MEWARNAI GAMBAR
KELOMPOK III
4 NIHLA ANGGRAENI
5. NURWAHYULLAH
7. RINA MARDHIANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan
kasih -Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan PROPOSAL TERAPI
BERMAIN ANAK MEWARNAI GAMBAR ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Proposal terapi bemain ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah
Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari semua
pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan Proposal Terapi
Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
I PENDAHULUAN
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal.
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan,
namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan
mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas,
sedih,
dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan
permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya
prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain
sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan
dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong,
2009).
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia toddler (1-3
tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak pada usia toddler dapat memainkan
sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh karena itu bermain dengan
mewarnai gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan dapat
menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat menjadi
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan sesuatu
yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantu anak untuk
menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh karena sangat
pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan
akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada anak usia toddler dengan cara
mewarnai gambar
1.2 TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan dirawat
TEORI
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam
bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa senang,
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan
bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu dan anak
akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda.
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang
2. Paralel play
mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak
balok 3. Asosiatif
play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama tetapi
belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain
sesukanya. 4.
Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana
dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah Adolesen.
pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
kegunaan). 3.
KREATIFITAS
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari belajar dalam
kelompok.
Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku terhadap
orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan
kejujuran 7.
TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang tidak enak,
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat mengatakan
secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain peran.
sosial ekonomi
1. Tahap eksplorasi
permainan 3.
1. Tahap Pertumbuhan
2. Tahap Perkembangan
Fase anal (1 – 3 tahun) : daerah anal aktifitas, pengeluaran tinja menjadi
meniru dan mengulang kata sederahana, hubungan interpersonal anak sangat terbatas,
keuntungan yang ia peroleh untuk mandiri, jika orang tua terlalu melindungi,
menuntut harapan terlalu tinggi maka anak akan merasa malu dan ragu-ragu.
- Perkembangan anak : berjalan sendiri tidak jatuh, mengambil benda kecil dengan jari
telunjuk, mengungkapkan keinginan secara sedehana, minum sendiri dari gelas tidak
tumpah.
- Stimulasi dini : melatih anak naik turun tangga, bermain dengan anak melempar dan
menangkap bola besar kemudian kecil, melatih anak menunjuk dan menyebut
rumah tangga.
- Stimulasi dini: melatih anak berdiri dengan satu kaki, mengajari anak menggambar
bulatan, garis segi tiga dan gambar wajah, melatih anak mengikuti perintah sederhana,
bergerak, tidak bias diam dan mulai mengembangkan otonomi dan kemampuannya
untuk mandiri. Oleh karena itu, dalam melakukan permainan, anak lebih bebas,
spontan, dan menunjukkan otonomi baik dalam memilih mainan maupun dalam
aktivitas bermiannya.
Anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Oleh karena itu seringkali mainannya di
keselamatan anak dengan cara tidak memberikan alat permainan yang tajam dan
menimbulkan perlukaan.
Jenis permainan yang tepat dipilih untuk anak usia toddler adalah “sollitary play
dan parallel play”. Pada anak usia 1 sampai 2 tahun lebih jelas terlihat anak melakukan
permainan sendiri dengan mainannya sendiri, sedangkan pada usia lebih dari 2 tahun
sampai 3 tahun, anak mulai dapat melakukan permainan secara parallel karena sudah
kemampuan berbahasa belum begitu lancer. Jenis alat permainan yang tepat diberikan
adalah boneka, pasir, tanah liat dan lilin warna-warni yang dapat dibentuk benda
macam-macam.
A. TUJUAN
dirawat
B. PRINSIP
1. Alat bermain
2. Tempat bermain
1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
a. Definisi
Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan
sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai gambar
merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta
b. Manfaat
3) Mewarnai gambar juga aman untuk anak usia toddler, karena menggunakan media
4) Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara untuk
5) Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi,
karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negative.
emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci.
penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.
PREPLANING PROGRAM
TAHUN
∑ Alasan : Terapi bermain “mewarnai gambar” judul ini dipilih kelompok untuk menambah
2. Karakteristik permainan : Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah pola yang disediakan
3. Sasaran :
3) Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi
6) Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar
4. Tujuan :
TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada
anak. TUJUAN KHUSUS
∑ Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.
∑ Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan
dirawat
anak. 5.
Waktu Pelaksanaan :
∑ Hari/Tanggal :
∑ Pukul :
∑ Tempat :
2 5 menit Pembukaan :
Memperkenalkan diri
emperhatikan
pensil warna.
8. Analisa tugas
a. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan kemampuan
anak masing-masing.
c. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.
d. Kriteria Penilaian:
∑ Berhasil bila anak mewarnai dengan 5 warna yang berbeda (nilai 100).
Aspek kognitif
a. Pengetahuan atau hafalan anak tentang warna,missal daun berwarna hijau.
bunga. c.
Penerapan anak member warna hijau pada daun. 10. Aspek psikomotor
Pengetahuan dan pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar
bunga.
11. Aspek afektif
Anak dapat member respon rangsangan dari pembimbing. 12. Aspek
sosial
pembimbing. 13. Perkiraan hambatan :
a) Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di jadwalkan
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program terapi.
15. Pengorganisasian
S.Kep 2)
Yanang Febrianto
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal hingga
akhir
Tugas : Mengawal dan mengawasi jalannya terapi yang menjadi tanggung jawab agar
berjalan sesuai dengan topic
Tugas : Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam dalam
bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala observasi terapi bermain.
Tugas : Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain dapat
tercapai.
Evalusi Struktur
3. c.
2. Evaluasi Proses
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar 3.
Kriteria Hasil
DAFTAR PUSTAKA