Anda di halaman 1dari 38

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.

A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DIARE CAIR AKUT DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
DIARE DI RUANG ASTER RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

Disusun Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh :
Wahnun Astika

KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS


DIARE CAIR AKUT DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
DIARE DI RUANG ASTER RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO
PURWOKERTO

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :

Disusun Oleh :
Wahnun Astika

Telah disetujui pada tanggal …………………2021

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinis

(Wuri Utami, M.Kep) (, S.Kep.,Ns)


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN .................................................................................
B. ETIOLOGI .......................................................................................
C. BATASAN KARAKTERISTIK.......................................................
D. FOKUS PENGKAJIAN ...................................................................
E. PATOFISIOLOGI.............................................................................
F. PATWAY..........................................................................................
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................
H. INTERVENSI KEPERAWATAN ...................................................
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN .................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Diare mengacu pada kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi dengan bagian feses tidak terbentuk (Nethina,
2001). Diare adalah kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui tinja
(Behrman, 1999).
Gastroenteritis Akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitic.
Gastroenteritis Akut (GEA) diartikan sebagai buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cairan / setengah cair (setengah padat) dengan
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung
kurang dari 7 hari, terjadi secara mendadak. (Soebagyo, 2008)
Dengan kata lain Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi
pada daerah usus yang menyebabkan bertambahnya keenceran dan
frekuensi buang air besar ( BAB ) lebih dari 3 kali perhari yang dapat
menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan atau
kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diare adalah
gejala kelainan sistem pencernaan, absorbsi, maupun fungsi sekresi
dimana pasien mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja
dengan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih
dari tiga kali pada anak dengan konsistensi feses cair, dapat berwarna hijau
bercampur lendir atau darah, atau lendir saja.
B. ETIOLOGI
Terdapat 3 bahan dalam etiologi diare pada anak (Mary E. Muscari, 2005).
1. Diare Akut Diare akut dapat disebabkan karena adanya bakteri,
nonbakteri maupun adanya infeksi.
a. Bakteri penyebab diare akut antara lain organisme Escherichia coli
dan Salmonella serta Shigella. Diare akibat toksin Clostridium
difficile dapat diberikan terapi antibiotik.
b. Rotavirus merupakan penyebab diare nonbakteri (gastroenteritis)
yang paling sering.
c. Penyebab lain diare akut adalah infeksi lain (misal, infeksi traktus
urinarius dan pernapasan atas), pemberian makan yang berlebihan,
antibiotik, toksin yang teringesti, iriitable bowel syndrome,
enterokolitis, dan intoleransi terhadap laktosa.
2. Diare kronis biasanya dikaitkan dengan satu atau lebih penyebab
berikut ini:
a. Sindrom malabsorpsi
b. Defek anatomis
c. Reaksi alergik
d. Intoleransi laktosa
e. Respons inflamasi
f. Imunodefisiensi
g. Gangguan motilitas
h. Gangguan endokrin
i. Parasit
j. Diare nonspesifik kronis
3. Faktor predisposisi diare antara lain, usia yang masih kecil, malnutrisi,
penyakit kronis, penggunaan antibiotik, air yang terkontaminasi,
sanitasi atau higiene buruk, pengolahan dan penyimpanan makanan
yang tidak tepat.
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik Mayor
Obyektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau
Batasan karakteristik minor :
Subyektif :
1.Urgency
2.Nyeri/kram abdomen
Obyektif :
1.Frekuensi peristaltic meningkat
2. Bising usus hiperaktif
D. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan
verifikasi atau komunikasi data tentang klien selama pengkajian perawat
mendapatkan dua tipe data yaitu :
1. Data subjektif : pengumpulan data dari sumber primer/ klien)
merupakan persepsi klien tentang masalah kesehatannya biasanya
mencangkup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik atau stress
mental.
a. Pasien mengeluh diare terus menerus
b. Pasien mengatakan feses encer/cair
c. Pasien mengeluh mulas
2. Data objektif: (pengumpulan data dari sumber sekunder) merupakan
pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data.
a. Pasien terlihat tampak lemas
b. Pasien terlihat memegangi area perutnya
3. Pola kesehatan fungsional
a. Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene kurang : kebiasaan memelihara kuku, cuci
tangan sebelum makan, makanan yang dihidangkan tidak tertutup,
makanan basi.
b. Nutrisi dan metabolic
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia,
muntah.
c. Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari > dari 3 sampai 8 kali per
hari.
d. Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
e. Sensori
Nyeri ditandai rasa sakit pada abdomen.
4. Pemeriksaan Fisik
a.   Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b.   Tanda vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
TD menurun karena dehidrasi
RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam
(kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c.   Mata: cekung
d.   Mulut: mukosa kering
e.   Abdomen: turgor jelek
f.   Kulit: kering, kapilari refil > 2’
E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Patofisiologi bergantung pada penyebab diare (Mary E. Muscari, 2005)
1. Enterotoksin bakteri menginvasi dan menghancurkan sel-sel epitel
usus, menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit dari sel kripta mukosa.
2. Penghancuran sel-sel mukosa vili oleh virus menyebabkan penurunan
kapasitas untuk absorpsi cairan dan elektrolit karena area permukaan
usus yang lebih kecil.
3. Patofisiologi diare kronis bergantung pada penyebab utamanya. Lihat
unit pembahasan penyakit seliaka sebagai contoh diare yang
disebabkan oleh gangguan malabsorpsi.
Diare dalam jumlah besar juga dapat disebabkan faktor psikologis,
misalnya ketakutan atau jenis stres tertentu, yang diperantarai melalui
stimulasi usus oleh saraf parasimpatis. Juga terdapat jenis diare yang
ditandai oleh pengeluaran feses dalam jumlah sedikit tetapi sering.
Penyebab diare jenis ini antara lain adalah kolitis ulserabutiv dan penyakit
Crohn. Kedua penyakit ini memiliki komponen fisik dan psikogenik
(Elizabeth J. Corwin, 2007).
PATHWAY

Infeksi makanan psikologis

Berkembang toksik tak ansietas


Diusus dapat diserap

Hiperskresi air hiperperistaltik malabsorbsi KH,


Dan elektrolit lemak dan protein

Isi usus penyerapan me osmotik


makanan
pergeseran air dan
elektrolit ke usus

DIARE
DIARE

Frekuensi BAB distensi abdomen


Meningkat
Mual muntah
Hilang cairan kerusakan intregitas
Kerusakan intregitas
Dan elektrolit kulit kulit
perianal
perianal nafsu makan
Berlebihan
ketidakseimbangan
Ketidakseimbangan
Gangguan asidosis nutrisikurang
nutrisi kurang dari
dari
kebutuhan tubuh
Keseimbangan metabolic kebutuhan tubuh
Cairan dan Elektrolit
sesak
Dehidrasi
Gangguan
Gangguan
Kekurangan
Kekurangan pertukaran
pertukaran gasgas
volume cairan
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare akut berhubungan dengan infeksi bakteri.
2. Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air
besar dan encer.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
menurunnya intake dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan.
G. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Diagnosa : Diare akut berhubungan dengan infeksi bakteri
Tujuan : Diare dapat teratasi dalam jangka waktu secepatnya
Hasil yang diharapkan :
a. Konsistensi feses berbentuk
b. Tidak ada keluhan mengenai diare
c. Tidak terjadi lemas
2. Diagnosa     : Kurangnya volume cairan dan elektrolit berhubungan
dengan seringnya buang air besar dan encer.
Tujuan        :  Keseimbangan cairan dapat dipertahankan dalam batas
normal.
Hasil yang diharapkan :
a. Pengisien kembali kapiler < dari 2 detik
b. Turgor elastic
c. Membran mukosa lembab
Berat badan tidak menunjukkan penurunan.
Intervensi :   
- Kaji intake dan output, otot dan observasi frekuensi defekasi,
karakteristik, jumlah dan faktor pencetus
Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuhan cairan.
-  Kaji TTV
Rasional : membantu mengkaji kesadaran pasien.
-  Kaji status hidrasi, ubun-ubun, mata, turgor kulit, dan membran
mukosa.
Rasional : menentukan kehilangan dan kebutuan cairan.
- Ukur BB setiap hari
Rasional : mengevaluasi keefektifan atau kebutuhan mengubah
pemberian nutrisi.
-  Anak diistirahatkan
Rasional : meningkatkan sirkulasi.
- Kolaborasi dengan pemberian cairan parenteral
Rasional : meningkatkan konsumsi yang lebih.
- Pemberian obat antidiare, antibiotik, anti emeti dan anti piretik sesuai
program.
Rasional : menurunkan pergerakan usus dan muntah.
3. Diagnosa     : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan menurunnya intake absorbsi makanan.
Tujuan        :  Anak-anak toleran diet yang sesuai.
Hasil yang diharapkan :
-BB dalam batas normal
-Tidak terjadi kekambuhan diare.
Intervensi :   
-Timbang BB tiap hari
Rasional : mengevaluasi keefektifan dalam pemberian nutrisi./
- Pembatasan aktifitas selama fase sakit akut
Rasional : mengurangi reyurtasi.
- Jaga kebersihan mulut pasien
Rasional : mulut yang bersih meningkatkan nafsu makan.
-Monitor intake dan output
Rasional : observasi kebutuhan nutrisi
BAB II
TINJAUAN KASUS

Tanggal MRS : 19 September 2021 Jam : 22.30 WIB


Tanggal Pengkajian : 20 September 2021 Jam : 14.00 WIB
No RM : 021xxxx
Nama Pasien : An. A
Tanggal Lahir : 11 November 2020
Ruangan : Aster

A. Pengkajian Keperawatan
1. Keluhan
a. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya diare cair sudah 7x berwarna kuning,
cair, ada ampas dan tidak ada darah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IGD dengan keluhan BAB cair sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit jam 01.00 dini hari sampai pagi kurang lebih 7x,
cair, ada ampas, muntah 1x, demam, tidak ada darah, asupan makan
kurang.
2. Riwayat Kelahiran
An. A dilahirkan oleh Ibunya secara Spontan dengan BB lahir
2700 Gram, panjang 47 cm, langsung menangis dan tidak ada tanda
penyakit kuning.
3. Riwayat Imunisasi Dasar
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah diimunisasi dari awal
melahirkan sampai usia 2 bulan dikarenakan pada bulan ketika klien
mengalami sakit dan belum sempat diimunisasi. Hb-0 saat melahirkan,
BCG dan Polio-1 saat usia 1 bulan, DPT/Hb-1 dan polia-2 saat usia 2
bulan.
4. Riwayat Keluarga
Ayah An. A bernama Tn. D umur 36 tahun suku bangsa jawa tidak
memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi,DM,stroke dll. Ibu An. A
bernama Ny. N umur 30 tahun suku bangsa jawa memiliki penyakit
keturunan dari ibu dan bapaknya dan pada saat masa kanak kanak
mempunyai riwayat bronchitis
5. Riwayat Kesehatan
An. A belum pernah menjalani rawat inap sebelumnya
6. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertembuhan
BB sebelum sakit : 11 kg
BB saat sakit : 10 kg
TB : 74 cm
Lingkar Kepala ( LK ) : 34 cm
b. Perkembangan
1) Tes Daya Dengar
NO UMUR 0-6 Bulan YA TIDAK
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
Umur 6-9 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau Y
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat Y
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak Y
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
4 Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut Y
namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi
memalingkan kepala mencari sumber suara?
Umur 9-12 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
4 Anda berada disamping atau belakang bayi dan tidak
terlihat oleh bayi, sebut namanya atau bunyikan sesuatu,
apakah bayi langsung memalingkan kepala ke arah
sumber suara tersebut disamping atau belakangnya?
Umur 12-24 bulan
Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
Pada waktu anak tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah anak terkeut atau
terlompat?
Tanpa terlihat oleh anak, buat suara yang menarik
perhatian anak, apakah anak langsung mengetahui posisi
anda sebagai sumber suara yang berpindah-pindah
Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah
anak menirukan anda?
UMUR 2-3 TAHUN YA TIDAK
1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas tanpa melihat
gerakan bibir anda, tanyakan pada anak; “peganng
matamu”, “Pegang kakimu”. Apakah anak memegang
mata dan kakinya dengan benar?
2. Pilih gambar dari majalah/buku begambar. Tutup mulut
anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir
anda, tanyakan pada anak : Tunjukkan gambar kucing,
(atau anjing, kuda, mobil, rumah, bunga dan
sebagainya)?”, Dapatkah anak menunjukkan gabar yang
dimaksud dengan benar
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat
gerakan bibir anda, perintahkan anak untuk mengerjakan
sesuatu, seperti : “Berikan boneka itu kepada saya”,
“Taruh kubus – kubus ini diatas meja/kursi”, dan
sebagainya. Apakah anak dapat mengerjakan perintah
tersebut dengan benar.
Umur lebih dari 3 tahun
1 Perlihatkan benda-benda yang ada disekeliling anak
seperti sendok, cangkir, bola, bunga dsb. Suruh anak
menyebutkan nama-nama benda tersebut. Apakah anak
dapat menyebutkan nama benda tersebut dengan benar?
2 Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak 3 meter di
depan anak. suruh anak mengulangi angka-angka yang
telah anda ucapkan “empat”, “Satu”, “delapan” atau
menirukan dengan menggunakan ari tangannya.
Kemudian tutup mulut anda dengan buku/kertas, ucapkan
4 angka yang berlainan. Apakah anak dapat mengulangi
atau menirukan ucapan anda dengan jari tangannya?
(Anda dapat mengulanginya dengan suara yang lebih
keras)
2) Tes Daya Lihat (36-72 bulan)
Cara :
a) Pilih ruangan bersih, tenang, penyinaran baik
b) Gantungkan poster “E” setinggi mata anak
c) Letakkan kursi sejauh 3 meter
d) Letakkan kursi untuk pemeriksa
e) Tunjukkan huruf “E” yang ada di poster, perintahkan anak
untuk mengarahkan kartu “E” yang dipegangnya sesuai dengan
kartu “E” yang ada pada poster.
f) Tutup mata bergantian
g) Beri pujian
h) Tulis baris “E” terkecil yang bisa dilihat
HASIL :
a) Mata Kanan : Dapat melihat huruf “E” sampai dengan
baris ketiga
Mata Kiri : Dapat melihat huruf “E” sampai dengan
baris ketiga
3) Masalah Mental Emosional ( Mme )
N Pertanyaan YA TIDA
O K
1. Apakah anak anda sering terlihat marah tanpa sebab yang
jelas? √
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau
bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa
dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-
teman atau anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa √
sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal
yang biasa sangat dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan
menentang terhadap lingkungan disekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, sering kali √
melakukan perbuatan yang berbahaya bagi darinya, atau
menyiksa binatang atau anak-anak lainnya)
Dan tampak tidak perdulli dengan nasehat-nasehat yang
sudah diberikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan
ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain
seusianya?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan karena adanya
konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya,
sehingga mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari
atau persentasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan
sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan
membuat keputusan?
7. Apakah anak anda menenjukkan adanya perubahan pola
tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari,
sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi
buruk, mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(sepeti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau
tidak mau makan sama sekali).
9. Apakah anak anda sering kali mengeluh sakit kepala,
sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau
berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran
perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, mengisap jempol, atau tidak
mau berpisah dengan orang tua/pengasuhnya)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-
ulang tanpa alasan yang jelas?
Interpretasi Hasil :
Tidak ada jawaban “ya”, anak diinterpretasikan tidak mengalami
masalah emosi
4) Checklist For Autism In Toddler ( Chat ) (18-36 Bulan)
A Alo Anamnesis YA TIDA
K
1 Apakah anak senang diayun – ayun atau diguncang naik
turun (bounched) di paha anda?
2 Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain.
3 Apakah anak suka memanjat – manjat seperti memanjat
tangga?
4 Apakah anak suka bermain “ciluk ba”, petak umpet?
5 Apakah anak pernah bermain seolah – olah membuat
secangkir teh menggunakan mainan berbentuk cangkir dan
teko, atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu
dengan menunjukkan jari?
7 Apakah anak pernah menggunakan jari ntuk menunjuk ke
sesuatu agar anda melihat kesana?
8 Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil
(mobi atau kubus)
9 Apakah anak pernah membeikan suatu benda untuk
menunjukkan sesuatu?
B Pengamatan
1 Selama pemeriksaan, apakah anakmenatap (kontak mata)
dengan pemeriksa?
2 Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa
menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil
mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang
ditunjuk, bukan melihat tangan pemeriksa?
3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan
gelas/cangkir dan teko. Katakan pada anak : “Buktikan
secangkir susu buat mama”!
4 Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas”! (gelas
dapat diganti dengan nama benda lain yang dikenal anak
dan ada di sekitar kita). Apakah anak menunjukkan benda
tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda
ketika menunjuk ke suatu benda?
5 Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok
menjadi suatu menara?
Interpretasi Hasil : Anak dalam batas normal

5) Formulir Deteksi Dini Gangguan Pemusatan Perhatian Dan


Hiperaktivitas (GPPH) (Abbreviated Conners Ratting Scale)

N Kegiatan yang diamati 0 1 2 3


O
1 Tidak kenal lelah atau aktivitas berlebihan
2 Mudah menjadi gembira, impulsive
3 Mengganggu anak-anak lain
4 Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah
dimulai, rentang perhatian pendek
5 Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala
secara terus menerus
6 Kurang perhatian, mudah teralihkan
7 Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah
menjadi frustasi
8 Sering dan mudah menangis
9 Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat
dan drastic
10 Ledakan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan
tak terduga
Jumlah
Nilai Total :
Interpretasi Hasil :
Tidak Ditemukan Indikasi Gangguan Pemusatan Perhatian Dan
Hiperaktivitas (GPPH)
c. Alasan Pengkajian
No Jenis Pengkajian Alasan
1. Pertumbuhan :
a. Berat Badan dan Tinggi Tujuan Pengukuran BB dan TB ini adalah
Badan untuk menentukan status gizi anak, apakah
anak normal, kurus, kurus sekali atau
gemuk.
b. Lingkar Kepala Mengetahui apakah lingkar kepala anak
dalam batas normal ataukah diluar batas
normal sesuai dengan usia
perkembangannya.
2. Perkembangan :
a. Kuesioner Pra Skrining Mengetahui perkembangan seorang anak
Perkembangan (KPSP) apakah sesuai dengan usianya ataukah
untuk anak usia .... bulan ditemukan kecurigaan penyimpangan,
terutama pada aspek gerakan kasar,
sosialisasi dan kemandirian, bicara dan
bahasa, dan gerak halus.
No Jenis Pengkajian Alasan
b. TDD (Tes Daya Dengar) Menemukan gangguan pendengaran sejak
dini, agar dapat segera ditindak lanjuti
untuk tingkatkan kemampuan daya dengar
dan bicara anak
c. TDL (Tes Daya Lihat) Deteksi dini kelainan daya lihat agar dapat
segera ditanggulangi sehingga kesempatan
memperoleh ketajaman daya lihat menjadi
lebih.
d. Kuesioner MME - Bentuk skreening emosi yang harus
dilakukan pada anak umur 36 – 72
bulan
- Tujuan : Deteksi dini penyimpangan
masalah mental emosional pada anak
pra sekolah
e. CHAT (Checklist for - Anak (klien) yang diambil berusia
Autism in Toddlers) kronologis 35 bulan 26 hari (dibulatkan
menjadi 36 bulan)
- Instrumen ini digunakan untuk deteksi
dini autis pada anak umur 18 – 36 bulan
f. Abbreviated Conners - Anak (klien) yang diambil berusia
Ratting Scala ( Conners ) kronologis 35 bulan 26 hari (dibulatkan
menjadi 36 bulan)
- Sebagai Deteksi Dini adanya gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
pada anak
g. Denver Development - Anak (klien) usia 0-6 tahun
Screening Test (DDST) - Apabila prematur lebih dari 2 minggu
dan berumur kurang dari 2 tahun, maka
dikoreksi terlebih dahulu.
Intervensi
No Hasil Pengkajian Intervensi
1. Pertumbuhan :
a. Berat Badan dan Tinggi Badan Dari hasil pengkajian
(Status Gizi) : didapatkan pertumbuhan tersebut dapat
hasil : dijelaskan bahwa dari hasil
BB : 10 kg
IMT AN. A.
TB : 74 cm
IMT : (8:2) + 4 = 4+4 = 8 kg

b. Lingkar Kepala : - .
Hasil :

2. Perkembangan :
a. Kuesioner Pra Skrining -
Perkembangan (KPSP) untuk
anak usia 36 bulan : Interpretasi
hasil
...................................
................................... ................
...................
b. Denver Developmental - Anjurkan orang
Screening Test (DDST) tua ..................
Interpretasi hasil :
...................................
c. TDD (Tes Daya Dengar) : - .
Hasil: ........................... .............
........................

d. TDL (Tes Daya Lihat) :


Hasil: ...........................

e. Kuesioner MME - .

f. CHAT (Checklist for Autism in


Toddlers)
No Hasil Pengkajian Intervensi
g. Abbreviated Conners Ratting
Scala ( Conners )

Evaluasi

h. Riwayat Psikososial
Status Psikologi :
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan
bunuh diri lain lain,
Sebutkan : -
Status Sosial :
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah Apartemen Panti Lainnya : -
i. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Tekanan Darah : - mmHg Nadi : 120 x/mnt RR : 30 x / menit
Suhu : 36°C
Neurologi
Kesadaran : kompos mentis apatis somnolen sopor
coma
Gangguan neurologis : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan : -
Pernafasan
Irama : Regular Irregular
Retraksi dada : Tidak ada Ada
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan
Suara nafas : Normal Tidak normal,
sebutkan : ronchi dan mengi
Nafas Cuping Hidung : Tidak ada Ada
Sianosis : Tidak ada Ada
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB
Mask O2 : 3 L/mnt
Ventilator, setting :-
Sirkulasi
Sianosis : □ Tidak ada Ada Edema : □ Tidak
ada □ Ada
Pucat : □ Tidak ada Ada Akral : □ Hangat
□ Dingin
ng

Irama nadi : □ Reguler □ Irreguler


Clubbing finger : □ Tidak ada □ Ada
Gastrointestinal
Labio / Palatoschizis □ Perdarahan gusi □ Lain-lain : tidak ada
kelainan
Muntah : □ Ya □ Tidak
Nyeri uluhati : □ Tidak ada □ Ada
Mual : □ Ya □ Tidak ada
Asites : □ Ada □ TidakAscites
Peristaltik Usus : 18 x/menit
Lingkar perut : 55 cm
Eliminasi
Defekasi :
Pengeluaran : Anus stoma, sebutkan : -
Frekuensi : 7 x/sehari Konsistensi : lembek
Karakteristik feses : Normal cair hijau dempul
terdapat darah lain-lain : bab cair ada lendirnya
Urin :
Pengeluaran : spontan kateter urine cytostomy
Kelainan : tidak ada ada, sebutkan : -
Diuresis : 20 ml/jam
Integumen
Warna kulit : normal pucat kuning mottled
Kelainan : tidak ada ada
Resiko dekubitus : tidak ada ada
Luka : tidak ada ada
Muskuloskeletal
Kelainan Tulang : □ Tidak Ada □ Ada, sebutkan : -
Gerakan anak : □ Bebas □ Terbatas
Genetalia : □ Normal Kelainan, sebutkan : -

j. Skrining Nyeri
a. Adakah rasa nyeri : Tidak Ya
Lokasi : - Frekuensi : - Durasi : -
b. Skor nyeri :

c. Tipe nyeri : terus-menerus hilang timbul


d. Karakteristik nyeri : terbakar tertusuk tumpul
tertekan berat tajam kram
e. Nyeri mempengaruhi : tidur aktivitas fisik konsentrasi
emosi nafsu makan

k. Skrining Gizi
Tinggi Badan : 74 cm Berat Badan : 10 kg Lingkar Kepala : 36 cm
Skrining Gizi Anak Usia 1 Bulan – 18 Tahun (Modifikasi Strong – Kids)
No Pertanyaan Jawaban
1 Apakah pasien memiliki status nutrisi Tidak (0) Ya (1)
kurang atau buruk secara klinis?
(Anak kurus/ sangat kurus, mata cekung,
wajah tampak “tua”, edema, rambut tipis
dan jarang, otot lengan dan paha tipis, iga
gambang, perut kempes, bokong tipis dan
kisut)
2 Apakah terdapat penurunan berat badan Tidak (0) Ya (1)
selama 1 bulan terakhir?
Atau
untuk bayi <1 tahun berat badan tidak naik
selama 3 bulan terakhir?
Jika pasien menjawab tidak tahu,
dianggap jawaban “Ya”
3 Apakah terdapat SALAH SATU dari Tidak (0) Ya (1)
kondisi berikut?
1) Diare profuse (≥5x/hari) dan atau
muntah (>3x/hari)
2) Asupan makan berkurang selama 1
minggu terakhir
4 Apakah terdapat penyakit dasar atau Tidak (0) Ya (2)
keadaan yang mengakibatkan pasien
berisiko mengalami malnutrisi (lihat tabel
di bawah)?

TOTAL 0

Daftar Penyakit Atau Keadaan Yang Berisiko Mengakibatkan Malnutrisi


f. Infeksi HIV
a. Diare persisten (≥2 g. Kanker
minggu) h. Penyakit hati n. Wajah Dismorfik
b. Prematuritas kronik (aneh)
c. Penyakit Jantung i. Penyakit ginjal o. Penyakit metabolic
Bawaan kronik Penyakit p. Retardasi metabolic
d. Kelainan bawaan 1 atau paru kronik
lebih j. Terdapat stoma q. Keterlambatan
(Celah bibir&langit- usus halus perkembangan
labit, atresia ani, dll) k. Trauma r. Luka bakar
e. Penyakit Akut Berat l. Konstipasi s. Rencana operasi
Paru : Pneumonia, berulang mayor
Asma, dll m. Gagal Tumbuh t. Obesitas
Hati : Hepatitis, dll (Ukuran endek &
Ginjal : GGA, GNA, dll Mungil)

Skor 0 (resiko malnutrisi kecil) lapor DPJP


Skor 1-3 (resiko malnutrisi sedang) lapor DPJP dan disarankan
Jika skor 4 – 5 (automatic policy) lapor ke dokter pemeriksa dan disarankan
untuk dirujuk ke Poliklinik Gizi
l. Status Fungsional
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)
Parameter Kriteria Skor Nilai Skor
Dibawah 3 tahun 4
Umur 3-7 tahun 3
4
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
2
Perempuan 1
Gangguan Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenisasi 3
(masalah saluran nafas,
Diagnosis dehidrasi, anemia,anorexia, 3
sinkop, Sakit kepala dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2

Diagnosis lain 1
Tidak sadar terhadap 3
keterbatasan
Gangguan 1
Lupa keterbatasan 2
kognitif
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur
saat bayi/ anak 4
Pasien menggunakan alat bantu 3
Faktor 2
lingkungan atau box/ mebel
Pasien berada di tempat tidur 2

Pasien diluar ruang rawat 1

Dalam 24 jam 3
Respon
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/’ obat 1
penenang/efek
anastesi
>48 jam 1
Penggunaan Penggunaan obat: sedative 3 1
obat
(kecuali pasien ICU, yang
menggunakan sedasi dan
paralisis) hipnotik, barbiturat,
fenotialin, antidepresan, laksatif/
diuretika, narkotik
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
14
TOTAL (resiko jatuh
tinggi)
Skor : 7 – 11 (resiko jatuh rendah); ≥ 12 (resiko jatuh tinggi)

m. Kebutuhan Edukasi
Hambatan Pembelajaran : Tidak ada
Edukasi yang diperlukan : cara menangani sesak dan cara
membersihkan jalan nafas
n. Catatan

ANALISA DATA

Tanggal/Jam : 20 September 2021

No Data Pathway Masalah Etiologi


Keperawatan
1. Ds : Ibu pasien Virus, Parasit, Diare Inflamasi
mengatakan Bakteri, gastrointestinal
Mikroorganisme
anaknya BAB
encer ada ampas 5 Infeksi pada sel

kali sehari, mual Berkembang


dan muntah. diusus

Do : Hipersekresi air
Anak tampak dan elektrolit

lemah Isi rongga usus


Nadi : 128 x/menit berlebihan

RR : 30x/menit Diare
Suhu : 37,1
BAB cair ada
ampas 5 kali sehari
@ ± 600 cc -
Paristaltik usus
20x/menit
2 Ds : Ibu pasien Virus, Resiko Ketidakseimbang
mengatakan Parasit,Bakteri, Ketidakseimban an cairan
Mikroorganisme gan elektrolit (dehidrasi)
anaknya BAB
encer ada ampas 5 Infeksipada sel

kali sehari. Berkembang


Do : diusus

- Klien tampak Hipersekresi air


lemas dan elektrolit

- Akral hangat Isi rongga usus


- Mukosa bibir berlebihan

kering Diare
- SpO2 98%
Frekuensi BB
- kesadaran meningkat
composmetis
Hilang cairan
GCS 15 dan elektrolit
(E4V5M6), Dehidrasi
- S : 36,5
Kurang volume
cairan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointestinal


2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan
Ketidakseimbangan cairan (dehidrasi)

INTERVENSI

Tanggal/Jam : 29 September 2020

NO NOC NIC
DX

1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Diare (I.03101


keperawatan selama 3x24
jam diharapkan klien dapat 1. Identifikasi pemberian
membaik dengan kriteria makan
hasil : 2. Identifikasi riwayat
Fungsi gastrointestinal pemberian makan
(L03019)
3. Monitor warna, volume
Indikator A T
frekuensi,dan konsistensi
Mual 4 2 tinja
4. Monitor jumlah pengeluaran
Muntah 4 2 diare
5. Pasang jalur intravena
Keterangan :
A : Saat pengkajian 6. Berikan cairan intra vena
T : Tujuan yang akan dicapai 7. Ambil sampel darah untuk
1. Menurun pemeriksaan darah lengkap
2. Cukup Memburuk dan elektrolit
3. Sedang 8. Kolaborasi pemberian obat
4. Cukup membaik
Meningkat
Indicator A T
Frekuensi BAB 2 4

Konsistensi feses 2 4

Jumlah feses 2 4

Keterangan :
A : Saat pengkajian
T : Tujuan yang akan dicapai
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Meningkat

2. Setelah dilakukan tindakan Pemantauan elektrolit (I.03122)


keperawatan selama 3x24
1. Identifikasi kemungkinan
jam diharapkan masalah
penyebab
keperawatan resiko
ketidakseimbangan
ketidakseimbangan elektrolit
elektrolit
dapat teratasi dengan kriteria
2. MonItor diare
hasil :
Manajemen cairan (I.03098)
Keseimbangan cairan
1. Monitor akral
(L.05020)
2. Monitor mukosa
Indikator A T 3. Monitor turgor kulit
Membrane 2 4 4. Catat intake-output dan
mukosa hitung balance cairan 24
Turgor kulit 2 4 jam
Asupan 2 4 5. Beri asupan cairan
makanan 6. Beri carian intravena
Keterangan : 7. Kolaborasi pemberian
diuretic
1. Meningkat
2. Cukup menurun
3. Sedang
4. Cukup menurun
5. Membaik

IMPLEMENTASI

Tanggal/Jam : 29 September 2020 /17.00 WIB

No Tgl/ Jam Implementasi TTD


1,2 20 - Menjelaskan pada orang tua tentang diare
September Orang tua memahami dan dapat menyebutkan kembali
2021 pengertian diare serta manifestasi klinisnya
11.00
WIB
1 - Mengobservasi dan catat warna, jumlah, frekuensi dan
11.30
WIB konsistensi dari feses
Pasien diare 5x - Konsistensi cair berlendir kuning
2
11.45 kecoklatan
WIB - Menganjurkan keluarga pasien untuk tetap memberikan
cairan per oral
1
11.50 Pasien minum 1000 cc/hari
WIB - Berkolaborasi pemberian obat anti diare
2
12.00 Lacbon 3 x 1 sendok makan
WIB - Memonitor turgor kulit, akral, mukosa
2
13.00 Akral hangat, mukosa kering,
WIB - Menghitung balance cairan
Input : Infus = 1900 ml Minum oralit = 200 cc Susu =
300 cc Air mineral = 1000 cc Teh = 450 cc AM = 259
cc Injeksi = 86 cc
Total : 4195 cc
Output : Diare = 100 x 5 = 500 cc Urine = 750 cc IWL
= 20 x 37 = 740 cc
IWL kenaikan suhu (10% x kebutuhan cairan) x
(kenaikan suhu ± 36.8C) + IWL normal
(10% x 1860) x (37,9 C ± 36,8 C) + 740 (186 x 1,1) +
740 187,1 + 740 = 927,1 Output : 500 + 750 + 927,1 =
2177,1 cc
Balance Cairan Input ± Output = 4195 cc ± 2177,1 cc =
2017,9 cc Diare 5 x
1 21 - Mengobservasi dan catat warna, jumlah, frekuensi dan
September konsistensi dari feses
2021 Pasien diare Frekuensi BAB 1 x dalam sehari pada jam
14.00 05.40 Konsistensi padat, berwarna kuning
WIB - Menganjurkan keluarga pasien untuk tetap memberikan
2
15.00 cairan per oral
WIB Pasien minum 1000 cc/hari
2
16.00 - Memonitor turgor kulit, akral, mukosa
WIB Akral hangat, mukosa lembab
1,2
20.00 - Dokumentasi

EVALUASI

No Tgl/ Jam Evaluasi TTD


1. 20 S : ibu pasien mengatakan masih diare sejak tadi pagi
September O : Pasien diare 5x, Konsistensi cair berlendir berwarna
2021 kuning kecoklatan , balance cairan
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi
tinja
- Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perianal
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Berikan asupan cairan oral
2. 21 S : ibu pasien mengatakan diare sudah berhenti
September O : Keadaan umum pasien baik, Frekuensi BAB 1 x dalam
2021 sehari pada jam 05.40, Konsistensi padat berampas warna
kuning, mukosa lembab
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan pasien pulang

BAB III
PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kasus dalam


asuhan keperawatan pada anak dengan diagnosa Diare di Ruang Husna Rumah
Sakit PKU Muhammadiyag Gombong. Klien datang ke IGD diantar keluarganya
tanggal 29 September 2020 dengan keluhan utama pada pasien kelolaan ibu
pasien mengatakan anaknya BAB encer ada ampas 5 kali sehari, mual dan
muntah.
1. Pengkajian
Dalam kasus ini pengkajian tidak mendapatkan kesulitan karena
tersediannya format pengkajian, status klien, catatan keperawatan, keluarga
klien yang terbuka terhadap perawat dan perawat ruangan yang membantu
dalam pengkajian dan tindakan keperawatan Biasanya pasien mengalami
buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali sehari, BAB < 4 kali dan cair (diare
tanpa dehidrasi), BAB 4-10 kali dan cair (dehidrasi ringan/ sedang), atau
BAB >10 kali (dehidrasi berat). Hasil pengkajian awal pasien tampak lemas
BAB cair ada ampas 5 kali sehari @ ± 600 cc - Paristaltik usus 20x/menit.
Pada hasil pengkajian ulang didapatkan data: kesadaran komposmentis,
keadaan umum sakit sedang, S: 36 °C, N: 138 x/menit, RR: 35 x/menit,diare,
Mual, konjungtiva ananemis, kelopak mata tidak cekung, mukosa bibir dan
mulut kering, bising usus 30x/menit, terdapat distensi abdomen, kulit
elastis,bokong dan anus kemerahan (bereng) anak tampak rewel, dan hasil
pemeriksaan lab : hemoglobin: 12.3 g/dL, leukosit: 13.16 103 µl, hematokrit: (L)
32%, trombosit: 543 ribu/µl , natrium 141 mEg/L, kalium: 3.1 mEg/L (L) dan
klorida: 102 mEg/L. Pada kasus yang terjadi pada An. Y ialah sering buang air
besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, tidak nafsu makan,mual,
kelemahan, mukosa bibir kering, terdapat distensi abdomen dikarenakan
kadar kalium dalam darah yang rendah, Kalium: 3,1 mEq/L (L).

2. Analisa Diagnosa Keperawatan


Pada kasus kelolaan penulis mengambil diagnosa keperawatan utama
diare. Penulis membahas masalah keperawatan ini berdasarkan pada jurnal
dan buku yang mendukung. Penyebab utama diare akibat virus adalah rotasi
virus banyak organisme yang menyebabkan diare akibat bakteri, yaitu
campylobacter, shigella, salmonella, staphylococcus aureus dan escherichia
coli. Salah satu agen parasit yang paling sering menyebabkan diare pada
anak. Kebanyakan organisme patogen penyebab diare disebarluaskan lewat
jalur fekal, oral melalui makanan atau air yang terkontaminasi atau ditularkan
antar manusia dengan kontak yang erat. Kurangnya air bersih, tinggal
berdesakan, hygiene yang buruk, kurang gizi dan merupakan faktor resiko
utama, khususnya untuk terjangkit infeksi bakteri atau parasit yang patogen
(Akton, 2014).
Berdasarkan kasus ini diagnosa keperawatan dari pengkajian yang
dilakukan pada pasien didapatkan diagnosa keperawatan diare berhubungan
dengan inflamasi gastrointestinal ditandai yang di dukung oleh DS: Ibu
pasien mengatakan anaknya BAB encer ada ampas 5 kali sehari, mual dan
muntah. Do : Anak tampak lemah,Nadi : 138x/menit, RR : 35x/menit, Suhu :
36°C, BAB cair ada ampas 5 kali sehari @ ± 600 cc ,Paristaltik usus
20x/menit.
Pada kasus ini muncul diagnosa keperawatan karena pasien menglamai
diare lebih dari 5x dalam sehari dan terjadi sudah cukup lama, dalam kasus
ini pasien juga didiagnosa resiko ketidakseimbangan elektrolit di karenakan
pasien terlalu banyak mengelurkan cairan melewati fases (BAB) dan turgor
kulit pasien tidak elastis serta mukosa pasien terlihat kering
Pada diagnosa diare berhubungan dengan iritasi gastrointestinal semua
perencanaan tindakan keperawatan telah dilaksanakan seperti mengobservasi
dan catat warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi dari feses, menganjurkan
pasien untuk, menganjurkan keluarga pasien untuk tetap memberikan cairan
per oral, berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi yang tepat,
berkolaborasi pemberian obat anti diare. Pada waktu dilaksanakan evaluasi
diare berhubungan dengan proses infeksi. Diare klien sudah berhenti dalam 2
x 24 jam karena diare semakin berkurang dan masalah teratasi pada tanggal
29 September 2020 dan intervensi dihentikan.
Pada evaluasi hasil penulis sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu sesuai
S.O.A.P (Subjektif, Obyektif, Assesment, Planning). Evaluasi dilakukan
setiap hari selama dua hari. Berdasarkan evaluasi hasil pada studi kasus yang
dilakukan tentang diagnose utama yaitu diare menunjukan perbaikan Fungsi
Gastrointestinal setelah melakukan tindakan implementasi selama 2 hari.

DAFTAR PUSTAKA

Donna L. (2008). Buku ajar keperawatan pediatrik. Edisi 6. Jakarta: EGC


Juffrie, M.; Soenarto, S.S.Y.; Oswari, H.; Arief, S.; Rosalina, I.; & Mulyani, N.S.
2010. Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta: Badan Penerbit
IDAI
Lestari, Titik. 2016. Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakata : Nuha Medika
Mubarak, Iqbal Wahit. (2007). Buku ajar kebutuhan dasar manusia teori dan
aplikasi dan dalam praktik. Jakarta: EGC
Nurarif, H.A dan Kusuma Hardi. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Medis &
NANDA NIC NOC, Jojakarta. Media Action
Nursalam, Susilaningrum, R.; & Utami, R. 2008. Asuhan keperawatan bayi dan
anak. Jakarta : Salemba Medika
Sodikin. (2011). Keperawatan anak gangguan pencernaan. Jakarta: EGC
Suriadi & Yuliani, Rita. (2010). Asuhan keperawatan pada anak. Edisi 2. Jakarta:
CV Sagung Seto Wong
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Definisidan Indikator Diagnostik. Jakarta : Dewan Pengurus PPNI.

Anda mungkin juga menyukai