KEPERAWATAN ANAK
“ PROGRAM BERMAIN “
OLEH :
NAMA : Ajeng Della Desinta
NIM : 30901900013
DOSEN :
Ns.Nopi Nur Khasanah, M.Kep, Sp.Kep.An
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bermain adalah suatu aktivitas yang menyenangkan serta dapat
menjadi sarana belajar bagi anak yang sekaligus menjadi suatu proses
yang terjadi secara terus menerus dalam kehidupan dan mempunyai
manfaat untuk merangsang perkembangan anak secara umum, membantu
anak dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya. Ada orang tua yang
berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat
menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena
beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Aktivitas bermain
merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang
banyak dijual macam-macam alat permainan, jika orang tua tidak selektif
dan kurang memahami fungsinya maka alat permainan yang dibelinya
tidak akan berfungsi efektif. Alat permaianan hendaknya disesuaikan
dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat merangsang
perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi sakitpun aktivitas
bermaian tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Ruangan yang digunakan adalah di ruangan bangsal Anak.
B. Tujuan
Mampu mengembangkan kemampuan kognitif anak-anak
dengan cara menggambar.
BAB II DESKRIPSI KASUS
A. Karakteristik sasaran
Peserta : Anak usia sekolah (6-10 tahun)
Jumlah : 4 anak
Kriteria :
a. Anak dalam kondisi baik/cukup baik
b. Anak bisa/boleh berjalan
c. Anak kooperatif dan bersedia mengikuti terapi bermain
B. Analisa kasus
1. Anak dalam keadaan sehat
C. Prinsip bermain menurut teori
Teori Kognitif (Piaget&Vygotsky)
Bermain merupakan bagian atau tahap perkembangan kognitif (daya tiru,
daya ingat, daya tangkap, daya imajinasi,) (gaya belajar manusia ATM &
PDE) yang harus dilalui oleh seorang anak.Bermain juga merupakan sarana
untuk belajar berpikir mengungkapkan ide-ide (kreatifitas/daya cipta), atau
berimajinasi.
BAB V PENUTUP
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa
anak yang terlalu banyak bermain akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan
ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak. Aktivitas bermain merupakan salah satu
stimulus bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan, jika
orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya maka alat permainan yang dibelinya
tidak akan berfungsi efektif. Alat permaianan hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan
usia anak, sehingga dapat merangsang perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi
sakitpun aktivitas bermaian tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan kondisi
anak. Ruangan yang digunakan adalah di ruangan Bangsal Anak.
Daftar pustaka
Adriana, Dian. 2011. Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak.
Jakarta : Salemba
Medika
Silalahi, Walsinur. 2009. Mengenal Anak prasekolah. Available. (4 Januari
2015)
FOTO DOKUMENTASI