaknya

Menghargai anak perempuannya


seperti memberikan pujian
Peranan Ayah
Pemberi perlindungan pada
anak perempuannya.

Menjadi jendela pertama yang


mengenalkan ”dunia” laki-laki
pada anak perempuannya

Membela anak perempuannya


ketika diperlakukan secara kasar
.

Mengenalkan kegiatan laki-laki pada


anak perempuan dengan tujuan
untuk meningkatkan kemandirian
Meningkatkan
Komunikasi Orang Tua - Anak

01 03
Mendengar Sepakati aturan
tidak menginterupsi, langsung waktu, tujuan penggunaan,
setuju/tidak setuju, dan memberikan kerahasiaan/batasan
solusi

02 04
Terbuka dan
Diskusi Spesifik
Kebutuhan, Tanggung jawab, Validasi informasi yang dapat
resiko dipercaya
Komunikasi Orang Tua- Anak

Ying, L., Ma, F., Huang, H., Guo, X., Chen, C., Xu, F., & Eapen, V. (2015). Parental monitoring, parent-adolescent
communication, and adolescents’ trust in their parents in China. PLoS ONE, 10(8).
“The best inheritance a parent can give
his children is a few minutes of his
time each day.” –O. A. Battista

Anda mungkin juga menyukai