Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN “MEWARNAI” PADA An. F. R DI RUANGAN IRINA E


ATAS RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

DISUSUN
OLEH

MEGA SONIA TALUMESANG


NIM : 106021910092

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KLABAT
AIRMADIDI
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kepuasan. Aktivitas bermain merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak, meskipun hal tersebut tidak meghasilkan komoditas tertentu.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak di rawat di rumah sakit, aktivitas
bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak.
Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase
pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreativitas anak,
dan anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress.
Di ruang Dahlia bagian anak RSU Propinsi NTB terdapat 12 anak, yang 50%
diantaranya atau 6 orang anak berusia pre-school (3-6 tahun). Anak-anak pada usia
pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi
alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat
kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan
motorik halus pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna. Dengan
permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu
mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan
bahwa selama mewarnai anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan
warna pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasalebih rileks.
Oleh karena itu, pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan
mengurangi kecemasan akibat hospitalisasi, maka akan dilaksanakan terapi bermain
pada anak usia sekolah dengan cara mewarnai.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
2. Tujuan Khusus
a. Anak dapat lebih mengenali warna
b. Menurunkan tingkat kecemasan pada anak
c. Mengembangkan imajinasi pada anak
d. Memberikan kesenangan dan kepuasan
C. Manfaat
1. Untuk anak-anak sebagai salah satu terapi pengobatan dan menghilangkan
kejenuhan terhadap suasana rumah sakit.
2. Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Bermain
Bermain adalah satu kegiatan menyenangkan bagi anak yang dilakukan
setiap hari secara sukarela untuk memperoleh kepuasan dan merupakan media yang
baik bagi anak-anak untuk belajar komunikasi, mengenal lingkungan, dan untuk
meningkatkan kesejahteraan mental dan sosial anak.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak
(www.pediatric.com)
B. Fungsi Bermain
Fungsi bermain adalah merangsang perkembangan sensorik-motorik,
perkembangan intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral dan bermain
sebagai terapi.
1. Perkembangan sensorik-motorik merupakan komponen terbesar yang digunakan
anak dan bermain aktif sangat penting untuk perkembangan pengobatan.
2. Perkembangan intelektual anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap
segala sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
3. Perkembangan sosial anak akan memberi dan menerima serta mengembangkan
hubungan sesuai dengan belajar memecahkan masalah dan hubungan sulit.
4. Perkembangan kreatifitas anak belajar merealisasikan diri.
5. Perkembangan kesadaran diri, anak belajar mengenal kemampuan dengan
mencoba peran-peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap
orang lain.
6. Perkembangan moral, anak akan belajar mengenai nilai dan moral dan etika
belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah serta belajar
bertanggung jawab atas segala tindakan yang telah dilakukan.
7. Bermain sebagai terapi, anak akan mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya dan relaksasi melalui kesenangannya bermain.
C. Tujuan Bermain
1. Untuk melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal pada saat
sakit, pada saat sakit anak mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
3. Pengembangan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah.
4. Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stres karena sakit dan dirawat di rumah
sakit.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Aktifitas Bermain
1. Tahap perkembangan
2. Jenis kelamin anak
3. Status kesehatan anak
4. Lingkungan yang tidak mendukung
5. Alat dan jenis permainan yang cocok atau sesuai dengan anak
E. Prinsip-Prinsip Dalam Aktifitas Bermain
1. Perlu energi ekstra
2. Waktu yang cukup
3. Alat permainan
4. Ruang untuk bermain
5. Pengetahuan cara bermain
6. Teman bermain
F. Klasifikasi Bermain
Berdasarkan isi permainan :
1. Sosial Affective Play
2. Sense of Pleasure Play
3. Skill Play
4. Games atau Permainan
5. Unoccupied Behaviour
6. Dramatic Play
G. Tahap Tumbuh Kembang Anak Usia Pre-school
1. Perkembangan Biologi
a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).
b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
c. Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih : Umur(dalam tahun) x 2 + 8
d. Perkembangan motorik kasar
1) Usia 36 bulan
a) Pakai dan ganti baju sendiri
b) Berjalan mundur
c) Naik turun tangga berganti-ganti kaki
d) Berdiri sesaat dengan 1 kaki
2) Usia 4 tahun
a) Melompat dengan satu kaki
b) Memanjat dan melompat
c) Melempar bola cukup banyak
d) Naik tangga dengan lancer
3) Usia 5 tahun
a) Melompat-lompat dengan 1 kaki
b) Berlari tanpa kesulitan
c) Bermain lompat tali
d) Mainan tangkap
e) Naik turun tangga dengan lancer
4) Usia 6 tahun
a) Berlari dengan baik
b) Berlari dan bermain secara bersamaan
c) Naik sepeda
d) Menggambar orang lengkap
e) Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar
e. Perkembangan motorik halus
1) Usia 36 bulan
a) Memasang manik-manik besar
b) Melukis tanda silang dan bulat
c) Membuka kancing depan dan samping
d) Menyusun 10 balok tanpa jatuh
2) Usia 4 tahun
a) Menggunting gambar sederhana
b) Menggambar bujur sangkar
3) Usia 5 tahun
a) Memukul kepala paku dengan palu
b) Mengikat tali sepatu
c) Dapat menulis beberapa huruf alphabet
4) Usia 6 tahun
Suka menggambar, menulis dan mewarnai.
2. Perkembangan Kognitif
a. Fase prekonseptual
1) Memory span increase
2) Centre on one aspect of situation
3) Classify object according to one characteristic
b. Fase intuitive
1) Attention span increase
2) Classify object in terms of their use
3) Egosentric interpretation of events
4) Irreversible thought
3. Perkembangan Moral
a. Orientasi pda hukum dan kepatuhan
b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya
4. Perkembangan Bahasa
a. Usia 3 tahun
1) Banyak bertanya
2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang
3) Menggunakan bahasa telegravis
4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
5) Menghilangkan w dari pembicaraan
6) Pembedaharaan kata 900 kata
7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
b. Usia 4 tahun
1) Perbendaharaan kata 1500 kata
2) Menghitung 1 s/d 3
3) Menceritakan cerita jantung
c. Usia 5 tahun
1) Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
2) Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua
bagian bicara.Menyebutkan empat atau lebih warna
3) Mengetahui nama-nama hari.
H. Jenis Permainan Yang Cocok Untuk Usia 4 – 6 Tahun
1. Dramatic Play
Pada permainan ini anak memainkan peran sebagai orang lain Contoh: Anak
memerankan sebagai ayah atau ibu.
2. Skill Play
Pada permainan ini akan meningkatkan keterampilan anak khususnya motorik
kasar dan halus. Contoh : Bermain bongkar pasang.
3. Assosiative Play
Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan yang lain,
tetapi tidak terorganisir. Tidak ada pemimpin yang memimpin permainan dan
tujuan yang tidak jelas. Contoh: anak-anak bernyanyi sesuai selera masing-
masing.
4. Cooperative Play
Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih jelas tetapi tujuan dan
pimpinan permainan jelas. Contoh : anak-anak bernyanyi bersama-sama dengan
satu orang menjadi pemimpin.
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Hari, tanggal : 25  Februari 2020
Waktu : 09.00 WITA s/d selesai
Tempat : Irina E Atas Kamar Nomor 6
B. Pelaksanaan Terapi Bermain Untuk Anak Usia 4 – 6 Tahun
1. Pengorganisasian
a. Leader  : Mega Talumesang
Tugas :
 Membuka acara, memperkenalkan diri
 Menjelaskan tujuan terapi bermain
 Menjelaskan aturan terapi permainan
b. Observer : Mega Talumesang
Tugas : Mengevaluasi jalannya kegiatan
c. Fasilitator : Novalin Antameng
Tugas :
 Memfasilitator kegiatan yang diharapkan
 Memotivasi peserta agar mengikuti kegiatan
 Sebagai Role Model selama kegiatan
C. Tahap Kerja Terapi Bermain Anak Usia 4 – 6 Tahun
1. Stimulasi Sosial
Anak bermain bersama teman-temannya, tetapi tidak ada tujuan. Contoh:
bermain pasir bersama-sama
2. Stimulasi Keterampilan
Mengetahui kemampuan keterampilan yang ada pada anak sehingga dapat
mengetahui bakat anak. Contoh: Menggambar, bernyanyi, menari.
3. Stimulasi Kerjasama
Anak mampu bekerjasama dalam permainan. Contoh: anak-anak bermain
menyusun puzzle, bermain bola.
D. Permainan
Lomba Mewarnai
Menumbuhkan kreatifitas, sportifitas dan meningkatkan semangat untuk
berkompetisi dalam lomba
Cara Bermain :
1. Leader membagikan gambar dan pensil warna
2. Minta anak untuk mewarnai sesuai dengan seleranya
3. Berikan waktu 10 menit untuk mewarnai gambar
E. Sasaran
Sasaran terapi bermain ini untuk An. F. R yang berusia 4 Tahun
F. Metode
1. Ceramah/Demonstrasi
2. Bermain (peragaan langsung)
G. Alat permainan
1. Buku bergambar
2. Kerayon (pensil warna)
H. Antisipasi masalah
1. Penanganan anak yang tidak aktif saat terapi aktivitas bermain : meminta
bantuan kepada orang tua untuk menemani atau mendampingi anak
2. Bila anak jenuh pada aktivitas bermain : fasilitator menghibur dengan cara
memberikan hadiah dan mengajak bergabung dengan teman-teman yang lain
3. Bila anak ingin buang air besar atau air kecil
Fasilitator mengajak orang tua untuk membersihkan dan mengganti popoknya
4. Bila ada anak lain yang ingin ikut bermain : fasilitator amemberikan
kesemapatan pada anak lain untuk ikut dan dimasukkan dalam kelompok umur
yang sesuai

I. Strategi Kegiatan

No Waktu Kegiatan Kegiatan peserta Metode


1 3 Menit Pembukaan
1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam Ceramah
dengan
mengucapkan salam
2. Menjelaskan latar
belakang dan
memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri
3. Menjelaskan tujuan
diberikan terapi
bermain
3. Memperhatikan
2 20 menit Pelaksanaan
1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan Ceramah dan
alat permianan peragaan
2. Membeagikan alat langsung
permaianan pada 2. Menerima alat
masing-masing permainan
peserta
3. Mengajak anak
bermain dengan
media sudah
dibagikan 3. Melakukan Diskusi
permainan
3 5 menit Evalusi Menjawab pertanyaan Diskusi dan
Memberikan Tanya jawab
pertanyaan sekilas
tentang permainan
4 2 menit Terminasi
1. Reinforcment 1. Mendengarkan Ceramah
positif
2. Menutup kegiatan 2. Menjawab
dengan
mengucapkan salam
penutup

J. Kriteria Penilaian
1. Evaluasi Struktur
a. Peralatan bermain seperti, buku gambar dan pensil berwarna sudah tersedia
b. Lingkungan yang cukup memadai untuk syarat bermain
c. Waktu pelaksanaan terapi bermain dimulai tepat waktu
d. Jumlah terapis 1 orang
2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat memimpin jalannya permainan, dilakukan dengan tertib dan
teratur
b. Fasilitator dapat memfasilitasi dan memotivasi anak dalam permainan
c. An. F. R antusias dan dapat mengikuti permainan secara aktif dari awal
sampai akhir
3. Evaluasi Hasil
a. Anak menyatakan perasaan senang
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Bermain tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, karena bagi anak
bermain sama saja bekerja bagi orang dewasa. Bermain pada anak mempunyai
fungsi yaitu untuk perkembangan sensorik, motorik, intelektual, sosial, kreatifitas,
kesadaran diri, moral sekaligus terapi anak saat sakit.
Tujuan bermain adalah melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang
normal, mengekspresikan dan mengalihkan keinginan fantasi. Dan idenya
mengembangkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah dan membantu
anak untuk beradaptasi secara efektif terhadap stress karena sakit dan di rawat di
Rumah Sakit.
B. Saran
1. Terapi bermain dapat menjadi obat bagi anak-anak yang sakit. Jadi sebaiknya di
RS juga disediakan fasilitas bermain bagi anak-anak yang di rawat di rumah
sakit.
2. Mensosialisasikan terapi bermain pada orang tua sehingga orang tua dapat
menerapkan terapi di rumah dan di rumah sakit.
EVALUSI

1. Evaluasi Input
a. Tim terapis berjumlah 2 orang yang terdiri dari 1 leader merangkap observer, 1
fasilitator.
b. Lingkungan yang digunakan yaitu ruang Anak Irina E Atas RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado, ruangan cukup luas, bersih, pencahayaan baik dan sirkulasi
baik
c. Peralatan yang digunakan yaitu buku gambar dan kerayon (pensil warna) dapat
digunakan oleh anak dengan baik
d. Dalam memilih anak sebagai peserta terapi bermain tidak mengalami kesulitan
karena menyangkut dengan hobi dari anak tersebut.
2. Evaluasi Proses
a. Leader mampu menjelaskan aturan permaian dengan baik
b. Fasilitator mempu menempatkan diri ditengah-tengah klien
c. Observer mampu menempatkan diri ditempat yang memungkinkan untuk
mengawasi jalanya permainan
d. Klien mampu mengikuti permaianan dengan aktif dari awal sampai akhir
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi bermain dengan An. F. R yang diamati, hasil
terapi bermain sebagai berikut:
a. An. F. R yang mengikuti permaianan mampu mengikuti kegiatan secara aktif
dari awal samapai selesai
b. An. F. R mampu meningkatkan komunikasi non verbal : bergerak mengikuti
instruksi, ekspresi wajah, berani kontak mata.
c. An. F. R mampu melakukan hubungan social dengan lingkungan
d. An. F. R mampu mengenal macam- macam warna dan menyebutkan dalam
bahasa inggris
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Anis. (2018). Proposal Terapi Bermain Mewarnai Gambar.


https://www.scribd.com/document/372507533/Proposal-Terapi-Bermain-Mewarnai

Anda mungkin juga menyukai