Anda di halaman 1dari 31

KONSEP SEHAT - SAKIT

Salmiani Abdul Manaf, SST, M.Kes


Pengertian Kesehatan
Masyarakat
• Ilmu atau seni untuk mencegah
penyakit, memparpanjang umur
harapan hidup dan meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat yang
terorganisir melalui penyelenggaraan
upaya kesehatan yang efisien
TUJUAN UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
• Agar setiap individu dalam
masyarakat dapat mencapai derajat
kesehatan yang optimal (jasmani,
rohani dan sosial) dan diharapkan
berumur pajang dan lebih produktif
• Kesehatan Masyarakat merupakan
suatu ilmu dan seni, agar setiap upaya
bisa diselenggarakan secara efisien
dan terorganisir, tidak terlepas dari
menjawab dua kondisi kesehatan
manusia yakni SEHAT & SAKIT
KONSEP SEHAT
1. Health is a state of complete
physical, mental and social well being
and not merely the absence of
deceases and infirmity (WHO)
• (Sehat adalah keadaan sempurna baik
fisik, mental, maupun sosial, dan tidak
hanya bebas dari penyakit dan cacat)
KONSEP SEHAT (Lanjutan)
2. Keseimbangan yang dinamis antara
daya tahan tubuh dengan gangguan
penyakit (Perkins)

3. Keadaan pada diri seseorang secara


menyeluruh dan punya kemampuan
fisiologis dan psikologis (Hanlon)
KONSEP SEHAT (Lanjutan)

4. Apabila seseorang sewaktu


diperiksa secara medis tidak
menampakkan keluhan-keluhan,
tanda atau gejala dari suatau
penyakit (White)
Lanjutan konsep sehat

5. Undang-undang kesehatan No.


23 Tahun 1992 :Sehat adalah
keadaan sejahtera badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.
Keempat dimensi kesehatan
tersebut saling mempengaruhi
dalam mewujudkan tingkat
kesehatan pada seseorang,
kelompok, atau masyarakat.
Itulah sebabnya, maka
kesehatan itu bersifat holistik
atau menyeluruh.
Wujud atau indikator dari
masing-masing aspek tersebut
dalam kesehatan individu
antara lain sbb:
1. Kesehatan Fisik
Terwujudnya apabila seseorang tidak
merasa sakit dan memang secara
klinis tidak sakit. Semua organ tubuh
normal dan berfungsi normal atau
tidak ada gangguan fungsi tubuh.
2. Kesehatan mental mencakup 3
komponen, yakni : Pikiran, emosional,
dan spiritual
A. Pikiran
Pikiran yang sehat tercermin dari cara
berpikir seseorang, yakni mampu berpikir
logis atau berpikir secara runtut.
B. Emosional
Emosional yang sehat tercermin dari
kemampuan seseorang untuk
mengekspresikan emosinya, misalnya takut,
gembira, khawatir, sedih, dan sebagainya.
C. Spiritual
Spiritual yang sehat tercermin dari cara
seseorang dalam mengekspresikan rasa
syukur, pujian, atau penyembahan
terhadap Sang Pencipta alam dan
seisinya (Allah Yang Maha Kuasa).
Secara mudah spiritual yang sehat itu
dapat dilihat dari praktik keagamaan
atau kepercayaannya, serta perbuatan
baik yang sesuai dengan norma-norma
masyarakat.
3. Kesehatan sosial

Kesehatan sosial terwujud apabila


seseorang mampu berhubungan dengan
orang lain secara baik, atau mampu
berinteraksi dengan orang atau
kelompok lain tanpa membedakan ras,
suku, agama atau kepercayaannya,
status sosial, ekonomi, politik, dsb,
saling menghargai dan toleransi.
4. Kesehatan dari aspek ekonomi

Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat dari


produktifitas seseorang (dewasa) dalam arti
mempunyai kegiatan yang menghasilkan
sesuatu yang dapat menyokong hidupnya atau
keluarganya secara finansial. Bagi anak,
remaja, dan usila dengan sendirinya batasan
ini tidak berlaku. Bagi mereka produktif disini
diartikan mempunyai kegiatan yang berguna
bagi kehidupan mereka nanti, misalnya sekolah
bagi siswa atau mahasiswa, dan kegiatan
pelayanan atau keagamaan bagi para usila.
Pola Dasar Indikator
Kesehatan
Kesehatan adalah suatu hal
yang kontinu yang berada dari
titik ujung sehat walafiat
sampai dengan titik pangkal
sakit serius.
Fashel dan Bush (1970)
Menjabarkan Kesehatan
dalam 11 Tingkat atau
Keadaan
1. Well being (sehat sempurna)
Pada keadaan ini individu bebas gejala,
keadaan kesejahteraan sesuai dengan
definisi sehat yaitu : sehat fisik,
mental, sosial, dan ekonomi
2. Dissatisfication (Kurang
Memuaskan)
Keadaan kesehatan dalam batas-batas
tertentu dapat diterima, namun ada
penyimpangan ringan dari keadaan
well being, misal caries dentis.
3. Discomfort (tidak nyaman)

Aktifitas sehari-hari dapat dilaksanakan


tanpa pengurangan walaupun beberapa
gejala mulai tampak.

4. Minor Dissability (Ketidak mampuan minor)

Aktifitas sehari-hari dapat dilaksanakan,


namun berkurang secara bermakna karena
adanya gangguan kesehatan
5. Major Dissability (Ketidak mampuan
Mayor)
Aktifitas sehari-hari masih dapat
dilaksanakan, namun berkurang secara
bermakna.

6. Disabled (cacat)
Individu tidak mampu melaksanakan kegiatan
sehari-harinya tapi masih bisa bergerak
bebas dalam masyarakat.
7. Confined (Terbatas)
Individu berada di tempat tidur tapi
tidak masuk rumah sakit (dirawat).

8. Confined + Bedridden (Tinggal


ditempat tidur)
Kemampuan kegiatan individu hanya
terbatas di tempat tidurnya.
9. Isolated (terisolasi)
Individu terpisah dari sanak saudara
dan kawan-kawan (dirawat).
10. Coma
Individu hampir mati, namun ada
kemungkinanbisa sembuh dan lebih
sehat lagi.
11. Mati
Individu tidak mampu sama sekali.
KONSEP SAKIT
1. Penilaian individu terhadap
pengalaman menderita suatu penyakit
(rasa tidak enak badan – subjektif)
2. Gangguan fungsi fisiologis dari suatu
organisme sebagai akibat dari infeksi
atau tekanan lingkungan (Penyakit)
• Sakit adalah gangguan dalam fungsi
normal individu sebagai totalitas
termasuk keadaan organisme sebagai
sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya. (Pemons, 1972)
• Baursams ( 1965 ) Seseorang
menggunakan tiga criteria untuk
menentukan apakah mereka sakit : –
   Adanya gejala : naiknya temperatur,
nyeri –    Persepsi tentang bagaimana
mereka mersakan baik, buruk, sakit –  
 Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas
sehari-hari, bekerja atupun sekolah
• Menurut Parson : Ketidakseimbangan
fungsi normal tubuh manusia
termasuk sejumlah sistem biologis
dan kondisi penyesuaian
 PENGERTIAN PENYAKIT :
Istilah medis yang digambarkan sebgai
gangguan dalam fungsi tubuh yang
menghasilkan berkurangnya   kapasitas.
Hubungan antara sehat, sakit dan
penyakit Pada dasarnya merupakan
keadaan sehat dan sakit –    Hasil
intraksi sesorang dengan lingkungan –   
• Sebagai manifestasi
keberhasilan/kegagalan dalam
berdaptasi dengan lingkungan –   
•  
• Gangguan kesehatan :
ketidakseimbangan antara factor :
Host-Agent-Environment
Tahapan sakit menurut Suchman
terbagi menjadi 5 tahap yaitu :

• 1. Tahap Transisi : individu percaya


bahwa ada kelainan dalam tubuh ;
merasa dirinya tidak sehat / merasa
timbulnya berbagai gejala merasa
adanya bahaya.
• 2. Tahap asumsi terhadap peran sakit
(sick Rok)
•  .
• 3. Tahap kontak dengan pelayanan
kesehatan4. Tahap ketergantungan5.
Tingkat Pencegahan
Proses Perjalanan Penyakit
Dibedakan Atas

• a) Fase sebelum orang sakit: yang ditandai


dengan adanya keseimbangan antara agen
(kuman penyakit, bahan berbahaya),
host/tubuh orang dan lingkungan
• b) Fase orang mulai sakit: yang akhirnya
sembuh atau mati.
• 9 
Terima Kasih

Sampai Jumpa Minggu Depan

Anda mungkin juga menyukai