Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

TERAPI BERMAIN PADA ANAK USIA 3 – 6 Tahun


Ruangan Kenanga di RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang
Mata Kuliah : Keperawatan Anak

Nama Kelompok :
1. Dian Mareta Putri Tafui
2. Mery Egong
3. Bernadeth A. Ancis
4. Jhon Inabuy

PROGARAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA

KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan kasih -Nyalah sehingga kami dapat menyusun PROPOSAL TERAPI BERMAIN
ANAK MEWARNAI GAMBAR PADA USIA 3 – 6 TAHUN ini yang telah ditentukan.
Proposal terapi bemain ini diajukan guna memenuhi tugas profesi yang diberikan pada stase
Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan
Proposal Terapi Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori sempurna,
baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal Terapi Bermain ini.

Kupang, Januari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bagi orang tua yang memiliki anak usia dini, maka harus paham dengan
perkembangan dengan perkembangan anaknya. Terlebih mengenai tumbuh kembang
anaknya yang harus sesuai dengan tumbuh kembang normal pada umumnya
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh
kepuasan. Aktivitas bermain juga merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi
anak dan salah satu stimulus bagi perkembangan anak secara optimal.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah
sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada
dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas
dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak
akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi
melalui kesenangannya melakukan permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada
prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara
optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti
kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit
atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2020 didapatkan jumlah anak usia toddler
(3 - 6 tahun) di Indonesia adalah 22 juta lebih anak. Anak-anak pada usia toddler dapat
memainkan sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, Oleh karena
itu dalam memilih alat bermain hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia
anak. sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal. Dalam kondisi
sakit atau anak di rawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap perlu di laksanakan
disesuaikan dengan kondisi anak sehingga bermain dengan mewarnai gambar menjadi
alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan
pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi salah satu media bagi
perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan
sesuatu yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan
membantu anak untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang
motorik halusnya. Oleh karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh
kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan
dilaksanakan terapi bermain pada anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral,
dan bermain dengan terapi dan meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak
2. Meningkatkan kemampuan motorik halus
3. Meningkatkan kemampuan kemampuan bicara dan bahasa
4. Meningkatkan kreatifitas anak
5. Meningkatkan keterampilan anak
6. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
7. Memberikan rasa bahagia dan kepuasan pada anak
BAB II

LAMPIRAN TEORI

A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat
bahwa anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan
bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa
permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Erlita,
2006). Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktekkan ketrampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif,
mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa (Aziz A, 2005). Jadi
kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak dapat
kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum
dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam
perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan
asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi
pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya ( Nursalam, 2005).
Terapi bermaian ini bertujun untuk mempraktekkan keterampilan, memberikan
ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang
memberikan stimulasi dalam kemampuan keterampilan kognitif dan afektif (Anonim,
2010).
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain Aktif: Anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak sendiri. Contoh:
bermain sepak bola.
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan aktivitas
(hanya melihat). Contoh: Memberikan support.
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan
dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa
senang, dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan
bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu
dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
E. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang
lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita Toddler.
2. Paralel play
Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada
interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school.
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama
tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain
sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan
terencana dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah
Adolesen.
F. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. Perkembangan Sensorik Motorik
membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu, misalnya meraih
pensil.
2. Perkembangan Kognitif
membantu mengenal benda sekitar (warna, bentuk kegunaan).
3. Kreatifitas
mengembangkan kreatifitas menoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. Perkembangan Sosial
diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. Kesadaran Diri (Self Awareness)
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. Perkembangan Moral
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan dengan aturan kelompok. contoh : dapat menerapkan kejujuran
7. Terapi
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak
enak, misalnya : marah, takut, benci.
8. Komunikasi
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain peran.
G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan, anak sakit  perkembangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan : lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan : senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status sosial ekonomi
H. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
I. BERMAIN DI RUMAH SAKIT
1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orangtua
3. Upaya Perawatan Dalam Pelaksanaan Bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan
a. Alat bermain
b. Tempat bermain
5. Pelaksanaan Bermain Di Rs Dipengaruhi Oleh
a. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan keluarga
b. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain
J. BERMAIN MEWARNAI GAMBAR
1. Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar
diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar.
Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress
dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
2. Manfaat
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
(sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
b. Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk,
mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik halus.
c. Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media
kertas gambar dan crayon.
d. Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara
untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
e. Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses
hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan
negative.
f. Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan
ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
g. Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah
sakit.
PRE-PLANING PROGRAM BERMAIN
PADA ANAK USIA 3 - 6 TAHUN
DI RUANG KENANGA RSUD. W Z YOHANES KUPANG

1. Judul : Terapi Bermain “Mewarnai Gambar”


Alasan : Terapi bermain “mewarnai gambar” judul ini dipilih kelompok untuk
menambah pengetahuan mengenali warna, dan mengembangkan imajinasi pada anak.
2. Karakteristik permainan : Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah pola yang disediakan
dengan warna pilihannya sendiri.
3. Tujuan :
Tujuan Umum
Merangsang perkembangan sensorik, intelektual, sosial, kreatifitas, kesadaran diri, moral,
dan bermain dengan terapi dan meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada anak
b. Meningkatkan kemampuan motorik halus
c. Meningkatkan kemampuan kemampuan bicara dan bahasa
d. Meningkatkan kreatifitas anak
e. Meningkatkan keterampilan anak
f. Mengidentifikasi anak terhadap keterampilan tertentu
g. Memberikan rasa bahagia dan kepuasan pada anak
4. Waktu Pelaksanaan :
1) Hari/Tanggal : Jumat, 7 Januari 2022
2) Pukul : 13 : 00 WITA
3) Tempat : Tempat bermain anak diruang kenanga
5. Peserta :
a. Jumlah anak : 4 anak
b. Karakteristik :
- Anak usia (3 - 6 tahun)
- Anak yang dirawat di Ruang Anak Kenanga
- Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat
menghalangi proses terapi bermain
- Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
- Anak yang dapat memegang crayon/pensil warna
- Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
6. Media
1) Buku gambar
2) Pensil warna
3) Tissue
4) Karpet
5) Kertas bergambar
6) Lembar penilaian
7) Meja
7. Pengorganisasian
a) Leader : Merry Egong
b) Co. Leader : Dian Mareta Putri Tafui
c) Fasilitator : Bernadhet A. Ancis
d) Observer : Jhon Inabuy
e) Rincian Tugas :
No. Peran Uraian tugas Kriteria Penilaian Skoring
1 Leader membimbing anak Suara jelas/tidak,
untuk dapat kontak mata,
mengikuti instruksi kemampuan
menyampaikan terapi
bermain
2 Co.Leader Membuka acara, Suara, kontak mata,
menyampaikan membuka acara,
maksud dan ujuan, menyampaikan salam,
kontrak waktu dan memandu acara,
mekanisme, memandu sesi terapi
memandu sesi terapi bermain, melakukan
bermain, evaluasi evaluasi dan menutup
hasil pemberian acara
materi, menutup
acara terapi bermain
3 Observer Mengawasi jalannya Mengawasi jalannya
acara, mencatat acara, mencatat proses
proses kegiatan kegiatan terapi
terapi bermain, bermain, mencatat
mencatat situasi situasi (pendukung dan
(pendukung dan penghambat), menilai
penghambat), hasil kegiatan terapi
menilai hasil bermain
kegiatan terapi
bermain
4 Fasilitator Mencatat petanyaan Mencatat pertanyaan,
menyusun laporan menyusun, memberikan
kegiatan terapi fasilitas terapi bermain
bermain,
memberikan fasilitas
terapi bermain

8. Pengaturan Tempat
Setting tempat

Meja

Leader Moderator

 
Peserta & orang
CT/CI tua Observasi

9. Rencana Kegiatan
No. Waktu Kegiatan Peserta
1 10 menit . Pra kegiatan :
Memfasilitasi media terapi bermain
Mempersiapkan anggota terapi
bermain
Mempersiapkan peserta
2 5 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari terapi Memperhatikan
bermain
Kontrak waktu anak dan orang tua Memperhatikan
3 15 menit Kegiatan bermain :
Menjelaskan tata cara pelaksanaan Memperhatikan
terapi bermain mewarnai kepada anak
Memberikan kesempatan kepada anak Bertanya
untuk bertanya jika belum jelas
Membagikan kertas bergambar dan Antusias saat
pensil warna. menerima peralatan
Fasilitator mendampingi anak dan Memulai untuk
memberikan motivasi kepada anak mewarnai gambar
Menanyakan kepada anak apakah Menjawab
telah selesai mewarnai gambar pertanyaan
Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikan telah selesai Mendengarkan
Memberikan pujian terhadap anak Memperhatikan
yang mampu mewarnai gambar
sampai selesai
4 10 menit Kegiatan penutup:
Memotivasi anak untuk menyebutkan Menceritakan
apa yang diwarnai
Mengumumkan nama anak yang dapat
mewarnai dengan baik.
Membagikan reward kepada seluruh   Gembira
peserta

5 5 menit Terminasi:
Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah
mengikuti program terapi bermain
Mengucapkan terima kasih kepada Mendengarkan
anak dan orang tua
Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

10. Evaluasi
1) Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 2 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang kenanga
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya.
2) Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak  terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3) Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai

SOP TERAPI BERMAIN MENWARNAI

A. Pengertian
Mewarnai juga merupakan salah satu aktifitas memberi warna, mengecat pada suatu
objek tertentu serta menandai objek tersebut dengan warna tertentu dan juga dapat
mempengaruhi pikiran anak agar dapat mengingat apa saja yang telah di warnai.
B. TUJUAN
1. Membantu anak mengenal warna
2. Melatih keterampilan motorik halus
3. Melatih kreativitas
C. Sasaran
Anak usia pra sekolah atau usia 3 – 6 tahun
D. Persiapan Alat
1. Lembar kerja Mewarnai
2. Pensil Warna
3. Pengahapus
4. Meja Kecil
E. Prosedur Kerja
1. Siapkan alat yang sudah disediakan
2. Torehkan warna orange pada bagian kepala ikan
3. Pertama, torehkan warna hijau pada bagian deoan badan ikan
4. Kedua, torehka warna merah setelah bagian dpan
5. Ketiga, torekan warna orange pada badan tengah
6. Keempat, torehkan warna kuning pada badan tengah
7. Kelima, torehkan warna ungu
8. Dan yang terahkir torehkan warna pink bagian sebelum ekor
9. Torehkan warna orange lagi pada bagian ekor ikan

Anda mungkin juga menyukai