Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TERAPI BERMAIN MENGGAMBAR

PADA ANAK USIA (6 TAHUN)


DI RUMAH

OLEH :

NI MADE SEPTYARI 219012702


NI WAYAN PARMINI 219012745
NI KADEK ARI SANTI 219012710
GUSTI AYU AGUNG YASINTA F.R 219012670

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI


PROGRAM PROFESI NERS
DENPASAR
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TERAPI BERMAIN MENGGAMBAR

Topik : Terapi Bermain


Sub Topik : Terapi bermain menggambar dengan kelompok
Sasaran :
1. Anak usia sekolah (6 Tahun).
2. Jumlah peserta 2 orang anak.
3. Anak kooperatif.
Tempat : Di Rumah (Jl. Nangka, Denpasar)
Hari/tanggal : Selasa, 11 Januari 2022
Waktu/Durasi :10.00-10.40 Wita

I. Latar belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan
anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang
ada di lingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan
anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena
dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya
pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan. (Suryati,dkk. 2021)
Tujuan bermain di rumah pada prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif
terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan
kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain
tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh
emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain
adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala
sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan
cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk
mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang
lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka
yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain
Pada usia 1-3 tahun anak sudah mampu mengembangkan kreatifitas
nya dan sosialisasi sehingga sangat diperlukan permainan yang dapat
mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan,
kemampuan berbahasa, mengembangkan kecerdasan, menumbuhkan
sportifitas, mengembangkan koordinasi motorik, mengembangkan dan
mengontrol emosi, motorik kasar dan halus, memperkenalkan pengertian
yang bersifat ilmu pengetahuan dan memperkenalkan suasana kompetisi
serta gotong royong. Sehingga jenis permainan yang dapat digunakan pada
usia ini seperti benda-benda di sekitar rumah.
Sejak anak usia dini anak sudah dikenalkan menggambar.
Menggambar sebagai pembelajaran relaksasi pada anak tanpa
memperhatikan proses karya anak, kebanyakan pendidik kurang
memperhatikan proses pembelajaran dalam menggambar, pendidik dan
orang tua menganggap menggambar adalah kegiatan yang tidak penting atau
hal yang biasa. Sehingga pendidik dan orang tua membiarkan anak
belajar sendiri tanpa ada bimbingan sehingga anak tidak akan faham
dan tidak tau cara mengembangkannya. Padahal menurut penelitian milik
Lubard Ochse dalam Widyasari, (2011) mengatakan kreatifitas adalah
kemampuan berfikir tentang sesuatu dengan cara baru atau tidak biasa
dan menghasilkan solusi yang unik dalam memecahkan suatu masalah.
Kreatifitas itu sendiri memiliki perspektif yang baru yang bersifat orisinil,
tak diduga, berguna, serta adaptif dalam kendala-kendala tugas.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan keluarga pasien dirumah
didapatkan anak aktif melakukan kegiatan namun ada beberapa hal yang
tidak disukai dilakukan sehimgga anak kurang mampu melakukan hal
tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka kelompok tertarik untuk
melaksanakan terapi bermain menggambar untuk mampu mebantu
meningkatkan kemampuan imajinatif anak di rumah.

II. Tujuan Umum


Setelah mengikuti terapi bermain menggambar diharapkan dapat
meningkatkan kemampuan imajinatif pada anak.

III. Tujuan Khusus


1. Tujuan untuk anak
1) Untuk meningkatkan kemampuan imajinatif pada anak
2) Untuk meningkatkan adapsi elektif pada anak terhadap hal yang
kurang disukai
3) Melatih kamampuan kognitif anak.
4) Melatih kemampuan motorik halus anak.
5) Melatih kemampuan social personal anak.
2. Tujuan untuk perawat
1) Agar perawat mengetahui permainan anak sesuai dengan tahap
perkembangan.
2) Membangun trust antara pasien anak dan perawat.
3) Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia
toddler 
4) Agar perawat mengetahui perkembangan anak usia toddler 
5) Melatih kreativitas perawat dalam menentukan jenis permainan
yang tepat bagi anak sesuai tahap perkembangan.
3. Tujuan untuk orangtua
1) Untuk menambah wawasan tentang cara mendidik anak sesuai
dengan usia anak.
2) Untuk menambah wawasan orang tua tentang cara memberikan
pendidikan pada anak dengan cara yang menyenangkan.

IV. Perencanaan
1. Jenis Permainan
Drawing atau gambar secara umum adalah suatu karya yang
dibuat dengan menggunakan garis maupun bloking (menutup) atau
kombinasi dari kedua hal tersebut. Sedangkan menggambar adalah
kegiatan membuat karya dengan menggunakan media kering seperti
pensil, bolpoint, pensil warna, dll. Menggambar adalah kegiatan
membentuk imajinasi dengan menggunakan banyak pilihan tehnik dan
alat. Menggambar sejatinya adalah aktivitas kreatif untuk membentuk
imajinasi atau gambar yang menyampaikan gagasan, ide, serta symbol
sebagai salah satu bentuk ekspresi.
2. Karakteristik Bermain
Karakteristik dalam menggambar adalah anak akan
menggambar pada buku gambar yang disediakan.
3. Karakteristik Peserta
1) Anak usia 6 tahun
2) Anak kooperatif 
3) Anak dengan komunikasi baik 
4) Anak yang tidak ada kontra indikasi untuk bermain
4. Metode
1) Pemandu memperkenalkan diri untuk menarik perhatian anak 
Leader

2) Pemandu menjelaskan aturan permainan (mendemonstrasikan


permainan).
3) Diawal permainan anak diperkenalkan dengan menggambar, lalu
anak diberikan penjelasan mengenai cara menggambar.
4) Fasilitator membagikan kertas gambar, pensil dan pengapus
kepada masing- masing anak.
5) Pemandu memulai waktu permainan.
6) Masing-masing anak menyelesaikan untuk waktu tercepat.
7) Pemandu memberikan reward bagi kelompok yang sudah
menyelesaikan gambarnya, fasilitator memotivasi anak yang belum
menyelesaikan permainan
8) Fasilitator memberi motivasi kepada semua peserta.
9) Pemandu menentukan dan mencatat peserta yang mencapai waktu
tercepat dan di anggap sebagai pemenang.
10) Pemandu memberikan hadiah kepada pemenang 1 dan 2
11) Pemandu memberikan reward kepada semua peseta

V. Seting Tempat

Anak I Anak II

Co-leader Fasilitator

Observer
Ket :
1. Leader : Gusti Ayu Agung Yasinta F.R
Tugas dari Leader dalam terapi bermain ini antara lain:
1) Membuka acara dan memperkenalkan nama-nama terapis
2) Menjelaskan tujuan pelaksanaan bermain.
3) Menjelaskan peraturan kegiatan sebelum kegiatan dimulai.
4) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok.
5) Mampu Memimpin acara dari awal sampai akhir.
2. Co-Leader: Ni Kadek Ari Santi
Tugas dari Co-leader dapat berupa :
1) Membantu leader
2) Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
3) Mencatat modifikasi strategi untuk kelompok
3. Fasilitator dan Observer : Ni Made Septyari
Tugas dari fasilitator dapat berupa:
1) Memfasilitasi anak yang kurang aktif.
2) Berperan sebagai role model bagi anak selama kegiatan berlangsung
3) Membantu anak bila anak mengalami kesulitan.
4) Mempersiapkan alat dan tempat permainan.
Tugas dari seorang observer adalah:
1) Mengobservasi jalannya / proses kegiatan.
2) Mencatat perilaku verbal dan nonverbal anak selama kegiatan
berlangsung.
3) Memantau kelancaran acara dan perkembangan serta karakteristik
anak.
4. Anak I : Ni Wayan Parmini
5. Anak II : Ni Nengah Ayu Sudiantari

VI. Pembagian Kelompok


1. Persiapan
1) Ruang : ukuran 3x5 meter
2) Setting tempat : duduk setengah lingkar dengan anak-anak 
3) Buku gambar, pensil dan pengapus
2. Pelaksanaan
1) Waktu pelaksanaan : pukul 10.00-10.40 wita
2) Lama permainan : ± 30 menit
3) Alokasi waktu :
- Pembukaan 5 menit
- Pelaksanaan 25 menit
- Evaluasi 10 menit
3. Aturan Bermain :
1) Anak dapat di ajak duduk bersama
2) Anak berespon positif selama kegiatan berlangsung
3) Anak mampu menyelesaikan gambar dengan baik

VII. Proses Strategi


No Waktu Kegiatan Respon anak
Pembukaan :
- Leader membuka
dan mengucapkan
salam
- Memperkenalkan
diri masing-masing Ruangan, alat, anak dan
1 5 menit keluarga siap
- Memperkenalkan
anak dan saling
berkenalan dengan
temannya
- Kontrak waktu
dengan anak 
2 25 menit Kegiatan bermain : - Anak mendengarkan
dengan baik 
- Anak mampu
-Leader mengajarkan cara
menjawab pertanyaan
Permainan
dan
-Menanyakan anak mau atau
menerima permainan
tidak untuk melakukan
- Anak bermain
permainan
sesuai dengan
-Membagikan alat permainan
aturan yang telah
-Leader dan fasilitator
dijelaskan
memberikan motivasi
- Anak mampu
pada Anak
mengungkapkan
-Menanyakan perasaan anak 
perasaan
3 10 menit Penutup: - Anak mampu
- Leader mendengarkan dan
menghentikan mengungkapkan
permainan perasaan senang
- Menanyakan setelah bermain
perasaan anak  - Anak mampu
- Menyampaikan hasil menjawab salam
permainan
- Memberikan reward
atau hadiah pada
anak yang mampu
menyelesaikan
menggambar
- Menanyakan
perasaan anak
setelah melakukan
perpainan
- Observer
membacakan hasil
ovservasinya
- Leader menutup

VIII. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur 
Rencana kegiatan dan informasi kepengurusan dipersiapkan dan hari
sebelum kegiatan.
2. Evaluasi Proses
1) Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan
tertib dan teratur
2) Co. leader dapat membantu tugas Leader dengan baik.
3) Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam
permainan.
4) Peserta yang hadir diharapkan 70%
5) Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya.
3. Evaluasi Hasil
1) Anak mampu mengekspresikan kreatifitas nya dan imajinasi.
2) Anak mengikuti permainan dengan baik sampai selesai dan tidak
rewel.
3) Anak bersifat kooperatif.
4) Anak bisa menikmati dan merasa senang.
5) Anak dapat mengenal benda.
6) Anak mampu mengembangkan kemampuan gerak halus.
7) Anak dapat mengekspresikan perasaan.
8) Anak dapat meningkatkan sosialisasi dan kerjasama.
MATERI TERAPI BERMAIN
MENGGAMBAR

Pada prinsipnya kegiatan menggambar yang dilakukan oleh anak merupakan


kegiatan naluriah. Sifat kepribadian anak pada awalnya adalah masih bersatunya
antara alam pikiran dan perasaan anak.Perkembangan ini dimulai dengan terpisahnya
pikiran dan perasaan anak. Rasa seni akan berkembang menjadi rasa keindahan, rasa
ketuhanan, dan akan mudah disentuh kepribadiannya serta etika dan moralnya.
1. Pengertian Menggambar
Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara
mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi
warna, sehingga menimbulkan gambar.
2. Manfaat Gambar Dan Menggambar Bagi Anak
1) Manfaat Gambar Bagi Anak adalah sebagai berikut :
 Alat untuk mengutarakan (Berekspresi) isi hati, pendapat maupun
gagasanya.
 Media bermain fantasi
 Stimulasi bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru
 Alat untuk menjelaskan bentuk serta situasi
2) Manfaat Menggambar :
 Menggambar sebagai alat bercerita (Bahasa visual/bentuk)
 Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan
 Menggambar sebagai alat bermain
 Menggambar melatih ingatan
 Menggambar melatih berpikir komprehensif (menyeluruh)
 Menggambar sebagai media sublimasi perasaan
 Menggambar melatih keseimbangan
 Menggambar mengembangkan kecakapan emosional
 Menggambar melatih kreativitas anak
 Menggambar melatih ketelitian melalui pengamatan langsung
3. Keterkaitan Gambar dengan Perkembangan Sosial
Salah satu tanda perkembangan anak adalah kemampuan berkomunikasi
dengan pihak lain. Perkembangan ini merupakan bagian perkembangan social.
DAFTAR PUSTAKA

Suryati, Sidharta, dkk. 2021. Buku Panduan Program Pembelajaran untuk


Menstimulasi Keterampilan Sosial Anak Bagi Pendidik Taman
KanakKanak. Yogyakarta: Loguung Pustaka

Widyasari. 2011. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas Terbuka.


LAPORAN HASIL TERAPI BERMAIN PADA ANAK
“MENGGAMBAR”

1. Tahap Persiapan
Kegiatan terapi bermain ini dimulai dengan mempersiapkan lingkungan
terlebih dahulu dengan menganjurkan peserta mengambil posisi duduk senyaman
mungkin. Kemudian mempersiapkan alat yang akan digunakan pada saat terapi
bermain yaitu berupa kertas gambar, pensil dan penghapus.

2. Tahap Pelaksanaan
Pada hari Selasa, 11 Januari 2022 telah dilakukan kegiatan terapi bermain.
Kegiatan ini dilakukan di Rumah (Jl. Nangka, Denpasar) pukul 10.00-10.40
WITA. Yang dilakukan terapi bermain hanya dengan 2 orang anak. Kegiatan
dilakukan dengan menggunakan kertas gambar. Mahasiswa berperan dan
bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing meliputi :
1. Leader : Gusti Ayu Agung Yasinta Febrianti. R
2. Co Leader : Ni Kadek Ari Santi
3. Fasilitator & Observer : Ni Made Septyari
4. Anak : Ni Wayan Parmini & Ayu Sudiantari

3. Susunan Acara
Adapun susunan acara pada kegiatan terapi bermain “menggambar” adalah
sebagai berikut :
1. Acara Pembukaan
Acara dimulai pada pukul 10.00 wita yang diawali dengan pembukaan oleh
moderator. Moderator membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan
memperkenalkan nama-nama anggota yang lain dan menjelaskan tujuan dari
kegiatan dan observer bertugas mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari
awal sampai akhir.
2. Pelaksanaan terapi bermain
Setelah memperkenalkan anggota kelompok yang akan mengadakan terapi
bermain, Co Leader menjelaskan tentang arti penting melakukan terapi
bermain berupa pengertian terapi bermain, tujuan terapi bermain, manfaat
terapi bermain.Co Leader membantu pasien untuk fokus pada materi yang
disampaikan. Kemudian Fasilitator membagikan kertas gambar untuk
menggambar.
3. Penutup
Moderator mengevaluasi perasaan peserta, menutup acara terapi bermain dan
mengucapkan salam penutup. Setelah semua selesai lalu observer menyusun
laporan dan menilai hasil penyuluhan.

4. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Kegiatan terapi bermain dihadiri oleh 2 orang anak, mahasiswa yang hadir
berjumlah 3 orang. Perlengkapan disediakan dengan baik oleh mahasiswa.
b. Evaluasi Proses
Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 -10.40 WITA dan dilaksanakan di Rumah
(Jl. Nangka, Denpasar). Materi disampaikan secara langsung oleh Co Leader
lalu fasilitator memberikan anak kertas gambar untuk menggambar. Alat dan
media juga berfungsi dengan baik. Pasien tampak antusias dan
memperhatikan dengan baik.
c. Evaluasi Hasil
1. Anak mau melakukan
terapi bermain menggambar bersama perawat
2. Anak mampu mengikuti
instruksi dengan baik selama proses menggambar
3. Anak cukup kooperatif
selama proses menggambar
4. Anak mampu
menyelesaikan proses menggambar hingga selesai
5. Selama proses terapi
bermain menggambar anak tidak rewel atau menangis
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai