Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH LUAR BIASA


YAYASAN BAHAGIA
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Disusun oleh :
Salsa Sabila Nuraeni P20620121042
Putri Hesty Setiawati P20620121046
Anisa Puji Lestari P20620121049
Indy Hunafa P20620121053
Ninda Latipah P20620121057
Hanenea Kintan Suwandi P20620121065
Fitriatunisah P20620121068
Dina Mardiana P20620121069
Vira Setiawati P20620121072

PROGRAM STUDI D - III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA


2021/2022
LAPORAN TERAPI ANAK BERMAIN
Topik : Terapi bermain
Sub Topik : Melipat kertas origami
Sasaran : Anak sekolah
Tempat : Ruang kelas
Waktu : 30 menit
A. LATAR BELAKANG

Bermain merupakan kegiatan menyenangkan yang dilakukan dengan tujuan bersenang-


senang, yang memungkinkan seorang anak dapat melepaskan rasa frustasi (Santrock, 2007 dalam
Saputro, H & Fazrin, I 2017). Bermain merupakan kegiatan atau simulasi yang sangat tepat untuk
anak. Bermain dapat meningkatkan daya pikir anak untuk mendayagunakan aspek emosional,
sosial serta fisiknya serta dapat meningkatkan kemampuan fisik, pengalaman, dan pengetahuan
serta keseimbangan mental anak. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa bermain
merupakan kegiatan yang dilakukan anak untuk mengatasi berbagai macam perasaan yang tidak
menyenangkan dalam dirinya. Dengan bermain anak akan mendapatkan kegembiraan dan
kepuasan.

Terapi bermain merupakan kegiatan untuk mengatasi masalah emosi dan perilaku anak-anak
karena responsif terhadap kebutuhan unik dan beragam dalam perkembangan mereka. Anak-anak
tidak seperti orang dewasa yang dapat berkomunikasi secara alami melalui kata-kata, mereka
lebih alami mengekspresikan diri melalui bermain dan beraktivitas.

B. TUJUAN
1. TIU (Tujuan Instruksional Umum)

Setelah diajak bermain, diharapkan kegiatan dapat Merangsang perkembangan sensorik,


intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral, dan bermain dengan terapi.
2. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah mengikuti permainan selama 20 menit, diharapkan anak akan mampu:

a.
Mengembangkan kreativitas dan daya pikimya
b.
Meningkatkan konsentrasi dan kreativitas anak
c.
Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan
d.
Dapat berlatih bersosialisasi
e.
Meningkatkan keterampilan dan kemampuan sosial.
f.
Dapat mengurangi ketegangan dan stress yang dialami anak pada saat pemberian
materi
C. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
Melipat kertas origami
2. Karakteristik bermain

a. Melatih ketangkasan
b. Melatih motorik halus
c. Melatih kesabaran, ketelitian, dan kerja sama
d. Menyalurkan emosi dan perasaan
3. Karakteristik peserta
a. Usia 6 – 12 tahun
b. Jumalah peserta: 10-15 anak
c. Keadaan umum mulai membaik
d. Klien dapat duduk
e. Peserta kooperatif
4. Metode: Demontrasi
5. Alat-alat yang digunakan (Media)
Kertas lipat (origami)
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan: 5 menit
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c. Menyiapkan peserta

2. Kegiatan: 20 menit
a. Mengatur posisi duduk setiap terapis dengan I orang anak
b. Pasilitator membagikan kertas lipat kepada anak
c. Pasilitator mengajak dan memotivasi anak untuk mengungkapkan bentuk apa yang
akan dia buat
d. Memulai membentuk kertas lipat didampingi oleh pasilitator
e. Memberi semangat pada anak selama proses pembentukan
f. Pasilitator memtovasi anak untuk memilih warna kertas lipat yang dia inginkan

3. Penutup: 5 Menit
a. Menanyakan pada anak mengenai bentuk yang telah dibuat dan menanyakan
mengenai warna yang dia pilih
b. Menanyakan pada anak tentang perasaan anak
c. Menutup acara permainan dan memberikan reward kepada seluruh peserta
E. EVALUASI YANG DIHARAPKAN
Evaluasi struktur:

1. Peralatan Bermain seperti kertas origami sudah tersedia.


2. Lingkungan yang memadai untuk pelaksanaan terapi bermain.
3. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat watu.
Evaluasi proses:

1. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan teratur.
2. Co. Leader dapat membantu tugas Leader dengan baik.
3. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan.
4. 80 % anak dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal sampai akhir
Evaluasi hasil:

1. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan hasil dapat memahami dan
melakukan instruksi yang diberikan.
2. Anak merasa senang dan puas.
3. Anak mampu mengikuti kegiatan yang dilakukan.
4. Anak tidak merasa takut dan terlihat rileks dalam mengikuti kegiatan terapi bermain.

F. REFERENSI

Rohmah, N. (2018). Terapi Bermain. LPPM Universitas muhamadiah jember.


DAFTAR NAMA PESERTA TERAPI AKTIVITAS BERMAIN DI SEKOLAH LUAR BIASA
YAYASAN BAHAGIA
No Nama Anak Ket

Anda mungkin juga menyukai