Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN MASALAH KPERAWATAN


UTAMA HIPERTERMI PADA PASIEN KEJANG DEMAM DI RUANG
FAKHRUDIN RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Klinik (PKK) Mata Kuliah
Keperawatan Anak

Disusun Oleh:

GIGIG PRIANTO

(A12019041)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan ini telah diajukan oleh :

Nama : Gigih prianto

Nim : A12019041

Prodi : Keperawatan Program Sarjana

Judul :

“ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN MASALAH KPERAWATAN


UTAMA : HIPERTERMI PADA PASIEN KEJANG DEMAM DI RUANG
FAKHRUDIN RS PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG”

Telah disahkan :

Hari :

Tanggal :

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Mahasiswa

Ida Sri Setyani S.kep.,Ns Gigih prianto

Pembimbing Akademik

Ning Ismawati, M.Kep


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................1

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN.........................................................................4

A. PENGERTIAN..................................................................................................4
B. ETIOLOGI........................................................................................................4
C. BATASAN KARAKTERISTIK.......................................................................5
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG.....................................................................5
E. MANIFESTASI KLINIS..................................................................................6
F. PATOFISIOLOGI ...........................................................................................6
G. PATHWAY KEPERAWATAN......................................................................7
H. MASALAH KEPERAWATAN LAIN DAN PENGERTIAN.......................8
I. INTERVENSI KEPERAWATAN...................................................................9
BAB II TINJAUAN KASUS.......................................................................................11

A. PENGKAJIAN................................................................................................11
B. ANALISA DATA ............................................................................................18
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN....................................................................19
D. INTERVENSI KEPERAWATAN.................................................................19
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN..........................................................22
F. EVALUASI KEPERAWATAN.....................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................24

BAB1
LAPORAN PENDAULUAN
A. Pengertian

Hipertermia adalah ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas maupun


mengurangi produksi panas akibat peningkatan suhu tubuh. (Ribek et al., 2018).

Hipertermia adalah suhu inti tubuh diatas kisaran normal diurnal karena kegagalan
termogulasi. (SDKI,2017)

Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan


ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan panas ataupun mengurangi
produksi panas. Hipertermi terjadi karena adanya ketidakmampuan mekanisme
kehilangan panas untuk mengimbangi produksi panas yang berlebihan sehingga
terjadi peningkatan suhu tubuh.Hipertermi tidak berbahaya jika dibawah 39 oC.
Selain adanya tanda klinis, penentuan hipertermi juga didasarkan pada
pembacaan suhu pada waktu yang berbeda dalam satu hari dan dibandingkan
dengan nilai normal individu tersebut (Potter & Perry,.2010).

Kejang demam terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Bila anak sering
kejang, utamanya dibawah 6 bulan, kemungkinan mengalami epilepsy (Airlangga
Univercity Press (AUP), 2015 dalam Marwan, 2017).

B. Etiologi

Hipertermi dapat disebebkan karena gangguan otak atau akibat bahan toksik yang
mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan
terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat ini
dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat ainnya. Terutama toksin polisakarida, yang
dilepas oleh bakteri toksik/ pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat
menyebabkan demam seama keadaan sakit.

C. Batasan Karakteristik

1. Apneu

2. Gelisah

3. Hipotensi
4. Kejang

5. Kulit terasa hangat

6. Takikardia

7. Takipnea

8. Vasodilatasi

D. Pemeriksaan Penungjang

a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan ini tidak dikerjakan secara rutin pada kejang demam,
tetapi dapat dikerjakan untuk mengevaluasi sumber infeksi penyebab demam, atau
keadaan lain misalnya gastroenteritis dehidrasi disertai demam. Pemeriksaan
laboratorium yang dapat dikerjakan misalnya darah perifer, elektrolit, gula darah
dan urinalisis (Saharso et al., 2015). Selain itu, glukosa darah harus diukur jika
kejang lebih lama dari 15 menit dalam durasi atau yang sedang berlangsung ketika
pasien dinilai (Farrell dan Goldman, 2017).
b. Pencitraan (CT-Scan atau MRI kepala)
Foto X-ray kepala dan pencitraan seperti computed tomography scan (CT-
scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) jarang sekali dikerjakan dan
dilakukan jika ada indikasi seperti kelainan neurologis fokal yang menetap
(hemiparesis) atau kemungkinan adanya lesi struktural di otak (mikrosefali,
spastisitas), terdapat tanda peningkatan tekanan intrakranial (kesadaran menurun,
muntah berulang, UUB membonjol, paresis nervus VI, edema papil) (Saharso et
al., 2013).

E. Manifestasi Klinis
1. Gejala dan Tanda Mayor
- Suhu tubuh diatas ninal normal
2. Gejala dan Tanda Minor
- Kulit merah
- Kejang
- Takikardia
- Takipnea
- Kulit terasa hangat
F. Patofisiologi
Demam terjadi karena adanya suatu zat yang dikenal dengan nama
pirogen.Pirogen adalah zat yang dapat menyebabkan demam. Pirogen terbagi dua
yaitu pirogen eksogen adalah pirogen yang berasal dari luar tubuh pasien.Contoh dari
pirogen eksogen adalah produk mikroorganisme seperti toksinatau mikroorganisme
seutuhnya. Salah satu pirogen eksogen klasik adalah endotoksin lipopolisakarida yang
dihasilkan oleh bakteri gram negatif. Jenis lain dari pirogen adalah pirogen endogen
yang merupakan pirogen yang berasal dari dalam tubuh pasien. 
Contoh dari pirogen endogen antara lain IL-1, IL-6, TNF-α, dan IFN.Sumber dari
pirogen endogen ini pada umumnya adalah monosit, neutrofil,dan limfosit walaupun
sel lain juga dapat mengeluarkan pirogen endogen jika terstimulasi (Dinarello &
Gelfand, 2015)
Pirogen eksogen dan pirogen endogen akan merangsang endotelium
hipotalamus untuk membentuk prostaglandin .Prostaglandin yang terbentuk kemudian 
akan meningkatkan patokantermostat di pusat termoregulasi hipotalamus. Hipotalamu
s akan menganggap suhu sekarang lebih rendah dari suhu patokan yang baru sehingga
ini memicu mekanisme-mekanisme untuk meningkatkan panas antara lain menggigil,
vasokonstriksi kulit dan mekanisme volunter seperti memakai selimut. Sehingga akan
terjadi peningkatan produksi panas dan penurunan pengurangan panas yang pada
akhirnya akan menyebabkan suhu tubuh naik ke patokan yang baru tersebut

G. Pathway Keperawatan
Infeksi ekstrakranial : suhu tubuh naik

Gangguan keseimbangan membran sel neuron

Difusi Na dan Ca berlebih

kejang

Resiko Kejang
berulang Aktifitas otot
meningkat

Metabolisme
Kurang informasi meningkat
pengobatan perawatan

88888 Suhu tubuh


Defisit
Pengetahuan meningkat

Hipertermi

G. Fokus Pengkajian

Dalam kasus pasien kejang demam focus pengkajian yaitu:

1. Observasi suhu tubuh


2. Kejangnya dan gambar kejadiannya.
Setiap episode kejang mempunyai karakteristik yang berbeda, misal ada yang
halusinasi, motor efek seperti bola mata, harus didokumentasikan termasuk waktu
kejang dan dimulai dan lamanya kejang berlangsung.
3. Riwayat penyakit
4. Aktifitas/ Istirahat: Keletihan, kelemahan umum, perubahan tonus/ kekuatan otot
5. Sirkulasi: peningkatan nadi, sianosis, tanda vital tidak normal
6. Intregitas Ego: stressor eksterna/ interna yang berhubungan dengan keadaan dan atau
penanganan, peka rangsnagan
7. Eliminasi: peningkatan tekanan kandung kemih
8. Makanan/ cairan: sensifitas terhadap makanan, mual dan muntah yang berhubungan
dengan aktifitas kejang
9. Neurosensor: aktifitas kejang berulang, riwayat trauma kepala dan infeksi serebral
10. Riwayat jatuh/ trauma

H. Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi b.d proses penyakit (D.0130)


2. Defisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi (D.0111)

I. INTERVENSI KEPERAWATAN

SLKI SIKI Rasional


Setelah dilakukan tindakan Manajemen - Untuk
keperawatan selama 2x24 hipertermia I.15506 mengetahui
jam diharapkan Observasi penyebab

Termoregulasi dapat a. Identifikasi penyebab hipertermia

membaik dengan kriteria hipertermia (mis. - Untuk


Dehidrasi,terpapar memantau suhu
hasil:
lingkungan pasien
Termoregulasi (L.14134)
panas,penggunaan - Untuk
1. Menggigil menurun
incubator). memantau
2. Kulit merah menurun
b. Monitor suhu tubuh pengeluaran
3. Kejang menurun
Monitor pengeluaran urine
4. Akrosianosis menurun
urin. - Agar
5. Konsumsi oksigen
Terapeutik menyediakan
menurun a. Sediakan linkungan lingkungan
6. Piloereksi menurun yang dingin. yang dingin
7. Vasokonstriksi perifer b. Longgarkan atau - Untuk
menurun lepaskan pakaian. membebaskan
8. Kutis memorata menurun c. Berikan cairan oral. serkulasi udara
9. Pucat menurun d. Basahi dan kipasi - Untuk
10. Takikardi menurun permukaan tubuh. memenuhi
11. Takipnea menurun e. Lakukan pendinginan kebutuhan
12. Bradikardi menurun eksternal(mis. Selimut cairan pada
13. Dasar kuku sianotik hipotermia atau pasien.
menurun kompres dingin pada

14. Hipoksia menurun dahi, leher, dada,


abdomen,aksilla)
15. Suhu kulit menurun
16. Kadar glukosa darah
Edukasi
menurun
Anjurkan tirah baring
17. Pengisian kapiler menurun
18. Ventilasi menurun
Kolaborasi
19. Tekanan darah menurun
Kolaborasikan pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu.
Setelah dilakukan tindakan Edukasi Manajemen - Agar mengeatahui
keperawatan selama 2 x 24 Demam (I.12390) cara penanganan jia
jam diharapkan Tingkat Observasi suhu tubuh

Pengetahuan meningkat a. Identifikasi kesiapan melebihi normal

dengan kriteria hasil: suhu tubuh yang lebih - Untuk


dari normal meningkatkan
Tingkat Pengetahuan
Terapeutik pemahaman
(L.12111)
a. Sediakan materi dan keluarga klien
1.Perilaku sesuai anjuran
media pendidikan - Untuk
meningkat
kesehatan mempermudah
2.Verbalisasi minat dalam
b. Jadwalkan pendidikan melakukan penkes
belajar meningkat
kesehatan sesuai kepada keluarga
3.Kemampuan menjelaskan
kesepakatan klien
pengetahuan tentang
c. Berikan kesempatan - Untuk mengetahui
suatutpik dapat meningkat
untuk bertanya sejauh mana
4.Kemampuan
pemahaman klien
menggambarkan pengalaman
setelah diberikan
sebelumnya yang sesuai
Edukasi penkes tentang
dengan topic dapat meningkat
a. Jelaskan cara manajemen demam
5.Perilaku sesuai dengn
mengukur suhu tersebut
pengetahuan meningkat tubuh,nadi,pernafasan - Agar keluarga klien
6.Pertanyaan tentang dan tekanan darah mengetahui cara
masalah yang dihadapi pasien pengkuran ttv

menurun b. Aanjurkan - Salah satu cara

7.Persepsi yang keliru menggunakan selimut untuk


hipotermia sesuai meminimalkan
terhadap masalah
kebutuhan hipertermi
8.Menjalani pemeriksaan
c. Anjurkan - Untuk mencegah
yang tidak tepat
menggunakan pakaian dehidrasi akibat
yang menyerap hipertermi
keringat
d. Anjurkan intake yang
adekuat
e. Ajarkan cara
memonitor intake dan
output cairan
f. Anjurkan pemberian
analgetik,jika perlu

BAB II
TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

No RM :102644
Nama
: An.A
Pasien
PENGKAJIAN AWAL PASIEN RAWAT INAP ANAK
Jenis : Laki laki
Kelamin

: 17 januari 2017 5 tahun


(Dilengkapi dalam waktu 24 jam pertama pasien masuk Tgl bulan12
ruang rawat) Lahir/Usia hari

Waktu Pemeriksaan:
2 januari 2022
Tanggal Masuk Rumah Ruangan : A.R Fakhrudin
Sakit: 1 januari 2022 Jam : 14..00 WIB
Jam :11.15

I. PENGKAJIAN
KEPERAWATAN
A. KELUHAN UTAMA (Saat pengkajian)

Ibu klien mengatakan anaknya demam

Riwayat penyakit sekarang: (Secara Kronologis mulai awal sakit hingga saat ini)
Klien datang dengan melalui IGD pada tanggal 1 januari 2021 jam 11.15 dengan keluhan dirumah anak
kejang 1 kali, disertai dengan demam dengan suhu 37,8Oc.Saat pengkajian pada tanggal 2 januari 2022
klien mengatakan tidak tahu bagaimana cara menurunkan demam anaknya yang tinggi , ibu klien tam
bingung dan khawatir dengan anaknya.Dari pemeriksaan fisik didapatkan data pasien tampak pucat, lem
konjungtiva anemis, BB: 15 Kg, Nadi: 101 kali per menit, Suhu: 37,8 OC, Pernafasan 20 kali per menit. Ak
hangat, thoraks simetris. Anak nampak rewel.

ALERGI / REAKSI

Tidak ada alergi 


Alergi Obat, sebutkan ……………………………… Reaksi
……………….……………......
Reaksi
Alergi makanan, sebutkan …………………………
……………………..... …… ….
Reaksi .
Alergi lainnya, sebutkan …………………………
…………………….... ….….. …
Tidak
diketahui

RIWAYAT
B.KELAHIRAN
Usia kehamilan : - Minggu Berat badan lahir : - Panjang badan lahir : -
Persalinan :Spontan SC  Forcep  Vakum Ekstraksi
Menangis : Ya Tidak
Riwayat kuning : Ya  Tidak

C
. RIWAYAT IMUNISASI DASAR

Lengkap : BCG, DPT, Hepatitis B, Polio, Campak Tidak pernah

Tidak lengkap, sebutkan yang belum ……………………………………………………
DRIWAYAT
. KELUARGA
Ibu : Ny. M Umur : 35 Bangsa : Indonesia Kesehatan : Baik
Ayah: Tn. K Umur : 38 Bangsa : Indonesia Kesehatan : Baik
Anak anak lain :

RIWAYAT KESEHATAN
E.
Pernah dirawat :  Tidak Ya,
Kapan................................ Diagnosis : Kejang Demam
Apakah terpasang alat implant: Tidak  Ya, sebutkan:
Apakah ada riwayat dalam keluarga (ayah / ibu dan kakek / nenek) memiliki penyakit Mayor:
Tidak 
Ya,Asma/ DM/ Cardiovascular/Kanker/Thalasemia/Lain-
lain........................... (lingkari penyakit yang sesuai)

F.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG (Diisi dengan melampirkan form Denver/DDST atau KPSP
GRIWAYAT
. PSIKOSOSIAL
Status Psikologi :
 Cemas  Takut  Marah  Sedih  Kecenderungan bunuh diri  lain lain,
Sebutkan ...........................
....
Status Sosial :
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga : baik  tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah / Apartemen / Panti /
Lainnya ...................................................................................

H. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan Darah:......../...... mmHg Nadi : .101 x/mnt , Pernafasan: 20x / menit , Suhu
: 37,8°C

Neurologi

Kesadaran : kompos mentis / apatis / somnolen / sopor / coma (lingkari yang sesuai )

Gangguan neurologis :  Tidak ada □ Ada, sebutkan


……………………………………………………………..……..

 Pernafasan
Irama :  Regular  Irregular
Retraksi dada :  Tidak ada  Ada
Bentuk dada :  Normal  Tidak normal, sebutkan..............................
Pola nafas :  Normal  Tidak normal, sebutkan ......................
Suara nafas :  Normal  Tidak normal, sebutkan : ……………
Nafas Cuping Hidung :  Tidak ada  Ada
Sianosis :  Tidak ada  Ada
Alat bantu nafas :  Spontan  Kanul/RB Mask/NRB Mask (lingkari yang sesuai) O2 1 L/mn
Ventilator, setting ................................................................................................................

Sirkulasi

Sianosis :  Tidak ada □ Ada Edema : □ Tidak ada  Ada

Pucat : □ Tidak ada  Ada Akral :  Hangat □ Dingin

Intensitas nadi :  Kuat □ Lemah □Bounding CRT :  < 3detik □> 3 detik

Irama nadi :  Reguler □ Irreguler Clubbing finger : □ Tidak ada□ Ada

 Gastrointestinal

□ Labio / Palatoschizis □ Perdarahan gusi □ Lain-lain


……………………………………….………
Muntah : □ Ya Tidak Nyeri uluhati : Tidak ada □ Ada
Mual : □ Ya Tidak Ascites :  Tidak ada □ Ada
Peristaltik
Usus : ........x/menit Lingkar perut : 45 cm

Eliminasi

Defekasi
Pengeluaran :  Anus □ Stoma, sebutkan ………
: 1x : ............................ :.....................................................
Frekuensi
sehari .... Konsistensi ...........
Karakteristik Feses :  Padat lunak □ □ Terdapat darah □ Lain
 Normal Hijau □ Dempul lain ..................................
Urin

Pengeluaran :  Spontan □ Kateter urine Cystostomy
....................................
....................................
Kelainan : Tidak ada □ Ada, sebutkan ................
: ....
......
......
Diuresis .... ml/jam


Integumen

Warna kulit :  Normal □ Pucat  Kuning □ Mottled


Kelainan :  Tidak Ada □ Ada
Risiko
decubitus :  Tidak Ada  Ada
Luka :  Tidak ada □ Ada

Muskuloskeletal
Kelainan
Tulang :  Tidak Ada □ Ada, sebutkan ………………………………………..………
Gerakan
anak :  Bebas □ Terbatas


Genetalia

 Normal □ Kelainan, sebutkan.......................

I. SKRINING
NYERI
1. Adakah rasa nyeri

 Tidak Ya

Lokasi : .................... Frekuensi : ...................... Durasi : ..........................


.................. ....... .......
.......
.......
2. Skor nyeri : ..
3.Tipe 
nyeri :  terus menerus hilang timbul
4. Karakteristik nyeri :
  
Terbakar Tertusuk Tumpul
  
Tertekan Berat Tajam

Kram

5. Nyeri mempengaruhi :
  
Tidur Aktifitas fisik Konsentrasi

  
Emosi Nafsu makan Tidur

J. SKRINING GIZI
TinggiBadan : 75 cm BeratBadan : 11kg LingkarKepala : 32 cm
SKRINING GIZI ANAK USIA 1 BULAN – 18 TAHUN(MODIFIKASI
STRONG – KIDS)

Jawab
No Pertanyaan an

Apakah pasien memiliki status nutrisi kurang atau buruk secara


1 klinis? Tidak (0) Ya (1)
(Anak kurus/ sangat kurus, mata cekung, wajah tampak “tua”,
edema, rambut tipis dan jarang, 

otot lengan dan paha tipis, iga gambang, perut kempes, bokong
tipis dan kisut)

2 Apakah terdapat penurunan berat badan selama 1 bulan terakhir?


Atau
Tidak (0) Ya (1)
Untuk bayi <1 tahun berat badan tidak naik selama 3 bulan
terakhir? 

Jika pasien menjawab tidak tahu, dianggap jawaban “Ya”

3 Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi berikut?


 Diare profuse (≥5x/hari) dan atau muntah (>3x/hari) Tidak (0) Ya (1)

 Asupan makan berkurang selama 1 minggu terakhir 


Apakah terdapat penyakit dasar atau keadaan yang mengakibatkan
4 pasien berisiko
mengalami malnutrisi (lihat tabel di bawah)? Tidak (0) Ya (2)

Total Skor
0

Daftar Penyakit atau keadaan yang berisiko mengakibatkan malnutrisi

Wajah Dismorfik
 Diare persisten (≥2 minggu)  Infeksi HIV  (aneh)

 Prematuritas  Kanker Penyakit metabolic

 Penyakit Jantung Bawaan  Penyakit hati kronik Retardasi metabolic



Kelainan bawaan 1 atau lebih  Penyakit ginjal kronik Penyakit paru  Keterlambatan
(Celah bibir&langit-labit, atresia
ani, dll)
Kronik Perkembangan
Penyakit Akut
 Berat 
Luka
Terdapat stoma usus halus  bakar

Paru : Pneumonia,
Asma, dll
Rencana operasi
Hati : Hepatitis, dll  Trauma  mayor
Ginjal : GGA, Obesita
GNA, dll  Konstipasi berulang s

Gagal Tumbuh (Ukuran endek &
Mungil)
Skor 0 (risiko malnutrisi kecil)lapor ke
DPJP
Skor: 1-3 (berisiko malnutrisi sedang) laporkan ke
DPJP

dan disarankan
Jika skor : 4-5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan
untuk dirujuk ke Poliklinik Gizi
STATUS
K. FUNGSIONAL
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA
HUMPTY DUMPTY)

Nilai
Parameter Kriteria Skor Skor

Dibawah 3
Umur tahun 4

3-7 tahun 3
3
7-13 tahun 2

>13tahun 1

Jenis kelamin Laki-laki 2


1
Perempuan 1

Diagnosis Gangguan Neurologis 4

Perubahan dalam oksigenisasi (masalah saluran nafas,


dehidrasi, 3
3
anemia,anorexia, sinkop, Sakit kepala dll)

Kelainan psikis/ perilaku 2


Diagnosis
lain 1
Gangguan
kognitif Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
Lupa 3
keterbatasan 2

Mengetahui kemampuan diri 1


Faktor
lingkungan Riwayat jatuh dari tempat tidur saat bayi/ anak 4

Pasien menggunakan alat bantu atau box/ mebel 3


2
Pasien berada di tempat tidur 2

Pasien diluar ruang rawat 1


Respon terhadap Dalam 24 3 3
jam
Dalam 48
operasi/’ obat jam 2

penenang/efek >48 jam 1


Anasthesi

Penggunaan obat: sedative (kecuali pasien ICU, yang


Penggunaan obat menggunakan sedasi 3
2
dan paralisis) hipnotik, barbiturat, fenotialin,
antidepresan, laksatif/
diuretika,
narkotik

Salah satu dari pengobatan diatas 2


Pengobatan
lain 1

Total
17

Skor: 7-11- Risiko jatuh rendah; ≥12 – Risiko jatuh


tinggi

L. KEBUTUHAN
EDUKASI
Hambatan pembelajaran : Tidak ada

Pendengaran Lain-lain
Penglihatan Kognitif
Budaya/kepercayaan Emosi
Bahasa Motivasi
Edukasi yang diperlukan :

Stimulasi tumbuh kembang Nutrisi


Perawatan Luka Perawatan stoma
Managemen nyeri Medikasi
Lain-lain, ....................... Jaminan finansial
M.
CATATAN
Rujukan :
 
Dietisien Fisioterapis
 
Terapi wicara Perawatan paliatif

Lain

Unit pelayanan jaminan lain ................................

N. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Laboratorium : 1 januri 2022

IMUNOSEROLOGI

No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal Jenis


sampel
1 widal darah
1.widal typhi O 1/80(+)- P :vegatif negatif
W:negatif negatif
2. widal typhi H Negatif - P :vegatif negatif
W:negatif negatif
3.Widal paratyphi AO 1/80(+)- P :vegatif negatif
W:negatif negatif

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Jenis


Sampel

1. Gula Darah Sewaktu Reagen Darah


1. Gula Darah Sewaktu 99 mg/dl
2. HEMATOLOGI Darah
Hitung Jenis Alat
1. Basofil 0% P:- 1 | W: - 1
2. Eosinofil 0% P:1-4 | W: 1-4
3. Ntrofil 90% P: 50-70 | W:50 -70
4. Limfosit 6% P: 22-40 | W: 22-40
5. Monosit 4% P: 4-8 | W: 4-8
4. Darah Rutin
1.Hemoglobin 9.5 g/l Lk: 13.2-17.3 Pr: 11.7-15.5 Darah
2. Leukosit darah 19.700/mm3 P: 3.800-10.600| W: 3.600-
11.000
3. Trombosit darah 343.000/mm3 P: 150.000-440.000 | W:
150.000-440.000
4. Hematokrit 28% P: 40-52 | W: 35-47

5. Eritrosit Darah 5.13 jt/mm3 P: 4,4 jt- 5.9 jt | W: 3,8 jt-5,2 jt

O. TERAPI

Nama obat Rute Dosis Indikasi

D5 ½ NS IV 12tpm Untuk perawatan cairan


infus pengganti kadar
natrium yang rendah,
kalium yang rendah,
tingkat kalsium yang
rendah, darah dan
kehilangan cairan .

Paracetamol IV 150 mg/8 jam Obat untuk meredakan


demam
Diazepam IV 3 mg (saat Obat untuk memebrikan
kejang) efek tenang, untuk
pengobatan
kecemasan,epilepsy,sulit
tidur dll

cefriaxon IV 2x375mg Obat antibiotik yang


bekerja manghambat
pertumbuhan
bakteriyang terjadi pada
tubuh

Ambroxol Oral 3x1/3 Obat untuk meredakan


batuk berdahak

ANALISA DATA

Tanggal/Jam : 2 januari 2022/ 14.00 WIB

No Data Etiologi Masalah


Keperawat
an

1 DS: Proses inflamasi Hipertermi

- Ibu klien mengatakan klien (D.0130)

masih demam
DO:

- Klien tampak pucat


- Klien tampak lemah
- RR: 20 x/ menit
N: 101 x/ menit

S: 37,80C

2 DS: Kurang terpapar Defisit


informasi dan perawatan Pengetahua
- Ibu klien mengatakan kurang
n
mengetahui cara untuk
menurunkan suhu tubuh (D.0111)
anaknya dan tidak
mengetahui tentang penyakit
anaknya

DO:

- Ibu klien tampak bingung

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d proses penyakit (D. 0130)


2. Defisit Pengeahuan b.d Kurang Terpapar Informasi (D. 0111)

INTERVENSI

Tanggal/Jam : 2 januari 2022/ 14.00 WIB

No
SLKI SIKI RASIONAL
Dx

1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen


keperawatan selama 2x24 hipertermia I.15506 - Pemantauan suhu yang
jam masalah hipertermi b.d teratur dapat menentukan
proses penyakit pasien dapat Observasi perkembangan
membaik dengan kriteria keperawatan yang
c. Identifikasi
hasil: selanjutnya
penyebab
- proses
Termoregulasi (L.14134) hipertermia (mis.
konduksi/perpindahan
Dehidrasi,terpapar
1. Suhu Tubuh membaik panas dengan suatu bahan
lingkungan
perantara.
2. Suhu kukit membaik panas,penggunaan
- Mengetahui adakah
incubator).
3. Pucat menurun kejang karena hipertemi
d. Monitor suhu tubuh.
- Untuk mencegah
Terapeutik komplikasi lain
- mempercepat proses
a. Sediakan linkungan
penyembuhan
yang dingin.
b. Longgarkan atau
lepaskan pakaian.
c. Berikan cairan oral.
d. Basahi dan kipasi
permukaan tubuh.
e. Lakukan pendinginan
eksternal(mis.
Selimut hipotermia
atau kompres dingin
pada dahi, leher,
dada,
abdomen,aksilla).
Edukasi

a. Anjurkan tirah baring


Kolaborasi

a. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit intravena.
2. Setelah dilakukan tindakan Edukasi Manajemen
keperawatan selama 2x24 Demam (I.12390)
- Agar mengeatahui cara
jam diharapkan Defisit
Observasi penanganan jika suhu
Pengetahuan b.d Kurang
tubuh melebihi normal
Terpapar Informasi pada b. Identifikasi kesiapan
- Untuk meningkatkan
pasien dapat menurun suhu tubuh yang
pemahaman keluarga
dengan kriteria hasil : lebih dari normal
klien
Terapeutik
Tingkat Pengetahuan - Untuk mempermudah
(L.12111) a. Sediakan materi dan melakukan penkes
media pendidikan kepada keluarga klien
1.Perilaku sesuai anjuran
kesehatan - Untuk mengetahui
meningkat
sejauh mana
2.Verbalisasi minat dalam b. Jadwalkan
pemahaman klien
belajar meningkat pendidikan kesehatan
setelah diberikan
sesuai kesepakatan
3.Kemampuan menjelaskan penkes tentang
pengetahuan tentang suatu c. Berikan kesempatan manajemen demam
otpik dapat meningkat untuk bertanya tersebut
- Agar keluarga klien
Edukasi
mengetahui cara
g. Jelaskan cara pengkuran ttv
mengukur suhu - Salah satu cara untuk
tubuh,nadi,pernafasa meminimalkan
n dan tekanan darah hipertermi
pasien - Untuk mencegah
h. Anjurkan dehidrasi akibat
menggunakan hipertermi
pakaian yang
menyerap keringat
i. Anjurkan intake yang
adekuat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/ Jam : 2 januari 2022 /14.00 WIB

No dx Jam Implementasi Respon TTD

1. 2/1/2022 Mengidentifikasi penyebab S : Ibu klien mengatakan


hipertermi anaknya demam.
14.10 WIB
O : Klien tampak lemas
dan rewel

2 14.15 WIB Berikan cairan D5 ½ N5 12 S : Ibu klien mengatakan


TPM anaknya lemas

O : Klien tampak
terpasang infus D5 ½ 10
tpm

3 14.20 WIB Memberikan obat paracetamol S: Ibu klien mengatakan


150mg melalui infus anaknya demam

O: Klien tampak
diberikan obat
paracetamol melalui iv
bolus

4 15.00 WIB Menganjurkan ibu klien untuk S : ibu klien mengatakan Herlina
melakukan kompres hangat atau mau diajarkan
TWS pada bagian lipatan axilia, melakukan kompres
selangkangan dan paha
O : Klien tampak
dikompres

1, 15.30 WIB Melakukan TTV S : Ibu klien mengatakan


anaknya demamnya
sudah mulai turun

O:
Suhu tubuh 37,10C.

RR : 22x/menit

N : 120x/menit

2 16.45 WIB Memberikan pendidikan S: Ibu klien mengatakan


kesehatan manajemen demam sekarang mengetahui
anak tentang manajemen
demam

O: Ibu klien tampak


mengangguk paham

1,2 17.00 WIB Menganjurkan ibu klien untuk S:- Herlina


memakaikan pakaian yang tipis,
O : Klien tampak
longgar dan menyerap keringat
memakai baju tipis
pada anaknya
longgar dan menyerap
keringat

1,2 3/1/2022 Memonitoring suhu setiap 8 jam S : ibu klien mengatakan


sekali demam sudah berkurang
07.00 WIB
O : 36 C

1 08.00 WIB Memberikan infus D5 ½ 10 S : Ibu klien mengatakan


tpm anaknya sudah tidak
lemas

O : Terpasang infus D5
½ 10 tpm

1,2 11.00 WIB Melakukan TTV S : Ibu klien mengatakan


anaknya sudah tidak
demam

O:

S : 36,5 C
N : 100x/menit

RR : 20x/menit

EVALUASI

Tanggal / Jam: 3 januari 2021 / 14.00 WIB

No Tanggal/jam Evaluasi TTD


.

1. 3 januari 2022 Herlina


14.00 WIB
S:

- Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak demam


- Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak lemas
O:

- KU : Baik
- S : 35,5 C
- N : 100x/menit
- RR : 20x/menit
A:

- Masalah Hipertemia b.d proses penyakit sudah teratasi

Termoregulasi (L.14134)
1. Suhu Tubuh membaik
2. Suhu kukit membaik

3. Pucat menurun

P:

- Hentikan intervensi
2. S: Herlina

- Ibu klien mengatakan klien sudah paham tentang


bagaimana cara mengatasi demam pada anak.
O:

- Ibu Klien tampak sudah paham


- Klien tampak sudah ceria dan berjalan jalan aktif di RS

Tingkat Pengetahuan (L.12111)

1.Perilaku sesuai anjuran meningkat

2.Verbalisasi minat dalam belajar meningkat

3.Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu


topik dapat meningkat

A:

- Masalah teratasi
P:

- Hentikan intervensi

DAFTAR PUSTAKA

Herlman, T. Heather. (2012). NANDA International Diagnosis


Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta :EGC.

PPNI, Tim Pokja SDKI DPP. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi
dan Indikator Diagnostik Edisi 1. 1 ed. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan
Perawat Nasional Indonesia

SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi
dan indikator diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta: DPPP
Nuraruf .A.H. dan Kusuma. H (2015) APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 2. Jogjakarta: MediAction.
Heater, dkk 2018. NANDA – 1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. 2018-
2020. Jakarta. EGC

Moorhead, S. 2013. Nursing Putcomes Classifications (NOC): Pengukuran Outcomes


Kesehatan. Edisi 5. ELSEIVER . Philadelphia

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta

Diakses dari https://www.slideshare.net/mobile/yabniellitjingga/lp-hypertermi pada 28


Desember 2021 pukul 20.00

Anda mungkin juga menyukai