Anda di halaman 1dari 10

Evidancebase

Practice of Paliatif
Care
KELOMPOK 13

DORKAS MAARASI

YURIKE MANDOLANG
Apa itu Evidance Base pratice ?

Menurut Melnyk & Fineout-Overholt (2011) EvidenceBased Practice in Nursing


adalah penggunaan bukti ekternal, bukti internal (clinical expertise), serta
manfaat dan keinginan pasien untuk mendukung pengambilan keputusan di
pelayanan Kesehatan.

EBP dapat menyebabkan terjadinya perubahan besar pada literatur,


merupakan proses yang panjang dan merupakan aplikasi berdasarkan
fakta terbaik untuk pengembangan dan peningkatan pada praktek
lapangan.
Tujuan dari evidence base paliatif care

Perawatan paliatif adalah perawatan yang dimulai pada saat diagnosis individu dengan penyakit yang mengancam jiwa, berlanjut
bersama dengan pengobatan kuratif sampai kematian, dan mendukung keluarga dan pengasuh lainnya selama proses kesedihan
setelah kematian (Uslu, 2017)

 Tujuan perawat dalam praktik perawatan paliatif adalah untuk memastikan bahwa pasien hidup seaktif mungkin selama periode
antara diagnosis dan kematian, dan menjalani proses kematian yang nyaman dengan meningkatkan kualitas hidup, untuk mencegah
mereka menderita sakit dan nyeri selama terminal. proses, dan untuk mendukung anggota keluarga selama proses penyakit dan
proses kesedihan setelah kematian. Untuk tujuan ini, perawat harus menggunakan praktik berbasis bukti daripada praktik
tradisional dan pengalaman individu selama proses perawatan paliatif; memastikan standarisasi dalam perawatan,
mencegah praktik yang tidak perlu, dan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya.
Hierarki dalam penelitian Ilmiah
Hierarki dalam penelitian ilmiah terdapat hieraraki dari tingkat kepercayaannya yang
paling rendah hingga yang paling tingi. Dibawah ini mulai dari yang paling rendah
hingga yang paling tinggi :
Laporan fenomena atau kejadian-kejadian yang kita temuai sehari-hari
Studi kasus
Studi lapangan atau laporan deskriptif
Studi percobaan tanpa penggunaan tekhnik pengambilan sampel secara acak (random)
Studi percobaan yang menggunakan setidaknya ada satu kelompok pembanding, dan
menggunakan sampel secara acak
Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau meta-analisa yaitu pengkajian
berbagai penelitian yang ada dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi.
Pengkajian dan Alat dalam EBP

Terdapat beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki tenaga kesehatan  professional untuk dapat menerapkan praktek
klinis berbasis bukti, yaitu :
1) Mengindentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek
2) Memformulasikan pertanyaan klinis yang relevan,
3) Melakukan pencarian literature yang efisien,
4) Mengaplikasikan peran dari bukti, termasuk tingkatan/hierarki dari bukti tersebut untuk menentukan tingkat validitasnya
5) Mengaplikasikan temuan literature pada masalah pasien, dan
6) Mengerti dan memahami keterkaitan antara nilai dan budaya pasien dapat mempengaruhi keseimbangan antara potensial
keuntungan dan kerugian dari pilihan manajemen/terapi (Jette et al., 2003).
Langkah-langkah dalam EBP

Langkah 1: Kembangkan semangat penelitian


Langkah 2: Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT
Langkah 3: Cari bukti terbaik
Langkah 5: Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan preferensi
pasien dan nilai-nilai
Langkah 7: Menyebarluaskan hasil EBP
Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan

1) Mengakui status atau arah praktek dan yakin bahwa pemberian perawatan berdasarkan fakta terbaik akan meningkatkan hasil
perawatan klien.
2) Implementasi hanya akan sukses bila perawat menggunakan dan mendukung “pemberian perawatan berdasarkan fakta”.
3) Evaluasi penampilan klinik senantiasa dilakukan perawat dalam penggunaan EBP.
4) Praktek berdasarkan fakta berperan penting dalam perawatan kesehatan.
5) Praktek berdasarkan hasil temuan riset akan meningkatkan kualitas praktek, penggunaan biaya yang efektif.
6) Penggunaan EBP meningkatkan profesionalisme dan diikuti dengan evaluasi yang berkelanjutan.
7) Perawat membutuhkan peran dari fakta untuk meningkatkan intuisi, observasi pada klien dan bagaimana respon terhadap
intervensi yang diberikan. Dalam tindakan diharapkan perawat memperhatikan etnik, sex, usia, kultur dan status kesehatan.
Hambatan Pelaksanaan EBP Pada Keperawatan

1) Berkaitan dengan penggunaan waktu.


2) Akses terhadap jurnal dan artikel.
3) Keterampilan untuk mencari.
4) Keterampilan dalam melakukan kritik riset.
5) Kurang paham atau kurang mengerti.
6) Kurangnya kemampuan penguasaan bahasa untuk penggunaan hasil-hasil riset.
7) Salah pengertian tentang proses.
8) Kualitas dari fakta yang ditemukan.
9) Pentingnya pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana untuk menggunakan literatur hasil penemuan untuk intervensi praktek
yang terbaik untuk diterapkan pada klien.
ANALISIS ARTIKEL DENGAN METODE
PICOT
KEBUTUHAN SPIRITUAL PADA PASIEN DENGAN KANKER STADIUM AKHIR
Maria Komariah , Dessy Adriani , Desy Indrayani , Nina Gartika
P I C O T
Populasi/problem Intervetion Comparison Outcame TIME
Populasi pada penelitian ini adalah Rancangan penelitian yang Dari ke 7 dimensi spirituak . Pasien kanker stadium Penelitian ini
seluruh pasien kanker yang digunakan adalah deskriptif. dimensi ketuhanan lanjut yang dirawat di dilakukan pada
didiagnosa telah mengalami stadium
Instrumen yang digunakan dalam menempati urutan pertama salah satu rumah sakit di bulan desember
penelitian ini adalah Spiritual Need tingkat kebutuhan dengan
lanjut berdasarkan catatan medis Survey. nilai rata-rata paling tinggi Bandung membutuhkan 2020, di rumah
berjumlah 40 orang. Sedangkan Dalam penelitian ini yang akan (3.63). dibandingkan 6 pelayanan spiritual yang sakit Bandung.
sampel dipilih berdasarkan kriteria: menjadi variabel adalah kebutuhan elemen lainnya Hal ini meliputi tujuh dimensi
kanker stadium III, mampu spiritual dan subvariabel adalah 7 menunjukkan bahwa spiritual. Dimensi
berkomunikasi dengan baik, tidak dimensi kebutuhan spiritual, yaitu dimensi Ketuhanan adalah kebutuhan spiritual
ada gangguan kejiwaan, mampu Cinta/ rasa memiliki/ dimensi spiritual yang tertinggi adalah dimensi
menghoramati; Ketuhanan; paling dibutuhkan oleh
menulis dan membaca, serta bersedia ketuhanan dan terendah
Berpikir positif/ rasa bersyukur/ responden.
mengisi kuesioner. harapan/ rasa damai; Makna dan dimensi apresiasi
  tujuan; Moralitas dan etika; keindahan.
Apresiasi terhadap keindahan; dan
Resolusi/ kematian.

Anda mungkin juga menyukai