NAMA MAHASISWA :
NIM :
RUANG :
I. DEFINISI KASUS
Kebutuhan seksual adalah kebutuhan dasar manusia berupa ekspresi perasaan dua orang individu
secara pribadi yang saling menghargai, memperhatikan, dan menyayangi sehingga terjadi sebuah hubungan
timbal balik antara kedua individu tersebut. Seks sering digunakan dalam dua cara. Secara umum, seks
digunakan untuk mengacu pada bagian fisik dan berhubungan dengan altivitas seksual genital. Seks
digunakan untuk memberi label gender, baik pria maupun wanita. Seksualitas adalah bagaimana seseorang
merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan perasaan tersebut pada orang lain
melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan atau perilaku yang lebih halus misalnya
isyarat gerak tubuh, cara berpakaian dan pembendaharaan kata termasuk pikiran, pengalaman, niat, fantasi
dan emosi.
II. KONSEP SEKSUALITAS
1. Konsep seksualitas diri
Nilai tentang kapan dimana dengan siapa dan bagaimana seseorang mengekspresikan
seksualitasnya. Konsep seksualitas diri yang negative menghalangi terbentuknya suatu
hubungan.
2. Body image
Pusat kesadaran terhadap diri sendiri secara konstan dapat berubah. Body image adalah
gambaran mental seseorang terhadap bentuk dan ukuran tubuhnya dan bagaimana seseorang
memberikan persepsi dan penilaian atas dirinya.
3. Identitas gender
Perasaan seseorang tergantung jenis kelamin, mencakup komponen biologi juga normal sosial
dan budaya.
4. Orientasi sesksual
Persisten dan erotic seseorang untuk jenis kelamin atau orang lain.
X. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Disfungsi seksual
a. Kaji riwayat seksual dan tingkat kepuasan sebelumnya dalam hubungan seksual.
R/: Menentukan data dasar
b. Kaji persepsi pasien terhadap masalah
R/: Mengetahui seberapa luas persepsi pasien
c. Kaji alam perasaan dan tingkat energi pasien
R/: Mengetahui respon pasien
d. Tinjau aturan pengobatan, observasi efek samping
R/: Menghindari kontraindikasi
e. Bantu pasien menetapkan dimensi waktu yang berhubungan dengan masalah dan diskusikan
apa yang terjadi dalam situasi kehidupannya pada waktu itu.
R/: Memecahkan masalah pasien
f. Dorong pasien untuk menanyakan hal-hal yang berkenaan dengan seksual dan fungsi yang
mungkin menyusahkan dirinya.
R/: Mengurangi kecemasan dan memotivasi
2. Perubahan pola seksualitas
a. Kaji riwayat seksual (pola seksual, kepuasan, masalah).
R/: Mengetahui tingkat kepuasan pasien
b. Kaji area stress dalam kehidupan pasien dan periksa hubungan dengan pasangan seksual.
R/: Mengurangi kecemasan dan kekhawatiran pasien
c. Kaji faktor yang mungkin menambah konflik berkenaan dengan praktek sosial yang berbeda.
R/: Data dasar intervensi lanjutan
d. Identifikasi pilihan metode untuk mengaktifkan energi seksual.
R/: Meningkatkan tingkat kepuasan pasien
e. Bantu terapi dan modifikasi
R/: Membantu menurunkan perilaku seksual yang berbeda
f. Berikan pendidikan seksual yang berkaitan dengan masalah.
R/: Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pasien.
XI. DAFTAR PUSTAKA
A. Aziz Alimul, Hidayah & Uliyah, Musrifatul. (2017). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia
Edisi 2-Buku 1. Jakarta : Salemba Medika