DISUSUN OLEH:
NIM : 21131201
DOSEN PEMBIMBING:
PROFESI NERS
A. Latar Belakang
Anak adalah harapan masa depan bangsa dan investasi kemajuan
sebuah negara di masa mendatang (KPPA, 2019). Komitmen pemerintah
pada tahun 2030, yakni mencapai target Sustainable Development Goals
atau SDG’s khususnya terkait pembangunan bidang kesehatan, dalam hal
ini pembangunan kesehatan dan perkembangan anak. Pembangunan
perkembangan anak berarti berbicara pertumbuhan dan perkembangan
anak (Kertayana, 2009).
Salah satu aspek perkembangan adalah perkembangan motorik
halus yang melibatkan otot halus serta koordinasi mata, tangan dan jari-
jari tangan, keterampilan ini membutuhkan kecermatan yang tinggi
(Aquarisnawati, Mustami’ah and Riskasari, 2011). Keterampilan gerakan
motorik halus pada anak usia prasekolah mulai berkembang dimana anak
mulai dapat menggambar dan menulis, mewarnai, melukis, dan
mengancingkan baju (Soetjiningsih, 2012).
Seorang anak dapat mengalami keterlambatan perkembangan
hanya di satu ranah perkembangan saja, atau lebih. Sekitar 5 hingga 10%
anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. diperkirakan
sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan
perkembangan umum (Medise, 2013). Anak yang memiliki keterlambatan
motorik halus akan mengalami kesulitan dalam mengeksplorasi
lingkungan (Collins, 2009). Menyebabkan Anak dapat mengalami
hambatan belajar, malas menulis, kurangnya kreativitas, akibatnya anak
merasa rendah diri, peragu dan sering was-was menghadapi lingkungan
(Hurlock, 2011). Lebih lanjut anak dapat mengalami gangguan konsentrasi
saat anak telah duduk di sekolah dasar (Aquarisnawati, Mustami’ah and
Riskasari, 2011). Beberapa aktifitas bermain sekaligus belajar yang dapat
dilakukan pada anak di rentang usia prasekolah untuk meningkatkan
keterampilan motorik halus seperti bermain puzzle, memotong,
menggunting, tempel-menempel gambar, menjahit, melipat kertas atau
Finger Painting, mewarnai, menggambar dengan jari (finger painting), dan
bermain lilin mainan atau plastisin (Sulistyawati, 2014).
Orangtua bisa memberikan stimulus yang menyenangkan bagi
anak, salah satunya mewarnai, aktifitas mewarnai menjadi sangat menarik
bagi anak. Finger painting merupakan teknik melukis secara langsung
tanpa menggunakan bantuan alat, anak dapat mengganti kuas dengan jari-
jari tangannya secara langsung. Di dalam kegiatan finger painting, anak
dengan bebas menuangkan imajinasi yang akan diwujudkannya (Pamadhi
and Sukardi, 2008).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi bermain finger painting, diharapkan dapat
meningkatkan perkembangan motorik halus anak pra sekolah (4-5
tahun).
2. Tujuan Kusus
a. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan
yang normal.
b. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan
fantasi.
c. Dapat mengebangkan kreatifitas melalui pengalaman
bermain yang tepat.
d. Agar dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress
karena sakit.
C. Sasaran
Sasaran ditujukan pada anak pra sekolah umur 4-5 tahun yang
berada disekitar lingkungan rumah.
D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan Penyuluhan
: Anak
: Meja/ fasilitas
8. Uraian Tugas
Presenter/ pendemonstrasi : Memberikan penyuluhan,
mendemonstrasikan tindakan kepada anak, membuka dan menutup
kegiatan.
9. Rencana kegiatan
F. Rencana Evaluasi
1) Evaluasi struktur
Persiapan alat atau media
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini isinya tepat dan
alatnya dapat digunakan sebagaimana mestinya.Alat dan bahan
yang digunakan berupa kertas dan set cat air.
2) Evaluasi proses penyuluhan
Penyuluhan tentang terapi bermain Finger painting pada anak
pra sekolah usia 4-5 tahun
Didalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi yang
baik antara penyuluh dengan peserta.
Peserta diharapkan, mengingat kegiatan penyuluhan akan
sangat bermanfaat dalam perkembangan motorik halus serta
kreatifitas anak.
Sasaran diharapkan tidak bosan saat menerima materi dan tidak
meninggalkan tempat sebelum acara ditutup.
3) Evaluasi hasil penyuluhan
a. Jangka pendek
100% anak dapat berpartisipasi dalam kegiatan terapi bermain.
100% anak dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
100% anak dapat melukis dengan kertas finger painting.
b. Jangka panjang
Meningkatkan kemampuan motorik halus serta melatih
keterampilan kreatifitas pada anak pra sekolah umur 4-5 tahun.
Lampiran materi