MANAJEMEN KEPERAWATAN
Masa Pandemi Covid 19
PENYUSUN:
SETIAWATI.,S.Kp M.Kep
1
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Prodi Ilmu Keperawatan (S1) PJ Mata Kuliah
2
VISI
FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
“Stikes Jenderal A. Yani Cimahi menuju perguruan tinggi kesehatan berkarakter unggul,
kebangsaan, disiplin, entrepreneurship, profesional dan inovasi akademik dalam skala Nasional
dan Global tahun 2032”
MISI
1. Menyelenggarakan tata kelola pendidikan tinggi yang efisien, akuntabel, transparan, dan
berkeadilan.
2. Menyelenggarakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berbasis
evidence based.
3. Mengembangkan program akademik dan non akademik dengan nilai juang tinggi dalam
meningkatkan rasa nasionalisme.
4. Mengembangkan jiwa kewirausahaan kesehatan yang bersumber pada kemampuan diri
sendiri secara mandiri didukung jejaring kerjsama baik di dalam maupun di luar negeri
5. Menyelenggarakan suasana akademik yang terbarukan sesuai dengan perkembangan IPTEK
nasional maupun global.
6. Membentuk karakter insan kesehatan yang menjungjung tinggi nilai etika, berbudi luhur,
kemanusiaan, profesionalisme, sesuai dengan profesi dan ideologi
3
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
VISI
Menjadi program studi unggulan yang menghasilkan program studi Ilmu Keperawatan Tahap
Akadmik dan Tahap Ners Professional, memiliki jiwa Kebangsaan ,kewirausahaan, dan unggul
dibidang keperawatan komplementer dalam skala nasional dan global paada tahun 2032.
MISI
4
INFORMASI MATA KULIAH
Semester : V (gasal)
Capaian Pembelajaran yang dimiliki oleh Mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah blok
Manajemen keperawatan adalah
1. SIKAP
a. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dan Mampu Menunjukkan Sikap Religius;
b. Menjunjung Tinggi Nilai Kemanusiaan Dalam Menjalankan Tugas Berdasarkan
Agama,Moral, Dan Etika;
c. Berperan Sebagai Warga Negara Yang Bangga Dan Cinta Tanah Air, Memiliki
Nasionalisme Serta Rasa Tanggungjawab Pada Negara Dan Bangsa;
d. Menunjukkan Sikap Bertanggungjawab Atas Pekerjaan Di Bidang Keahliannya
Secara Mandiri.
e. mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan;
f. memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat
klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas kerahasiaan
dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang diperoleh dalam
kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya.
5
2. PENGUASAAN PENGETAHUAN
a. Menguasai Konsep Nilai-Nilai Kemanusiaan(Humanity Values);
b. Menguasai Konsep Dan Prinsip Manajemen Dalam Simulasi Pengelolaan Asuhan
Keperawatan Kepada Klien Di Berbagai Tatanan Pelayanan Kesehatan.
c. Menguasai Pengetahuan Faktual Tentang Sistem Informasi Asuhan Keperawatan
Dan Kesehatan
3. KETERAMPILAN KHUSUS
a. Mampu Menyusun Dan Mengimplementasikan Perencanaan Asuhan
KeperawatanSesuai Standar Asuhan Keperawatan Dan Kode Etik Perawat, Yang
Peka Budaya, Menghargai Keragaman Etnik, Agama Dan Faktor Lain Dari Klien
Individu, Keluarga Dan Masyarakatatan yang dilaksanakan
b. Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan telaah kritis tentang manajemen
unit (analisa SWOT)
c. Mampu mengelola sistem pelayanan keperawatan dalam satu unit ruang rawat dalam
lingkup tanggungjawabnya
d. mampu melakukan penelitian dalam bidang keperawatan untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategi organisasi, mampu merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi program promosi kesehatan melalui kerjasama
dengan sesama perawat, profesional lain serta kelompok masayarakat untuk
mengurangi angka kesakitan, meningkatkan gaya hidup dan lingkungan yang sehat.
4. KETERAMPILAN UMUM
a. membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
b. menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
c. mengkomunikasikan pemikiran/argumen atau karya inovasi yang bermanfaat bagi
pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat terutama masyarakat profesinya;
6
d. meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui pelatihan
dan pengalaman kerja;
e. bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
f. melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
g. memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang profesinya;
h. bekerja sama dengan profesi lain yang sebidang dalam menyelesaikan masalah
pekerjaan bidang profesinya;
i. mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya;
j. mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja profesinya;
k. meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhana Wataalla atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga modul manajemen keperawatan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan modul ini bertujuan sebagai acuan baik untuk mahasiswa maupun dosen dalam
melaksanakan praktikum.
Dalam proses penyusunan modul ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak baik dalam bentuk moril maupun materil. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Gunawan Irianto, dr., M.Kes (MARS) selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan
Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi .
2. Dr. Budiman, SKM., S.Pd., S.Kep., Ners., M.Kes., M.H.Kes, selaku Wakil Ketua Dekan I
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi .
3. Achmad Setya Roswendi, S.Kp., MPH selaku Ketua Prodi IKP (S1) Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi .
Penyusun
Koordinator
8
DAFTAR ISI
Surat Tugas
Halaman Pengesahan
Visi Misi
Kata Pengantar
Daftar Isi
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Mata Kuliah
B. Prasyarat
C. Petunjuk Penggunaan Modul
D. Hasil belajar mata kuliah : kompetensi yang akan dicapai
E. Tujuan modul
F. Aktifitas mahasiswa
G. Prasyarat pembimbing praktikum
H. Teknis pelaksanaan bimbingan
I. Tempat praktikum
J. Alokasi waktu
K. Tata tertib praktikum
L. Penilaian
PENUTUP
Daftar Pustaka
9
PENDAHULUAN
Selamat berjumpa dengan Mata Kuliah Manajemen Keperawatan . Dalam Modul ini akan
dipelajari tentang praktikum Timbang Terima, Supervisi dan Ronde Keperatwatan.
Mahasiswa harus terlebih mampu mendemonstrasikan praktikum tersebut sebelum terjun
langsung di lapangan, Karena kemampuan tersebut sangat menentukan keberhasilan
mhahasiswa dalam melaksanakan manajemen asuhan keperawatan di lapangan.
B. Prasyarat
Mengikuti minimal 85 % tatap muka mata kuliah majanemen keperawatan
Mata kuliah ini juga dilengkapi dengan petunjuk praktikum yang dibuat secara rinci
sehingga mahasiswa dapat dengan mudah melakukan praktikum. Agar Anda dapat
menguasai materi Modul Praktikum ini ikutilah petunjuk belajar berikut
10
1. Pelajarilah dan pahami setiap bab dalam Modul Praktikum ini dengan sebaik-baiknya
2. Kerjakanlah setiap kegiatan dengan cara berkelompok
3. Banyaklah berlatih dengan teman Anda.
4. Catatlah setiap masukan yang diberikan oleh tutor
5. Setelah Anda merasa yakin akan kemampuan melakukan praktikum mintalah Tutor untuk
menilai kemampuan Anda
E. Tujuan modul
Setelah mempelajari Bahan Praktikum ini, Anda mampu mendemonstrasikan manajemen
asuhan keperawatan di lapangan ( konference kepewatan , Timbang terima, supervise dan
ronde keperawatan)
F. Aktifitas mahasiswa
1. Konference Keperawatan
a. Post Konferene
1) Mahasiswa membagi peran ( Ka. Tim. Perawat Pelaksa, Pasien )
2) Sebelum melakukan timbang terima Ka. Tim yang sedang dinas sebelumnya
Melakukan Evaluasi kepada pasien terkait asuhan yang sudah dilakukan.
3) Menyiapkan dokumen
4) Lapor ke Ka. Ru. Siap untuk timbang terima
11
b. Pre Konference
Setelah melakukan timbang terima Ka. Tim yang akan berdinas melakukan diskusi
dengan perawat pelaksana terkait asuhan yang akan dilaksaakan kepada pasen
kelolaannya.
2. Timbang Terima
a. Mahasiswa membagi peran ( Ka. Ru . Ka. Tim. Perawat Pelaksa, Pasien )
b. Menyiapkan laporan /dokumentasi asuhan keperawatan / evaluasi pencapaian askep
c. Mempersiapkan tempat di nurse station
d. Mempersiapkan ruangan pasien.
3.Supervisi
a. Mahasiswa membagi peran ( Kepala ruangan, Ka. Tim. Perawat Pelaksana, Pasien,)
b. Menyiapkan SOP
c. Membuat proposal
d. Mempersiapkan ruangan Ka. Ru. Ka. Tim. Pasen
e. Mempersiapkan daftar tilik
4. Ronde Keperawatan
a. Mahasiswa membagi peran ( Kepala ruangan, Ka. Tim. Perawat Pelaksana, Pasien,
Keluarga dan tenaga kesehatan lainnya )
b. Mencari kasus yang akan di lakukan ronde
c. Membuat proposal
G. Aktifititas Tutor
1. Jumlah
Setiap kelompok mahsiswa dibimbing oleh seorang tutor yang membawahi mahsiswa
antara 15 sd 18 mhs
Mahasiwa dibagi menjadi 9 kelompok
12
b. Setiap tutor mendemonstrasikan terlebih dahulu dari setiap kegiatan yang akan
dilakukan.
c. Tutor mendampingi mahassiwa selama kegiatan praktikum berlangsung .
I. Tempat praktikum
Mhs menyiapkan tempat dengan setting ruangan karu, ka, tim, ners station, ruangan pasien.
J. Alokasi waktu
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan praktikum ini adalah 28 jam tatap muka
13
2. Untuk Pembimbing
a. Hadir 10 menit di tempat praktikum sebelum kegiatan berlangsung
b. Mendemostrasikan kegiatan yang akan berjalan
c. Memberikan masukan atau review terhadap penampilan mahasiswa
.
14
CONFERENCE
Definisi
Bentuk diskusi kelompok mengenai beberapa aspek klinik yang dilakukan setiap hari, sebelum
atau setelah melakukan timbang terima/hands over , Penyampaian perkembangan dan
masalah berdasarkan hasil evaluasi yang dihadiri oleh perawat primer dan perawat
asosiate
1. Pre conference
a. Definisi
Komunikasi/diskusi antara perawat primer dan perawat pelaksana setelah selesai
hands over untuk rencana kegiatan pada shift tersebut.
c. Pelaksanaan
Waktu : setelah operan
Tempat : Meja masing – masing tim
Penanggung jawab : Ketua tim atau Pj tim
d. Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara
2) Ketua tim atau pj tim menanyakan rencana harian masing – masing perawat
pelaksana
3) Ketua tim atau Pj tim memberikan masukan dan tindakan lanjut terkait dengan
asuhan yang akan diberikan saat itu.
4) Ketua tim atau Pj tim memberikan reinforcement.
5) Ketua tim atau Pj tim menutup acara
15
2. Post conference
a. Definisi
komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikutnya, Isi nya hasil askep tiap perawatan dan hal
penting untuk operan (tindak lanjut). dipimpin oleh katim atau Pj tim
c. Pelaksanaan
d. Kegiatan :
1) Ketua tim atau Pj tim membuka acara.
2) Ketua tim atau Pj tim menanyakan hasil evaluasi asuhan yang sudah
diberikan kepada masing masing pasien dan menanyakan kendala dalam
asuhan yang telah diberikan.
3) Ketua tim atau Pj tim menanyakan tindakan lanjut asuhan klien yang
harus dioperkan kepada perawat shift berikutnya.
4) Ketua tim atau Pj menutup acara
16
TIMBANG TERIMA
B. Tujuan Umum:
Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan informasi yang penting.
C. Tujuan Khusus:
1. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus)
2. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian asuhan
keperawatan kepada pasien
3. Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh perawat dinas berikutnya
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan untuk dinas berikutnya
17
c. PP menyampaikan timbang terima kepada PP berikutnya, hal yang perlu
disampaikan adalah :
1) Jumlah pasien
2) Identitas klien dan diagnose medis
3) Data (keluhan/subjektif dan objektif)
4) Masalah keperawata yang masih muncul
5) Intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum)
6) Intervensi kolaboratif dan dependen
7) Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang dll)
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kedua kelompok dinas sudah siap (shift jaga)
b. Kelompok yang akan bertugas menyiapkan buku catatan
c. Kepala ruang membuka acara timbang terima
d. Kepala ruangan mempersilahkan kepada ketua tim yang akan mengoperkan
pasien untuk menyampaikan informasi terkait dengan pasien
e. Ka. Tim Menjelaskan informasi mengenai pasen
f. Perawat asosiate atau ka. Tim yang akan berdinas selanjutnya melakukan
klarifikasi, tanya jawab, dan melakukan validasi terhadap hal-hal yang telah
ditimbang terima dan berhak menanyakan mengenai hal-hal yang kurang jelas.
g. Penyampain yang jelas, singkat dan padat
h. Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan dan tindakan yang telah/belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya selama masa perawatan.
i. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya
dicatat secara khusus untuk kemudian diserahterimakan kepada petugas
berikutnya.
j. Lama timbang terima untuk tiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali pada
kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit.
3. Tahap Terminasi
a. Diskusi
18
b. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan secara langsung pada format timbang
terima yang ditandatangan oleh PP yang jaga saat itu dan PP yang jaga
berikutnya diketahui oleh Kepala Ruang.
c. Ditutup oleh Kepa Ruangan.
Pada hari .... tanggal ...... jam ................ Ruang Perawatan Rumah Sakit “D” akan melaksanakan
(ketua tim/PP melakukan persiapan timbang terima yang meliputi persiapan status pasien, buku timbang
terima, alat tulis dan leafleat. Metode yang diterapkan untuk melakukan timbang terima adalah metode
diskusi. Ruangan untuk timbang terima dipersiapkan di ruang diskusi/nurse station. PP menyiapkan
pendataan untuk disampaikan dalam timbang terima meliputi (data klien baru, klien bermasalah, jumlah
klien, identitas klien , diagnose klien, DS/DO, Diagnosa, intervensi yang sudah dilakukan, intervensi
kolaboratif, persiapan operasi dan pemeriksaan penunjang) dan menyiapkan berita acara timbang terima.
Menyampaikan izin kepada klien yang sedang dikelola untuk timbang terima terlebih dahulu,
Menyampaikan dan memastikan kehadiran kepala ruangan, ketua tim/perawat primer, perawat
pelaksana/perawat asosiate dan Menyiapkan buku catatan untuk mencatat informasi yang diperoleh dari
timbang terima.
PP. Laporan kepada ka. Ru bahwa timbang terima sudah siap untuk dilaksankan
19
Kepala Ruangan : “asalamualaikum wr.wb,salam sejahtera buat kita semua, selamat siang,
sebelum kita melakukan operan pada siang ini hari ...tanggal ...... 2021,
sebelumnya mari kita berdo’a menurut agama dan kepercayaan masing -
masing. Berdo’a dipersilahkan ……….. berdo’a selesai........Baik kita mulai
timbang terimanya………( menyampaikan kondisi keadaan umum ruangan,
misalnya: alhamdulillah selama dinas pagi tdk ada kendala, alat pakai tindakan
semua bisa berfungsi dengan baik,.... pengumuman (bila ada) misal: hasil rapat
yang tadi saya ikuti, alhamdulillah mulai bulan depan insyaa Allah insentif kita
naik 10%, pesan dari pimpinan agar kita terus meningkatkan kinerja dalam
pemberian pelayanan.)....Jumlah perawat yang dinas pagi ini ada berapa orang
dan dinas siang brapa orang?? .........Selanjutnya untuk yang dinas pagi saya
persilahkan menyampaikan keadaan dan perkembangan pasien selama bertugas
kepada perawat yang akan dinas siang.
Ketua Tim 1 (Pagi) : “Terima kasih kepada ibu karu atas kesempatannya” saya…… sebagai katim 1
dengan PA ibu…..dan bapak …… untuk laporan tim 1… “Pasien baru ada 1
orang. Kmr. 5 bed 2 Tn S dengan diagnosa medis DHF….klien yang bermasalah
dan harus observasi ada 2 orang, jumlah pasien sampai hari ini ada 9 orang.
Yang total care 2 , partial dan yang minimal 1 orang. Pasien terdiri dari 5 pasien
umum, 2 pasien BPJS dan 1 pasien karyawan rumah sakit.
Kamar 5 bed 1 NY.T DS: pasien mengeluh sesak nafas, nyeri pada area perut,
odema ekstremitas bawah. Do: pasien tampak sesak, R: 26x/menit, tidak ada
rencana operasi. Tetapi ada rencana USG besok, pasien dipuasakan 8 jam
sebelum pemeriksaan dan akan dilakukan pemeriksaan darah rutin.
Kepala ruangan :”Kepada perawat yang dinas siang apa ada yang ditanyakan kepada perawat
yang dinas pagi mengenai kondisi pasien sebelum kita lanjut kekamar pasien
masing-masing.
Ketua Tim sore : Untuk NY.T hasil pemeriksaan darah sebelumnya sudah ada??
Ketua tim pagi : sudah ada hasilnya yang kemarin, intruksi dokter minta di cek ulang.
Kepala ruang ; Baik kalau tidak ada yang ditanyakan lagi dari yang dines sore ke dinas pagi ..
kita lanjut timbang terima ke pasien.
Narator :” perawat dinas pagi melakukan serah terima status klien kepada perawat yang
dinas siang. kemudian perawat yang dinas pagi dan siang serta kepala ruangan
pergi keruangan pasien untuk melakukan klarifikasi data bedsite pada masing-
masing klien.
Perawat pagi (Ketua tim) :” selamat siang pak ! saya …… sebagai ketua tim 1 akan melakukan timbang
terima dengan yang dinas siang ini pak edi yang akan menjadi penanggungjawab
20
dines siang dan ini bu……. Yang akan merawat bapak….. ini Bed 5 Tn E dengan
diagnosa medis CAD, Decomp Cordis dan peritonitis. Adapun diagnosa yang
muncul :
Dan rencana tindakan selanjutnya pemeriksaan darah rutin dan USG besok.
Perawat Sore (PP) :” selamat siang pak, saya suster sussy yang bertugas untuk merawat bapak dari
jam 14:00-21:00, bagaimana kabar bapak? Apakah sudah membaik dari
sebelumnya? Makan siangnya tadi habis gak pak? Bagaimana dengan tidurnya
semalam nyenyak tidak pak?
Pasien :” makan saya habis tapi saya masih merasa sesak dan nyeri sehingga saya jadi
susah tidur. Kaki saya masih bengkak dan saya ingin pipis terus”
Perawat Sore (PP) :” kaki bapak masih bengkak karna cairan yang seharusnya dibuang namun
tertumpuk didalam tubuh. Untuk mengeluarkan cairan tersebut bapak diberikan
obat furosemi. Bapak jangan khawatir itu efek dari obat Sehingga bapak akan
sering buang air kecil. jadi cairan yang tertumpuk dikaki bapak akan dikeluarkan
21
melalui urin. Kalau ada apa-apa atau ada yang ingin ditanyakan kami ada
diruang perawat”
Perawat Sore (PA) : Pak, saya yang dinas pagi hari ini jam dinas saya sudah selesai dan yang dinas
siang hari pak yang akan melanjutkan perawatan pada bapak.
Pasien ke-2
Perawat pagi (ketua TIM):” selamat siang bu. Bed 7 Tn. Z denagn diagnosa medis CAD. Keadaan stabil
tidak ada keluhan dan persiapan pulang administrasi sudah lengkap”
Perawat siang (PA) :”ibu hari ini sudah bisa pulang, sebelum ibu pulang n menunggu surat keluar
perawatan dan surat control ibu pulang saya akan memberikan penyuluhan
kesehatan terlebih dahulu.”
Narator :”kepala ruangan, perawat dinas pagi dan dinas siang kembali ke nurse station”
Kepala Ruangan Demikian tadi laporan dari dinas pagi, untuk yang dinas siang apa masih ada
yang kurang jelas atau masih ada yang ingin ditanyakan” jika tidak ada yang
ditanyakan… ada pesan dari bidang mutu untuk meningkatkan kepatuhan
terhadap SPO….:”selamat datang saya ucapkan kepada yang dinas, selamat
bertugas dan terimakasih kepada yang dinas pagi telah melaksanakn tugasnya
dengan baik.
Kepala ruangan :”baiklah karna tidak ada yang ditanyakan kita tutup timbang terima ini dengan
berdo’a, berdoa, semoga yang dinas siang diberi kelancaran dan kemudahan
dalam menyesaikan dinasnya dan untuk yang dinas pagi diberi keselamatan
dalam perjalan pulang. Berdo’a dimulai... berdo’a selesai”
Kegiatan timbang terima selesai…..perawat dines pagi selesai mealksanakan tugasnya dan perawat
dines siang akan mulai melaksanakan tugasnya merawat pasien.
Perawat yang dinas siang sebelum melakukan aktifitas masing masing tim berkumpul untuk membahas
dan membagi kegiatan yang akan diberikan kepada semua pasen kelolaan ( ini
nama nya Pre conference )
22
23
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTIK TIMBANG TERIMA
Judul Unit : Bertindak dalam timbang terima peran (role Nama Asesor :
model) ketua tim yang efektif dalam Prosedur
Pelayanan Keperawatan
Pencapaian Penilaian
Indikator Unjuk Kerja Daftar Tugas/Instruksi Poin yang diamati
Ya Tdk K BK
- Status klien
- Buku timbang terima
- Alat tulis
- Leaflet
1.1.3 Menyiapkan metoda - Paparan
- Tanya jawab
- Diskusi
24
1.1.3 Menyiapkan tempat untuk timbang Menyiapkan ruang diskusi / nursing
terima station
2.1 Koordinasi dan komunikasi 2.1.1 Menyampaikan kepada pasien yang Menyampaikan izin kepada klien yang
sedang dikelola untuk izin timbang terima sedang dikelola untuk timbang terima
terlebih dahulu terlebih dahulu
25
timbang terima tim/perawat primer, perawat
pelaksana/perawat asosiate dan
supervisor
2.1.3 Kedua kelompok menyiapkan buku Menyiapkan buku catatan untuk mencatat
catatan informasi yang diperoleh dari timbang
terima
3.1 Pembukaan Timbang Terima 3.1.1 Kepala ruangan membuka acara - Kepala ruangan membuka acara
timbang terima dengan diawali doa timbang terima
3.2 Pelaksanaan Timbang Terima 3.2.1 Ketua Tim sebelum shift Menyampaikan data :
menyampaikan data untuk timbang terima
- klien baru,
- klien bermasalah,
- jumlah klien,
- identitas klien,
- diagnosa medis,
- data subjektif dan objektif,
- diagnosa keperawatan,
- intervensi keperawatan yang
sudah dan belum dilaksanakan,
- intervensi kolaboratif dan
dependen,
- persiapan operasi dan
- persiapan pemeriksaan penunjang
3.2.2 Tanya jawab data yang disampaikan Menyediakan waktu untuk tanya jawab
3.2.3 Serah terima status klien kepada tim Melakukan serah terima status klien
shift selanjutnya
26
3.2.4 Klarifikasi data bedsite 5 menit setiap Melakukan klarifikasi data dengan bedsite
klien, kecuali klien yang bermasalah masing-masing klien
3.3 Penutup Timbang Terima 3.3.1 Problem solving bagi klien yang Kembali ke nurse station / ruang diskusi
bermasalah untuk membahas solusi yang bersifat
rahasia klien
3.3.2 Kepala ruangan menutup timbang Kepala ruangan menutup timbang terima
terima dengan doa dengan doa penutup
4.1 Pendokumentasian dan 4.1.1 Melakukan pencatatan laporan dan - melengkapi berita acara timbang terima
pelaporan timbang terima evaluasi timbang terima dalam yang telah disiapkan
berita acara yang ditandatangani
oleh ketua tim shift sebelumnya - menandatangani berita acara
dan ketua tim shift selanjutnya dan
diketahui kepala ruangan
Cimahi,……………
(……………………) (…………………….)
27
SUPERVISI
A. Pengertian Supervisi
pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin. Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
secara efektif. Supervisi klinik adalah proses aktif dalam mengarahkan, membimbing dan
hasil positif dan memberikan jalan keluar terhadap hal yang masih belum dapat dilakukan.
B. Tujuan Supervisi
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap
peran, fungsi dan tugas sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan.
4. Memberikan layanan dan kendala bantuan kepada staf dan pelaksana keperawatan apabila
keperawatan.
28
C. Prinsip Supervisi
5. Memberikan kerja sama yang demokratik antara ketua tim dan staf pelaksana
keperawatan.
D. Manfaat Supervisi
Supervisi yang dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat, diantaranya
sebagai berikut :
1. Dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja. Peningkatan efektivitas kerja ini erat
makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara “atasan” dan
“bawahan”.
2. Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja. Peningkatan efisiensi kerja ini erat kaitannya
dengan makin berkurangnya kesalahan yang dilakukan “bawahan” dan karena itu,
29
pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan sarana) yang sia-sia dapat dicegah.
E. Langkah Supervisi
1. Pra Supervisi
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau isntrumen yang telah
disiapkan.
permasalahan.
3. Pasca-Supervisi
30
SKENARIO ROLEPLAY SUPERVISI
Sesi I
Ka. Ru : Ya, selamat pagi, ada apa suster Z ? Silahkan masuk…silahkan duduk..
ibu saya ingin meminta ijin untuk melakukan supervisi tentang pemberian obat
Ka. Tim : begini bu, sesuai rencana kerja bulanan, saya akan mengadakan supervisi, yang
lalu hasil evaluasi kepatuhan terhadap SOP , masih ada perawat yang belum
Ka. Tim : baik ibu, ini saya sudah bawa proposal dan SOP nya,,,(sambil menyerahkan
Ka.Tim : rencananya bulan ini bu untuk semua perawat yang berada dalam tim saya.
Ka. Tim : Setelah dapat ijin dari ibu, saya akan menemui perawat yang akan di supervisi,
dengan perawatnya. .
31
Ka. Ru : Baik kalau begitu silahkan untuk melakukan supervisi, setelah selesai saya minta
laporannya.
Ka. Ru : waalaikumsalam…..
Prolog supervisi
Sesi II
PP : tidak bu?
Ka. Tim : Kalau tidak sibuk bisa ke ruangan saya sebentar, ada hal yang ingin saya
bicarakan..
PP : baik bu
PP : Terima kasih, bu
Ka. Tim : suster M .dalam rangka meningkatkan mutu rumah sakit..khususnya di ruang
perawatan penyakit dalam ..saya selaku ka. Tim akan melakukan supervisi
terhadap suster M
PP : begitu bu? maaf sebelumnya kenapa saya yang dilakukan supervisi bu?
Ka. Tim : suster M tidak perlu khawatir karena akan ada beberapa perawat yang akan saya
tindakan pemberian obat suntik melalui iv dan rencananya kegiatan supervisi ini
akan saya lakukan besok sesuai jadwal suntikan pasien, Bagaimana suster M?
PP : saya siap, tapi saya mau tanya kenapa saya disupervisi dengan tindakan
32
Ka. Tim : begini suster..? untuk meningkatkan mutu pelayanan khususnya di ruang
perawatan penyakit dalam, dari hasil evaluasi bulan yang lalu untuk pemberian
obat suntik melalui IV, ada hal yang belum suster M capai secara 100% menurut
SOP, sedangkan untuk mutu pelayanan keperawatan itu harus tercapai 100%.
PP : kalau memang itu kebijakan dari RS dan ruangan untuk meningkatkan mutu
pelayanan,saya siap bu
Ka. Tim : Baik kalau suster M siap, suster M boleh kembali ke ruangan untuk kembali
bekerja. Besok jangan lupa untuk kontrak dengan pasiennya dan disiapkan alat-
alat pemberian obat suntik melalui iv..bila besok sudah siap alat-alatnya, suster M
dapat menemui saya kembali supaya kita dapat mulai melakukan supervisi.
PP meninggalkan ruangan ka. Tim menuju ruang tindakan untuk mempersiapkan alat-alat
tindakan pemberian obat suntik melalui intravena dan melakukan kontrak dengan
PP : Selamat pagi bu/pak…. saya perawat M, nanti saya akan memberikan obat suntik
lewat selang infuse untuk Ny……/ Tn……. jam 12.00. mungkin saat pemberian
Sesi III
PP : Selamat siang bu
33
Ka. Tim : Baik..mari kita sama-sama periksa alat-alatnya..
PP : mari bu,,,
Sesi IV
Ka. Tim dan PP menuju ke kamar pasien. Ka. Tim menyapa pasien dan keluarganya.
Ka. Tim : Selamat siang pak/bu..bagaimana kabarnya hari ini? sesuai dengan kontrak yang
tadi telah disepakati hari ini akan dilakukan pemberain obat lewat selang infus.
PP : Bapak/ibu sesuai jadwal ibu/bpk mendapat suntikan obat melalui selang infus
Keluarga : ya silahkan..
Perawat M melakukan tindakan pemberian obat suntik melalui intravena. Ka. Tim memeriksa
tindakan yang dilakukan perawat M dengan SOP. Perawat M memasukkan obat melalui selang
infus tetapi tidak melakukan disinfektan (mengusap karet selang infus dengan kapas alkohol
Ka. Tim : Baiklah suster M. silahkan rapikan kembali alat-alatnya..setelah itu tolong suster M
PP : Baik bu
Sesi V
Suster M merapikan alat-alat di ruang tindakan dan bersama ka. Tim menuju ke ruangannya.
34
Ka. Tim : Iya..silahkan masuk..
PP : Permisi teh
PP : Terimakasih teh..
PP : Sedikit tegang bu
Ka. Tim : kalau menurut suster M ada tindakan yang terlewat tidak selama tadi melakukan
Kalau ini (sambil menunjuk tindakan disinfeksi sebelum dan sesudah menyuntik)
dilakukan tidak?
berdasarkan hasil evaluasi masih ada beberapa prosedur yang terlewati sehingga
supervisi)
supervisi)
Ka. Tim : Ok..sekarang suster M boleh kembali lagi ke ruangan untuk kembali bertugas.
PP : Baik..terimakasih bu
Suster M meninggalkan ruangan ka. Tim. Beberapa saat kemudian ka. Tim bersiap menuju
Sesi VI
35
Ka. Tim mengetuk pintu ruangan ka. Ru.
ibu saya mau melaporkan hasil supervisi tentang pemberian obat suntik melaui
Ka. Ru : iya..silahkan..
Ka. Tim : Ini bu hasilnya (sambil menunjukan SOP hasil supervisi)..ternyata PP saya lupa
12.00 wib.
Ka. Ru : Baik kalau begitu..silahkan..nanti tolong laporkan kembali hasilnya pada saya.
Ka. Tim : Iya ibu..kalau begitu saya permisi dulu.. Selamat siang..
Ka. Ru : siang..suster Z…
36
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTIK SUPERVISI
Judul Unit : Bertindak sebagai supervisor peran (role model) Nama Asesor :
Pencapaian Penilaian
Indikator Unjuk Kerja Daftar Tugas/Instruksi Keterangan
Ya Tdk K BK
37
disupervisi
4.2 Melakukan Feed back dan klarifikasi 4.2.1 Supervisor menyampaikan evaluasi
penilaian
38
RONDE KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat disamping melibatkan pasien untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan
oleh Perawat Primer dan atau Konselor, Kepala Ruangan, Perawat Associate yang perlu
Karakteristik :
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
masalah pasien.
39
e. Meningkatkan kemampuan memodifkasi rencana asuhan keperawatan.
C. MANFAAT
5. Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.
D. KRITERIA PASIEN
Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki
tindakan keperawatan
40
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN RONDE KEPERAWATAN
Tahap Pra….............
PP
sien
Pasien :
Informed Consent
Hasil Pengkajian / Validasi
Data
Kesimpulan dan
Pasca Ronde………………………………………….. Rekomendasi Solusi
Masalah
41
Keterangan
1. Pra-ronde
a. Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
d. Membuat proposal.
intervensi yang sudah dilakukan dan apa hambatan yang ditemukan selama
perawatan?
2. Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
3. Pasca-ronde
selanjutnya.
42
I. PERAN MASING-MASING ANGGOTA TIM :
a. Memberikan justifikasi.
b. Memberikan reinforcement.
tindakan.
43
ROLEPLAY RONDE KEPERAWATAN
(Sebelum melaksanakan ronde keperawatan ketua tim harus melakukan perencanaan ronde
keperawatan terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang harus disiapkan adalah menetapkan kasus
klien yang akan di rondekan,membuat proposal, mempersiapkan inform concent, menentukan
tim ronde, mencari sumber dan literatur, menyiapkan ruang diskusi)
KaTim : Assalamualaikum
Silahkan duduk
KaTim : Begini bu,,,pasien kelolaan kami yang bernama Tn. Entan,usia 70 tahun,
dengan diagnosa CAD (Coronari Arteri Desease), Decom cordis, dan peritonitis.
Pasien tersebut sudah dirawat selama 9 hari,tapi dari hasil evaluasi kami, pasien
masih mengeluh sesak nafas, adanya penurunan berat badan dan masih
terdapat oedema pada ekstermitas. Berdasarkan hasil pengkajian kami, untuk
Diagnosa keperawatan yaitu:
44
9. Dari diagnosa yang kedua, diharapkan Nyeri berkurang/hilang. Adapun
tindakan yang sudah kami lakukan adalah
a. Kaji tingkat, lokasi, intensitas nyeri.
b. Menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut fleksi, yang dapat
menurunkan ketegangan pada organ abdomen.
c. memberikan tindakan kenyamanan contoh pijatan punggung.
Dari diagnosa yang ketiga, harapanya tidak terjadinya gangguan
keseimbangan cairan. Adapun tindakan yang sudah kami lakukan adalah :
a. Memantau keseimbangan intake dan output selama 24 jam
b. Mempertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semifowler
c. Membatasi minum pasien
d. Mengobservasi derajat oedema
e. Menimbang berat badan tiap hari
f. Mengauskultasi bunyi nafas (bunyi tambahan)
g. Kolaborasi pemberian obat diuretik (furosemid) 1 x 10 mg
kaTim : Ini bu ”Silahkan... Dari hasil Thorak foto terdapat moderate cardiomegaly dan
susp. Lympadenopathy hillus dekstra. dan dari hasil laboratorium untuk
Hematokritnya terjadi penurunan serta dari hasil EKG “sinus tachikardia,
gelombang ST dan T abnormal, consider inferolateral ischemia, abnormal EKG.
Oksigen 3 liter/menit
Amoxilin 1gr
Ranitidin
Furosemid
Dengan melihat kondisi pasien yang kurang menunjukan kemajuan kearah yang
lebih baik dan sudah 10 hari perawatan, Menurut saya perlu diadakan ronde
keperawatan untuk pasien ini. Bagaimana menurut ibu?
Karu : Saya sependapat dengan ibu perlu dilakukan ronde keperawatan pada pasien
ini. Apakah ibu sudah membuat proposalnya??
KaTim : iya sudah, kemarin saya sudah membuatnya, “ ini pak/bu proposalnya “
KARU :Siapa saja yang akan hadir dalam pelaksanaan ronde keperawatan ini?
45
KaTim : Kepala ruangan, Ketua Tim, PP, Dokter,CCM, dan ahli gizi.
KaTim : Belum bu, Setelah ini saya akan melakukan kontrak dengan keluarga pasien.
KARU : Baik, setelah ibu kontrak dengan keluarga pasien segera beri tahu saya waktu
dan tempat pelaksanaan ronde keperawatan agar saya dapat segera memberi
tahu rekan-rekan lain yang bersangkutan dalam ronde keperawatan ini.
KaTim : Baik bu/pak saya permisi dulu untuk melakukan kontrak dengan keluarga
pasien. Assalamualaikum….
PP : baik Bu/pak.
Keluarga : nama saya.....,,saya anaknya Tn.Entan…ada apa bu, ibu panggil saya?
KaTim : begini bu,,Ayah ibu sudah dirawat selama 10 hari,perawatan dan pengobatan
pun telah diberikan tapi ayah ibu masih mengeluh sesak .“Sehingga saya akan
mendiskusikan tentang hal ini bersama dokter,perawat konselor,kepala
ruangan,ahli gizi untuk memecahkan masalah yang ada pada suami ibu,ibu juga
bisa ikut hadir,jadi jangan kaget kalau nanti banyak orang yang datang ke
ruangan ayah ibu, ibu atau ayah ibu juga boleh bertanya kalau ada hal-hal yang
kurang dimengerti.
Keluarga : Saat pelaksanaan tersebut apakah ada tindakan atau pemeriksaan yang akan
dilakukan pada ayah saya?
KaTim : Tidak ada tindakan atau pemeriksaan. disana kita hanya mendiskusikan
bagaimana upaya penyelesaian masalah kesehatan pada ayah ibu?
Keluarga : iya bersedia jika sekiranya itu yang terbaik untuk ayah saya.
KaTim : kalau ibu setuju, sebagai tanda persetujuan ibu, ini ada yang harus diisi dan
ditanda tangani terlebih dahulu
46
Mudah-mudahan ayah ibu cepat sembuh
KaTim : sudah
KaTim : Asslamualaikum
KaTim : Bu saya sudah melakukan inform concent pada pasien. Ini lembar inform
concentnya yang sudah ditandatangani.
KaTim : Untuk waktunya hari selasa, tanggal 7 Oktober 2014 , jam 13.00 wib.
Tempatnya di ruang E3.
KARU : Baik. Saya akan segera menghubungi pihak-pihak yang bersangkutan dengan
ronde keperawatan ini.
KaTim : Kalau begitu saya permisi dulu. Terima kasih sebelumnya. Asslamualaikum
KARU : Waalaikumsalam
(Setelah pertemuan katim dan karu, karu menghubungi ccm, Dokter,dan Ahli gizi via telepon)
47
KaTim : terima kasih kepada kepala ruangan, supervisor, CCM dan teman sejawat
lainnya.….
Begini rekan-rekan pasien kelolaan kami yang bernama Tn. Entan,usia 70 tahun, dengan
diagnosa CAD (Coronari Arteri Desease), Decom cordis, dan peritonitis. Pasien
tersebut sudah dirawat selama 9 hari,tapi dari hasil evaluasi kami, pasien masih
mengeluh sesak nafas, adanya penurunan berat badan dan masih terdapat
oedema pada ekstermitas bawah. Berdasarkan hasil pengkajian kami, untuk
Diagnosa keperawatan yaitu:
48
Dari diagnosa yang keempat, harapannya tidak terjadinya kecemasan pada
pasien dalam menghadapi penyakitnya. Adapun tindakan yang sudah kami
lakukan adalah
a. Memantau respon fisik
b. Mengkaji keefektifan kopping dengan stresor
c. Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya
d. Memberikan penkes tentang penyakit yang diderita pasien
KARU : Demikian pemaparan yang sudah dijelaskan oleh ibu….., sekarang kita mulai
untuk berdiskusi, barang kali menurut rekan – rekan yang lain?
CCM : Dari penjelasan yang sudah di paparkan sama Ibu katim, sepertinya pasien ini
tidak menunjukan perubahan kondisi ke arah yang lebih baik. seharusnya pasien
dengan penyakit decomp cordis sudah menunjukan kondisi yang lebih baik
dalam 8-9 hari perawatan. Apakah klien sudah foto thorax. Bagaimana hasilnya?
Katim : Sudah bu, hasilnya klien mengalami moderat kardiomegali dan susp
lymphadenopati.
CCM : Apabila jantung membesar maka bisa terjadi penurunan curah jantung. Maka
suplay oksigen ke jaringan menurun. Kebutuhan oksigen pasien meningkat
sehingga pasien mengalami sesak nafas. Jika keadaannya seperti ini pasien
harus membatasi aktivitas untuk menurunkan beban kerja jantung.
Supervisor : Betul. Frekuensi nafas pasien berapa kali permenitnya dan dapat berapa liter?
Supervisor : untuk pemberian oksigen sudah tepat. Jadi lanjutkan saja intervensinya.
CI : lalu untuk diagnosa yang kedua, pasien mengeluh nyeri? Bagaimana keadaan
nyerinya?
Katim : pasien mengeluh nyeri dalam skala 6 (0-10) di seluruh abdomen dan kondisi
nyerinya hilang timbul.
CI : intervensi yang sudah dilakukan apa saja untuk penanganan nyeri ini?
Katim : mengkaji skala nyeri, menempatkan pasien pada posisi miring dengan lutut
fleksi, yang dapat menurunkan ketegangan pada organ abdomen, dan
mendapatkan analgetik aspilet 500 mg.
PP : bu mau tanya, saya selalu menimbang berat badan klien setiap harinya hasilnya
berat badan klien mengalami penurunan berat badan dari 59 kg yang ditimbang
pada tanggal 3 oktober 2014 dan ketika ditimbang pada tanggal 5 Oktober 2014
adalah 57 kg. Tetapi klien masih mengalami oedem.
49
Katim : dipantau tetapi pasien menolak untuk dipasang kateter sehingga untuk menilai
jumlah urine yang keluar hanya lewat perkiraan dari frekuensi BAK
CCM : betul.. jika pasiennya tidak mau dipasang kateter memang tidak boleh dipaksa
karena pemasangan kateter itu tidak nyaman. Selama pasien bisa BAK secara
normal urin lebih baik ditampung saja dalam pispot dan tidak boleh dibuang
perharinya. Jadi pemantauan urin dapat lebih efektif.
Katim : bubur, lauk pauk, dan sayur yang sudah disediakan rumah sakit.
Supervisor : baiklah kalo memang sudah sesuai dengan makanan yang sudah disediakan
oleh rumah sakit.
CCM : tapi sepertinya perlu diperhatikan juga makanan yang telah disediakan dari
rumah sakit sudah sesuai dengan keadaan pasien sekarang tidak. Karena pasien
dengan decomp cordis yang mengalami kelebihan cairan dalam pemberian diet
harus tinggi kalori dan rendah natrium.
KARU : bagaimana rekan-rekan ada lagi yang perlu kita diskusikan atau langsung saja
kita kepasien?
PP : Baik bu,,,,
50
KaTim : berapa hasilnya??
PP : 130/90 mmhg
Karu : Bapak, mulai dari sekarang minumnya harus dibatasi. Jangan lebih dari 2 gelas
aqua per hari
CCM : (sambil memeriksa oedem pasien) bu……. sudah berapa lama kondisi oedem
pada pasien seperti ini?
CCM : berarti tidak dari hari pertama? Pasien mendapatkan infus berapa tetes per
menit?
CCM : sepertinya perlu lebih dibatasi. Bagaimana kalau 10 gtt/menit. Tapi nanti
kordinasikan kembali dengan dokter. Dan jangan lupa untuk pemantauan intake
output.
Katim : baik bu. Ibu (ke keluarga pasien) mulai hari ini tolong tampung urin bapak entan
di dalam pispot. Jika pispot sudah penuh untuk sementara di taruh dibotol air
minum mineral. Nanti akan ada perawat yang mengontrol urin yang sudah
ditampung. Jadi sebelum ada yang mengontrol jangan di buang.
Bapak (ke pasien) mulai hari ini BAK nya di kasur saja ditampung pispot. Jangan
ke kamar mandi soalnya bapak harus istirahat total supaya sesaknya bisa
beerkurang.
KARU : Bagaimana ibu dan bapak entan, apa ada yang mau ditanyakan?
Keluarga : iya bu, bpk susah sekali untuk makan harus bagaimana cara mengatasinya?
KaTim : Ibu coba sajikan makan dalam keadaan hangat dan dibantu dengan minum air
hangat supaya pasien tidak mual.
Pasien : Apakah saya bisa sembuh tidak? Sepertinya penyakit saya ini sangat berat
sekali.
KaTim :Bapak tidak usah cemas dulu, kita sedang berusaha yang terbaik bagi bapak,
yang terpenting bagi bapak dan keluarga adalah berdo’a dan bersabar. Insya
Alloh setiap penyakit ada obatnya.
51
Keluarga : terima kasih untuk semuanya yang telah merawat bapak saya, mudah-mudahan
dengan ini suami saya lekas sembuh dan cepat pulang.
KARU : sama-sama bu, kita akan terus berusaha yang terbaik bagi bapak ibu. Baiklah
kiranya diskusi kita bisa kita akhiri dan kita lanjutkan di Ners Station, terima kasih
bu atas waktunya, mudah-mudahan ibu lekas sembuh ya bu. Assalamualaikum...
KARU : Baiklah kita mulai lagi diskusi kita tentang masalah pada bapak entan.
Katim : baik bu
Supervisor : sepertinya bapak entan ini harus selalu diperhatikan, kondisinya tidak baik
tetapi selalu ingin turun dari tempat tidur.
Katim : baik bu, memang sedikit susah diberitahu tapi akan selalu berusaha.
CCM : satu lagi bapak entan ini sepertinya merasa cemas nanti lebih digali kembali
perasaanya dan di intervensi keadaan psikologisnya.
Karu : baiklah ada yang perlu didiskusikan lagi tentang kasus bapak entan ini. Jika
tidak saya simpulkan bahwa masalah keperawatan yang masih ada pada bapak
entan adalah penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
kontraktilitas miokardiak, Nyeri berhubungan dengan inflamasi, Gangguan
keseimbangan cairan berhubungan dengan menurunnya kontraktilitas ventrikel,
Cemas berhubungan dengan rasa takut akan kematian.
KARU : Baiklah kiranya ronde keperawatan telah dilaksanakan dengan baik, terima kasih
kepada semua pihak terkait yang telah berupaya memikirkan dan berdiskusi untuk
menyelesaikan masalah – masalah dari pasien Tn. Entan ini, mudah-mudahan
menambah wawasan , critical thinking dan masalah klien cepat teratasi, cepat
sembuh dan klien puas dengan pelayanan kita.
(semua) Alhamdullilaaaah......
52
53
DAFTAR CEK KEGIATAN PRAKTIK RONDE KEPERAWATAN
Pencapaian Penilaian
54
1.1.3 Mempersiapkan informed - menyiapkan lembar inform concern
concern ronde keperawatan
2.1 Koordinasi dan komunikasi 2.1.1 Memberikan inform concern pada - menyampaikan tujuan klien akan
penanggung jawab keluarga klien dan dirondekan untuk menemukan solusi
para saksi klien dan penandatanganan inform
concern setelah disetujui oleh
penanggung jawab
3.1 Pembukaan Ronde Keperawatan 3.1.1 Kepala ruangan membuka acara - kepala ruangan membuka acara
ronde keperawatan dan ronde keperawatan
memperkenalkan tim
- kepala ruangan menyampaikan
55
ronde,menyampaikan tujuan ronde tujuan ronde keperawatan
keperawatan, menyampaikan identitas
dan masalah medis klien, - kepala ruangan memberitahukan
identitas klien dan masalah medisnya
3.2 Pelaksanaan Ronde Keperawatan 3.2.1 Ketua tim / perawat primer - ketua tim / perawat primer
memaparkan kasus yang dirondekan memaparkan gejala, diagnosa
berfokus pada masalah keperawatan keperawatan, intervensi, implementasi
yang sudah dilaksanakan dan evaluasi
klien
3.3 Penutup Ronde Keperawatan 3.3.1 Evaluasi, revisi dan perbaikan - menentukan peningkatan
kasus penanganan kasus klien
56
3.3.2 Kesimpulan dan rekomendasi - menetapkan kesimpulan dan
penegakan diagnosis intervensi rekomendasi kasus klien
keperawatan selanjutnya
4.1 Pendokumentasian dan pelaporan 4.1.1 Evaluasi solusi kasus klien yang melakukan evaluasi;
ronde keperawatan diperoleh, kepuasan klien,
- solusi kasus klien
meningkatkan cara berfikir
- kepuasan klien
kritis praktikan dan - critical thinking praktikan dan
peningkatan asuhan perawat baru
keperawatan klien - peningkatan asuhan
keperawatan klien
CImahi,……………
(……………………) (…………………..)
57