OLEH :
MUHAMMAD AWALUDDIN
NIM:1610048
i
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Ahli Madya Keperawatan
Pada Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar
OLEH :
MUHAMMAD AWALUDDIN
NIM:1610048
ii
SURAT PERNYATAAN PENELITI
NIM : 1610048
2019”
disebutkan dengan judul diatas adalah benar merupakan karya saya sendiri
dan belum pernah diteliti oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan tanpa paksaan
Penulis
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
TAHUN 2019”.
Menyetujui,
Pembimbing
Direktur
AKPER MappaOudang Makassar
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
TAHUN 2019”. Telah diuji dan dipertahankan di hadapanTim Penguji Pada Hari
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah dan karuniah-
nya serta tak lupa salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabiullah Muhammad
SAW yang membawa umat manusia dari alam gelap gulita kealam yang terang
benderang.
Tidak lupa pula penulis mensyukuri segala Rahmat dan Karunia yang telah
dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelasaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka menyelesaikan pendidikan Diploma III
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak Karya Tulis Ilmiah ini dapat
terhormat :
vi
b. Wakil Direktur I : Syaharuddin, SKM.,S.Kep., Ns., M.Kes.
masukkan dan saran demi kesempurnaan dan kelengkapan Karya Tulis Ilmiah
ini.
memberikan masukkan dan saran demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
6. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Keperawatan Mappa Oudang Makassar yang
telah banyak memberikan doa dan restu serta dorongan baik moril dan material
7. Kedua Orang Tua Ayahanda dan Ibunda tercinta yang dengan penuh cinta dan
kasih sayangnya selama ini dengan ikhlas mengasuh, mendidik, dan selalu
memberikan dukungan baik moril maupun material dan semangat serta doa
yang tulus di setiap sujudnya agar penulis menjadi orang yang dapat
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Jadi setiap kritikan maupun saran-saran dari pihak
vii
Akhir kata semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Sulawesi Selatan.
Penulis
viii
ABSTRAK
Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi
individu, termasuk berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan
realitas, merasakan dan menunjukkan emosi dan berperilaku dengan sikap yang dapat di
terima secara sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Asuhan Keperawatan
pada Klien yang mengalami Skizofrenia dengan masalah Keperawatan Halusinasi
Penglihatan, sampelnya Ny “M” teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Penelitian dilakukan di ruang Perawatan Kenanga Rumah Sakit Khusus
Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan pada bulan Maret 2019. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara wawancara terstruktur, observasi, dan studi dokumentasi.
Penelitian berdasarkan pengkajian yang dilakukan dan didapatkan data tentang
Halusinasi Penglihatan. Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan selama 3 hari
didapatkan perkembangan masalah membaik. Kesimpulan dari hasil pengkajian terdapat
kesenjangan antara teori dengan kasus yang ditemukan, data yang terdapat konsep teori
tetapi tidak ditemukan pada kasus yaitu Isolasi Sosial. Sedangkan data yang ditemukan
di kasus yaitu Halusinasi Penglihatan, Harga Diri Rendah, Resiko Perilaku Kekerasan.
ix
ABSTRACT
x
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Sekolah
xi
DAFTAR ISI
xii
a. Devinisi Skizofrenia ……………………...…….……………......... 23
b. Jenis-Jenis Skizofrenia ……………………...……………….……. 24
c. Manifestasi Klinis ………………...………………………….…… 26
d. Penatalaksanaan……….…………………………………………... 29
e. Discharge Planning ……………………………………………….. 33
3. Konsep Dasar Keperawatan …………………..…………………..…... 33
a. Pengkajian ………………………………………………………… 33
b. Pohon Masalah …………………...………………………….……. 38
c. Diagnosa Keperawatan ………………...…………………….…… 39
d. Intervensi ……………………………………………………….…. 39
e. Implementasi ……………………………………………………… 54
f. Evaluasi …………………………………………………………… 54
g. Strategi Pelaksanaan (Sp Komunikasi) …………………………… 55
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR SINGKATAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
(WHO), kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan jiwa
terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena Skizofrenia, serta
gangguan jiwa terus bertambah yang berdampak pada penambahan beban negara
Indonesia yang berusia di atas 15 tahun mengalami gejala depresi dan gangguan
Bali, dan Jawa Tengah. Proporsi Rumah Tangga (RT) yang pernah memasung
Anggota Rumah Tangga (ART) gangguan jiwa berat empat belas koma tiga
persen (14,3%) dan terbanyak pada penduduk yang tinggal dipedesaan delapan
18
belas koma dua persen (18,2%), serta pada kelompok penduduk dengan kuintil
Sulawesi Selatan, Jawa Barat, di Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Timur. Untuk
usia1 tahun keatas mencapai 14 juta orang atau enam persen (6%) dari jumlah
penduduk.
Data prevalensi dari Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
19
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Selatan.
20
D. Manfaat Peneliti
1. Teoritis
Skizofrenia.
2. Praktis
a. Institusi Pendidikan
b. Rumah Sakit/Staf
c. Klien/Keluarga
d. Pembaca/Masyarakat
21
e. Penulis
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanda adanya rangsangan
ada rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua System Panca Indra
yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan Panca Indra tanpa ada
rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui
gejala gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori
23
Rentang Respon Neurobiologi
a. Respon Adaptif
sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu tersebut dalam
pengalaman ahli.
4) Perilaku sosial adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam batas
kewajaran.
5) Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain dan
lingkungan.
24
b. Respon Psikososial
gangguan
panca indera.
4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi batas
kewajaran.
orang lain.
c. Respon Maladaptif
kenyataan sosial.
hati.
25
4) Perilaku tidak terorganisir merupakan suatu yang tidak teratur.
dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai sesuatu
2. Batasan Karakteristik
e. Disorientasi
f. Halusinasi
g. Hambatan komunikasi
h. Iritabilitas
i. Konsentrasi buruk
j. Gelisah
3. Jenis-Jenis Halusinasi
atas 2, yaitu:
26
Menurut National Alliance For Mentally III (NAMI) Halusinasi
dapat terjadi pada seseorang yang bukan Klien gangguan jiwa. Pada
umumnya terjadi pada Klien yang mengalami stress yang berlebihan atau
b. Halusinasi Patologis
Klien melihat gambar yang jelas atau samar tanpa stimulus yang
27
5) Halusinasi Perabaan (Taktil)
4. Etiologi
a. Dimensi Fisik
dari beberapa kondisi seperti kelelahan yang luar biasa. Penggunaan obat-
b. Dimensi Emosional
c. Dimensi Intelektual
perhatian Klien.
28
d. Dimensi Sosial
e. Dimensi Spiritual
a. Teori Psikoanalisa
b. Teori Biokimia
29
a. Teori Psikofisiologi
penyakit.
b. Teori Psikodinamik
Terjadi karena ada isi alam sadar dan akan tidak sabar yang masuk
Klien.
c. Teori Interpersonal
dalam situasi yang penuh dengan stress akan berusaha untuk menurunkan
5. Faktor Predisposisi
adalah :
a. Faktor Perkembangan
kecil mudah frustasi, hilang percaya diri dan rentan terhadap stress.
30
b. Faktor Sosiokultural
lingkungannya.
c. Faktor Bikimia
Neurotransmitter otak.
d. Faktor Psikologis
masa depannya. Klien lebih memilih kesenangan sesaat dan lari dari alam
Peneliti menunjukkan bahwa anak sehat yang diasuh oleh orang tua
31
6. Faktor Presipitasi
Menurut stuart dan sundeen yang dikutip oleh Jallo (2008), faktor
a. Biologis
b. Stress Lingkungan
c. Sumber koping
stress.
7. Fase-Fase Halusinasi
a. Fasi I : Comforting
kesenangan.
Karakteristik
32
3) Pikiran dan pengalaman sensori masalah ada dalam kontrol kesadaran
Non Psikotik.
Perilaku Klien
1) Menyalahkan
antipati.
Karakteristik
Perilaku Klien
Tekanan Darah.
33
c. Fase III : Controling
2) Mengkontrol / mengendalikan.
Karakteristik
Perilaku Klien
mengikuti petunjuk.
d. Fase IV : Conquering
1) Klien panik.
2) Menakutkan.
Karakteristik
Halusinasi.
2) Bisa berlangsung dalam beberapa jam atau hari apabila tidak ada
interaksi terapeutik.
34
3) Psikotik berat.
Perilaku Klien
1) Perilaku panik.
Menurut hamid yang dikutip oleh Jallo (2008), dan menurut Keliat
dikutip oleh Syahbana (2009) dalam Eko Prabowo (2014) perilaku Klien
b. Menggerakkan bibir tanpa suara, pergerakan mata yang cepat, dan respon
c. Menarik diri dari orang lain, dan berusaha untuk menghindari diri dari
orang lain.
d. Tidak dapat membedakan antara keadaan nyata dan keadaan yang tidak
nyata.
f. Perhatian dengan lingkungan yang kurang atau hanya beberapa detik dan
35
h. Sulit berhubungan dengan orang lain.
9. Patofisiologi
lingkungan atau stimulus eksternal (Yosep, 2011). Pada fase awal masalah
dikontrol bila kecemasan dapat diatur. Pada fase Conderming Klien mulai
Menarik Diri. Pada fase Controlling Klien dapat merasakan kesepian bila
1. Anatomi Fisiologi
pusat dari keseluruhan tubuh Anda. Jika otak Anda sehat, maka akan
36
Sebaliknya, apabila otak Anda terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental
memakan waktu berhari-hari. Oleh karena itu disini akan membahas anatomi
dan fungsi otak secara garis besarnya saja sekedar membuat Anda paham
Gambar 2.1
Anatomi Fisiologi Otak
a. Otak
yaitu:
37
kesadaran, perencanaan, memori, dan kemampuan visual. Kecerdasan
intelektual Anda dalam hal ini juga sangat ditentukan oleh kualitas
bagian ini.
Manusia, yaitu fight or flight (lawan atau lari saat datangnya bahaya).
38
penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, mengatur
pencernaan.
tertidur.
39
2. Konsep Dasar Medis
a. Definisi
40
Skizofrenia adalah sekelompok reaksi psikotik yang
dan menunjukkan emosi dan perilaku dengan sikap yang tidak diterima
dengan pola pikir yang tidak teratur, delusi, Halusinasi, perubahan yang
tidak tepat serta adanya gangguan fungsi psikososial (Yulinah Elin dalam
1) Skizofrenia Paranoid
41
2) Skizofrenia Hebefrenik
pada masa remaja atau antara 15-25 tahun. Gejala yang mencolok
banyak sekali.
3) Skizofrenia Katatonik
didalam mulut dan meleleh keluar, air seni dan feses ditahan.
42
4) Skizofrenia Simplex
5) Skizofrenia Residual
c. Manifestasi Klinis
1) Gejala Positif
ada suara dari dalam dirinya. Kadang suara itu menyejukkan hati,
43
memberi kedamaian, tapi kadang suara itu menyuruhnya melakukan
siapa dirinya, tidak berpakaian, dan tidak bisa mengerti apa itu
Manusia. Dia juga tidak bisa mengerti kapan dia lahir, dimana dia
44
2) Gejala Negatif
lain selain tidur dan makan. Perasaan yang tumpul membuat emosi
dia tidak memiliki emosi apapun. Tapi ini tidak berarti bahwa Klien
45
menyerang siapa aja tanpa mengenal jenis kelamin, ras maupun
d. Penatalaksanaan
delusi dan perubahan pola pikir yang terjadi pada Skizofrenia. Klien
a) Antipsikoik Konvensional
10-15 mg/hari.
46
Sediaan Tioridazine Tablet 50 mg dan 100 mg, dosis
150-600mg/hari.
mg/hari.
Antipsychotic.
konvensional).
regular.
47
b) Newer Atypical Antipsikotics
antara lain :
c) Clozaril (Clozapine)
5) Psikoterapi
48
a) Terapi Psikoanalisa
yang paling penting pada terapi ini adalah untuk mengatasi hal-
keahlian social.
c) Terapi Humanistik
49
e. Discharge Planning
terdekat
8) Menurunkan ketegangan
a. Pengkajian
dan aplikasi praktik klinik (2016) teori yang dikaji pada Klien Skizofrenia
1) Pengkajian data
50
a) Identitas Klien : Terdiri dari nama, alamat, umur, status, ea
tanpa sebab, menyakiti diri sendiri atau orang lain serta merusak
lingkungan.
c) Faktor predisposisi :
jiwa.
menyenangkan.
51
(d) Bagaimanakah kondisi psikososial Klien?
Genogram keluarga
Spiritual Klien
Penampilan
Pembicaraan
Aktivitas motorik
Alam perasaan
Afek
Persepsi Klien
Proses fikir
Isi pikir
Tingkat kesadaran
Memori
lingkungan
52
d) Faktor Presipitasi
53
dikaji dengan cara mengobservasi perilaku Klien, sedangkan Data
g) Mengkaji Waktu
i) Mekanisme Koping
Halusinasi meliputi :
54
(1) Regresi
(2) Proteksi
stimulus internal.
b. Pohon Masalah
Gambar 2.2
Halusinasi Penglihatan
Lilik Ma’rifatul Azizah 2016
Resiko tinggi perilaku kekerasan
Effect
55
c. Diagnosa Keperawatan
3) Isolasi Sosial
d. Intervensi
1) Perilaku Kekerasan
Tabel 2.2
Table Asuhan Keperawatan SAK Jiwa Perilaku Kekerasan
(Ade Herman Surya Direja, 2014)
N D Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
o. x.
1. 2. 3. 4. 5.
1. 1. Klien mampu : Setelah …x pertemuan, Sp 1p
1. Mengidentifikasi Klien mampu : 1. Identifikasi
penyebab dan tanda 1. Menyebutkan penyebab, tanda
perilaku kekerasan penyebab, tanda, dan gejala serta
2. Menyebutkan jenis gejala dan akibat akibat perilaku
perilaku kekerasan perilaku kekerasan kekerasan
yang pernah 2. Memperagakan 2. Latih cara fisik 1 :
dilakukan cara fisik 1 untuk tarik nafas dalam
3. Menyebutkan akibat mengotrol perilaku 3. Masukkan dalam
dari perilaku kekerasan jadwal harien
kekerasan yang Klien
dilakukan
4. Meyebutkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan
5. Mengontrol perilaku
kekerasan dengan
cara :
a. Fisik
b. Social/verba
56
1. 2. 3. 4. 5.
Spiritual
c. Terapi
psikofarmaka
2. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 2p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yang lalu (Sp1p)
kegiatan yang 2. Latih cara fisik 2
sudah dilakukan : pukul
2. Memperagakan kasur/bantal
cara fisik untuk 3. Masukkan dalam
mengontrol jadwal harian
perilaku kekerasan Klien
3. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 3p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yang lalu (Sp1p
kegiatan yang dan Sp2p)
sudah dilakukan 2. Latih secara
2. Memperagakan social/verbal
cara social/verbal 3. Menolak dengan
untuk mengontrol baik
perilaku kekerasan Meminta dengan
baik
4. Mengungkapkan
dengan baik
5. Masukkan dalam
jadwal harian
Klien
4. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 4p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yan lalu
kegiatan yang (Sp1,2&3p)
sudah dilakukan 2. Latih secara
2. Memperagakan spiritual
cara spiritual a. Berdoa
b. Sholat
3. Masukkan dalam
jadwal harian
Klien
5. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 5p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yan lalu
kegiatan yang (Sp1,2,3&4p)
sudah dilakukan 2. Latih patuh obat
57
1. 2. 3. 4. 5.
2. Memperagakan a. Minum obat
cara patuh obat b. secara teratur
dengan
prinsip 5B
c. Susun jadwal
minum obat
secara teratur
3. Masukkan dalam
jadwal harian
Klien
6. 1. Keluarga mampu : Setelah …x pertemuan, Sp 1k
Merawat Klien dirumah keluarga mampu 1. Identifikasi
menjelaskan penyebab. masalah yang
Tanda dan gejala, akbat dirasakan
serta mampu keluarga dalam
memperagakan cara merawat Klien
merawat 2. Jelaskan tentang
perilaku
kekerasan
3. RTL keluarga /
jadwal untuk
merawat Klien:
a. Penyebab
b. Akibat
c. Cara merawat
4. Latih 2 cara
merawat
7. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 2k
keluarga mampu 1. Evaluasi Sp 1k
menyebutkan kegiatan 2. Latih (simulasi) 2
yang sudah dilakukan cara lain untuk
dan mampu merawat merawat Klien
serta dapat membuat 3. Latih langsung
RTL ke Klien
4. RTL keluarga /
jadwal untuk
Klien
8. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 3k
keluarga mampu 1. Evaluasi Sp 1
menyebutkan kegiatan dan Sp 2k
yang sudah dilakukan 2. Latih langsung
dan mampu merawat ke Klien
58
1. 2. 3. 4. 5.
serta dapat membuat 3. RTL keluarga /
RTL jadwal untuk
Klien
9. 1. Sp 4k
Setelah …x pertemuan,
1. Evaluasi Sp 1, 2
keluarga mampu
dan Sp3k
melaksanakan follow up
2. Latih langsung
dan rujukan serta
ke Klien
mampu menyebutkan
3. RTL keluarga
kegiatan yang sudah
a. follow up
dilakukan
b. rujukan
Tabel 2.3
Table Asuhan Keperawatan SAK Jiwa Gangguan Persepsi
Sensori : Halusinasi (Ade Herman Surya Direja, 2014)
N D
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
o. x.
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. Klien mampu : Setelah …x pertemuan, Sp 1p
1. Mengenali Klien dapat 1. Bantu Klien
Halusinasi yang menyebutkan : mengenal
dialaminya 1. Isi, waktu, Halusinasi-nya
2. Mengontrol frekuensi, situasi, (isi, waktu
Halusinasinya pencetus, perasaan terjadinya,
3. Mengikuti program 2. Mampu frekuensi, situasi
Pengobatan memperagakan 2. pencetus, perasaan
cara dalam saat terjadi
Halusinasi)
mengontrol
3. Latih mengontrol
Halusinasi halusinasi dengan
cara menghardik
Tahapan tindakannya
meliputi :
a. Jelaskan cara
menghardik
b. Peragakan
caramenghardik
Minta Klien
memperagakan
ulang
59
1. 2. 3. 4. 5.
c. Pantau
penerapan cara
ini, beri
pengakuan
perilaku Klien
d. Masukkan
dalam jadwal
kegiatan Klien
2. 2. Setelah …x pertemuan, Sp 2p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yang lalu (Sp 1)
kegiatan yang sudah 2. Latih berbicara /
dilakukan bercakap dengan
2. Memperagakan cara orang lain saat
bercakap-cakap Halusinasi
dengan orang lain muncul
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
Klien
3. 2. Setelah …x pertemuan, Sp 3p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yang lalu (Sp1 dan
kegiatan yang sudah Sp2)
dilakukan 2. Latih kegiatan
2. Membuat jadwal agar
kegiatan sehari-hari Halusinasi tidak
dan mampu muncul
memperagakannya Tahapannya :
a. Jelaskan
pentingnya
aktivitas yang
teratur untuk
mengatasi
Halusinasi
b. Diskusikan
aktivitas yang
biasa
dilakukan oleh
Klien
c. Latih Klien
melakukan
aktivitas
d. Susun jadwal
60
1. 2. 3. 4. 5.
aktivitas
sehari-hari
sesuai dengan
aktivitas yang
telah dilatih
(dari bangun
tidur sampai
tidur malam
e. Pantau
pelaksanaan
jadwal
kegiatan,
berikan
penguatan
terhadap
perilaku Klien
4. 2. Setelah …x pertemuan, Sp 4p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan
1. Menyebutkan yang lalu (Sp1,
kegiatan yang sudah Sp2 dan Sp 3)
dilakukan 2. Tanyakan
2. Menyebutkan program
manfaat dari pengobatan
program pengobatan 3. Jelaskan
pentingnya
penggunaan obat
pada gangguan
jiwa
4. Jelaskan akibat
bila tidak
digunakan sesuai
dengan program
5. Jelaskan akibat
bila putus obat
6. Jelaskan
pengobatan (5B)
Latih Klien
minum obat
7. Masukkan dalam
jadwal harian
Klien
61
1. 2. 3. 4. 5.
5. 2. Keluarga mampu : Setelah …x pertemuan, Sp 1k
Merawat Klien dirumah keluarga mampu 1. Identifikasi
dan menjadi system menjelaskan tentang masalah keluarga
pendukung yang efektif Halusinasi dalam merawat
untuk Klien Klien
2. Jelaskan tentang
halusinasi :
a. Pengertian
Halusinasi
b. Jenis
Halusinasi
yang dialami
Klien
c. Tanda dan
gejala
Halusinasi
d. Cara merawat
Klien
Halusinasi
(cara
berkomunikasi
, pemberian
obat dan
pemberian
aktivitas
kepada Klien)
3. Sumber-sumber
pelayanan
kesehatan yang
bisa dijangkau
4. Bermain peran
cara merawat
5. Rencana tindak
lanjut keluarga,
jadwal keluarga
untuk merawat
Klien
6. 2. Setelah …x pertemuan, Sp 2k
keluarga mampu : 1. Evaluasi
1. Menyelesaikan kemampuan
kegiatan yang sudah (Sp1k)
dilakuka 2. Latih keluarga
62
1. 2. 3. 4. 5.
2. Memperagakan merawat Klien
cara merawat 3. RTL keluarga /
Klien jadwal kluarga
untuk merawat
Klien
7. 2. Setelah …x pertemuan, Sp 3k
keluarga mampu : 1. Evaluasi
1. Menyebutkan kemampuan
kegiatan yang sudah (Sp1k)
dilakukan 2. Latih keluarga
2. Memperagakan cara merawat Klien
merawat Klien serta 3. RTL keluarga /
mampu membuat jadwal kluarga
RTL untuk merawat
Klien
8. 2. Setelah …x pertemuan, Sp 4k
keluarga mampu : 1. Evaluasi
1. Menyebutkan kemampuan
kegiatan yang sudah keluarga
di lakukan 2. Evaluasi
2. Melaksanakan kemampuan Klien
Follow Up rujukan 3. RTL keluarga
a. Follow Up
b. Rujukan
Tabel 2.4
Table Asuhan Keperawatan SAK Jiwa Isolasi Sosial : Menarik Diri
(Ade Herman Surya Direja, 2014)
N D Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
o. x.
1. 2. 3. 4. 5.
1. 3. Klien mampu : Setelah …x pertemuan Sp 1p
1. Menyadari Klien mampu : 1. Identifikasi
penyebab Isolasi 1. Membina hubungan penyebab
Social saling percaya a. Siapa yang
Berinteraksi dengan 2. Menyadari satu rumah
orang lain penyebab Isolasi dengan Klien
Sosial, keuntungan b. Siapa yang
63
1. 2. 3. 4. 5.
dan kerugian c. dekat dengan
berinteraksi dengan Klien
orang lain d. Siapa yang
3. Lakukan interaksi tidak dekat
dengan orang lain dengan Klien
secara bertahap 2. Tanyakan
keuntungan dan
kerugian
berinteraksi
dengan orang lain
a. Tanyakan
pendapat Klien
tentang
kebiasaan
berinteraksi
dengan orang
lain
Tanyakan apa
yang
menyebabkan
Klien tidak
ingin
berinteraksi
dengan orang
lain
b. Diskusikan
keuntungan
bila
Klien memiliki
banyak teman
dan bergaul
akrab dengan
mereka
c. Diskusikan
kerugian bila
Klien hanya
mengurung diri
dan tidak
bergaul dengan
orang lain
d. Jelaskan
pegaruh Isolasi
Sosial terhadap
64
1. 2. 3. 4. 5.
kesehatan fisik
Klien
3. Latih berkenalan
a. Jelaskan
kepada Klien
cara
berinteraksi
dengan orang
lain
Berikan contoh
cara
berinteraksi
dengan orang
lain
b. Beri
kesempatan
Klien
mempraktekka
n cara
berinteraksi
dengan orang
lain yang
Beri pujian
untuk setiap
kemajuan
interaksi yang
telah dilakukan
Klien
Siap
mendengarkan
ekspresi
perasaan Klien
setelah
berinteraksi
orang lain,
mungkin Klien
akan
mengungkapka
n keberhasilan
atau
kegagalannya,
beri dorogan
terus meneru
65
1. 2. 3. 4. 5.
agar Klien
tetap semangat
meningkatkan
interaksinya
c. Masukkan
jadwal
kegiatan Klien
2. 3. Sp 2p
1. Evaluasi Sp 1p
2. Latih berhubungan
social secara
bertahap
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
Klien
3. 3. Sp 3p
1. Evaluasi Sp 1p dan
Sp 2p
2. Latih cara
berkanalan dengan
2 orang atau lebih
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
Klien
66
1. 2. 3. 4. 5.
obat Klien
6. Tempat rujukan dan
fasilitas kesehatan
yang tersedia bagi
Klien
5. 3. Sp 2k
1. Evaluasi Sp1k
2. Latih (langsung ke
Klien)
3. RTL keluarga /
jadwal keluarga
untuk merawat
Klien
6. 3. Sp 3k
1. Evaluasi Sp1k dan
Sp2k
2. Latih (langsung ke
Klien)
3. RTL keluarga /
jadwal keluarga
untuk merawat
Klien
7. 3. Sp 4k
1. Evaluasi
kemampuan
keluarga
2. Evaluasi
kemampuan Klien
3. Rencana tindak
lanjut keluarga
a. Follow Up
b. Rujukan
67
4) Gangguan Persepsi Diri : Harga Diri Rendah
Tabel 2.5
Tabel Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan Konsep Diri : Harga
Diri Rendah
No. Dx. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. 2. 3. 4. 5.
1. 4. Klien mampu : Setelah...x pertemuan, Sp 1p
1. Mengidentifikasi Klien mampu : 1. Identifikasi
kemampuan dan 1. Mengidentifikasi kemampuan yang
aspek positif yang kemampuan aspek dimiliki
dimiliki positif yang dimiliki 2. Diskusikan bahwa
2. Menilai kemampuan 2. Memiliki Klien masih
yang dapat kemampuan yang memiliki sejumlah
digunakan digunakan kemampuan dan
3. Menetapkan/memili 3. Memilih kegiatan aspek positif
h kegiatan yang sesuai kemampuan seperti kegiatan
sesuai dengan 4. Melakukan kegiatan Klien dirumah
kemampuan yang sudah dipilih adanya keluarga
4. Melatih kegiatan 5. Merencanakan dan lingkungan
yang sudah dipilih kegiatan yang sudah terdekat Klien
sesuai kemampuan dilatih 3. Beri pujian yang
5. Merencanakan realistis dan
kegiatan yang sudah hindarkan setiap
dilatihnya kali bertemu
dengan Klien
penilaian yang
negatif
4. Nilai kemampuan
yang dapat
dilakukan saat ini
5. Diskusikan
dengan Klien
kemampuan yang
masih digunakan
saat ini
6. Bantu Klien
menyebutkan dan
memberi
penguatan
terhadap
kemampuan diri
1. 2. 3. 4. 5.
yang diungkapkan
68
Klien
7. Perlihatkan respon
yang kondusif dan
menjadi pendengar
yang aktif
8. Pilih kemampuan
yang dilatih
9. Diskusikan
dengan Klien
beberapa aktivitas
yang dapat
dilakukan sebagai
kegiatan yang
akan Klien
lakukan sehari-
hari
10. Bantu Klien
menetapkan
aktivitas mana
yang dapat Klien
lakukan secara
mandiri
Masukkan dalam
jadwal kegiatan
Klien
2. 4. Sp 2p
1. Evaluasi kegiatan
yang lalu (Sp 1p)
2. Pilih kemampuan
kedua yang dapat
dilakukan
3. Latih
kemampuan yang
dipilih
4. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
Klien
3. 4. Sp 3p
1. Evaluasi kegiatan
yang lalu (Sp 1p
dan Sp 2p)
2. Memilih
1. 2. 3. 4. 5.
kemampuan
69
ketiga yang dapat
dilakukan
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
Klien
4. 4. Keluarga mampu : Setelah...x pertemuan, Sp 1k
Merawat Klien dengan keluarga mampu : 1. Identifikasi
harga diri rendah 1. Mengidentifikasi masalah yang
dirumah dan menjadi kemampuan yang dirasakan dalam
sistem pendukung yang dimiliki Klien merawat Klien
efektif bagi Klien 2. Menyediakan 2. Jelaskan proses
fasilitas untuk Klien terjadinya Harga
melakukan kegiatan Diri Rendah
3. Mendorong Klien 3. Jelaskan tentang
melakukan kegiatan cara merawat
4. Memuji Klien, saat Klien
Klien dapat 4. Main peran
melakukan kegiatan dalam merawat
5. Membantu melatih Klien Harga Diri
Klien Rendah
6. Membantu 5. Susun RTL
menyusun jadwal Keluarga/jadwal
kegiatan Klien keluarga untuk
7. Membantu merawat Klien
perkembangan Klien
5. 4. Sp 2k
1. Evaluasi
kemampuan Sp
1k
2. Latih keluarga
langsung ke
Klien
3. Menyusun RTL
keluarga/jadwal
keluarga untuk
merawat Klien
6. 4. Sp 3k
1. Evaluasi
kemampuan
keluarga
2. Evaluasi
1. 2. 3. 4. 5.
kemampuan
70
Klien
3. RTL keluarga :
a. Follow up
b. Rujukan
e. Implementasi
99, 2012).
f. Evaluasi
perubahan keadaan Klien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria
71
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
HALUSINASI PENGLIHATAN
Tempat :
Sp 1p
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi / Sp
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
72
“Assalamu’alaikum Bu. Saya Perawat yang bertugas di ruangan ini”.
“Bagaimana perasaan Ibu hari ini”. “Apa keluhan Ibu saat ini”.
b. Fase Kerja
itu muncul”. “Apa yang Ibu rasakan saat wujud itu muncul”. “Apa
“Bu, ada empat cara untuk mencegah agar wujud itu tidak muncul.
menghardik”
“caranya yaitu : saat wujud itu muncul, langsung menutup mata dan
bilang pergi saya tidak mau melihatmu, kamu palsu, begitu diulang-
ulang sampai wujud itu tidak terlihat lagi. Coba bapak peragakan! Nah
begitu,…bagus Bu!
73
c. Fase Terminasi
Topik : “Ibu besok saya akan datang lagi dan saya akan
Teimakasih ya Bu”
Tempat :
Sp 2p
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi / Sp
74
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
itu masih muncul lagi? Apakah sudah lakukan cara yang telah diajarkan?
Berkurang atau belum kemunculan wujud itu? Bagus itu Bu”. “Sesuai
janji kita, saya akan latih cara kedua untuk mengontrol Halusinasi dengan
b. Fase Kerja
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau muncul wujud itu,
…teman, saya mulai melihat wujud itu lagi. Ayo berbicara dengan saya”.
“coba Ibu lakukan seperti apa tadi yang saya lakukan”. “Iya bagus itu Bu”.
c. Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah melakukan latihan ini? Jadi sudah ada
beberapa cara yang sudah Ibu pelajari untuk mencegah wujud itu muncul
lagi. Cobalah Ibu lakukan dua cara ini kalau Halusinasi-nya muncul lagi.
Topik :“Ibu, besok saya akan datang lagi dan saya akan
75
Waktu : “Jam berapa Ibu mau? Bagaimana kalau jam … seperti ini
hari lagi”
ya Bu
Tempat :
Sp 3p
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi / Sp
Tahapannya :
5) sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun tidur sampai
tidur malam
76
6) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan penguatan terhadap
perilaku Klien
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
itu muncul lagi? Apakah sudah pakai dua cara yang telah kita latih?
Bagaimana hasilnya? Bagus, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga
b. Fase Kerja
“Apa saja yang biasa Ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
kegiatan hari ini (latih kegiatan tersebut). Bagus Bu, kegiatan ini dapat Ibu
lakukan untuk mencegah wujud tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan
kita latih lagi agar dari pagi sampai malam ada kegiatan”.
c. Fase Terminasi
“Coba sebutkan 2 cara yang telah kita latih untuk mencegah wujud itu
Topik : “Ibu, besok saya akan datang lagi dan saya akan memberikan
secara teratur”.
77
Waktu : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam … seperti hari
ini”.
Tempat : “Bagaimana kalau di tempat ini lagi saja ya Bu..! Ibu setuju
Tempat :
Sp 4p
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi / Sp
78
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
itu masih muncul lagi? Apakah sudah dipakai ke 2 cara tersebut? Apakah
obat? Baik, hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Ibu
b. Fase Kerja
“Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah wujud
itu tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang ibu minum? (perawat
(CPZ) 3x/hari tau tidak jam berapa? Pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam,
gunanya untuk menghilangkan wujud itu muncul lagi dihadapan Ibu. Ini
rileks dan tidak kaku. Sedangkan yang biru Haloperidol (HP) 3x/hari
jamnya sama, gunanya untuk pikirannya biar tenang. Kalau wujud itu
dengan dokter, jika Ibu putus obat, Ibu bisa kambuh dan sulit untuk
mengembalikan keadaan semula. Kalau obat habis Ibu bisa minta obat
79
memastikan bahwa itu benar-benar punya Ibu.Ibu juga harus perhatikan
berapa jumlah obat sekali minum, dan harus cukup minum 10 gelas
perhari.
c. Fase Terminasi
berapa cara yang kita latih untuk mencegah wujud itu muncul lagi? Coba
jelaskan! Bagus Bu, (jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal
mium obatnya pada jadwal kegiatan Ibu. Jangan lupa pada waktu minum
obat minta obat pada perawat atau pada keluarga kalau dirumah. Nah Ibu
“karena Ibu sudah paham obat-obatan yang Ibu minum, Ibu minta
langsung obat jika pembagian obat sudah tiba. Dan bila Ibu mengalami
Halusinasi lakukanlah apa yang saya ajarkan kepada Ibu yaitu 4 cara
mengontrol Halusinasi
80
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
B. Subyek Penelitian
Rumah Sakit Khusus Daerah Dadi Provinsi Sulawesi Selatan. Secara lebih
C. Fokus Studi
1. Kriteria Inklusi
81
d. Klien yang mengalami Skizofrenia dengan Halusinasi Penglihatan di
2. Kriteria Eksklusi
penelitian.
d. Klien meninggal dunia atau sudah tidak termasuk sebagai Klien dalam
1. Skizofenia adalah Sindrom Heterogen Kronis yang ditandai dengan pola pikir
yang tidak teratur, delusi, Halusinasi, perubahan yang tidak tepat serta
panca indra tanpa ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimulus eksteren: persepsi palsu
82
E. Instrument Penelitian
1. Kuesioner (Angket)
menanyakan data yang telah tersedia dalam format, lalu dicatat secara rinci
jawaban yang telah diberikan oleh Klien, atau orang terdekat Klien (keluarga)
seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang mengerti dan dekat dengan
Klien, dari catatan Klien (wawancara atau rekam medis Klien) yang
atau stop-watch.
Alat ukur lain yang membantu dalam penelitian adalah berupa alat
tulis menulis.
Pada metode ini peneliti hanya mengamati mencatat apa yang terjadi.
83
2. Wawancara terstruktur
berkualitas.
1. Lokasi Penelitian
Makassar.
2. Waktu Penelitian
Makassar.
membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini
dilakukan dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang
tersendiri. Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagian maupun
84
teks naratif. Kerahasiaan dari Klien dijamin dengan jalan menghamburkan
I. Etika Penelitian
(responden).
dengan data responden. Pada aspek ini peneliti tidak mencantumkan nama
responden pada kuesioner dan hanya diberikan kode atau nomor responden.
3. Confidentiality (Kerahasian)
kerahasiaannya oleh peneliti. Pada aspek ini, data yang sudah terkumpul dari
respoden benar-benar milik pribadi sehingga hanya peneliti dan respon yang
mengetahuinya.
85
BAB IV
A. Hasil
merupakan Rumah Sakit Jiwa yang berada di Kota Makassar, Rumah Sakit
ini beralamat di Jl. Dg Pasewang No. 34, Maricaya selatan, Kota Makassar.
a. Pengkajian
1) Identitas Klien
Nama : Ny “M”
Umur : 44 Tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
RM : 113526
86
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn “A”
Umur : 47 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Saat di kaji Klien gelisah saat apa yang dilihat dan Klien
6) Factor Prediposisi
direhabilitasi
87
7) Fisik
a) Tanda-tanda vital
TD : mmHg
N : 85
S : 36,5C
P : 22
b) Ukur
TB : 163 cm
BB : 50 kg
d) Psikososial
(1) Genogram
? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
? ?
58 51 47 44
Keterangan :
88
: Umur Tidak Diketahui : Klien
? ?
Kesimpulan :
GII : Ayah dan Ibu Klien masih hidup namun Klien tidak mengingat
GIII : Klien anak bungsu/terakhir dari empat bersaudara dan tidak ada
dirinya
tahun
bersaudara
(c) Peran
dan keluarganya
89
(d) Ideal Diri
seperti suami, anak, tante dan orang tua seperti sedia kala
tante
masyarakat
(4) Spiritual
90
Klien mengatakan sering melaksanakan kegiatan beribadah
8) Status Mental
a) Penampilan
berpenampilan
b) Pembicaraan
c) Aktivitas Motorik
motoriknya
d) Alam Perasaan
e) Afek
91
Klien kooperatif selama wawancara
g) Persepsi
Halusinasi
dan di ikat/pasung
h) Proses Pikir
i) Isi Pikir
dan di ikat/pasung
j) Tingkat Kesadaran
Disorientasi :
k) Memori
92
Masalah Keperawatan : Tidak ada
m) Kemampuan Penliaian
besar atau buang air kecil secara mandiri ataupun mandi dengan
WITA sampai 16.00 WITA dan malam selama 10 jam mulai pukul
penggunaan obat secara mandiri karena sudah tahu obat apa saja
yang harus diminum seperti obat penenang dan dosisnya berapa kali
membersihkan.
93
Haloperidol yang membuat tidur malamnya lebih dari yang
normalnya
Maladaptif
dengan kelompok
b) Terapi Medik :
(1) Haloperidol
(2) Chlorpromazine
(3) Tryhexipenidol
b) Halusinasi Penglihatan
a) Halusinasi Penglihatan
94
c) Harga Diri Rendah
ikat/pasung
Rumah Sakit
keluarga
Tabel 4.1
Klasifikasi Data
Data Subjektif Data Objektif
1. 2.
1. Klien mengatakan melihat 1. Klien tampak ketakutan
95
seorang anak dipukul dan di 2. Klien tampak gelisah
ikat/pasung 3. Klien tampak sedih
2. Klien mengatakan pernah 4. Klien tampak kebingungan
mengkonsumsi narkoba 5. Klien tampak murung
sebelum masuk Rumah Sakit 6. Klien tampak menghayal
1. 2.
3. Klien mengatakan sering 7. Klien tampak kurang
didalam rumah sebelum bersemangat
masuk Rumah Sakit
4. Klien mengatakan malu
dengan dirinya karena sudah
jauh dari keluarga
96
Klien mengatakan pernah Perilaku Kekerasan
mengkonsumsi narkoba
DO :
Klien tampak gelisah
Gambar 4.1
Halusinasi Penglihatan
Resiko Tinggi Perilaku Kekerasan
Effect
3. Diagnosa Keperawatan
c. Isolasi Sosial
4. Intervensi
Tabel 4.3
Table Asuhan Keperawatan SAK Jiwa Gangguan Persepsi Sensori :
Halusinasi (Ade Herman Surya Direja, 2014)
N Dx.
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
o. Kep
1. 2. 3. 4. 5.
97
1. 1. Klien mampu : Setelah …x pertemuan, Sp 1p
4. Mengenali Klien 1. Bantu Klien mengenal
Halusinasi dapat menyebutkan : Halusinasi-nya (isi, waktu
yang dialam 1. Isi, waktu, frekuensi, terjadinya, frekuensi, situasi
situasi, pencetus, pencetus, perasaan
1. 2. 3. 4. 5.
5. Mengontrol perasaan saat terjadi Halusinasi)
halusinasiny 2. Mampu 2. Latih mengontrol halusinasi
a memperagakan cara dengan cara menghardik
6. Mengikuti dalam mengontrol Tahapan tindakannya meliputi
program Halusinasi Jelaskan cara menghardik
Pengobatan e. Peragakan cara
menghardik
Minta Klien
memperagakan ulang
f. Minta Klien
memperagakan ulang
g. Panatu penerapan cara
ini, beri pengakuan
perilaku Klien
h. Masukkan dalam jadwal
kegiatan Klien
1. 1. Sp 2p
Setelah …x pertemuan, 3. Evaluasi kegiatan yang lalu
Klien mampu : (Sp 1)
2. Menyebutkan kegiatan 4. Latih berbicara / bercakap
yang sudah dilakukan dengan orang lain saat
3. Memperagakan cara Halusinasi muncul
bercakap-cakap dengan 5. Masukkan dalam jadwal
orang lain kegiatan Klien
3. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 3p
Klien mampu : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu
1. Menyebutkan kegiatan (Sp1 dan Sp2)
yang sudah dilakukan 2. Latih kegiatan agar
2. Membuat jadwal Halusinasi tidak muncul
kegiatan sehari-hari dan Tahapannya :
mampu a. Jelaskan pentingnya
memperagakannya aktivitas yang teratur
untuk mengatasi
Halusinasi
b. Diskusikan aktivitas
yang biasa dilakukan
oleh Klien
c. Latih Klien melakukan
aktivitas
d. Susun jadwal aktivitas
sehari-hari
e. sesuai dengan aktivitas
yang telah dilatih (dari
98
bangun
1. 2. 3. 4. 5.
tidur sampai tidur
malam)
f. Pantau pelaksanaan
jadwal kegiatan, berikan
penguatan terhadap
perilaku Klien
4. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 4p
Klien mampu : 8. Evaluasi kegiatan yang lalu
3. Menyebutkan kegiatan (Sp1, Sp2 dan Sp 3)
yang sudah dilakukan 9. Tanyakan program
4. Menyebutkan manfaat pengobatan
dari program pengobatan 10. Jelaskan pentingnya
penggunaan obat pada
gangguan jiwa
4. Jelaskan akibat bila tidak
digunakan sesuai dengan
program
5. Jelaskan akibat bila putus
obat
6. Jelaskan pengobatan (5B)
7. Latih Klien minum obat
8. Masukkan dalam jadwal
harian Klien
99
5. 1. Keluarga mampu : Setelah …x pertemuan, Sp 1k
Merawat Klien keluarga mampu 1. Identifikasi masalah
dirumah dan menjelaskan tentang 2. keluarga dalam merawat
menjadi system Halusinasi Klien
pendukung yang 3. Jelaskan tentang halusinasi :
efektif untuk e. Pengertian Halusinasi
Klien f. Jenis Halusinasi yang
dialami Klien
g. Tanda dan gejala
Halusinasi
h. Cara merawat Klien
Halusinasi (cara
berkomunikasi,
pemberian obat dan
pemberian aktivitas
kepada Klien)
4. Sumber-sumber pelayanan
kesehatan yang bisa
dijangkau
1. 2. 3. 4. 5.
6. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 2k
keluarga mampu : 4. Evaluasi kemampuan (Sp1k)
3. Menyelesaikan kegiatan 5. Latih keluarga merawat
yang sudah dilakukan Klien
4. Memperagakan cara 6. RTL keluarga / jadwal
merawat Klien kluarga untuk merawat Klien
7. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 3k
keluarga mampu : 4. Evaluasi kemampuan (Sp1k)
2. Menyebutkan kegiatan 5. Latih keluarga merawat
yang sudah dilakukan Klien
3. Memperagakan cara 6. RTL keluarga / jadwal
merawat Klien serta kluarga untuk merawat Klien
mampu membuat RTL
8. 1. Setelah …x pertemuan, Sp 4k
keluarga mampu : 4. Evaluasi kemampuan
3. Menyebutkankegiat keluarga
an yang sudah di 5. Evaluasi kemampuan Klien
Lakukan 6. RTL keluarga
2. Melaksanakan b. Follow Up
Follow Up rujukan c. Rujukan
100
Tabel 4.4
Hari/ D
No. Jam Implementasi/Hasil
Tanggal x
1. 2. 3. 4. 5.
1. Kamis I 09.45 Sp1p
21/03/2019 WITA 1. Membantu Klien mengenal Halusinasi-nya (isi, waktu
terjadinya, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat terjadi
Halusinasi)
Hasil :
P : “Apakah Ibu melihat sesuatu? Seperti apa wujudnya?”
K : “Saya melihat seorang anak yang dipukul dan di
ikat/pasung”
P : “Kapan wujud itu muncul?”
1. 2. 3. 4. 5.
2. K : “Muncul pada malam hari, muncul juga di pagi hari”
P : “Apa yang ibu rasakan saat wujud itu muncul?”
K : “Saya merasa ketakutan, gelisah, sedih
101
K : “Iya Pak Mantri”
102
K : “Iya ada Pak Mantri”
1. 2. 3. 4. 5.
Jum’at I 09.27 4. Menjelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai dengan
22/03/2019 WITA program
Hasil :
P : “Kalau Ibu jarang minum obat, penyakit Ibu akan
muncul lagi. Itu akan mengganggu Ibu, jadi harus selalu
minum obat saat perawat ruangan memberikan obat ya
Bu”
K : “ Iya ada Pak Mantri”
6. Catatan Perkembangan
Tabel 4.5
103
Hari/ D
No. Jam Evaluasi/SOAP
Tanggal x
1. 2. 3. 4. 5.
1. Kamis I 09.47 S = Klien mengataka Halusinasi-nya sering muncul
WITA O = Klien tampak ketakutan
1. 2. 3. 4. 5.
2. 21/03/2019 A = Masalah belum teratasi 1 dan 2
P = Lanjutkan Sp1p
1. Membantu Klien mengenal Halusinasi-nya (isi, waktu
terjadinya, frekuensi, situasi pencetus, perasaan saat
terjadi Halusinasi)
2. Melatih mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
Tahapan tindakannya meliputi :
a. Menjelaskan cara menghardik
b. Memperagakan cara menghardik
c. Meminta Klien memperagakan ulang
d. Memantau penerapan cara ini, beri pengakuan
perilaku Klien
e. Masukkan dalam jadwal kegiatan Klien
104
4. Jum’at I 09.30 S = - Klien mengatakan telah lakukan menghardik dan bercakap-
22/03/2019 WITA cakap
- Klien mengatakan Halusinasi-nya kadang muncul
O = Klien tampak mengikuti arahan
A = Masalah belum teratasi 1 dan 2
P = Lanjutkan Sp3p
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 dan Sp2)
2. Melatih kegiatan agar Halusinasi tidak muncul
Tahapannya :
a. Menjelaskan pentingnya aktivitas yang teratur
untuk mengatasi Halusinasi
b. Mendiskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh
Klien
Melatih Klien melakukan aktivitas
c. Menyusun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai
dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun
tidur sampaitidur malam)
d. Memantau pelaksanaan jadwal kegiatan, berikan
penguatan terhadap perilaku Klien
1. 2. 3. 4. 5.
5. Jum’at I 09.31 S = - Klien mengatakan telah lakukan menghardik,
22/03/2019 WITA bercakap-cakap, kegiatan harian
- Klien mengatakan Halusinasi-nya kadang muncul
O = Klien tampak mengikuti arahan
A = Masalah belum teratasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8
P = Lanjutkan Sp4p
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (Sp1, Sp2 dan Sp 3)
2. Menanyakan program pengobatan
3. Menjelaskan pentingnya penggunaan obat pada
Gangguan Jiwa
4. Menjelaskan akibat bila tidak digunakan sesuai dengan
program
5. Menjelaskan akibat bila putus obat
6. Menjelaskan pengobata
(5B)
7. Melatih Klien minum obat
8. Memasukkan dalam jadwal harian Klien
B. Pembahasan
1. Pengkajian
105
Berdasarkan tinjauan teoritis menurut Lilik Ma’rifatul Azizah, 2016
sebagai berikut :
d. Disorientasi
h. Menarik diri
j. Sering melamun
pada Klien Ny “M” bahwa terdapat data yang tidak sesuai dengan teori yaitu :
106
a. Pada teori didapatkan bahwa Klien yang dengan diagnosa keperawatan
Halusinasi sering menarik diri, tidak mau berbaur dengan orang lain
(Isolasi sosial). Data tersebut pada kasus tidak ditemukan dimana Klien
b. Pada teori Klien tampak mondar mandir dalam ruangan, namun pada
sama sekali. Klien dapat diajak berbicara dan dapat membina hubungan saling
percaya.
2. Diagnosis
c. Isolasi sosial
107
Kesenjangan yang ditemukan oleh penulis pada saat menyusun
yang ditemukan pada Ny “M” yang ada pada teori yaitu diagnosa ke-3; Isolasi
sosial. Diagnosa Keperawatan ini tidak di tegakkan karena kondisi Klien tidak
3. Intervensi
Sp1 P
2) Peragakan caramenghardik
Sp 2p
108
c. Masukkan dalam jadwal kegiatan Klien
Sp 3p
Tahapannya :
5) sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun tidur sampai
tidur malam
perilaku Klien
Sp 4p
Sp 1k
109
a. Identifikasi masalah keluarga dalam merawat Klien
1) Pengertian Halusinasi
Sp 4k
a. Evaluasi kemampuankeluarga
c. RTL keluarga
1) Follow Up
2) Rujukan
d. Implementasi
keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi Klien saat ini.
110
ada. Tetapi dalam pelaksanaanya, Implementasi yang dapat dilakukan yaitu ;
Sp1 P
Sp 2p
Sp 3p
Tahapannya :
111
c. Latih Klien melakukan aktivitas
e. Sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih (dari bangun tidur sampai
tidur malam
perilaku Klien
Sp 4p
Sp 1k
a. Pengertian Halusinasi
112
3. Sumber-sumber Pelayanan Kesehatan yang bisa dijangkau
Sp 2k
Sp 3k
Sp 4k
3. RTL keluarga
a. Follow Up
b. Rujukan
5. Evaluasi
Sakit
113
c. Klien mengatakan sering didalam rumah sebelum masuk Rumah Sakit
d. Klien mengatakan malu dengan dirinya karena sudah jauh dari keluarga
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan Panca Indra tanpa ada rangsangan dari
luar. Suatu penghayatan yang dialami suatu persepsi melalui Panca Indra tanpa
Keliat dalam Amin Huda Nurarif (2015). Halusinasi adalah suatu gejala
gangguan jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi;
114
Pada BAB ini penulis akan menjabarkan beberapa kesimpulan mengenai
pengkajian.
B. Saran
115
2. Kepada Instansi Rumah Sakit/Staf kiranya senantiasa menambah fasilitas dan
116
117