Anda di halaman 1dari 36

h

Apa yang bisa


dipersiapkan?
Memahami persiapan Pernikahan
dalam kacamata Psikologi
Hello!
Saya Nuram Mubina, M.Psi. Psikolog
Psikolog Klinis Dewasa
Founder Biro Psikologi Deepa
Pengajar di Universitas Buana Perjuangan Karawang
S1 Universitas Diponegoro Semarang
S2 Magister Profesi Psikologi Klinis Dewasa Universitas Indonesia
Slido.com
Ada beberapa
pertanyaan,
kita lihat
polling-nya ya
#20561
3
Apa itu
pernika
han?

Pernikahan/perkawinan adalah ikatan batin
antara seorang wanita dan seorang pria
sebagai istri dan suami dengan tujuan untuk
membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
yang Maha Esa
-UU Perkawinan No.1/BAB1 Pasal 1 UUD RI-
konsep Utama
Pernikahan
 Adaptasi sepanjang kehidupan
pernikahan
 Kesadaran bahwa menikah adalah
mempertemukan dua orang yang secara
esensial berbeda
 Perbedaan tersebut mencakup:
latar belakang keluarga, harapan, pendidikan,
kebiasaan dan adat istiadat, pengalaman,
cara merespons emosi, perspektif,
kebutuhan,6 serta nilai-nilai yang dianut
Harapan-harapan
tentang
pernikahan

7
Sejumlah alasan yang biasanya
melatarbelakangi harapan seseorang
ketika menikah
1. Memiliki teman hingga masa tua
2. Menjalankan ibadah
3. Sangat mencintai pasangan
4. Ingin memiliki keturunan dan mengasuh
bersama
5. Memiliki status di masyarakat
6. Bisa melakukan hubungan seks yang
menyenangkan dan resmi/halal
7. Membentuk keluarga 8 bahagia
Alasan Menikah yang Keliru, tetapi
banyak dimiliki
1. Memiliki tempat pelarian
2. Bertanggung jawab atas kesalahan besar
3. “DIA” pasti berubah, karena saya akan
merawatnya
4. Demi Menyenangkan orang tua
5. Bisa balas dendam

9
Mitos-mitos
Dalam
perkawinan

10
MITOS
‐ Pernikahan membunuh ‐ Kami saling mencintai,
rasa sepi tak perlu restu orang
‐ Pernikahan membuat tua
bahagia ‐ Setelah menikah, dia
‐ Kalau dia cinta pasti tahu, pasti berubah
apa yang ku mau ‐ Semua pasti bisa di
‐ Komunikasi baik, adalah hadapi asalkan ada
terbuka 100% cinta
‐ Kalau tidak lagi cocok, ya
cerai saja
apakah Cinta
Modal Utama
Pernikahan?

12
Triangle Of Love
Konsep Cinta dalam Psikologi
Intimacy (Kedekatan)
 Adanya komunikasi intim yang intens.
 Rasa ingin membahagiakan pasangan.
 Perasaan senang saat bersama pasangan.
Passion (Hasrat)
 Ketertarikan fisik dan Kebutuhan seksual
 Keinginan dan kebutuhan untuk bertemu dengan pasangan.
 Saling ingin diasuh dan mendominasi satu sama lain.
Commitment
 Keputusan untuk bersama pasangan yang dipilih
 Keinginan untuk mempertahankan hubungan

13
Mengapa Seseorang Jatuh Cinta?
‐ Jatuh Cinta sama seperti kebutuhan/dorongan seksual adalah hasil dari kerja otak
‐ Cinta adalah hasil dari kerja hormon dopamin dan norepinefrin dalam jumlah besar
yang berefek pada rasa senang dan bahagia
‐ Yang akhirnya juga mempengaruhi hormon seksual (esterogen dan testosteron)
‐ Kemudian secara naluriah mendorong manusia untuk berdekatan dan melakukan
hubungan seksual untuk melangsungkan generasi dengan memiliki keturunan
‐ Secara biologis, peran hormonlah yang sangat berpengaruh pada rasa cinta.
‐ Kerja hormon memiliki batas dan bisa surut, maka cinta pun bisa surut

14
5 Bahasa Cinta
Afirmasi Waktu yang berkualitas
Mendengar perkataan, " Menurut Anda meluangkan
Aku mencintaimu" itu waktu untuk pasangan adalah
penting. Mendengar alasan ungkapan cinta. Keberadaan
pasangan adalah hal yang
di balik ungkapan cinta
sangat penting tetapi
adalah hal yang akan keberadaannya dengan benar-
menumbuhkan rasa benar mendampingi dan
semangat. mengesampingkan hal-hal lain
adalah hal yang sangat
berharga.

15
5 Bahasa Cinta
Hadiah Pelayanan Sentuhan fisik
Perkataan yang paling Anda akan merasa dicintai
Menurut Anda hadiah
ingin Anda dengar adalah " ketika berpelukan,
adalah hal penting yang Biarlah saya
dapat menumbuhkan rasa melakukannya untuk
berpegangan tangan, dan
cinta. Anda." Anda akan sangat mendapatkan sentuhan
merasa senang ketika penuh perhatian pada
Menurut Anda pasangan membantu lengan, bahu, atau wajah.
pemberian hadiah meringankan beban
tanggung jawab Anda.
Menurut Anda sentuhan fisik
yang diberikan pasangan
dapat menunjukkan adalah cara untuk
bahwa Anda diakui, menunjukkan kegembiraan,
dijaga, dan kepedulian, dan cinta.
diprioritaskan.
Realita
dalam
pernikahan
17
Empat hal penyangga utama sebuah
pernikahan
Cinta Keterbukaan Penyesuaian
Kehidupan Seksual
Kebersamaa
Kegiatan seksual
n
Cinta kasih yang fleksibilitas & dengan upaya
tulus dan rasa toleransi memperoleh kondisi "
hormat antar Komunikasi yang wellbeing" Komitmen yang
pasangan terbuka (empati, (kenyamanan terjaga
Rindu sense of humor , & psikoseksual antar kesediaan beradaptasi
respect) pasangan kemampuan
Berbagi cerita&
Termasuk hal mengatasi krisis
mendengarkan
pengelolaan bersama
Pertemanan
penghasilan
dengan pasangan
keluarga
Trust

18
konflik
dalam
pernikahan
19
Wajarkah konflik dalam
pernikahan?

WAJAR
Konflik merupakan konsekuensi atas
bersamanya dua orang yang berbeda secara
esensi.

20
Area Konflik Dalam
Pernikahan Money Related
Matters
Kesulitan perekonomian di awal
03 pernikahan, ketidakterbukaan

Communications dalam mengambil keputusan


pengeluaran keuangan,
Pasangan sulit diajak
ketidakjujuran jumlah perolehan
berdiskusi, pertengkaran dan
penghasilan
intonasi suara, kesenjangan
kecerdasan, instimidasi dan
merendahkan, melupakan 01 02
rasa hormat
Sex Related
Matters
Kurangnya informasi mengenai
sexual education, mitos
seksualitas, kehadiran anak, stres &
kualitas hubungan seksual

21
Dinamika interaksi pasangan dalam
konflik pernikahan

DIAM Menurut Konfrontatif


Namun, masih bersikeras Dengan menyisakan perasaan Menyerang, spontan, dan
bertahan pada pendapatnya kesal, sedih, kecewa, sehingga frontal dalam menyampaikan
sehingga menyisakan memunculkan perilaku lain di ide, emosi, atau pun asumsi
ketegangan yang tidak belakang pasangan
terselesaikan

Pasangan yang memutus komunikasi dan melibatkan orang lain untuk


menjadi perantara bila kebutuhan berkomunikasi tidak terelakkan

22
Dampak Konflik Pernikahan
 Konflik yang menguntungkan
 Konflik yang menghancurkan

23

Resolusi konflik dalam pernikahan adalah dengan mendengarkan
kebutuhan pasangan kemudian mengkomunikasikan dengan tepat
apa yang sebenarnya dipikirkan, dirasakan, dan diharapkan.

Belajar meminta maaf dan membuka lebih besar toleransi atas


kesalahan (yang tidak melenceng jauh dari nilai-nilai yang dianut)

Mengenali bahasa cinta pasangan, memberikannya waktu untuk


tetap menjadi individu, menyadari peran masing-masing sebagai
pasangan, dan berterima kasih

24
tenang
Sebelum berinteraksi kembali dengan
pasangan setelah terjadi konflik, pastikan
bahwa diri kita sudah dalam keadaan
lebih stabil, sehingga bisa melihat
masalah dengan lebih clear.
25
Jadi,
apa yang harus
dipersiapkan untuk
menjalani
pernikahan?
??26
1. KENALI PRIBADI
MASING-MASING
Cari tahu mengenai sifat, topeng sosial, unfinish
bussiness dari masa lalu, cara penyelesaian
konflik, harapan yang tersimpan tentang pernikahan,
pola asuh yang selama ini didapatkan,
27
2. Pahami apa yang
bisa diubah dan tidak
bisa diubah dalam diri
manusia
Saat menikah, kita perlu menurunkan standar dan
meminimalkan harapan terhadap pasangan.
Ketahuilah, emosi, memori, kecerdasan, masa lalu adalah hal
yang tidak bisa diubah, reaksi terhadap hal-hal
tersebutlah yang mungkin bisa kita ubah/kelola
3. Diskusikan dan
tetapkan tatanan
keluarga dan peran
masing-masing
Pahami tentang konsep: berburu & merawat, multitasking pada
wanita; keahlian pria adalah menemukan arah; keunikan
gaya komunikasi pria dan wanita; penghayatan emosi;
peran budaya dan norma sosial
4. Terbukalah terhadap
ide dan bahasan
mengenai issue
seksualitas
Foreplay sebelum melakukan penetrasi alat kelamin, gaya berhubungan seksual, area
sensitif pasangan, wangi/aroma yang disukai oleh masing-masing pasangan,
sex bukan hanya tentang hubunan kelamin tapi juga
tentang cara berkomunikasi terkait apa yang saling
dibutuhkan
5. Bersiaplah dengan
konflik, terbukalah
untuk melakukan
resolusi konflik
Mengidentifikasi respons pertengkaran, pola peyelesaian
konflik, dan kemampuan meminta maaf dan memaafkan
6. Keterbukaan
mengenai finansial
Kesediaan membagi peran finansial dan bagaimana membagi
penghasilan
Bahas mengenai tabungan, investasi, kemungkinan membiayai
keluarga awal, dsb
7. Kenali respons-
respons
keluarga besar
Bagaimana biasanya keluarga besar merespons masalah,
sejauh mana mereka akan ikut campur, mempersiapkan diri
untuk menjadi jembatan bagi pasangan berkomunikasi
kepada keluarga besar.
8. Tidak mudah
menyerah
A great marriage is
not when the "perfect
couple" comes
together.
It is when an
imperfect couple
learns to enjoy their
differences
35
36

Anda mungkin juga menyukai