dengan prinsip-prinsip yang dipegang oleh suami maupun istri. Prinsip yang salah akan membuat bumerang bagi bahtera rumah tangga di kemudian hari, sedangkan prinsip yang benar akan menjadikan pernikahan tetap abadi walaupun berbagai badai menyerang rumah tangga mereka.
Banyak Pasangan suami istri Kristiani yang tidak
sadar sebenarnya telah mendasarkan pernikahan mereka dengan prinsip-prinsip yang salah. Parahnya, hal ini mereka ketahui setelah pernikahan sudah berjalan 5 tahun, belasan tahun, atau bahkan puluhan tahun. Ketika terjadi percekcokkan, bercerai enggan dilakukan karena hal itu tidaklah diperbolehkan, tetapi bila tetap dengan suami atau istri saat ini maka yang terjadi adalah pertengkaran demi pertengkaran, dendam dan luka batin yg terus berulang, kecewa tanpa henti, hati yg menjadi tawar.
Oleh karenanya, untuk mengatasi hal ini maka Anda
dan Pasangan harus mengetahui dan mengecek prinsip-prinsip salah apa yang masih dipegang dan perlu diubah. Lakukan dengan segera dan berjalanlah dalam kebenaran.
Prinsip Salah 1: Pernikahan adalah kontrak.
Ya, pernikahan adalah sebuah pernikahan legal, tetapi
di mata Tuhan itu lebih tinggi lagi. Yang benar adalah pernikahan adalah sebuah perjanjian, suatu janji yang tidak dapat dipisahkan. Ini adalah komitmen sekali seumur hidup.
Prinsip Salah 2: Saya menikahi kamu, bukan
keluarga kamu.
Kebenarannya adalah Anda tidak hanya menikahi
Pasangan Anda; Anda juga "menikahi" Keluarga Pasangan Anda sebagai satu paket! Jangan menipu diri Anda sendiri dan menganggap mertua atau ipar Anda bukanlah sebuah masalah. Pasangan Anda dibesarkan di dalam sebuah keluarga yang ingin melihat Pasangan Anda menjadi seperti apa hari ini.
Prinsip Salah 3: Saya dapat mengubah Pasangan
saya.
Salah! Anda tidak dapat mengubah karakter atau
kebiasaan Pasangan Anda dengan cinta anda yang besar. Yang dapat Anda ubah adalah reaksi Anda terhadap Pasangan Anda.
Prinsip Salah 4: Kita terlalu berbeda.
Perbedaan bukanlah masalah utama sepanjang itu bukanlah mengenai nilai-nilai dan moral yang Anda pegang selama ini. Ketidaksesuaian tidaklah mematikan sebuah hubungan. Isu utamanya adalah bagaimana Anda menghadapi perbedaan Anda dan Pasangan Anda.
Prinsip Salah 5: Cinta saya telah mati
terhadap Pasangan saya.
Gairah Anda mungkin tidak akan berlangsung
selamanya, tetapi cinta tinggal seumur hidup. Anda mungkin tidak selalu merasakan getaran cinta tapi Anda harus menentukan untuk mencintai Pasangan Anda seperti Anda mencintai diri Anda sendiri.
Prinsip Salah 6: Pernikahan yang lebih
tradisional akan menyelamatkan pernikahan kita.
Karena frustrasi, banyak pria merasa bahwa jika
hubungan mereka bisa seperti pernikahan orang- orang tua jaman dulu, kehidupan akan lebih bahagia. Mereka bingung tentang peran dan tanggung jawab jender. Konsep penundukkan diri sering disalahpahami dan dilecehkan. Kehendak Allah tentang pernikahan yang sesungguhnya adalah kesetaraan jender.
Prinsip Salah 7: Ini adalah saya - Jika Anda
tidak suka tinggalkan saya.
Keengganan untuk berubah berakar pada
pemberontakan. Ini cara Anda melakukan hal-hal yang melawan Allah. Jika Anda mengatakan Anda tidak dapat berubah justru akan bertentangan dengan pengalaman keselamatan hidup Anda. Hal ini membutuhkan kemauan untuk melihat perilaku Anda dan bekerja ke arah menjadi lebih seperti Kristus.
Prinsip Salah 8: Ia berselingkuh. Kita harus
bercerai!
Perselingkuhan adalah hal yg serius dan merusak
tetapi itu tidak dapat diperbaiki jika kedua Pasangan tidak sepakat untuk mencoba. Harus ada komitmen untuk mengakhiri perselingkuhan, waktu pertobatan, pengampunan dan membangun kembali hubungan. Perjanjian mungkin telah rusak tetapi dapat dipulihkan bila Pasangan memilih untuk melakukannya. Ini tidak mudah, tetapi mungkin.
Prinsip Salah 9: Tidak masalah jika saya
melakukan dosa karena Allah pasti mengampuni.
Allah akan mengampuni Anda jika Anda bertobat
tetapi bukanlah menjadi tidak peduli dengan apa yang Anda lakukan. Perilaku Anda memiliki konsekuensi rohani, jadi jangan menganggap murah kasih karunia Allah. Prinsip Salah 10: Ini sudah terlalu rusak.
Jika Anda merasa sudah tidak ada harapan masa
depan pernikahan Anda sudah tampak suram, percayalah Allah dapat mengubahnya. Dia dapat mengubah hati, melakukan mukjizat dan bekerja dalam situasi yang paling sulit. Dia adalah Allah yang mungkin. Mendekatkanlah diri kepada-Nya perantara pernikahan Anda, lakukan pertempuran dengan musuh sejati Anda (setan) dan harapkan Tuhan untuk bekerja atas nama Anda.
Jika Anda dan Pasangan Anda tetap terkait erat
dengan Tuhan, pernikahan Anda akan merefleksikan keintiman. Perceraian tidak perlu terjadi. Tidak ada perkawinan yang tidak menghadapi bahaya perceraian tetapi Anda dapat mencegah hal itu. Sudah waktunya untuk memperbaiki statistik perceraian turun dengan perkawinan Anda yang tetap utuh dan dipenuhi kasih Allah.