Anda di halaman 1dari 18

PELAYANAN KEPERAWATAN JIWA

PADA SITUASI BENCANA


1. Agustin Veranda 112019030115
2. Dwi Rahayu 112019030116
3. Fatimatus zahron Faizin
112019030110
4. Siti Nur Faizah 1120190301185
5. Aprilia Anggi Pratama 112019030113
6. Anis rosidah azmi 112019030114
7. Mayda Nurwahyuningtyas
112019030111
8. Dhani Widya Putri 112019030109
9. Devi susanti 112019030117
10. Frida Sinta Dewi 112019030119
11. Shafira Kurnia Nun Nisa
112019030112
DEFINISI BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau
Bencana adalah kejadian- ranggkaian peristiwa yang
kejadian yang berakibat mengancam dan mengganggu
secara langsung atau kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh
bertahap terhadap
alam atau faktor manusia,
menurunnya status sehingga mengakibatkan
kesehatan masyarakat timbulnya korban jiwa manusia,
yang tidak dapat diatasi kerusakan lingkungan, kerugian
secara adekuat (WHO). harata benda, dampak psikologis
(UU No. 24 Th 2007).
PENYEBAB BENCANA
• Bencana yang diakibatkan oleh alam seperti gempa
BENCAN bumi, banjir, tsunami, gunung meletus, angin putting
A ALAM beliung, dan tanah longsor.

BENCANA • Bencana yang diakibatkan oleh peristiwa non alam


NON seperti gagal teknologi, epidemi, wabah penyakit.
ALAM
• Bencana yang diakibatkan oleh manusia seperti
BENCANA konflik sosial dan terror bom.
SOSIAL
Proses terjadinya bencana

Pra Pasca
Bencana
Bencana Bencana
PRA BENCANA
 Kondisi yan tidak ada bencana pada lokasi rawan bencana
seperti daerah pantai atau pegunungan, daerah jalur gempa,
daerah pinggiran sungai, lokasi pemukiman padat, gedung-
gedung tinggi.
 Upaya yang dilakukan selama pra bencana adalah : pencegahan,
dan kesiapsiagaan.
BENCANA
 Kondisi bencana adalah ketika bencana benarbenar sedang
terjadi.
 Segera setelah terjadinya bencana, individu atau masyarakat pada
area yang terkena bancana akan mengalami trauma dan berada
pada situasi krisi akibat perubahan yang terjadi secara tiba-tiba
dalam kehidupannya.
 Beberapa kondisi yang biasanya menyertai bencana anatara lain
adalah kematian, kerusakan dan kehilangan harta benda, serta
perpisahan dengan orang yang dicintai.
TAHAPAN BENCANA
Tahapan Rescue :
Tahapan Impact : Tahapan     Recovery :
0-1 minggu setalah terjadinya
Tahap dr mulai Tahap 1-4 minggu
bencana. Pada tahap ini
terjadinya bencana setelah terjadi bencana
dilakukan pelyanan intervensi
sampai dg 48 jam disaat keadaan sudah
krisis, memastian kemanan dan
kemudian. Pada tahap lebih stabil. Pada tahap
kebutuhan fisik seperti tempat
ini dilakukan ini dilakukan
tinggal, makanan dan pakaian
tindakan penanganan gangguan
terpenuhidan sesegera mungkin
penyelamatan pada kejiwaan yang terjadi
mempertemukan korban dengan
survivor, komunikasi, dan juga intervensi
keluarga dan komunitasnyaa.
dan pertolongan psikososial lainnya.
Pada tahap ini juga diberukan
pertama psikologis
pelayanan kesehatan jiwa.
PASCA BENCANA
 Pasca bencana dihitung mulai empat minggu setelah bencana sampai
dengan pemulihan.
 Individu yang mengalami bencana akan mengalami trauma baik fisik
maupun psikologis.
 Trauma menyebabkan masalah kesehatan jiwa sebagai reaksi terhadap
kejadian, masalah atau trauma yang sangat berat pada individu akibat
ketidakmampuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang
dialami. •
  Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba akibat suatu kejadian akan
menimbulkan ketidakseimbangan emosi, pikiran dan perilaku yang dapat
mengarah pada kesehatan jiwa.
Respon individu terhadap bencana
 Faktor keseimbangan yang mempengaruhi respon individu
terhadap krisis adalah persepsi terhadap kejadian, sistem
pendukung yang dimiliki, dan mekanisme koping yang digunakan.
 Reaksi emosi dapat diobservasi dari individu yang menjadi korban.
 3 tahapan reaksi emosi setelah bencana :
1. Reaksi individu segera (24 jam) setelah bencana
2. Minggu pertama –  ketiga setelah bencana
3. Lebih dari minggu ketiga setelah bencana
Respon individu terhadap bencana

 Reaksi individu segera (24 jam) setelah bencana :


1. Tegang, cemas, panik
2. Terpaku, linglung, syok, tidak percaya.
3. Lelah, bingung
4. Gelisah, menangis, menarik diri
5. Merasa bersalah
Respon individu terhadap bencana
 Minggu pertama –  ketiga setelah bencana :
1. Ketakutan, waspada, sensitif, mudah marah, kesulitan tidur
2. Khawatir, sangat sedih
3. Mengulang-ngulang kembali kejadian
4. Bersedih
5. Reaksi positif yang masih dimiliki : berharap atau berpikir tentang masa
depan, terlibat dalam kegiatan menolong dan menyelamatkan
6. Menerima bencana sebagai takdir.
Respon individu terhadap bencana
 Lebih dari 3 minggu setelah bencana :
1. Kelelahan
2. Merasa panik
3. Kesedihan terus berlanjut, pesimis dan berpikir tidak realistis
4. Tidak beraktivitas, isolasi sosial, menarik diri
5. Kecemasan : yang dimanifestasikan dengan palpitasi, pusing, letih, mual,
sakit kepala.
6. Stres, berduka, dan berkabung
Tindakan keperawatan dalam mengelola
bencana
Proses antisipatif untuk kondisi pra
bencana

Tindakan segera untuk kondisi segera


setelah bencana

Pemulihan untuk kondisi pasca bencana


Tindakan saat terjadi bencana

Segera (24 jam) setelah bencana :


1.Pertolongan kedaruratan untuk masalahmasalah fisik
2.Memenuhi kebutuhan standar
3.Untuk membantu individu melalui fase krisisnya maka perawat
perlu memfasilitasi kondisi yang dapat menyeimbangkan krisis
seperti menjadi sumber koping bagi klien.
Tindakan saat terjadi bencana

•  Minggu pertama –  ketiga setelah bencana :


6. Informasikan tentang reaksi stres
yang normal pada masyarakat secara
1. Berikan informasi yang sederhana dan mudah
massal. Bantu melakukan manajemen
diakses tentang lokasi jenazah
stress secara individu, keluarga,
2. Bantu mencari anggota keluarga yang terpisah
maupun kelompok
3. Anjurkan pasien dan keluarga untuk melakukan
7. Motivasi para korban untuk bekerja
aktivitas kelompok yang terorganisir
bersama memenuhi kebutuhan mereka
4. Lakukan aktivitas rekreasi bagi anak-anak
seperti membersihkan lokasi bersama-
5. Informasikan kpd korban ttg reaksi psikologis
sama
normal yg terjadi setelah bencana. Yakinkan
8. Libatkan keluarga yang masih
mereka bahwa hal tersebut normal dan
sehat dalam pelaksanaan bantuan
berlangsung sementara, akan hilang dengan
9. Pastikan distribusi bantuan merata
sendirinya dan dialami oleh semua orang.
Tindakan saat terjadi bencana

 Setelah minggu ketiga bencana


 Pada fase ini tindakan yang dapat dilakukan adalah tindakan
psikososial secara umum dan tindakan psikososial khusus.
 Tujuan melakukan tindakan psikososial secara umum adalah
sebagian besar klien dan keluarga mampu beradaptasi terhadap
kondisi psikososial dengan menggunakan mekanisme koping
yang dimiliki walaupun dukungan dari keluarga/orang lain di
lingkungannya sangat minim atau tidak ada.
Tindakan saat terjadi bencana
• Tindakan psikososial secara umum :

1. Identifikasi individu dengan koping yg •  Tindakan psikososial khusus:


tdk efektif 
2. Bina hubungan saling percaya
3. Penuhi kebutuhan fisik yang mendesak 1. Konseling terhadap trauma
4. Mobilisasi dukungan sosial
5. Cegah timbulnya bahaya yg lain 2. Konseling terhadap proses berduka
(seperti berjangkitnya penyakit
menular) 3. Bimbingan antisipasi
6. Mulai berkomunikasi : mendengarkan 4. Konseling krisis
masalah mereka, sampaikan
keprihatinan, berikan bantuan yang 5. Konseling untuk menyelesaikan
berkelanjutan
7. Sampaikan bahwa semua korban masalah
bencana merasakan perasaan yang sama

Anda mungkin juga menyukai