Pengesahan
Ketapang, 31 Desember 2022
Mengetahui,
Preceptor akademik/klinik
…………………………………
A. Pengertian
Anak merupakan anugerah Tuhan Yang Maha kuasa yang sangat indah dan tidak
dapat dibandingkan dengan harta dan permata serta tidak ternilai harganya. Anak
merupakan individu yang unik dan bukanlah miniatur orang dewasa. Anak sangatlah
memerlukan perhatian khusus dari orangtua untuk opstimalisasi tumbuh kembangnya.
Salah satu tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah mempunyai karakteristik sendiri
sebagai persiapan menuju priode sekolah . Anak usia prasekolah di mulai sejak umur 3-6
tahun priode ini ini berawal dari anak- anak yang sudah mampu bergerak dan berdiri
hingga mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi. Saat ini adalah
saat dimana tejadinya perkembangan fisik dan kepribadian anak yang besar.
Perkembangan motorik juga berlangsung secara terus menerus. Anak pada usia ini
membutuhkan bahasa dan hubungan sosial yang lebih luas, mempelajari standar peran,
memperoleh kontrol dan penguasaan diri, semakin menyadari tingkat ketergantungan dan
kemandirian
Periode prasekolah (3-6 tahun) dimulai dari anak-anak mulai bisa bergerak sambil
berdiri sampai mereka masuk sekolah, dicirikan dengan aktivitas yang tinggi dan
penemuan-penemuan. Pada masa ini dikenal dengan golden age atau geneasi emas
karena masa pertumbuhan dan perkembangan berkembang pesat (Anisa, Marlina &
Zulminiarti, 2018). Anak-anak pada usia ini membutuhkan bahasa dan hubungan sosial
yang lebih luas, memperlajari standar peran, memperoleh kontrol dan penguasaan diri,
semakin menyadari sifat ketergantungan dan kemandirian dan mulai membentuk konsep
diri (Sapardi, 2018).
B. Ciri-Ciri Anak Pra Sekolah
Menurut (Dewi, 2017) mengemukakan ciri-ciri anak usia pra sekolah meliputi aspek
fisik, sosial, emosi, dan kognitif anak
1. Ciri fisik anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah umumnya sangat aktif. Mereka telah memiliki penguasaan
terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah
anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup. Otot-
otot besar pada pada anak usia sekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari
dan tangan. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek-objek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya kordinasi
tangan dan mata masih kurang sempurna. Rata-rata kenaikan berat badan per tahun
sekitar 16,7-18,7 kg dan tiggi badan sekitar 103-11 cm. Mulai terjadi erupsi gigi
permanen
2. Anak sosial anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah biasanya mudah bersosialisasi engan orang sekitarnya.
Biasanya mereka mempunyai sahabat yang berjenis kelamin sama. Kelompok
bermainnya cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi secara baik, oleh karena
itu kelompok tersebut cepat berganti-ganti. Anak menjadi seangat mandiri agresif
secara fisik dan verbal, bermain secara asosiatif, dan mulai mengeksplorasi
seksualitas. 3.
3. Ciri emosional anak usia pra sekolah
Anak cenderung mengekspresikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap sering
marah dan iri hati sering diperlihatkan
4. Ciri kognitif anak usia pra sekolah
Anak usia pra sekolah umumnya telah terampil dalam berbahasa. Sebagian besar dari
mereka sering bicara, khususnya dalam kelompoknya. Sebaliknya anak diberi
kesempatan untuk berbicara. Sebagian dari mereka perlu dilatih untuk menjadi
pendengar yang baik.
C. Tanda & Gejala
Menurut Keliat dkk (2019), tanda gejala anak usia prasekolah, yaitu:
1. Menyampaikan ide, gagasan. inisiatif yang tinggi, dan fantasi.
2. Sering bertanya dan mengungkapkan keinginan.
3. Menyebutkan nama dan jenis kelaminnya.
4. Senang, gembira, cemas ringan, marah, percaya diri dan berani
5. Membaca, menyebut nama benda dan fungsinya.
6. Berjalan di papan titian, berlari, bermain lompat tali, lompat karung, mengerjakan
pekerjaan rumah dan mengikuti kegiatan agama.
7. Menggambar, menulis, dan menggunting pola.
8. Mudah bersosialisasi
D. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Prasekolah
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat diukur)
perubahan ukuran tubuh dan bagiannya seperti peningkatan jumlah sel, jaringan,
struktur, dan sistem. Sebagai contoh pertumbuhan fisik seseorang dengan
bertambahnya tinggi badan, berat badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi dan
polanya dapat diprediksikan (Mansur, 2019). Pertumbuhan fisik pada anak usai
prasekolah yaitu :
a. Tubuh anak usia prasekolah akan tumbuh 6,5 hingga 7,8 cm per tahun. Tinggi
rata-rata anak usia 3 tahun adalah 96,2 cm, anak-anak usia 4 tahun adalah 103,7
cm dan rata-rata anak usia 5 tahun adalah 118,5 cm
b. Pertambahan berat badan selama periode usia prasekolah sekitar 2,3 kg per tahun.
Rata-rata berat badan anak usia 3 tahun adalah 14,5 kg dan akan mengalami
peningkatan menjadi 18,6 kg pada usia 5 tahun. Tulang akan tumbuh sekitar 5
hingga 7,5 sentimeter per tahun. Lemak bayi yang hilang dan pertumbuhan otot
selama tahuntahun prasekolah menjadikan penampilan anak terlihat lebih kuat
dan dewasa. Panjang tengkorak juga bertambah sedikit, dengan rahang bawah
menjadi lebih jelas. Rahang atas melebar selama tahun prasekolah sebagai
persiapan untuk munculnya gigi permanen, biasanya mulai sekitar usia 6 Tahun.
2. Perkembangan
Tumbuh Kembang Anak Usia Prasekolah perkembangan adalah struktur, pikiran,
perasaan, atau perilaku yang dihasilkan dari proses pematangan, pengalaman, dan
pembelajaran. Perkembangan adalah sebuah proses yang dinamis dan
berkesinambungan seiring berjalannya kehidupan, ditandai dengan serangkaian
kenaikan, kondisi konstan, dan penurunan. Proses pertumbuhan dan perkembangan
manusia berasal dari efek yang saling terkait dari faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia secara bersamaan mengalami proses tumbuh dan berkembang secara fisik,
kognitif, psikososial, dimensi moral dan spiritual, dengan masing-masing dimensi
menjadi bagian penting dari keseluruhan pribadi.
a. Perkembangan Otak Anak
Penelitian Neuroscience menunjukkan bahwa perkembangan otak selama 5 tahun
pertama lebih cepat, intensif dan sensitif terhadap pengaruh eksternal atau
lingkungan. Tahun-tahun pembentukan ini adalah ketika anak-anak membangun
fondasi mereka untuk belajar dan kesuksesan masa depan.
b. Perkembangan Psikososial
Menurut Erik Erikson, tugas perkembangan psikososial pada usia prasekolah
adalah Membangun Rasa Inisiatif Versus Rasa Bersalah, anak usia prasekolah
adalah siswa yang ingin tahu, mereka sangat antusias mempelajari hal-hal baru.
Anak usia prasekolah merasakan suatu perasaan prestasi ketika berhasil dalam
melakukan suatu kegiatan, dan merasa bangga dengan seseorang yang membantu
anak untuk menggunakan inisiatifnya. Anak usia prasekolah ingin
mengembangkan dirinya melebihi kemampuannya, kondisi ini dapat
menyebabkan dirinya merasa bersalah. Tahap pengembangan hati nurani selesai
selama periode prasekolah, dan tahap ini merupakan dasar untuk tahap
perkembangan moral yaitu anak dapat memahami benar dan salah. 3
c. Perkembangan kognitif
Anak usia prasekolah berada di tahap praoperasi. Pemikiran pra operasi
mendominasi selama tahap ini dan didasarkan pada pemahaman dunia yang
mementingkan diri sendiri. Pada fase prakonseptual pra operasi berpikir, anak
tetap egosentris dan mampu mendekati masalah hanya dari satu sudut pandang.
Anak usia prasekolah muda memahami konsep penghitungan dan mulai terlibat
dalam permainan fantasi atau khayalan. Mereka percaya bahwa pikirannya sangat
kuat, fantasi yang dialami melalui pemikiran magis memungkinkan anak-anak
prasekolah untuk membuat ruang di dunianya yang nyata.
d. Perkembangan moral dan spiritual
Anak akan mengembangkan rasa moralitas, prinsip-prinsip yang mempengaruhi
cara ia memperlakukan orang lain dan bagaimana ia memandang keadilan.
Keyakinan inti, temperamen, dan pengalaman hidupnya hanyalah beberapa hal
yang akan memengaruhi moralitasnya. Setiap hari, anak usia prasekolah
dikelilingi oleh teman-teman dan situasi yang akan memandu perkembangan
moralnya, diantaranya adalah teman bermain di sekolahnya atau alur cerita di
acara TV favorit akan membentuk pandangan anak. Sebagai orang tua, Anda
mungkin ingin memiliki pengaruh pada bagaimana ia mengembangkan rasa benar
versus rasa bersalah dan menanamkan nilai-nilai yang Anda anggap penting.
Namun, tidak selalu mudah untuk mengetahui pada usia berapa yang tepat untuk
membimbing anak Anda secara moral atau bahkan bagaimana memulainya.
Ketika pemahaman moral anak Anda meningkat, mulailah memintanya untuk
mengidentifikasi pelajaran hidup dalam sebuah cerita. Baca buku dan saksikan
cerita dengan berbagai pelajaran moral dan periksa pemahaman anak Anda
tentang bagaimana dia bisa menggeneralisasikan pelajaran itu ke dalam hidupnya
sendiri.
e. Perkembangan keterampilan motorik kasar
Keterampilan Motorik Kasar Anak prasekolah gesit sambil berdiri, berjalan,
berlari, dan melompat. Dia bisa naik, turun tangga dan berjalan maju dan mundur
dengan mudah. Berdiri berjinjit atau dengan satu kaki masih membutuhkan
konsentrasi ekstra. Anak usia prasekolah tampaknya berada pada gerakan
konstan. Ia juga menggunakan tubuh untuk memahami konsep-konsep baru
(seperti menggunakan lengan dalam gerakan “menenggak”.
f. Keterampilan motorik halus
Keterampilan motorik halus berbeda dari keterampilan motorik kasar,
Keterampilan motorik halus diperlukan untuk banyak aspek perawatan diri seperti
anak-anak, misalnya: mengenakan sepatu, makan sendiri, membersihkan gigi
sendiri. Perkembangan motorik halus merupakan komponen penting dari
kesejahteraan anak-anak. Sejak lahir hingga usia anak delapan tahun, anak-anak
secara terusmenerus mendapatkan, memperbaiki, dan menggabungkan fungsi dan
keterampilan motorik mereka dan mengintegrasikan keterampilan mereka
g. Perkembangan sensorik
Pendengaran utuh saat lahir dan harus tetap demikian sepanjang usia prasekolah.
Indera penciuman dan sentuhan terus berkembang sepanjang tahun-tahun
prasekolah. Anak usia prasekolah yang masih muda mungkin memiliki indera
perasa yang tidak terlalu membeda-bedakan daripada anak yang lebih besar,
mereka berisiko lebih tinggi untuk menelan benda asing secara tidak sengaja.
Ketajaman visual terus mengalami kemajuan dan harus sama secara bilateral.
Pada usia 5 tahun memiliki ketajaman visual 20/40 atau 20/30. Penglihatan warna
masih utuh pada usia ini.
h. Perkembangan komunikasi dan bahasa
Akuisisi bahasa memungkinkan anak usia prasekolah untuk mengekspresikan
pikiran dan kreativitas. Periode usia prasekolah merupakan masa penyempurnaan
keterampilan bahasa. Anak berusia 3 tahun menggunakan kalimat pendek yang
hanya berisi informasi penting. Kosakata pada anak usia 3 tahun terdiri dari
sekitar 900 kata. Anak usia prasekolah dapat memperoleh sebanyak 10 hingga 20
kata baru per hari dan pada usia 5 tahun biasanya memiliki kosakata 2.100 kata
E. Proses Terjadinya Masalah
Inisiatif adalah kelanjutan autonomi. Parameternya adalah kualitas usaha,
perencanaan, dan kegiatan dengan tujuan motorik melakukan sesuatu. Melalui cara ini,
anak belajar menguasai dunia di sekitarnya, mempelajari keterampilan dasar dan hukum
alam. Contohnya: benda jatuh ke bawah, bola dan roda menggelinding, aritmatika
sederhana seperti tambah dan kurang, bertanya dan menjawab pertanyan dengan baik dan
lain-lain. Setelah penguasaan pada hal-hal ini mulai berkembang, anak mulai beraktivitas
dengan tujuan nyata. Contohnya: anak berusia 3 tahun mulai menyusun pasir di pantai
untuk membuat rumah. Suatu emosi baru yaitu rasa bersalah (guilt) mulai timbul dan
dapat membingungkan anak bila upayanya gagal. Pengertian guilt tersebut sangat
berbeda dengan konsep rasa bersalah pada orang dewasa, yang selain bersifat emosional
juga bernuansa kognitif, sedangkan pada tingkat perkembangan ini, pemahaman guilt
lebih mendekati pemahaman emosi “kecewa” pada orang dewasa. Karena itu, bila ia
menyusun pasir terlalu tinggi sehingga “rumah” tersebut runtuh, ia merasa bersalah dan
marah atau menangis. Karena itu, kita tidak boleh mengatakan kepada si anak, itulah,
karena tidak mau mendengar perkataan orang tua, rumahnya runtuh.” Rasa bersalah yang
sangat kuat akan timbul pada anak. Ia merasa bahwa dirinya anak nakal karena rumah
tersebut runtuh. Ia tidak berani lagi berinisiatif menyusun pasir tinggi-tinggi untuk
membuat rumah yang tinggi. Ia terhambat dalam mengembangkan jeberanian dan
kemandirian. Ia bergantung pada ide orang lain. Ia tidak mengembangkan kompetensi
menjadi orang berprestasi, konseptor, atau pemimpin dan tidak bercita-cita tinggi
1. Faktor Predisposisi
a. Biologis
1) Latar belakang genetic : tidak berpenyakit menurun
2) Status nutrisi : pada usia bayi, todler baik (BB, TB, Lila normal)
3) Kondisi kesehatan pada masa janin, bayi, todler baik (lahir tidak ada penyulit,
kelainan bawaan tidak ada)
4) Sensitivitas biologi : tidak alergi, imunisasi dasar lengkap.
b. Psikologis
1) Inteligensi : berespon terhadap rangsang sensori, eksplorasi lingkungan
2) Keterampilan verbal : tidak ada gangguan bicara sejak bayi-todler
3) Kepribadian : tidak pendiam, tidak tempertantrum
4) Pengalaman masa lalu : menyenangkan, terbangun rasa percaya pada usia bayi,
otonomi pada usia todler
5) Mampu mengontrol BAB/BAK.
c. Sosial Budaya
1) Usia : 3-6 tahun
2) Gender : laki/perempuan
3) Latar belakang budaya : budaya menunjang pertumbuhan dan perkembangan
4) Agama dan keyakinan : nilai positif dilaksanakan dalam pengasuhan anak
5) Pengalaman sosial : tidak mengalami penolakan, penganiayaan
2. Faktor presipitasi
a. Nature
1) Biologi : imunisasi lengkap, pemenuhan gizi seimbang, latihan/bermain fisik,
dan cukup istirahat cukup
2) Psikologi : dikenalkan benda-benda, diberikan kesempatan berimajinasi,
berteman dengan sebaya, dilatih mewarnai membaca, menulis
3) Sosial budaya : mengenal jenis kelamin disekolahkan (pg, tk), membantu
pekerjaan sederhana, belajar nilai, norma sosial dan agama, belajar baik dan
buruk, bermain dengan teman sebaya,,mendapat kesempatan mengenal hal
baru, mendapat feedback dari lingkungan sekitar (keluarga, guru, teman).
b. Origin
1) Internal : Inisiatif dan imajinasinya tinggi.
2) Eksternal : Pola asuh dan stimulasi dari keluarga baik (bio, psiko, sosio,
cultural), masyarakat menerima dan mendukung keberadaannya.
c. Timing
1) Waktu terjadinya stimulasi diberikan pada usia 3-6 tahun.
2) Lamanya stimulasi : optimal.
3) Frekuensi optimal
d. Number
1) Jumlah stressor tidak berlebihan.
2) Stimulasi tumbang optimal (bio, psiko, sosio, cultural).
3. Penilaian terhadap stressor
a. Kognitif
1) Mengelompokkan benda berdasarkan bentuk dan warna
2) Mengenal 4 warna atau lebih
b. Bahasa
1) Bercerita dengan kalimat lengkap (3-4 kata)
2) Menyebutkan nama-nama hari dalam seminggu dan nama-nama bulan
3) Mengikuti tiga perintah sekaligus
c. Emosi
1) Mengenal dan mengekspresikan perasaan yang sedang dialami (gembira,
sedih, takut, bangga)
2) Menunda tidak memaksakan keinginan
3) Mengucapkan terimakasih atas pemberian orang lain
d. Kepribadian
1) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan jenis kelamin
2) Mengenal, menerima dan membandingkan ukuran/bentuk tubuh
e. Moral
1) Mengikuti peraturan keluarga yang telah disepakati
2) Mengikuti aturan main dalam kelompok sebaya
4. Sumber Koping
a. Personal
1) Kemampuan menyelesaikan masalah : mencari informasi pada orang tua,
saudara, teman, identifikasi masalah, memilih tindakan, pelaksanaan dari
rencana tindakan
2) Kesehatan dan energi : sehat
3) Sosial skill : bergaul dengan teman sebaya, tidak takut pada orang dewasa
b. Sosial
1) Hubungan antar individu, keluarga, dan kelompok : teman akrab, orang tua,
saudara, komitmen dengan jaringan sosial : punya kelompok bermain
2) Budaya : megerti aturan, norma social
c. Material
1) Penghasilan individu : punya tabungan
2) Benda atau barang yang dimiliki : punya mainan / benda kesukaan
3) Pelayanan kesehatan yang ada di dekat lingkungan : terjangkau
d. Positive Beliefs
1) Keyakinan dan nilai diri : nilai (+)
2) Motivasi tinggi
3) Orientasi kesehatan pd pencegahan : rajin menjaga kebersihan diri
5. Mekanisme Koping
a. Konstruktif
1) Bertanya pada ortu, saudara, teman
2) Mencoba sesuatu yang baru
3) Meniru orang lain
4) Mudah berpisah dengan orangtua
5) Menghayal dan kreatif
6) Bermain dengan menggunakan alat-alat yang ada di rumah
7) Mengikuti disiplin orangtua
8) Mengidentifikasi jenis kelamin
9) Mengenal warna (minimal 4 warna)
10) Berbicara dalam kalimat panjang
b. Destruktif
1) Tidak percaya diri
2) Malu untuk tampil
3) Pesimis
4) Tidak memiliki minat dan keinginan
5) Takut salah dalam melakukan sesuatu,
F. Diagnosa keperawatan dan data yang perlu dikaji
Potensial mengembangkan inisiatif
G. Rencana Tindakan Keperawatan
1. Tindakan pada Anak Prasekolah perkembangan yang normal: inisiatif
a. Latih anak kebersihan diri.
b. Bantu anak mengembangkan keterampilan motorik: Bermain dengan
melibatkan aktivitas fisik, ciptakan lingkungan yang aman bagi anak, beri
kesempatan sukses.
c. Latih anak mengembangkan keterampilan bahasa: Ajak anak berkomunikasi
dengan sopan santun, beri contoh yang benar.
d. Latih anak mengembangkan keterampilan psikososial: Motivasi anak untuk
bermain dengan teman sebaya dan mengikuti perlombaan.
e. Latih anak memahami identitas dan peran sesuai jenis kelamin: Ajari anak
mengenal bagian tubuh dan fungsinya, ajari anak mengenal perbedaan jenis
kelamin
f. Bantu anak mengembangkan kecerdasan: Bantu anak menggali kreativitasnya,
bimbing anak mengembangkan keterampilan baru, latih anak mengenal huruf,
angka, warna dan benda, serta latih anak membaca, menggambar dan berhitung.
g. Bantu anak mengenal dan memahami nilai moral: Terapkan nilai agama dan
budaya positif pada anak, latih kedisiplinan pada anak.
h. Beri pujian pada pencapaian anak terhadap tugas rumah/tugas sekolah.
i. Ajak anak berdiskusi tentang pengalaman yang menyenangkan, rencana/
gagasan/ide.
j. Latih disiplin: Waktu belajar, waktu bermain, dan lain-lain.
2. Tindakan pada Anak Prasekolah penyimpangan perkembangan: rasa bersalah.
a. Beri waktu pada anak untuk bermain
b. Ajarkan anak mengenal permainan sederhana
c. Berikan harapan sesuai dengan kemampuan anak
d. Tidak memaksakan kehendak pada anak
e. Beri pujian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh anak
f. Jadi pendengar baik
g. Bersikap positif terhadap kemampuan anak dan dorong anak untuk mandiri
h. Tidak menentang tindakan yang dilakukan anak
i. Tidak melarang anak
j. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti
3. Tindakan pada Keluarga
a. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai anak pra-sekolah.
b. Latih cara memfasilitasi inisiatif anak pra-sekolah, hindarkan menyalahkan
tetapi lebih kepada membimbing.
c. Sediakan permainan dan kegiatan yang mendorong inisiatif.
d. Ajarkan cara mendorong inisiatif: bertanya ide/gagasan/keinginan anak;
fasilitasi dan dampingi serta beri pujian.
e. Menyepakati waktu penggunaan smartphone dan media sosial.
f. Diskusikan tanda penyimpangan dan cara mengatasinya serta pelayanan
kesehatan.
4. Tindakan pada Kelompok
a. Edukasi kelompok anak dan ibu/orang tua pengasuh di sekolah/masyarakat
b. Tindakan keperawatan spesialis: Terapi kelompok terapeutik anak prasekolah
1) Sesi 1: Stimulasi perkembangan aspek motorik.
2) Sesi 2: Stimulasi perkembangan aspek kognitif dan bahasa.
3) Sesi 3: Stimulasi perkembangan aspek emosional dan kepribadian.
4) Sesi 4: Stimulasi perkembangan aspek moral dan spiritual.
5) Sesi 5: Stimulasi perkembangan aspek psikososial.
6) Sesi 6: Monitoring dan evaluasi pengalaman dan manfaat latihan
DAFTAR PUSTAKA
Fahyuni, Eni Fariyatul dan Istikomah. 2017. Psikologi Belajar dan Mengajar. Sidoarjo:
Nizama Learning Center.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2017). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Keliat, Budi Anna, dkk. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Defenisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor
T-Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta:EGC
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Pengertian Kesehatan Mental.
Direkrorat Promkes Dan Pemberdayaan Masyarakat.
ASUHAN KEPERAWATAN PSIKOSOSIAL PADA
KELOMPOK SEHAT JIWA: ANAK USIA PRA SEKOLAH
DI PUSKESMAS AIR UPAS
Pengesahan
Ketapang, 31 Desember 2022
Mengetahui,
Preceptor akademik/klinik
…………………………………
2022
FORMAT PENGKAJIAKELUARGA PRODI NERS.
STIKES YARSI PONTIANAK
A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn. A
Umur : 37 th
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Batu Barat
Komposisi Keluarga :
Genogram :
Keterangan :
Teras
Kamar
Kamar
Kamar
Kamar
Ruang
Keluarga
Garasi
Ruang Tamu
Teras
Do: Memodifikasi
- Klien dapat menulis angka dan lingkungan
huruf serta menggambar atas
inisiatifnya sendiri.
- Dapat menyebutkan benda serta Memanfaatkan
fungsinya. pelayanan kesehatan.
- Klien dapat berlali-lari bersama
teman sebayanya.
- Klien mudah bersosialisasi.
DO :
- Keluarga bertanya. Merawat anggota
- Menunjukkan persepsi yang keliru keluarga yang sakit
Memodifikasi
lingkungan
Memanfaatkan
pelayanan kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kesiapan Peningkatan perkembangan anak prasekolah
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
3. Skala prioritas masalah / scoring
a. Kesiapan Peningkatan perkembangan anak prasekolah
Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
Sifat Masalah Potensial pengembangan hubungan
a. Aktual 3 1/3x1= 0,3 intim dan sosial klien baik dan tidak
b. Resiko Tinggi 2 1 ada ancaman potensial.
c. Potensial 1
Kemungkinan Dengan memberikan dukungan pada
masalah untuk klien.
Dirubah 2/2x2= 2
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensial masalah Pencegahan dapat dilakukan dengan
untuk dicegah komunikasi yang baik dengan klien,
a. Tinggi 1 3/3x1= 1 melakukan kegiatan bersama-sama,
b. Cukup 3 dll.
c. Rendah 2
1
Menonjolnya Jika terjadi masalah pada klien
Masalah keluarga segera mengatasinya
a. Segera diatasi 2 1
b. Ada masalah 1
tetapi tidak seger 2/2x1= 1
Diatasi
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Total 4,3
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
Kriteria Nilai Bobot Scoring Pembenaran
Sifat Masalah Potensial pengembangan hubungan
a. Aktual 3 2/3x1= 0,6 intim dan sosial klien baik dan tidak
b. Resiko Tinggi 2 1 ada ancaman potensial.
c. Potensial 1
Kemungkinan Dengan memberikan dukungan pada
masalah untuk klien.
Dirubah 2/2x2= 2
a. Mudah 2
2
b. Sebagian 1
c. Tidak dapat 0
Potensial masalah Pencegahan dapat dilakukan dengan
untuk dicegah komunikasi yang baik dengan klien,
a. Tinggi 1 melakukan kegiatan bersama-sama,
b. Cukup 3 2/3x1= 0,6
dll.
c. Rendah 2
1
Menonjolnya Jika terjadi masalah pada klien
Masalah keluarga segera mengatasinya
a. Segera diatasi 2 1
b. Ada masalah 1
tetapi tidak seger 2/2x1= 1
Diatasi
c. Masalah tidak 0
dirasakan
Total 4,2
4. Diagnosa Keperawatan Sesuai Prioritas
a. Kesiapan Peningkatan perkembangan anak prasekolah
b. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
5. Rencana Asuhan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan
Keperawata TUM TUK Kriteria Standar
n
Kesiapan Setelah Setelah dilakukan tindakan 1. Perilaku 1.Makan 3x/ hari, makanan habis 1 porsi 1. Kaji pemenuhan kebutuhan
Peningkatan dilakukan keperawatan selama 2x8 tanpa bantuan, mandi 2x/ hari pada pagi fisik anak.
perkembangan anak tindakan jam, diharapkan anak dan sore hari. 2. Kaji kemampuan motorik
prasekolah. keperawatan dapat: 2. Perilaku 2.Bermain kerjar-kejaran bersama teman kasar dan halus anak.
selama 2x8 jam, 1.Mempertahankan sebaya, bermain sekuter, menangkap bola. 3. Kaji keterampilan bahasa
anak dapat pemenuhan kebutuhan 3. Verbal 3.Anak dapat bertanya dan bercerita yang dikuasai anak.
memenuhi fisik yang optimal. 4.Anak dapat bermain dengan teman 4. Kaji keterampilan adaptasi
kesiapan anak 2.Mengembangkan 4. Verbal sebayanya, dapat berkomunikasi dengan psikososial anak.
dalam keterampilan motorik orang yang lebih dewasa. 5. Kaji identitas dan peran
meningkatkan halus dan kasar. 5. Verbal 5.Anak mengenal bagian-bagian tubuh serta sesuai jenis kelamin.
perkembangan 3.Mengembangkan fungsi, mengenal jenis kelamin, serta 6. Kaji perkembangan
inisiatif. keterampilan berbahasa. berpakaian yang sesuai dengan jenis kecerdasan anak.
4.Mengembangkan 7. Latih anak kebersihan diri.
keterampilan adaptasi 8. Bantu anak
psikososial. mengembangkan
5.Pembentukan identitas keterampilan motorik.
dan peran sesuai jenis 9. Latih anak
kelamin mengembangkan
6.Pengembangan keterampilan bahasa.
kecerdasan 10. Latih anak
mengembangkan
keterampilan psikososial.
11. Latih anak memahami
identitas dan peran sesuai
jenis kelamin.
12. Bantu anak
mengembangkan
kecerdasan.
13. Beri pujian pada
pencapaian anak terhadap
tugas rumah.
14. Ajak anak berdiskusi
tentang pengalaman yang
menyenangkan, rencana/
gagasan/ide.
Defisit pengetahuan Setelah Setelah dilakukan tindakan 1. Tugas perkembangan anak sekolah : 1. Jelaskan perkembangan
berhubungan dengan dilakukan keperawatan 2 x 8 jam, 1. Verbal belajar memperoleh keterampilan fisik yang harus dicapai anak
kurangnya tindakan diharapkan keluarga dapat: untuk melakukan permainan. belajar sekolah dan remaja
informasi. keperawatan 1. Menjelaskan 2. Diskusikan cara
membentuk sikap yang sehat terhadap
selama 1x8 jam perkembangan yang memfasilitaskan anak usia
keluarga mampu harus dicapai anak dirinya sendiri sebagai makhluk sekolah :
melakukan tugas- usia sekolah dan biologis, belajar bergaul dengan teman a. Belajar memperoleh
tugas remaja . sebaya, belajar memainkan peranan keterampilan fisik
perkembangan 2. Mendiskusikan cara sesuai dengan jenis kelaminnyaa, untuk melakukan
sesuai dengan memfasilitaskan anak belajar keterampilan dasar dalam permainan.
tahap usia sekolah dan membaca, menulis dan berhitung, b. Belajar membentuk
perkembangan remaja . 2. Perilaku sikap yang sehat
belajar mengembangkan konsep-konsep
keluarga usia 3. Mendiskusikan dan terhadap dirinya
sekolah dan motivasi peran serta sehari-hari. sendiri sebagai
remaja . dalam masyarakat. Dan mengembangkan sikap yang makhluk biologis.
4. Memberi dukungan positif terhadap kelompok social c. Belajar bergaul dengan
dan pujian atas 2. Tugas perkembangan remaja : muda teman sebaya.
keberhasilan dalam mampu menerima keadaan fisiknya, d. Belajar memainkan
bekerja dan 3. Verbal mampu membina hubungan baik peranan sesuai dengan
kehidupan keluarga jenis kelaminnya.
dengan anggota kelompok yang
4. Verbal e. Belajar keterampilan
berlainan jenis, mencapai kemandirian dasar dalam membaca,
emosional, mencapai kemandirian menulis dan berhitung.
ekonomi mengembangkan konsep dan f. Belajar
keterampilan intelektual yang sangat mengembangkan
diperlukan untuk melakukan peran konsep-konsep sehari-
sebagai anggota masyarakat dan hari.
g. Mengembangkan kata
Memahami dan menginternalisasikan
hati.
nilai-nilai orang dewasa dan orang tua h. Belajar memperoleh
kebebasan yang
bersifat pribadi.
i. Mengembangkan sikap
yang positif terhadap
kelompok sosial
3. Diskusikan cara
memfasilitaskan remaja
a. Mampu menerima
keadaan fisiknya
b. Mampu membina
hubungan baik dengan
anggota kelompok yang
berlainan jenis
c. Mencapai kemandirian
emosiona
d. Mencapai kemandirian
ekonomi
mengembangkan
konsep dan
keterampilan intelektual
yang sangat diperlukan
untuk melakukan peran
sebagai anggota
masyarakat
e. Memahami dan
menginternalisasikan
nilai-nilai orang dewasa
dan orang tua
3. Diskusikan dan motivasi
peran serta dalam
masyarakat.
4. Memberi dukungan dan
pujian atas keberhasilan
dalam bekerja dan
kehidupan keluarga
5. Catatan Asuhan Keperawatan
No Hari/Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx
1 Senin, 26 1. Membina hubungan saling percaya S:
Desember 2022 R/ Klien tampak mau di ajak diskusi - Ibu klien mengatakan ia makan 3x/ hari, dan mandi 2x/ hari.
2. Mengkaji pemenuhan kebutuhan fisik anak. - Klien bercerita tentang apa yang dialaminya pada hari ini.
R/ ibu klien mengatakan anaknya makan 3x/ - Klien mengatakan ia senang mempunyai banyak teman
hari, dan mandi 2x/ hari & tampak klien - Klien mengatakan biasanya ia membantu ibunya
kooperatif mengemaskan barang dengan menaruhnya sesuai
3. Mengkaji kemampuan motorik kasar dan halus tempatnya, klien dapat mengenal angka dan huruf serta
anak. dapat menulisnya.
R/ ibu klien mengatakan anaknya suka bermain
kejar-kejaran bersama teman-teman dan
bermain boneka & tampak klien bermain O:
bersama temannya - Tampak klien dapat menyebutkan anggota tubuhnya beserta
4. Mengkaji keterampilan bahasa yang dikuasai fungsinya, klien menyebutkan perbedaan pakaiannya
anak. dengan adiknya.
R/ klien bercerita tentang apa yang dialaminya - Tampak klien kooperatif
pada hari ini & tampak klien senang bercerita, - Tampak klien ceria saat bercerita
sering mengajak komunikasi.
- Klien dapat membedakan jenis kelamin, dan dapat mengenal
5. Mengkaji keterampilan adaptasi psikososial
anggota tubuhnya
anak.
- Klien dapat menulis angka dan huruf.
R/ klien mengatakan ia senang mempunyai
banyak teman di sekitar rumahnya & klien
A : Masalah Kesiapan Peningkatan perkembangan anak
tampak bermain dengan teman sebayanya,
prasekolah teratasi sebagian
serta tidak malu untuk berkomunikasi dengan
orang dewasa.
P : Lanjutkan intervensi
6. Mengkaji identitas dan peran sesuai jenis
kelamin.
R/ klien dapat menyebutkan anggota tubuhnya
beserta fungsinya, klien menyebutkan
perbedaan pakaiannya dengan abangnya &
klien dapat membedakan jenis kelamin, dan
dapat mengenal anggota tubuhnya.
7. Mengkaji perkembangan kecerdasan anak.
R/ klien mengatakan biasanya ia membantu
ibunya mengemaskan barang dengan
menaruhnya sesuai tempatnya, klien dapat
mengenal angka 1-10 dan huruf serta dapat
menulisnya & klien dapat menulis angka dan
huruf.
Selasa, 27 1. Melanjutkan diskusi S:
Desember 2022 R/ Klien tampak mau di ajak diskusi
2. Membantu anak mengembangkan - klien mengatakan mau bermain boneka
keterampilan motorik - klie mengatakan ia bisa menulis angka dan huruf.
R/klien mengatakan mau bermain boneka & - klien mengatakan senang saat diberikan pujian
klien tampak senang saat bermain boneka - klien mengatakan pengalaman yang paling menyenangkan
3. Melatih anak memahami identitas dan peran ketika ia liburan bersama keluarganya
sesuai jenis kelamin O:
R/klien mengatakan bajunya berbeda dengan - klien tampak ceria
abangnya & klien dapat membedakan pakaian - klien dapat membedakan pakaian laki-laki dan perempuan
laki-laki dan perempuan, dan ia menyebutkan - klien dapat menulis
bahwa ia perempuan dan abangnya laki-laki
- klien dapat membedakan jenis kelamin, dan dapat
4. Membantu anak mengembangkan kecerdasan
mengenal anggota tubuhnya.
R/ klien mengatakan ia bisa menulis angka dan
- klien dapat bercerita
huruf & klien dapat menulis
5. Memberi pujian pada pencapaian anak
A : Masalah Kesiapan Peningkatan perkembangan anak
R/ klien mengatakan senang mendapatkan
prasekolah teratasi
apresiasi oleh orang tuanya & klien tampak
senang
6. Mengajak anak berdiskusi tentang pengalaman P : intervensi dihentikan
yang menyenangkan
R/ klien mengatakan pengalaman yang paling
menyenangkan ketika ia liburan Bersama
keluarganya & tampak klien antusias saat
bercerita
Senin, 26 1. Jelaskan perkembangan yang harus dicapai S:
Desember 2022 anak prasekolah - Keluarga mengatakan sudah paham tentang
R/ tampak klien kooperatif dan antusias perkembangan usia anak prasekolah
2. Keluarga mengatakan memfasilitasinya - Klien mengatakan sudah mengerti setelah diberikan
dengan memberi pendapat atau ide tentang pankes tentang psikososial usia anak prasekolah
pekerjaan yang akan klien ambil, memotivasi O:
2 klien agar selalu semangat, memberi pendapat - Tampak klien antusias
pasangan yang sesuai. - Tampak klien mngerti setelah diberikan penjelasan
R/ tampak klien kooperatif kooperatif. - Tampak klien kooperatif saat diskusi berlansung
A : Masalah deficit pengetahuan tentang usia anak prasekolah
teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (pankes anak usia sekolah dan remaja
Rabu, 28 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S :
Desember 2022 menerima informasi - Klien mengatakan sudah paham tentang penjelasan yang
R/ klien tampak kooperatif diberikan
2. Menjelaskan tentang usia anak sekolah - Klien mengatakan sudah mengerti setelah diberikan
R/ tampak klien mendengarkan penjelasan pankes
dengan baik O:
3. Keluarga mengatakan memfasilitasinya dengan - Tampak klien antusias
memberi pendapat atau ide tentang tumbuh - Tampak klien mngerti setelah diberikan penjelasan
kembang anak sekolah - Tampak klien kooperatif saat diskusi berlansung
R/ tampak keluarga klien sangat supportif A : Masalah deficit pengetahuan tentang perkembanga usia
anak sekolah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
I. SAP
Topik : Perkembangan Psiokosial Pada Anak Prasekolah
Sasaran : Klien dewasa Anak Prasekolah
Hari/Tanggal : Selasa, 27 Desember 2022
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Rumah klien
III. Media yang digunakan (lampirkan file media edukasi yang digunakan)
Terlampir
MATERI PENYULUHAN
4. Mengtehaui cara yang dapat dilakukan keluarga jika anak mengalami menyimpangan
a. Berikan waktu pada anak untuk bermain.
b. Ajarkan anak bermain yang sederhana.
c. Berikan harapan yang sesuai dengan kemampuan anak
d. Tidak memaksakan kehendak pada anak
e. Berikan pujian terhadap keberhasilan yang telah dicapai
f. Jadilah pendengar yang baik.
g. Bersikap positif dan mendorong usaha anaknya untuk mandiri
h. Tidak menentang tindakan yang dilakukan anaknya.
i. Tidak melarang anak, gunakan bahasa yang mudah dimengerti
j. Berikan pujian terhadap keberhasilan yang dicapai
5. Mengetahui cara merangsang kemampuan bicara anak usia prasekolah
a. Membacakan buku cerita anak
b. Berbicara dengan bahasa yang benar (mimik cucu, orang tua membenarkan
menjadi minum susu)
c. Minta anak untuk menceritakan pengalamannya sehari – hari
d. Memberikan pujian pada anak , saat anak mampu berbicara dengan baik
PENGERTIAN BAGAIMANA MEMBUAT ANAK
BERKEMBANG NORMAL ?
STIMULASI PERKEMBANGAN Anak prasekolah adalah anak yang
PSIKOSOSIAL berumur antara 3-6 tahun, pada masa ini 1. Mendukung anak bermain dengan
ANAK USIA PRA SEKOLAH anak-anak senang berimajinasi dan bebas dirumah, tidak melarang jika
percaya bahwa mereka memiliki
(3 – 6 tahun) anak menggeser-geser perabotan
kekuatan. Masa dimana anak mempunyai
2. Memberi kesempatan kepada anak
inisiatif melakukan sesuatu.
untuk melakukan pekerjaan sederhana
APA CIRI PERKEMBANGAN ANAK YANG dan menyediakan fasilitas
NORMAL ?
3. Beri kesempatan bermain dengan
1. Berinisiatif menggunakan situasi teman sebaya.
dirumah untuk bermain : menyusun 4. Beri kesempatan untuk bercerita dan
kursi jadi kereta api, mengumpulkan bertanya.
I. SAP
Topik : Stimulasi Perkembangan Psikososial Anak Usia Sekolah
Sasaran : Klien dewasa Anak Usia Sekolah
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Desember 2022
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Rumah klien
1. Mendiskusikan kemampuan
atau kelebihan anak.
2. Memberikan tugas sesuai
dengan kemampuan anak.
3. Memberikan pujian terhadap
keberhasilan anak, khususnya
keberhasilan di sekolah.
4. Menyediakan waktu untuk
Disusun oleh : anak bermain dengan teman
sebaya dalam kelompok.
Muhammad Ranu Yusniar
5. Melibatkan anak dalam
891221026
kegiatan sehari-hari, seperti
membuat kue, membersihkan
mobil, merapikan tempat tidur
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI dll.
NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK
TAHUN 2022
HAL YANG DILAKUKAN KELUARGA JIKA HAL YANG DILAKUKAN KELUARGA
TERJADI PENYIMPANGAN JIKA TERJADI PENYIMPANGAN
CIRI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH
PERKEMBANGAN ANAK USIA
SEKOLAH 1. Memberi kesempatan kepada anak 5. Menjadi contoh bagi anak untuk
untuk mengikuti kegiatan kelompok menerima orang lain apa adanya.
1. Membangkang, tidak mau di sekolah atau dirumah. 6. Menetapkan disiplin di rumah:
2. Mendiskusikan dengan anak waktu belajar, menonton TV,
mengerjakan tugas sekolah.
mengenai apa yang diharapkan dari bermain, dll.
2. Tidak ada kemauan untuk belajar, berinteraksi, bermain, dll. 7. Tidak menyalahkan dan menghina
bersaing, malas, masa 3. Memberi pujian terhadap anak.
bodoh. keberhasilan yang dicapai. 8. Melibatkan anak dalam kegiatan
3. Tidak mau terlibat dalam 4. Tidak menuntut anak untuk sehari-hari yang sederhana di
kegiatan kelompok, tidak melakukan hal yang tidak sesuai rumah, seperti membuat kue,
dengan kemampuannya merapikan tempat tidur
peduli dengan kegiatan
temannya.
4. Memisahkan diri dari teman
sepermainan
LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG MASA REMAJA
DI PUSKESMAS AIR UPAS
I. SAP
Topik : Tentang Masa Remaja
Sasaran : Klien dengan umur remaja
Hari/Tanggal : Sabtu, 31 Desember 2022
Waktu : 10.00 – Selesai
Tempat : Rumah klien
A. Tujuan Instruksi umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Tentang Masa Remaja selama 15-20
menit, klien mampu memahami tentang apa itu masa remaja
B. Tujuan Instruksi khusus
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Tentang Masa Remaja
1. Mengetahui pengertian remaja
2. Mengetahui Tumbuh Kembang Remaja
3. Mengetahui perkembangan kognitif psikologi remaja
4. Mengetahui perkembangan emosi psikologi remaja
5. Mengetahui karakteristik & permasalahan pada remaja
6. Mengetahui solusi permasalahan remaja
C. Sasaran
Klien dengan umur remaja
D. Materi
Terlampir
E. Media dan sumber bahan
Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
II. Laporan Pelaksanaan
A. Tahap Persiapan
Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : simulasi perkembangan keintiman pada
anak usia presekolah.
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : pankes tentang perkembangan pada anak
usia presekolah
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : simulasi perkembangan keintiman pada
anak usia sekolah
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : pankes tentang perkembangan pada anak
usia sekolah
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : simulasi perkembangan keintiman pada
anak remaja
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Preceptor Klinik Mahasiswa
Wakt Keterang
K
u an
e
g
i
a
t
a
n
07.00 Persiapan praktik target sehat jiwa
08.00 Operan
Pre conference
09.00 Diskusi kelompok
10.00 Home visit pada keluarga Tn.A (Keluarga denga anggota
keluarga sehat jiwa) : pankes tentang remaja awal
12.00 Dokumentasi
13.00 Ishoma
14.00 Post conference
Skore
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
1 Konsep teori menggunakan format yang telah di tentukan
2 Kelengkapan teori yang dibahas
Kemampuan menggunakan kutipan dari beberapa sumber
3
untuk satu sub pokok bahasan
4 Referensi minimal 3 sumber (2 text book)
5 Laporan dikumpulkan satu hari sebelum praktek
Nilai Akhir : (total skor x 100 : 20)
3 Baik
4 Sangat Baik
Penilai
(……..…………………..…..)
FORMAT PENILAIAN PROSES KEPERAWATAN
NIM : 891221026
NILAI
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
A PENGKAJIAN
1 Kelengkapan dan ketepatan data dasar
2 Kesesuaian teknik pengumpulkan data
3 Analisa data tepat
B DIAGNOSA KEPERAWATAN
4 Kesesuaian diagnosa keperawatan
C RENCANA KEPERAWATAN
5 Rumusan tujuan tepat
6 Rencana tindakan sesuai tujuan & masalah
D IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
7 Kesesuaian dengan rencana tindakan
Dokumentasi implementasi menggunakan format yang
8
telah ditetapkan
9 Evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
10 Menyusun rencana tindak lanjut untuk perawat dan pasien
Nilai Akhir : (Jumlah Nilai : 4)
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik
Penilai
(……..…………………..…..)
PENILAIAN CASE CONFERENCE
NIM : 891221026
Skore
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
A PERSIAPAN
1 Menyiapkan bahan presentasi : makalah dan media
2 Menyiapkan tempat dan peserta
B PENYAJIAN
3 Materi penyajian merupakan rangkuman studi kasus
4 Menguasai lingkungan dan emosi
5 Manajemen waktu penyajian efisien dan efektif
6 Suara jelas dapat didengar semua audience
C DISKUSI / TANYA JAWAB
7 Ketepatan menjawab / merespon tanggapan audience
8 Menyampaikan ide-ide baru saat menjawab pertanyaan
9 Ketepatan menerima saran dari audience
10 Kemampuan menyimpulkan
Nilai Akhir = (Total Skor : 4)
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat Baik
Penilai
(……..…………………..…..)
PENILAIAN SIKAP PROFESIONAL
NIM : 891221026
Skore
NO. ASPEK YANG DINILAI 1 2 3 4
1 Disiplin : datang-pulang, mengumpulkan tugas tepat waktu
2 Kejujuran : bicara/berkata benar/sesuai dengan kenyataan
(…........…………………..)
EVALUASI PENAMPILAN KLINIK MAHASISWA/ SUPERVISI
NIM : 891221026
Petunjuk pengisian:
Berilah tanda (V) pada jawaban yang menurut anda sudah dilakukan atau benar.
Penilaian
No. Kriteria 1 2 3 4
Cukup sedang baik baik sekali
A. Persiapan
1. Mengkaji data subjektif dan objektif pasien/ keluarga
2. Merumuskan masalah keperawatan pasien/ keluarga
3. Merencanakan tindakan keperawatan untuk pasien
4. Merencanakan tindakan keperawatan untuk keluarga
B. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Mengucapkan salam
2. Melakukan evaluasi/ validasi masalah pasien/ keluarga
3. Membuat kontrak dengan pasien / keluarga
4. Mendiskusikan tentang masalah yang terjadi
5. Mendiskusikan cara-cara mengatasi masalah
6. Melatih pasien/ keluarga cara mengatasi masalah
7. Memberikan pujian atas keberhasilan pasien/ keluarga
8. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik
9. Mengevaluasi respon subjektif pasien / keluarga
10. Mengevaluasi respon objektif pasien / keluarga
11. Menganjurkan kegiatan lanjutan untuk pasien / keluarga
(jadwal kegiatan harian)
12. Melakukan kontrak pertemuan berikutnya dengan pasien/
keluarga
C. Dokumentasi asuhan keperawatan
1. Mendokumentasikan data hasil pengkajian
2. Mendokumentasian masalah keperawatan pasien/
keluarga
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan terhadap
pasien/ keluarga
4. Mendokumentasikan evaluasi kemampuan pasien/
keluarga (SOAP)
Total skor
Nilai akhir
Penilai
(….......................................)
Lampiran 10
NIM : 891221026