Anda di halaman 1dari 68

KONSEP SEHAT SAKIT

Yeni L.N.A., S.Kep., Ns., M.Pd., M.Kes., PhD


Faculty of Health Sciences, Universitas Kadiri
KONSEP SEHAT
Pengertian sehat
 Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang
dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
dengan berbagai faktor yang berusaha
mempengaruhinya (Perkin 1938)
 Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari
organ tubuh yang berfungsi secara wajar
dengan segala faktor keturunan dan
lingkungan yang dipunyainya (WHO 1957)
 Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada
waktu diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda
penyakit atau kelainan (Whit,1977)
 Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari
badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU Kesehatan No. 23 tahun 1992)
 Keadaan sehat secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (Depkes RI, UU No 36/2009)
 Sehat tidak hanya menyangkut kondisi fisik,
melainkan jg kondisi mental dan sosial
seseorang
Karakteristik sehat
1. Sehat fisik
2. Sehat akal dan pikiran
3. Sehat emosional
4. Sehat spiritual
5. Sehat sosial
6. Sehat ekonomi
Sehat Fisik
- Individu yang berada dalam kondisi tidak
merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhan dan secara objektif tidak tampak sakit
- Semua organ tubuh berfungsi normal atau
tidak mengalami gangguan
Sehat diartikan sebagai kondisi badan yang serasi,
dengan tanda2 utama :
❖ kulitbersih, ❖ gerakan badan supel,
❖ mata bersinar, mudah dan terkoordinasi
❖ rambut subur,
semua organ badan dalam
ukuran yang sebanding dan
❖ otot2 badan kuat, berfungsi normal,
❖ tidak terlalu gemuk, ❖ alat indera berfungsi
❖ nafas yang segar, lengkap,
❖ nafsu makan baik, ❖ denyut nadi dan tekanan
❖ tidur yg nyenyak, darah dalam keadaan
❖ buang air besar dan kecil
istirahat dan gerakan dalam
teratur, batas normal menurut umur
dan jenis kelamin.
Sehat Akal dan Pikiran
Kondisi individu yang
mempunyai cara berpikir
atau jalan pikiran yang
benar sesuai cara berpikir
atau jalan pikiran dengan
masyarakat di sekitarnya
Sehat Emosional
Individu yang mampu
mengekspresikan emosinya dengan
bebas tanpa paksaan, misalnya :
takut, gembira, kuatir, sedih
Sehat Spiritual

 Individu yang mampu mengekspresikan


rasa syukur, pujian, kepercayaan dan
sebagainya terhadap sesuatu di luar
alam fana ini, yaitu Tuhan Yang Maha
Esa
 Makluk yang berbudaya dan berakal
akan merasakan
ketidaklengkapan dari cara hidupnya
tanpa pegangan kepada sesuatu yg
bukan fisik,mental atau sosial tapi super
natural.
Sehat Sosial
Individu yang mampu menjalin
hubungan dengan orang lain
atau kelompok lain secara baik,
tanpa membedakan ras, suku,
agama atau kepercayaan,
status sosial, ekonomi, politik
serta saling toleran dan
menghargai
Sehat Ekonomi
- Individu yang produktif,
mempunyai kegiatan yang
menghasilkan sesuatu yang
dapat menyokong terhadap
hidupnya sendiri atau
keluarganya secara finansial
- Individu yang berprestasi dan
berguna untuk individu lain,
kelompok dan masyarakat
Paradigma Sehat
→Cara pandang atau pola pikir
pembangunan kesehatan yang bersifat
holistik, proaktif antisipatif,
→meninjau masalah kesehatan sebagai
masalah yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang berpengaruh secara dinamis
dan lintas sektoral yang terjadi dalam suatu
wilayah
→berorientasi pada peningkatan
pemeliharaan dan perlindungan terhadap
penduduk agar tetap sehat dan tidak
hanya upaya penyembuhan pada
penduduk yang sakit
Faktor yang Mempengaruhi
1. Nutrisi yang lengkap dan
seimbang
2. Istirahat yang cukup
3. Olahraga teratur
4. Kondisi mental, sosial dan
rohani yang seimbang
5. Lingkungan yang bersih
Faktor yg mempengaruhi derajat kesehatan
(HL Blum)

Keturunan

Fasilitas Status Lingkungan


Kesehatan Fisik & Sosbud
Kesehatan

Perilaku
Spektrum kesehatan
 Kondisi yang fleksibel antara badan dan mental
 dijabarkan dalam bentuk batas jarak (range)
dimana seseorang akan berfluktuasi atau berayun
mendekati atau menjauhi puncak kebahagiaan
hidupnya dari kondisi sehat fisik mental, sosial
emosional dan spiritual
 Spektrum kesehatan bergantung pada keadaan
lingkungan , umur, jenis kelamin, dan ciri2 biologis
lainnya
 merupakan hasil pengaruh rangsang dari luar
maupun dari dalam, dengan mana ia dapat
kembali kekeadaan semula tanpa bantuan dari
luar.
Perilaku Sehat
 Perilaku sehat adalah tindakan yg
dilakukan seseorang yg merasa dirinya
sehat, dan bertujuan memelihara,
mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan.

 3 tujuan yg ingin dicapai dlm perilaku


sehat ini adalah :
◦ Promotive
◦ Perilaku preventive
◦ Protective
Konsep sakit
Definisi sakit
1. Kondisi seseorang yang menderita penyakit
menahun (kronis) atau gangguan kesehatan
lain yang menyebabkan aktivitas kerja atau
kegiatannya terganggu (Depkes RI)
2. Kadaan dimana fisik, emosional, intelektual,
sosial, perkembangan seseorang berkurang
atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit
Konsep Sakit

 Disease (penyakit) gangguan fungsi fisiologis


dr suatu organisme sebagai akibat terjadi
infeksi atau tekanan dari lingkungan.
(konsep patologi)

 Illness (Sakit) : Penilaian individu terhadap


pengalaman menderita suatu penyakit.
(konsep kebudayaan)
Rentang sakit

 Merupakan rangkaian dalam konsep


sehat - sakit.

 Rentangini dimulai dari keadaan


setengah sakit, sakit, sakit kronis dan
kematian
Figure 17-5 A, Illness-Wellness Continuum. From Wellness Workbook: How to Achieve Enduring Health and
Vitality, 3rd ed., by J. W. Travis and R. S. Ryan, 2004, Berkeley, CA: Celestial Arts. Retrieved from
http://www.thewellspring.com/wellspring/introduction-to-wellness/357/key-concept-1-the-illnesswellness-
continuum.cfm
Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakit
 Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat
atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif
 Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit
dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu
& unsur sosial-budaya.
 Petugas kesehatan berusaha menerapkan
kriteria medis yang obyektif berdasarkan
simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik
individu
ACUTE ILLNESS

• Characterized by symptoms of relatively short duration


• Symptoms appear abruptly, subside quickly
• May or may not require intervention by health care
professionals
• Most people return to normal level of wellness
CHRONIC ILLNESS

• Usually slow onset and lasts for 6 months or longer


• Often has periods of remission (symptoms disappear)
and exacerbation (symptoms reappear)
• Care includes promoting independence, sense of
control, and wellness
• Client must learn how to live with physical limitations
and discomfort
PERILAKU SAKIT
 Penilaian medis bukan merupakan satu-
satunya kriteria yang menentukan tingkat
kesehatan seseorang.
 Penilaian individu terhadap status kesehatan
merupakan salah satu faktor yang menentukan
perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka
merasa sakit & perilaku sehat jika mereka
menganggap sehat
PERILAKU SAKIT
Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3
aspek (Bush)
 Kemampuan menggerakkan tubuh
 Mobilitas
 Kemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan
utamanya
Teori Respons Bertahan (Coping Response
Theory)
Mechanic → teori tentang perilaku sakit
 Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu jika dia
terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh
sistem sosialnya
 Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri,
penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh
petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi
 2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit:
 Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit
 Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit
Etiologi Perilaku Sakit
 Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang
menyimpang dari keadaan biasa
 Banyak gejala serius dan diperkirakan
menimbulkan bahaya
 Dampak gejala terhadap hubungan dengan
keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial
yang lain
 Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang
tampak dan persistensinya
Etiologi Perilaku Sakit
 Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit
tersebut
 Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang
penyakit
 Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang
dikenalnya
 Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku
mengatasi gejala sakit
 Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai
sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi
stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)
Kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit
 Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi
medis & sosio-budaya
 Faktor intensitas gejala (menghilang & terus
menetap)
 Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala
yang ada
 Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi
respons sakit
Batasan analisis kondisi tubuh
 Batasan sakit menurut orang lain
Orang-orang disekitar individu yang sakit mengenali gejala
sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit
dan perlu mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada
anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit
 Batasan sakit menurut diri sendiri
Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan
menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau
tidak. Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa
individu.
5 Macam reaksi dalam proses pengobatan
(Schuman)
 Shopping → proses mencari alternatif sumber pengobatan
untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan
diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit
 Fragmentation → proses pengobatan oleh beberapa fasilitas
kesehatan pada lokasi yang sama
 Proscrastination → proses penundaan pencarian pengobatan
meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan
 Self medication → pengobatan sendiri dengan menggunakan
berbagai ramuan atau obat-obatan yang dinilai tepat
 Discontinuity → penghentian proses pengobatan
Reaksi individu terhadap gejala sakit
(Schuman)
 Tahap pengenalan gejala
 Tahap asumsi peranan sakit
 Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan
 Tahap ketergantungan si sakit
 Tahap penyembuhan atau rehabilitasi
Hak & Kewajiban si sakit
 HAK
 Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial & pekerjaan
sehari-hari. Pemenuhan hak ini tergantung dari
tingkat/persepsi keparahan penyakitnya
 Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang
lain
 KEWAJIBAN
Kewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban ini
dapat dipenuhi sendiri atau dengan pertolongan orang lain
(petugas kesehatan)
 Jelaskan mengenai sakit dan kesakitan dalam
bahasa kalian
 Jelaskan Teori Respons Bertahan
 Berikan penilaian mengenai perkuliahan ini
Parson’s Four Aspects of Sick Role
 Right to not be held responsible for their
condition
 Right to be excused from certain social roles
and tasks
 Obligation to try to get well as quickly as
possible
 Obligation to seek competent help
Tahapan sakit menurut Suchman

Tahap gejala

Tahap asumsi

Tahap kompak

Tahap ketergantungan

Tahap penyembuhan
Tahap Gejala

 Tahap ini merupakan tahap awal seseorang


mengalami proses sakit dengan ditandai
adanya perasaan tidak nyaman terhadap
dirinya sendiri karena timbulnya suatu gejala
yang dapat meliputi gejala fisik
Tahap Asumsi

 Padatahap ini seseorang akan


melakukan interpretasi terhadap sakit
yang dialaminya dan akan merasakan
keragu-raguan pada kelainan atau
gangguan yang dirasakan pada tubuh
Tahap Kompak

 Tahap ini seseorang telah melakukan


hubungan dengan pelayanan kesehatan
dengan meminta nasehat dari profesi
kesehatan seperti dokter, perawat atau
lainnya yang dilakukan atas inisiatif dirinya
sendiri.
Tahap Ketergantungan

 Tahap ini terjadi setelah seseorang


dianggap mengalami suatu penyakit yang
tentunya akan mendapatkan bantuan
pengobatan
 kondisi seseorang sudah mulai
ketergantungan dalam pengobatan akan
tetapi tidak semua orang mempunyai
tingkat ketergantungan yang sama---
berbeda berdasarkan tingkat kebutuhannya
Tahap Penyembuhan

 Tahap ini merupakan tahap terakhir menuju


proses kembalinya kemampuan untuk
beradaptasi,
 di mana seseorang akan melakukan proses
belajar untuk melepaskan perannya selama
sakit dan kembali berperan seperti sebelum
sakit.
Dampak Sakit

Seseorang mengalami sakit atau menderita suatu


penyakit akan mengalami berbagai perubahan atau
masalah pada kehidupannya, seperti :
◦ Terjadi perubahan peran di keluarga
◦ Terjadi gangguan psikologis
◦ Masalah keuangan
◦ Kesepian akibat perpisahan
◦ Terjadinya perubahan kebiasaan sosial
◦ Terganggunya privasi seseorang
◦ Otonomi
◦ Terjadi perubahan gaya hidup
Perubahan perilaku
 Adanya perasaan ketakutan
◦ Perilaku ini dapat terjadi pada semua orang dengan
ditandai adanya perasaan takut sebagai dampak dari
sakit.
 Menarik diri
◦ Pada orang yang sakit akan selalu mengalami proses
kecemasan. Tingkat kecemasan yang dialami
seseorang pun akan berbeda. Untuk mengurangi
kecemasan, maka seseorang akan berperilaku menarik
diri seperti diam jika tidak diberi pertanyaan.hal
tersebut sebagai bentuk upaya menghindari cemas
Egosentris

Perilaku ini dapat terjadi pada orang sakit


yang ditunjukan dengan banyak
mempersoalkan diri sendiri dan tidak mau
mendengarkan perasaan orang lain atau
memikirkan orang lain. Perilaku ini juga
ditunjukkan dengan selalu ingin bercerita
tentang penyakitnya.
Sensitif teradap persoalan kecil

 Pada orang sakit perubahan perilaku ini


biasaanya selalu ditimbulkan dengan selalu
mempersoalkan hal-hal yang kecil
 Dampak terganggunya psikologis seperti selalu
mengomel jika keadaan tersebut tidak sesuain
dengan dirinya.
Reaksi emosional tinggi

 Perilaku ini dapt ditunjukan dari sseorang yang


mengalami sakit dengan mudah menangis,
marah serta tuntutan perhatian yang lebih dari
sekitarnya.
Perubahan persepsi

 Terjadi perubahan persepsi selama sakit ini dapat


ditunjukkan dengan timbulnya persepsi bahwa dokter
dan perawat adalah orang yang dapt membantu
menyembuhkannya sehingga menaruh harapan
sangat besar pada dokter dan perawat tersebut
Berkurangnya minat

Perubahan perilaku yang ditunjukkan pada


seseorang yang mengalami sakit adalah
 Berkurangnya minat karena terjadi stres
(ketegangan) yang diakibatkan penyakit yang
dirasakan
 Menurunnya kemampuan dalam melakukan
aktifitas sehari-hari.
Health-Illness Continuum

 Measures person’s perceived level of


wellness
 Health and illness/disease opposite ends of
a health continuum
 Move back and forth within this continuum
day by day
 How people perceive themselves and how
others see them affects placement on the
continuum
Model Sehat Sakit
Model Agens-Host-Environment (Leavell)

Sehat dan sakit merupakan kondisi yang


ditentukan oleh hubungan dinamis antara :
1. Agens
2. Host
3. Environment
Agents
suatu substansi tertentu yang keberadaaannya
atau ketidakberadaannya dapat menimbulkan
penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu
penyakit, antara lain :
➢ agen biologi (virus, bakteri, riketsia),
➢ agen fisik (tekanan udara, radiasi, trauma
mekanis),
➢ agen kimia (insektisida, logam berat),
➢ agen mekanik (kecelakaan lalu lintas, pukulan,
kecelakaan kerja)
Host
semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang
dapat mempengaruhi dan timbulnya suatu
perjalanan penyakit, antara lain :
 daya tahan tubuh,
 genetik,
 umur,
 jenis kelamin,
 adat kebiasaan,
 ras,
 pekerjaan
Environment
segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta
pengaruh-pengaruh luar yang mempengaruhi
kehidupan dan perkembangan manusia, antara
lain:
 lingkungan fisik (cuaca, musim, geografis, struktur
geologi),
 lingkungan non fisik (sosial budaya, ekonomi,
norma dan nilai, adat istiadat),
 lingkungan biologis (human resevior dan animal
resevior),
 perjalanan penyakit
Sehat
Sehat → Kondisi seimbang antara
agens, host dan environment

Agens Host

Lingkungan
Sakit
Sakit → Kondisi karena peningkatan
agens

Host

Agens
Lingkungan
Sakit
Sakit → Kondisi karena penurunan daya
tahan tubuh host

Agens

Host
Lingkungan
Lanj...
Sakit → Kondisi karena perubahan
lingkungan

Host

Agens

Lingkunga
n
Selamat belajar dan mengerjakan project!

Anda mungkin juga menyukai