Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA


KELOMPOK SEHAT JIWA: ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI PUSKESMAS AIR UPAS

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah di persiapkan dan disusun oleh :

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

Pengesahan
Ketapang, 31 Desember 2022

Mengetahui,
Preceptor akademik/klinik

…………………………………

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
PSIKOSOSIAL PADA KELOMPOK SEHAT JIWA: ANAK USIA PRA SEKOLAH

A. Pengertian
Anak merupakan anugerah Tuhan Yang Maha kuasa yang sangat indah dan tidak
dapat dibandingkan dengan harta dan permata serta tidak ternilai harganya. Anak
merupakan individu yang unik dan bukanlah miniatur orang dewasa. Anak sangatlah
memerlukan perhatian khusus dari orangtua untuk opstimalisasi tumbuh kembangnya.
Salah satu tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah mempunyai karakteristik sendiri
sebagai persiapan menuju priode sekolah . Anak usia prasekolah di mulai sejak umur 3-6
tahun priode ini ini berawal dari anak- anak yang sudah mampu bergerak dan berdiri
hingga mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi. Saat ini adalah
saat dimana tejadinya perkembangan fisik dan kepribadian anak yang besar.
Perkembangan motorik juga berlangsung secara terus menerus. Anak pada usia ini
membutuhkan bahasa dan hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran,
memperoleh kontrol dan penguasaan diri, semakin menyadari tingkat ketergantungan dan
kemandirian
Periode prasekolah (3-6 tahun) dimulai dari anak-anak mulai bisa bergerak sambil
berdiri sampai mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi dan
penemuan-penemuan. Pada masa ini dikenal dengan golden age atau geneasi emas
karena masa pertumbuhan dan perkembangan berkembang pesat (Anisa, Marlina &
Zulminiarti, 2018). Anak-anak pada usia ini membutuhkan bahasa dan hubungan sosial
yang lebih luas, memperlajari standar peran, memperoleh kontrol dan penguasaan diri,
semakin menyadari sifat ketergantungan dan kemandirian dan mulai membentuk konsep
diri (Sapardi, 2018).
B. Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Menurut (Dewi, 2017) mengemukakan ciri-ciri anak usia pra sekolah meliputi aspek
fisik, sosial, emosi, dan kognitif anak
1. Ciri fisik anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan
terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah
anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup. Otot-
otot besar pada pada anak usia sekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari
dan tangan. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek-objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya kordinasi
tangan dan mata masih kurang sempurna. Rata-rata kenaikan berat badan per tahun
sekitar 16,7-18,7 kg dan tiggi badan sekitar 103-11 cm. Mulai terjadi erupsi gigi
permanen
2. Anak sosial anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah biasanya mudah bersosialisasi engan orang sekitarnya.
Biasanya mereka mempunyai sahabat yang berjenis kelamin sama. Kelompok
bermainnya cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi secara baik, oleh karena
itu kelompok tersebut cepat berganti-ganti. Anak menjadi seangat mandiri agresif
secara fisik dan verbal, bermain secara asosiatif, dan mulai mengeksplorasi
seksualitas. 3.
3. Ciri emosional anak usia pra sekolah
Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap sering
marah dan iri hati sering diperlihatkan
4. Ciri kognitif anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa. Sebagian besar dari
mereka sering bicara, khususnya dalam kelompoknya. Sebaliknya anak diberi
kesempatan untuk berbicara. Sebagian dari mereka perlu dilatih untuk menjadi
pendengar yang baik.
C. Tanda & Gejala
Menurut Keliat dkk (2019), tanda gejala anak usia prasekolah, yaitu:
1. Menyampaikan ide, gagasan. inisiatif yang tinggi, dan fantasi.
2. Sering bertanya dan mengungkapkan keinginan.
3. Menyebutkan nama dan jenis kelaminnya.
4. Senang, gembira, cemas ringan, marah, percaya diri dan berani
5. Membaca, menyebut nama benda dan fungsinya.
6. Berjalan di papan titian, berlari, bermain lompat tali, lompat karung, mengerjakan
pekerjaan rumah dan mengikuti kegiatan agama.
7. Menggambar, menulis, dan menggunting pola.
8. Mudah bersosialisasi
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat diukur)
perubahan ukuran tubuh dan bagiannya seperti peningkatan jumlah sel, jaringan,
struktur, dan sistem. Sebagai contoh pertumbuhan fisik seseorang dengan
bertambahnya tinggi badan, berat badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi dan
polanya dapat diprediksikan (Mansur, 2019). Pertumbuhan fisik pada anak usai
prasekolah yaitu :
a. Tubuh anak usia prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per tahun. Tinggi
rata-rata anak usia 3 tahun adalah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103,7
cm dan rata-rata anak usia 5 tahun adalah 118,5 cm
b. Pertambahan berat badan selama periode usia prasekolah sekitar 2,3 kg per tahun.
Rata-rata berat badan anak usia 3 tahun adalah 14,5 kg dan akan mengalami
peningkatan menjadi 18,6 kg pada usia 5 tahun. Tulang akan tumbuh sekitar 5
hingga 7,5 sentimeter per tahun. Lemak bayi yang hilang dan pertumbuhan otot
selama tahuntahun prasekolah menjadikan penampilan anak terlihat lebih kuat
dan dewasa. Panjang tengkorak juga bertambah sedikit, dengan rahang bawah
menjadi lebih jelas. Rahang atas melebar selama tahun prasekolah sebagai
persiapan untuk munculnya gigi permanen, biasanya mulai sekitar usia 6 Tahun.
2. Perkembangan
Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah perkembangan adalah struktur, pikiran,
perasaan, atau perilaku yang dihasilkan dari proses pematangan, pengalaman, dan
pembelajaran. Perkembangan adalah sebuah proses yang dinamis dan
berkesinambungan seiring berjalannya kehidupan, ditandai dengan serangkaian
kenaikan, kondisi konstan, dan penurunan. Proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia berasal dari efek yang saling terkait dari faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia secara bersamaan mengalami proses tumbuh dan berkembang secara fisik,
kognitif, psikososial, dimensi moral dan spiritual, dengan masing-masing dimensi
menjadi bagian penting dari keseluruhan pribadi.
a. Perkembangan Otak Anak
Penelitian Neuroscience menunjukkan bahwa perkembangan otak selama 5 tahun
pertama lebih cepat, intensif dan sensitif terhadap pengaruh eksternal atau
lingkungan. Tahun-tahun pembentukan ini adalah ketika anak-anak membangun
fondasi mereka untuk belajar dan kesuksesan masa depan.
b. Perkembangan Psikososial
Menurut Erik Erikson, tugas perkembangan psikososial pada usia prasekolah
adalah Membangun Rasa Inisiatif Versus Rasa Bersalah, anak usia prasekolah
adalah siswa yang ingin tahu, mereka sangat antusias mempelajari hal-hal baru.
Anak usia prasekolah merasakan suatu perasaan prestasi ketika berhasil dalam
melakukan suatu kegiatan, dan merasa bangga dengan seseorang yang membantu
anak untuk menggunakan inisiatifnya. Anak usia prasekolah ingin
mengembangkan dirinya melebihi kemampuannya, kondisi ini dapat
menyebabkan dirinya merasa bersalah. Tahap pengembangan hati nurani selesai
selama periode prasekolah, dan tahap ini merupakan dasar untuk tahap
perkembangan moral yaitu anak dapat memahami benar dan salah. 3
c. Perkembangan kognitif
Anak usia prasekolah berada di tahap praoperasi. Pemikiran pra operasi
mendominasi selama tahap ini dan didasarkan pada pemahaman dunia yang
mementingkan diri sendiri. Pada fase prakonseptual pra operasi berpikir, anak
tetap egosentris dan mampu mendekati masalah hanya dari satu sudut pandang.
Anak usia prasekolah muda memahami konsep penghitungan dan mulai terlibat
dalam permainan fantasi atau khayalan. Mereka percaya bahwa pikirannya sangat
kuat, fantasi yang dialami melalui pemikiran magis memungkinkan anak-anak
prasekolah untuk membuat ruang di dunianya yang nyata.
d. Perkembangan moral dan spiritual
Anak akan mengembangkan rasa moralitas, prinsip-prinsip yang mempengaruhi
cara ia memperlakukan orang lain dan bagaimana ia memandang keadilan.
Keyakinan inti, temperamen, dan pengalaman hidupnya hanyalah beberapa hal
yang akan memengaruhi moralitasnya. Setiap hari, anak usia prasekolah
dikelilingi oleh teman-teman dan situasi yang akan memandu perkembangan
moralnya, diantaranya adalah teman bermain di sekolahnya atau alur cerita di
acara TV favorit akan membentuk pandangan anak. Sebagai orang tua, Anda
mungkin ingin memiliki pengaruh pada bagaimana ia mengembangkan rasa benar
versus rasa bersalah dan menanamkan nilai-nilai yang Anda anggap penting.
Namun, tidak selalu mudah untuk mengetahui pada usia berapa yang tepat untuk
membimbing anak Anda secara moral atau bahkan bagaimana memulainya.
Ketika pemahaman moral anak Anda meningkat, mulailah memintanya untuk
mengidentifikasi pelajaran hidup dalam sebuah cerita. Baca buku dan saksikan
cerita dengan berbagai pelajaran moral dan periksa pemahaman anak Anda
tentang bagaimana dia bisa menggeneralisasikan pelajaran itu ke dalam hidupnya
sendiri.
e. Perkembangan keterampilan motorik kasar
Keterampilan Motorik Kasar Anak prasekolah gesit sambil berdiri, berjalan,
berlari, dan melompat. Dia bisa naik, turun tangga dan berjalan maju dan mundur
dengan mudah. Berdiri berjinjit atau dengan satu kaki masih membutuhkan
konsentrasi ekstra. Anak usia prasekolah tampaknya berada pada gerakan
konstan. Ia juga menggunakan tubuh untuk memahami konsep-konsep baru
(seperti menggunakan lengan dalam gerakan “menenggak”.
f. Keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus berbeda dari keterampilan motorik kasar,
Keterampilan motorik halus diperlukan untuk banyak aspek perawatan diri seperti
anak-anak, misalnya: mengenakan sepatu, makan sendiri, membersihkan gigi
sendiri. Perkembangan motorik halus merupakan komponen penting dari
kesejahteraan anak-anak. Sejak lahir hingga usia anak delapan tahun, anak-anak
secara terusmenerus mendapatkan, memperbaiki, dan menggabungkan fungsi dan
keterampilan motorik mereka dan mengintegrasikan keterampilan mereka
g. Perkembangan sensorik
Pendengaran utuh saat lahir dan harus tetap demikian sepanjang usia prasekolah.
Indera penciuman dan sentuhan terus berkembang sepanjang tahun-tahun
prasekolah. Anak usia prasekolah yang masih muda mungkin memiliki indera
perasa yang tidak terlalu membeda-bedakan daripada anak yang lebih besar,
mereka berisiko lebih tinggi untuk menelan benda asing secara tidak sengaja.
Ketajaman visual terus mengalami kemajuan dan harus sama secara bilateral.
Pada usia 5 tahun memiliki ketajaman visual 20/40 atau 20/30. Penglihatan warna
masih utuh pada usia ini.
h. Perkembangan komunikasi dan bahasa
Akuisisi bahasa memungkinkan anak usia prasekolah untuk mengekspresikan
pikiran dan kreativitas. Periode usia prasekolah merupakan masa penyempurnaan
keterampilan bahasa. Anak berusia 3 tahun menggunakan kalimat pendek yang
hanya berisi informasi penting. Kosakata pada anak usia 3 tahun terdiri dari
sekitar 900 kata. Anak usia prasekolah dapat memperoleh sebanyak 10 hingga 20
kata baru per hari dan pada usia 5 tahun biasanya memiliki kosakata 2.100 kata
E. Proses Terjadinya Masalah
Inisiatif adalah kelanjutan autonomi. Parameternya adalah kualitas usaha,
perencanaan, dan kegiatan dengan tujuan motorik melakukan sesuatu. Melalui cara ini,
anak belajar menguasai dunia di sekitarnya, mempelajari keterampilan dasar dan hukum
alam. Contohnya: benda jatuh ke bawah, bola dan roda menggelinding, aritmatika
sederhana seperti tambah dan kurang, bertanya dan menjawab pertanyan dengan baik dan
lain-lain. Setelah penguasaan pada hal-hal ini mulai berkembang, anak mulai beraktivitas
dengan tujuan nyata. Contohnya: anak berusia 3 tahun mulai menyusun pasir di pantai
untuk membuat rumah. Suatu emosi baru yaitu rasa bersalah (guilt) mulai timbul dan
dapat membingungkan anak bila upayanya gagal. Pengertian guilt tersebut sangat
berbeda dengan konsep rasa bersalah pada orang dewasa, yang selain bersifat emosional
juga bernuansa kognitif, sedangkan pada tingkat perkembangan ini, pemahaman guilt
lebih mendekati pemahaman emosi “kecewa” pada orang dewasa. Karena itu, bila ia
menyusun pasir terlalu tinggi sehingga “rumah” tersebut runtuh, ia merasa bersalah dan
marah atau menangis. Karena itu, kita tidak boleh mengatakan kepada si anak, itulah,
karena tidak mau mendengar perkataan orang tua, rumahnya runtuh.” Rasa bersalah yang
sangat kuat akan timbul pada anak. Ia merasa bahwa dirinya anak nakal karena rumah
tersebut runtuh. Ia tidak berani lagi berinisiatif menyusun pasir tinggi-tinggi untuk
membuat rumah yang tinggi. Ia terhambat dalam mengembangkan jeberanian dan
kemandirian. Ia bergantung pada ide orang lain. Ia tidak mengembangkan kompetensi
menjadi orang berprestasi, konseptor, atau pemimpin dan tidak bercita-cita tinggi
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Latar belakang genetic : tidak berpenyakit menurun
2) Status nutrisi : pada usia bayi, todler baik (BB, TB, Lila normal)
3) Kondisi kesehatan pada masa janin, bayi, todler baik (lahir tidak ada penyulit,
kelainan bawaan tidak ada)
4) Sensitivitas biologi : tidak alergi, imunisasi dasar lengkap.
b. Psikologis
1) Inteligensi : berespon terhadap rangsang sensori, eksplorasi lingkungan
2) Keterampilan verbal : tidak ada gangguan bicara sejak bayi-todler
3) Kepribadian : tidak pendiam, tidak tempertantrum
4) Pengalaman masa lalu : menyenangkan, terbangun rasa percaya pada usia bayi,
otonomi pada usia todler
5) Mampu mengontrol BAB/BAK.
c. Sosial Budaya
1) Usia : 3-6 tahun
2) Gender : laki/perempuan
3) Latar belakang budaya : budaya menunjang pertumbuhan dan perkembangan
4) Agama dan keyakinan : nilai positif dilaksanakan dalam pengasuhan anak
5) Pengalaman sosial : tidak mengalami penolakan, penganiayaan
2. Faktor presipitasi
a. Nature
1) Biologi : imunisasi lengkap, pemenuhan gizi seimbang, latihan/bermain fisik,
dan cukup istirahat cukup
2) Psikologi : dikenalkan benda-benda, diberikan kesempatan berimajinasi,
berteman dengan sebaya, dilatih mewarnai membaca, menulis
3) Sosial budaya : mengenal jenis kelamin disekolahkan (pg, tk), membantu
pekerjaan sederhana, belajar nilai, norma sosial dan agama, belajar baik dan
buruk, bermain dengan teman sebaya,,mendapat kesempatan mengenal hal
baru, mendapat feedback dari lingkungan sekitar (keluarga, guru, teman).
b. Origin
1) Internal : Inisiatif dan imajinasinya tinggi.
2) Eksternal : Pola asuh dan stimulasi dari keluarga baik (bio, psiko, sosio,
cultural), masyarakat menerima dan mendukung keberadaannya.
c. Timing
1) Waktu terjadinya stimulasi diberikan pada usia 3-6 tahun.
2) Lamanya stimulasi : optimal.
3) Frekuensi optimal
d. Number
1) Jumlah stressor tidak berlebihan.
2) Stimulasi tumbang optimal (bio, psiko, sosio, cultural).
3. Penilaian terhadap stressor
a. Kognitif
1) Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan warna
2) Mengenal 4 warna atau lebih
b. Bahasa
1) Bercerita dengan kalimat lengkap (3-4 kata)
2) Menyebutkan nama-nama hari dalam seminggu dan nama-nama bulan
3) Mengikuti tiga perintah sekaligus
c. Emosi
1) Mengenal dan mengekspresikan perasaan yang sedang dialami (gembira,
sedih, takut, bangga)
2) Menunda tidak memaksakan keinginan
3) Mengucapkan terimakasih atas pemberian orang lain
d. Kepribadian
1) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan jenis kelamin
2) Mengenal, menerima dan membandingkan ukuran/bentuk tubuh
e. Moral
1) Mengikuti peraturan keluarga yang telah disepakati
2) Mengikuti aturan main dalam kelompok sebaya
4. Sumber Koping
a. Personal
1) Kemampuan menyelesaikan masalah : mencari informasi pada orang tua,
saudara, teman, identifikasi masalah, memilih tindakan, pelaksanaan dari
rencana tindakan
2) Kesehatan dan energi : sehat
3) Sosial skill : bergaul dengan teman sebaya, tidak takut pada orang dewasa
b. Sosial
1) Hubungan antar individu, keluarga, dan kelompok : teman akrab, orang tua,
saudara, komitmen dengan jaringan sosial : punya kelompok bermain
2) Budaya : megerti aturan, norma social
c. Material
1) Penghasilan individu : punya tabungan
2) Benda atau barang yang dimiliki : punya mainan / benda kesukaan
3) Pelayanan kesehatan yang ada di dekat lingkungan : terjangkau
d. Positive Beliefs
1) Keyakinan dan nilai diri : nilai (+)
2) Motivasi tinggi
3) Orientasi kesehatan pd pencegahan : rajin menjaga kebersihan diri
5. Mekanisme Koping
a. Konstruktif
1) Bertanya pada ortu, saudara, teman
2) Mencoba sesuatu yang baru
3) Meniru orang lain
4) Mudah berpisah dengan orangtua
5) Menghayal dan kreatif
6) Bermain dengan menggunakan alat-alat yang ada di rumah
7) Mengikuti disiplin orangtua
8) Mengidentifikasi jenis kelamin
9) Mengenal warna (minimal 4 warna)
10) Berbicara dalam kalimat panjang
b. Destruktif
1) Tidak percaya diri
2) Malu untuk tampil
3) Pesimis
4) Tidak memiliki minat dan keinginan
5) Takut salah dalam melakukan sesuatu,
F. Diagnosa keperawatan dan data yang perlu dikaji
Potensial mengembangkan inisiatif
G. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Tindakan pada Anak Prasekolah perkembangan yang normal: inisiatif
a. Latih anak kebersihan diri.
b. Bantu anak mengembangkan keterampilan motorik: Bermain dengan
melibatkan aktivitas fisik, ciptakan lingkungan yang aman bagi anak, beri
kesempatan sukses.
c. Latih anak mengembangkan keterampilan bahasa: Ajak anak berkomunikasi
dengan sopan santun, beri contoh yang benar.
d. Latih anak mengembangkan keterampilan psikososial: Motivasi anak untuk
bermain dengan teman sebaya dan mengikuti perlombaan.
e. Latih anak memahami identitas dan peran sesuai jenis kelamin: Ajari anak
mengenal bagian tubuh dan fungsinya, ajari anak mengenal perbedaan jenis
kelamin
f. Bantu anak mengembangkan kecerdasan: Bantu anak menggali kreativitasnya,
bimbing anak mengembangkan keterampilan baru, latih anak mengenal huruf,
angka, warna dan benda, serta latih anak membaca, menggambar dan berhitung.
g. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral: Terapkan nilai agama dan
budaya positif pada anak, latih kedisiplinan pada anak.
h. Beri pujian pada pencapaian anak terhadap tugas rumah/tugas sekolah.
i. Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman yang menyenangkan, rencana/
gagasan/ide.
j. Latih disiplin: Waktu belajar, waktu bermain, dan lain-lain.
2. Tindakan pada Anak Prasekolah penyimpangan perkembangan: rasa bersalah.
a. Beri waktu pada anak untuk bermain
b. Ajarkan anak mengenal permainan sederhana
c. Berikan harapan sesuai dengan kemampuan anak
d. Tidak memaksakan kehendak pada anak
e. Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
f. Jadi pendengar baik
g. Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong anak untuk mandiri
h. Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak
i. Tidak melarang anak
j. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
3. Tindakan pada Keluarga
a. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai anak pra-sekolah.
b. Latih cara memfasilitasi inisiatif anak pra-sekolah, hindarkan menyalahkan
tetapi lebih kepada membimbing.
c. Sediakan permainan dan kegiatan yang mendorong inisiatif.
d. Ajarkan cara mendorong inisiatif: bertanya ide/gagasan/keinginan anak;
fasilitasi dan dampingi serta beri pujian.
e. Menyepakati waktu penggunaan smartphone dan media sosial.
f. Diskusikan tanda penyimpangan dan cara mengatasinya serta pelayanan
kesehatan.
4. Tindakan pada Kelompok
a. Edukasi kelompok anak dan ibu/orang tua pengasuh di sekolah/masyarakat
b. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi kelompok terapeutik anak prasekolah
1) Sesi 1: Stimulasi perkembangan aspek motorik.
2) Sesi 2: Stimulasi perkembangan aspek kognitif dan bahasa.
3) Sesi 3: Stimulasi perkembangan aspek emosional dan kepribadian.
4) Sesi 4: Stimulasi perkembangan aspek moral dan spiritual.
5) Sesi 5: Stimulasi perkembangan aspek psikososial.
6) Sesi 6: Monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan

DAFTAR PUSTAKA
Fahyuni, Eni Fariyatul dan Istikomah. 2017. Psikologi Belajar dan Mengajar. Sidoarjo:
Nizama Learning Center.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2017). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Keliat, Budi Anna, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor
T-Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta:EGC
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pengertian Kesehatan Mental.
Direkrorat Promkes Dan Pemberdayaan Masyarakat.
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA
KELOMPOK SEHAT JIWA: ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI PUSKESMAS AIR UPAS

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Telah di persiapkan dan disusun oleh :

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

Pengesahan
Ketapang, 31 Desember 2022

Mengetahui,
Preceptor akademik/klinik

…………………………………

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK

2022
FORMAT PENGKAJIAKELUARGA PRODI NERS.
STIKES YARSI PONTIANAK

Nama Mahasiswa : Muhammad Ranu Yusniar


NIM : 891221026

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Umur : 37 th
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Batu Barat
Komposisi Keluarga :

No Nama Jk Hub dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Ny. K Perempuan Istri 35 th S1 Ibu Rumah Tangga
2 Tn. R Laki-Laki Anak 15 th Pelajar Pelajar

3 An. M Laki-Laki Anak 7 th Pelajar Pelajar

4 Nn. K Perempuan Anak 4 th Belum sekolah Belum sekolah

Genogram :

Keterangan :

= Laki- Laki = Perempuan = Klien = tinggal serumah


Keterangan Genogram :
a. Tipe Keluarga
Nuclear family yaitu keluarga yang terdiri atas orangtua (ayah dan ibu) dan anak-
anak
b. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku melayu kebudayaan yang dianut tidak bertentangan
dengan masalah kesehatan, bahasa sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa melayu
c. Agama
Agama keluarga Tn.A yaitu islam
d. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan keluarga Tn.A ±6.000.0000 dan pengeluaran ±3.500.000-4.000.000
dalam sebulan dan ekonomi keluarga Tn.A termasuk ekonomi yang tercukupi
e. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan menonton televisi
bersama dirumah, rekreasi di luar rumah sepeti pergi ke mall atau rekreasi pergi ke
kolam berenang
2. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tn. A sudah menikah dengan Ny. K dan memiliki tiga orang anak, anak pertama
laki-laki berusia 15 tahun, anak kedua laki-laki berusia 7 tahun dan anak ketiga
perempuan berusia 4 tahun. Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap
perkembangan keluarga usia anak pra sekolah, usia anak sekolah dan remaja.
Tugas-tugas perkembangan anak prasekolah yaitu : mempelajari keterampilan fisik
yang diperlukan untuk permainan yang umum, membangun sikap yang sehat
mengenal diri sendiri sebagai makhluk yang sedang tumbuh, belajar menyesuaikan
diri dengan teman seusianya, mulai mengembangkan peran social pria atau wanita
yang tepat, mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca,
menulis, dan berhitung , mengembangkkan pengertian-pengertian yang diperlukan
untuk kehidupan sehari-hari., mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan
tingkatan nilai, mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok social dan
lembaga-lembaga dan mencapai kebebasan pribadi
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan keluarga belum memasukkan anaknya ke Taman Kanak-Kanak
karena masih berumur 4tahun
c. Riwayat keluarga inti
Klien mengatakan saat ini masih tingggal di rumah orang tuanya, yaitu ayah dan
ibu bersama kedua abangnya
d. Riwayat keluarga sebelumnya Misalnya kebiasan kawin cerai
Klien megatakan riwayat keluarganya harmonis
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn. A berada di RT 10 RW 08. Terdiri dari 4 kamar tempat tidur, 1 kamar mandi
& toilet, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, 1 teras, dan 1 garasi. Rumah yang
dimilki Tn. M bersih, memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi
yang yang baik, dan memiliki sistem penerangan ruang yang baik, setiap ruangan
memiliki ventilasi dan banyak tanaman hias disekitar rumahnya. PDAM merupakan
sumber air pada keluarga

Teras

Dapur Toilet & Kamar


mandi

Kamar
Kamar
Kamar

Kamar
Ruang
Keluarga
Garasi

Ruang Tamu

Teras

b. Karakateristik tetangga dan komunitas RW


Hubungan antar tetangga saling membantu, Keluarga mengatakan ia merupakan
penduduk lama yang tinggal di daerah tersebut, serta memiliki hubungan kekerabatan
dalam satu komplek.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga sebagai penduduk yang menetap dan tidak pernah pindah-pindah
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga mengatakan jika ada pengajian, kerja bakti ia akan ikut serta.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang memberikan dukungan pada keluarga adalah orang tua dan keluarga lainnya
4. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Ibu klien mengatakan komunikasi antar keluarga yaitu saling terbuka, menasehati,
kebebasan mengeluarkan pendapat dan pengambilan keputusan.
b. Struktur kekuatan keluarga
Ibu klien mengatakan anggota keluarga saling memberi kasih sayang, perhatian,
dukungan moral dan material
c. Struktur peran
Klien mengatakan ayahnya sudah menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga/pencari nafkah, pelindung keluarga, ibu menjalankan perannya sebagai ibu
bagi anak-anaknya, pemberi kasih sayang, dan pemberi tuntunan nilai pada anak-
anaknya. Anak menjalankan perannya sesuai tahapan tumbuh kembangnya. Anak
usia prasekolah sesuai tahapan tumbuh kembangnya, anak sering belajar menulis,
membaca, mengaji, dan lain-lain. Anak usia sekolah sesuai tahapan tumbuh
kembanganya yaitu meningkatkan keterampilan intelektual khususnya di sekolah,
meningkatkan keterampilan motorik halus, dan ekspansi keterampilan motorik kasar.
Anak remaja sesuai tahapan tumbuh kembangnya yaitu menerima fisiknya sendiri
berikut keragaman kualitasnya. , mencapai kemandirian emosional dari orangtua
atau figur-figur yang mempunyai otoritas, mengembangkan keterampilan
komunikasi interpersonal dan belajar bergaul dengan teman sebaya atau orang lain,
baik secara individual maupun kelompok.
d. Nilai atau norma budaya
Ibu klien percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan
sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga
yang sakit dibawa ke RS atau puskesmas yang terdekat.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Saat ini Tn. A tinggal bersama isterinya dan ketiga anaknya, tapi Tn.A berupaya
untuk menumbuhkan perasaan saling keterikatan dan saling mencintai dengan
mengingatkan kepada seluruh keluarganya terutama yang tinggal serumah dengannya
untuk terus beribadah dengan baik. Ibu klien mengatakan sikap masing-masing
anggota keluarga menunjukan harmonis antar anggota keluarga. Keluarga cukup
rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga.
b. Fungsi sosialisasi
Ibu klien mengatakan setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan
dalam keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik. Kerukunan terjaga dengan
baik, interaksi dalam keluarga sangat baik dengan komunikasi yang dilakukan secara
terbuka. Dan interaksi sama masyarakat sangat baik.
c. Fungsi Reproduksi
Saat ini hubungan Tn. A dan Ny. K sangat harmonis Ny. K mengambil keputusan untuk
menggunakan KB sampai sekarang.
d. Fungsi Ekonomi
Tn. M bisa memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari dari hasil kerja . Penghasilan
Tn. M sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari terkadang jika
penghasilannya lebih Tn. M bisa menyisihkan uang nya untuk di tabung
6. Stres dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
Saat ini keluarga tidak merasakan ada masalah besar yang membuatnya stress atau
banyak pikiran.
b. Kemampuan klien berespon terhadap masalah
Ketika keluarga mempunyai masalah dan menyelesaikannya dengan bermusyawarah
dengan keluarganya. Keluarga percaya masalah mungkin dapat dipecahkan dengan
pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa.
c. Strategi koping
Keluarga mengatakan kunci penyelesaian masalah adalah komunikasi yang baik.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn.A mengatakan tidak ada adaptasi disfungsional yang dirasakan oleh
keluarga saat ini. Tn. A mengatakan telah berusaha sesuai kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan keluarganya, namun kalau hasilnya belum memadai, mereka
menyerahkan padaNya dan menerima apa adanya. Mereka memiliki keyakinan semua
telah diatur oleh yang Maha Kuasa dan tetap berusaha.
e. Harapan Klien
Klien berharap ia dan keluarganya selalu sehat dan Bahagia serta mampu melewati
masalah dengan sabar
9. Data Tambahan
a. Nutrisi
Keluarga Tn.A mengatakan tidak memiliki masalah dalam status gizi. Keluarga
mengatakan setiap hari selalu mengkonsumsi makanan yang sehat seperti sayur dan
buah-buahan
b. Eliminasi
Keluarga Tn.A mengatakan tidak ada masalah dalam eleminasi
BAK : 5-6 x/ hari
BAB : 1x/hari
c. Istirahat tidur
Klien mengatakan tidurnya cukup ±7-8 jam/hari. Keluarga mengatakan sekitar jam
22.00 keluarganya sudah tidur malam, untuk tidur siang hari hanya anak-anaknya
saja.
d. Aktivitas sehari-hari
Ayah sebagai kepala keluarga mencari nafkah dengan bekerja, sedangkan ibu
merawat anak-anaknya. Anak-anaknya sekolah dan setelah pulang sekolah biasnya
bermain dan belajar
e. Gaya hidup tidak sehat (merokok, minum-minuman keras, dll)
Keluarga Tn.A mengatakan keluarganya tidak ada yang merokok dan minum-
minuman keras
10. Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Pemeriksaan Tn.A Ny. K Tn. R An.M Nn.K
Kepala Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut Simetris, rambut berwarna Simetris, rambut
berwarna hitam dan berwarna hitam dan berwarna hitam, tidak ada hitam, tidak ada ketombe berwarna hitam, tidak
sebagian ada yang sebagian ada yang ketombe. ada ketombe
berwarna putih, tidak berwarna putih, tidak
ada ketombe. ada ketombe.
TTV TD : 120-90 mmHg TD : 130-80 mmHg TD : 110-80 mmHg TD : 110/80 mmHg TD : - mmHg
Nadi : 88x/m Nadi : 88x/m Nadi : 88x/m Nadi : 98x/m Nadi : 110 x/m
RR : 20x/m RR : 20x/m RR : 22x/m RR : 20x/m RR : 22 x/m
S : 36,0 °C S : 36,0 °C S : 36,0 °C S : 36,5 °C S : 36,2 °C
BB, TB 75kg, 168cm 55kg, 155cm 65kg, 170cm 60kg, 160cm 45kg, 155cm
Mata Konjungtiva tidakKonjungtiva tidak Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak
terlihat anemis, tidak ada terlihat anemis, tidak anemis, tidak ada katarak, anemis, tidak ada katarak, terlihat anemis, tidak
katarak, penglihatan ada katarak, penglihatan penglihatan jelas penglihatan jelas ada katarak, penglihatan
kurang jelas (rabun jauh jelas jelas
dan silinder)
Hidung Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan bersih, Simetris, keadaan
tidak ada kelainan yang bersih, tidak ada tidak ada kelainan yang tidak ada kelainan yang bersih, tidak ada
ditemukan kelainan yang ditemukan ditemukan kelainan yang
ditemukan ditemukan
Mulut Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut lembab,
keadaan bersih, tidak ada keadaan bersih, tidak keadaan bersih, tidak ada keadaan bersih, tidak ada keadaan bersih, tidak
kelainan ada kelainan kelainan kelainan ada kelainan
Leher Leher tidak nampak Leher tidak nampak Leher tidak nampak Leher tidak nampak adanya Leher tidak nampak
adanya peningkatan adanya peningkatan adanya peningkatan peningkatan tekanan vena adanya peningkatan
tekanan vena jugularis tekanan vena jugularis tekanan vena jugularis jugularis dan arteri carotis, tekanan vena jugularis
dan arteri carotis, tidak dan arteri carotis, tidak dan arteri carotis, tidak tidak teraba adanya dan arteri carotis, tidak
teraba adanya teraba adanya teraba adanya pembesaran pembesaran kelenjar tiroid teraba adanya
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid (struma). tiroid (struma). kelenjar tiroid (struma). (struma). tiroid (struma).
Dada Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat
simetris, suara jantung simetris, suara jantung simetris, suara jantung S1 simetris, suara jantung S1 simetris, suara jantung
S1 dan S2 tunggal, tidak S1 dan S2 tunggal, tidak dan S2 tunggal, tidak dan S2 tunggal, tidak S1 dan S2 tunggal, tidak
terdapat palpitasi, suara terdapat palpitasi, suara terdapat palpitasi, suara terdapat palpitasi, suara mur- terdapat palpitasi, suara
mur-mur (-), ronchi (-), mur-mur (-), ronchi (-), mur-mur (-), ronchi (-), mur (-), ronchi (-), wheezing mur-mur (-), ronchi (-),
wheezing (-) wheezing (-) wheezing (-) (-) wheezing (-)
Abdomen Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan abdomen Pada pemeriksaan
abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak didapatkan tidak didapatkan adanya abdomen tidak
didapatkan adanya didapatkan adanya adanya pembesaran hepar, pembesaran hepar, tidak didapatkan adanya
pembesaran hepar, tidak pembesaran hepar, tidak tidak kembung, kembung, pergerakan pembesaran hepar, tidak
kembung, pergerakan kembung, pergerakan pergerakan peristaltik peristaltik usus 11x/mnt, kembung, pergerakan
peristaltik usus 8x/mnt, peristaltik usus 10x/mnt, usus 10x/mnt, tidak ada tidak ada bekas luka operasi peristaltik usus 9x/mnt,
tidak ada bekas luka tidak ada bekas luka bekas luka operasi tidak ada bekas luka
operasi. operasi operasi
Tangan Simetris, tidak terdapat Simetris, tidak terdapat Simetris, tidak terdapat Simetris, tidak terdapat lesi, Simetris, tidak terdapat
lesi, tidak ada benjolan, lesi, tidak ada benjolan, lesi, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak lesi, tidak ada benjolan,
tidak terjadi deformitas. tidak terjadi deformitas. tidak terjadi deformitas. terjadi deformitas. tidak terjadi deformitas.
Kaki Simetris, tidak terdapat Simetris, tidak terdapat Simetris, tidak terdapat Simetris, tidak terdapat lesi, Simetris, tidak terdapat
lesi, tidak ada benjolan, lesi, tidak ada benjolan, lesi, tidak ada benjolan, tidak ada benjolan, tidak lesi, tidak ada benjolan,
tidak terjadi deformitas. tidak terjadi deformitas. tidak terjadi deformitas. terjadi deformitas. tidak terjadi deformitas.
Keadaan Compos mentis dan Compos mentis dan Compos mentis dan Compos mentis dan Compos mentis dan
umum kooperatif kooperatif kooperatif kooperatif kooperatif
B. Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah keperawatan
1 DS : Mengenal masalah Kesiapan Peningkatan
- Klien mengatakan ingin masuk kesehatan perkembangan anak
sekolah dan mendapatkan banyak prasekolah
teman.
- Klien menyebutkan namanya, dan Mengambil
jenis kelamin. keputusan
- Klien mengatakan senang bermain
bersama teman sebayanya saat sore
hari. Merawat anggota
- Klien mengatakan ia sudah bisa keluarga yang sakit
menulisa angka dan huruf.

Do: Memodifikasi
- Klien dapat menulis angka dan lingkungan
huruf serta menggambar atas
inisiatifnya sendiri.
- Dapat menyebutkan benda serta Memanfaatkan
fungsinya. pelayanan kesehatan.
- Klien dapat berlali-lari bersama
teman sebayanya.
- Klien mudah bersosialisasi.

2 DS : Mengenal masalah Defisit pengetahuan


- Keluarga mengatakan belum kesehatan
mengetahui tahap perkembangan
anak usia sekolah dan remaja serta .
apa yang harus dicapai pada tahap Mengambil
perkembangan tersebut keputusan

DO :
- Keluarga bertanya. Merawat anggota
- Menunjukkan persepsi yang keliru keluarga yang sakit

Memodifikasi
lingkungan

Memanfaatkan
pelayanan kesehatan.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Kesiapan Peningkatan perkembangan anak prasekolah
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
3. Skala prioritas masalah / scoring
a. Kesiapan Peningkatan perkembangan anak prasekolah
Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
Sifat Masalah Potensial pengembangan hubungan
a. Aktual 3 1/3x1= 0,3 intim dan sosial klien baik dan tidak
b. Resiko Tinggi 2 1 ada ancaman potensial.
c. Potensial 1
Kemungkinan Dengan memberikan dukungan pada
masalah untuk klien.
Dirubah 2/2x2= 2
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensial masalah Pencegahan dapat dilakukan dengan
untuk dicegah komunikasi yang baik dengan klien,
a. Tinggi 1 3/3x1= 1 melakukan kegiatan bersama-sama,
b. Cukup 3 dll.
c. Rendah 2
1
Menonjolnya Jika terjadi masalah pada klien
Masalah keluarga segera mengatasinya
a. Segera diatasi 2 1
b. Ada masalah 1
tetapi tidak seger 2/2x1= 1
Diatasi
c. Masalah tidak 0
dirasakan

Total 4,3
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
Sifat Masalah Potensial pengembangan hubungan
a. Aktual 3 2/3x1= 0,6 intim dan sosial klien baik dan tidak
b. Resiko Tinggi 2 1 ada ancaman potensial.
c. Potensial 1
Kemungkinan Dengan memberikan dukungan pada
masalah untuk klien.
Dirubah 2/2x2= 2
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensial masalah Pencegahan dapat dilakukan dengan
untuk dicegah komunikasi yang baik dengan klien,
a. Tinggi 1 melakukan kegiatan bersama-sama,
b. Cukup 3 2/3x1= 0,6
dll.
c. Rendah 2
1
Menonjolnya Jika terjadi masalah pada klien
Masalah keluarga segera mengatasinya
a. Segera diatasi 2 1
b. Ada masalah 1
tetapi tidak seger 2/2x1= 1
Diatasi
c. Masalah tidak 0
dirasakan

Total 4,2
4. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
a. Kesiapan Peningkatan perkembangan anak prasekolah
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
5. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawata TUM TUK Kriteria Standar
n
Kesiapan Setelah Setelah dilakukan tindakan 1. Perilaku 1.Makan 3x/ hari, makanan habis 1 porsi 1. Kaji pemenuhan kebutuhan
Peningkatan dilakukan keperawatan selama 2x8 tanpa bantuan, mandi 2x/ hari pada pagi fisik anak.
perkembangan anak tindakan jam, diharapkan anak dan sore hari. 2. Kaji kemampuan motorik
prasekolah. keperawatan dapat: 2. Perilaku 2.Bermain kerjar-kejaran bersama teman kasar dan halus anak.
selama 2x8 jam, 1.Mempertahankan sebaya, bermain sekuter, menangkap bola. 3. Kaji keterampilan bahasa
anak dapat pemenuhan kebutuhan 3. Verbal 3.Anak dapat bertanya dan bercerita yang dikuasai anak.
memenuhi fisik yang optimal. 4.Anak dapat bermain dengan teman 4. Kaji keterampilan adaptasi
kesiapan anak 2.Mengembangkan 4. Verbal sebayanya, dapat berkomunikasi dengan psikososial anak.
dalam keterampilan motorik orang yang lebih dewasa. 5. Kaji identitas dan peran
meningkatkan halus dan kasar. 5. Verbal 5.Anak mengenal bagian-bagian tubuh serta sesuai jenis kelamin.
perkembangan 3.Mengembangkan fungsi, mengenal jenis kelamin, serta 6. Kaji perkembangan
inisiatif. keterampilan berbahasa. berpakaian yang sesuai dengan jenis kecerdasan anak.
4.Mengembangkan 7. Latih anak kebersihan diri.
keterampilan adaptasi 8. Bantu anak
psikososial. mengembangkan
5.Pembentukan identitas keterampilan motorik.
dan peran sesuai jenis 9. Latih anak
kelamin mengembangkan
6.Pengembangan keterampilan bahasa.
kecerdasan 10. Latih anak
mengembangkan
keterampilan psikososial.
11. Latih anak memahami
identitas dan peran sesuai
jenis kelamin.
12. Bantu anak
mengembangkan
kecerdasan.
13. Beri pujian pada
pencapaian anak terhadap
tugas rumah.
14. Ajak anak berdiskusi
tentang pengalaman yang
menyenangkan, rencana/
gagasan/ide.
Defisit pengetahuan Setelah Setelah dilakukan tindakan 1. Tugas perkembangan anak sekolah : 1. Jelaskan perkembangan
berhubungan dengan dilakukan keperawatan 2 x 8 jam, 1. Verbal belajar memperoleh keterampilan fisik yang harus dicapai anak
kurangnya tindakan diharapkan keluarga dapat: untuk melakukan permainan. belajar sekolah dan remaja
informasi. keperawatan 1. Menjelaskan 2. Diskusikan cara
membentuk sikap yang sehat terhadap
selama 1x8 jam perkembangan yang memfasilitaskan anak usia
keluarga mampu harus dicapai anak dirinya sendiri sebagai makhluk sekolah :
melakukan tugas- usia sekolah dan biologis, belajar bergaul dengan teman a. Belajar memperoleh
tugas remaja . sebaya, belajar memainkan peranan keterampilan fisik
perkembangan 2. Mendiskusikan cara sesuai dengan jenis kelaminnyaa, untuk melakukan
sesuai dengan memfasilitaskan anak belajar keterampilan dasar dalam permainan.
tahap usia sekolah dan membaca, menulis dan berhitung, b. Belajar membentuk
perkembangan remaja . 2. Perilaku sikap yang sehat
belajar mengembangkan konsep-konsep
keluarga usia 3. Mendiskusikan dan terhadap dirinya
sekolah dan motivasi peran serta sehari-hari. sendiri sebagai
remaja . dalam masyarakat. Dan mengembangkan sikap yang makhluk biologis.
4. Memberi dukungan positif terhadap kelompok social c. Belajar bergaul dengan
dan pujian atas 2. Tugas perkembangan remaja : muda teman sebaya.
keberhasilan dalam mampu menerima keadaan fisiknya, d. Belajar memainkan
bekerja dan 3. Verbal mampu membina hubungan baik peranan sesuai dengan
kehidupan keluarga jenis kelaminnya.
dengan anggota kelompok yang
4. Verbal e. Belajar keterampilan
berlainan jenis, mencapai kemandirian dasar dalam membaca,
emosional, mencapai kemandirian menulis dan berhitung.
ekonomi mengembangkan konsep dan f. Belajar
keterampilan intelektual yang sangat mengembangkan
diperlukan untuk melakukan peran konsep-konsep sehari-
sebagai anggota masyarakat dan hari.
g. Mengembangkan kata
Memahami dan menginternalisasikan
hati.
nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Belajar memperoleh
kebebasan yang
bersifat pribadi.
i. Mengembangkan sikap
yang positif terhadap
kelompok sosial

3. Diskusikan cara
memfasilitaskan remaja
a. Mampu menerima
keadaan fisiknya
b. Mampu membina
hubungan baik dengan
anggota kelompok yang
berlainan jenis
c. Mencapai kemandirian
emosiona
d. Mencapai kemandirian
ekonomi
mengembangkan
konsep dan
keterampilan intelektual
yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran
sebagai anggota
masyarakat
e. Memahami dan
menginternalisasikan
nilai-nilai orang dewasa
dan orang tua
3. Diskusikan dan motivasi
peran serta dalam
masyarakat.
4. Memberi dukungan dan
pujian atas keberhasilan
dalam bekerja dan
kehidupan keluarga
5. Catatan Asuhan Keperawatan
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Senin, 26 1. Membina hubungan saling percaya S:
Desember 2022 R/ Klien tampak mau di ajak diskusi - Ibu klien mengatakan ia makan 3x/ hari, dan mandi 2x/ hari.
2. Mengkaji pemenuhan kebutuhan fisik anak. - Klien bercerita tentang apa yang dialaminya pada hari ini.
R/ ibu klien mengatakan anaknya makan 3x/ - Klien mengatakan ia senang mempunyai banyak teman
hari, dan mandi 2x/ hari & tampak klien - Klien mengatakan biasanya ia membantu ibunya
kooperatif mengemaskan barang dengan menaruhnya sesuai
3. Mengkaji kemampuan motorik kasar dan halus tempatnya, klien dapat mengenal angka dan huruf serta
anak. dapat menulisnya.
R/ ibu klien mengatakan anaknya suka bermain
kejar-kejaran bersama teman-teman dan
bermain boneka & tampak klien bermain O:
bersama temannya - Tampak klien dapat menyebutkan anggota tubuhnya beserta
4. Mengkaji keterampilan bahasa yang dikuasai fungsinya, klien menyebutkan perbedaan pakaiannya
anak. dengan adiknya.
R/ klien bercerita tentang apa yang dialaminya - Tampak klien kooperatif
pada hari ini & tampak klien senang bercerita, - Tampak klien ceria saat bercerita
sering mengajak komunikasi.
- Klien dapat membedakan jenis kelamin, dan dapat mengenal
5. Mengkaji keterampilan adaptasi psikososial
anggota tubuhnya
anak.
- Klien dapat menulis angka dan huruf.
R/ klien mengatakan ia senang mempunyai
banyak teman di sekitar rumahnya & klien
A : Masalah Kesiapan Peningkatan perkembangan anak
tampak bermain dengan teman sebayanya,
prasekolah teratasi sebagian
serta tidak malu untuk berkomunikasi dengan
orang dewasa.
P : Lanjutkan intervensi
6. Mengkaji identitas dan peran sesuai jenis
kelamin.
R/ klien dapat menyebutkan anggota tubuhnya
beserta fungsinya, klien menyebutkan
perbedaan pakaiannya dengan abangnya &
klien dapat membedakan jenis kelamin, dan
dapat mengenal anggota tubuhnya.
7. Mengkaji perkembangan kecerdasan anak.
R/ klien mengatakan biasanya ia membantu
ibunya mengemaskan barang dengan
menaruhnya sesuai tempatnya, klien dapat
mengenal angka 1-10 dan huruf serta dapat
menulisnya & klien dapat menulis angka dan
huruf.
Selasa, 27 1. Melanjutkan diskusi S:
Desember 2022 R/ Klien tampak mau di ajak diskusi
2. Membantu anak mengembangkan - klien mengatakan mau bermain boneka
keterampilan motorik - klie mengatakan ia bisa menulis angka dan huruf.
R/klien mengatakan mau bermain boneka & - klien mengatakan senang saat diberikan pujian
klien tampak senang saat bermain boneka - klien mengatakan pengalaman yang paling menyenangkan
3. Melatih anak memahami identitas dan peran ketika ia liburan bersama keluarganya
sesuai jenis kelamin O:
R/klien mengatakan bajunya berbeda dengan - klien tampak ceria
abangnya & klien dapat membedakan pakaian - klien dapat membedakan pakaian laki-laki dan perempuan
laki-laki dan perempuan, dan ia menyebutkan - klien dapat menulis
bahwa ia perempuan dan abangnya laki-laki
- klien dapat membedakan jenis kelamin, dan dapat
4. Membantu anak mengembangkan kecerdasan
mengenal anggota tubuhnya.
R/ klien mengatakan ia bisa menulis angka dan
- klien dapat bercerita
huruf & klien dapat menulis
5. Memberi pujian pada pencapaian anak
A : Masalah Kesiapan Peningkatan perkembangan anak
R/ klien mengatakan senang mendapatkan
prasekolah teratasi
apresiasi oleh orang tuanya & klien tampak
senang
6. Mengajak anak berdiskusi tentang pengalaman P : intervensi dihentikan
yang menyenangkan
R/ klien mengatakan pengalaman yang paling
menyenangkan ketika ia liburan Bersama
keluarganya & tampak klien antusias saat
bercerita
Senin, 26 1. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai S:
Desember 2022 anak prasekolah - Keluarga mengatakan sudah paham tentang
R/ tampak klien kooperatif dan antusias perkembangan usia anak prasekolah
2. Keluarga mengatakan memfasilitasinya - Klien mengatakan sudah mengerti setelah diberikan
dengan memberi pendapat atau ide tentang pankes tentang psikososial usia anak prasekolah
pekerjaan yang akan klien ambil, memotivasi O:
2 klien agar selalu semangat, memberi pendapat - Tampak klien antusias
pasangan yang sesuai. - Tampak klien mngerti setelah diberikan penjelasan
R/ tampak klien kooperatif kooperatif. - Tampak klien kooperatif saat diskusi berlansung
A : Masalah deficit pengetahuan tentang usia anak prasekolah
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (pankes anak usia sekolah dan remaja
Rabu, 28 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S :
Desember 2022 menerima informasi - Klien mengatakan sudah paham tentang penjelasan yang
R/ klien tampak kooperatif diberikan
2. Menjelaskan tentang usia anak sekolah - Klien mengatakan sudah mengerti setelah diberikan
R/ tampak klien mendengarkan penjelasan pankes
dengan baik O:
3. Keluarga mengatakan memfasilitasinya dengan - Tampak klien antusias
memberi pendapat atau ide tentang tumbuh - Tampak klien mngerti setelah diberikan penjelasan
kembang anak sekolah - Tampak klien kooperatif saat diskusi berlansung
R/ tampak keluarga klien sangat supportif A : Masalah deficit pengetahuan tentang perkembanga usia
anak sekolah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Sabtu, 31 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S :


Desember 2022 menerima informasi - Klien mengatakan sudah paham tentang penjelasan yang
R/ klien tampak kooperatif diberikan
2. Menjelaskan tentang remaja - Klien mengatakan sudah mengerti setelah diberikan
R/ tampak klien mendengarkan penjelasan pankes
dengan baik O:
3. Keluarga mengatakan memfasilitasinya dengan - Tampak klien antusias
memberi pendapat atau ide tentang tumbuh - Tampak klien mngerti setelah diberikan penjelasan
kembang anak remaja - Tampak klien kooperatif saat diskusi berlansung
R/ tampak keluarga klien sangat supportif A : Masalah deficit pengetahuan tentang remaja sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERKEMBANGAN PSIOKOSIAL PADA ANAK PRASEKOLAH
DI PUSKESMAS AIR UPAS

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK
2022
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERKEMBANGAN PSIOKOSIAL PADA ANAK PRASEKOLAH
DI PUSKESMAS AIR UPAS

I. SAP
Topik : Perkembangan Psiokosial Pada Anak Prasekolah
Sasaran : Klien dewasa Anak Prasekolah
Hari/Tanggal : Selasa, 27 Desember 2022
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Rumah klien

A. Tujuan Instruksi umum


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai perkembangan psiokosial pada Anak
Prasekolah selama 15-20 menit, klien mampu memahami tentang apa itu
perkembangan psiokosial pada Anak Prasekolah
B. Tujuan Instruksi khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Perkembangan Psiokosial Pada Anak
Usia Prasekolah :
1. Mengetahui pengertian dari anak usia prasekolah
2. Mengetahui tentang ciri perkembangan anak usia prasekolah yang normal
3. Mengetahui hal yang dapat dilakukan keluarga agar anak usia prasekolah
berkembang normal
4. Mengetahui cara merangsang kemampuan bicara anak usia prasekolah
C. Sasaran
Klien dengan anak usia prasekolah
D. Materi
Terlampir
E. Media dan sumber bahan
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
II. Laporan Pelaksanaan
A. Tahap Persiapan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 Menit Pembukaan: 1. Menyambut salam
1. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
penyuluhan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan: 1. Mendengarkan dan
1. Mengetahui pengertian dari memperhatikan
anak usia prasekolah 2. Bertanya dan
2. Mengetahui tentang ciri menjawab
perkembangan anak usia
prasekolah yang normal
3. Mengetahui hal yang dapat
dilakukan keluarga agar anak
usia prasekolah berkembang
normal
4. Mengtehaui cara yang dapat
dilakukan keluarga jika anak
mengalami menyimpangan
5. Mengetahui cara merangsang
kemampuan bicara anak usia
prasekolah
3 5 Menit Penutupan: 1. Menjawab
1. Evalusi pertanyaan
2. Menyimpulkan penyuluh
3. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan
4. Penutup 3. Menjawab salam
B. Tahap Pelaksanaan
- Waktu pelaksanaan : Selasa, 27 Desember 2022
- Petugas pelaksanan : Muhammad Ranu Yusniar
- Peserta : Klien dengan usia anak prasekolah
- Tempat pelaksanaan : Di rumah klien
C. Kendala yang dihadapi
Tidak ada kendala saat peleksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan
D. Evaluasi (struktur, proses, hasil)
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan media dan tempat
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan dirumah pasien
a. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
2. Evaluasi Proses:
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Kriteria Hasil :
a. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
b. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang :
1) Mengetahui pengertian dari anak usia prasekolah
2) Mengetahui tentang ciri perkembangan anak usia prasekolah yang
normal
3) Mengetahui hal yang dapat dilakukan keluarga agar anak usia
prasekolah berkembang norma
4) Mengtehaui cara yang dapat dilakukan keluarga jika anak
mengalami menyimpangan
5) Mengetahui cara merangsang kemampuan bicara anak usia
prasekolah
E. Dokumentasi

PHOTO JANGAN LUPA DIMASUKKAN

III. Media yang digunakan (lampirkan file media edukasi yang digunakan)
Terlampir
MATERI PENYULUHAN

1. Mengetahui pengertian dari anak usia prasekolah


Anak prasekolah adalah anak yang berumur antara 3-6 tahun, pada masa ini
anak-anak senang berimajinasi dan percaya bahwa mereka memiliki kekuatan. Pada
usia prasekolah, anak membangun kontrol sistem tubuh seperti kemampuan ke toilet,
berpakaian, dan makan sendiri Menurut Montessori bawa usia 3-6 tahun anak-anak
dapat diajari menulis, membaca, dan belajar mengetik. Usia prasekolah merupakan
kehidupan tahun-tahun awal yang kreatif dan produktif bagi anak-anak. Masa dimana
anak mempunyai inisiatif melakukan sesuatu (Dewi, 2018).
2. Mengetahui tentang ciri perkembangan anak usia prasekolah yang normal
a. Berinisiatif menggunakan situasi dirumah untuk bermain : menyusun kursi jadi
kereta api, mengumpulkan kulit oermen/ batuan dll.
b. Mengerjakan pekerjaan sederhana : buang sampah, lipat-lipat pakaian,
meletakkan sepatu pada tempatnya.
c. Senang bermain dengan teman sebaya.
d. Cerita yang berkhayal
e. Mudah pisah dengan orang tua
f. Banyak bertanya
g. Mengikuti ritual keagamaan dalam keluarga
3. Mengetahui hal yang dapat dilakukan keluarga agar anak usia prasekolah berkembang
normal
a. Mendukung anak bermain dengan bebas dirumah, tidak melarang jika anak
menggeser-geser perabotan
b. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan pekerjaan sederhana dan
menyediakan fasilitas
c. Beri kesempatan bermain dengan teman sebaya.
d. Beri kesempatan untuk bercerita dan bertanya.
e. Mulai ajarkan disiplin : cuci tangan sebelum makan, sikat gigi sebelum tidur,
meletakkan sendal/sepatu yang rapi.
f. Ajarkan cara meminta sesuatu.
g. Jadi contoh untuk anak.
h. Ajak anak ikut melakukan ibadah

4. Mengtehaui cara yang dapat dilakukan keluarga jika anak mengalami menyimpangan
a. Berikan waktu pada anak untuk bermain.
b. Ajarkan anak bermain yang sederhana.
c. Berikan harapan yang sesuai dengan kemampuan anak
d. Tidak memaksakan kehendak pada anak
e. Berikan pujian terhadap keberhasilan yang telah dicapai
f. Jadilah pendengar yang baik.
g. Bersikap positif dan mendorong usaha anaknya untuk mandiri
h. Tidak menentang tindakan yang dilakukan anaknya.
i. Tidak melarang anak, gunakan bahasa yang mudah dimengerti
j. Berikan pujian terhadap keberhasilan yang dicapai
5. Mengetahui cara merangsang kemampuan bicara anak usia prasekolah
a. Membacakan buku cerita anak
b. Berbicara dengan bahasa yang benar (mimik cucu, orang tua membenarkan
menjadi minum susu)
c. Minta anak untuk menceritakan pengalamannya sehari – hari
d. Memberikan pujian pada anak , saat anak mampu berbicara dengan baik
PENGERTIAN BAGAIMANA MEMBUAT ANAK
BERKEMBANG NORMAL ?
STIMULASI PERKEMBANGAN Anak prasekolah adalah anak yang
PSIKOSOSIAL berumur antara 3-6 tahun, pada masa ini 1. Mendukung anak bermain dengan
ANAK USIA PRA SEKOLAH anak-anak senang berimajinasi dan bebas dirumah, tidak melarang jika
percaya bahwa mereka memiliki
(3 – 6 tahun) anak menggeser-geser perabotan
kekuatan. Masa dimana anak mempunyai
2. Memberi kesempatan kepada anak
inisiatif melakukan sesuatu.
untuk melakukan pekerjaan sederhana
APA CIRI PERKEMBANGAN ANAK YANG dan menyediakan fasilitas
NORMAL ?
3. Beri kesempatan bermain dengan
1. Berinisiatif menggunakan situasi teman sebaya.
dirumah untuk bermain : menyusun 4. Beri kesempatan untuk bercerita dan
kursi jadi kereta api, mengumpulkan bertanya.

kulit oermen/ batuan dll. 5. Mulai ajarkan disiplin : cuci tangan


Disusun oleh : sebelum makan, sikat gigi sebelum
2. Mengerjakan pekerjaan sederhana :
NAMA : Muhammad Ranu Yusniar tidur, meletakkan sendal/sepatu yang
buang sampah, lipat-lipat pakaian,
NIM : 891221026 rapi.
meletakkan sepatu pada tempatnya.
6. Ajarkan cara meminta sesuatu.
3. Senang bermain dengan teman sebaya.
7. Jadi contoh untuk anak.
4. Cerita yang berkhayal
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
8. Ajak anak ikut melakukan ibadah
5. Mudah pisah dengan orang tua
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK 6. Banyak bertanya
TAHUN 2022 7. Mengikuti ritual keagamaan dalam
keluarga
APA YANG DAPAT DILAKUKAN Cara Merangsang Kemampuan Bicara
BILA ANAK ANDA ALAMI KELUARGA ? Anak

1. Berikan waktu pada anak untuk 1. Membacakan buku cerita anak


1. Tidak percaya diri : malu untuk bermain. 2. Berbicara dengan bahasa yang
tampil didepan. 2. Ajarkan anak bermain yang sederhana.
benar (mimik cucu, orang tua
3. Berikan harapan yang sesuai dengan
2. Pesimis : tidak memiliki cita- membenarkan menjadi minum
kemampuan anak
cita susu)
4. Tidak memaksakan kehendak pada
3. Minta anak untuk menceritakan
3. Takut salah melakukan sesuatu. anak
pengalamannya sehari – hari
5. Berikan pujian terhadap keberhasilan
yang telah dicapai 4. Memberikan pujian pada anak ,

6. Jadilah pendengar yang baik. saat anak mampu berbicara dengan

7. Bersikap positif dan mendorong usaha baik

anaknya untuk mandiri


8. Tidak menentang tindakan yang
dilakukan anaknya.
9. Tidak melarang anak, gunakan bahasa
yang mudah dimengerti
10.Berikan pujian terhadap keberhasilan
yang dicapai
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)
DI PUSKESMAS AIR UPAS

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK
2022
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
ANAK USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN)
DI PUSKESMAS AIR UPAS

I. SAP
Topik : Stimulasi Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah
Sasaran : Klien dewasa Anak Usia Sekolah
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Desember 2022
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Rumah klien

A. Tujuan Instruksi umum


Setelah mengikuti penyuluhan mengenai perkembangan psiokosial Anak Usia
Sekolah pada selama 15-20 menit, klien mampu memahami tentang apa itu
perkembangan psiokosial pada Anak Usia Sekolah
B. Tujuan Instruksi khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Perkembangan Psiokosial Pada Anak
Usia Sekolah :
1. Mengetahui definisi ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal
2. Mengetahui tentang ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal
3. Mengetahui hal yang dapat dilakukan keluarga agar anak usia sekolah
berkembang normal
4. Mengetahui ciri penyimpangan perkembangan anak usia sekolah
5. Mengetahui hal yang dilakukan keluarga jika terjadi penyimpangan
perkembangan anak usia sekolah
C. Sasaran
Klien dengan anak usia sekolah
D. Materi
Terlampir
E. Media dan sumber bahan
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
II. Laporan Pelaksanaan
F. Tahap Persiapan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 Menit Pembukaan: 1. Menyambut salam
1. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
penyuluhan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan: 1. Mendengarkan dan
1. Mengetahui definisi ciri memperhatikan
perkembangan anak usia 2. Bertanya dan
sekolah yang normal menjawab
2. Mengetahui tentang ciri
perkembangan anak usia
sekolah yang normal
3. Mengetahui hal yang dapat
dilakukan keluarga agar anak
usia sekolah berkembang
normal
4. Mengetahui ciri
penyimpangan perkembangan
anak usia sekolah
5. Mengetahui hal yang
dilakukan keluarga jika terjadi
penyimpangan perkembangan
anak usia sekolah
3 5 Menit Penutupan: 1. Menjawab
1. Evalusi pertanyaan
2. Menyimpulkan penyuluh
3. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan
4. Penutup 3. Menjawab salam
G. Tahap Pelaksanaan
- Waktu pelaksanaan : Kamis, 29 Desember 2022
- Petugas pelaksanan : Muhammad Ranu Yusniar
- Peserta : Klien dengan usia anak sekolah
- Tempat pelaksanaan : Di rumah klien
H. Kendala yang dihadapi
Tidak ada kendala saat peleksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan
I. Evaluasi (struktur, proses, hasil)
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan media dan tempat
c. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan dirumah pasien
a. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
3. Evaluasi Proses:
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
4. Kriteria Hasil :
a. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
b. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang :
1) Mengetahui definisi ciri perkembangan anak usia sekolah yang
normal
2) Mengetahui tentang ciri perkembangan anak usia sekolah yang
normal
3) Mengetahui hal yang dapat dilakukan keluarga agar anak usia
sekolah berkembang normal
4) Mengetahui ciri penyimpangan perkembangan anak usia sekolah
5) Mengetahui hal yang dilakukan keluarga jika terjadi
penyimpangan perkembangan anak usia sekolah
J. Dokumentasi

JANGAN LUPA PHOTO DIMASUKKAN

III. Media yang digunakan


Terlampir
MATERI PENYULUHAN

1. Mengetahui definisi ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal


Usia sekolah merupakan tahap ketika anak mulai membangun kemampuan produktif,
bersosialisasi, tidak bergantung pada orang tua dan menjalin hubungan dengan teman
sebaya.
2. Mengetahui tentang ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal
a. Menyelesaikan tugas yang diberikan, seperti mengerjakan PR dari sekolah.
b. Mempunyai rasa bersaing. Contoh: ada usaha anak untuk menjadi lebih pandai dari
teman sebayanya.
c. Terlibat dalam kegiatan kelompok, seperti mengikuti kegiatan pramuka.
d. Berineraksi dan berkelompok dengan teman sebaya. Misalnya, masak-masakan
bersama teman, bermain bersama kelompok sebaya dan sesame jenis.
3. Mengetahui hal yang dapat dilakukan keluarga agar anak usia sekolah berkembang
normal
a. Mendiskusikan kemampuan atau kelebihan anak.
b. Memberikan tugas sesuai dengan kemampuan anak.
c. Memberikan pujian terhadap keberhasilan anak, khususnya keberhasilan di
sekolah.
d. Menyediakan waktu untuk anak bermain dengan teman sebaya dalam kelompok.
e. Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari, seperti membuat kue, membersihkan
mobil, merapikan tempat tidur dll.
4. Mengetahui ciri penyimpangan perkembangan anak usia sekolah
a. Membangkang, tidak mau mengerjakan tugas sekolah.
b. Tidak ada kemauan untuk bersaing, malas, masa bodoh.
c. Tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok, tidak peduli dengan kegiatan
temannya
d. Memisahkan diri dari teman sepermainan
5. Mengetahui hal yang dilakukan keluarga jika terjadi penyimpangan perkembangan
anak usia sekolah
a. Memberi kesempatan kepada anak untuk mengikuti kegiatan kelompok di sekolah
atau dirumah.
b. Mendiskusikan dengan anak mengenai apa yang diharapkan dari belajar,
berinteraksi, bermain, dll.
c. Memberi pujian terhadap keberhasilan yang dicapai.
d. Tidak menuntut anak untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan
kemampuannya.
e. Menerima anak sesuai dengan kemampuannya.
f. Menjadi contoh bagi anak untuk menerima orang lain apa adanya.
g. Menetapkan disiplin di rumah: waktu belajar, menonton TV, bermain, dll.
h. Tidak menyalahkan dan menghina anak.
i. Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang sederhana di rumah, seperti
membuat kue, merapikan tempat tidur.
DEFENISI PERKEMBANGAN USIA
SEKOLAH
Usia sekolah merupakan tahap ketika
anak mulai membangun kemampuan
produktif, bersosialisasi, tidak
bergantung pada orang tua dan
menjalin hubungan dengan teman
sebaya.
CIRI PERKEMBANGAN ANAK YANG
NORMAL

1. Menyelesaikan tugas yang


diberikan, seperti mengerjakan
PR dari sekolah.
2. Mempunyai rasa bersaing.
Contoh: ada usaha anak untuk
menjadi lebih pandai dari teman
sebayanya.
3. Terlibat dalam kegiatan
kelompok, seperti mengikuti
kegiatan pramuka.
4. Berineraksi dan berkelompok
dengan teman sebaya. Misalnya,
masak-masakan bersama teman,
bermain bersama kelompok
sebaya dan sesama jenis.
STIMULASI PERKEMBANGAN
PSIKOSOSIAL ANAK USIA HAL YANG DAPAT DILAKUKAN
KELUARGA AGAR ANAK
SEKOLAH (6-12 TAHUN) BERKEMBANG NORMAL

1. Mendiskusikan kemampuan
atau kelebihan anak.
2. Memberikan tugas sesuai
dengan kemampuan anak.
3. Memberikan pujian terhadap
keberhasilan anak, khususnya
keberhasilan di sekolah.
4. Menyediakan waktu untuk
Disusun oleh : anak bermain dengan teman
sebaya dalam kelompok.
Muhammad Ranu Yusniar
5. Melibatkan anak dalam
891221026
kegiatan sehari-hari, seperti
membuat kue, membersihkan
mobil, merapikan tempat tidur
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI dll.
NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
TAHUN 2022
HAL YANG DILAKUKAN KELUARGA JIKA HAL YANG DILAKUKAN KELUARGA
TERJADI PENYIMPANGAN JIKA TERJADI PENYIMPANGAN
CIRI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH 1. Memberi kesempatan kepada anak 5. Menjadi contoh bagi anak untuk
untuk mengikuti kegiatan kelompok menerima orang lain apa adanya.
1. Membangkang, tidak mau di sekolah atau dirumah. 6. Menetapkan disiplin di rumah:
2. Mendiskusikan dengan anak waktu belajar, menonton TV,
mengerjakan tugas sekolah.
mengenai apa yang diharapkan dari bermain, dll.
2. Tidak ada kemauan untuk belajar, berinteraksi, bermain, dll. 7. Tidak menyalahkan dan menghina
bersaing, malas, masa 3. Memberi pujian terhadap anak.
bodoh. keberhasilan yang dicapai. 8. Melibatkan anak dalam kegiatan
3. Tidak mau terlibat dalam 4. Tidak menuntut anak untuk sehari-hari yang sederhana di
kegiatan kelompok, tidak melakukan hal yang tidak sesuai rumah, seperti membuat kue,
dengan kemampuannya merapikan tempat tidur
peduli dengan kegiatan
temannya.
4. Memisahkan diri dari teman
sepermainan
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG MASA REMAJA
DI PUSKESMAS AIR UPAS

MUHAMMAD RANU YUSNIAR


NIM. 891221026

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
(YARSI) PONTIANAK
2022
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG MASA REMAJA
DI PUSKESMAS AIR UPAS

I. SAP
Topik : Tentang Masa Remaja
Sasaran : Klien dengan umur remaja
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Rumah klien
A. Tujuan Instruksi umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Tentang Masa Remaja selama 15-20
menit, klien mampu memahami tentang apa itu masa remaja
B. Tujuan Instruksi khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Tentang Masa Remaja
1. Mengetahui pengertian remaja
2. Mengetahui Tumbuh Kembang Remaja
3. Mengetahui perkembangan kognitif psikologi remaja
4. Mengetahui perkembangan emosi psikologi remaja
5. Mengetahui karakteristik & permasalahan pada remaja
6. Mengetahui solusi permasalahan remaja
C. Sasaran
Klien dengan umur remaja
D. Materi
Terlampir
E. Media dan sumber bahan
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
II. Laporan Pelaksanaan
A. Tahap Persiapan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 Menit Pembukaan: 1. Menyambut salam
1. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan dari 3. Memperhatikan
penyuluhan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan
diberikan
2 15 Menit Pelaksanaan 1. Mendengarkan dan
1. Mengetahui pengertian remaja memperhatikan
2. Mengetahui Tumbuh 2. Bertanya dan
Kembang Remaja menjawab
3. Mengetahui perkembangan
kognitif psikologi remaja
4. Mengetahui perkembangan
emosi psikologi remaja
5. Mengetahui karakteristik &
permasalahan pada remaja
6. Mengetahui solusi
permasalahan remaja
3 5 Menit Penutupan: 1. Menjawab
1. Evalusi pertanyaan
2. Menyimpulkan penyuluh
3. Mengucapkan salam 2. Memperhatikan
4. Penutup 3. Menjawab salam
B. Tahap Pelaksanaan
- Waktu pelaksanaan : Kamis, 28 Desember 2022
- Petugas pelaksanan : Muhammad Ranu Yusniar
- Peserta : Klien dengan remaja
- Tempat pelaksanaan : Di rumah klien
C. Kendala yang dihadapi
Tidak ada kendala saat peleksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan
D. Evaluasi (struktur, proses, hasil)
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan media dan tempat
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan dirumah pasien
e. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan
saat penyuluhan
4. Evaluasi Proses:
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta mengajukan pertanyaan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
5. Kriteria Hasil :
a. Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan baik
b. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang :
1) Mengetahui pengertian remaja
2) Mengetahui Tumbuh Kembang Remaja
3) Mengetahui perkembangan kognitif psikologi remaja
4) Mengetahui perkembangan emosi psikologi remaja
5) Mengetahui karakteristik & permasalahan pada remaja
6) Mengetahui solusi permasalahan remaja
E. Dokumentasi

JANGAN LUPA PHTOTO DIMASUKKAN

III. Media yang digunakan


Terlampir
MATERI PENYULUHAN

1. Mengetahui Pengertian Remaja


Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal
dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia
18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak anak dengan
masa dewasa yang mengalami aspek/fungsi untuk memasuki masa dewasa.
2. Mengetahui Tumbuh Kembang Remaja
a. Tumbuh Kembang Remaja
1) Pertumbuhan meliputi :
a) Tinggi Badan
b) Berat Badan
2) Perekmbangan meliputi :
a) Kecerdasaan
b) Sosial kemasyarakatan
c) Bahasa
d) Emosional dan Psikososial
3. Mengetahui perkembangan kognitif psikologi remaja
a. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
b. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat
rencana,strategi,membuat keputusan serta memecahkan masalah
c. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berintropeksi diri.
d. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi
agama,keadilan,moralitas,dan jati diri.
e. Muncul kemampuan nalar secara ilmiah.
f. Mulai memikirkan masa depan,perencanaan dan mengekplorasikan alternatif utk
mencapainya
4. Mengetahui perkembangan emosi psikologi remaja
Perkembangan emosi pada remaja menunjukan sikap yang sensitif, reaktif yang kuat,
emosi bersifat negatif, dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan
murung. Sedangkan remaja yang tinggal dilingkungan kondusif dapat membantu
dalam kematangan emosi remaja mejadi
a. Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, saling menolong,
ramah.
b. Mengendalikan emosi : tidak mudah marah, tidak agresif, optimistik
5. Mengetahui karakteristik & permasalahan pada remaja
a. Senang bereksperimental dan bereksplorasi.
b. Mempunyai banyak fantasi, khayalan.
c. Lebih mudah dipengaruhi teman temannya.
d. Emosi yang tidak stabil.
e. Agresif secara berlebihan dan sikap yang terlalu yakin atas dirinya, sehingga
sukar menerima nasehat dari orang tua
f. Kegelisahan karna banyak hal yang diinginkan tetapi remaja tidak sanggup
memenuhi semua nya
6. Mengetahui solusi permasalahan remaja
a. Mengetahui kelebihan dan kekurangan diri.
b. Menerima jati diri.
c. Meningkatkan keimanan
d. Bersikap terbuka.
e. Melakukan kegiatan yang positif
Siapa remaja itu? Definisi Remaja PERKEMBANGAN KOGNITIF
Masa remaja adalah peralihan PSIKOLOGI REMAJA
dari masa anak anak dengan  Secara intelektual remaja mulai
masa dewasa yang mengalami
aspek/fungsi untuk memasuki dapat berfikir logis tentang
masa dewasa. gagasan abstrak.
Rentang waktu usia remaja  Berfungsinya kegiatan kognitif
tingkat tinggi yaitu membuat
12-15 thn = masa remaja awal
rencana,strategi,membuat
keputusan serta memecahkan
16-18 thn = remaja pertengahan
masalah
19-21 thn = masa remaja akhir
 Mulai menyadari proses berfikir
Disusun oleh :
efisien dan belajar berintropeksi

Muhammad Ranu Yusniar diri.


Apa Saja Tumbuh Kembang
891221026
Remaja ?  Wawasan berfikirnya semakin
meluas, bisa meliputi
Pertumbuhan meliputi :
agama,keadilan,moralitas,dan jati
- Tinggi Badan
diri.
- Berat Badan
Perekmbangan meliputi :  Muncul kemampuan nalar secara
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
- Kecerdasaan ilmiah.
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM - Sosial kemasyarakatan  Mulai memikirkan masa
PONTIANAK
TAHUN 2022
- Bahasa depan,perencanaan dan
- Emosional dan Psikososial
mengekplorasikan alternatif utk
mencapainya
BAGAIMANA PERKEMBANGAN SOLUSI PERMASALAHAN REMAJA
KARAKTERISTIK & PERMASALAHAN
EMOSI PSIKOLOGI REMAJA?? PADA REMAJA
 Mengetahui kelebihan dan
Perkembangan emosi pada  Senang bereksperimental kekurangan diri.
remaja menunjukan sikap yang dan bereksplorasi.  Menerima jati diri.
sensitif, reaktif yang kuat, emosi  Mempunyai banyak fantasi,
 Meningkatkan keimanan
bersifat negatif, dan khayalan.
temperamental (mudah  Lebih mudah dipengaruhi  Bersikap terbuka.
tersinggung, marah, sedih, dan teman temannya.  Melakukan kegiatan yang positif
murung)  Emosi yang tidak stabil.
 Agresif secara berlebihan
dan sikap yang terlalu yakin
atas dirinya, sehingga sukar
menerima nasehat dari
orang tua.
 Kegelisahan karna banyak
hal yang diinginkan tetapi
remaja tidak sanggup
Sedangkan remaja yang tinggal memenuhi semua nya
dilingkungan kondusif dapat
membantu dalam kematangan
emosi remaja mejadi SEMOGA
 Adekuasi (ketepatan) emosi :
cinta, kasih sayang, simpati, BERMANFAAT !
saling menolong, ramah.
 Mengendalikan emosi : tidak !!!!!!!
mudah marah, tidak agresif,
optimistik
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama : Muhammad Ranu Yusniar Ruangan:


Tanggal : 26- Desember-2022 Jumlah pasien:

Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : simulasi perkembangan keintiman pada
anak usia presekolah.

12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference

Preceptor Klinik Mahasiswa

(………………..…………………) Muhammad Ranu Yusniar


NIM. 891221026
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama : Muhammad Ranu Yusniar Ruangan:


Tanggal : 27- Desember-2022 Jumlah pasien:

Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : pankes tentang perkembangan pada anak
usia presekolah
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference

Preceptor Klinik Mahasiswa

(………………..…………………) Muhammad Ranu Yusniar


NIM. 891221026
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama : Muhammad Ranu Yusniar Ruangan:


Tanggal : 28- Desember-2022 Jumlah pasien:

Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : simulasi perkembangan keintiman pada
anak usia sekolah

12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference

Preceptor Klinik Mahasiswa

(………………..…………………) Muhammad Rau Yusniar


NIM. 891221026
RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama : Muhammad Ranu Yusniar Ruangan:


Tanggal : 29- Desember-2022 Jumlah pasien:

Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : pankes tentang perkembangan pada anak
usia sekolah

12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference

Preceptor Klinik Mahasiswa


(………………..…………………) Muhammad Ranu Yusniar
NIM. 891221026

RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama : Muhammad Ranu Yusniar Ruangan:


Tanggal : 30- Desember-2022 Jumlah pasien:

Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : simulasi perkembangan keintiman pada
anak remaja

12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Preceptor Klinik Mahasiswa

(………………..…………………) Muhammad Ranu Yusniar


NIM. 891221026

RENCANA HARIAN PERAWAT

Nama : Muhammad Ranu Yusniar Ruangan:


Tanggal : 31- Desember-2022 Jumlah pasien:

Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : pankes tentang remaja awal

12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference

Preceptor Klinik Mahasiswa

(………………..…………………) Muhammad Ranu Yusniar


NIM. 891221026

PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN

NAMA : Muhammad Ranu Yusniar


NIM : 891221026

Skore
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
1 Konsep teori menggunakan format yang telah di tentukan
2 Kelengkapan teori yang dibahas
Kemampuan menggunakan kutipan dari beberapa sumber
3
untuk satu sub pokok bahasan
4 Referensi minimal 3 sumber (2 text book)
5 Laporan dikumpulkan satu hari sebelum praktek
Nilai Akhir : (total skor x 100 : 20)

Keterangan Rentang Nilai


1 Kurang
2 Cukup

3 Baik

4 Sangat Baik

Ketapang, 31 Desember 2022

Penilai

(……..…………………..…..)
FORMAT PENILAIAN PROSES KEPERAWATAN

NAMA : Muhammad Ranu Yusniar

NIM : 891221026

NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
A PENGKAJIAN
1 Kelengkapan dan ketepatan data dasar
2 Kesesuaian teknik pengumpulkan data
3 Analisa data tepat
B DIAGNOSA KEPERAWATAN
4 Kesesuaian diagnosa keperawatan
C RENCANA KEPERAWATAN
5 Rumusan tujuan tepat
6 Rencana tindakan sesuai tujuan & masalah
D IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
7 Kesesuaian dengan rencana tindakan
Dokumentasi implementasi menggunakan format yang
8
telah ditetapkan
9 Evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
10 Menyusun rencana tindak lanjut untuk perawat dan pasien
Nilai Akhir : (Jumlah Nilai : 4)

Keterangan Rentang Nilai

1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik

Ketapang, 31 Desember 2022

Penilai

(……..…………………..…..)
PENILAIAN CASE CONFERENCE

NAMA : Muhammad Ranu Yusniar

NIM : 891221026

Skore
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
A PERSIAPAN
1 Menyiapkan bahan presentasi : makalah dan media
2 Menyiapkan tempat dan peserta
B PENYAJIAN
3 Materi penyajian merupakan rangkuman studi kasus
4 Menguasai lingkungan dan emosi
5 Manajemen waktu penyajian efisien dan efektif
6 Suara jelas dapat didengar semua audience
C DISKUSI / TANYA JAWAB
7 Ketepatan menjawab / merespon tanggapan audience
8 Menyampaikan ide-ide baru saat menjawab pertanyaan
9 Ketepatan menerima saran dari audience
10 Kemampuan menyimpulkan
Nilai Akhir = (Total Skor : 4)

Keterangan Rentang Nilai

1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik

Ketapang, 31 Desember 2022

Penilai

(……..…………………..…..)
PENILAIAN SIKAP PROFESIONAL

PRODI NERS STIKES YARSI PONTIANAK

NAMA : Muhammad Ranu Yusniar

NIM : 891221026

Skore
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
1 Disiplin : datang-pulang, mengumpulkan tugas tepat waktu
2 Kejujuran : bicara/berkata benar/sesuai dengan kenyataan

Tanggung jawab : mengerjakan tugas yang diberikan secara tuntas


3
dan sesuai standar yang ada

4 Sabar : emosi terkendali dalam berbagai situasi

5 Caring : peduli dengan klien, teman sejawat, pembimbing dan orang


lain disekitarnya

6 Penampilan : Uniform lengkap, bersih, rapi, percaya diri/tidak ragu,


sopan, ingin tahu

7 Kreatif : mencari pendekatan berbeda bila intervensinya tidak


berhasil
8 Rendah hati : tidak malu bertanya bila membutuhkan informasi
Tekun : mencari fakta yang dirasanya belum lengkap untuk
9
menyelesaikan masalah
10 Kerjasama dengan teman sejawat dan tenaga kesehatan lain.
Nilai Akhir = (Total Skor : 4)

Keterangan Rentang Nilai


1. Hampir tidak pernah
2. Kadang-kadang
3. Sering
4. Selalu

Ketapang, 31 Desember 2022


Penilai

(…........…………………..)
EVALUASI PENAMPILAN KLINIK MAHASISWA/ SUPERVISI

NAMA : Muhammad Ranu Yusniar

NIM : 891221026

Petunjuk pengisian:

Berilah tanda (V) pada jawaban yang menurut anda sudah dilakukan atau benar.

Penilaian
No. Kriteria 1 2 3 4
Cukup sedang baik baik sekali
A. Persiapan
1. Mengkaji data subjektif dan objektif pasien/ keluarga
2. Merumuskan masalah keperawatan pasien/ keluarga
3. Merencanakan tindakan keperawatan untuk pasien
4. Merencanakan tindakan keperawatan untuk keluarga
B. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam
2. Melakukan evaluasi/ validasi masalah pasien/ keluarga
3. Membuat kontrak dengan pasien / keluarga
4. Mendiskusikan tentang masalah yang terjadi
5. Mendiskusikan cara-cara mengatasi masalah
6. Melatih pasien/ keluarga cara mengatasi masalah
7. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien/ keluarga
8. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
9. Mengevaluasi respon subjektif pasien / keluarga
10. Mengevaluasi respon objektif pasien / keluarga
11. Menganjurkan kegiatan lanjutan untuk pasien / keluarga
(jadwal kegiatan harian)
12. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya dengan pasien/
keluarga
C. Dokumentasi asuhan keperawatan
1. Mendokumentasikan data hasil pengkajian
2. Mendokumentasian masalah keperawatan pasien/
keluarga
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap
pasien/ keluarga
4. Mendokumentasikan evaluasi kemampuan pasien/
keluarga (SOAP)
Total skor
Nilai akhir

Nilai akhir = total skor x 100


80

Penilai

(….......................................)
Lampiran 10

LEMBAR BUKTI KONSULTASI/ BIMBINGAN

NAMA : Muhammad Ranu Yusniar

NIM : 891221026

No Waktu Materi bimbingan Paraf preceptor

Anda mungkin juga menyukai