Anda di halaman 1dari 5

10 Prinsip Salah Hubungan

Suami Istri
(dari: Joseph Karamoy)

Kuat tidaknya sebuah pernikahan sangat bergantung


dengan prinsip-prinsip yang dipegang oleh suami
maupun istri. Prinsip yang salah akan membuat
bumerang bagi bahtera rumah tangga di kemudian
hari, sedangkan prinsip yang benar akan menjadikan
pernikahan tetap abadi walaupun berbagai badai
menyerang rumah tangga mereka.

Banyak Pasangan suami istri Kristiani yang tidak


sadar sebenarnya telah mendasarkan pernikahan
mereka dengan prinsip-prinsip yang salah. Parahnya,
hal ini mereka ketahui setelah pernikahan sudah
berjalan 5 tahun, belasan tahun, atau bahkan
puluhan tahun. Ketika terjadi percekcokkan, bercerai
enggan dilakukan karena hal itu tidaklah
diperbolehkan, tetapi bila tetap dengan suami atau
istri saat ini maka yang terjadi adalah pertengkaran
demi pertengkaran, dendam dan luka batin yg terus
berulang, kecewa tanpa henti, hati yg menjadi tawar.

Oleh karenanya, untuk mengatasi hal ini maka Anda


dan Pasangan harus mengetahui dan mengecek
prinsip-prinsip salah apa yang masih dipegang dan
perlu diubah. Lakukan dengan segera dan berjalanlah
dalam kebenaran.

Prinsip Salah 1: Pernikahan adalah kontrak.

Ya, pernikahan adalah sebuah pernikahan legal, tetapi


di mata Tuhan itu lebih tinggi lagi. Yang benar adalah
pernikahan adalah sebuah perjanjian, suatu janji yang
tidak dapat dipisahkan. Ini adalah komitmen sekali
seumur hidup.

Prinsip Salah 2: Saya menikahi kamu, bukan


keluarga kamu.

Kebenarannya adalah Anda tidak hanya menikahi


Pasangan Anda; Anda juga "menikahi" Keluarga
Pasangan Anda sebagai satu paket! Jangan menipu
diri Anda sendiri dan menganggap mertua atau ipar
Anda bukanlah sebuah masalah. Pasangan Anda
dibesarkan di dalam sebuah keluarga yang ingin
melihat Pasangan Anda menjadi seperti apa hari ini.

Prinsip Salah 3: Saya dapat mengubah Pasangan


saya.

Salah! Anda tidak dapat mengubah karakter atau


kebiasaan Pasangan Anda dengan cinta anda yang
besar. Yang dapat Anda ubah adalah reaksi Anda
terhadap Pasangan Anda.

Prinsip Salah 4: Kita terlalu berbeda.


Perbedaan bukanlah masalah utama sepanjang
itu bukanlah mengenai nilai-nilai dan moral yang
Anda pegang selama ini. Ketidaksesuaian tidaklah
mematikan sebuah hubungan. Isu utamanya
adalah bagaimana Anda menghadapi perbedaan
Anda dan Pasangan Anda.

Prinsip Salah 5: Cinta saya telah mati


terhadap Pasangan saya.

Gairah Anda mungkin tidak akan berlangsung


selamanya, tetapi cinta tinggal seumur hidup.
Anda mungkin tidak selalu merasakan getaran
cinta tapi Anda harus menentukan untuk
mencintai Pasangan Anda seperti Anda mencintai
diri Anda sendiri.

Prinsip Salah 6: Pernikahan yang lebih


tradisional akan menyelamatkan
pernikahan kita.

Karena frustrasi, banyak pria merasa bahwa jika


hubungan mereka bisa seperti pernikahan orang-
orang tua jaman dulu, kehidupan akan lebih
bahagia. Mereka bingung tentang peran dan
tanggung jawab jender. Konsep penundukkan diri
sering disalahpahami dan dilecehkan. Kehendak
Allah tentang pernikahan yang sesungguhnya
adalah kesetaraan jender.

Prinsip Salah 7: Ini adalah saya - Jika Anda


tidak suka tinggalkan saya.

Keengganan untuk berubah berakar pada


pemberontakan. Ini cara Anda melakukan hal-hal
yang melawan Allah. Jika Anda mengatakan Anda
tidak dapat berubah justru akan bertentangan
dengan pengalaman keselamatan hidup Anda. Hal ini
membutuhkan kemauan untuk melihat perilaku
Anda dan bekerja ke arah menjadi lebih seperti
Kristus.

Prinsip Salah 8: Ia berselingkuh. Kita harus


bercerai!

Perselingkuhan adalah hal yg serius dan merusak


tetapi itu tidak dapat diperbaiki jika kedua
Pasangan tidak sepakat untuk mencoba. Harus ada
komitmen untuk mengakhiri perselingkuhan,
waktu pertobatan, pengampunan dan membangun
kembali hubungan. Perjanjian mungkin telah rusak
tetapi dapat dipulihkan bila Pasangan memilih
untuk melakukannya. Ini tidak mudah, tetapi
mungkin.

Prinsip Salah 9: Tidak masalah jika saya


melakukan dosa karena Allah pasti
mengampuni.

Allah akan mengampuni Anda jika Anda bertobat


tetapi bukanlah menjadi tidak peduli dengan apa
yang Anda lakukan. Perilaku Anda memiliki
konsekuensi rohani, jadi jangan menganggap murah
kasih karunia Allah.
Prinsip Salah 10: Ini sudah terlalu rusak.

Jika Anda merasa sudah tidak ada harapan masa


depan pernikahan Anda sudah tampak suram,
percayalah Allah dapat mengubahnya. Dia dapat
mengubah hati, melakukan mukjizat dan bekerja
dalam situasi yang paling sulit. Dia adalah Allah yang
mungkin. Mendekatkanlah diri kepada-Nya perantara
pernikahan Anda, lakukan pertempuran dengan
musuh sejati Anda (setan) dan harapkan Tuhan untuk
bekerja atas nama Anda.

Jika Anda dan Pasangan Anda tetap terkait erat


dengan Tuhan, pernikahan Anda akan merefleksikan
keintiman. Perceraian tidak perlu terjadi. Tidak ada
perkawinan yang tidak menghadapi bahaya perceraian
tetapi Anda dapat mencegah hal itu. Sudah waktunya
untuk memperbaiki statistik perceraian turun dengan
perkawinan Anda yang tetap utuh dan dipenuhi kasih
Allah.

Sumber : cbn.comlbm

Anda mungkin juga menyukai