Anda di halaman 1dari 33

POLA ASUH ORANGTUA

Dr Lucy Amelia,SpA,MKes
Cognitive Development
Jean’s Piaget theory

• Perkembangan kognitif anak berubah sesuai usia


• Terjadi akibat interaksi dari personal dan lingkungan
• 4 tahapan perkembangan :
1. Tahap sensorimotor : sejak lahir sampai usia 2 tahun
2. Tahap preoperasional : usia 2-7 tahun
3. Tahap operasional konkrit : usia 7-11 tahun
4. Tahap operasional formal : usia>11 tahun
TAHAP SENSORIMOTOR

• Fokus terhadap sensasi fisik dan belajar mengkordinasikan anggota tubuh


• Anak belajar melalui eksplorasi lingkungan
• Perkembangan kemampuan kognitif : memahami objek tetap ada meskipun tidak dapat
melihat, mengenali diri sendiri dan mempelajari berdasarkan pengalaman (trial and
error)
TAHAP PREOPERASIONAL

• Mengembangkan ingatan dan imajinasi


• Memahami masa lalu dan masa depan secara simbolis
• Meniru cara sesorang berbicara dan perilaku
• Memiliki teman inajiner atau berkhayal tentang suatu hal
TAHAP OPERASIONAL KONKRET

• Anak menjadi lebih sadar peristiwa di luar dirinya


• Sifat egosentris berkurang
• Memahami bahwa tidak semua orang memiliki perasaan, pemikiran dan keyakinan yang
sama
TAHAP OPERASIONAL FORMAL

• Menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah


• Memikirkan banyak cara untuk memecahkan masalah
• Memilih pilihan berdasarkan logika
• Dapat mengevaluasi pikiran dan tindakannya sendiri
Brain
development
• Amygdala and Prefrontal
Cortex (PFC) are parts of
brain which regulate:
• Emotional
development
• The environmental
influences
• Limbic system

Tottenham, 2016
Child Development
Areas
Faktor genetik

Faktor yang Protektif: Imunisasi,


Nutrisi
memengaruhi Perawatan Kesehatan

perkembangan
Lingkungan: Stimulasi

Pola Asuh
Social competence

Dimensions Attachment
of social-
Emotional competence
emotional
development Self-perceived competence

Temperament/personality
Denham et.al. 2008
KEMAMPUAN KOGNITIF
BERDASARKAN USIA
• Sejak lahir – usia 3 bulan :
1. Dapat melihat dalam jarak 33 cm
2. Mengenal rasa asin,asam,manis dan pahit
3. Fokus pada benda bergerak
4. Melihat semua warna dalam spektrum visual manusia
5. Mendeteksi perbedaan nada dan volume
6. Menanggapi lingkungan melalui ekspresi
KEMAMPUAN KOGNITIF
BERDASARKAN USIA
• Usia 3-6 bulan :
1. Perkembangan penglihatan
2. Mulai mengenali wajah dan suara yang sudah dikenal
3. Meniru ekspresi wajah
4. Bereaksi terhadap sesorang yang dikenal
5. Memiliki persepsi yang lebih tajam terhadap rasa
KEMAMPUAN KOGNITIF
BERDASARKAN USIA
• Usia 6-9 bulan :
1. Mulai mengenal jarak dan menatap lebih lama pada hal yang tidak biasa menurut
mereka
2. Memahami perbedaan antara benda hidup dan mati
3. Membedakan jumlah dan ukuran dari sebuah objek
• Usia 9-12 bulan
1. Mahir secara fisik dapat menjelajahi lingkungan
2. Mampu memahami konsep meskipun suatu objek tidak terlihat
3. Mulai meniru gerakan sederhana
KEMAMPUAN KOGNITIF
BERDASARKAN USIA
• Usia 1-2 tahun:
1. Meniru bahasa dan tingkah laku orang dewasa di sekitar
2. Mengenali perbedaan antara saya dan kamu
3. Belajar melalui eksplorasi
4. Bermain dengan melibatkan panca indera (lego,puzzle,menggambar)
• Usia 2-3 tahun :
1. Mengobservasi seluruh kejadian di sekitar
2. Mengenali berbagai macam objek contoh mengenali pantulan di cermin
3. Dapat memisahkan benda berdasarkan kategori
4. Memahami instruksi sederhana dari orang sekitar
KEMAMPUAN KOGNITIF
BERDASARKAN USIA
• Usia 3-4 tahun:
1. Memiliki rasa ingin tahu besar dan mempertanyakan banyak hal
2. Ingin mencari tahu jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan
3. Memiliki rentang fokus yang lebih panjang sektar 5-15 menit
4. Anak dapat mengatur benda berdasarkan bentuk,ukuran dan warna
5. Menyadari masa lalu dan masa sekarang
• Usia 4-5 tahun :
1. Banyak memiliki kosa kata, berhitung dan beberapa aktivitas dasar
2. Mahir meniru perilaku orang dewasa
3. Memberitahukan tempat tinggal, meggambar orang dan benda lain
KEMAMPUAN KOGNITIF
BERDASARKAN USIA
• Usia 5-6 tahun:
1. Mengalami masa transisi dari TK ke SD
2. Lebih antusias mempelajari konsep baru, mengembangkan kemampuan baru dan
kepercayaan diri
• Usia > 6 tahun
1. Dapat mengekspresikan perasaan
2. Mengemukakan ide
3. Menyelesaikan perasaan lewat dialog
Role of stimulation in
child
neurodevelopment
Prinsip stimulasi anak
• Stimulasi dilakukan sesuai usia dan tahapan perkembangan anak
• Stimulasi dilakukan berulang kali
• Tahapan perkembangan anak bersifat individual
• Stimulasi untuk semua aspek perkembangan anak
• Stimulasi dilakukan dengan rasa cinta dan kasih sayang dan menyenangkan
• Stimulasi dilakukan sambil bermain, jangan memaksa
• Stimulasi dapat dilakukan dengan/atau tanpa menggunakan alat bantu/ permainan
sederhana dan aman
• Beri anak ‘reward’

Developmental Pediatrics. AAP


Prinsip dasar stimulasi anak
• Stimulasi BUKAN untuk:
• Mempercepat kemampuan anak
• Memaksa anak untuk menguasai kemampuan yang belum siap untuk dikuasai
pada usianya

• TETAPI untuk:
• Mengenali dan mendorong anak mencapai potensi kemampuannya masing-
masing secara individual
• Mengenalkan berbagai aktivitas yang sesuai untuk memperkuat rasa percaya
diri, melakukan inisiatif dan kemampuan belajar anak.

UKK Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial IDAI


Prinsip
pelaksanaan
stimulasi
• Merangsang semua fungsi dan kemampuan anak
agar berkembang optimal
• Dua arah
• Fungsi sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-
bahasa, sosio-emosional, kemandirian,
• Cara : rangsang suara, musik, gerakan, perabaan,
bicara, menyanyi, bermain, memecahkan
masalah, mencoret, menggambar
• Kapan : setiap kali interaksi dengan anak
memandikan, ganti baju, di jalan, bermain dan
lainnya. Dilakukan berulang kali.

UKK Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial IDAI


Teaching social emotional to
children
• Children love imitating adults, involving them early on
in doing simple chores
• Let children involve in family decision
• Encourage empathy towards their peers
• Expand child’s horizons and nurture their sensitivity –
let them discover and get to know how the life of
adults and children in some other parts of the world
• Direct them to do something good with others
• Manage their feelings
• Talk to your child and explain unpleasant feelings
Gratitude goes
beyond thankfulness
• Be the primary role model for your child
• Appreciating the gifts of nature, to be grateful for
being surrounded with such bounty
• When your child shows ingratitude, avoid criticism
but make it clear to them about the situation
• Teach your children that good things don’t come
for granted
• Bedtime talk
Environment: parenting
style
(Baumrind’s theory)
Parenting styles

Authoritarian/Otoriter

• Anak selalu takut salah


• Sulit mengambil keputusan sendiri
• Rentan memiliki masalah mental
• Tidak berani mengemukakan pendapat
• Cenderung kesulitan mencapai nilai akademis yang
memuaskan
• Merasa rendah diri dan tidak mandiri
• Sering menunjukan masalah perilaku
Parenting styles

Indulgent/Permissive
• Anak cenderung impulsif dan agresif
• Tidak mandiri
• Memiliki kontrol diri yangkurang baik
• Cenderung egois dan mendominasi
• Tidak memiliki tujuan
• Tidak dapat mengikuti aturan
• Risiko menghadapi masalah dalam hubungan dan
interaksi sosial
Parenting styles

Uninvoled/Neglect

• Anak kurang percaya diri


• Tidak mampu mengatur emosi sendiri
• Memiliki risiko lebih besar terkena gangguan mental
• Cenderung merasa rendah diri
• Lebih impulsif
• Terlihat tidak bahagia
Parenting styles

Democratic/Authoritative

• Anak mampu berinteraksi dengan baik


• Mudah bekerjasama dengan orang lain
• Cenderung tidak menunjukkan kekerasan
• Cenderung dapat mencapai keberhasilan dalam
bidang akademis
• Dapat mengendalikan diri dengan baik
• Memiliki ketrampilan sosial yang bagus
• Memiliki kesehatan mental baik
Early detection early
intervention
Buku KIA
Manfaat stimulasi/bermain
• Problem-solving, perilaku kooperatif, berpikir logis
Perkembangan • Berhubungan dengan IQ
otak anak • Meningkatkan perkembangan anak 33-67%

• Fungsi kardiovaskular, respirasi, kekuatan otot


Fungsi tubuh anak
• Motor kasar, motor halus, bahasa, personal sosial.

• Ukuran, bentuk, warna


Konsep • Konsep sebab akibat misalnya benda kecil dapat
dimasukkan ke wadah yang lebih besar
Smith TP. Age determination guidelines: relating children’s ages to toy characteristics and play behavior., 2002.
Sekartini R, Medise BE. Cerdas memilih mainan anak dan remaja. 2015
Goldstein J. Contributions of play and toys to child development. 2003
Manfaat stimulasi/bermain

Perilaku dan • Kognitif, kreativitas, komunikasi dan interaksi


• Konsentrasi, mempersiapkan anak sekolah.
konsentrasi • Bersikap kooperatif, kepatuhan, kontrol diri

• Mengenal karakter anak


Orang tua • Meningkatkan bonding orang tua dan anak

Smith TP. Age determination guidelines: relating children’s ages to toy characteristics and play behavior., 2002.
Sekartini R, Medise BE. Cerdas memilih mainan anak dan remaja. 2015
Goldstein J. Contributions of play and toys to child development. 2003
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai