Oleh :
Akh. Nur Hidayat
P17210191015
FAKTOR MAKANAN
(makanan basi, beracun,
Alergi makanan)
Penyerapan sari-sari
makanan dalam Saluran
pencernaan tidak adekuat
Gastroenteritis
Gangguan sekresi
Sekresi air dalam elektrolit dalam
usus meningkat
DIARE
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001 ) adalah :
A. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan.
B. Pemeriksaan intubasi duodenum.
C. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin
D. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah.
7. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis menurut Biddulp and Stace (1999) adalah pengobatan dengan cara
pengeluaran diet dan pemberian cairan.
a. Diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan tambahan berupa apapun misalnya air
gula, sari buah segar, air teh segar, kuah sup, air tajin, ASI. Jangan memberikan
air kembang gula, sari buah air dalam botol karena cairan yang terlalu banyak
mengandung gula akan memperburuk diare.
b. Diare dengan dehidrasi sedang memerlukan cairan khusus yang mengandung
campuran gula dan garam yang disebut larutan dehidrasi oral ( LRO ). LRO ini
dibuat dengan mencampurkan sebungkus garam rehidrasi kedalam 1 liter air
bersih.
c. Diare dengan dehidrasi berat memerlukan cairan intravena disamping LRO.
8. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama pasien, tanggal lahir,umur, agama, jenis kelamin, status perkawinan,
pendidikan, pekerjaan, No rekam medis.
b. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama klien
feses semakin cair, muntah, kehilangan banyak air dan elektrolit terjadi
gejala dehidrasi, BB menurun, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput
kadir mulut dan bibir kering, frekuensi BAB lebih dari 4x dengan
konsisten encer
b) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit yang diderita, riwayat inflamasi
c) Riwayat penyakit keluarga
c. Pola aktivitas dan isitirahat
Akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan menimbulkan rasa
tidak nyaman dan Akan terganggu karena kondisi tubuh yang lemah dan
adanya nyeri akibat disentri abdomen
d. Pemeriksaan fisik
a) Subjektif
Kelemahan, Diare lunak s/d cair, Anoreksia mual dan muntah, Tidak
toleran terhadap diit, Perut mulas s/d nyeri (nyeri pada kuadran kanan
bawah, abdomen tengah bawah), Haus, kencing menurun, Nadi
mekeningkat, tekanan darah turun, respirasi rate turun cepat dan dalam
(kompensasi ascidosis).
b) Objektif
Lemah, gelisah, Penurunan lemak / masa otot, penurunan tonus,
Penurunan turgor, pucat, mata cekung, Nyeri tekan abdomen, Urine
kurang dari normal, Hipertermi, Hipoksia / Cyanosis,Mukosa
kering,Peristaltik usus lebih dari normal.
e. Pemeriksaan penunjang
1. Darah
Ht meningkat, leukosit menurun
2. Feses
Bakteri atau parasit
3. Elektrolit
Natrium dan Kalium menurun
4. Urinalisa
Urin pekat, BJ meningkat
5. Analisa gas darah
Antidosis metabolik (bila sudah kekurangan cairan)
2. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data pengkajian, diagnosis keperawatan untuk klien
gastroenteritis sebagai berikut :
1) Diare berhubungan dengan faktor-faktor infeksi, makanan, psikologis
2) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif ditandai dengan
turgor kulit menurun
3) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit ditandai
dengan mengeluh tidak nyaman
3. Intervensi Keperawatan
a. Diare berhubungan dengan faktor-faktor infeksi, makanan, psikologis
Tujuan atau luaran utama : Eliminasi Fekal (L.04033)
Mencapai BAB normal Kriteria hasil : penurunan frekuensi BAB
sampai kurang 3x. Feses mempunyai bentuk dengan kriteria hasil :
a) Kontrol pengeluaran feses meningkat
b) Keluhan defekasi lama dan sulit menurun
c) Nyeri abdomen menurun
d) Konsistensi feses membaik
Interveni Keperaawatan utama : Manajemen diare (1.03101)
Observasi
1. Identifikasi penyebab diare
2. Identifikasi riwayat pemberian makanan
3. Monitor jumlah pengeluaran diare
Terpeutik
4. Berikan asupan cairan oral
Edukasi
5. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
6. Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas, dan mengandung
laktosa
Kolaborasi
7. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. Loperamide, difenoksilat)