Practice of Paliatif
Care
KELOMPOK 13
DORKAS MAARASI
YURIKE MANDOLANG
Apa itu Evidance Base pratice ?
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dimulai pada saat diagnosis individu dengan penyakit yang mengancam jiwa, berlanjut
bersama dengan pengobatan kuratif sampai kematian, dan mendukung keluarga dan pengasuh lainnya selama proses kesedihan
setelah kematian (Uslu, 2017)
Tujuan perawat dalam praktik perawatan paliatif adalah untuk memastikan bahwa pasien hidup seaktif mungkin selama periode
antara diagnosis dan kematian, dan menjalani proses kematian yang nyaman dengan meningkatkan kualitas hidup, untuk mencegah
mereka menderita sakit dan nyeri selama terminal. proses, dan untuk mendukung anggota keluarga selama proses penyakit dan
proses kesedihan setelah kematian. Untuk tujuan ini, perawat harus menggunakan praktik berbasis bukti daripada praktik
tradisional dan pengalaman individu selama proses perawatan paliatif; memastikan standarisasi dalam perawatan,
mencegah praktik yang tidak perlu, dan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.
Hierarki dalam penelitian Ilmiah
Hierarki dalam penelitian ilmiah terdapat hieraraki dari tingkat kepercayaannya yang
paling rendah hingga yang paling tingi. Dibawah ini mulai dari yang paling rendah
hingga yang paling tinggi :
Laporan fenomena atau kejadian-kejadian yang kita temuai sehari-hari
Studi kasus
Studi lapangan atau laporan deskriptif
Studi percobaan tanpa penggunaan tekhnik pengambilan sampel secara acak (random)
Studi percobaan yang menggunakan setidaknya ada satu kelompok pembanding, dan
menggunakan sampel secara acak
Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau meta-analisa yaitu pengkajian
berbagai penelitian yang ada dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi.
Pengkajian dan Alat dalam EBP
Terdapat beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki tenaga kesehatan professional untuk dapat menerapkan praktek
klinis berbasis bukti, yaitu :
1) Mengindentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek
2) Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan,
3) Melakukan pencarian literature yang efisien,
4) Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk tingkatan/hierarki dari bukti tersebut untuk menentukan tingkat validitasnya
5) Mengaplikasikan temuan literature pada masalah pasien, dan
6) Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan budaya pasien dapat mempengaruhi keseimbangan antara potensial
keuntungan dan kerugian dari pilihan manajemen/terapi (Jette et al., 2003).
Langkah-langkah dalam EBP
1) Mengakui status atau arah praktek dan yakin bahwa pemberian perawatan berdasarkan fakta terbaik akan meningkatkan hasil
perawatan klien.
2) Implementasi hanya akan sukses bila perawat menggunakan dan mendukung “pemberian perawatan berdasarkan fakta”.
3) Evaluasi penampilan klinik senantiasa dilakukan perawat dalam penggunaan EBP.
4) Praktek berdasarkan fakta berperan penting dalam perawatan kesehatan.
5) Praktek berdasarkan hasil temuan riset akan meningkatkan kualitas praktek, penggunaan biaya yang efektif.
6) Penggunaan EBP meningkatkan profesionalisme dan diikuti dengan evaluasi yang berkelanjutan.
7) Perawat membutuhkan peran dari fakta untuk meningkatkan intuisi, observasi pada klien dan bagaimana respon terhadap
intervensi yang diberikan. Dalam tindakan diharapkan perawat memperhatikan etnik, sex, usia, kultur dan status kesehatan.
Hambatan Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan