DIARE
DISUSUN OLEH :
YUNIAR RISKYANI D.
BT2001061
CI LAHAN CI INSTITUSI
WATAMPONE
2022
1. KONSEP MEDIK
A. PENGERTIAN
Diare menurut Mansjoer (2000) adalah frekuensi defekasi encer lebih dari
3 x sehari dengan atau tanpa daerah atau tinja yang terjadi secara mendadak
berlangsung kurang dari tujuh hari yang sebelumnya sehat. Sedangkan
menurut Suruadi (2001) Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan
bentuk tinja yang encer atau cair. Dan menurut Ngastiyah (2005) Diare adalah
BAB dengan jumlah tinja yang banyak dari biasanya, dengan tinja yang
berbentuk cairan atau setengah cair dapat pula disertai frekuensi defekasi yang
meningkat.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya
lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai kriteria frekuensi,
yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali per hari. Buang air besar encer
tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
B. ETIOLOGI
akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang
Diare yang terjadi merupakan proses dari transpor aktif akibat rangsangan
toksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam usus halus, sel dalam mukosa
yaitu :
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang
diare.
2. Gangguan sekresi akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada
dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam
rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi
rongga usus.
F. TEST DIAGNOSTIK
Pemeriksaan penunjang diare menurut Suriadi (2001) adalah :
1. Riwayat alergi pada obat-obatan atau makanan
2. Pemeriksaan intubasi duodenum
3. Pemeriksaan elektrolit dan creatinin
4. Pemeriksaan tinja, PH, Leukosit, glukosa, dan adanya darah
2. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, nomor rekam medic, tanggal masuk,
pendidikan dan agama
2. Keluhan klien
Alasan klien masuk rumah sakit pertama kalinya dengan keluhan diare
3. Riwayat penyakit
Apakah klien pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya ataupun ada
anggota keluarga yang menularkan bakteri kepada klien
Pada klien dengan masalah diare dilakukan pengkajian mengidentifikasi
konsistensi tinja, apakah tinja disertai darah atau lendir, apakah diare disertai
dengan muntah-muntah.
Menurut Ngastiyah (2014), mengatakan anak yang mengalami diare mula-mula
akan cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang. BAB cair,
mungkin disertai lendir dan darah. Anus dan daerah sekitarnya akan lecet karena
sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak
asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama
diare.
4. Melakukan pemeriksaan fisik seperti tanda-tanda vital, berat badan, tinggi
badan, pemeriksaan pada abdomen terutama bising usus
5. Mengumpulkan data objektif dan subjektif
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan
2. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Kerusakan integritas kulit
4. Defisit pengetahuan
5. Hipertermia
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan
2. Keseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Hipertermia
DAFTAR PUSTAKA
8. Sundaru, Heru. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Balai
Penerbit FKUI. Jakarta
10. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar Luaran Keperawatan
Indonesia, Edisi 1, Jakarta, PPNI
11. Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017, Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia, Edisi 1, Jakarta, PPNI