Anda di halaman 1dari 19

Departemen Anak

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK CAN DO HANDS


DI RUANG PERAWATAN ANAK/KELAS III ANAK
RSIA BAHAGIA MAKASSAR

Oleh:

KELOMPOK I KELOMPOK IV

KELOMPOK II KELOMPOK V

KELOMPOK III KELOMPOK VI

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
(STIKPER) GUNUNG SARI MAKASSAR
2018
A. LATAR BELAKANG
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis
oleh karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan
lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis
ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman
masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support
system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan.
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak
mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat
di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama
mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus
dilakukannya adalah bermain.
Aktifitas bermain merupakan salah satu stimulus bagi perkembangan
anak secara optimal. Bermain merupakan cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dari dirinya. Bermain tidak sekedar mengisi waktu,
tetapi merupakan kebutuhan anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta
kasih, dan lain sebagainya. Anak memerlukan berbagai variasi permainan
untuk kesehatan fisik, mental dan perkembangan emosinya.
Bermain dapat mengungkapkan bahasa dan keinginan dalam
mengungkapkan konflik dari anak yang tidak disasarinya serta dialami dengan
kesenangan yang diekspresikan melalui psikososio yang berhubungan dengan
lingkungan tanpa memperhitungkan hasil akhirnya.
Can Do Hands merupakan suatu bentuk terapi bermain dimana anak
bisa menggambarkan kelima jarinya kemudian menuliskan kata di setiap jari
sesuai keinginannya. Setelah itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk
membentuk gambar burung. Tujuan dari terapi yang dilakukan di Rumah Sakit
adalah memberi kesenangan dan kepuasan anak, sebagai hubungan
interpersonal yang dinamis antara anak dengan terapis dalam prosedur terapi
bermain yang menyediakan materi permainan yang dipilih dan memfasilitasi
perkembangan suatu hubungan yang aman bagi anak untuk sepenuhnya

Terapi Bermain Anak


mengekspresikan dan eksplorasi dirinya (perasaan, pikiran, pengalaman, dan
perilakunya melalui media bermain.
Ruang Kenanga RSST Klaten merupakan bangsal perawatan anak,
dimana pasien yang dirawat merupakan pasien pada usia anak yang masih
dalam masa pertumnbuhan dan perkembangan. Sebagian besar anak yang
dirawat mengalami tingkat kecemasan yang tinggi akibat tindakan medis yang
dilakukan dan lingkungan baru yang belum dikenal, sehingga anak menangis
atau menolak terhadap tindakan medis. Dalam kondisi seperti ini anak
membutuhkan suatu hiburan dalam bentuk permainan dimana anak bisa
menggambarkan setiap jarinya dan memberikan nama sesuai keinginan setelah
itu menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar burung
(Can Do Hands) yang bermanfaat bagi anak selama hospitalisasi di Rumah
Sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengurangi kecemasan pada anak selama hospitalisasi.
2. Tujuan Khusus
1. Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya.
2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak.
3. Menciptakan atau meningkatkan hubungan yang sehat.
4. Meningkatkan kreatifitas bermain.
5. Meningkatkan perilaku yang baik

Terapi Bermain Anak


TERAPI BERMAIN

A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain adalah cara alamiah bagi anak mengungkapkan konflik dalam
dirinya yang tidak disadari.(wholey and Wong,1991).
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan sesuai dengan keinginan
untuk memperoleh kesenangan.(Foster,1989)
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkan tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Hurlock)
Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan
tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif
Yaitu anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak sendiri.
Contoh : bermain sepak bola.
2. Bermain pasif
Energi yang dikeluarkan sedikit,anak tidak perlu melakukan aktivitas
(hanya melihat)
Contoh : memberikan support.
C. CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
D. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI
1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh
lingkungan dalam bentuk permainan,misalnya orang tua berbicara
memanjakan anak tertawa senang,dengan bermain anak diharapkan dapat
bersosialisasi dengan lingkungan.

Terapi Bermain Anak


2. Sense of pleasure play
Anak memproleh kesenangan dari satu obyek yang ada
disekitarnya,dengan bermain dapat merangsang perabaan alat,misalnya
bermain air atau pasir.
3. Skill play
Memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan
tertentu dan anak akan melakukan secara berulang-ulang misalnya
mengendarai sepeda.
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau
ibu
MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL
1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa
orang lain yang bermai disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita
Todler.
2. Paralel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing
mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak
ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak
preischool
Contoh : bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktifitas yangsma
tetapi belum terorganisasi dengan baik,belum ada pembagian tugas,anak
bermain sesukanya.
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi
dan terencana dan ada aturan tertentu. Bissanya dilakukanoleh anak usia
sekolah Adolesen

Terapi Bermain Anak


E. FUNGSI BERMAIN
Anak dapat melangsungkan perkembangannya
1. PERKEMBANGAN SENSORI MOTORIK
Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek
tertentu,misalnya meraih pensil.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF
Membantu mengenal benda sekitar(warna,bentuk kegunaan)
3. KREATIFITAS
Mengembangkan kreatifitas mencoba ide baru misalnya menyusun balok.
4. PERKEMBANGAN SOSIAL
Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari
belajar dalam kelompok.
5. KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS)
Bermain belajar memahami kemampuan diri kelemahan dan tingkah laku
terhadap orang lain.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Intraksi dengan orang lain bertingkah laku sesuai harapan teman
menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran.
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak misalnya : marah,takut,benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi nak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis,menggambar,bermain peran.
F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap perkembangan,tiap tahap mempunyai potensi/keterbatasan
2. Status kesehatan,anak sakit→ perkembangan psikomotor kognitif
terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan → lokasi,negara,kultur.

Terapi Bermain Anak


5. Alat permainan → senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi
G. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN
1. Tahap eksplorasi
Merupkan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain,anak mulai masuk dalam tahap perminan.
3. Tahap bermin sungguhan
Anak sudah ikut dalam perminan.
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
H. KARAKTERISTIK BERMAIN SESUAI TAHAP PERKEMBANGAN
1 BULAN
VISUAL : Lihat dengan jarak dekat Gantungkan benda yang terang dan
menyolok
AUDITORI : Bicara dengan bayi, menyanyi,musik,radio,detik jam
TAKTIL : Memeluk,menggendong,memberi kesenangan
KINETIK : Mengayun,naik kereta dorong

2-3 BULAN
VISUAL : Buat ruangan menjadi tenang,gambar,cermin ditembok
Bawa bayi ke ruangan lain
Letakkan bayi agar dapat memandang disekitar
AUDITORI : Bicara dengan bayi,beri mainan bunyi,ikut sertakan dalam
pertemuan keluarga.
TAKTIL : Memandikan ,mengganti popok,menyisir rambut dengan
lembut,gosok dengan lotion/bedak
KINETIK : Jalan dengan kereta,gerakan berenang,bermain air

4-6 BULAN

Terapi Bermain Anak


VISUAL : Bermain cermin,anak nonton TV
Beri mainan dengan warna terang
AUDITORI : Anak bicara, ulangi suara yang dibuat, panggil nama,
Remas kertas didekat telinga, Pegang mainan bunyi.
TAKTIL : Beri mainan lembut/kasar, mandi cemplung/cebur
KINETIK : Bantu tengkurap, sokong waktu duduk

6-9 BULAN
VISUAL : Mainan berwarna,bermain depan cermin,”ciluk ….ba”.
Beri kertas untuk dirobek-robek.
AUDITORI : Panggil nama “Mama …Papa,dapat menyebutkan bagian
tubuh, beri tahu yang anda lakukan, ajarkan tepuk tangan dan
beri perintah sederhana.
TAKTIL : Meraba bahan bermacam-macam tekstur,ukuran,main air
mengalir dan berenang
KINETIK : Letakkan mainan agak jauh lalu suruh untuk mengambilnya.

9-12 BULAN
VISUAL : Perlihatkan gambar dalam buku. Ajak pergi ke berbagai
tempat.
Bermain bola, Tunjukkan bangunan agak jauh.
AUDITORI : Tunjukkan bagian tubuh dan sebutkan,
Kenalkan dengan suara binatang
TAKTIL : Beri makanan yang dapat dipegang
Kenalkan dingin,panas dan hangat.
KINETIK : Beri mainan

Mainan yang dianjurkan untuk Bayi 6-12 bulan


 Blockies warna-warni jumlah, ukuran.

Terapi Bermain Anak


 Buku dengan gambar menarik
 Balon, cangkir dan sendok
 Boneka bayi
 Mainan yang dapat didorong dan ditarik

TODLER ( 2-3 TAHUN )


 Mulai berjalan,memanjat,lari
 Dapat memainkan sesuatu dengan tangannya
 Senang melempar,mendorong,mengambil sesuatu
 Perhatiannya singkat
 Mulai mengerti memiliki “ Ini milikku ….”
 Karakteristik bermain “Paralel Play”
 Toddler selalu brtengkar saling memperebutkan mainan/sesuatu
 Senang musik/irama
Mainan Untuk Toddler
 Mainan yang dapat ditarik dan didorong
 Alat masak
 Malam, lilin
 Boneka, Blockies, Telepon, gambar dalam buku, bola, dram yang
dapat
dipukul, krayon, kertas.
PRE-SCHOOL
 Cross motor and fine motors
 Dapat melompat, bermain dan bersepeda.
 Sangat energik dan imaginative
 Mulai terbentuk perkembangan moral
 Mulai bermain dengan jenis kelamin dan bermain dgn kelompok
 Karakteristik bermain
 Assosiative play

Terapi Bermain Anak


 Dramatic play
 Skill play
 Laki-laki aktif bermain di luar
 Perempuan didalam rumah
Mainan untuk Pre-school
 Peralatan rumah tangga
 Sepeda roda Tiga
 Papan tulis/kapur
 Lilin, boneka, kertas
 Drum, buku dengan kata simple, kapal terbang, mobil, truk
USIA SEKOLAH
 Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
 Dapat belajar dengan aturan kelompok
 Belajar Independent,cooperative,bersaing,menerima orang lain.
 Karakteristik “Cooperative Play”
 Laki-laki : Mechanical
 Perrempuan : Mother Role
Mainan untuk Usia Sekolah
 6-8 TAHUN
Kartu, boneka, robot, buku, alat olah raga, alat untuk melukis, mencatat,
sepeda.
 8-12 TAHUN
Buku, mengumpulkan perangko, uang logam, pekerjaan tangan, kartu,
olah raga bersama, sepeda, sepatu roda.

Terapi Bermain Anak


I. BERMAIN DI RUMAH SAKIT
TUJUAN :
1. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
2. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
3. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat

PRINSIP :
1. Tidak banyak energi,singkat dan sederhana
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
3. Kelompok umur sama
4. Melibatkan keluarga/orang tua.

UPAYA PERAWATAN DLM PELAKSANAAN BERMAIN


1. Lakukan saat tindakan keperawatan
2. Sengaja mencari kesempatan khusus

BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Alat bermain
2. Tempat bermain

PELAKSANAAN BERMAIN DI RS DIPENGARUHI OLEH :


1. Faktor pendukung
Pengetahuan perawat,fasilitas kebijakan RS,kerjasama Tim dan keluarga
2. Faktor penghambat
Tidak semua RS mempunyai fasilitas bermain.

Terapi Bermain Anak


Permainan ini dilakukan pada anak usia (5-10 tahun). Dengan rasio
pasien : perawat adalah........lama waktunya 50 menit.
C. MEDIA
 Kertas gambar
 Pensil warna
D. METODE
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang
dilakukan oleh anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.
Langkah – langkah :
1. Membagikan kertas pada setiap anak 1 lembar dan memastikan tangan
anak kering.
2. Memberikan instruksi kepada anak untuk mencontoh jarinya di kertas.
3. Mendiskusikan kepada anak-anak tentang apa yang bisa dilakukan
terhadap gambar tangan tersebut.
4. Menuliskan kata pada setiap jari kegiatan yang disukai anak.
5. Menggambarkan leher, kaki, dan kepala untuk membentuk gambar
burung.
E. PESERTA
Kegiatan Bermain ini diikuti peserta dengan kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Inklusi:
a. Anak usia 5-10 tahun
b. Anak tidak mengalami peningkatan suhu tubuh
c. Tidak terpasang alat-alat invasif (NGT, Kateter)
d. Tidak Bedrest
e. Tidak Infeksi
2. Kriteria Eksklusi:
a. Suhu tubuh meningkat (> 380C)
b. Terpasang alat-alat invasif
c. Bedrest
d. Infeksi

Terapi Bermain Anak


F. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Peserta

: Fasilitator

: Observer

: Leader

a. Hari/ Tanggal : Rabu, 11 April 2018


b. Waktu : 14.00 WIB
c. Tempat : Ruangan Perawatan Anak/Kelas III
Anak
G. PENGORGANISASIAN
1. Melakukan kontrak dengan anak dan orang tua
2. Mengunpulkan anak pada ruangan terapi bermain

Terapi Bermain Anak


3. Menyiapkan alat yang diperlukan
4. Kegiatan dipimpin oleh Leader dibantu dengan fasilitator dan observer
5. Mengobservasi kondisi pasien selama terapi bermain berlangsung
 Leader: Moh. Rizqi Ladjuma
Tugas:
1. Membuka Acara
2. Membaca peraturan bermain
3. Memimpin Jalannya permainan
4. Memberi semangat kepada peserta
5. Menciptakan suasana menjadi meriah
6. Mengambil Keputusan
7. Memberikan Reward
 Fasilitator: (1). Suprianto Zainuddin (3) Rukmana
(2). Mulyadi S. Tadarus (4) Rudi Alang
Tugas:
1. Memfasilitasi peserta selama permainan berlangsung
2. Mendampingi anak selama bermainan
3. Memberikan semangat dan motivasi
 Observer: (1). Masniwati
(2). Asriani Ansar
Tugas:
1. Mengamati dan mengevaluasi permainan
2. Mengamati tingkah laku anak
3. Memberikan kritik dan saran
 Dokumentasi: Roslindah

Terapi Bermain Anak


H. RENCANA PELAKSANAAN
No Kegiatan Waktu Respon
1 Persiapan: 5 menit
- Menyiapkan ruangan
- Menyiapkan Alat
- Menyiapkan anak dengan
keluarga
2 Proses: 35 menit
- Membuka proses terapi Menjawab salam
bermain dengan mengucap
salam, do’a, memperkenalkan
diri, Kontrak waktu
- Menjelaskan kepada anak Memperhatikan
dan keluarga tentang tujuan
dan manfaat bermain
- Menjelaskan cara bermain Memperhatikan
- Memberi kesempatan untuk Memperkenalkan
bertanya/klarifikasi diri
- Mengajak anak bermain Memperkenalkan
- Mengevaluasi respon anak Anak mau bermain
dan keluarga (perasaan) dengan antusias
- Menyimpulkan bersama teman-
(reward/reinforcement temannya
positif) Memperhatikan
- do’a
3 Penutup: 10 menit
- Menyimpulkan Memperhatikan
- Mengucapkan salam Menjawab salam

I. KRITERIA EVALUASI

Terapi Bermain Anak


1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain
2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai
3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader
4. Kebutuhan anak terpenuhi
5. Anak bersosialisasi dengan temannya
6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan
7. Anak berperan aktif dalam permainan
8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri
9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai
10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang dirawat di ruang
kenanga
11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain

Terapi Bermain Anak


Terlampir :
Nama Peserta Terapi Bermain
No Nama Peserta Umur

DAFTAR PUSTAKA

Terapi Bermain Anak


Anggani, Sudono, Sumber Belajar Dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia
Dini. 2004. Grafindo: Jakarta
Nelson, Ilmu Kesehatan Anak. 1999. EGC: Jakarta
Donna L. Wong, Pedoman Klinis Keperawatan Anak. 2004. EGC: Jakarta
Widyasari. 2009 Http:// www. Terapibermain.wordpress.com
Suswati, Alifatin. 2003 Http://www. Pengaruh bermain terhadap pemasangan
infus pada anak. Wordpress.com

Terapi Bermain Anak


PROPOSAL PROGRAM BERMAIN
Ruang............................................

Nama Klien :
Usia :
Diagnosa Medis :
Tingkat Perkembangan :
- Personal Sosial
Teori : Kondisi Klien :

- Motorik Kasar
Teori : Kondisi Klien :

- Motorik Halus
Teori : Kondisi Klien :

- Bahasa
Teori : Kondisi Klien :

Jenis Permainan : Can Do Hans


Alat Yang Digunakan : - Kertas gambar
- Pensil warna
Aturan Permainan :
Peserta : Terlampir
Evaluasi :

Terapi Bermain Anak

Anda mungkin juga menyukai