Anda di halaman 1dari 17

RESUME PADA AN.

R DENGAN HIPERPIREKSIA DI RUANG


SALAK RUMAH SAKIT TK II DUSTIRA CIMAHI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Stase Keperawatan Anak

Koordinator : Sri Wulandari, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An.

Pembimbing : Nunung Nurjanah, M.Kep.,Ns.Sp.Kep.An

Disusun Oleh:

Nama : Virgin Reformatika


NPM : 214120007

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

2021
RS/ Tgl: Nilai Tgl: Nilai Rata-rata

Ruangan
2021Tk. II Paraf CI Paraf Dosen

Dustira/
R. Salak

A. Pengkajian
1. Identitas anak dan orang tua
a. Identitas anak
1) Nama : An. R
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Umur : 8 tahun
4) Tempat, tanggal lahir : Cianjur 09-09-2012
5) Agama : Islam
6) Anak ke : Ke 1
7) Pendidikan : SD
8) Tanggal Masuk RS : 25 Januari 2021
9) Tanggal Pengkajian : 26 Januari 2021
10) No. RM : 00598155
11) Diagnosa Medis : Hiperpireksia
b. Identitas orang tua
1) Nama : Tn.D
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Agama : Islam
4) Suku Bangsa : Sunda
5) Alamat : KP. Pasirsimpur RT 005/003
Cibarengkok bojongpicung cianjur
6) Hubungan dengan keluarga : Ayah Kandung
c. Identitas Saudara Kandung
No Nama Usia Anak Ke- Status Kesehatan
1 An.R 8 Tahun 1 Sedang di rawat

2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama
Ibu klien mengatakan klien mengeluh demam
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) SMRS
Ibu klien mengatakan klien demam menggigil sejak 2 hari yang lalu, demam
mendadak dan terus menerus disertai mual dan muntah setiap diberi
makanan, bab klien cair.
2) Saat Pengkajian
Ibu klien mengatakan klien mengeluh demam, demam menurun setelag di
kompres dan diberi obat. Ibu klien juga mengatakan klien sesak nafas dengan
RR 34x/m. KU klien composmentis GCS: 15 E:4 M:6 E:5.
c. Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu klien mengatakan klien belum pernah di rawat di rumah sakit
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada penyakit bawaan keluarga
e. Riwayat kehamilan
1) Pre natal
a) HPHT
Tidak terkaji
b) Kehamilan
Ibu klien mengatakan kehamilan anaknya ini diharapkan
c) Penerimaan kehamilan
Ibu klien mengatakan sangat bahagia dengan kelahiran anaknya
d) Keadaan ibu selama mengadung
Ibu klien mengatakan selama mengandung dalam keadaan sehat
e) Gizi ibu selama mengandung
Ibu klien mengatakan selama mengandung gizi terpenuhi dengan
seimbang
f) Makanan yang dipantang
Ibu klien mengatakan tidak ada pantangan makanan
g) Penambahan berat badan selama hamil
Tidak terkaji
h) Masalah selama kehamilan
Ibu klien mengatakan tidak ada masalah selama kehamilan
i) Penyakit kehamilan
Ibu klien mengatakan tidak ada penyakit selama kehamilan
j) Imunisasi TT
Ibu klien mengatakan melakukan imunisasi TT
k) Pemeriksaan kehamilan
Ibu klien mengatakan kontrol setiap bulan ke dokter kandungan
l) Penggunaan obat-obatan
Ibu klien mengatakan tidak ada penggunan obat-obatan
2) Natal
a) Tempat melahirkan
Tempat melahirkan di bidan dekat rumah klien
b) Jenis persalinan
Persalinannya secara normal
c) Lama persalinan
Lama persalinan 2 jam
d) Penolong persalinan
Bidan
e) BB waktu lahir
Ibu klien mengatakan ± 3 kg
f) Posisi janin waktu lahir : Tidak terkaji
3) Post natal (24 Jam) :
1) Kondisi bayi : Menangis
2) Apgar score : Tidak terkaji

f. Pola Kebutuhan Sehari-hari


Pola Kehidupan Sehari-
Sebelum Sakit Sesudah Sakit
hari
Intake Cairan
- Frekuensi 5-6 gelas / hari ± 300 cc/hari
- Jenis Air putih Air putih
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
Intake Nutrisi
- Frekuensi 3 x 1 hari 2 – 3 sendok/tiap makan
- Jenis Nasi, sayur -
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi Fekal
- Frekuensi 1 hari Belum BAB
- Jenis Lembek Tidak terkaji
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi Urin
- Frekuensi 4 – 5 x 1 hari 3 x 1 hari
- Keluhan Tidak ada Tidak ada
Istirahat dan Tidur
- Frekuensi 8 jam 8 jam
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
- Keluhan Tidak ada Tidak ada

g. Bermain dan Rekreasi

1) Jam Bermain

Tidak terkaji

2) Jenis permainan

Tidak terkaji

3) Aktifitas bermain

Tidak terkaji
h. Kebersihan Perorangan

1) Mandi: 2 kali/hari

2) Gosok gigi : 2 kali/hari

3) Keramas : 2x sehari

4) Kebersihan kuku: bersih

i. Data Pertumbuhan & Perkembangan

1) BB : kg

2) Panjang Badan : Tidak terkaji

3) Lingkar kepala : Tidak terkaji

4) Motorik Kasar : Tidak terkaji

5) Motorik Halus : Tidak terkaji

6) Bicara & Bahasa

Baik aik

7) Emosi & Hubungan Sosial

Klien kooperatif

j. Riwayat Imunisasi : Lengkap (BCG, DPT, POLIO, CAMPAK, HEPATITIS)

k. Data Psikososial

1) Pola Interaksi : Klien berinteraksi dengan keluarga & temanya

2) Pola Emosi : klien tampak tenang

3) Pola Pertahanan Keluarga : tidak terkaji

4) Reaksi Hospitalisasi : Klien tenang dan kooperatif saat pengkajian

l. Data Pengetahuan Orang Tua & Keluarga :


Ibu klien mengatakan saat anaknya demam hanya dikompres dengan air hangat.
m. Pemeriksaan Fisik :
1) Pengukuran antropometri : Tidak terkaji
2) Tanda – tanda Vital
a) TD : 100/60 mmHg
b) Nadi : 100x/m
c) RR : 28 x/menit
d) Suhu : 38,1 ℃
e) SpO2 : 97%

3) Penampilan umum

4) Tingkat Kesadaran

GCS 15 E =4 M=6 V=5

5) Head to Toe

a) Kepala : bentuk simetris, rambut dan kulit kepala bersih, tidak ada lesi,
warna rambut hitam, penyebaran rambut merata.

b) Wajah : wajah simetris, bentuk wajah bulat, warna kulit sawo matang,
saat di palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi

c) Mata : conjungtiva terlihat anemis, sclera putih, tidak ada nyeri tekan saat
di palpasi, tidak ada pembekakan, tidak ada lesi.

d) Telinga : kedua telinga simetris, tampak bersih, tidak ada nyeri tekan.

e) Hidung : struktur simetris, hidung bersih, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
lesi, tidak terdapan PCH ketika klien bernafas

f) Leher : tidak ada pembesaran KGB dan tiroid, tidak ada peningkatan
JVP, tidak ada nyeri tekan dan tidak ada lesi.

g) Mulut dan Kerongkongan : mukosa bibir kering, warna bibir merah


muda, tidak ada lesi, tidak ada caries gigi, bersih.

h) Dada : simetris, RR 28x/m, suara nafas vesikuler, tidak terdapat byeri


tekan saat di palpasi, tidak ada tambahan otot dada ketika bernafas.

i) Perut : bentuk perut normal, tidak ada lesi, BU 10, terdengar suara
timpani saat di perkusi, tidak ada nyeri tekan.
j) Punggung : struktur normal, ekspansi paru kiri dan kanan sama, tactil
fremitus sama anatara kiri dan kanan, tidak ada nyeri dan tidak ada lesi.

k) Genetalian dan Anus : Tidak terkaji

l) Ekstremitas Atas : terpasang infus di tangan kiri, akral hangat, CRT <2
detik.

m) Ekstremitas bawah : tidak ada edema, tidak ada nyeri dan lesi, CRT < 2
detik, akral hangat, refleks normal.

6) Pemeriksaan Diagnostik
a) Laboratorium (20/01/2021)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Interpretasi
Hematologi
Hemoglobin 9,7 g/dl 10,7 – 14,7 Rendah
Eritrosit 5,6 10^6/𝜇L 4,0 – 5,5 Normal
Leukosit 14,2 10^3/ 𝜇L 5,.0 – 14,5 Normal
Hematokrit 29,2 % 31,0 – 43,0 Rendah
Trombosit 401 10^3/ 𝜇L 184 – 488 Normal

MCV, MCH, MCHC


MCV 51,9 fl 75,0 – 102,0 Rendah
MCH 17,2 Pq 23,0 – 31,0 Rendah
MCHC 33,2 g/dL 32,0 – 36,0 Normal
RDW 15,2 % 10,0 – 16,0 Normal
Hitung Jenis
Basofil 0,4 % 0,0 – 1,0 Tinggi
Eosinofil 0,0 % 1,0 – 4,0 Rendah
Neutrofil segmen 81,5 % 50,0 – 80,0 Tinggi
Limfosit 10,3 % 25,0 – 50,0 Rendah
Monosit 7,8 % 4,0 – 8,0 Normal
LR 7,91

7) Terapi Obat
No Obat Rute Dosis
Pemberian
1 Paracetamol P.O 500 mg
2 Paracetamol drip IV 250 mg

3 Ondancentron IV 2x4mg
4 L-Zinc P.O 1 x 20mg
5 L-Bio PO 2 x 1 sach

B. Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS: agen infeksius mediator Hipertermi
- Ibu klien inflamasi
mengatakan klien
demam Inflamasi
DO:
- Suhu tubuh 38,1 ℃ Akumulasi monosit,
- Akral hangat makrofag, sel T helper,
- TD : 100/60mmHg dan fibroblas
- Nadi : 100 x/menit
- RR : 38 x/menit Pelepasan sitokinin
- SpO2 : 97%
Merangsang saraf vagus

Sinyal mencapai sistem


saraf pusat

Merangsang hipotalamus
meningkatkan titik
patokan suhu
Hipertermi
2 DS: Hipertermi Pola nafas tidak efektif
Ibu klien mengtakan 
anaknya terlihat ssesak Perubahan beda potensial
nafas membran sel neuron
DO: 
Klien tampak bernafas Kontraksi otot meningkat
dengan gerakan cepat 
- RR : 28 x/menit Metabolisme meningkat
- SpO2 : 97% 
Kebutuhan O2 meningkat

Pernafasan meningkat

Pola nafas tidak efektif

2. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas Masalah


a. Hipertermi b.d proses penyakit: ditandai dengan ibu klien mengatakan klien
mengeluh demam, suhu 38,1℃.
b. Pola nafas tidak efektif b.d gangguan neurologis di tandai dengan RR : 28 x/m
C. Intervensi Keperawatan

NO Standar Diagnosis Standar Luaran Keperawatan Indoneisa Standar Intervensi Keperawatan Indoneisa (SIKI)
Keperawatan Indoneisa (SLKI)
(SDKI)

1 Hipertermi b.d proses Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 8 Manajemen Hipertermia
penyakit jam, termoregulasi membaik, dengan KH: 1. Observasi
Ds : ibu klien mengatakan a. Identifikasi penyebab hipertermia
1. Suhu tubuh normal (36,5 – 37,5 ℃)
klien mengeluh demam, b. Monitor suhu tubuh
2. Suhu kulit membaik
Do : c. Monitor kadar elektrolit
- Suhu tubuh 38,1 ℃ d. Monitor haluaran urine
- Akral hangat 2. Terapeutik
- TD : 100/60 mmHg a. Sediakan lingkungan yang dingin
- Nadi : 100 x/menit b. Longgarkan atau lepaskan pakaian
- RR : 28 x/menit c. Berikan cairan oral minimal 8 gelas/hari
d. Ganti linen setiap basah
e. Lakukan kompres hangat
3. Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian obat antipiretik
paracetamol 3 x 10 ml
b. Kolaborasi pemberian cairan elektrolit asering
20 tpm

2 Pola nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan intervensi selama 8 jam, pola Manajemen pemantauan respirasi
gangguan neurologis nafas membaik, dengan KH: 1. Observasi
DS:
- Frekuensi nafas membaik a. Monitor frekuensi irama kedalaman dan upaya
Ibu klien mengtakan anaknya
- Ventilasi semenit dalam batas normal nafas
terlihat sesak nafas
b. Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea,
DO:
hiperventilasi, kusmaul,ataksik)
Klien tampak bernafas
c. Auskultasi bunyi nafas
dengan gerakan cepat
d. Monitor saturasi oksigen
- RR : 28 x/menit
e. Monitor hasil X-ray toraks
- TD : 100/60 mmHg
2. Terapeutik
- Nadi : 100 x/menit
a. Atur interval pemantauan respirasi sesuai
- SpO2 : 97%
dengan kondisi pasien
3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian oksigen nasal kanul 2
liter/menit
D. Implementasi & Evaluasi

No Diagnosa Waktu Implementasi Waktu Evaluasi Paraf


Keperawatan
1 Hipertermi b.d proses 26/01/21 Manajemen Hipertermi 26/01/21 S:
penyakit 15.00 1. Observasi 15.00 Ibu klien mengatakan klien
Ds : ibu klien a. Mengidentifikasi penyebab masih demam ketika di raba
mengatakan klien hipertermia masih terasa hangat
masih demam ketika b. Memonitor suhu tubuh O:
di raba masih terasa - Suhu 38, 1℃
hangat 2. Terapeutik - Akral hangat
Do : a. Menganjurkan untuk memakai - TD : 100/60 mmHg
- Suhu tubuh 38,1 ℃ pakaian yang tipis dan - Nadi : 100 x/menit
- Akral hangat menyerap keringat - RR : 28x/menit
- TD : 100/60 R: Ibu klien memakaikan - SpO2 : 97%
mmHg pakaian yang mudah menyerap A: Hipertermi teratasi sebagian
- Nadi : 100 keringat dan tidak memakaikan P: Intervensi dilanjutkan
x/menit selimut - Monitor suhu tubuh
- RR : 28 x/menit - Anjurkan melonggarkan
- SpO2 : 97% b. Berikan cairan oral minimal 8 pakaian saat demam
gelas/hari - Anjurkan minum
R: Ibu klien mengatakan klien minimal 8 gelas/hari
klien mau minum sedikit tapi - Anjurkan kompres
sering hangat
- Kolaborasi pemberian
3. Edukasi obat paracetamol 3 x 20
a. Menganjurkan tirah baring ml
R: Ibu klien mengatakan klien
selalu tirah baring dan sesekali
2 Pola nafas tidak 16.30 Manajemen pemantauan respirasi 16.30 S:
efektif b.d gangguan Ibu klien mengatakan klien
1. Observasi
neurologis sudah tidak terlihat sesak nafas
a. Monitor frekuensi irama
DS: O:
kedalaman dan upaya nafas
Ibu klien mengtakan - RR : 25 x/menit
anaknya terlihat - TD : 100/60 mmHg
ssesak nafas - Nadi : 100 x/menit
DO: - SpO2 : 95%
Klien tampak bernafas b. Monitor pola nafas
dengan gerakan cepat A: Pola nafas tidak efektif
- RR : 28 x/menit teratasi sebagian
- TD : 100/60 c. Auskultasi bunyi nafas P: intervensi dilanjutkan
mmHg R : tidak terdapat bunyi nafas - Monitor frekuensi irama
- Nadi : 100 tambahan pada klien klien kedalaman dan upaya
x/menit tampak nyaman dengan posisi nafas
- SpO2 : 97% duduk dan menggunakan - Monitor pola nafas
oksigen 2 liter/menit (seperti bradipnea,
takipnea, hiperventilasi,
d. Monitor saturasi oksigen
kusmaul,ataksik)
R : klien tampak koopratif
- Auskultasi bunyi nafas
ketika di cek saturasi
- Monitor saturasi oksigen
oksigennya SpO2 : 95%
- Kolaborasi pemberian
e. Monitor hasil X-ray toraks
oksigen nasal kanul 2
R : klien tampak takut saat mau
liter/menit
dilakukan tindakan X-ray tetapi
klien koopratif dan mau
mengikuti

2. Terapeutik
a. Atur interval pemantauan
respirasi sesuai dengan kondisi
pasien
R : respirasi klien tampak
membaik ketika di pasang
oksigen nasal kanul 2
liter/menit
3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
R : ibu klien menyetujui untuk
pemantauan respirasi pada
klien
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian oksigen
nasal kanul 2 liter/menit
R: klien tampak nyaman dan
tidak bernafas dengan irama
cepat setelah diberikan oksigen
nasal kanul 2 liter/menit
dengan RR : 25 x/menit

Anda mungkin juga menyukai