Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA ANAK

DI TK TAHUN 2016

Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak


Program Pendidikan Profesi Keperawatan (Ners)

OLEH:
KELOMPOK B

Awaliyah Dalimunte, S.Kep Leni Fransiska,S.Kep


Debby Fikiman, S.Kep Mahsudin Tumangger,S.Kep
Dodi Alfred, S.Kep Natalis Harefa,S.Kep
Dwi Ayu retno Sari, S.Kep Risa Safitri,S.Kep
Dwi Rahayu, S.Kep Rojuli Sahat Sinaga,S.Kep
Eka Priatama, S.Kep Rosna Aini,S.Kep
Fitriani Br. Ginting, S.Kep Rut Olivia S ,S.Kep
Gusti Setiawan, S.Kep Tito William S,S.Kep
Gusrida
Tanjung,S.KepHasmawarni
Diva,S.Kep

PROGRAM STUDI NERS


FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
TAHUN 2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan proposal ini yang puji Tuhan tepat pada waktunya
yang berjudul Terapi melukis dengan anak usia sekolah di rumah sakit
proposal ini berisikan tentang preplaining terapi bermain yang akan
diberikan oleh kelompok kepada anak sekolah Taman Kanak-kanak.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang bagaimana cara melakukan terapi bermain, salah satunya
terapi bermain melukis. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan proposal
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir.
Semoga Tuhan memberkati segala usaha kita.

Medan, Mei 2016

Kelompok C

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak
secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang
ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan. Tujuan bermain pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan
fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan
kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain
sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada
saat anak sakit atau anak sehat (Wong, 2009).

Berdasarkan pemeriksaan DDST menebak gambar pada anak


usiapreschool (3-6 tahun) dapat melatih kognitif. Kerakteristik bermain pada
anak usia preschool adalah meniru orang lain yang lebih besar, anak
bermainbersama dengan jenis permainan yang terorgainisasi dan terencana

Bermain ini menggunakan objek yang dapat melatih kemampuan


keterampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatif dan terampil
dalam sebagai hal. Sifat permainan ini adalah sifat aktif dimana anak selalu
ingin mencoba kemampuan dalam keterampilan tertentu seperti bermain
dalam gambar, disni anak selalu dipacu untuk selalu terampil dalam
meletakkan gambar yang telahdi bongkar.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum:
Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan dampak hospitalisasi
pada anak sehingga dapat mempercepat proses kesembuhan anak.
2. Tujuan Khusus:
a. Meningkatkan perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak
usia pra sekolah
b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal menebak gambar makan
sehat dan tidak sehat
c. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga
anak tidak kehilangan waktu bermain.

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. BERMAIN
1. Definisi
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
mempergunakan alat yang menghasilkan atau memberikan informasi,
memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi anak (Anggani
Sudono, 2000).

Berdasarkan pemeriksaan DDST menebak gambar pada anak


usiapreschool (3-6 tahun) dapat melatih kognitif. Kerakteristik bermain pada
anak usia preschool adalah meniru orang lain yang lebih besar, anak
bermainbersama dengan jenis permainan yang terorgainisasi dan terencana

2. Manfaat
a. Anak dapat mengatur strategi dan kecermatan.
b. Anak dapat mengenal tanda tanda anak bergizi baik
c. Anak dapat mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan
permaina
d. Anak dapat berlatih bersosialisasi dengan teman temannya
e. Anak dapat berlatih bersikap sportif
f. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan
metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama
dirawat di rumah sakit.

B. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRE-SCHOOL


1. Perkembangan Biologi
BB meningkat 14,6 kg (3 tahun), 16,7 kg (4 tahun), 18,7 kg (5 tahun).
Tinggi badan rata-rata bertambah 6,75-7,5 cm.
Perhitungan berat badan menurut Soetjiningsih :Umur (dalam tahun) x 2 +
8
2. Perkembangan Motorik Kasar
Usia 36 bulan
Pakai dan ganti baju sendiri
Berjalan mundur
Naik turun tangga berganti-ganti kaki
Berdiri sesaat dengan 1 kaki
Usia 4 tahun
Melompat dengan satu kaki
Memanjat dan melompat
Melempar bola cukup banyak
Naik tangga dengan lancar

Usia 5 tahun
Melompat-lompat dengan 1 kaki
Berlari tanpa kesulitan
Bermain lompat tali
Mainan tangkap
Naik turun tangga dengan lancar

Usia 6 tahun
Berlari dengan baik
Berlari dan bermain secara bersamaan
Naik sepeda
Menggambar orang lengkap
Menambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar

3. Perkembangan Motorik Halus


Usia 36 bulan
Memasang manik-manik besar
Melukis tanda silang dan bulat
Membuka kancing depan dan samping
Menyusun 10 balok tanpa jatuh

Usia 4 tahun
Menggunting gambar sederhana
Menggambar bujur sangkar
Usia 5 tahun
Memukul kepala paku dengan palu
Mengikat tali sepatu
Dapat menulis beberapa huruf alphabet

Usia 6 tahun
Suka menggambar, menulis dan mewarnai.

4. Perkembangan Kognitif
Fase prekonseptual
Memory span increase
entre on one aspect of situation
Classify object according to one characteristic

Fase intuitive
Attention span increase
Classify object in terms of their use
Egosentric interpretation of events
Irreversible thought

5. Perkembangan Moral
Orientasi pda hukum dan kepatuhan
Anak berorientasi pada hal sebenarnya

6. Perkembangan Bahasa
Usia 3 tahun
Banyak bertanya
Berbicara saat ada atau tidak ada orang
Menggunakan bahasa telegravis
Menggunakan konsonan d,b,t,k,y
Menghilangkan w dari pembicaraan
Pembedaharaan kata 900 kata
Membuat kesalahan suara spesifik (s,sh,ch,z,th,r,l)
Usia 4 tahun
Perbendaharaan kata 1500 kata
Menghitung 1 s/d 3
Menceritakan cerita jantung

Usia 5 tahun
Perbendaharaan kata kira-kira 2100 kata
Menggunakan kalimat dengan enam sampai delapan kata, dengan semua
bagian bicara.
Menyebutkan empat atau lebih warna
Mengetahui nama-nama hari.

C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN


1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkunganlokasi, negara, kultur
5. Alat permainan senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi

D. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN


1. Tahap eksplorasi: Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermai
2. Tahap permainan: Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap
permainan
3. Tahap bermain sungguhan: Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun: Merupakan tahap terakhir anak membayangkan permainan
berikutnya

E. PRINSIP BERMAIN
1. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
2. Tidak mengganggu jadwal kegiatan
3. Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien
4. Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien
5. Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak
6. Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan

F. HAMBATAN YANG MUNGKIN MUNCUL


1. Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia
2. Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan
3. Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang
bersamaan.

G. ANTISIPASI HAMBATAN
1. Mencari pasien dengan kelompok usia yang sama
2. Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain
3. Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan
4. Perawat lebih aktif dalam memfokuskan pasien terhadap permainan
5. Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan
lainnya.

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN
Jl. Kapten Muslim No. 79 Telp. 851813

SATUAN ACARA TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain dengan kegiatan tebak gambar


Sub Pokok Bahasan : Terapi Barmain Anak Usia Pra Sekolah
Tanggal / Jam : Hari / Tanggal : Kamis 27-5-2015
Jam / Durasi : Pkl. 09.00 WIB / 45 menit
Tempat Bermain : Ruang kelas TK
Peserta : siswa-siswi TK

Sarana dan Media


1. Sarana:
a. Ruangan tempat bermain
b. Meja untuk anak
c. Karpet untuk duduk
2. Media:
a. Gambar makanan sehat dan tidak sehat

Tujuan:
a. Tujuan Umum
Anak mampu mengembangkan kemampuan kognitif dan dapat
membedakan makanan sehat dan tidak sehat dengan mengelompokkan
gambar makanan yang tidak sehat dan sehat yang telah disediakan.
b. Tujuan Khusus
1. Anak mampu menebak dan mengelompokkan gambar makanan
sehat dan tidak sehat dengan benar
2. Anak mengetahui jenis-jenis makanan sehat dan tidak sehat.
3. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
4. Anak tidak ragu-ragu dalam melaksanakan permainan
Pengorganisasian
Jumlah Koordinator 1 orang, leader 1 orang, co leader 1 orang, fasilitator 4 orang,
dokumentasi 1 orang, dengan susunan sebagai berikut:
Koordinator : Debby Fikriman, S.Kep
Leader : Gusti Setiawan, S.Kepyuhj
Co leader : Natalis Harefa, S.Kep
Observer : Dwi Ayu Retno Sari, S.Kep
Tito Yoel Sitorus, S.Kep
Fasilitator : Leni Fransisca, S.Kep
Hasma Warni Diva, S.Kep
Gusrida Tanjung, S.Kep
Awaliyah Dalimunte, S.Kep
Eka Priatama, S.Kep
Humas : Rojuli sinaga, S.Kep
Rut Olivia, S.Kep

Dokumentasi : Dodi Alfred, S.Kep


Pembagian tugas sebagai berikut:
a. Leader, tugasnya:
1. Membuka acara permainan
2. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.
3. Mengarahkan permainan.
4. Memandu proses permainan.
b. Co Leader, tugasnya :
1. Membantu leader mengatur jalannya permainan\
2. Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader
3. Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermain
c. Fasilitator, tugasnya:
1. Membimbing anak bermain.
2. Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai
3. Memperhatikan respon anak saat bermain.
4. Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.
d. Observer, tugasnya:
1. Mengawasi jalannya permainan.
2. Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan.
3. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain.
4. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan
Rancangan Bermain : Permainan yang dilakukan mengelompokkan makanan
sehat dan makanan tidak yang sebelumnya gambar berada di keranjang yang
sudah di acak. Dan disusun secara benar. Kemudian leader memimpin jalannya
permaianan dengan mengintruksikan kepada anak-anak untuk mengelompokkan
atau menyusun gambar yang disediakan dengan benar. Co leader, fasilitator,
observer melakukan tugas masing-masing.
Susunan Acara Bermain

No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan : 1.
1. Leader membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Leader memperkenalkan nama terapis Mendengarkan
yang lain.
3. Leader menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
permainan
2 15 menit Pelaksanaan :
1. Leader dibantu oleh co leader dan fasilitator Berpindah posisi
untuk mengatur posisi setiap tanak
2.
3. Fasilitator memberikan contoh permainan
4. Fasilitator
3aanak mengelompokkan dan menebak memperaktekkan
gambar makanan sehat dan tidak sehat
secara benar
. Mulai mencari dan
4. mengelompokkan gambar
3 10 menit Evaluasi :
1. Menanyakan kepada anak tentang makanan Beri pertanyaan
sehat dan tidak sehat
2. Menanyakan tentang perasaan anak
setelah mengelompokkan gambar dan
menebaknya.
4 5 menit Terminasi :
1. Leader menutup acara permainan Memperhatikan
dengan memberikan reward kepada
seluruh peserta
2. Salam penutup Memberi salam
Setting Tempat

Keterangan
: Leader, sebagai pembawa acara dalam terapi bermain.
: Co Leader, sebagai penyaji dan membantu acara bermain.
: Fasilitator/ Mahasiswa/ Tim Penilai.
: Anak
: Dokumentasi

: Observer

Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai
Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan
Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan
Kontrak dengan keluarga pasien/anak yang akan diberi terapi bermain
dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
Leader dibentu co leader memandu terapi bermain dari awal hingga akhir
kegiatan
Respon anak baik selama proses bermain berlangsung
Anak tampak aktif selama proses bermain berlangsung
Anak mau dan dapat melukis dengan baik didampingi oleh fasilitator
Keluarga ikut membantu anak selama pelaksanaan proses bermain
Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiwa tercapai dengan
baik
Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan bermain dimulai tepat pada waktu yang telah ditentukan
Anak dapat melakukan pemilihan tema dan warna sesuai dengan yang
disukainya
Anak mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir

DAFTAR PUSTAKA

Erlita., 2006, Pengaruh Permainan Pada Perkembangan Anak. Terdapat


Padahttp://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2016
Foster and Humsberger., 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB
sauders Company, Philadelpia USA.
Hurlock, E B., 1991, Perkembangan Anak Jilid I., Erlangga : Jakarta.
Kliegman, Robert M., 2000, Ilmu Keshatan Anak Nelson Vol 3, Editor Bahasa
Indonesia: A. Samik Wahab-Ed.15 EGC : Jakarta
Markum, dkk., 1990, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak., IDI : Jakarta
Soetjiningsih, 1995, Tumbuh Kembang Anak, EGC: Jakarta
Wong, Donna L. ,2003, Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik, Edisi-4., EGC:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai