Anda di halaman 1dari 25

Kuliah Pra nikah

Pengelolaan Keuangan & Bisnis Rumah


Tangga Sesuai Syariah
Hendy Mustiko Aji

Disampaikan pada:
Kegiatan “Kuliah Pra Nikah” Melalui Zoom
Korps Dakwah Universtas Islam Indonesia (KODISIA), Yogyakarta
Ahad, 21 Februari 2021 | 09.00 – 10.25 WIB
Kita kenalan dulu
• Dosen dan Assistant Professor Jurusan
Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika
(FBE), Univesitas Islam Indonesia (UII)

• Suami dari 1 (satu) istri dan 2 anak


• Nikah usia 20 tahun pas masih kuliah semester
akhir

• Pernah jatuh bangun mengelola bisnis bersama


istri
Apalin nih
َ َ َ ْ ُ ْ ُ ‫ا‬ َ ْ ُ ْ ْ َ
‫ام‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫ال‬ ‫ف‬ ‫ي‬ ِ ‫وا‬ ‫ط‬ ‫س‬ِ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫َّل‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ف‬ ‫خ‬ِ ‫ن‬ ‫إ‬ِ ‫و‬
َ َ ُ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ِّ َ ْ ُ َ َ َ َ ُ ْ َ
‫النس ِاء مْثَ وََُ َ ورباع‬ ‫ن‬ ‫م‬ ِ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫اب‬ ‫ط‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫وا‬ ‫ح‬ ‫ك‬ِ ‫ان‬‫ف‬
َ َ ْ ُ ُ َ ْ ‫َ ْ خ ْف ُت ْم َأ اَّل َ ْ ُ َ َ َ َأ ْو َما َم َل َك ْت‬
‫أيمانكم ذ ِلك‬ ‫احدة‬ ِ َ ‫تع ِدل َوا فو‬ ِ ‫ن‬ ‫إ‬ِ ‫ف‬
ُ َُ ‫َْ ا‬
‫أدن أَّل تعولوا‬
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka
kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau
empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”
QS. An-Nisa: 3
Apalin nih

ۡ َ ٰۤ ‫ا‬ َ ۡ ۡ ُ َ ۡ َ ۡ ُ َ َ ۡ َ ٰۤۡ ُ ُ ۡ َ َ ۡ ُ َ ٰ َ ۡ َّ َ ُّ َ ٰۤ
‫اط ِل ِاَّل ان‬
ِ ‫يـايها ال ِذين امنوا َّل تاكلوا اموال َـكم بينكم ِبالب‬
‫ِّ ۡ ُ ۡ َ َ ۡ ُ ُ ٰۡۤ َ ۡ ُ َ ُ ۡ ا ه‬
َ‫اّٰلل‬ َ َ ۡ َ َ َ َ ۡ ُ َ
‫اض منكم ۚ وَّل تقتلوا انـفسكمؕ ِان‬ ٍ ‫تكون ِتجارة عن تر‬
ۡ َ ۡ ُ َ َ
‫كان ِبكم ر ِحيما‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali
dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh,
Allah Maha Penyayang kepadamu.”
QS. An-Nisa: 29
Kita akan kaitkan dan bahas dua keyword yang berkaitan dengan
topik kita pada hari ini:

Suami adil kepada (para) istri, & Muamalah harta


(para) istri adil kepada suami
Konsep Harta Suami-istri

Konsep Pengelolaan Keuangan dan Bisnis Rumah Tangga


Harus Mempertimbangkan Jenis Rumah Tangganya

• Suami Dengan Satu Istri Ibu Rumah Tangga


• Suami Dengan Satu Istri Wanita Karir
• Suami Dengan Lebih dari Satu Istri

Pembahasan kita hari ini kita fokuskan pada


jenis rumah tangga yang ini ya 
Konsep Harta Suami-istri
Harta Suami Milik Istri? Harta Istri Milik Istri?
Konsep Harta Suami-istri
Harta Suami Milik Istri? Harta Istri Milik Istri?

Suami berkewajiban Di dalam Islam, istri diberikan


memberikan nafkah harta dan hak penuh terhadap hartanya
non-harta kepada istrinya. yang tidak boleh didzolimi oleh
Nafkah harta yang diberikan suami.
kepada istrinya itu menjadi hak
istrinya secara penuh.
Konsep Harta Suami-istri
Harta Suami Milik Istri? Harta Istri Milik Istri?

Suami juga punya hak atas Sehingga, harta suami tidak


hartanya, sehingga istri tidak 100% milik istri, namun betul
boleh mendzolimi harta suami harta istri 100% milik istri.
dengan cara ingin menguasai
semua harta suaminya.
Konsep Harta Suami-istri
Harta Suami Milik Istri? Harta Istri Milik Istri?

• Istri tidak perlu tahu berapa pendapatan toal suami. Selama


suami memberikan nafkah materi sesuai kebutuhan kepada istri
maka itu sudah cukup.
• Tapi tidak mengapa jika suami bersikap transparan terkait
pendapatannya kepada istri.
Konsep Harta Suami-istri
Harta Suami Milik Istri? Harta Istri Milik Istri?
• Hak atas harta ini berbeda ketika suami atau istri meninggal dunia.
Pembagiannya dibagi sesuai dengan hukum waris dalam Islam

“Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta


yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka
tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu
mempunyai anak, maka kamu mendapat
seperempat dari harta yang ditinggalkannya
sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau
(dan) seduah dibayar hutangnya”

(QS. An-Nisa: 12)


Konsep Harta Suami-istri
Harta Suami Milik Istri? Harta Istri Milik Istri?
• Hak atas harta ini berbeda ketika suami atau istri meninggal dunia.
Pembagiannya dibagi sesuai dengan hukum waris dalam Islam

“Para isteri memperoleh seperempat harta yang


kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak.
Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri
memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu
tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu
buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu”

(QS. An-Nisa: 12)


PERENCANAAN KEUANGAN

Matematika Manusia dan (bukan vs/atau) Matematika Allah

• Menjalankan keuangan rumah tangga itu harus REALISTIS terukur


• Jangan sampai mengelola keuangan rumah tangga itu hanya berbasis
keyakinan (tawakkal), tapi gak ada ukurannya (ikhtiar).
• Keyakinan (tawakkal) tentu saja diperlukan tapi tawakkal yang benar itu
adalah ketika melibatkan ikhtiar (yang terukur) di dalamnya.
• Maka perlu nih mengkombinasikan antara matematika manusia (ikhtiar
terukur) dan matematika Allah (tawakkal)
• Untuk itulah, perlu ada ikhtiar melalukan perencanaan keuangan
terukur.
PERENCANAAN KEUANGAN

Pendapatan suami keseluruhan per bulan

15% pegangan 30% biaya hidup 5% 30% cicilan 20% tabungan


suami gaya (Anak dan Istri)
hidup
• Jika hendak mencicil, pastikan cicilan itu
Persentasi pegangan/hak
adalah cicilan produktif dan bebas riba
suami ini fleksibel bergantung
• Kalo gak perlu-perlu amat, gak usah nyicil,
berapa pendapatan total suami
sehingga porsi 30% bisa masuk tabungan
per bulan dan kebutuhan
(anak dan istri) atau masuk komponen biaya
rumah tangga
hidup
PERENCANAAN KEUANGAN

Pendapatan suami keseluruhan per bulan = Rp. 3.000.000

15% 30% biaya hidup 5% 30% cicilan 20% tabungan


pegangan gaya (Anak dan Istri)
suami hidup

Rp. 450.000 Rp. 900.000 Rp. 150.000 Rp. 900.000 Rp. 600.000
PERENCANAAN KEUANGAN

Pendapatan suami keseluruhan per bulan = Rp. 3.000.000

15% 30% biaya hidup 5% 30% cicilan 20% tabungan


pegangan gaya (Anak dan Istri)
suami hidup

Rp. 450.000 Rp. 900.000 Rp. 150.000 Rp. 900.000 Rp. 600.000

Bisakah membiayai hidup


dengan Rp. 900.000 sebulan?
PERENCANAAN KEUANGAN

Rp. 15jt/tahun Rp. 1jt/bln Rp. 300 rb/bln Rp. 100 rb/bln Rp. 300 rb/bln Rp. 100 rb/bln
Rp. 1.250.000/bln

Total = Rp. 3.050.000/bulan


PERENCANAAN KEUANGAN

Pendapatan suami keseluruhan per bulan = Rp. 3.000.000

15% 30% biaya hidup 5% 30% cicilan 20% tabungan


pegangan gaya (Anak dan Istri)
suami hidup

Rp. 450.000 Rp. 900.000 Rp. 150.000 Rp. 900.000 Rp. 600.000

80% pendapatan suami untuk biaya hidup. Atau bisa disesuaikan


Rp. 3.000.000 – Rp. 600.000 = Rp. 2.400.000
sehingga sisanya untuk pegangan suami
PERENCANAAN KEUANGAN

Rp. 15jt/tahun Rp. 1jt/bln Rp. 300 rb/bln Rp. 100 rb/bln Rp. 300 rb/bln Rp. 100 rb/bln
Rp. 1.250.000/bln

Mending tinggal di Pondok


Mertua Indah atau cari Total = Rp. 1.700.000/bulan
kontrakan yang lebih murah
PERENCANAAN KEUANGAN
Bagaimana Dengan Asuransi?

• Para ulama sepakat haramnya Asuransi karena


mengandung 3 dosa sekaligus, yaitu Riba, Gharar
dan Dzolim

• Sebagai solusi, untuk itulah diperlukan dana


tabungan baik tabungan anak ataupun suami-istri
untuk mengantisipasi hal yang akan terjadi di masa
depan. Ini bentuk IKHTIAR yang tidak melanggar
syariat.
PERENCANAAN KEUANGAN
Bagaimana Dengan Asuransi?

• Apa yang terjadi di masa depan, jangan


terlalu kita khawatirkan. Biarlah masa
depan itu menjadi ketentuan Allah ta’ala.
Inilah bentuk TAWAKKAL kepada Allah.

• Asuransi justru bisa menghilangkan atau


mengurangi tawakkal kita kepada Allah
ta’ala
PERENCANAAN KEUANGAN
Bagaimana Dengan Bisnis Rumah Tangga?

• Seorang Muslim itu harus kaya. Jadikan itu mindset.


Jangan bermindset dan bermental miskin!
• Hidup jangan terlalu PRAGMATIS. Hidup perlu ada
target-target, baik yang sifatnya personal maupun
sosial.
• Jika pendapatan hanya Rp. 3.000.000 per bulan,
maka rumah tangga perlu membuat bisnis rumah
tangga
• Pendapatan bersih dari bisnis rumah tangga bisa
dimasukkan ke pembagian persentase sebelumnya,
atau sesuai kesepakatan suami-istri
PERENCANAAN KEUANGAN

Pendapatan bersih dari bisnis

Bisa dibagi berdasarkan prosentase ini atau bisa dibagi sesuai kesepakatan suami-istri

15% pegangan 30% biaya hidup 5% 30% cicilan 20% tabungan


suami gaya (Anak dan Istri)
hidup
kesimpulan

• Dalam berumah tangga, biasakan hidup REALISTIS


• Jangan hidup mengikuti gaya hidup yang terlalu IDEALIS
• Hidup juga perlu ada target, sehingga jangan terlalu PRAGMATIS
• Ikhtiar dengan cara merencanakan keuangan sesuai dengan kemampuan
dan kebutuhan
• Tawakkal dengan cara percaya bahwa Allah ta’ala sudah pasti
mencukupkan rezeki bagi setiap hamba-Nya.
Piye?
Siap mbojo?

Ojo lali follow:

Anda mungkin juga menyukai