Anda di halaman 1dari 27

Persepsi Sehat-Sakit, Perilaku

Kesehatan & Perilaku Sehat

Liliek Pratiwi, M.KM


Definisi Sehat
• Suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan
kesejahteraan sosial yang merupakan satu
kesatuan dan bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan. (World Health
Organization (WHO) )
Definisi Sehat
• Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan
yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh
dan beberapa faktor yang berusaha
mempengaruhinya. (Perkins)
3 Komponen Penting dalam satu kesatuan
definisi sehat:
1. Sehat Jasmani
 Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam
arti sehat seutuhnya, berupa sosok manusia yang
berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut
tersisir rapi, berotot, tidak gemuk, nafas tidak bau,
selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh
fungsi fisiologi tubuh berjalan normal.

2. Sehat Mental
 Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan
satu sama lain dalam pepatah kuno “Jiwa yang sehat
terdapat di dalam tubuh yang sehat” (Men Sana In
Corpore Sano).
3. Sehat Spritual
 Setiap individu perlu mendapat pendidikan
formal maupun informal, kesempatan untuk
berlibur, mendengar alunan lagu dan musik,
siraman rohani seperti ceramah agama dan
lainnya agar terjadi keseimbangan jiwa yang
dinamis dan tidak monoton.
Perilaku Sehat
Segala tindakan yang dilakukan individu untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatannya
termasuk pencegahan penyakit, perawatan
kebersihan diri, penjagaan kebugaran melalui
olahraga dan makanan bergizi.
 Perilaku sehat ini dipertunjukkan oleh
individu-individu yang merasa dirinya sehat
meskipun secara medis belum tentu mereka
betul-betul sehat (Sarwono, 2005).
• Menurut Elwes dan Sinmett gagasan orang
tentang “sehat” dan “sakit” sangatlah
bervariasi.
• Gagasan ini dibentuk oleh pengalaman,
pengetahuan, nilai dan harapan-harapan, di
samping juga pandangan mereka tentang apa
yang akan mereka lakukan dalam kehidupan
sehari-hari dan kebugaran yang mereka
perlukan untuk menjalankan peran mereka
(Sari, 2008).
Perilaku kesehatan dipengaruhi
oleh 3 faktor
• 1. Faktor-faktor predisposisi (Predisposing
factors), : faktor yang terwujud dalam
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan juga
variasi demografi seperti status ekonomi,
umur, jenis kelamin, dan susunan keluarga.
Faktor ini lebih bersifat dari dalam diri individu
tersebut.
Perilaku kesehatan dipengaruhi
oleh 3 faktor
• 2. Faktor-faktor pemungkin (enabling factors),
adalah faktor pendukung yang terwujud
dalam lingkungan fisik, yang termasuk di
dalamnya adalah berbagai macam sarana dan
prasarana, misal : dana, transportasi, fasilitas,
kebijakan pemerintah dan sebagainya.
Perilaku kesehatan dipengaruhi
oleh 3 faktor
• 3. Faktor-faktor penguat (reinforcing factors),
adalah faktor-faktor yang meliputi faktor sikap
dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh agama,
sikap dan perilaku petugas termasuk petugas
kesehatan, termasuk juga disini undang-
undang, peraturan-peraturan baik dari pusat
maupun pemerintah daerah yang terkait
dengan kesehatan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Derajat Kesehatan
Definisi Indikator
• Indikator : variabel yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi keadaan atau status yang
memungkinkan dilakukannya pengukuran
terhadap perubahan- perubahan terjadi dari
waktu ke waktu
12 Indikator yang Berhubungan
dengan Derajat Kesehatan
• 1) Life spam: yaitu lamanya usia harapan
untuk hidup dari masyarakat, atau dapat juga
dipandang sebagai derajat kematian masyarakat
yang bukan karena mati tua.
• 2) Disease or infirmity: yaitu keadaan sakit
atau cacat secara fisiologis dan anatomis dari
masyarakat.
• 3) Discomfort or ilness: yaitu keluhan sakit
dari masyarakat tentang keadaan somatik,
kejiwaan maupun sosial dari dirinya.
12 Indikator yang Berhubungan
dengan Derajat Kesehatan
• 4) Disability or incapacity: yaitu ketidakmampuan
seseorang dalam masyarakat untuk melakukan pekerjaan
dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
• 5) Participation in health care: yaitu kemampuan dan
kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga
dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
• 6) Health behaviour: yaitu perilaku manusia yang nyata
dari anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan
masalah kesehatan.
• 7) Ecologic behaviour: yaitu perilaku masyarakat
terhadap lingkungan, spesies lain, sumber daya alam, dan
ekosistem.
12 Indikator yang Berhubungan
dengan Derajat Kesehatan
• 8) Social behaviour: yaitu perilaku anggota
masyarakat terhadap sesamanya, keluarga,
komunitas dan bangsanya.
• 9) Interpersonal relationship: yaitu kualitas
komunikasi anggota masyarakat terhadap
sesamanya.
• 10) Reserve or positive health: yaitu daya tahan
anggota masyarakat terhadap penyakit atau
kapasitas anggota masyarakat dalam menghadapi
tekanan-tekanan somatik, kejiwaan, dan sosial.
12 Indikator yang Berhubungan
dengan Derajat Kesehatan
• 11) External satisfaction: yaitu rasa kepuasan
anggota masyarakat terhadap lingkungan
sosialnya meliputi rumah, sekolah, pekerjaan,
rekreasi, transportasi.
• 12) Internal satisfaction: yaitu kepuasan
anggota masyarakat terhadap seluruh aspek
kehidupan dirinya sendiri.
2 Konsep Penyebab Sakit menurut
Masyarakat & Pengobat Tradisional

1) Personalistik : suatu sistem dimana penyakit


disebabkan oleh intervensi dari suatu agen yang
aktif, yang dapat berupa makhluk supranatural
(makhluk gaib atau dewa), makhluk yang bukan
manusia (seperti hantu, roh leluhur, atau roh
jahat) maupun manusia (tukang sihir atau
tukang tenung)
2) Naturalistik menjelaskan tentang penyakit
dalam istilah-istilah sistemik yang bukan pribadi,
di sini agen yang aktif tidak menjalankan
peranannya.
Dalam sistem ini keadaan sehat sesuai dengan
model keseimbangan : apabila unsur-unsur
dasar dalam tubuh ”humor”, yin dan yang,
Definisi Sakit
• Sakit : suatu keadaan yang tidak
seimbang/sempurna seseorang dari aspek
medis, fisik, mental, sosial, psikologis dan
bukan hanya mengalami kesakitan tetapi
juga kecacatan. (WHO)
Definisi Sakit
• Sakit adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang
sehingga menimbulkan gangguan
aktivitassehari-hari baik aktifitas jasmani,
rohani, dan sosial. (Perkins)
Kontinum Sehat-Sakit
• Kontinum sehat sakit atau rentang sehat
sakit Neuman (1990) “sehat dalam suatu
rentang adalah tingkat sejahtera klien pada
waktu tertentu, yang terdapat dalam
rentang dari kondisi sejahtera yang optimal,
dengan energi yang paling maksimum,
sampai kondisi kematian, yang menandakan
habisnya energi total”
Rentang Sehat-Sakit
Definisi Tingkah Laku Sakit
• Tingkah laku sakit  Cara-cara dimana
gejala-gejala ditanggapi, dievaluasi, dan
diperankan oleh seorang individu yang
mengalami sakit, kurang nyaman, atau
tanda-tanda lain dari fungsi tubuh yang
kurang baik. (Anderson, 2009).
Perilaku Sakit
• Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk
tindakan yang dilakukan oleh individu yang
sedang sakit agar memperoleh kesembuhan.
Dalam hal ini bila seseorang sakit maka ia akan
mengalami beberapa tahapan yang dimulai
dari timbulnya gejala-gejala yang
menunjukkan suatu kondisi sakit hingga si
sakit mencari pengobatan.
Faktor- Faktor yang menyebabkan
orang bereaksi terhadap penyakit
• a) Dikenalinya atau dirasakannnya gejala-
gejala atau tanda-tanda yang menyimpang
dari keadaan biasa
• b) Banyaknya gejala yang dianggap serius dan
diperkirakan menimbulkan bahaya.
• c) Dampak gejala itu terhadap hubungan
dengan keluarga, hubungan kerja, dan dalam
kegiatan sosial lainnya.
• d) Frekuensi dari gejala dan tanda-tanda yang
tampak dan persistensinya.
Faktor- Faktor yang menyebabkan
orang bereaksi terhadap penyakit
• e) Nilai ambang dari mereka yang terkena gejala itu atau
kemungkinan individu untuk diserang penyakit itu.
• f) Informasi, pengetahuan, dan asumsi budaya tentang
penyakit itu.
• g) Perbedaan interperetasi terhadap gejala yang
dikenalnya.
• h) Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku untuk
mengatasi gejala sakit tersebut.
• i) Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai
Sarana tersebut, tersedianya biaya dan kemampuan
untuk mengatasi stigma dan jarak sosial.
Daftar Pustaka
• World Health Organization. 2010. Global Health
Observatory
• Notoatmodjo S, 2007. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Cetakan Pertama, Jakarta: Rineka
Cipta
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan
dan Ilmu Prelaku. Jakarta : Rineka Cipta
• Blum HL., Planning for Health; Development
Application of Social Change Theory, New
• York, 1972

Anda mungkin juga menyukai