Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Klinik (PKK) Mata Kuliah
Keperawatan Anak
Disusun Oleh:
GIGIG PRIANTO
(A12019041)
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : A12019041
Judul :
Telah disahkan :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
A. PENGERTIAN..................................................................................................4
B. ETIOLOGI........................................................................................................4
C. BATASAN KARAKTERISTIK.......................................................................5
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG.....................................................................5
E. MANIFESTASI KLINIS..................................................................................6
F. PATOFISIOLOGI ...........................................................................................6
G. PATHWAY KEPERAWATAN......................................................................7
H. MASALAH KEPERAWATAN LAIN DAN PENGERTIAN.......................8
I. INTERVENSI KEPERAWATAN...................................................................9
BAB II TINJAUAN KASUS.......................................................................................11
A. PENGKAJIAN................................................................................................11
B. ANALISA DATA ............................................................................................18
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................19
D. INTERVENSI KEPERAWATAN.................................................................19
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..........................................................22
F. EVALUASI KEPERAWATAN.....................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................24
BAB1
LAPORAN PENDAULUAN
A. Pengertian
Hipertermia adalah suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena kegagalan
termogulasi. (SDKI,2017)
Kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Bila anak sering
kejang, utamanya dibawah 6 bulan, kemungkinan mengalami epilepsy (Airlangga
Univercity Press (AUP), 2015 dalam Marwan, 2017).
B. Etiologi
Hipertermi dapat disebebkan karena gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan
terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat ini
dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat ainnya. Terutama toksin polisakarida, yang
dilepas oleh bakteri toksik/ pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat
menyebabkan demam seama keadaan sakit.
C. Batasan Karakteristik
1. Apneu
2. Gelisah
3. Hipotensi
4. Kejang
6. Takikardia
7. Takipnea
8. Vasodilatasi
D. Pemeriksaan Penungjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam,
tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau
keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi disertai demam. Pemeriksaan
laboratorium yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer, elektrolit, gula darah
dan urinalisis (Saharso et al., 2015). Selain itu, glukosa darah harus diukur jika
kejang lebih lama dari 15 menit dalam durasi atau yang sedang berlangsung ketika
pasien dinilai (Farrell dan Goldman, 2017).
b. Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala)
Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti computed tomography scan (CT-
scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) jarang sekali dikerjakan dan
dilakukan jika ada indikasi seperti kelainan neurologis fokal yang menetap
(hemiparesis) atau kemungkinan adanya lesi struktural di otak (mikrosefali,
spastisitas), terdapat tanda peningkatan tekanan intrakranial (kesadaran menurun,
muntah berulang, UUB membonjol, paresis nervus VI, edema papil) (Saharso et
al., 2013).
E. Manifestasi Klinis
1. Gejala dan Tanda Mayor
- Suhu tubuh diatas ninal normal
2. Gejala dan Tanda Minor
- Kulit merah
- Kejang
- Takikardia
- Takipnea
- Kulit terasa hangat
F. Patofisiologi
Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama
pirogen.Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua
yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien.Contoh dari
pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksinatau mikroorganisme
seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang
dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen
yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien.
Contoh dari pirogen endogen antara lain IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN.Sumber dari
pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit, neutrofil,dan limfosit walaupun
sel lain juga dapat mengeluarkan pirogen endogen jika terstimulasi (Dinarello &
Gelfand, 2015)
Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang endotelium
hipotalamus untuk membentuk prostaglandin .Prostaglandin yang terbentuk kemudian
akan meningkatkan patokantermostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamu
s akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga
ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil,
vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti memakai selimut. Sehingga akan
terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada
akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut
G. Pathway Keperawatan
Infeksi ekstrakranial : suhu tubuh naik
kejang
Resiko Kejang
berulang Aktifitas otot
meningkat
Metabolisme
Kurang informasi meningkat
pengobatan perawatan
Hipertermi
G. Fokus Pengkajian
H. Diagnosa Keperawatan
I. INTERVENSI KEPERAWATAN
BAB II
TINJAUAN KASUS
No RM :102644
Nama
: An.A
Pasien
PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT INAP ANAK
Jenis : Laki laki
Kelamin
Waktu Pemeriksaan:
2 januari 2022
Tanggal Masuk Rumah Ruangan : A.R Fakhrudin
Sakit: 1 januari 2022 Jam : 14..00 WIB
Jam :11.15
I. PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA (Saat pengkajian)
Riwayat penyakit sekarang: (Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini)
Klien datang dengan melalui IGD pada tanggal 1 januari 2021 jam 11.15 dengan keluhan dirumah anak
kejang 1 kali, disertai dengan demam dengan suhu 37,8Oc.Saat pengkajian pada tanggal 2 januari 2022
klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara menurunkan demam anaknya yang tinggi , ibu klien tam
bingung dan khawatir dengan anaknya.Dari pemeriksaan fisik didapatkan data pasien tampak pucat, lem
konjungtiva anemis, BB: 15 Kg, Nadi: 101 kali per menit, Suhu: 37,8 OC, Pernafasan 20 kali per menit. Ak
hangat, thoraks simetris. Anak nampak rewel.
ALERGI / REAKSI
RIWAYAT
B.KELAHIRAN
Usia kehamilan : - Minggu Berat badan lahir : - Panjang badan lahir : -
Persalinan :Spontan SC Forcep Vakum Ekstraksi
Menangis : Ya Tidak
Riwayat kuning : Ya Tidak
C
. RIWAYAT IMUNISASI DASAR
Lengkap : BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, Campak Tidak pernah
Tidak lengkap, sebutkan yang belum ……………………………………………………
DRIWAYAT
. KELUARGA
Ibu : Ny. M Umur : 35 Bangsa : Indonesia Kesehatan : Baik
Ayah: Tn. K Umur : 38 Bangsa : Indonesia Kesehatan : Baik
Anak anak lain :
RIWAYAT KESEHATAN
E.
Pernah dirawat : Tidak Ya,
Kapan................................ Diagnosis : Kejang Demam
Apakah terpasang alat implant: Tidak Ya, sebutkan:
Apakah ada riwayat dalam keluarga (ayah / ibu dan kakek / nenek) memiliki penyakit Mayor:
Tidak
Ya,Asma/ DM/ Cardiovascular/Kanker/Thalasemia/Lain-
lain........................... (lingkari penyakit yang sesuai)
F.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG (Diisi dengan melampirkan form Denver/DDST atau KPSP
GRIWAYAT
. PSIKOSOSIAL
Status Psikologi :
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan bunuh diri lain lain,
Sebutkan ...........................
....
Status Sosial :
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga : baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah / Apartemen / Panti /
Lainnya ...................................................................................
H. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah:......../...... mmHg Nadi : .101 x/mnt , Pernafasan: 20x / menit , Suhu
: 37,8°C
Neurologi
Kesadaran : kompos mentis / apatis / somnolen / sopor / coma (lingkari yang sesuai )
Pernafasan
Irama : Regular Irregular
Retraksi dada : Tidak ada Ada
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan..............................
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan ......................
Suara nafas : Normal Tidak normal, sebutkan : ……………
Nafas Cuping Hidung : Tidak ada Ada
Sianosis : Tidak ada Ada
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB Mask (lingkari yang sesuai) O2 1 L/mn
Ventilator, setting ................................................................................................................
Sirkulasi
Intensitas nadi : Kuat □ Lemah □Bounding CRT : < 3detik □> 3 detik
Gastrointestinal
Defekasi
Pengeluaran : Anus □ Stoma, sebutkan ………
: 1x : ............................ :.....................................................
Frekuensi
sehari .... Konsistensi ...........
Karakteristik Feses : Padat lunak □ □ Terdapat darah □ Lain
Normal Hijau □ Dempul lain ..................................
Urin
□
Pengeluaran : Spontan □ Kateter urine Cystostomy
....................................
....................................
Kelainan : Tidak ada □ Ada, sebutkan ................
: ....
......
......
Diuresis .... ml/jam
Integumen
Muskuloskeletal
Kelainan
Tulang : Tidak Ada □ Ada, sebutkan ………………………………………..………
Gerakan
anak : Bebas □ Terbatas
Genetalia
I. SKRINING
NYERI
1. Adakah rasa nyeri
Tidak Ya
5. Nyeri mempengaruhi :
Tidur Aktifitas fisik Konsentrasi
Emosi Nafsu makan Tidur
J. SKRINING GIZI
TinggiBadan : 75 cm BeratBadan : 11kg LingkarKepala : 32 cm
SKRINING GIZI ANAK USIA 1 BULAN – 18 TAHUN(MODIFIKASI
STRONG – KIDS)
Jawab
No Pertanyaan an
otot lengan dan paha tipis, iga gambang, perut kempes, bokong
tipis dan kisut)
Total Skor
0
Wajah Dismorfik
Diare persisten (≥2 minggu) Infeksi HIV (aneh)
Paru : Pneumonia,
Asma, dll
Rencana operasi
Hati : Hepatitis, dll Trauma mayor
Ginjal : GGA, Obesita
GNA, dll Konstipasi berulang s
Gagal Tumbuh (Ukuran endek &
Mungil)
Skor 0 (risiko malnutrisi kecil)lapor ke
DPJP
Skor: 1-3 (berisiko malnutrisi sedang) laporkan ke
DPJP
dan disarankan
Jika skor : 4-5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan
untuk dirujuk ke Poliklinik Gizi
STATUS
K. FUNGSIONAL
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA
HUMPTY DUMPTY)
Nilai
Parameter Kriteria Skor Skor
Dibawah 3
Umur tahun 4
3-7 tahun 3
3
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Total
17
L. KEBUTUHAN
EDUKASI
Hambatan pembelajaran : Tidak ada
Pendengaran Lain-lain
Penglihatan Kognitif
Budaya/kepercayaan Emosi
Bahasa Motivasi
Edukasi yang diperlukan :
N. PEMERIKSAAN PENUNJANG
IMUNOSEROLOGI
O. TERAPI
ANALISA DATA
masih demam
DO:
S: 37,80C
DO:
INTERVENSI
No
SLKI SIKI RASIONAL
Dx
a. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit intravena.
2. Setelah dilakukan tindakan Edukasi Manajemen
keperawatan selama 2x24 Demam (I.12390)
- Agar mengeatahui cara
jam diharapkan Defisit
Observasi penanganan jika suhu
Pengetahuan b.d Kurang
tubuh melebihi normal
Terpapar Informasi pada b. Identifikasi kesiapan
- Untuk meningkatkan
pasien dapat menurun suhu tubuh yang
pemahaman keluarga
dengan kriteria hasil : lebih dari normal
klien
Terapeutik
Tingkat Pengetahuan - Untuk mempermudah
(L.12111) a. Sediakan materi dan melakukan penkes
media pendidikan kepada keluarga klien
1.Perilaku sesuai anjuran
kesehatan - Untuk mengetahui
meningkat
sejauh mana
2.Verbalisasi minat dalam b. Jadwalkan
pemahaman klien
belajar meningkat pendidikan kesehatan
setelah diberikan
sesuai kesepakatan
3.Kemampuan menjelaskan penkes tentang
pengetahuan tentang suatu c. Berikan kesempatan manajemen demam
otpik dapat meningkat untuk bertanya tersebut
- Agar keluarga klien
Edukasi
mengetahui cara
g. Jelaskan cara pengkuran ttv
mengukur suhu - Salah satu cara untuk
tubuh,nadi,pernafasa meminimalkan
n dan tekanan darah hipertermi
pasien - Untuk mencegah
h. Anjurkan dehidrasi akibat
menggunakan hipertermi
pakaian yang
menyerap keringat
i. Anjurkan intake yang
adekuat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
O : Klien tampak
terpasang infus D5 ½ 10
tpm
O: Klien tampak
diberikan obat
paracetamol melalui iv
bolus
4 15.00 WIB Menganjurkan ibu klien untuk S : ibu klien mengatakan Herlina
melakukan kompres hangat atau mau diajarkan
TWS pada bagian lipatan axilia, melakukan kompres
selangkangan dan paha
O : Klien tampak
dikompres
O:
Suhu tubuh 37,10C.
RR : 22x/menit
N : 120x/menit
O : Terpasang infus D5
½ 10 tpm
O:
S : 36,5 C
N : 100x/menit
RR : 20x/menit
EVALUASI
- KU : Baik
- S : 35,5 C
- N : 100x/menit
- RR : 20x/menit
A:
Termoregulasi (L.14134)
1. Suhu Tubuh membaik
2. Suhu kukit membaik
3. Pucat menurun
P:
- Hentikan intervensi
2. S: Herlina
A:
- Masalah teratasi
P:
- Hentikan intervensi
DAFTAR PUSTAKA
PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik Edisi 1. 1 ed. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia
SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi
dan indikator diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta: DPPP
Nuraruf .A.H. dan Kusuma. H (2015) APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 2. Jogjakarta: MediAction.
Heater, dkk 2018. NANDA – 1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. 2018-
2020. Jakarta. EGC