Setiap orang tua memiliki harapan kepada anak mereka, tentunya semua
harapan yang baik.
Anak merupakan pribadi yang unik. Sama seperti manusia dewasa,
mereka punya bakat, minat yang seharusnya ditemukan, digali supaya
bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang terarah.
Memahami bahwa setiap anak membutuhkan kasih sayang dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
Memahami bahwa anak memiliki tugas perkembangan
Mari sama-sama kita maafkan masa lalu kita, semua keinginan-keinginan
kita, sakit dan trauma kita saat diasuh oleh orang tua dahulu. Mari belajar
menjadi orang tua yang lebih baik
Belajar dari Ki Hajar Dewantara
Ing Madya
Mangun
Karsa
Ing Ngarsa
Tut Wuri
Sung
Handayani
Tuladha
Ki Hajar
Dewantara
Pengasuhan kepada
Gangguan belajar dan
nenek/kakek, pengasuh,
gangguan perkembangan
guru
Pengasuhan Otoritatif
• lebih mengedepankan logika dan pikiran yang positif dan jarang
menggunakan hukuman.
• Orang tua lebih bisa membaca perasaan dan kemampuan anak,
dan orang tua juga mendukung perkembangan anak dalam banyak
hal.
• memberi dukungan dan kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan apa saja yang diketahuinya dan orangtua
mendukung dengan perkembangan anak ini.
• Jadi anak disini mempunyai penyesuaian yang baik terhadap
teman dan lingkungan di sekitarnya.
Pengasuhan Positif
Menerapkan
disiplin
dengan
Orang
kasih
sayang
• Belajar mengendalikan
emosi Tua
• Meningkatkan rasa percaya • Melegakan orang tua
diri • Tidak merasa bersalah
• Belajar terbuka
Pengasuhan • Tidak memiliki pengalaman karena telah memukul
dan membentak anak
Positif traumatik mengenai
pengasuhan • Orang tua belajar untuk
lebih dewasa
Anak
Menghargai
anak
• Tugas orang tua adalah mengubah Emosi- menjadi Pikiran- baru kemudian Aksi.
• Karena biasanya anak-anak melakukan sebaliknya: Emosi- Aksi- Pikiran sebagai akibat dari
pusat otaknya belum bersambungan.
• Bila anak bertingkah laku tidak sesuai harapan ingatlah langkah SLP-B berikut: Stop, Lihat &
dengar, Pikirkan apa perasaan anak yang mendorong perbuatannya, kemudian baru
Bertindak.
• Bertanya-> kesadaran diri, anak akan memproses di dalam otaknya. Beda dengan hanya
memerintah dan membentak. Contoh: anak lari-lari dalam rumah.
• Manusia dewasa saja suka dipuji apalagi anak-anak. Dengan memuji anak karena
perbuatannya, bukan orangnya anak akan lebih memahami maksud orang tua
Peran Ayah dalam pengasuhan
Moral
Sosio
Emosional
Bahasa
Kognitif
Fisik
Perkembangan Fisik Usia Dini
Perkembangan Motorik
• Motorik Kasar penggunaan otot yang lebih besar yaitu tangan dan kaki.
Aktivitas yang memerlukan motorik kasar adalah berjalan, berlari,
koordinasi dan keseimbangan. Ketika para ahli mengevaluasi
kemampuan motorik kasar, aspek – aspek yang dilihat adalah kekuatan
dan intensitas otot, kualitas gerakan, dan rentang pergerakan.
• Aspek motorik halus termasuk otot – otot yang lebih kecil di jari tangan,
jari kaki, mata, dan area lainnya. Pergerakan yang melibatkan motorik
halus lebih rumit, seperti menggambar, menulis, meraih atau memegang
benda, melempar, melambai, dan menangkap.
Pertumbuhan Fisik
Tahap Praoperasional
• Tahap ini berada pada usia anak 2-6 tahun ketika anak sudah mulai belajar untuk
menggunakan bahasa. Saat ini anak belum mengerti tentang logika, belum dapat
memanipulasi informasi secara mental dan belum mampu mengambil sudut pandang
orang lain tentang suatu masalah.
• Suatu tahap saat anak berusia 7 -11 tahun ketika ia sudah mulai mengerti cara
berpikir rasional. Anak sudah bisa melakukan tugas seperti menyusun, membagi,
melipat, memisahkan, menggabungkan, dan menderetkan. Walaupun sudah mulai
dapat berpikir secara logis, namun anak masih mendapatkan kesulitan untuk berpikir
secara abstrak.
• Periode yang berada saat usia anak memasuki 12 tahun hingga dewasa. Anak sudah
mulai dapat berpikir secara hipotetis, yaitu menggunakan kemampuan hipotesis
secara relevan untuk memecahkan berbagai masalah. Anak juga sudah mampu
menampung berbagai hal yang sifatnya abstrak, seperti pelajaran matematika dan
lain – lain.
Bahasa
Pralingual
• Tahap ini terjadi ketika anak berusia 0-1 tahun. Pada tahap ini
anak berkomunikasi dengan mengoceh kepada orang tuanya atau
orang terdekatnya. Anak menerima stimulus dari luar dengan
pasif, namun akan dapat menunjukkan respon yang berbeda pada
tiap orang. Misal, anak akan tersenyum kepada ayah atau ibunya,
tetapi bisa juga menangis ketika didekati orang yang belum ia
kenal.
Tahap Lingual
• Anak yang berusia 1 hingga 2,5 tahun ada pada tahap ini.
Umumnya, anak dapat memproduksi kata pertamanya saat
berusia 12-13 bulan. Namun walaupun baru mampu berbicara
satu patah kata, anak dapat mengerti lebih dari itu. Pada usia 18
bulan, biasa nya anak mulai mampu berbicara dua patah kata.
Tahap Diferensiasi
Usia 2 – 3 tahun
• Anak sudah mulai menguasai anggota tubuhnya
• Lingkungan berperan dalam menumbuhkan kepercayaan diri anak
• Sudah mulai mempelajari aturan, sebab-akibat, benar-salah
• Belum mampu mengekspresikan emosi lewat kata tapi ekspresi wajah
• Peran orang tua dalam fase ini adalah membantu anak untuk dapat mengekspresikan emosi dengan kata-kata, menerjemahkan
mimik serta ekspresi wajah
Usia 4 – 5 tahun
• Merupakan fase bermain bagi anak
• Muncul naluri berinisiatif untuk melakukan sesuatu dan belajar mengenai arti ditolak dan diterima.
• Jika anak berhasil diterima maka ia akan berimajinasi, dan mengembangkan ketrampilan diri lewat bermain, kerja sama,
kemampuan untuk menjadi pemimpin
• Jika inisiatif ditolak anak akan merasa takut dan sangat bergantung kepada kelompok serta tidak mau mengeluarkan
pendapat
Perkembangan
Usia 6 tahun
Emosi 8-12 tahun
• Emosi semakin matang
• Semakin mengerti apa yang nanti akan didapat dari menunjukkan emosi mereka
• Emosi masih cepat berubah
• Sudah mampu menguasai keterampilan jika tidak berhasil diapresiasi rendah diri
Perkembangan
Usia 7 – 8 tahun • Merasa aman dan Emosi Tidak Baik
• Emosi semakin matang, mulai mampu mengendalikan diri percaya pada
• Sudah mulai memahami apa yang diinginkan dan mulai ingin selalu dituruti lingkungan • Muncul keraguan
• Muncul rasa empati kepada orang lain • Memiliki rasa dalam diri anak
• Mampu menyampaikan emosi yang dimiliki kompetisi yang • Merasa menjadi
unggul dan positif pribadi yang kalah
Usia 8 – 12 tahun
• Mulai beradaptasi dengan kelompok Perkembangan
• Mengembangkan ketrampilan sosial seperti
Emosi Baik
• Bagaimana mematuhi aturan yang berkaitan dengan pertemanan
• Berpartisipasi pada tugas kelompok
• Belajar mengenai mata pelajaran di sekolah dan mampu mendisiplinkan diri untuk mempelajari materi tersebut
Moral dan Spiritual
Yang
Larangan dilakukan
Tidak
membuat diri
memahami
Moral dan orang
benar dan
lain
salah Lingkungan
Hukuman mengalami Masyarakat
kesulitan
Lingkungan
Sekolah
Peran Orang Tua
Berikan banyak apresiasi dan award tidak hanya tuntutan Asuh anak dengan positif, bukan dengan bentakan dan
maupun larangan dan hukuman pukulan
Berilah kepercayaan kepada anak dan kebebasan Temani dan dampingi mereka saat belajar sambil bermain
sepanjang itu tidak membahayakan diri anak dengan permainan yang membangun
Sayangi anak seperlunya jangan terlalu ‘menyayangi anak’ Batasi televisi dan gadget
berakibat terlalu membiarkan anak
Biarkan anak berkembang sesuai tahapannya bukan orang Kenalkan dan ajarkan konsep Agama (spiritualitas dan moral)
dewasa mini karena mereka adalah pribadi unik