Anda di halaman 1dari 57

MODUL PRATIKUM

MANAJEMEN KEPERAWATAN
Masa Pandemi Covid 19

BOBOT: 4 SKS (3,1)


KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PENYUSUN:
SETIAWATI.,S.Kp M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN (S1)


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
202/2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan


Nomor Kode / SKS : / 4 SKS (3,,1)

Bidang Ilmu : Keperawatan Dasar

Nama Penanggung Jawab : Setiawati.S.Kp., M.Kep


(Koordinator)
NIP / NIDN : 1988.005.66/0410046601

Program Studi : Ilmu Keperawatan (S1), STIKes Jenderal Achmad Yani

Jumlah Tim Pengajar/Tutor : 8 orang


1. Oyoh,S.Kep.,Ners.,M.Kep
2. Lilis Rohayani,S.Kep.Ners.,M.Kep
3. DR. Iin Inayah, S.Kp.,M.Kep
4. DR. Yayat Suryati, S.Kp.,M.Kep
5. Nadirawati,S.Kp.m.Kep
6. Fauziah, Ners.,M.Kep. Sp.Kep.An
7. Ira Meihara, S.Kep,Ners,M.Kep
8. Murtiningsih Ners.,M.Kep.Sp.Kep. Mat

Cimahi, Desember 2021

Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan (S1) PJ Mata Kuliah

Achmad Setya Roswendi, S.Kp.,MPH Setiawati,S.Kp., M.Kep

2
VISI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

“Stikes Jenderal A. Yani Cimahi menuju perguruan tinggi kesehatan berkarakter unggul,
kebangsaan, disiplin, entrepreneurship, profesional dan inovasi akademik dalam skala Nasional
dan Global tahun 2032”

MISI

1. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi yang efisien, akuntabel, transparan, dan
berkeadilan.
2. Menyelenggarakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis
evidence based.
3. Mengembangkan program akademik dan non akademik dengan nilai juang tinggi dalam
meningkatkan rasa nasionalisme.
4. Mengembangkan jiwa kewirausahaan kesehatan yang bersumber pada kemampuan diri
sendiri secara mandiri didukung jejaring kerjsama baik di dalam maupun di luar negeri
5. Menyelenggarakan suasana akademik yang terbarukan sesuai dengan perkembangan IPTEK
nasional maupun global.
6. Membentuk karakter insan kesehatan yang menjungjung tinggi nilai etika, berbudi luhur,
kemanusiaan, profesionalisme, sesuai dengan profesi dan ideologi

3
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI

VISI

Menjadi program studi unggulan yang menghasilkan program studi Ilmu Keperawatan Tahap
Akadmik dan Tahap Ners Professional, memiliki jiwa Kebangsaan ,kewirausahaan, dan unggul
dibidang keperawatan komplementer dalam skala nasional dan global paada tahun 2032.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan Ners yang berkualitas dalam bidang pengajaran ,


penelitian dan pengabdian kepada masayakat secara profesional dan mampu bersaing di
tingkat regional, nasional dan internasional.
2. Menjadikan peserta didik yang memiliki kedisiplinan , nilai kejuangan dan wawasan
kebangsaan sehingga dapat menjalankan profesinya
3. Menjadikan peserta didik yang memiliki jiwa wirausaha melalui pemikiran yang kreatif ,
inovatif dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan dan
keperawatan khususnya.
4. Menjadikan peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan serta
penelitian dan pengabdian masyarakat dalam bidang terapi komplementer
5. Menjalin dan mengembangkan kerjasama dalam bidang Tri Darma Perguruan Tinggi di
Tingkat regional, nasional dan internasional.

4
INFORMASI MATA KULIAH

Nama Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan

Bobot SKS : 4 SKS (3 T, 1 L)

Kode Mata Kuliah :

Semester : V (gasal)

Capaian Pembelajaran yang dimiliki oleh Mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah blok
Manajemen keperawatan adalah

1. SIKAP
a. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dan Mampu Menunjukkan Sikap Religius;
b. Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan Dalam Menjalankan Tugas Berdasarkan
Agama,Moral, Dan Etika;
c. Berperan Sebagai Warga Negara Yang Bangga Dan Cinta Tanah Air, Memiliki
Nasionalisme Serta Rasa Tanggungjawab Pada Negara Dan Bangsa;
d. Menunjukkan Sikap Bertanggungjawab Atas Pekerjaan Di Bidang Keahliannya
Secara Mandiri.
e. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan;
f. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat
klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan
dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.

5
2. PENGUASAAN PENGETAHUAN
a. Menguasai Konsep Nilai-Nilai Kemanusiaan(Humanity Values);
b. Menguasai Konsep Dan Prinsip Manajemen Dalam Simulasi Pengelolaan Asuhan
Keperawatan Kepada Klien Di Berbagai Tatanan Pelayanan Kesehatan.
c. Menguasai Pengetahuan Faktual Tentang Sistem Informasi Asuhan Keperawatan
Dan Kesehatan

3. KETERAMPILAN KHUSUS
a. Mampu Menyusun Dan Mengimplementasikan Perencanaan Asuhan
KeperawatanSesuai Standar Asuhan Keperawatan Dan Kode Etik Perawat, Yang
Peka Budaya, Menghargai Keragaman Etnik, Agama Dan Faktor Lain Dari Klien
Individu, Keluarga Dan Masyarakatatan yang dilaksanakan
b. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan telaah kritis tentang manajemen
unit (analisa SWOT)
c. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam
lingkup tanggungjawabnya
d. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategi organisasi, mampu merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan melalui kerjasama
dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masayarakat untuk
mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
4. KETERAMPILAN UMUM
a. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
b. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
c. mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;

6
d. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan
dan pengalaman kerja;
e. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
f. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
g. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
h. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya;
i. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya;
j. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
k. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.

7
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhana Wataalla atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga modul manajemen keperawatan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan modul ini bertujuan sebagai acuan baik untuk mahasiswa maupun dosen dalam
melaksanakan praktikum.

Dalam proses penyusunan modul ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Gunawan Irianto, dr., M.Kes (MARS) selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi .

2. Dr. Budiman, SKM., S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes., M.H.Kes, selaku Wakil Ketua Dekan I
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi .

3. Achmad Setya Roswendi, S.Kp., MPH selaku Ketua Prodi IKP (S1) Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi .

Semoga modul Praktikum Manajemen Keperawatan ini dapat memberikan wawasan


dan panduan dalam pelaksanaannya. Namun penulis juga menyadari keterbatasan dalam
penyusunan modul ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang kondusif untuk
perbaikan di masa datang.

Cimahi, Desember 2021

Penyusun

Koordinator

8
DAFTAR ISI

Surat Tugas

Halaman Pengesahan

Visi Misi

Informasi Mata Kuliah

Kata Pengantar

Daftar Isi

PENDAHULUAN
A. Deskripsi Mata Kuliah
B. Prasyarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Hasil belajar mata kuliah : kompetensi yang akan dicapai
E. Tujuan modul
F. Aktifitas mahasiswa
G. Prasyarat pembimbing praktikum
H. Teknis pelaksanaan bimbingan
I. Tempat praktikum
J. Alokasi waktu
K. Tata tertib praktikum
L. Penilaian

II. Topik Praktikum 1 ( Timbang terima dan Konference keperawatan)


Uraian Materi
SOP
Format penilaian

III. Topik Praktikum 2 ( Supervisi)


Uraian Materi
SOP
Format penilaian

IV. Topik Praktikum 3 ( Ronde keperawatan )


Uraian Materi
SOP
Format penilaian

PENUTUP
Daftar Pustaka

9
PENDAHULUAN

Selamat berjumpa dengan Mata Kuliah Manajemen Keperawatan . Dalam Modul ini akan
dipelajari tentang praktikum Timbang Terima, Supervisi dan Ronde Keperatwatan.
Mahasiswa harus terlebih mampu mendemonstrasikan praktikum tersebut sebelum terjun
langsung di lapangan, Karena kemampuan tersebut sangat menentukan keberhasilan
mhahasiswa dalam melaksanakan manajemen asuhan keperawatan di lapangan.

A. Deskripsi Mata Kuliah


Fokus mata kuliah ini adalah mempelajari cara mengelola sekelompok perawat dengan
menggunakan peran dan fungsi manajemen untuk dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada klien pada tatanan pelayanan keperawatan di tingkat ruang rawat di rumah sakit (RS)
dan di tingkat keluarga di Puskesmas dan masyarakat sesuai standar nasional dan
internasional. Aspek penting yang harus menjadi perhatian adalah kemampuan bekerja
sama dalam mencapai tujuan organisasi. Konsep dasar peran dan fungsi manajemen
dibahas secara bertahap dalam setiap pertemuan. Pembahasan ditekankan pada
implementasi peran dan fungsi manajer unit perawatan. Proses pembelajaran dilakukan
melalui metode pembelajaran aktif berupa diskusi (berbasis pertanyaan dan masalah),
presentasi, role play, dan belajar berdasarkan hasil studi lapangan digunakan selama satu
semester agar mencapai kemampuan kognitif 6 dan afektif 5.

B. Prasyarat
Mengikuti minimal 85 % tatap muka mata kuliah majanemen keperawatan

C. Petunjuk Penggunaan Modul

Mata kuliah ini juga dilengkapi dengan petunjuk praktikum yang dibuat secara rinci
sehingga mahasiswa dapat dengan mudah melakukan praktikum. Agar Anda dapat
menguasai materi Modul Praktikum ini ikutilah petunjuk belajar berikut

10
1. Pelajarilah dan pahami setiap bab dalam Modul Praktikum ini dengan sebaik-baiknya
2. Kerjakanlah setiap kegiatan dengan cara berkelompok
3. Banyaklah berlatih dengan teman Anda.
4. Catatlah setiap masukan yang diberikan oleh tutor
5. Setelah Anda merasa yakin akan kemampuan melakukan praktikum mintalah Tutor untuk
menilai kemampuan Anda

D. Hasil belajar mata kuliah : kompetensi yang akan dicapai


Secara khusus setelah Anda selesai mempelajari Modul Praktikum ini Anda diharapkan
dapat:
1. Melakukan Konference keperawatan
2. Melakukan Timbang Terima/hand over dilapangan
3. Melakukan supervisi kepada perawat pelaksana saat anda berperan menjadi Ketua Tim.
4. Melaksanakan ronde keperawatan saat ada masalah keperawatan pada pasen yang tidak
bisa diselesaikan secara mandiri saat memberikan asukan keperawatan di lapangan.

E. Tujuan modul
Setelah mempelajari Bahan Praktikum ini, Anda mampu mendemonstrasikan manajemen
asuhan keperawatan di lapangan ( konference kepewatan , Timbang terima, supervise dan
ronde keperawatan)

F. Aktifitas mahasiswa
1. Konference Keperawatan
a. Post Konferene
1) Mahasiswa membagi peran ( Ka. Tim. Perawat Pelaksa, Pasien )
2) Sebelum melakukan timbang terima Ka. Tim yang sedang dinas sebelumnya
Melakukan Evaluasi kepada pasien terkait asuhan yang sudah dilakukan.
3) Menyiapkan dokumen
4) Lapor ke Ka. Ru. Siap untuk timbang terima

11
b. Pre Konference
Setelah melakukan timbang terima Ka. Tim yang akan berdinas melakukan diskusi
dengan perawat pelaksana terkait asuhan yang akan dilaksaakan kepada pasen
kelolaannya.

2. Timbang Terima
a. Mahasiswa membagi peran ( Ka. Ru . Ka. Tim. Perawat Pelaksa, Pasien )
b. Menyiapkan laporan /dokumentasi asuhan keperawatan / evaluasi pencapaian askep
c. Mempersiapkan tempat di nurse station
d. Mempersiapkan ruangan pasien.

3.Supervisi
a. Mahasiswa membagi peran ( Kepala ruangan, Ka. Tim. Perawat Pelaksana, Pasien,)
b. Menyiapkan SOP
c. Membuat proposal
d. Mempersiapkan ruangan Ka. Ru. Ka. Tim. Pasen
e. Mempersiapkan daftar tilik

4. Ronde Keperawatan
a. Mahasiswa membagi peran ( Kepala ruangan, Ka. Tim. Perawat Pelaksana, Pasien,
Keluarga dan tenaga kesehatan lainnya )
b. Mencari kasus yang akan di lakukan ronde
c. Membuat proposal

G. Aktifititas Tutor
1. Jumlah
Setiap kelompok mahsiswa dibimbing oleh seorang tutor yang membawahi mahsiswa
antara 15 sd 18 mhs
Mahasiwa dibagi menjadi 9 kelompok

2. Teknis pelaksanaan bimbingan


a. Semua tutor sebelum melaksanakan bimbingan praktikum selalu diawali degan adanya
persamaan persepsi yang di pandu oleh koordinator mata ajaran.

12
b. Setiap tutor mendemonstrasikan terlebih dahulu dari setiap kegiatan yang akan
dilakukan.
c. Tutor mendampingi mahassiwa selama kegiatan praktikum berlangsung .

H. Metode praktikum saat Pandemi


1. 4 jam pertama semua kelompok melihat video yg sudah di share sebelumnya oleh
masih masing tutor
2. Membuat scenario
3. Dikirim ke masing masing tutor untuk dikoreksi, dan diperbaiki kalau masih ada
yang kurang tepat
4. Setiap kelompok mhs dibagi menjadi 3 kelompok kecil
5. 3 jam berikutnya masing masing kelompok meroleplaykan di ruangan laboratorium
yang sudah ditentukan dan didampingi tutor masing masing.

I. Tempat praktikum
Mhs menyiapkan tempat dengan setting ruangan karu, ka, tim, ners station, ruangan pasien.

J. Alokasi waktu
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan praktikum ini adalah 28 jam tatap muka

K. Tata tertib praktikum

Berikut ini adalah tata tertib pelaksanaan praktikum.


1. Untuk Mahasiswa
a. Hadir 10 menit sebelum praktikum di mulai di tempat yang sudah ditentukan
b. Menggunakan jas praktikum yang telah ditetapkan dilengkapi dengan papan nama
c. Semua kelengkapan untuk praktikum Anda harus siapkan
d. Selama kegiatan praktikum berlangsung Anda diberikan kesempatan untuk ke kamar
kecil sebelum kegiatan berlangsung dan tidak diperbolehkan makan dan minum ketika
kegiatan praktikum sedang berlangsung.
e. Menggunakan APD
f. Menjaga Prokes

13
2. Untuk Pembimbing
a. Hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan berlangsung
b. Mendemostrasikan kegiatan yang akan berjalan
c. Memberikan masukan atau review terhadap penampilan mahasiswa
.

14
CONFERENCE
Definisi
Bentuk diskusi kelompok mengenai beberapa aspek klinik yang dilakukan setiap hari, sebelum
atau setelah melakukan timbang terima/hands over , Penyampaian perkembangan dan
masalah berdasarkan hasil evaluasi yang dihadiri oleh perawat primer dan perawat
asosiate

1. Pre conference
a. Definisi
Komunikasi/diskusi antara perawat primer dan perawat pelaksana setelah selesai
hands over untuk rencana kegiatan pada shift tersebut.

b. Tujuan pre conference


1) Membantu untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien, merencanakan
asuhan dan merencanakan evaluasi hasil
2) Mempersiapkan hal-hal yang akan ditemui di lapangan

c. Pelaksanaan
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim

d. Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanyakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan
asuhan yang akan diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara

15
2. Post conference
a. Definisi

komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikutnya, Isi nya hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut). dipimpin oleh katim atau Pj tim

b. Tujuan post conference


memberikan kesempatan mendiskusikan penyelesaian masalah dan membandingkan
masalah yang dijumpai.

c. Pelaksanaan

Waktu :Sebelum operan ke dinas berikutnya

Tempat : Meja masing – masing tim.


Penanggung jawab : ketua tim atau Pj tim

d. Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan hasil evaluasi asuhan yang sudah
diberikan kepada masing masing pasien dan menanyakan kendala dalam
asuhan yang telah diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara

16
TIMBANG TERIMA

A. Pengertian Timbang Terima


Timbang terima sering disebut dengan operan atau over hand. Operan adalah
suatu cara dalam menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan
dengan keadaan klien. Operan harus dilakukan seefektif mungkin dengan singkat, jelas
dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah
dilakukan/belum dilakukan dan perkembangan pasien saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat agar asuhan keperawatan dapat berkesinambungan dan
berjalan dengan sempurna.

B. Tujuan Umum:
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.

C. Tujuan Khusus:
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan
keperawatan  kepada pasien
3. Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan untuk dinas berikutnya

D. Manfaat bagi perawat :


1. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
2. Menjalin suatu hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat
3. Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna

E. Prosedur Timbang Terima


1. Tahap Persiapan
a. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shif/operan
b. Prinsip timbang terima dilakukan kepada semua pasein khususnya pasien baru
masuk dan memiliki permasalahan.

17
c. PP menyampaikan timbang terima kepada PP berikutnya, hal yang perlu
disampaikan adalah :
1) Jumlah pasien
2) Identitas klien dan diagnose medis
3) Data (keluhan/subjektif dan objektif)
4) Masalah keperawata yang masih muncul
5) Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum)
6) Intervensi kolaboratif dan dependen
7) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dll)

2. Tahap Pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
c. Kepala ruang membuka acara timbang terima
d. Kepala ruangan mempersilahkan kepada ketua tim yang akan mengoperkan
pasien untuk menyampaikan informasi terkait dengan pasien
e. Ka. Tim Menjelaskan informasi mengenai pasen
f. Perawat asosiate atau ka. Tim yang akan berdinas selanjutnya melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terima dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
g. Penyampain yang jelas, singkat dan padat
h. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan.
i. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas
berikutnya.
j. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.

3. Tahap Terminasi
a. Diskusi

18
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format timbang
terima yang ditandatangan oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh Kepala Ruang.
c. Ditutup oleh Kepa Ruangan.

ROELPLAY TIMBANG TERIMA

Menentukan struktur/input timbang terima…

Pada hari .... tanggal ...... jam ................ Ruang Perawatan Rumah Sakit “D” akan melaksanakan

timbang terima dari dinas shift pagi kepada shift siang.

(ketua tim/PP melakukan persiapan timbang terima yang meliputi persiapan status pasien, buku timbang

terima, alat tulis dan leafleat. Metode yang diterapkan untuk melakukan timbang terima adalah metode

diskusi. Ruangan untuk timbang terima dipersiapkan di ruang diskusi/nurse station. PP menyiapkan

pendataan untuk disampaikan dalam timbang terima meliputi (data klien baru, klien bermasalah, jumlah

klien, identitas klien , diagnose klien, DS/DO, Diagnosa, intervensi yang sudah dilakukan, intervensi

kolaboratif, persiapan operasi dan pemeriksaan penunjang) dan menyiapkan berita acara timbang terima.

( Sama dengan post conference )

Koordinasi dan komunikasi :

Menyampaikan izin kepada klien yang sedang dikelola untuk timbang terima terlebih dahulu,

Menyampaikan dan memastikan kehadiran kepala ruangan, ketua tim/perawat primer, perawat

pelaksana/perawat asosiate dan Menyiapkan buku catatan untuk mencatat informasi yang diperoleh dari

timbang terima.

PP. Laporan kepada ka. Ru bahwa timbang terima sudah siap untuk dilaksankan

Pelaksanaan Timbang terima :

Sesi 1 (Nurse Station)

19
Kepala Ruangan : “asalamualaikum wr.wb,salam sejahtera buat kita semua, selamat siang,
sebelum kita melakukan operan pada siang ini hari ...tanggal ...... 2021,
sebelumnya mari kita berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing -
masing. Berdo’a dipersilahkan ……….. berdo’a selesai........Baik kita mulai
timbang terimanya………( menyampaikan kondisi keadaan umum ruangan,
misalnya: alhamdulillah selama dinas pagi tdk ada kendala, alat pakai tindakan
semua bisa berfungsi dengan baik,.... pengumuman (bila ada) misal: hasil rapat
yang tadi saya ikuti, alhamdulillah mulai bulan depan insyaa Allah insentif kita
naik 10%, pesan dari pimpinan agar kita terus meningkatkan kinerja dalam
pemberian pelayanan.)....Jumlah perawat yang dinas pagi ini ada berapa orang
dan dinas siang brapa orang?? .........Selanjutnya untuk yang dinas pagi saya
persilahkan menyampaikan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas
kepada perawat yang akan dinas siang.

Ketua Tim 1 (Pagi) : “Terima kasih kepada ibu karu atas kesempatannya” saya…… sebagai katim 1
dengan PA ibu…..dan bapak …… untuk laporan tim 1… “Pasien baru ada 1
orang. Kmr. 5 bed 2 Tn S dengan diagnosa medis DHF….klien yang bermasalah
dan harus observasi ada 2 orang, jumlah pasien sampai hari ini ada 9 orang.
Yang total care 2 , partial dan yang minimal 1 orang. Pasien terdiri dari 5 pasien
umum, 2 pasien BPJS dan 1 pasien karyawan rumah sakit.

Dari buku laporan :

Kamar 5 bed 1 NY.T DS: pasien mengeluh sesak nafas, nyeri pada area perut,
odema ekstremitas bawah. Do: pasien tampak sesak, R: 26x/menit, tidak ada
rencana operasi. Tetapi ada rencana USG besok, pasien dipuasakan 8 jam
sebelum pemeriksaan dan akan dilakukan pemeriksaan darah rutin.

Kepala ruangan :”Kepada perawat yang dinas siang apa ada yang ditanyakan kepada perawat
yang dinas pagi mengenai kondisi pasien sebelum kita lanjut kekamar pasien
masing-masing.

Ketua Tim sore : Untuk NY.T hasil pemeriksaan darah sebelumnya sudah ada??

Ketua tim pagi : sudah ada hasilnya yang kemarin, intruksi dokter minta di cek ulang.

Kepala ruang ; Baik kalau tidak ada yang ditanyakan lagi dari yang dines sore ke dinas pagi ..
kita lanjut timbang terima ke pasien.

Narator :” perawat dinas pagi melakukan serah terima status klien kepada perawat yang
dinas siang. kemudian perawat yang dinas pagi dan siang serta kepala ruangan
pergi keruangan pasien untuk melakukan klarifikasi data bedsite pada masing-
masing klien.

Sesi 2 (Ruang perawatan pasien)

Perawat pagi (Ketua tim) :” selamat siang pak ! saya …… sebagai ketua tim 1 akan melakukan timbang
terima dengan yang dinas siang ini pak edi yang akan menjadi penanggungjawab

20
dines siang dan ini bu……. Yang akan merawat bapak….. ini Bed 5 Tn E dengan
diagnosa medis CAD, Decomp Cordis dan peritonitis. Adapun diagnosa yang
muncul :

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan curah jantung


2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi
3. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan menurunnya
kontraktilitas ventrikel
4. Infeksi berhubungan dengan masuknya bakteri patogen ke dalam tubuh

Keluhan yang muncul dari pasien:

1. Pasien mengeluh sesak nafas


2. Nyeri pada area perut
3. Bengkak pada ekstremitas

Adapun intervensi yang telah kami lakukan:

1. Mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital


2. Memberikan terapi oksigen nasak kanul 3 liter
3. Memberikan posisi semi fowler
4. Menciptakan lingkungan yang tenang
5. Menimbang berat badan setiap hari
6. Menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
7. Menganjurkan minum air hangat saat makan
8. Menjelaskan pentingnya intake nutrisi
9. Kolaborasi memberikan Antiemetik: Ranitidin 2x25mg per hari
10. Mengobservasi tanda-tanda vital
11. Mengkaji tingkat nyeri
12. Mengajarkan tekhnik relaksasi tarik nafas dalam
13. Kolaborasi pemberian Aspilet 1x500mg per hari
14. Mengobservasi tanda-tanda vital
15. Mengobservasi derajat oedema
16. Mengobservasi intake dan output cairan
17. Membatasi minum pasien
18. Kolaborasi terapi furosemid 1 ampul
19. Mengobservasi tanda-tanda vital
20. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
21. Kolaborasi pemberian Amoxilin 3x1gr

Dan rencana tindakan selanjutnya pemeriksaan darah rutin dan USG besok.

Perawat Sore (PP) :” selamat siang pak, saya suster sussy yang bertugas untuk merawat bapak dari
jam 14:00-21:00, bagaimana kabar bapak? Apakah sudah membaik dari
sebelumnya? Makan siangnya tadi habis gak pak? Bagaimana dengan tidurnya
semalam nyenyak tidak pak?

Pasien :” makan saya habis tapi saya masih merasa sesak dan nyeri sehingga saya jadi
susah tidur. Kaki saya masih bengkak dan saya ingin pipis terus”

Perawat Sore (PP) :” kaki bapak masih bengkak karna cairan yang seharusnya dibuang namun
tertumpuk didalam tubuh. Untuk mengeluarkan cairan tersebut bapak diberikan
obat furosemi. Bapak jangan khawatir itu efek dari obat Sehingga bapak akan
sering buang air kecil. jadi cairan yang tertumpuk dikaki bapak akan dikeluarkan

21
melalui urin. Kalau ada apa-apa atau ada yang ingin ditanyakan kami ada
diruang perawat”

Pasien :”terimakasih zr atas informasinya:

Perawat Sore (PA) : Pak, saya yang dinas pagi hari ini jam dinas saya sudah selesai dan yang dinas
siang hari pak yang akan melanjutkan perawatan pada bapak.

Pasien ke-2

Perawat pagi (ketua TIM):” selamat siang bu. Bed 7 Tn. Z denagn diagnosa medis CAD. Keadaan stabil
tidak ada keluhan dan persiapan pulang administrasi sudah lengkap”

Perawat siang (PA) :”ibu hari ini sudah bisa pulang, sebelum ibu pulang n menunggu surat keluar
perawatan dan surat control ibu pulang saya akan memberikan penyuluhan
kesehatan terlebih dahulu.”

Narator :”kepala ruangan, perawat dinas pagi dan dinas siang kembali ke nurse station”

Kembali ke nurse station

Kepala Ruangan Demikian tadi laporan dari dinas pagi, untuk yang dinas siang apa masih ada
yang kurang jelas atau masih ada yang ingin ditanyakan” jika tidak ada yang
ditanyakan… ada pesan dari bidang mutu untuk meningkatkan kepatuhan
terhadap SPO….:”selamat datang saya ucapkan kepada yang dinas, selamat
bertugas dan terimakasih kepada yang dinas pagi telah melaksanakn tugasnya
dengan baik.

Kepala ruangan :”baiklah karna tidak ada yang ditanyakan kita tutup timbang terima ini dengan
berdo’a, berdoa, semoga yang dinas siang diberi kelancaran dan kemudahan
dalam menyesaikan dinasnya dan untuk yang dinas pagi diberi keselamatan
dalam perjalan pulang. Berdo’a dimulai... berdo’a selesai”

Aslamualaikumwarah matullahi wabarakatuh“

Kegiatan timbang terima selesai…..perawat dines pagi selesai mealksanakan tugasnya dan perawat
dines siang akan mulai melaksanakan tugasnya merawat pasien.

Perawat yang dinas siang sebelum melakukan aktifitas masing masing tim berkumpul untuk membahas
dan membagi kegiatan yang akan diberikan kepada semua pasen kelolaan ( ini
nama nya Pre conference )

22
23
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTIK TIMBANG TERIMA

Tanggal Asesmen : Nama Asesi :

Judul Unit : Bertindak dalam timbang terima peran (role Nama Asesor :
model) ketua tim yang efektif dalam Prosedur
Pelayanan Keperawatan

Pencapaian Penilaian
Indikator Unjuk Kerja Daftar Tugas/Instruksi Poin yang diamati
Ya Tdk K BK

Kriteria Unjuk Kerja: Perencanaan Timbang Terima

1.1.1 Menetapkan waktu yang tepat untuk - Hari/tanggal :


timbang terima
- Pukul :

1.1 Menentukan struktur/input - Topik :


timbang terima
- Ketua tim / perawat primer langsung
mempersiapkan timbang terima saat awal
shift akan dimulai

1.1.2 Menyiapkan media Menyiapkan :

- Status klien
- Buku timbang terima
- Alat tulis
- Leaflet
1.1.3 Menyiapkan metoda - Paparan

- Tanya jawab

- Diskusi

24
1.1.3 Menyiapkan tempat untuk timbang Menyiapkan ruang diskusi / nursing
terima station

1.1.4 Menyiapkan pendataan untuk Menyiapkan data :


disampaikan dalam timbang terima
- klien baru,
- klien bermasalah,
- jumlah klien,
- identitas klien,
- diagnosa medis,
- data subjektif dan objektif,
- diagnosa keperawatan,
- intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan,
- intervensi kolaboratif dan
dependen,
- persiapan operasi dan
- persiapan pemeriksaan penunjang
1.1.5 Menyiapkan berita acara timbang Menyiapkan berita acara yang meliputi :
terima
1. Prolog
2. Sesi 1 di Nurse Station / ruang
diskusi
3. Sesi 2 di ruang perawatan klien
4. Epilog
5. Evaluasi
a. Struktur (input)
b. Proses
c. Hasil
Kriteria Unjuk Kerja: Pengorganisasian Timbang Terima

2.1 Koordinasi dan komunikasi 2.1.1 Menyampaikan kepada pasien yang Menyampaikan izin kepada klien yang
sedang dikelola untuk izin timbang terima sedang dikelola untuk timbang terima
terlebih dahulu terlebih dahulu

2.1.2 Menyampaikan kepada pihak yang -Menyampaikan dan memastikan


terkait timbang terima untuk dimulainya kehadiran kepala ruangan, CCM/CI, ketua

25
timbang terima tim/perawat primer, perawat
pelaksana/perawat asosiate dan
supervisor

2.1.3 Kedua kelompok menyiapkan buku Menyiapkan buku catatan untuk mencatat
catatan informasi yang diperoleh dari timbang
terima

Kriteria Unjuk Kerja: Pelaksanaan Timbang Terima

3.1 Pembukaan Timbang Terima 3.1.1 Kepala ruangan membuka acara - Kepala ruangan membuka acara
timbang terima dengan diawali doa timbang terima

- Kepala ruangan memimpin doa

3.2 Pelaksanaan Timbang Terima 3.2.1 Ketua Tim sebelum shift Menyampaikan data :
menyampaikan data untuk timbang terima
- klien baru,
- klien bermasalah,
- jumlah klien,
- identitas klien,
- diagnosa medis,
- data subjektif dan objektif,
- diagnosa keperawatan,
- intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan,
- intervensi kolaboratif dan
dependen,
- persiapan operasi dan
- persiapan pemeriksaan penunjang
3.2.2 Tanya jawab data yang disampaikan Menyediakan waktu untuk tanya jawab

3.2.3 Serah terima status klien kepada tim Melakukan serah terima status klien
shift selanjutnya

26
3.2.4 Klarifikasi data bedsite 5 menit setiap Melakukan klarifikasi data dengan bedsite
klien, kecuali klien yang bermasalah masing-masing klien

3.3 Penutup Timbang Terima 3.3.1 Problem solving bagi klien yang Kembali ke nurse station / ruang diskusi
bermasalah untuk membahas solusi yang bersifat
rahasia klien

3.3.2 Kepala ruangan menutup timbang Kepala ruangan menutup timbang terima
terima dengan doa dengan doa penutup

Kriteria Unjuk Kerja: Evaluasi Timbang Terima

4.1 Pendokumentasian dan 4.1.1 Melakukan pencatatan laporan dan - melengkapi berita acara timbang terima
pelaporan timbang terima evaluasi timbang terima dalam yang telah disiapkan
berita acara yang ditandatangani
oleh ketua tim shift sebelumnya - menandatangani berita acara
dan ketua tim shift selanjutnya dan
diketahui kepala ruangan

Cimahi,……………

Tanda Tangan Asesor Tanda Tangan Asesi

(……………………) (…………………….)

27
SUPERVISI
A. Pengertian Supervisi

Supervisi adalah pengamatan atau pengawasan secara langsung terhadap

pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin. Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang

direncanakan untuk membantu tenaga keperawatan dalam melakukan pekerjaan mereka

secara efektif. Supervisi klinik adalah proses aktif dalam mengarahkan, membimbing dan

mempengaruhi kinerja perawat dalam melaksanakan tugasnya. Supervisi adalah pemeriksaan

tetapi lebih kepada pengawasan partisipatif, mendahulukan penghargaan terhadap pencapaian

hasil positif dan memberikan jalan keluar terhadap hal yang masih belum dapat dilakukan.

B. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi keperawatan adalah :

1. Mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan

2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan

3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap

peran, fungsi dan tugas sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan.

4. Memberikan layanan dan kendala bantuan kepada staf dan pelaksana keperawatan apabila

mereka menghadapi kendala dalam tugasnya.

5. Mengembangkan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan

keperawatan.

28
C. Prinsip Supervisi

Prinsip-prinsip supervisi dalam keperawatan adalah :36

1. Didasarkan atas hubungan profesional dan bukan pribadi

2. Kegiatan direncanakan secara matang.

3. Bersifat educative, supportive dan informal.

4. Membina perasaan aman pada staf pelaksana keperawatan.

5. Memberikan kerja sama yang demokratik antara ketua tim dan staf pelaksana

keperawatan.

6. Harus objektif dan sanggup mengadakan “self evaluation”.

7. Harus progresif, inovatif, fleksibel dan dapat mengembangkan kelebihan masing-masing.

8. Konstruktif dan kreatif dalam mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan.

9. Dapat meningkatkan kinerja bawahan.

D. Manfaat Supervisi

Supervisi yang dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat, diantaranya

sebagai berikut :

1. Dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja. Peningkatan efektivitas kerja ini erat

hubungannya dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan “bawahan”, serta

makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara “atasan” dan

“bawahan”.

2. Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja ini erat kaitannya

dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan “bawahan” dan karena itu,

29
pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan sarana) yang sia-sia dapat dicegah.

E. Langkah Supervisi

1. Pra Supervisi

a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi

b. Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau isntrumen yang telah

disiapkan.

b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi

permasalahan.

d. Pelaksanaan supervisi meliputi klarifikasi masalah dan melakukan tanya jawab

3. Pasca-Supervisi

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi

b. Supervisor memberikan feedback dan klarifikasi

c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.

30
SKENARIO ROLEPLAY SUPERVISI

KETUA TIM TERHADAP PERAWAT PELAKSANA

Sesi I

Katim menghadap ka.ru untuk meminta izin melakukan supervisi

Ka. Tim : Selamat pagi bu.

Ka. Ru : Ya, selamat pagi, ada apa suster Z ? Silahkan masuk…silahkan duduk..

Ka. Tim : Terima kasih bu...

ibu saya ingin meminta ijin untuk melakukan supervisi tentang pemberian obat

suntik melalui intravena pada suster M…

Ka. Ru : kenapa suster Z ingin mensupervisi perawat M?

Ka. Tim : begini bu, sesuai rencana kerja bulanan, saya akan mengadakan supervisi, yang

bertujuan untuk meningkatkan kinerja perawat pelaksana saya, kebetulan bulan

lalu hasil evaluasi kepatuhan terhadap SOP , masih ada perawat yang belum

mencapai 100 % untuk kepatuhannya.

Ka. Ru : Kalau begitu, mohon disiapkan proposal dan SOPnya ya..?

Ka. Tim : baik ibu, ini saya sudah bawa proposal dan SOP nya,,,(sambil menyerahkan

draft SOP dan Proposalnya, kepada kary)

Ka. Ru :Coba saya lihat dulu,.... kapan supervisinya akan dilaksanakan?

Ka.Tim : rencananya bulan ini bu untuk semua perawat yang berada dalam tim saya.

Ka Ru : Apa perawat yang akan disupervisinya sudah diberitahukan ?

Ka. Tim : Setelah dapat ijin dari ibu, saya akan menemui perawat yang akan di supervisi,

untuk menginformasikan perihal pelaksanaan supervisi sekaligus kontrak waktu

dengan perawatnya. .

31
Ka. Ru : Baik kalau begitu silahkan untuk melakukan supervisi, setelah selesai saya minta

laporannya.

Ka. Tim : Iya, terima kasih bu … saya permisi dulu….assalamu’alaikum ibu

Ka. Ru : waalaikumsalam…..

Prolog supervisi

Sesi II

Ka. Tim menentukan perawat dan tujuan yang akan disupevisi.

Ka. Tim : suster M..lagi sibuk?

PP : tidak bu?

Ka. Tim : Kalau tidak sibuk bisa ke ruangan saya sebentar, ada hal yang ingin saya

bicarakan..

PP : baik bu

Ka. Tim dan perawat M menuju ruangan ka.tim

Ka. Tim : Silahkan duduk suster M

PP : Terima kasih, bu

Ka. Tim : suster M .dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit..khususnya di ruang

perawatan penyakit dalam ..saya selaku ka. Tim akan melakukan supervisi

terhadap suster M

PP : begitu bu? maaf sebelumnya kenapa saya yang dilakukan supervisi bu?

Ka. Tim : suster M tidak perlu khawatir karena akan ada beberapa perawat yang akan saya

supervisi..kebetulan suster M orang pertama yang akan saya supervisi untuk

tindakan pemberian obat suntik melalui iv dan rencananya kegiatan supervisi ini

akan saya lakukan besok sesuai jadwal suntikan pasien, Bagaimana suster M?

PP : saya siap, tapi saya mau tanya kenapa saya disupervisi dengan tindakan

pemberian obat suntik melalui IV..?

32
Ka. Tim : begini suster..? untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya di ruang

perawatan penyakit dalam, dari hasil evaluasi bulan yang lalu untuk pemberian

obat suntik melalui IV, ada hal yang belum suster M capai secara 100% menurut

SOP, sedangkan untuk mutu pelayanan keperawatan itu harus tercapai 100%.

PP : kalau memang itu kebijakan dari RS dan ruangan untuk meningkatkan mutu

pelayanan,saya siap bu

Ka. Tim : Baik kalau suster M siap, suster M boleh kembali ke ruangan untuk kembali

bekerja. Besok jangan lupa untuk kontrak dengan pasiennya dan disiapkan alat-

alat pemberian obat suntik melalui iv..bila besok sudah siap alat-alatnya, suster M

dapat menemui saya kembali supaya kita dapat mulai melakukan supervisi.

PP : Baik teh..saya permisi dulu.

PP meninggalkan ruangan ka. Tim menuju ruang tindakan untuk mempersiapkan alat-alat

tindakan pemberian obat suntik melalui intravena dan melakukan kontrak dengan

pasien. Ka.Tim mempersiapkan SOP pemberian obat suntik melalui intavena.

Hari berikutnya….. Dikamar pasien…

PP : Selamat pagi bu/pak…. saya perawat M, nanti saya akan memberikan obat suntik

lewat selang infuse untuk Ny……/ Tn……. jam 12.00. mungkin saat pemberian

obat saya bersama suster Z…. bagaimana ibu tidak keberatan???

Ny… : Siang …. iya, iya boleh suster…

PP : Baik, saya sekarang akan menyiapkan dulu obatnya ya bu….

Ny…. (Tersenyum mengagguk.. )

Sesi III

Pukul 11.55 wib PP M menemui ka.tim

PP : Selamat siang bu

Ka. Tim : siang..silahkan duduk..bagaimana sudah siap alat-alatnya?

PP : sudah saya siapkan bu

33
Ka. Tim : Baik..mari kita sama-sama periksa alat-alatnya..

PP : mari bu,,,

Ka. Tim : Ok..alat-alatnya sudah lengkap..mari kita ke pasien

Sesi IV

Ka. Tim dan PP menuju ke kamar pasien. Ka. Tim menyapa pasien dan keluarganya.

Ka. Tim : Selamat siang pak/bu..bagaimana kabarnya hari ini? sesuai dengan kontrak yang

tadi telah disepakati hari ini akan dilakukan pemberain obat lewat selang infus.

masih ada pusing-pusing bu/pak?

Keluarga : siang bu.. Alhamdulillah sedikit membaik

PP : Bapak/ibu sesuai jadwal ibu/bpk mendapat suntikan obat melalui selang infus

Keluarga : ya silahkan..

Perawat M melakukan tindakan pemberian obat suntik melalui intravena. Ka. Tim memeriksa

tindakan yang dilakukan perawat M dengan SOP. Perawat M memasukkan obat melalui selang

infus tetapi tidak melakukan disinfektan (mengusap karet selang infus dengan kapas alkohol

sebelum dan sesudah menyuntik).

PP : Bapak/ibu obatnya sudah saya berikan..

Ka. Tim : Cepat sembuh yaa..kami tinggal dulu pak/bu..

PP dan ka. Tim meninggalkan kamar pasien.

Ka. Tim : Baiklah suster M. silahkan rapikan kembali alat-alatnya..setelah itu tolong suster M

kembali ke ruangan saya untuk evaluasi.

PP : Baik bu

Sesi V

Suster M merapikan alat-alat di ruang tindakan dan bersama ka. Tim menuju ke ruangannya.

Beberapa saat kemudian suster M mengetuk pintu ruangan ka. Tim.

Di ruangan ka. Tim.

34
Ka. Tim : Iya..silahkan masuk..

PP : Permisi teh

Ka. Tim : silahkan duduk..

PP : Terimakasih teh..

Ka. Tim : bagaimana saat ini perasaannya?

PP : Sedikit tegang bu

Ka. Tim : kalau menurut suster M ada tindakan yang terlewat tidak selama tadi melakukan

tindakan pemberian obat suntik melalui intravena?

PP : Apa ya bu? Saya rasa sudah semua.

Ka. Tim : Baik..kalau begitu mari kita evaluasi bersama-sama.

Kalau ini (sambil menunjuk tindakan disinfeksi sebelum dan sesudah menyuntik)

dilakukan tidak?

PP : iya bu..saya lupa..

Ka. Tim : Ok..

berdasarkan hasil evaluasi masih ada beberapa prosedur yang terlewati sehingga

nilainya baru 80%, bagaimana setuju?? (memberikan lembar berita acara

supervisi)

PP : Iya bu, saya merasa itu masih kurang…

Ka. Tim : Kalau begitu kapan mau dilakukan supervisi ulang?

PP : Bagaimana kalau besok bu jam 12.00 wib? (menandatangani berita acara

supervisi)

Ka. Tim : Ok..sekarang suster M boleh kembali lagi ke ruangan untuk kembali bertugas.

PP : Baik..terimakasih bu

Suster M meninggalkan ruangan ka. Tim. Beberapa saat kemudian ka. Tim bersiap menuju

ruangan ka. Ru.

Sesi VI

35
Ka. Tim mengetuk pintu ruangan ka. Ru.

Ka. Tim : Selamat siang bu..

Ka. Ru : siang.. masuk suster M…silahkan duduk..

Ka. Tim : Terima kasih bu…

ibu saya mau melaporkan hasil supervisi tentang pemberian obat suntik melaui

intravena pada suster M yang telah saya lakukan.

Ka. Ru : iya..silahkan..

Ka. Tim : Ini bu hasilnya (sambil menunjukan SOP hasil supervisi)..ternyata PP saya lupa

melakukan disinfeksi dan rencananya akan dilakukan supervisi ulang besok pk

12.00 wib.

Ka. Ru : Baik kalau begitu..silahkan..nanti tolong laporkan kembali hasilnya pada saya.

Ka. Tim : Iya ibu..kalau begitu saya permisi dulu.. Selamat siang..

Ka. Ru : siang..suster Z…

36
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTIK SUPERVISI

Tanggal asesmen : Nama Asesi :

Judul Unit : Bertindak sebagai supervisor peran (role model) Nama Asesor :

ketua tim yang efektif dalam Prosedur Pelayanan


Keperawatan

Pencapaian Penilaian
Indikator Unjuk Kerja Daftar Tugas/Instruksi Keterangan
Ya Tdk K BK

1.1.1 Supervisor menentukan perawat dan


tujuan yang akan disupervisi
1.1 Menentukan perawat yang akan
disupervisi

1.2 Menentukan kegiatan supervisi 1.2.1 Supervisor menentukan SOP kegiatan


yang akan disupervisi

Kriteria Unjuk Kerja: Pengorganisasian Supervisi

2.1 Koordinasi dan komunikasi 2.1.1 Supervisor melakukan koordinasi dan


komunikasi pada atasan untuk kegiatan
yang akan disupervisi

2.1.1 Supervisor melakukan koordinasi dan


komunikasi pada perawat yang akan

37
disupervisi

2.2 Menyiapkan format supervisi 2.1.7 Supervisor menyiapkan lembar


observasi supervisi

3.2 Melakukan Supervisi Keperawatan 3.2.1 Supervisor menilai kinerja perawat


dengan observasi berdasarkan alat ukur atau instrumen yang
disiapkan

3.3 Melakukan Supervisi Keperawatan 3.2.2 Supervisor menanyakan prinsip


dengan wawancara prosedur tindakan sesuai SOP

4.1 Melakukan F-fair (penilaian 4.1.1 Supervisor melakukan explore filling


supervisi) perawat

4.1.2 Supervisor melakukan self review


terhadap perawat probadi

4.2 Melakukan Feed back dan klarifikasi 4.2.1 Supervisor menyampaikan evaluasi
penilaian

4.2.2 Supervisor mengklarifikasi persetujuan


penilaian pada perawat

4.3 Melakukan Follow up (perbaikan) 4.3 Supervisor bersama perawat membuat


jadual untuk pelaksanaan supervisi kembali
sebagai perbaikan

4.4 Melaporkan pada kepala ruangan 4.4 Supervisor menyampaikan hasil


supervisi

38
RONDE KEPERAWATAN

A. PENGERTIAN

Ronde keperawatan adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah

keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk

membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan

oleh Perawat Primer dan atau Konselor, Kepala Ruangan, Perawat Associate yang perlu

juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).

Karakteristik :

1. Pasien dilibatkan secara langsung.

2. Pasien merupakan fokus kegiatan.

3. PA, PP, dan konselor melakukan diskusi bersama.

4. Konselor memfasilitasi kreativitas.

5. Konselor membantu mengembangkan kemampuan PA dan PP dalam meningkatkan

kemampuan rnengatasi masalah.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Menyelesaikan masalah pasien rnelalui pendekatan berpikir kritis.

2. Tujuan khusus

a. Menumbuhkan cara berpikir kritis dan sistematis.

b. Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.

c. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

d. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada

masalah pasien.

39
e. Meningkatkan kemampuan memodifkasi rencana asuhan keperawatan.

f. Meningkatkan kemampuan justifikasi.

g. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

C. MANFAAT

1. Masalah pasien dapat teratasi.

2. Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.

3. Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.

4. Terjalinnya kerja sama antar tim kesehatan.

5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

D. KRITERIA PASIEN

Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki

kriteria sebagai berikut:

1. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan

tindakan keperawatan

2. Pasien dengan kasus baru atau langka.

40
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN

Langkah-langkah dalam rounde keperawatan adalah sebagai berikut:

Tahap Pra….............

PP

sien

Pasien :
Informed Consent
Hasil Pengkajian / Validasi
Data

Penyajian Apa diagnosa


Masalah keperawatan?
Apa data yang
mendukung?
Tahap pelaksanaan Bagaimana intervensi yang
sudah dilakukan?
Di Nurse station……… Apa hambatan yang
ditemukan?
Validasi Data
Tahap Pelaksanaan

Di kamar pasien…………………………………………. Diskusi PP-PRKonselor,


KARU

Lanjutan- Diskusi si ation

Kesimpulan dan
Pasca Ronde………………………………………….. Rekomendasi Solusi
Masalah

41
Keterangan

1. Pra-ronde

a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang

langka).

b. Menetukan tim ronde.

c. Mencari sumber atau literatur.

d. Membuat proposal.

e. Mempersiapkan pasien: informed consent dan pengkajian.

f. Diskusi: Apa diagnosis keperawatan? Apa data yg mendukung?; Bagaimana

intervensi yang sudah dilakukan dan apa hambatan yang ditemukan selama

perawatan?

2. Pelaksanaan Ronde

a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah

keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah

dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan.

b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.

c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan

tentang rnasalah pasien serta rencana tindakan yang akin dilakukan.

3. Pasca-ronde

a. Evaluasi, revisi, dan perbaikan.

b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis; intervensi keperawatan

selanjutnya.

42
I. PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM :

1. Peran Perawat Primer dan Perawat Associate

a. Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien.

b. Menjelaskan diagnosis keperawatan.

c. Menjelaskan intervensi yang dilakukan.

d. Menjelaskan hasil yang didapat.

e. Menjelaskan rasional (alasan ilmiah) dart tindakan yang diambil.

f. Menggali masalah-masalah pasien yang belum terkaji.

2. Peran Perawat Konselor

a. Memberikan justifikasi.

b. Memberikan reinforcement.

c. Memvalidasi kebenaran dari masalah dan intervensi keperawatan serta rasional

tindakan.

d. Mengarahkan dan koreksi.

e. Mengintegrasikan konsep dan teori yang telah dipelajari.

43
ROLEPLAY RONDE KEPERAWATAN

DI RUANG PERAWATAN MEDIKAL BEDAH CIMAHI

SESI 1 (Katim ke Karu)

(Sebelum melaksanakan ronde keperawatan ketua tim harus melakukan perencanaan ronde
keperawatan terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang harus disiapkan adalah menetapkan kasus
klien yang akan di rondekan,membuat proposal, mempersiapkan inform concent, menentukan
tim ronde, mencari sumber dan literatur, menyiapkan ruang diskusi)

KaTim : Assalamualaikum

Karu : Waalaikum salam

Silahkan duduk

KaTim : terima kasih

Karu : ada yang bisa saya bantu???

KaTim : Begini bu,,,pasien kelolaan kami yang bernama Tn. Entan,usia 70 tahun,
dengan diagnosa CAD (Coronari Arteri Desease), Decom cordis, dan peritonitis.
Pasien tersebut sudah dirawat selama 9 hari,tapi dari hasil evaluasi kami, pasien
masih mengeluh sesak nafas, adanya penurunan berat badan dan masih
terdapat oedema pada ekstermitas. Berdasarkan hasil pengkajian kami, untuk
Diagnosa keperawatan yaitu:

5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardiak
6. Nyeri berhubungan dengan inflamasi
7. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan menurunnya
kontraktilitas ventrikel
8. Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian
Dari diagnosa yang pertama, harapannya curah jantung pasien kembali
normal setelah 3 hari perawatan. Adapun tindakan yang sudah tim kami
lakukan adalah
a. Mengauskultasi bunyi jantung
b. Mengobservasi tanda-tanda vital
c. Mengkaji kulit terhadap pucat dan sianosis
d. Memantau pengeluaran urine, mencatat penurunan pengeluaran
kepekatan atau konsentrasi urine
e. Mengkaji perubahan pada sensori seperti disorientasi, bingung dll
f. Memberikan istirahat semirekumben pada tempat tidur
g. Menciptakan lingkungan yang tenang
h. Memberikan pispot atau botol untuk BAK ditempat tidur
i. Kolaborasi pemberian oksigen nasalkanul atau masker sesuai indikasi
j. Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid), vasodilator (nitrat),
digoksin (lanoksin), kaptopril.
Tapi setelah 10 hari perawatan kami evaluasi kembali ternyata pasien masih
mengeluh sesak nafas.

44
9. Dari diagnosa yang kedua, diharapkan Nyeri berkurang/hilang. Adapun
tindakan yang sudah kami lakukan adalah
a. Kaji tingkat, lokasi, intensitas nyeri.
b. Menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut fleksi, yang dapat
menurunkan ketegangan pada organ abdomen.
c. memberikan tindakan kenyamanan contoh pijatan punggung.
Dari diagnosa yang ketiga, harapanya tidak terjadinya gangguan
keseimbangan cairan. Adapun tindakan yang sudah kami lakukan adalah :
a. Memantau keseimbangan intake dan output selama 24 jam
b. Mempertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler
c. Membatasi minum pasien
d. Mengobservasi derajat oedema
e. Menimbang berat badan tiap hari
f. Mengauskultasi bunyi nafas (bunyi tambahan)
g. Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid) 1 x 10 mg

Kondisi Saat ini masih terdapat oedema pada ekstermitas pasien.

Dari diagnosa yang keempat, harapannya tidak terjadinya kecemasan pada


pasien dalam menghadapi penyakitnya. Adapun tindakan yang sudah kami
lakukan adalah
a. Memantau respon fisik
b. Mengkaji keefektifan kopping dengan stresor
c. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya
d. Memberikan penkes tentang penyakit yang diderita pasien

Karu : Bisa saya lihat statusnya?

kaTim : Ini bu ”Silahkan... Dari hasil Thorak foto terdapat moderate cardiomegaly dan
susp. Lympadenopathy hillus dekstra. dan dari hasil laboratorium untuk
Hematokritnya terjadi penurunan serta dari hasil EKG “sinus tachikardia,
gelombang ST dan T abnormal, consider inferolateral ischemia, abnormal EKG.

Saya juga sudah berkolaborasi dengan dokter, dan dokter menganjurkan


untuk memberikan terapi

 Oksigen 3 liter/menit
 Amoxilin 1gr
 Ranitidin
 Furosemid

dan saya sudah memberikannya sesuai advis,

Dengan melihat kondisi pasien yang kurang menunjukan kemajuan kearah yang
lebih baik dan sudah 10 hari perawatan, Menurut saya perlu diadakan ronde
keperawatan untuk pasien ini. Bagaimana menurut ibu?

Karu : Saya sependapat dengan ibu perlu dilakukan ronde keperawatan pada pasien
ini. Apakah ibu sudah membuat proposalnya??

KaTim : iya sudah, kemarin saya sudah membuatnya, “ ini pak/bu proposalnya “

KARU :Siapa saja yang akan hadir dalam pelaksanaan ronde keperawatan ini?

45
KaTim : Kepala ruangan, Ketua Tim, PP, Dokter,CCM, dan ahli gizi.

KARU : Apakah ibu sudah kontrak dengan keluarga pasien?

KaTim : Belum bu, Setelah ini saya akan melakukan kontrak dengan keluarga pasien.

KARU : Baik, setelah ibu kontrak dengan keluarga pasien segera beri tahu saya waktu
dan tempat pelaksanaan ronde keperawatan agar saya dapat segera memberi
tahu rekan-rekan lain yang bersangkutan dalam ronde keperawatan ini.

KaTim : Baik bu/pak saya permisi dulu untuk melakukan kontrak dengan keluarga
pasien. Assalamualaikum….

KARU : waalaikum salam….

SESI 2 (KaTim ke penanggungjawab pasien)

KaTim : Bu/pak..... tolong panggilkan keluarganya Tn. Entan

PP : baik Bu/pak.

(beberapa menit kemudian PP datang bersama keluarga pak Entan)

PP :ini bu/pak, keluarganya Tn. Entan

KaTim : silahkan duduk pak..

Perkenalkan nama saya ...., saya perawat penanggung jawab Tn.Entan

Sebelumnya maaf nama ibu siapa dan sebagai siapanya Tn.Entan?

Keluarga : nama saya.....,,saya anaknya Tn.Entan…ada apa bu, ibu panggil saya?

KaTim : begini bu,,Ayah ibu sudah dirawat selama 10 hari,perawatan dan pengobatan
pun telah diberikan tapi ayah ibu masih mengeluh sesak .“Sehingga saya akan
mendiskusikan tentang hal ini bersama dokter,perawat konselor,kepala
ruangan,ahli gizi untuk memecahkan masalah yang ada pada suami ibu,ibu juga
bisa ikut hadir,jadi jangan kaget kalau nanti banyak orang yang datang ke
ruangan ayah ibu, ibu atau ayah ibu juga boleh bertanya kalau ada hal-hal yang
kurang dimengerti.

Keluarga : Saat pelaksanaan tersebut apakah ada tindakan atau pemeriksaan yang akan
dilakukan pada ayah saya?

KaTim : Tidak ada tindakan atau pemeriksaan. disana kita hanya mendiskusikan
bagaimana upaya penyelesaian masalah kesehatan pada ayah ibu?

Bagaimana bu,,ibu bersedia?

Keluarga : iya bersedia jika sekiranya itu yang terbaik untuk ayah saya.

KaTim : kalau ibu setuju, sebagai tanda persetujuan ibu, ini ada yang harus diisi dan
ditanda tangani terlebih dahulu

46
Mudah-mudahan ayah ibu cepat sembuh

Keluarga : (keluarga menandatangani lembar inform concerm ) sudah bu...

KaTim : sudah

Baik, terima kasih bu atas persetujuannya, silahkan ibu boleh kembali


keruangan.

Sesi 3 KaTim ke Karu

KaTim : Asslamualaikum

KARU : waalaikumsalam. Silahkan masuk

KaTim : Bu saya sudah melakukan inform concent pada pasien. Ini lembar inform
concentnya yang sudah ditandatangani.

KARU : Kapan pelaksanaan ronde keperawatan ini dan dimana tempatnya?

KaTim : Untuk waktunya hari selasa, tanggal 7 Oktober 2014 , jam 13.00 wib.
Tempatnya di ruang E3.

KARU : Baik. Saya akan segera menghubungi pihak-pihak yang bersangkutan dengan
ronde keperawatan ini.

KaTim : Kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih sebelumnya. Asslamualaikum

KARU : Waalaikumsalam

(Setelah pertemuan katim dan karu, karu menghubungi ccm, Dokter,dan Ahli gizi via telepon)

SESI 4 DISKUSI (diruang nurse Station)

KARU : Assalamualaikum…..terimakasih atas kedatangannya kepada dokter, CCM dan


teman sejawat lainya. Berdasarkan rencana yang sudah kita sepakati bahwa hari
ini kita akan melakukan ronde keperawatan dengan tujuan menyelesaikan
masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis sehingga masalah pasien
dapat teratasi, adapun pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan adalah
Tn.Entan usia 70 tahun dengan diagnosa medis CAD (Coronary Arteri Desease),
decomcordis dan peritonitis. Sebelumnya saya akan memperkenalkan dulu
anggota tim yang terlibat dalam ronde keperawatan ini, bapak munif sebagai
supervisor, bapak saeful sebagai CI, ibu sri sebagai CCM, ibu M sebagai ketua
Tim, ibu Z sebagai perawat pelaksana dan saya sendiri S sebagai kepala
ruangan di E3. Kebetulan hari ini dokter dan ahli gizi tidak bisa hadir. Baiklah
langsung saja kepada perawat penanggungjawab untuk memaparkan kasus
kelolaannya …

47
KaTim : terima kasih kepada kepala ruangan, supervisor, CCM dan teman sejawat
lainnya.….

Begini rekan-rekan pasien kelolaan kami yang bernama Tn. Entan,usia 70 tahun, dengan
diagnosa CAD (Coronari Arteri Desease), Decom cordis, dan peritonitis. Pasien
tersebut sudah dirawat selama 9 hari,tapi dari hasil evaluasi kami, pasien masih
mengeluh sesak nafas, adanya penurunan berat badan dan masih terdapat
oedema pada ekstermitas bawah. Berdasarkan hasil pengkajian kami, untuk
Diagnosa keperawatan yaitu:

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas


miokardiak
2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi
3. Gangguan keseimbangan cairan berhubungan dengan menurunnya
kontraktilitas ventrikel
4. Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian
Dari diagnosa yang pertama, harapannya curah jantung pasien kembali
normal setelah 3 hari perawatan. Adapun tindakan yang sudah tim kami
lakukan adalah
a. Mengauskultasi bunyi jantung
b. Mengobservasi tanda-tanda vital
c. Mengkaji kulit terhadap pucat dan sianosis
d. Memantau pengeluaran urine, catat penurunan pengeluaran kepekatan
atau konsentrasi urine
e. Mengkaji perubahan pada sensori seperti disorientasi, bingung dll
f. Memberikan istirahat semirekumben pada tempat tidur pada tempat tidur
g. Menciptakan lingkungan yang tenang
h. Memberikan pispot atau botol untuk BAK ditempat tidur
i. Kolaborasi pemberian oksigen nasalkanul atau masker sesuai indikasi
j. Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid), vasodilator (nitrat),
digoksin (lanoksin), kaptopril.
Tapi setelah 10 hari perawatan kami evaluasi kembali ternyata pasien masih
mengeluh sesak nafas.
10. Dari diagnosa yang kedua, diharapkan Nyeri berkurang/hilang. Adapun
tindakan yang sudah kami lakukan adalah
a. mengkaji tingkat, lokasi, intensitas nyeri.
b. Menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut fleksi, yang
dapat menurunkan ketegangan pada organ abdomen.
c. memberikan tindakan kenyamanan contoh pijatan punggung.
Dari diagnosa yang ketiga, harapanya tidak terjadinya gangguan
keseimbangan cairan. Adapun tindakan yang sudah kami lakukan adalah :
a. Memantau keseimbangan intake dan output selama 24 jam
b. Mempertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler
c. Membatasi minum pasien
d. Mengobservasi derajat oedema
e. Menimbang berat badan tiap hari
f. Mengauskultasi bunyi nafas (bunyi tambahan)
g. Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid) 1 x 10 mg

Kondisi Saat ini masih terdapat oedema pada ekstermitas pasien.

48
Dari diagnosa yang keempat, harapannya tidak terjadinya kecemasan pada
pasien dalam menghadapi penyakitnya. Adapun tindakan yang sudah kami
lakukan adalah
a. Memantau respon fisik
b. Mengkaji keefektifan kopping dengan stresor
c. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya
d. Memberikan penkes tentang penyakit yang diderita pasien

Saat ini dari pemeriksaan laboratorium terakhrir jumlah leukosit klien


sudah dalam batas normal yaitu 4400/mm3

KARU : Demikian pemaparan yang sudah dijelaskan oleh ibu….., sekarang kita mulai
untuk berdiskusi, barang kali menurut rekan – rekan yang lain?

CCM : Dari penjelasan yang sudah di paparkan sama Ibu katim, sepertinya pasien ini
tidak menunjukan perubahan kondisi ke arah yang lebih baik. seharusnya pasien
dengan penyakit decomp cordis sudah menunjukan kondisi yang lebih baik
dalam 8-9 hari perawatan. Apakah klien sudah foto thorax. Bagaimana hasilnya?

Katim : Sudah bu, hasilnya klien mengalami moderat kardiomegali dan susp
lymphadenopati.

CCM : Apabila jantung membesar maka bisa terjadi penurunan curah jantung. Maka
suplay oksigen ke jaringan menurun. Kebutuhan oksigen pasien meningkat
sehingga pasien mengalami sesak nafas. Jika keadaannya seperti ini pasien
harus membatasi aktivitas untuk menurunkan beban kerja jantung.

Supervisor : Betul. Frekuensi nafas pasien berapa kali permenitnya dan dapat berapa liter?

Katim : 30x/menit, pasien mendapatkan oksigen 3 liter.

Supervisor : untuk pemberian oksigen sudah tepat. Jadi lanjutkan saja intervensinya.

CI : lalu untuk diagnosa yang kedua, pasien mengeluh nyeri? Bagaimana keadaan
nyerinya?

Katim : pasien mengeluh nyeri dalam skala 6 (0-10) di seluruh abdomen dan kondisi
nyerinya hilang timbul.

CI : intervensi yang sudah dilakukan apa saja untuk penanganan nyeri ini?

Katim : mengkaji skala nyeri, menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut
fleksi, yang dapat menurunkan ketegangan pada organ abdomen, dan
mendapatkan analgetik aspilet 500 mg.

CI : baik lanjutkan saja intervensinya.

PP : bu mau tanya, saya selalu menimbang berat badan klien setiap harinya hasilnya
berat badan klien mengalami penurunan berat badan dari 59 kg yang ditimbang
pada tanggal 3 oktober 2014 dan ketika ditimbang pada tanggal 5 Oktober 2014
adalah 57 kg. Tetapi klien masih mengalami oedem.

KARU : bagaimana intake outputnya dipantau atau tidak?

49
Katim : dipantau tetapi pasien menolak untuk dipasang kateter sehingga untuk menilai
jumlah urine yang keluar hanya lewat perkiraan dari frekuensi BAK

KARU : sepertinya ada ketidakefektifan dalam pemantauan urine untuk kedepannya


lebih ditingkatkan pemantauan urine. Dengan cara menampung urin perharinya.

CCM : betul.. jika pasiennya tidak mau dipasang kateter memang tidak boleh dipaksa
karena pemasangan kateter itu tidak nyaman. Selama pasien bisa BAK secara
normal urin lebih baik ditampung saja dalam pispot dan tidak boleh dibuang
perharinya. Jadi pemantauan urin dapat lebih efektif.

Supervisor : Diet untuk pasien bagaimana?

Katim : bubur, lauk pauk, dan sayur yang sudah disediakan rumah sakit.

Supervisor : baiklah kalo memang sudah sesuai dengan makanan yang sudah disediakan
oleh rumah sakit.

CCM : tapi sepertinya perlu diperhatikan juga makanan yang telah disediakan dari
rumah sakit sudah sesuai dengan keadaan pasien sekarang tidak. Karena pasien
dengan decomp cordis yang mengalami kelebihan cairan dalam pemberian diet
harus tinggi kalori dan rendah natrium.

PP : Baik bu nanti saya informasikan ke ahli gizi.

KARU : bagaimana rekan-rekan ada lagi yang perlu kita diskusikan atau langsung saja
kita kepasien?

CCM : ya sebaiknya kita ke pasien sekarang.

SESI 5 KERUANGAN PASIEN

KARU : Assalamualakum ibu….bapak….

Keluarga : waalaikum salam….

KARU : Bapak….gimana kabarnya hari ini,,,

Gimana tidurnya semalam? Nyenyak gak?

begini pak, sebagaimana kesepakatan kemarin, kami akan melaksanakan ronde


keperawatan atau diskusi besar bersama dokter,perawat konselor, perawat
penanggungjawab bapak dan ahli gizi, akan mendiskusikan tentang masalah-
masalah yang masih bapak rasakan saat ini,,

KaTim : Ibu....,tolong tensi terlebih dahulu bapak Entan y…

PP : Baik bu,,,,

50
KaTim : berapa hasilnya??

PP : 130/90 mmhg

KaTim : yang sebelumnya berapa?

PP : sama masih 130/90 Mmhg

Karu : Bapak, kalau minum biasanya berapa gelas dalam sehari?

Pasien : 4 gelas penuh bu

Karu : Bapak, mulai dari sekarang minumnya harus dibatasi. Jangan lebih dari 2 gelas
aqua per hari

Pasien : Baik bu.

CCM : (sambil memeriksa oedem pasien) bu……. sudah berapa lama kondisi oedem
pada pasien seperti ini?

Katim : kurang lebih sudah 4 hari

CCM : berarti tidak dari hari pertama? Pasien mendapatkan infus berapa tetes per
menit?

Katim : tidak bu, infusnya 20 gtt/ menit bu..

CCM : sepertinya perlu lebih dibatasi. Bagaimana kalau 10 gtt/menit. Tapi nanti
kordinasikan kembali dengan dokter. Dan jangan lupa untuk pemantauan intake
output.

Katim : baik bu. Ibu (ke keluarga pasien) mulai hari ini tolong tampung urin bapak entan
di dalam pispot. Jika pispot sudah penuh untuk sementara di taruh dibotol air
minum mineral. Nanti akan ada perawat yang mengontrol urin yang sudah
ditampung. Jadi sebelum ada yang mengontrol jangan di buang.

Bapak (ke pasien) mulai hari ini BAK nya di kasur saja ditampung pispot. Jangan
ke kamar mandi soalnya bapak harus istirahat total supaya sesaknya bisa
beerkurang.

KARU : Bagaimana ibu dan bapak entan, apa ada yang mau ditanyakan?

Keluarga : iya bu, bpk susah sekali untuk makan harus bagaimana cara mengatasinya?

KaTim : Ibu coba sajikan makan dalam keadaan hangat dan dibantu dengan minum air
hangat supaya pasien tidak mual.

Pasien : Apakah saya bisa sembuh tidak? Sepertinya penyakit saya ini sangat berat
sekali.

KaTim :Bapak tidak usah cemas dulu, kita sedang berusaha yang terbaik bagi bapak,
yang terpenting bagi bapak dan keluarga adalah berdo’a dan bersabar. Insya
Alloh setiap penyakit ada obatnya.

51
Keluarga : terima kasih untuk semuanya yang telah merawat bapak saya, mudah-mudahan
dengan ini suami saya lekas sembuh dan cepat pulang.

KARU : sama-sama bu, kita akan terus berusaha yang terbaik bagi bapak ibu. Baiklah
kiranya diskusi kita bisa kita akhiri dan kita lanjutkan di Ners Station, terima kasih
bu atas waktunya, mudah-mudahan ibu lekas sembuh ya bu. Assalamualaikum...

Pasien : Wa’alaikum salam....

(Diskusi Dilanjutkan di Nurse Station)

KARU : Baiklah kita mulai lagi diskusi kita tentang masalah pada bapak entan.

CCM : Jangan lupa pesan saya tadi mengenai pembatasan cairan.

Katim : baik bu

Supervisor : sepertinya bapak entan ini harus selalu diperhatikan, kondisinya tidak baik
tetapi selalu ingin turun dari tempat tidur.

Katim : baik bu, memang sedikit susah diberitahu tapi akan selalu berusaha.

CCM : satu lagi bapak entan ini sepertinya merasa cemas nanti lebih digali kembali
perasaanya dan di intervensi keadaan psikologisnya.

Karu : baiklah ada yang perlu didiskusikan lagi tentang kasus bapak entan ini. Jika
tidak saya simpulkan bahwa masalah keperawatan yang masih ada pada bapak
entan adalah penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas miokardiak, Nyeri berhubungan dengan inflamasi, Gangguan
keseimbangan cairan berhubungan dengan menurunnya kontraktilitas ventrikel,
Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian.

Intervensi yang perlu dilakukan adalah pantau intake output, koordisaikan


kembali diet pasien dengan ahli gizi, koordinasikan kembali mengenai cairan
infus dengan dokter, pantau terus kondisi psikologis pasien.

KARU : Baiklah kiranya ronde keperawatan telah dilaksanakan dengan baik, terima kasih
kepada semua pihak terkait yang telah berupaya memikirkan dan berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah – masalah dari pasien Tn. Entan ini, mudah-mudahan
menambah wawasan , critical thinking dan masalah klien cepat teratasi, cepat
sembuh dan klien puas dengan pelayanan kita.

“Bu…….jangan lupa dokumentasi hasil ronde keperawatan : resume, rencana dan


tindak lanjutnya serta evaluasinya saya tunggu untuk arsip.”

“Saya tutup ronde keperawatan kita dengan bersama-sama membaca “Hamdalah”

(semua) Alhamdullilaaaah......

52
53
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTIK RONDE KEPERAWATAN

Tanggal Asesmen : Nama Asesi :

Judul Unit : Bertindak dalam ronde keperawatan Nama Asesor :


(role model) ketua tim yang efektif
dalam Prosedur Pelayanan Keperawatan

Pencapaian Penilaian

Indikator Unjuk Kerja Poin yang diamati K BK


Ya Tdk
Daftar Tugas/Instruksi

Kriteria Unjuk Kerja: Perencanaan Ronde Keperawatan

1.1.1 Menetapkan kasus klien yang - menetapkan kasus yang baru


akan dirondekan muncul, atau
1.1 Menentukan struktur/input ronde
keperawatan - menetapkan kasus yang sudah lama
tidak sembuh-sembuh

1.1.2 Membuat proposal - membuat gambaran kondisi klien


untuk pengajuan proposal ronde
keperawatan dari ketua tim/perawat
primer sesuai hasil konsul dengan
clinical care manager / clinical
instructure kepada kepala ruangan

54
1.1.3 Mempersiapkan informed - menyiapkan lembar inform concern
concern ronde keperawatan

1.1.4 Menentukan tim ronde - menentukan siapa saja yang akan


mengikuti ronde keperawatan; kepala
ruangan, PP (perawat primer)1, PP2,
PA(perawat asosiate) 1, PA 2, perawat
konselor, dokter konselor, ahli medis
konselor lain, pembimbing, supervisor

1.1.5 Mencari sumber dan literatur - mempersiapkan referensi yang


berkaitan dengan kasus klien

1.1.6 Menyiapkan ruang diskusi - menyiapkan ruang diskusi sesuai


dengan jumlah tim ronde keperawatan

Kriteria Unjuk Kerja: Pengorganisasian Ronde Keperawatan

2.1 Koordinasi dan komunikasi 2.1.1 Memberikan inform concern pada - menyampaikan tujuan klien akan
penanggung jawab keluarga klien dan dirondekan untuk menemukan solusi
para saksi klien dan penandatanganan inform
concern setelah disetujui oleh
penanggung jawab

2.1.2 Memberitahukan kepada tim - Menyampaikan informasi pelaksanaan


ronde (kepala ruangan, PP 1, PP2, PA ronde keperawatan kepada tim ronde
1, PA 2, perawat konselor, dokter yang sudah ditentukan
konselor, ahli medis konselor lain,
pembimbing, supervisor)

Kriteria Unjuk Kerja: Pelaksanaan Ronde Keperawatan

3.1 Pembukaan Ronde Keperawatan 3.1.1 Kepala ruangan membuka acara - kepala ruangan membuka acara
ronde keperawatan dan ronde keperawatan
memperkenalkan tim
- kepala ruangan menyampaikan

55
ronde,menyampaikan tujuan ronde tujuan ronde keperawatan
keperawatan, menyampaikan identitas
dan masalah medis klien, - kepala ruangan memberitahukan
identitas klien dan masalah medisnya

- kepala ruangan mengenalkan


anggota tim ronde keperawatan

3.2 Pelaksanaan Ronde Keperawatan 3.2.1 Ketua tim / perawat primer - ketua tim / perawat primer
memaparkan kasus yang dirondekan memaparkan gejala, diagnosa
berfokus pada masalah keperawatan keperawatan, intervensi, implementasi
yang sudah dilaksanakan dan evaluasi
klien

3.2.2 Diskusi kasus yang dirondekan - melakukan diskusi pemecahan


masalah dan stimulasi critical thinking

3.2.3 Pemberian justifikasi, - konselor menyampaikan justifikasi,


reinforcement, validasi, mengarahkan, reinforcement, validasi, mengarahkan,
koreksi dan integrasi masalah koreksi dan integrasi masalah
keperawatan dan intervensi yang dapat keperawatan dan intervensi
dilakukan oleh perawat konselor

3.2.4 Klarifikasi data pada bedsite - melakukan klarifikasi data pada


pasien ronde bedsite pasien ronde, mencari solusi
dan menstimulus critical thinking
praktikan maupun perawat baru

3.2.5 Kembali ke ruang diskusi untuk - menentukan solusi masalah klien


menyelesaikan kasus klien yang
bersifat rahasia

3.3 Penutup Ronde Keperawatan 3.3.1 Evaluasi, revisi dan perbaikan - menentukan peningkatan
kasus penanganan kasus klien

56
3.3.2 Kesimpulan dan rekomendasi - menetapkan kesimpulan dan
penegakan diagnosis intervensi rekomendasi kasus klien
keperawatan selanjutnya

Kriteria Unjuk Kerja: Evaluasi Ronde Keperawatan

4.1 Pendokumentasian dan pelaporan 4.1.1 Evaluasi solusi kasus klien yang melakukan evaluasi;
ronde keperawatan diperoleh, kepuasan klien,
- solusi kasus klien
meningkatkan cara berfikir
- kepuasan klien
kritis praktikan dan - critical thinking praktikan dan
peningkatan asuhan perawat baru
keperawatan klien - peningkatan asuhan
keperawatan klien

CImahi,……………

Tanda Tangan Asesor Tanda Tangan Asesi

(……………………) (…………………..)

57

Anda mungkin juga menyukai