Anda di halaman 1dari 37

Konsep Seksualitas

Disampaikan oleh
Ns.Kurnia Wijayanti, S.Kep, M.Kep
ISU-ISU SEKSUALITAS :
 Pembicaraan tentang seksualitas sering dianggap hal yang tabu
 Tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum
 Melanggar norma
 Bersifat pribadi
 Hanya dikaitkan dengan masalah hubungan antar lawan jenis.
Tujuan
• Mengidentifikasi sikap personal, kepercayaan, dan penyimpangan
terkait seksualitas
• Mendeskripsikan konsep penting dan gangguan seksualitas
• Mendiskusikan peran perawat dalam memelihara dan menguatkan
kesehatan seksual
• Menyusun asuhan keperawatan yang sesuai
• Mengidentifikasi penyelenggara pelayanan kesehatan
• Th 1960- tenaga keperawatan telah mengenali
keterkaitan kesehatan seksual sebagai komponen
kesejahteraan
Perkembangan seksual

1. Infant dan masa anak-anak


3 tahun pertama penting dalam perkembangan gender
2. Usia sekolah
Orang tua, guru, teman sebaya sbg model peran. Pertanyaan
perubahan ttg fisik, butuh informasi yg akurat utk
mengurangi kecemasan seputar menstruasi, mimpi basah.
3. Usia remaja/pubertas
Kelompok teman sebaya sgt kuat. Perubahan fisik, emosi
4. Dewasa muda
5. Dewasa menengah
6. Usia lansia
Sistem pelayanan kesehatan

• Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya


• Pendekatan holistik,semua aspek saling berinteraksi
• Mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek biologi, psikologi,
sosiologi, kultural dan spiritual
• Mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan dalam
pengkajian dan komunikasi serta sikap yang tepat.
DEFINISI
• Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda
• Seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan fisiologi
pada laki-laki dan perempuan --- hubungan fisik antar individu
(aktivitas seksual genital).
• Perbedaan badani atau biologis perempuan dan laki-laki, yang sering
disebut jenis kelamin yaitu penis untuk laki-laki dan vagina untuk
perempuan.
Seksualitas adalah :
Kesehatan seksual

Integrasi aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari


kehidupan seksual, dengan cara yang positif memperkaya dan
meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975).
• Kemampuan seseorang mencapai kesejahteraan fisik, mental dan sosial
yang terkait seksualitas (ekspresi yang bebas namun bertanggung jawab
dalam kehidupan pribadi, menjaga hubungan dalam batasan yang
diperbolehkan oleh norma dalam masyarakat atau agama.
• Bukan hanya tidak adanya kecacatan, penyakit atau gangguan lainnya.
Kondisi ini hanya bisa dicapai bila hak seksual individu perempuan dan
laki-laki diakui dan dihormati
Komponen kesehatan seksual :
a. Konsep seksual diri --- nilai tentang kapan, dimana,
dengan siapa dan bagaimana seseorang
mengekspresikan seksualitasnya.
Konsep seksual diri yang negatif menghalangi
terbentuknya suatu hubungan dengan orang lain
b. Body image --- pusat kesadaran terhadap diri sendiri ---
secara konstan dapat berubah ---Bagaimana seseorang
memandang (merasakan) penampilan tubuhnya
berhubungan dengan seksualitasnya --- Kehamilan,
proses penuaan, trauma, penyakit, dan terapi tertentu
• Contoh : wanita ---bentuk tubuh dan ukuran payudara
Pria --- ukuran penis
c. Identitas gender merupakan perasaan seseorang tentang
jenis kelaminnya.
• Perilaku peran gender adalah bagaimana seseorang
berperan sesuai jendernya --- nilai-nilai yang dianut individu
dan lingkungannya.
• perawat mengkaji kemungkinan terjadinya perubahan
peran gender pada klien ataupun anggota keluarga sebagai
dampak dari hospitalisasi atau perubahan status kesehatan
• Identitas gender --- suatu pandangan mengenai jenis kelamin
seseorang, sebagai laki-laki atau perempuan ---mencakup komponen
biologi, juga norma sosial dan budaya
• Transgender : istilah bagi seseorang yang identitas gender atau
ekspresi gendernya berbeda dengan anatomi jenis kelaminnya
Transgender mencakup --- cross-dresser, interseks, transeksual pre
operatif dan transeksual postoperatif
• Cross-dresses : orang yang rutin menggunakan pakaian dari jenis
kelamin yang berbeda --- bentuk ekspresi gender
Variasi dalam ekspresi seksual

a. Transeksual : orang yang indentitas seksualnya atau gendernya


berlawanan dengan seks biologisnya.
Seorang pria mungkin berpikir tentang dirinya sebagai seorang
wanita dalam tubuh pria atau wanita mungkin menggambarkan
dirinya sebagai pria yang terperangkap dalam tubuh wanita.
Perasaan “terperangkap” disebut disforia jender.
b. Transvestite : pria heteroseksual yang secara periodik berpakaian
wanita untuk pemuasan psikologis dan seksual.
• Interseks : orang yang memiliki organ seksual ganda
(ambiguous) pada saat lahir --- hermaprodit
• Transeksual preoperatif adalah seseorang yang mengalami
konflik antara gender dengan anatominya
• Transeksual postoperatif adalah orang yang telah menjalani
operasi untuk mengubah gendernya
d. Orientasi seksual (identitas seksual) adalah bagaimana
seseorang mempunyai kesukaan berhubungan intim
dengan orang lain, dengan lawan jenis atau sejenis.
Identitas seksual
a. Biologis
b. Gender. Rasa menjadi feminim atau maskulin.
c. Peran gender : cara dimana seseorang bertindak
sebagai wanita atau pria. Peran gender di dorong oleh
orang tua, teman sebaya, dan media
Karakteristik Kesehatan Seksual
Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan
kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.
Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadap
penampilan pribadi
Kongruen antara seks biologis, identitas gender, dan perilaku peran
jender
Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai
kehidupan seksual yang dijalani dalam konteks personal dan etik
sosial
Lanjutan Karakteristik Kesehatan Seksual
Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi,
sentuhan, emosional dan cinta
Kemampuan menerima pelayanan kesehatan seksual untuk
mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual
Menerima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran gendernya
Menghargai sistem yang berlaku
Mampu membina hubungan efektif dengan orang lain
Ketrampilan dasar dalam memberikan
pelayanan seksualitas
Pengetahuan dan kenyamanan diri terhadap seksualitas pribadi
Pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan seksualitas sepanjang rentang
kehidupan
Pengetahuan tentang seksualitas dasar, termasuk bagaimana masalah kesehatan dan
penyelesaiannya dapat mempengaruhi seksualitas dan fungís seks serta intervensi apa yang
dapat memfasilitasi ekspresi seksual
Keahlian komunikasi terapeutik
Menerima seksualitas sebagai area penting dalam intervensi keperawatan dan adanya
kemauan bekerja dengan klien yang mempunyai berbagai jenis ekspresi seksualitas
Kemampuan mengenal kebutuhan klien dan anggota keluarga dalam mendiskusikan topik
seksualitas, tidak hanya dengan tulisan atau audiovisual tapi juga melalui diskusi verbal
Faktor-faktor yang mempengaruhi seksualitas
Budaya. Berpakaian, tata cara pernikahan, perilaku yang diharapkan sesuai norma.
Peran laki-laki dan perempuan
Nilai-nilai religi (keagamaan). Aturan atau batasan yang boleh dan tidak boleh
dilakukan terkait seksualitas. Misalnya larangan aborsi, hubungan seks tanpa nikah
Status kesehatan. Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual karena alasan
fisik. Medikasi dapat mempengaruhi keinginan seksual. Citra tubuh yang buruk,
terutama ketika diperburuk oleh perasaan penolakan atau pembedahan yang
mengubah bentuk tubuh, dapat menyebabkan klien kehilangan perasaannya secara
seksual.
• Tekanan teman pergaulan
• Tekanan pacar
• Rasa penasaran
• Lingkungan keluarga
• Media informasi
Beberapa masalah yang berhubungan dengan seksualitas

Penganiayaan seksual
--- mencakup tindak kekerasan pada wanita, pelecehan seksual, perkosaan,
pedofilia, inses, pornografi anak
--- efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis --- disfungsi seksual.
Contoh : Ibu yang yang mengalami penganiayaan selama masa kehamilan
cenderung melahirkan anak dengan berat badan lahir rendah. Anak-anak yang
mengalami penganiayaan dapat berisiko terhadap masalah kesehatan, emosional,
kinerja di sekolah dan dapat terjadi peningkatan keagresifan dan menjadi orang
dewasa yang suka melakukan tindak kekerasan.
--- dukungan perlu diberikan kepada korban dan keluarga. Pelaku penganiayaan
harus dilaporkan kepada yang berwenang
Tanda dan gejala yang menunjukkan kemungkinan adanya pelecehan
seksual atau riwayat pelecehan seksual

• Bilur, memar, bengkak, jaringan parut, luka bakar, atau laserasi pada tangan
kaki dada atau abdomen
• Luka yang tidak sesuai dengan cerita klien
• Memar multipel dalam berbagai tahap proses penyembuhan
• Perdarahan vagina/rektum, gaya berjalan santai, tidak tegap
• Patah tulang wajah, hidung, iga atau tangan
• Muntah atau nyeri tekan abdomen
• Muka yang meringis tapi afek data,
• Kecemasan, depresi, serangan panik, Sulit tidur, tidak mau makan
Hukuman untuk pelaku
• Penjara min 2 tahun sampa seumur hidup
• Kebiri kimia untuk menurunkan/mengurangi libido .
California sejak 1996, Florida 1997, Polandia dan Australia
2010, Moldova, Jerman, dan Estonia 2012, Israel 2009, Korsel
dan Rusia 2011
• Hukuman Orchiektomi yaitu pembedahan dengan
pengambilan testis. Jerman
Aborsi
dilakukan oleh wanita yang telah menikah maupun oleh wanita yang berhubungan seks
sebelum nikah.
kontroversi yang pro maupun kontra.
Klien mungkin dapat mangalami rasa bersalah dan berduka
Penyakit menular seksual (PMS)
--- individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual
--- PMS ditularkan dari individu yang terinfeksi kepada pasangannya selama kontak
seksual yang intim.
--- Tempat penularannya biasanya genital, tetapi mungkin juga tertular melalui oral-
genital atau anal-genital.
Penyakit Gonorrea, Klamidia, Sífilis --- disebabkan oleh bakteri
Penyakit Herpes genital dan HIV/AIDS --- oleh virus
• Malu mengungkapkan --- Ketrampilan komunikasi
Kontrasepsi, kemampuan untuk mencegah kehamilan atau
merencanakan waktu diantara kehamilan harus menjadi bagian
dari rencana perawatan kesehatan klien.
Metode biologis : koitus interuptus
Metode kimiawi : suntik, pil
Metode mekanis : kondom
Metode pembedahan : vasektomi, tubektomi
Infertilitas
Efek penyakit pada seksualitas

Perubahan fisiologis, psikologis, dan penyakit.


Hormon mempengaruhi suasana hati seksual dan fungsi fisiologis dalam ekspresi seksual.
Perubahan fungsi dan struktur tubuh akibat penyakit mungkin tidak secara langsung
mempengaruhi seksualitas tetapi memperngaruhi perasaan-perasaan dan persepsi klien
dalam keinginan dan rangsangan.
Penyakit diabetes perubahan vaskular dan neurologis dpt menyebabkan perubahan
orgasmus dan disfungsi erektil, cedera medulla spinalis mengganggu jaras saraf dan
menghilangkan sensasi genital.
• Efek medikasi pada seksualitas. Mengganggu keinginan seksual dan semua fase dari siklus
respon seksual. Misalkan obat antihipertensi metildopa menurunkan libido.
Antidepresan meningkatkan libido tetapi penundaan orgasmus, dan obat
sitostatika/kemoterapi
• Hospitalisasi
Disfungsi seksual secara fisiologis : penyakit dan medikasi
dan psikologis : rasa bersalah, ansietas seksual seperti
ketakutan mengalami kegagalan, tuntutan untuk melakukan
dan penolakan dapat bersifat destruktif terhadap fungsi
seksual
Seksualitas dan Proses Keperawatan

a. Faktor yang mempengaruhi seksualitas


Faktor fisik : nyeri dan ketidaknyamanan, pembedahan yang mengubah
bentuk tubuh
Hubungan : kemesraan yang memudar, penurunan minat
Gaya hidup : penggunaan obat dan alkohol
Harga diri : perkosaan, inses, penganiayaan fisik atau emosi
menyebabkan harga diri rendah
Pengkajian
• Mengkaji tahap perkembangan seksual klien
• Melakukan pengkajian fisik area urogenital
• Menentukan masalah seksual klien
• Mengkaji adanya perilaku beresiko tinggi, menggunakan praktik seks
yang aman, dan kontrasepsi
• Mengkaji kondisi medis dan obat-obatan yang dapat mempengaruhi
fungsi seksual
Pengkajian seksualitas PLISSIT
• Permission (izin untuk mendiskusikan masalah seksualitas)
• Limited (keterbatasan informasi terkait dengan masalah kesehatan seksual
yang telah dialami)
• Specific suggestion (saran khusus--hanya ketika perawat memahani
dengan jelas masalahnya)
• Intensive therapy ( terapi intensif—merujuk kepada profesional yang
mempunyai keahlian khusus jika diperlukan)
Pertanyaan pengkajian keperawatan

• Apakah anda aktif secara seksual?


• Bagaimana perasaan anda tentang aspek seksual dari kehidupan anda?
• Pernahkah anda memperhatikan perubahan dalam cara anda menilai diri anda?
• Bagaimana penyakit, obat atau operasi mengubah kehidupan seks anda?
• Apakah anda sedang dalam suatu hubungan dimana seorang menyakiti anda?
• Pernahkan seseorang mendorong anda untuk melakukan hubungan seks yang tidak
anda harapkan?
• Berapa banyak pasangan seksual yang anda punya atau
apakah anda pernah mempunyai pasangan seksual?
• Ceritakan kepada saya apa yang anda ketahui tentang
praktik seks yang aman, pengggunaan kontrasepsi, atau
pencegahan PMS?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai