Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN

DENGAN MASALAH PSIKOSOSIAL


HARGA DIRI RENDAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu


Praktek Klinik Keperawatan Jiwa
Di Desa Talok

Oleh :
Nama : Mochamad Alfath Luqman P
NIM : P17210193046

PRODI D-III KEPERAWATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. I (L / P) Tanggal Pengkajian: 12 Oktober 2021
Umur : 31 tahun RM N : 167xxx
Alamat : Madiun Pekerjaan : Petani
Suku bangsa : Indonesia Agama : Islam

Pendidikan : SD Informasi :Keluarga Pasien

II. ALASAN MASUK


Keluhan utama (gejala/perubahan perilaku yang menyebabkan klien
dirawat) 2 bulan sebelum masuk RS Tn I sering menyendiri, menunduk,
bicara sedikit, sulit komunikasi, merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas
dan malu dengan temannya. Tn I mempunyai pengalaman masalalu selalu
ditolak mertua dan berulang ulang gagal menikah sehingga klien malu dan
sering menyendiri. Keluarga mengatakan Tn I pernah mengalami gangguan
jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah rawat jalan di RSJ. Tn I mengatakan
temannya berkurang dan merasa malu dengan temannya karena merasa
tidak pantas diantara mereka.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Riwayat biologis:
a. Klien tidak memiliki penyakit menurun atau menular dan klien
memiliki riwayat trauma masalalu selalu ditolak mertua dan
berulang ulang gagal menikah
b. Klien pernah mengalami gangguan jiwa ±3 tahun yang lalu, pernah
rawat jalan di RSJ Madiun
c. Kontrol tidak rutin, pengobatan kurang berhasil

2. Faktor Psikologis:
a. Klien tidak mengalami perubahan sikap saat berkomunikasi sejak
ia dirawat di rumah sakit
b. Klien ingin sekali cepat pulih agar tidak merasa merepotkan orang
lain
c. Klien belum pernah mengalami sakit seperti ini dan klien
menganggap dirinya tidak mempunyai tujuan yang jelas

3. Faktor Sosiobudaya-spiritual:
Usia klien 31 tahun, Jenis Kelamin klien laki-laki, Tingkat Pendidikan
klien yaitu SD, untuk biaya pengobatan klien menggunakan bantuan dari
pemerintah yaitu progam BPJS. Klien saat ini bekerja sebagai petani, saat
sakit sekarang tetangga klien banyak yang mengejenguk klien dan
keluargapun memahami kondisi yang dialami klien. Klien beragama
Islam.
Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah Kronis

IV. STRESSOR PRESIPITASI (Masalah/kejadian yang menjadi pencetus


masalah)
1. Masalah Biologis / fisik : sering menyendiri, menunduk, bicara sedikit, sulit
komunikasi, malu dengan temannya
2. Masalah Psikologis : mempunyai pengalaman masalalu selalu ditolak
mertua dan berulang ulang gagal menikah
3. Masalah Sosiobudaya : temannya berkurang, dan sering menyindiri

Masalah keperawatan: Harga Diri Rendah Kronis

V. STATUS PSIKOSOSIAL (GAMBARAN PERILAKU SAAT INI) 


DIISI SESUAI KASUS / TUGAS
1. Konsep diri (pandangan klien terhadap dirinya)
Citra tubuh : Klien mengatakan bagian tubuh yang paling disukai
adalah mata karena bisa melihat.
Identitas : Klien mengatakan anak ke-4 dari 5 bersaudara.
Peran : Klien mengatakan didalam keluarganya klien sebagai anak
Ideal diri : Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa
bosan dan ingin bekerja lagi.
Harga diri : Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang
lain selain ibu dan adiknya, klien merasa tidak pantas jika
berada diantara orang lain, kurang interaksi sosial.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

Aspek yang penting di kaji:


a. Kognitif : Daya ingat jangka panjang klien masih
ingat masa lalunya
b. Persepsi : Halusinasi saat pengkajian tidak ditemukan.
c. Afek emosi : Tumpul, Klien tidak sesuai dalam berfikir,
bicara klien lambat
d. Perilaku / Behavior : Klien berbicara lambat tetapi dapat tercapai
dan dapat dipahami, Klien labih banyak menunduk, aktivitas klien
menyesuaikan.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Kronis

2. Kecemasan (tanda dan gejala)


a. Fisiologis : tekanan darah meninggi, jantung berdebar, denyut nadi
meningkat
b. Perilaku : sulit berkomunikasi, sering menyendiri
c. Afektif : malu
d. Kognitif : merasa tidak pantas untuk bergaul bersama teman
temannya

Masalah Keperawatan : Cemas sedang

VI. PENGKAJIAN FISIK


1. Keadaan umum :Compos Mentis, Penampilan klien kurang rapi,
klien menggunakan baju yang disediakan di RSJ
2. Kesadaran neurologis :
Saraf Kranial : Klien bernafas lebih cepat saat sedang menghadapi
seseorang saat berbicara
Motorik : Klien dapat mengikuti perintah yang diberikan oleh
perawat
Sensori : Klien menunduk, bicara sedikit, sulit komunikasi
Koordinasi : klien masih bisa menjawab pertanyaan yang di ajukan
oleh perawat
3. Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 84 x/menit
Suhu : 36,5 ºC
Pernafasan : 26 x/menit
4. Tinggi badan : 169 cm
5. Keluhan fisik : Klien tidak mengeluh sakit apa apa
6. Hasil Pemeriksaan fisik : tidak ada kelainan fisik

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik Diri

VII. AKTIFITAS SEHARI-HARI


1. Makan : 2x sehari
2. Personal Hygiene : 1x sehari, Kuku pendek dan jorok, tidak dilakukan
pemeriksaan pada gigi dan mulut
3. Berpakaian / berhias: 2x sehari, mengenakan pakaian rapi, menyisir
rambut dan memakai sendal dibantu oleh keluarga
4. Istirahat dan tidur : 7 jam
5. Pemberian obat : tidak rutin minum obat sesuai petunjuk dokter.
6. Pemeliharaan Kesehatan: jika obatnya habis klien tidak mengontrol
kesehatannya ke RS.
7. Aktivitas di dalam rumah: keluarga mengatakan klien sering
menyendiri, menunduk, bicara sedikit, sulit komunikasi dalam kegiatan
apapun
8. Aktivitas di luar rumah: keluarga mengatakan klien sering berkunjung
ke sawah kemudian melamun dan menunduk

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik Diri

VIII. PENILAIAN TERHADAP STRESSOR/MASALAH


Penilaian klien terhadap masalah yang sedang dihadapi

Tantangan Ancaman Bahaya

1. Jelaskan : Pasien sering menyendiri, menunduk, bicara sedikit, sulit


komunikasi, malu dengan temannya sehingga pasien menarik diri dari
lingkungan masyarakat

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik Diri

IX. SUMBER KOPING


1. Kemampuan personal : Klien mengatakan ingin bersungguh-sungguh
menjalankan terapi pengobatan dan minum obat dengan rutin.
2. Dukungan Keluarga: Keluarga mendukung pengobatan Tn. I dan keluarga
mengatakan sangat sedih, ingin klien sembuh secepatnya.
3. Dukungan sosial (teman dan masyarakat) : Klien menarik diri dari teman
maupun masyarakat
4. Aset material : Klien mengatakan semua kebutuhan dibiayai oleh ibunya
dan keluarganya
5. Keyakinan (Keyakinan diri terhadap masalah, nilai personal, motivasi, dll)
: Klien mengatakan sholat dalam 5x sehari walaupun tidak tepat waktu,
jika sholat klien habis sholat klien berdoa agar cepat sembuh dan berharap
tidak sakit Kembali.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri


X. MEKANISME KOPING/CARA PENYELESAIAN MASALAH
√ Menggunakan defense mekanisme, sebutkan represi, menarik diri
Lari dari stessor
Mengabaikan masalah
Mencari Informasi
√ Mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
permasalahan
Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain

√ Problem sloving

Masalah Keperawatan : : Isolasi Sosial: Menarik Diri

XI. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Isolasi Sosial : Menarik Diri
2. Harga Diri Rendah Kronis
XII. ANALISA DATA
No Data Masalah

1. Ds : Isolasi Sosial: Menarik Diri


- Klien mengatakan selalu ingin
sendirian
- Klien merasa tidak mempunyai
tujuan yang jelas
Do :
- Klien tampak menyendiri,
menarik diri dan enggan
berinterkasi dengan orang lain
- Klien mempunyai riwayat ditolak
oleh calon mertua karena
berbagai alasan
2. Ds : Harga Diri Rendah Kronis
- Klien mengatakan teman
berkurang semenjak sakit karena
merasa dirinya tidak berguna
- Klien malu dengan teman karena
klien merasa tidak pantas diantara
mereka
- Klien merasa dirinya tidak
memiliki kelebihan apapun
sehingga ditolak oleh calon
mertuanya
Do :
- Klien tampak malu saat berbicara
- Klien selalu menunduk dan tidak
ada kontak mata saat bercerita
- Klien tampak lemah dan lesu
tidak bersemangat

XIII. POHON MASALAH

Isolasi Diri (Efek)

Harga Diri Rendah Kronis


( Core problem )

Kegagalan berulang ( Causa / Penyebab )


XIV. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga Diri Rendah Kronis b.d Kegagalan Berulang d.d klien ditolak oleh mertuanya, klien
tampak malu saat berbicara, Klien selalu menunduk dan tidak ada kontak mata saat
bercerita
2. Isolasi Sosial b.d. ketidak mampuan menjalin hubungan yang memuaskan d.d Klien
tampak menyendiri, menarik diri dan enggan berinterkasi dengan orang lain, Kien merasa
tidak mempunyai tujuan yang jelas

Malang, 12 Oktober 2021


Mahasiswa yang mengkaji,

(Mochamad Alfath L P.)


NIM. P17210193046
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
(berdasarkan prioritas)

Ruang : 167xxx
Nama Pasien : Tn I
No. Register : 008xx

No. TANGGAL TANGGAL TANDA


DX MUNCUL DIAGNOSA KEPERAWATAN TERATAS TANGA
I N

1 12 Oktober Harga Diri Rendah Kronis b.d Kegagalan MA


2021 Berulang d.d klien ditolak oleh mertuanya, klien
tampak malu saat berbicara, Klien selalu
menunduk dan tidak ada kontak mata saat
bercerita

2 12 Oktober Isolasi Sosial b.d. ketidak mampuan menjalin MA


2021 hubungan yang memuaskan d.d Klien tampak
menyendiri, menarik diri dan enggan berinterkasi
dengan orang lain, Kien merasa tidak
mempunyai tujuan yang jelas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Tn. I
NO. REG : 008xx

No. Diagnosa Tujuan


Tanggal Diagnosa Keperawatan Kriteria Standart Intervensi Rasional TT

12/10/ Harga Diri Setelah dilakukan Asuhan Promosi Harga Diri (1.09308) Promosi Harga Diri (1.09308) MA
2021 D.0086
Rendah Kronis Keperawatan selama 2x24 jam
Observasi Observasi
b.d Kegagalan masalah harga diri rendah kronis
Berulang d.d dapat teratasi dengan kriteria a. Monitor verbalisasi a. mengetahui alasan klien
klien ditolak oleh hasil: merendahakan diri sendiri merendahkan diri sendiri,
mertuanya, klien sehingga perawat dapat
Harga Diri (L.09069) Terapeutik
tampak malu saat memberikan tindakan yang
berbicara, Klien a. Penilaian diri positif a. Diskusikan pengalaman yang tepat
selalu menunduk meningkat meningkatkan harga diri Terapeutik
dan tidak ada b. Perasaan memiliki kelebihan b. Diskusikan alasan mengkritik
a. keterbukaan dan pengertian
kontak mata saat atau kemampuan positif diri atau rasa bersalah
pengalaman yang dimiliki
bercerita meningkat c. Diskusikan penetapan tujuan
adalah prasat untuk berubah
c. Postur tubuh menampakkan ralistis untuk mencapai harga
b. mengetahui alasan
wajah meningkat diri yang lebih tinggi
mengkritik diri atau rasa
d. Kontak mata meningkat d. Fasilitasi lingkungan dan
bersalah
e. Perasaan malu menurun aktivitas yang meningkatkan
c. klien perlu bertindak secara
f. Perasaan tidak mampu harga diri
realistis dalam
melakukan apapun menurun
Edukasi kehidupannya.
d. fasilitas yang sesuai dan
a. Jelaskan kepada keluarga
memadai akan membantu
pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif mempercepat proses
diri pasien pemulihan
b. Anjurkan mempertahankan
Edukasi
kontak mata saat
berkomunikasi dengan orang a. support system keluarga
lain akan berpengaruh dalam
c. Latih cara berfikir dan meningkatkan harga diri
berperilaku positif klien
b. dalam berkomunikasi
kontak mata dapat
membangun rasa
kepercayaan diri. Sehingga
klien akan lebih nyaman
dan terbuka
c. reinforcement positif akan
meningkatkan harga diri
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NAMA KLIEN : Tn. I
NO. REG : 008xx

No. Diagnosa Tujuan


Tanggal Diagnosa Keperawatan Kriteria Standart Intervensi Rasional TT

12/10/ Isolasi Sosial Setelah dilakukan Asuhan Promosi Sosialisasi (1.13498) Promosi Sosialisasi (1.13498) AA
2021 D.0121
b.d. ketidak Keperawatan selama 2x24 jam
Observasi Observasi
mampuan masalah isolasi sosial dapat
menjalin teratasi dengan kriteria hasil: a. Identifikasi kemampuan a. mengetahui kemampuan
hubungan yang melakukan interaksi dengan klien yang menarik diri saat
Keterlibatan sosial (L.13116)
memuaskan orang lain berinteraksi dengan orang
d.d Klien g. Minat interaksi meningkat b. Identifikasi hambatan lain
tampak h. Minat terhadap aktivitas melakukan interaksi dengan b. mengetahui hambatan dan
menyendiri, meningkat orang lain kendala yang dialami klien
menarik diri i. Perilaku menarik diri menurun saat berinteraksi dengan
Terapeutik
dan enggan orang lain, sehingga dapat
berinteraksi a. Motivasi meningkatkkan diselesaikan dengan
dengan orang keterlibatan dalam suatu tindakan keperawatan yang
lain, hubungan tepat
Interaksi sosial (L.13115) b. Motivasi berpartisipasi dalam Terapeutik
aktivitas baru dan kegiatan
j. Perasaan nyaman dengan a. motivasi yang diberikan
kelompok
situasi sosial meningkat pada klien dapat
c. Diskusikan kekuatan dan
meningkatkan kepercayaan
Resolusi berduka (L.09085) keterbatasan dalam
diri untuk tidak menarik diri
berkomunikasi dengan orang
k. Verbalisasi menerima sehingga dapat berinteraksi
lain
kehilangan meningkat dengan orang lain
l. Verbalisasi harapan meningkat
d. Berikan umpan balik positif b. motivasi dapat berpengaruh
pada setiap peningkatan dalam membangun
kemampuan kepercayaan diri untuk
beradaptasi pada suatu
Edukasi
kelompok/ kondisi baru
a. Anjurkan berinteraksi dengan c. mengetahui kemampuan
orang lain secara bertahap dan kelemahanyang
b. Anjurkan berbagi pengalaman dimiliki klien dalam
dengan orang lain berinteraksi
d. reinforcement positif akan
Dukungan emosional (1.09256)
membantu proses
Terapeutik pemulihan klien
a. Fasilitasi mengungkapkan
Edukasi
perasaan cemas, marah, atau
sedih a. berinteraksi secara bertahap
sesuai dengan kemampuan
Edukasi
yang dimiliki klien
a. Anjurkan mengungkapkan b. saling berbagi
perasaan yang dialami (mis. penagalaman/ sharing dapat
ansietas, marah, sedih) meningkatkan kemampuan
untuk tidak menarik diri
Dukungan proses berduka
(1.09274)
Dukungan emosional
Observasi (1.09256)
a. Identifikasi kehilangan yang Terapeutik
dihadapi
a. fasilitas yang sesuai dan
Terapeutik memadai untuk membantu
mengungkapkan keadaan
emosional klien
a. Motivasi agar mau Edukasi
mengungkapkan perasaan
a. mengetahui keadaan
kehilangan
emosional yang sedang
dirasakan klien

Dukungan proses berduka


(1.09274)
Observasi
a. mengetahui jenis/ penyebab
kehilangan

Terapeutik
a. motivasi diberikan agar
klien mampu
mengungkapkan alasan
penyebab kehilangan,
sehingga membantu dalam
proses pemulihan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama : Tn I RM No. : 167xxx

No. Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi


Dx
1 12 Oktober 2021 1. Mengukur tanda dan S:
jam 09.00 gejala harga diri rendah  Klien mengatakan merasa malu
pada pasien dengan karena belum bekerja, belum
wawancara dan observasi menikah, dan merasa bersalah
2. Mengidentifikasi karena belum dapat
kemampuan dan aspek membahagiakan keluarga
positif yang dimiliki  Klien juga mengatakan tidak ada
klien perusahaan yang mau
3. Membantu klien memilih menerimannya bekerja karena
kegiatan yang akan kondisi penyakitnya dan
dilatih selama di rumah menganggap tidak ada laki-laki
sakit yang mau menikahinya karena
4. Melatih kegiatan sesuai kondisi penyakitnya
dengan kemampuan yaitu  Klien mengatakan melakukan nafas
teknik relaksasi dan dalam dan membaca istigfar bila
berdzikir merasa pusing dan saat di suntuk
5. Memotivasi klien
6. Membimbing klien O:
dalam memasukkan  Klien cukup kooperatif mau diajak
dalam jadwal kegiatan komunikasi
harian klien  Klien mampu menyebutkan aspek
positif yang ada pada dirinya
 Klien belum mampu melakukan
teknik relaksasi dan berdzikir secara
maksimal

A: Gangguan konsep diri = harga diri rendah


belum teratasi
 Kemampuan mengidentifikasi aspek
positif tercapai
P: Lanjutkan Intevensi

1 13 Oktober 2021 1. Melatih kegiatan teknik S :


Jam 15.00 relaksasi dan kegiatan  Klien mengatakan masih ada
berdzikir perasaan malu terhadap tetangganya
2. Memotivasi klien karena belum bekerja dan belum
3. Membimbing klien menikah
memasukkan dalam  Klien mengatakan merasa bersalah
jadwal kegiatan harian terhadap keluarganya karena merasa
klien belum dapat membahagiakan
keluarganya
O:
 Pasien mampu mempraktekkan
kembali teknik relaksasi dengan
mengucapkan istighfar dan mampu
melakukan kegaitan berdzikir
A : gangguan konsep diri = harga diri
rendah teratasi sebagian, kemampuan aspek
melakukan positif tercapai
P : Hentikan Intervensi

No. Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi


Dx
2 12 Oktober 2021 1. Membina hubungan S:
jam 09.00 saling percaya dan - Klien bersedia duduk berhadapan
melatih klien dengan penulis
bercakap-cakap - Klien bersedia berkenalan dan
secara bertahap menjabat tangan penulis
antara klien dan - Klien bersedia menyebutkan nama
perawat atau satu dan nama panggilan yang disukai
orang lain oleh partisipan
2. Melatih klien - Klien bersedia menceritakan tentang
bercakap-cakap masalah yang dialaminya
dengan 2-3 orang - Klien juga menjelaskan kenapa ia
3. Melatih klien tidak mau berinteraksi dengan orang
bercakap-cakap lain, selain itu partisipan juga
dengan 4-5 orang bersedia diajarkan cara berkenalan
4. Melatih klien dengan orang lain
bercakap-cakap - Klien juga mampu memperagakan
dengan 4-5 orang ulang cara yang dilatih dengan benar
sambil melakukan O:
kegiatan (duduk - Klien menunjukkan kemajuan
didepan rumah dengan ia mampu memperkenalkan
pasien) dirinya kepada orang lain
5. Memberikan klien - Klien menunjukkan perbaikan yang
kesehatan tentang cukup signifikan
pengertian, tanda dan - Klien tidak lagi malas melakukan
gejala, proses kegiatan seharihari yang bisa ia
terjadinya isolasi lakukan
sosial dan melatih A: Gangguan konsep diri = isolasi sosial
keluarga merawat belum teratasi
klien isolasi sosial - Kemampuan mengidentifikasi aspek
dengan latihan positif tercapai
berkenalan antar P: Lanjutkan Intevensi
orang lain
6. Melatih klien dalam
melakukan kegiatan
rumah tangga yang
dipilih klien
7. Melatih klien
bercakap-cakap
sambil melakukan
kegiatan sosial yang
dipilih (berbelanja di
warung)
8. Menjelaskan follow
up ke pelayanan
kesehatan
masyarakat, tanda
kambuh, beserta
rujukan
2 13 Oktober 2021 1. Memberikan S : Klien mampu bercakap-cakapan lebih
Jam 15.00 pendidikan dari 5 orang setiap harinya
kesehatan tentang O : Klien duduk berhadapan dan bercakap-
pengertian, tanda dan cakapan
gejala, proses A : gangguan konsep diri = isolasi sosial
terjadinya isolasi dapat teratasi
sosial dan melatih - Kemampuan melakukan aspek
keluarga merawat positif tercapai
partisipan isolasi P : Hentikan Intervensi
sosial dengan latihan
berkenalan antar
orang lain

Anda mungkin juga menyukai