Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

DI RUANG MELATI

RUMAH SAKIT TUGUREJO SEMARANG

DISUSUN OLEH :

1. Andita Dina S (13.1216)

2. Danitha Ayu T (13.1220)

3. Firgidia Arief W (13.1227)

4. Irfan Aditya M (13.1232)

5. Nur puspita K (13.1246

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

2014/2015
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik,
khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress
ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan
control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan
menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak,
tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada
anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang
dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan
aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan
cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan
media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar
berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.

Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena itu, mewarnai
bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat
kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus
pada anak pre-school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan mewarnai
menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama mewarnai, anak akan
mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk sementara
waktu anak akan merasa lebih rileks.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

 Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi pada


anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.

2. Tujuan Khusus:

a. Meningkatkan  perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak usia pre-school.

b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam mewarnai
gambar.

c.  Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak
tida kehilangan waktu bermain.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. MEWARNAI GAMBAR

1. Definisi

Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stres dan
kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.(www.pediatric.com)

2. Manfaat

a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh/ ”therapeutic play”).

b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan ”feelingnya” atau


memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.

c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya tidak akurat dan
negatif.

d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan ekspresi emosional


anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.

e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan
kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit. (www.pediatric.com).

B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL

1. Perkembangan Biologi

a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).

b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.

c. Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih : Umur (dalam tahun) x 2 + 8

2. Perkembangan Motorik Kasar

a. Usia 36 bulan

Pakai dan ganti baju sendiri


Berjalan mundur

Naik turun tangga berganti-ganti kaki

Berdiri sesaat dengan 1 kaki

b. Usia 4 tahun

·         Melompat dengan satu kaki

·         Memanjat dan melompat

·         Melempar bola cukup banyak

·         Naik tangga dengan lanca

c. Usia 5 tahun

·         Melompat-lompat dengan 1 kaki

·         Berlari tanpa kesulitan

·         Bermain lompat tali

·         Mainan tangkap

·         Naik turun tangga dengan lancar

d. Usia 6 tahun

·         Berlari dengan baik

·         Berlari dan bermain secara bersamaan

·         Naik sepeda

·         Menggambar orang lengkap

·         Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar

3. Perkembangan Motorik Halus

a. Usia 36 bulan

·         Memasang manik-manik besar

·         Melukis tanda silang dan bulat


·         Membuka kancing depan dan samping

·         Menyusun 10 balok tanpa jatuh

b. Usia 4 tahun

·         Menggunting gambar sederhana

·         Menggambar bujur sangkar

c. Usia 5 tahun

·         Memukul kepala paku dengan palu

·         Mengikat tali sepatu

·         Dapat menulis beberapa huruf alphabet

d. Usia 6 tahun

·       Suka menggambar, menulis dan mewarnai.

4.   Perkembangan Kognitif

a. Fase prekonseptual

·         Memory span increase

·         entre on one aspect of situation

·         Classify object according to one characteristic

b. Fase intuitive

·         Attention span increase

·         Classify object in terms of their use

·         Egosentric interpretation of events

·         Irreversible thought

5. Perkembangan Moral

·         Orientasi pda hukum dan kepatuhan

·         Anak berorientasi pada hal sebenarnya


6. Perkembangan Bahasa

a. Usia 3 tahun

·         Banyak bertanya

·         Berbicara saat ada atau tidak ada orang

·         Menggunakan bahasa telegravis

·         Menggunakan konsonan d,b,t,k,y

·         Menghilangkan w dari pembicaraan

·         Pembedaharaan kata 900 kata

·         Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l

b. Usia 4 tahun

·         Perbendaharaan kata 1500 kata

·         Menghitung 1 s/d 3

·         Menceritakan cerita jantung

c. Usia 5 tahun

·         Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata

·        Menggunakan kalimat dengan 6s/d 8 kata dengan semua bagian bicara

·         Menyebutkan empat atau lebih warna

·         Mengetahui nama-nama hari.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN

1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan

2.  Status kesehatan anak sakit →perkembangan psikomotor kognitif terganggu

3. Jenis kelamin

4. Lingkungan→lokasi, negara, kultur

5. Alat permainan → senang dapat menggunakan


6. Intelegensia dan status sosial ekonomi

D. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN

1. Tahap eksplorasi: Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain

2. Tahap permainan: Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan

3. Tahap bermain sungguhan: Anak sudah ikut dalam permainan

4. Tahap melamun: Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan berikutnya

E. PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT

1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana

2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis

3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien

4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien

5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak

6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan

F. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia

2. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan

3. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang bersamaan.

G. ANTISIPASI HAMBATAN

1. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama

2. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain

3. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan

4. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan

5. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan lainnya.


SAP TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

Sub Pokok Bahasan : Terapi Barmain Anak Usia Pre School

Tujuan : Mengoptimalkan Tingkat Perkembangan Anak

Tanggal / Jam  : Kamis 6-2-2014

Jam / Durasi : Pkl. 10.00 WIB / 45 menit

Tempat Bermain : Ruangan kemuning atas

Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di Ruang

Melati atas yang memenuhi kriteria :

Usia Pre-School (yang berusia 3-6 tahun)

Tidak mempunyai keterbatasan fisik

Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga

Pasien kooperatif

Peserta terdiri dari: Anak usia pre-school sebanyak    orang

Sarana dan Media

1. Sarana

a. Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi.

b. Kursi untuk orang tua.

2. Media

a. Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.

b. Pensil warna (spidol, krayon)


Pengorganisasian

Jumlah leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 2 orang dan 1 orang observer dengan
susunan sebagai berikut:

a. Leader           :

b. Co Leader     :

c. Observer       :

d. Fasilitator     :

Pembagian tugas sebagai berikut:

a. Leader, tugasnya:

1. Membuka acara permainan

2. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.

3. Mengarahkan permainan.

4. Memandu proses permainan.

b. Co Leader, tugasnya :

1. Membantu leader mengatur jalannya permainan

2. Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader

3. Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermain

c. Fasilitator, tugasnya:

1. Membimbing anak bermain.

2. Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai

3. Memperhatikan respon anak saat bermain.

4. Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.


d.      Observer, tugasnya:

1)      Mengawasi jalannya permainan.

2)       Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.

3)      Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.

4)      Menyusun laporan dan menilai hasil permainan

Rancangan Bermain : Permainan yang kita lakukan adalah menggambar. Setiap anak diberikan kertas
kosong dan krayon atau spidol masing-masing satu. Kemudian leader memimpin jalannya permaianan
dengan mengintruksikan kepada anak-anak untuk menggambar sesuai dengan apa yang diinginkan.
Co leader, fasilitator, observer melakukan tugas masing-masing.

Susunan Acara Bermain

NO WAKTU KEGIATAN BERMAIN KEGIATAN PESERTA

1. 5 menit Pembukaan : 1.      Menjawab salam

1.      Leader membuka kegiatan 2.      Mendengarkan


dengan mengucapkan salam.
3.      Memperhatikan
2.      Leader memperkenalkan nama
4.      Memperhatikan
terapis yang lain.

3.      Leader menjelaskan tujuan dari


permainan

4.      Kontrak waktu

2. 25 menit Pelaksanaan : 1.      Berpindah posis

1.      Leader dibantu oleh co leader 2.      Menerima kertas dan pensil
dan fasilitator untuk mengatur warnai
posisi duduk setiap terapis
3.      Menjawab
dengan dua orang pasien anak
2.      Fasilitator membagikan kertas 4.      Mewarnai gamba
bergambar  dan pensil warna kepada
pasien.

3.      Fasilitator mengajak dan


memotivasi klien (anak) untuk
mengungkapkan gambar apa yang
ada pada kertas.

4.      Memulai mewarnai gambar


didampingi oleh fasilitator.

5.      Leader dan co leader memberi


semangat pada anak selama proses
mewarnai

6.      Fasilitator memotivasi anak


untuk dapat memilih warna yang
disukainya

7.      Apabila anak tidak mau


aktif,melibatkan orang tua
ataupendamping anak
untukmembantu anak
mewarnaigambar yang telah
diberikan.

3. 10 menit Evaluasi :

1.      Menanyakan kepada anak


tentang pemilihan warna yang telah
dilakukan untuk mewarnai
gambarnya

2.      Menanyakan tentang perasaan


anak setelah diberi bermain
mewarnai

Beri pertanyaan

4. 5 menit Terminasi : 1.      Memperhatikan

1.      Leader menutup acara 2.      Memberi salam


permainan dengan memberikan
reward kepada seluruh peserta

2.      Salam penutup

Denah Bermain

Keterangan :

 : pasien

: observer     

 : fasilitator                                 

: leader

: co leader

Evaluasi

1.      Evaluasi Struktur

a. ü  Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai

b. ü  Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan


c. ü  Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan

d. ü  Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain dilakukan 1 hari
sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

2.      Evaluasi Proses

a. Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir kegiatan

b. Respon anak baik selama proses bermain berlangsung

c. Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung

d. Anak mau dan dapat mewarnai gambar dengan baik didampingi oleh fasilitator

e. Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain

f. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan baik

g. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing

3.      Evaluasi Hasil

a. Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan

b. Anak dapat melakukan pemilihan warna sesuai dengan yang dieukainya

c. Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

DAFTAR PUSTAKA

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat


Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 21 Desember 2009

Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders Company,
Philadelpia USA.

Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.

Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa Indonesia: A. Samik
Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta

Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta

Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai