Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI PADA An.M DI RUANG


DAHLIA RSUD WONOSARI GUNUNG KIDUL
YOGYAKARTA
Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh Kelompok IIA:


Taufik Isnanto
Ni Luh Putu Puspitawati
Niken Anggraeni
Danik Dewi Kusuma Ari Atmaja

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XIII


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN

Bantul,

November 2014

Mahasiswa
1.
2.
3.
4.

Taufik Isnanto
Ni Luh Putu Puspitawati
Niken Anggraeni
Danik Dewi Kusuma Ari Atmaja

Mengetahui,

Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

(Viantika Kusumasari,S.Kep.,Ns)

(Dwi Lestariningsih,SST)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan

: Terapi Bermain

Sub Pokok Bahasan

: Terapi bermain mewarnai pada anak pra sekolah

Sasaran

: An.M

Waktu

: 30 menit

Tempat
Pemateri

: Ruang Dahlia
: Kelompok IIA

A. Latar Belakang
Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan
pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan
ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari
tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan
berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak,
tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain
merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik
untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi,
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, melakukan apa yang dapat
dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak serta suara.
Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna, oleh karena
itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan kreatifitas anak dan
dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Salah satu
karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-school adalah mampu
mengenali warna. Dengan permainan mewarnai menjadi salah satu media bagi
perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara
psikologis

menggambarkan

bahwa

selama

mewarnai, anak

akan

mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna pada gambar sehingga untuk


sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.
B. Tujuan

1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi
pada anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak
usia pre-school.
b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam
mewarnai gambar.
c. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga
anak tidak kehilangan waktu bermain.
C. Materi (terlampir)
1. Mewarnai gambar
2. Tahap tumbuh kembang anak usia pra sekolah
3. Faktor yang mempengaruhi aktivitas bermain
4. Tahap perkembangan bermain
5. Prinsip bermain di rumah sakit
6. Hambatan yang mungkin muncul
7. Antisipasi hambatan
D. Kegiatan terapi bermain
NO
1

Tahap
Pembukaan

Penyampaian

Waktu
5

20

materi

Kegiatan penyuluhan
Mengucapkan salam

Kegiatan keluarga
Menjawab salam

Perkenalan

Memperhatikan

Menjelaskan tujuan
Mewarnai gambar

Memperhatikan
Mengerjakan

Menyebutkan

Menjawab

gambar dan warna

penutup

Menghubungkan titik

Mengerjakan

berpola
Evaluasi dan

Memperhatikan

Mengucapkan

menyimpulkan
materi

Memberi
reinforcement

Kontrak waktu

Mengucapkan salam

E. Setting Tempat
Berhadapan dengan pasien dan kelurga

terima kasih

Menjawab salam

F. Metode
1. Bermain bersama
G. Media/sumber
1. Media
a. Buku bergambar
b. Crayon
H. Evaluasi
1. Klien hadir ditempat terapi
2. Klien antusias terhadap terapi yang diberikan
3. Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

TINJAUAN TEORI
A. MEWARNAI GAMBAR
1. Definisi
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk
mengurangi stres dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
(www.pediatric.com)
2. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat
terapeutik (sebagai permainan penyembuh/ therapeutic play).
b. Dengan menggambar berarti anak dapat mengekspresikan feelingnya
atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa
menggunakan kata.
c. Sebagai terapi kognitif, pada saat anak menghadapi kecemasan karena
proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan sterss, kognitifnya
tidak akurat dan negatif.
d. Mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresi emosional anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah
dan benci.
e. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di
rumah sakit. (www.pediatric.com)
B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL
1. Perkembangan Biologi
a. BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).
b. Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
c. Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih : Umur (dalam tahun) x 2
+8
2. Perkembangan Motorik Kasar
a. Usia 36 bulan
1) Pakai dan ganti baju sendiri
2) Berjalan mundur
3) Naik turun tangga berganti-ganti kaki
4) Berdiri sesaat dengan 1 kaki
b. Usia 4 tahun
1) Melompat dengan satu kaki
2) Memanjat dan melompat
3) Melempar bola cukup banyak
4) Naik tangga dengan lancar
c. Usia 5 tahun

1) Melompat-lompat dengan 1 kaki


2) Berlari tanpa kesulitan
3) Bermain lompat tali
4) Mainan tangkap
5) Naik turun tangga dengan lancar
d. Usia 6 tahun
1) Berlari dengan baik
2) Berlari dan bermain secara bersamaan
3) Naik sepeda
4) Menggambar orang lengkap
5) Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar
3. Perkembangan Motorik Halus
a. Usia 36 bulan
1) Memasang manik-manik besar
2) Melukis tanda silang dan bulat
3) Membuka kancing depan dan samping
4) Menyusun 10 balok tanpa jatuh
b. Usia 4 tahun
1) Menggunting gambar sederhana
2) Menggambar bujur sangkar
c. Usia 5 tahun
1) Memukul kepala paku dengan palu
2) Mengikat tali sepatu
3) Dapat menulis beberapa huruf alphabet
d. Usia 6 tahun
1) Suka menggambar, menulis dan mewarnai.

4. Perkembangan Kognitif
a. Fase prekonseptual
1) Memory span increase
2) entre on one aspect of situation
3) Classify object according to one characteristic
b. Fase intuitive
1) Attention span increase
2) Classify object in terms of their use
3) Egosentric interpretation of events
4) Irreversible thought
5. Perkembangan Moral
a. Orientasi pda hukum dan kepatuhan
b. Anak berorientasi pada hal sebenarnya
6. Perkembangan Bahasa
a. Usia 3 tahun
1) Banyak bertanya
2) Berbicara saat ada atau tidak ada orang
3) Menggunakan bahasa telegravis
4) Menggunakan konsonan d,b,t,k,y

5) Menghilangkan w dari pembicaraan


6) Pembedaharaan kata 900 kata
7) Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
b. Usia 4 tahun
1) Perbendaharaan kata 1500 kata
2) Menghitung 1 s/d 3
3) Menceritakan cerita jantung
c. Usia 5 tahun
1) Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
2) Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan
semua bagian bicara.
3) Menyebutkan empat atau lebih warna
4) Mengetahui nama-nama hari.
C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkunganlokasi, negara, kultur
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
D. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi: Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan: Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap
3.
4.

permainan
Tahap bermain sungguhan: Anak sudah ikut dalam permainan
Tahap melamun: Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan
berikutnya

E. PRINSIP BERMAIN DI RUMAH SAKIT


1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis
3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan
F. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
2. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
3. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang
bersamaan.
G. ANTISIPASI HAMBATAN
1. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
2. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
3. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
4. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan

5.

Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan


lainnya

DAFTAR PUSTAKA
Erlita.,

2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat


Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 24 November
2014

Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Kesehatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa
Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai