Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan kasih -Nyalah sehingga kami dapat menyusun PROPOSAL TERAPI BERMAIN
ANAK MEWARNAI GAMBAR ini yang telah ditentukan. Proposal terapi bemain ini
diajukan guna memenuhi tugas profesi yang diberikan pada stase Keperawatan Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan
Proposal Terapi Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kategori sempurna,
baik dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan.oleh karen itu, kritik dan saran yang
membangun dari dosen mata kuliah yang bersangkutan, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia toddler (3 - 6
tahun) di Indonesia adalah 13,50 juta anak. Anak-anak pada usia toddler dapat memainkan
sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh karena itu bermain
dengan mewarnai gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak dan
dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewarnai gambar dapat
menjadi salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan
anak.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan sesuatu
yang menggunakan alat mewarnai seperti crayon atau pensil warna akan membantu anak
untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Oleh
karena sangat pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk
mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan terapi bermain pada
anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar
1.2 TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. TUJUAN KHUSUS
.
BAB III
LAMPIRAN TEORI
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu
intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan
sebelum dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat dipahami
bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu
kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk
mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya ( Nursalam, 2005).
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan
aktivitas (hanya melihat)
Contoh: Memberikan support.
6. PERKEMBANGAN MORAL
Interaksi dengan orang lain, bertingkah laku sesuai harapan teman,
menyesuaikan dengan aturan kelompok.
Contoh : dapat menerapkan kejujuran
7. TERAPI
Bermain kesempatan pada anak untuk mengekspresikan perasaan yang
tidak enak, misalnya : marah, takut, benci.
8. KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikasi terutama bagi anak yang belum dapat
mengatakan secara verbal, misalnya : melukis, menggambar, bermain
peran.
Setting tempat
Meja
Leader Moderator
7.Strategi bermain
2 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam
Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
Mendengarkan
Memperkenalkan diri
Memperhatikan
Menjelaskan tujuan dari terapi Memperhatikan
bermain
Kontrak waktu anak dan orang tua
15 menit Kegiatan bermain :
3 Memperhatikan
Menjelaskan tata cara pelaksanaan
terapi bermain mewarnai kepada anak
Bingung
Memberikan kesempatan kepada anak
untuk bertanya jika belum jelas Antusias saat
Membagikan kertas bergambar dan menerima peralatan
Memulai untuk
pensil warna.
mewarnai gambar
Fasilitator mendampingi anak dan
Menjawab pertanyaan
memberikan motivasi kepada anak
Mendengarkan
Menanyakan kepada anak apakah
Memperhatikan
telah selesai mewarnai gambar
Memberitahu anak bahwa waktu yang
diberikan telah selesai
Memberikan pujian terhadap anak
yang mampu mewarnai gambar
sampai selesai
4 10 menit Kegiatan penutup:
Menceritakan
Memotivasi anak untuk menyebutkan
apa yang diwarnai
Mengumumkan nama anak yang dapat
Gembira
mewarnai dengan baik.
Membagikan reward kepada seluruh
peserta
5 5 menit Terminasi:
Memberikan motivasi dan pujian Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah
mengikuti program terapi bermain Mendengarkan
Mengucapkan terima kasih kepada
Menjawab salam
anak dan orang tua
Mengucapkan salam penutup
8. Analisa tugas
a. Anak dibimbing memberi warna sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan kemampuan
anak masing-masing.
b. Anak dibimbing memilih warna sesuai warna kesukaannya sendiri.
c. Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia.
d. Kriteria Penilaian:
Berhasil bila anak mewarnai dengan 5 warna yang berbeda (nilai 100).
Anak mewarnai dengan 3 warna yang berbeda (75).
Anak mewarnai dengan 2 warna (50).
Anak tidak memberi warna pada gambar yang tersedia (0).
9. Aspek kognitif
a. Pengetahuan atau hafalan anak tentang warna,missal daun berwarna hijau.
b. Pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar bunga.
c. Penerapan anak member warna hijau pada daun.
10. Aspek psikomotor
a. Motorik halus
Pengetahuan dan pemahaman anak tentang gambar.contoh: mengerti bahwa itu gambar
bunga.
b. Motorik kasar
Anak dibimbing untuk mewarnai gambar berpola.
Hasilnya dapat diukur melalui
1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku anak selama proses bermain.
2. Anak mampu mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir.
11. Aspek afektif
Anak dapat member respon rangsangan dari pembimbing.
12. Aspek sosial
Anak dapat berinteraksi dengan ibu,teman sebaya dan pembimbing.
13. Perkiraan hambatan :
a) Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di jadwalkan
b) Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain
14. Antisipasi hambatan/masalah
1. Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu terapi)
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program
terapi.
15. Pengorganisasian
1) Pembimbing Pendidikan :
2) Pembimbing Ruangan :
3) Leader : Noor Latifah
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal
hingga akhir
4) Moderator : Niawati
Tugas : Mengawal dan mengawasi jalannya terapi yang menjadi tanggung jawab agar
berjalan sesuai dengan topic
5) Observer : Rahmat Effendy
Tugas : Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam
dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala observasi terapi
bermain.
6) Fasilitator : Rizky Noorsyafarin
Tugas : Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain dapat
tercapai.
7) Anak : anak berusia 2 - 6 tahun dirawat di ruang anak Tulip II
Foster and Humsberger, 1998, Family Centered Nursing Care of Children. WB sauders
Company, Philadelpia USA
L. Wong, Donna. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisi 4. EGC: Jakarta
www.Pediatrik.com Minggu 25 Desember 2016
Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (untuk Perawat dan
Bidan). Jakarta: Salemba Medika.
Whaley and Wong, 2009, Nursing Care Infanst and Children.Fourth Edition.Mosby
Year Book. Toronto Canadahttp://sidikjaricerdas.wordpress.com /2010/08/09/
bermain-puzzle-melatihkonsentrasi-anak/[25 Desember 2016]