A12-A
OLEH :
DENPASAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat beliau penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Model
dalam promosi kesehatan ” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah
ini merupakan hasil diskusi kelompok dengan materi Model dalam promosi
kesehatan.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat beberapa model dari promosi kesehatan yang populer dikemukakan oleh
para ahli, yaitu sebagai berikut
Sedangkan salah satu untuk contoh dari model ini adalah kasus
kebersihan rumah, yaitu seorang ibu karena kurang mendapat pengetahuan
dan pelatihan tidak pernah berfikir untuk menutup makanan, memasak air
minum atau menjaga kebersihan dapur. Setelah mendengar siaran radio
tentang bahaya kuman dan melihat tetangganya membersihkan rumah, ia
mulai berkontemplasi untuk mengambil aksi menjaga kebersihan di rumah.
Kemudian ia mencari informasi dari tetangga dan petugas kesehatan
setempat akhirnya memulai proses perubahan perilaku. Setelah satu periode
waktu, ibu tersebut menutup makanan, memasak air minum dan menjaga
kebersihan lingkungan dapur sebagai tugas rutin sehari-hari.
Keyakinan perilaku
Sikap
Niat
evaluasi keyakian
perilaku Prilaku
Keyakian normatif
Norma subjektif
Ternyata aplikasinya teori ini perlu adanya kontrol, sehingga terjadi TPB
(Theory of Planned Behavior) yang merupakan dirrect (langsung) model,
pengembangan dari TRA, dengan konsep utama keyakian (dari TRA) dan
pengendalian (kontrol) (M. Ridwan, 2009).
Keyakinan perilaku
Sikap
Niat
evaluasi keyakian perilaku Prilaku
Keyakian normatif
Norma subjektif
Kontrol
4. Model PRECEDE/PROCEED
Dalam jurnal kesehatan Metro Sai Wawai tentang Promosi
Kesehatan dalam Rangka Perubahn Perilaku M. Ridwan, 2009 menurut
Lawrence Green (1980, 1991) teori ini didasarkan pada model kepercayaan
kesehatan dan model-model lain. Model PRECEDE lebih mengarah pada
upaya pragmatis mengubah perilaku kesehatan. Model ini juga menganalisa
kebutuhan kesehatan komunitas dengan cara menetapkan 5 tahapan
diagnosis perilaku (Green), yaitu:
a) Diagnosis sosial
b) Diagnosis epidemologi
c) Diagnosis perilaku
d) Diagnosis pendidikan
e) Diagnosis administrasi/kebijakan
Predisposisi
faktor
Reinforcing
Faktor
5. Teori Pemahaman Sosial (Social Learning Theory)
Teori ini menekankan pada hubungan segitiga antara orang
(menyangkut proses-proses kognisi), perilaku, dan lingkungan. Proses
hubungan disebut deterministik resiprokal atau kausalitas resiprokal (M.
Ridwan, 2009).
Mengutip dalam jurnal kesehatan M. Ridwan, 2009 menurut Rotter,
1954: Bandura, 1977 mengemukakan bahwa lingkungan
menentukan/menyebabkan terjadinya perilaku kebanyakan maka seseorang
menggunakan kognitifnya untuk menginterpretasikan lingkungan maupun
perilaku yang dijalankannya. Teori ini melihat perilaku sebagai self efficacy,
self confidence dan harapan dari hasil orang. Seseorang merasa yakin
perilakunya berdsasarkan observasi pada orang lain, artinya bila melihat
orang lain menjalankan suatu perilaku maka kemampuan meniru perilaku
tersebut menjadi bertambah. Selain itu terdapat 4 tahap dalam menyelami
orang lain (vicarious learning), yaitu memperhatikan model, mengingat apa
yang telah diobservasi, meniru perilaku dan reinforcement perilaku.
Fokus teori Skinner ini pada dasarnya adalah hubungan yang pasti antara
stimulus dan responm sangat memungkinkan untuk memodifikasinya
bahkan tidk terbatas.