Anda di halaman 1dari 31

Peran Perawat dalam

Mengoptimalkan Perkembangan
Otak dan Sosial Emosional Anak
INTI PEMBAHASAN

01 02
Pendahuluan Perkembangan Anak
Paradigma Keperawatan Anak
dan Peran Perawat Anak Aspek dan Tahap
Perkembangan Anak

Strategi Mengoptimalkan
Conclusion
03 04
Perkembangan Anak
Nutrisi dan Stimulasi You could describe the topic
of the section here
01
Paradigma Keperawatan Anak
dan Peran Perawat Anak
PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

Manusia
(Anak)

Sehat-Sakit Lingkungan

Keperawatan
“This is a quote, words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired.”
—Someone Famous
02
Perkembangan Anak
Perkembangan Anak
● Masa kanak-kanak menjadi golden period

● Berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan,

● Perkembangan cukup pesat akn kemampuan aktivitas lebih


banyak bergerak, mengembangkan rasa ingin tahu, dan
eksplorasi terhadap benda yang ada di sekelilingnya

▪ Terwujud/tidak, tergantung lingkungan dan kesempatan yg


diberikan

▪ Pencapaian optimal terlihat ketika pemantauan perkembangan


dilakukan sejak dini
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak
Faktor Internal

• Herediter

Faktor Eksternal
Nutrisi
• Hormonal Aktivitas
• Jenis kelamin Stimulasi -Penguatan
Pengaruh keluarga
Status sosial-ekonomi
Aspek perkembangan anak

Bahasa
Personal Sosial
Motorik halus
kasar
Perkembangan kognitif Anak

▪ Potensi kognitif dibentuk sejak proses konsepsi

▪ Terwujud/tidak, tergantung lingkungan dan kesempatan


yg diberikan

▪ Berkaitan dengan kemampuan Bahasa

▪ Periode emas (golden period), jendela kesempatan


(window opportunity), serta masa kritis (critical period)
menjadi masa perkembangan kognitif penting
Tahap perkembangan kognitif anak usia dibawah 3 thn

Usia

2 minggu -1 bulan Berespon pada bunyi bel

2-4 bulan Mengenal suara berbeda (bukan ibu), mencari sumber suara,
bersuara, tertawa,
6-9 bulan Bilang ma-ma pa-pa, mencari perhatian dengan bersuara,
tertawa menjerit
12-18 bulan Bicara beberapa kata selain mama papa, menunjuk bagian
tubuh,
19-24 bulan Mengikuti petunjuk, memahami kombinasi kata berbeda,
menyebut nama obyek
2-3 tahun Paham 2-4 warna, mengelompokkan benda, paham kata
penghubung
Perkembangan Sosial Emosional Anak

● Keterampilan sosial dan emosional anak tidak terbentuk


secara natural
● Semakin dini belajar bersosialisasi dan mengenal emosi
semakin anak belajar berempati dan berhubungan yang
baik dengan orang lain
● Ekspresi emosi perlu dikenalkan dan diajarkan cara
mengatasinya
● Keterampilan ini penting dipelajari agar anak paham
peraturan dan petunjuk supaya tetap aman
Tahap perkembangan sosial anak usia dibawah 3 tahun

Usia

2 minggu -1 bulan Pengenalan wajah “ayah-ibu”

2-4 bulan Ekspresi senyum, mengenali semua anggota keluarga,

6-9 bulan Bermain da-dah, cilukba, tertarik pada obyek mainan

12-18 bulan Mulai menjauh dari ortu tetapi sering berbalik, bermain
bola(parallel play), mengulang tingkah laku dan melihat
respon ortu
19-24 bulan Cemas berpisah, memberi perhatian: peluk/cium, meniru
pekerjaan sederhana, melepaskan pakaian, bermain soliter
2-3 tahun Mudah berpisah dg ortu, mencuci dan mengeringkan tangan,
berinteraksi dg anak lain (-assosiative play) atau teman
hayalan
03
NUTRISI DAN STIMULASI
Pemenuhan nutrisi , permen 41 th 2014

Tumpeng Gizi
Seimbang
Masa emas pemenuhan nutrisi batita Meningkatkan kesehatan
dan perkembangan sosial
bayi
● Inisiasi Menyusu Dini

● Air Susu Ibu Eksklusif sampai usia 6 bulan

● Makanan Pendamping ASI- MP ASI makanan


keluarga

● ASI tetap diteruskan sampai usia 2 tahun


atau lebih dengan MP ASI
Peran perawat anak

● Promosi kesehatan usia remaja, pasutri dan bumil

● Pendampingan pada ibu teki

● Pemberian penyuluhan ASI- MP ASI makanan keluarga,


masalah pemberian makan pada anak

● Edukasi gizi seimbang, sejak usia prasekolah dan


penguatan secara kontinue
Stimulasi
bagi anak-anak
Stimulasi pada masa emas

● Stimulasi tumbang yang optimal dapat membantu pencapaian


perkembangan kognitif yang baik

● Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka pengetahuan


anak akan menjadi luas sehingga perkembangan anak
semakin optimal.

● Program kegiatan bermain pada anak malnutrisi tetap dapat


meningkatkan kecerdasan anak (Sally Mc Gregor, 2009, Lancet medical jurnal)
Stimulasi kognitif-sosial anak usia dibawah 3 tahun

● Mengajak anak berkomunikasi sehari-hari


● Bermain bersama dengan anak seusianya
● Mengajak anak bertemu dengan orang baru,
● Membaca dogeng
● Mengenalkan emosi melalui intonasi suara, ekspresi dlnya
● Mengenalkan obyek sekitar . Gunakan flash card
● Mengelompokkan obyek, mencari obyek pasangannya
● Mengajarkan perbaiki mainan
Stimulasi kognitif-sosial anak usia diatas 3 tahun

● Ajak menyiapkan makanan


● Memberi kesempatan bermain imajinanif
● Permanan teka teki, sortifikasi dan klasifikasi serta
pengurutan
● Lebih dalam belajar emosi (termasuk kepercayaan)
praktik doa/ibadah keluarga
● Diskusi tentang teman di sekolah/ film favorit di TV
● Teknik pemberian materi di PAUD/TK → peran guru
Bentuk Stimulasi kognitif-sosial anak: BERMAIN

Solitary Play Asosiatif Play

Paralel Play

Onlooker Play Onlooker Play


Colaborative Play
A year unlike
any others

• Mengajarkan anak
memahami apa itu
pandemic
• Mengajak anak melihat,
merasa dan berbagi
• Melibatkan anak
bagaimana berdamai
dan tetap bermakna
Aktivitas di rumah
04
Kesimpulan
kesimpulan

● Perawat anak perlu terus menerus memahami tahapan


perkembangan anak

● Pemberian asuhan keperawatan tetap memperhatikan


pemenuhan nutrisi seimbang sehari-hari

● ASI tetap menjadi prioritas pemenuhan nutrisi pada bayi

● Intervensi keperawatan diupayakan dapat memberikan


stimulasi perkembangan anak melalui bermain
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Please keep this slide for attribution.


Alternative Resources
referensi
Ananda, R. Fadilaturamni (2018). Peningkatan kemampuasn sosial emosional melalui permainan kolaboratif pada anak KB.
Jurnal Obsesi: Jurna Pendidikan Anak Usia Dini. 2 910. 20-26

Ball, J. Bindler, R. Cowen, K. (2012). Principles of pediatric nursing: Caring for children. 5th. Pearson: Boston

Kemenkes RI. Instrumen Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta; 2010

Marcdante, K. Kliegman, R. (2015). Nelson Essentials of Pediatrics. 7th. Elsevier; Saunders

Soedjatmiko S. Deteksi Dini Gangguan Tumbuh Kembang Balita. Sari Pediatr. 2011;3(3):175– 88

Wang M V, Lekhal R, Aaro LE, Holte A, Schjolberg S. The developmental relationship between language and motor
performance from 3 to 5 years of age: a prospective longitudinal population study. BMC Psychol [Internet]. 2014 Dec
28;2(1):34. Available from: http://www. biomedcentral.com/2050-7283/2/34 9.

Warsito O, Khomsan A, Hernawati N, Anwar F. 2012. Relationship between nutritional status, psychosocial stimulation, and
cognitive development in preschool children in Indonesia. Nutr Res Pract [Internet]. Oct;6(5):451–7.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23198025

Anda mungkin juga menyukai