Perkembangan Emosi
pada Anak
Apa yang bisa kita ajarkan pada anak supaya mereka mengenali
perasaannya? Kita bisa mulai dengan bicara dengan anak…
Apa yang menyebabkan kamu senang? Apakah orang yang sedang senang selalu
• Dibelikan eskrim
tertawa?
• Ada teman main ke rumah Tidak mesti, ada juga orang yang sedang senang tapi tidak
• Diajak jalan-jalan tertawa, misalnya sedang serius bermain lego. Kamu senang tapi
karena sedang serius jadi sulit tertawa.
Ada juga orang yang sedih tapi berusaha tertawa atau
Bagaimana tandanya orang sedang tersenyum supaya tidak terlihat kesedihannya
senang?
• Tersenyum Apakah kita bisa senang terus-menerus?
• Tertawa
• bersemangat Tidak, karena kehidupan itu tidak sempurna. Kadang-kadang kita
menemui kemudahan, tapi juga kesulitan yang membuat kita
takut, marah, atau sedih. Tapi kesulitan-kesulitan itu biasanya
juga tidak terus-terusan.
Sedih
Muram, sendu, susah
Apa yang bisa kita ajarkan pada anak supaya mereka mengenali
perasaannya? Kita bisa mulai dengan bicara dengan anak…
Apa yang menyebabkan kamu sedih? Apakah orang yang sedang sedih selalu
menangis?
• Es krimku direbut kakak
• Tidak ada teman yang mau main
• Aku terjatuh dan tanganku sakit terluka Tidak, ada juga orang yang sedang tertawa sampai
mengeluarkan air mata seperti menangis. Atau orang yang
kelilipan :D
Bagaimana tandanya orang sedang sedih?
Apakah kita bisa senang lagi kalau sedang
• Menangis bersedih?
• Tidak ingin bicara dengan orang lain
Bisa, ketika kita sedih kita bisa bicara dengan ayah atau dengan
• Lemas, tidak bersemangat
ibu. Kalaupun ingin sendiri dulu pun tidak apa-apa. Tapi bicara
dengan ayah atau ibu bisa membantu kita untuk mengurangi
kesedihan, apalagi kalau kita bisa berpelukan sama ayah, ibu
atau saudara.
Marah
Frustasi, terganggu, iri
Apa yang bisa kita ajarkan pada anak supaya mereka mengenali
perasaannya? Kita bisa mulai dengan bicara dengan anak…
Apa yang menyebabkan kamu marah? Bagaimana kita bisa mengatasi diri bila
sedang marah?
• Aku main puzzle tapi susah sekali atau
• Kita bisa berlatih pernafasan, tarik nafas panjang. Lalu hitung
main lego tapi susah lepasinnya
• Kakak dapat permen lebih banyak, ayah mundur sampai 10. Lepaskan.. Ulangi sampai perasaan terasa
tidak adil lebih ringan
• Ayah tidak mau beliin mainan • Atau kita bisa ngobrol dengan orang yang kita sayangi,
kenapa kok kita marah
Bagaimana tandanya orang sedang Bagaimana kalau kamu menyebabkan
marah? orang lain marah?
• Ingin berteriak Harus minta maaf, tanya kenapa aku menyebabkan orang lain
• Ingin memukul marah dan berjanji tidak mengulangi lagi
• Wajahnya memerah
• Mengentak-entakkan kaki
Takut
Khawatir, panik, grogi
Apa yang bisa kita ajarkan pada anak supaya mereka mengenali
perasaannya? Kita bisa mulai dengan bicara dengan anak…
Apa bedanya takut dan khawatir ? Bagaimana tandanya orang sedang takut?
• Bulu kuduk kita berdiri
• Merasa deg-degan
• Gigi gemeretak
Pada usia 3 bulan, bayi baru mampu mengembangkan ”social smile”, yaitu bayi tersenyum atau
tertawa ketika melihat ada wajah orang lain di dekatnya (stimulus eksternal). Mulai usia ini penting
bagi anak untuk mendapatkan sebanyak mungkin stimulus (mendengar, melihat, dan merasakan ada
orang di sekitarnya (Orangtuanya)
Ketika wajah bayi memerah dan terlihat marah apakah dia memang marah? Belum tentu. Untuk bayi
di bawah 6 bulan biasanya bayi wajahnya seperti marah ketika merasakan sensasi tidak nyaman
misalnya basah, lapar, atau capek
Emosi takut bukan bawaan dari bayi, tapi lebih karena terkondisikan. Misalnya bayi yang kaget akan
suara keras lalu menangis. Atau pada usia lebih dari 6 bulan, bayi akan mengembangkan rasa takut
terpisah dari orangtua atau pengasuhnya
https://www.parents.com/baby/development/behavioral/emotions-in-the-first-year/
Usia 2 – 3 tahun
Mengekspresikan emosi
Anak mulai usia dua tahun umumnya akan mulai berkembang perbendaharaan katanya, dan mulai
bisa mandiri. Mereka mengekspresikan emosi sangat berbeda dengan bayi. Misalnya :
• Menggambar monster yang menakutkan (ekspresi rasa takut)
• Mulai tantrum ketika apa yang diinginkan tidak dikabulkan (ekspresi rasa marah)
Anak pada usia ini mulai merasakan berbagai perasaan (senang, marah, takut, sedih) tapi belum bisa
mengelolanya, belum bisa mengekspresikannya secara tepat. Mana ekspresi yang sehat mana yang
tidak sehat
https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/stages-of-emotional-development/
Usia 3 – 5 tahun
Mengelola emosi
Pada usia ini anak mulai masuk sekolah. Belajar dan bermain bersama anak lain bisa menimbulkan friksi.
Namun mereka tidak bisa mengandalkan orangtuanya ketika di sekolah. Anak mulai mengembangkan cara
baru untuk mengelola emosi. Peran guru dan orangtua sangat penting untuk membantu anak bisa
mengelola emosinya dengan baik
• Beri anak strategi mengelola emosi. Ketika anak marah atau sedih, misalnya strateginya adalah pergi ke tempat
yang tenang, tarik nafas dalam-dalam, bilang kepada guru, dan misalnya bisa dengan menggambar dan
mewarnai. Praktekkan bersama anak di rumah.
• Jangan menuntut anak terlalu banyak, atau terlalu sedikit. Menuntut anak untuk selalu menjadi yang terbaik di
kelas tidak terlalu bagus. Karena ketika prestasinya sedikit menurun, anak akan menjadi stress. Begitu pula
orangtua yang tidak berharap banyak juga tidak terlalu bagus, karena anak bisa bingung dan tidak punya
tujuan.
Bahan Bacaan
https://www.youtube.com/teded
https://www.youtube.com/c/SproutsVideos
https://www.youtube.com/c/PracticalPsychologyTips
https://www.youtube.com/c/Psych2go
https://kolom.kompas.com/bondhan.kresna?page=2
https://www.rasmussen.edu/degrees/education/blog/stages-of-emotional-development/
Terima Kasih