Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM

TERAPI BERMAIN

PADA USIA PRA SEKOLAH


Topik

: Terapi Bermain Pada Anak Pra Sekolah

Sasaran

: Usia Prasekolah (2,5-5 tahun)

Tempat

: Ruang anak (Dahlia)RSUP mataram

Hari/ tgl

: Jumat,

Waktu

: 45 menit

Jenis

: Finger Painting

A. Pendahuluan
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau
tanpa

menggunakan

memberikan

alat

yang

informasi,

menghasilkan

memberikan

pengertian

kesenangan

atau
maupun

mengembangkan imajinasi pada anak (Anggraini, 2004).


Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui
bermain anak akan belajar tentang dunia dan kehidupannya serta
berhubungan

dengan

orang

lain.

Dengan

bermain

anak

akan

menemukan kekuatan dan kelemahannya sendiri, minat dan cara


menyelesaikan masalah dalam permainan. Bermain merupakan unsur
yang

penting

bagi

anak

untuk

perkembangan

fisik,

mental,

sosial dan emosional.


B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendorong interaksi antara perawat dengan anak.
2. Tujuan khusus
a.
b.
c.
d.

Mengembangkan kebebasan dalam bereksplorasi


Mengembangkan kreativitas
Meningkatkankan koordinasi motorik halus
Mengembangkan kemandirian dan keyakinan diri

C. Perencanaan tempat dan waktu


Tempat

: Ruang Anak (Dahlia) Rumah Sakit Umum Provinsi


NTB

Waktu

: jumat,

Jam

: 11. 00 WITA

s/d 11.45 WITA

D. Jenis Permainan
Finger painting
E. Karakteristik Bermain

Menyalurkan emosi dan perasaan

Melatih motorik halus

Meningkatkan kecerdasan

Melatih kerjasama mata tangan

Membedakan permukaan dan warna benda

Mengembangkan kreatifitas anak dengan cara memilih warna


dan mencorat-coret buku gambar.

F. Karakteristik Peserta
- Usia

: 2,5-5 Tahun

- Jumlah peserta

: 4-5 orang

- Nama peserta

: Terlampir

G. Metode

Menggambar dengan jari jemari menggunkan adonan yang telah


disiapkan.

H. Uraian Tugas
Tugas yang harus dilakukan dalam terapi bermain ini antara
lain :
- Mengkoordinir pelaksanaan program bermain.
- Mengadakan kontrak dengan pasien dan keluarga.
- Meminta izin dengan Kepala Ruangan.
- Memfasilitasi proses bermain.
I. Strategi
1. Pra kegiatan

Menyiapkan tempat / ruangan

Menyiapkan alat alat yaitu buku gambar dan pensil


warna.

2.

Menyiapkan peserta
Kegiatan

Anak dipersiapkan dan dilindungi agar tidak terkena oleh


adonan, anjurkan menggunakan celemek/T-shert.

Anak

diberikan

kebebasan

dalam

memilih

warna

sesuai

dengan daya kreativitas dan imajinasi mereka.

Anak diberi kebebasan dalam mencorat-coret sesuai dengan


kreatifitasnya.

Memberikan bantuan/arahan jika diperlukan.

J. Langkah-langkah
1.Persiapan

5 menit

2.Pembukaan

10 menit

Perkenalan

Penjelasan maksud dan tujuan

2. Pelaksanaan : 25 menit

Rekomendasi

3. Evaluasi

5 menit

K. Pengorganisasian
Moderator

: Husnawati

Fasilitator
Observer
L.

: Alwan Wijaya

: Lis Aprianti

Pembagian tugas
a

Moderator, tugasnya:

Mengatur

jalannya

permainan

mulai

dari

pembukaan

sampai selesai

Mengarahkan permainan

Memandu proses permainan

Fasilitator, tugasnya:

Memfasilitasi anak untuk bermain

Membimbing anak bermain

Memperhatikan respon anak saat bermain

Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan temannya

Observer, tugasnya:

Mengawasi jalannya permainan

Mencatat proses permainan di sesuaikan dengan rencana

Mencatat
bermain

situasi

penghambat

dan

pendukung

proses

Menyusun laporan dan menilai hasil permainan dibantu


dengan moderator

M.

Evaluasi yang diharapkan


1. Anak dapat mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk
lukisan (lukisan tangan.
2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik.
3. Anak merasa senang.
4. Anak tidak takut lagi dengan petugas / perawat.

PROPOSAL
TERAPI BERMAIN

FINGER PAINTING PADA ANAK

USIA PRA-SEKOLAH DAN USIA SEKOLAH


DI RUANG DAHLIA RSUP NTB

OLEH :

ALWAN WIJAYA
LIS APRIANTI
HUSNAWATI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN VIII


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)
MATARAM
2011

Daftar Pustaka
Narendra, Sularso, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja.
Jakarta:

Sagung Seto

Anggani, Sudono. 2004. Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk


Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grafindo
Soettjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Pusdiknakes. 1993. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga.
Jakarta: Depkes.

Materi Terapi Bermain


FINGER PAINTING
A. Latar Belakang
Bermain tidak dapat dipisahkan dari dunia anak, melalui
bermain anak akan belajar tentang dunia dan kehidupannya serta
berhubungan

dengan

orang

lain.

Dengan

bermain

anak

akan

menemukan kekuatan dan kelemahannya sendiri, minat dan cara


menyelesaikan masalah dalam permainan. Bermain merupakan unsur
yang

penting

bagi

anak

untuk

perkembangan

fisik,

mental,

sosial dan emosional.


B. Pengertian
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau
tanpa

menggunakan

memberikan

alat

yang

informasi,

menghasilkan

memberikan

pengertian

kesenangan

atau
maupun

mengembangkan imajinasi pada anak (Anggraini, 2004).


C. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya terapi bermain pada anak yaitu :

Menyalurkan energi anak.

Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena


penyakit dan dirawat.

Mengurangi rasa takut dengan tenaga kesehatan.

Melanjutkan perkembangan ketrampilan motorik halus


(koordinasi mata dengan tangan).

D. FINGER PAINTING
1. Latar Belakang
Perawat

adalah

salah

satu

anggota

tim

kesehatan

yang

bekerja dengan anak dan orang tua. Beberapa peran penting


seorang

perawat

anak

yaitu

sebagai

pembela

(advocacy),

pendidik, konselor, koordinator, pembuat keputusan etik,

perencana

kesehatan,

Pembina

hubungan

terapeutik,

pemantau, evaluator dan peneliti(Supartini, 2004). Finger


painting mempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan
psikologi.

Aktivitas

yang

baik

untuk

meningkatkan

kepercayan diri dan dapat digunakan secara maksimal untuk


pengekspresian diri (Downs, 2008).
2. Pengertian
Finger Painting adalah teknik melukis dengan mengoleskan
cat pada kertas basah dengan jari atau dengan telapak
3.

tangan (Salim,1991).
Tujuan
Tujuan dari menggunakan teknik melukis dengan jari (finger
painting) ini adalah :
a) Mengembangkan kebebasan dalam bereksplorasi
b) Mengembangkan kreativitas
c) Meningkatkankan koordinasi motorik halus
d) Mengembangkan kemandirian dan keyakinan diri
Apabila pendekatan seni digunakan secara

baik

dan

benar, dapat menjadi suatu pendekatan yang sangat berguna


untuk membantu anak mengatasi masalahnya sehingga dapat
memperbaiki perilaku anak. Salah satunya adalah pendekatan
seni dengan metode melukis dengan jari atau lebih dikenal
dengan istilah finger painting.
Finger painting dapat membantu

atau

membuat

anak

duduk diam dalam waktu lima menit atau lebih. Ada sesuatu
hubungan antara tindakan fisik dari menyentuh cat dengan
sesuatu

di

mempunyai

dalam

diri

kandungan

mereka.

spiritual,

Finger
seperti

painting
yoga.

juga
Finger

painting mempunyai potensi untuk spiritual dan kesehatan


psikologi.

Aktivitas

yang

baik

untuk

meningkatkan

kepercayan diri dan dapat digunakan secara maksimal untuk


pengekspresian diri (Downs, 2008).
Melukis dengan jari menggunakan tangan untuk membuat
gambar

menarik

pada

kertas

dengan

berbagai

permukaan

merupakan perjalanan visual, fisik, dan meraba bagi anak.


(Thomson,2003)
4.
Pelaksanaan
Pelaksanaan teknik mengajar finger painting adalah sebagai
berikut:
a) Ambil

dua

sendok

makan

tepung

terigu,

kemudian

tambahkan sedikit air. Aduklah sampai anda mendapatkan


adonan yang lembut seperti pasta.
b) Tambahkan beberapa tetes pewarna kue. Taruh adonan ini
diatas kertas yang sudah tergerai di atas meja.
c) Lindungi pakaian sikecil dengan T-Shirt beka

atau

celemek sebelum melatih sikecil melukis dengan jarijarinya.


d) Selanjutnya

sikecil

memainkan

yang berisi adonan itu.

jari-jarinya

di

kertas

Anda mungkin juga menyukai