Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH
LAMONGAN

Suhariyati
Keperawatan Kesehatan Sekolah Prodi S1 Keperawatan
FIKES - UMLA
Kesehatan Sekolah
Keperawatan sekolah adalah bagian dari keperawatan
kesehatan komunitas yang bertujuan untuk
mengidentifikasi atau mencegah masalah-masalah
kesehatan sekolah dan memberikan intervensi untuk
memperbaiki atau mengurangi masalah tersebut.
Perawat komunitas atau perawat kesehatan sekolah
sebaiknya familiar dalam melakukan screening,
monitoring, dan pelayanan kesehatan. Perawat kesehatan
sekolah juga berkontribusi secara langsung terhadap
pendidikan untuk murid dengan mengimplementasikan
strategi pencegahan yang mampu mempromosikan fisik,
emosional, dan sosial murid-murid sehingga mereka siap
untuk belajar dengan baik.
Definisi dari National Association of School Nurse (NASN)
tersebut menyebutkan bahwa keperawatan sekolah adalah
praktik khusus keperawatan profesional yang
mengutamakan kesejahteraan, keberhasilan akademik dan
prestasi, serta kesehatan para siswa.
Pecegahan Primer

Tindakan pencegahan primer dilakukan untuk warga sekolah yang masih dalam
kondisi sehat. Upaya ini dilakukan untuk selalu menjaga dan meningkatkan
kesehatan warga sekolah. Tindakan pencegahan primer dalam lingkup
kesehatan sekolah yaitu:
a. Imunization.
b. Safety
c. Health education.
d. School exclusion.
e. Food and nutrition.
f. Self image.
g. Coping skills.
h. Interpersonal skills.
Pencegahan Skunder

Tindakan pencegahan sekunder dilakukan untuk menemukan


masalah kesehatan sedini mungkin, menentukan masalahnya
atau diagnosis masalah atau penyakit serta memberikan
tindakan atau treatment berdasarkan diagnosis. Adapun
beberapa hal yang termasuk pencegahan sekunder mencakup:
a. Screening.
b. Referral
c. Counseling
d. Treatment.
Pencegahan Tersier
Tindakan pencegahan tersier dilakukan pada masa
pemulihan kembali atau fase rehabilitasi. Adapun
beberapa kegiatan yang termasuk pencegahan tersier
adalah:
a. Mencegah terulangnya kondisi akut.
b. Mencegah komplikasi dan mempromosikan
penyesuaian terhadap kondisi kronis dan kecacatan.
c. Mencegah efek samping ketidakmampuan belajar.
Role Functions Of The School
1.Nurse
The generalist clinician role
Perawat kesehatan sekolah ini memberikan pelayanan
kesehatan, konseling, dan pendidikan kesehatan kepada
murid-murid dan keluarganya.
Pelayanan ini terintegrasi dengan program pendidikan
sekolah. Pada negara maju seperti Amerika, perawat ini
dipekerjakan pada sekolah, baik di tingkat daerah
(district) maupun pada local government ataupun
departemen kesehatan (Tyrrel & Eyles, 1999).
Perawat ini bekerja di sekolah dan mereka memberikan
pelayanan kesehatan selama jam sekolah. Perawat ini dapat
merawat murid, keluarga, dan staf yang memiliki risiko
terhadap masalah kesehatan ataupun penyakit (case finding).
Mengembangkan dan mengimplementasikan intervensi
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yang telah
teridentifikasi, memformulasikan kebijakan dan program
untuk memecahkan masalah potensial dan aktual (Lowrey,
Cohen, Modzelesdki, Kann, Collins, & Kolbe dalam
Hitchcock et al., 2003).
2. The primary care role
Sementara itu, the primary care role dilaksanakan oleh
perawat praktisioner yang berpraktik di bawah
pengawasan dokter. Perawat ini mendiagnosis dan
memberikan intervensi terhadap masalah kesehatan dan
berkoordinasi dengan tim kesehatan lainnya. Manajemen
kasus akut minor, penyakit kronis, pendidikan kesehatan,
dan dukungan kesehatan lingkungan juga diberikan oleh
perawat ini. Pengkajian tahunan terhadap perkembangan
anak-anak juga termasuk ke dalam pelayanan ini.
3. The manager and coordinator of care role
Sebagai seorang manager, perawat sekolah bertanggung
jawab terhadap beragam kegiatan yang digariskan oleh
NASN. Peran manajemen tersebut mencakup
perencanaan program untuk pelayanan secara
komprehensif kepada klien di sekolah yang ada di
komunitas. Manajemen strategi yang efektif dapat
memastikan keberlanjutan pelayanan dari rumah siswa
kepada pemberi pelayanan kesehatan di komunitas,
selanjutnya ke sekolah, dan akhirnya kembali lagi ke
rumah (Sanga & Oda dalam Hitchcock et al., 2003).
Peran lain dari perawat sekolah adalah peran role
concepts, yaitu:
a. Provider of client care; penyedia pelayanan perawatan bagi klien. Dalam hal ini
perawat harus memiliki pengetahuan klinis, proses keperawatan, dan juga pengetahuan
tentang klien dengan kebutuhan kesehatan khusus (special health needs).
b. Communicator; sebagai perawat yang mampu mengomunikasikan pelayanan yang
diberikan kepada klien, perawat dituntut mampu menjadi komunikator yang baik,
sehingga mereka mampu berkomunikasi secara tertulis, verbal, dan nonverbal.
c. Planner and coordinator of client care; mampu menyusun program, berkoordinasi
dengan sekolah serta dengan sistem kesehatan masyarakat (community health system).
d. Client teacher; mampu menjadi seorang pendidik di bidang kesehatan (health
educator).
e. Investigator; mampu melakukan penelitian atau sebagai peneliti terutama terkait
dengan kesehatan sekolah untuk mengembangkan sesuatu yang baru (innovation).
f. Role within the discipline of nursing; perawat kesehatan sekolah berperan juga dalam
meningkatkan kualitas perawatan (quality of care), selalu mengejar peningkatan
profesional secara terus-menerus (pursues continued professional enhancement), dan
menunjukkan perilaku profesional (demonstrates professional conduct).
Unit Kesehatan Sekolah
Terkait dengan kesehatan sekolah, di Indonesia kita
mengenal Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Agar
pelaksanaan dan pembinaan UKS ini berjalan
sesuai dengan harapan, maka keluarlah Keputusan
Bersama empat menteri, yaitu Menteri Pendidikan
Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama,
Menteri Dalam Negeri, tentang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah Tahun
2003. Dalam keputusan tersebut tujuan, sasaran,
pembinaan, tugas tim, dan biaya.
Tujuan
Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat, meningkatkan derajat
kesehatan peserta didik maupun warga sekolah, serta
menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang
harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia
Indonesia seutuhnya.
Sasaran
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan UKS adalah peserta didik
di sekolah/satuan pendidikan luar sekolah, guru, pamong belajar,
pengelola pendidikan lainnya, pengelola kesehatan, dan masyarakat.
Program pokok
Adapun yang menjadi program pokok UKS adalah seperti di bawah ini:
a. Pendidikan kesehatan.
b. Pelayanan kesehatan.
c. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.
Program Pendukung
Dalam rangka mendukung kegiatan pokok UKS tersebut, maka
diperlukan program pendukung yang mencakup:
a. Ketenagaan.
b. Pendanaan
c. Sarana dan prasarana.
d. Penelitian dan pengembangan.
Tim UKS
Tim usaha kesehatan sekolah terdiri dari beberapa tim dari pusat sampai
di sekolah itu sendiri. Adapun timnya sebagai berikut:
a. Tim Pembina UKS Pusat.
b. Tim Pembina UKS Provinsi.
c. Tim Pembina UKS Kabupaten/Kota.
d. Tim Pembina UKS Kecamatan.
e. Tim Pelaksana UKS.
Tugas Tim UKS
Semua tim tersebut di atas memiliki tugasnya masing-masing sesuai tingkatannya, baik
pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan tim pelaksana UKS itu sendiri. Berikut ini
hanya disampaikan tugas dari tim pelaksana UKS yang meliputi:
a. Melaksanakan Tiga Program Pokok UKS yang terdiri dari Pendidikan Kesehatan,
Pelayanan Kesehatan, dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat sesuai ketentuan dan
pedoman yang telah ditetapkan oleh Pembina UKS.
b. Menjalin kerja sama dengan orangtua murid, instansi lain, dan masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan UKS.
c. Menyusun program, melaksanakan penilaian/evaluasi, dan menyampaikan laporan
kepada Tim Pembina UKS Kecamatan
d. Melaksanakan ketatausahaan Tim Pelaksana UKS Sekolah, unsur Keanggotaan Tim
Pelaksana UKS terdiri atas pemerintah desa/kelurahan, kepala sekolah, guru, pamong
belajar, organisasi siswa intra sekolah (OSIS), Puskesmas, orangtua murid, serta unsur lain
yang relevan. Keanggotaan Tim Pelaksana UKS di sekolah ditetapkan oleh kepala sekolah.
Pembiayaan UKS
Untuk menunjang pelaksanaan usaha kesehatan sekolah, biaya
adalah hal yang sangat penting. Sulit bagi pihak sekolah dan pihak
terkait lainnya untuk melakukan aktivitas ataupun program jika tidak
didukung oleh dana yang cukup. Biaya pembinaan dan
pengembangan UKS terdiri atas Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara masing-masing departemen, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Provinsi Kabupaten/Kota, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Anda mungkin juga menyukai