Anda di halaman 1dari 30

PENYAMPAI

AN
BERITA
BURUK
Ns. Siti Nurlaela,MKep
PENGERTIAN
 Berita buruk adalah setiap informasi yang merugikan dan
berpotensi serius untuk mempengaruhi individu terhadap
pandangan pada dirinya dan atau masa depannya dan atau
menempatkan mereka pada situasi akan perasaan tidak adanya
harapan, putus asa, ancaman terhadap kesejahteraan mental atau
fisik seseorang, berisiko mengganggu kemapanan, atau di mana
suatu pesan yang diberikan menimbulkan suatu pilihan yang sempit
bagi individu dalam hidupnya (Baile et al, 2000)
PENGERTIAN
 BERITA BURUK adalah suatu situasi di mana tidak ada harapan
lagi, adanya ancaman terhadap kesejahteraan fisik dan mental
seseorang, sesuatu yang menuntut perubahan gaya hidup yang
sudah menjadi kebiasaan, sesuatu yang membuat seseorang
memiliki lebih sedikit pilihan dalam hidupnya (Willis, 2004)
PENGERTIAN
Penyingkapan Informasi (Disclosure)
 Penyingkapan/penyampaian informasi merupakan pemberian informasi dari petugas
kesehatan kepada pasien dan keluarga tentang kondisi medis pasien, diagnose, dan
prognosa
Informasi kepada keluarga:
 Keluarga (orang yang dikehendaki pasien) berhak mendapatkan informasi, terutama
bila pasien tidak mapu membuat keputusan.
 Informasi yang diberikan harus dapat membantu keluarga dalam membuat keputusan.
 Apabila terdapat perbedaan antar pasien dan keluarga dalam dalam hal pengambilan
keputusan, keputusan pasien yang harus diperhatikan.
MENGAPA PENTING
DIUNGKAPKAN
 Sebagian besar pasien memang ingin mengetahui apa yang sedang
terjadi pada dirinya.
 Sebagian besar pasien ingin mengetahui kemungkinan yang terjadi
pada dirinya, terapi apa saja yang bisa diperoleh, prognosis, dan
efek samping terapi.
 Hak autonomy pasien
 Menjaga kepercayaan hubungan terapeutik dengan pasien
KESULITAN-KESULITAN
DALAM MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
 Bagaimana cara yang tepat untuk bisa jujur pada pasien tanpa mengurangi
harapan mereka?
 Bagaimana cara menghadapi dan menangani emosi pasien saat mereka
mendengar berita buruk mengenai dirinya. Apakah saya sanggup ?
 Kapankah waktu yang tepat untuk menyampaikan berita buruk pada pasien ?
 Bagaimana memilih metode komunikasi yang tepat bagi pasien sesuai dengan
latar belakang dan kepribadiannya?
 Apakah berita ini akan menambah perburukan kondisi pasien?
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
1. Persiapan
 Persiapkan diri dengan informasi klinis yang relevan dengan berita yang akan disampaikan.
Data rekam medis pasien, hasil laboratorium atau pemeriksaan penunjang lain. Persiapkan
juga pengetahuan dasar tentang prognosis atau pun terapi pilihan terkait penyakit pasien.
 Persiapkan mental dan emosi untuk menyampaikan berita buruk. Tulislah kata2 spesifik jika
perlu, yang akan disampaikan atau yang harus dihindari dalam penyampaian
 Siapkan lingkungan, tempat aman, Pastikan tidak ada distraksi. Atur posisi tidur berhadapan,
jarak aman, siapkan tissue, air mineral bila perlu. Infokan kepada staf bahwa selama diskusi
sebaiknya tdk ada gangguan kecuali mendesak
 Atur waktu yang memadai dengan lokasi yang privat dan nyaman. Sebaiknya ada anggota
keluarga yang hadir. Perkenalkan diri dan identifikasi hubungan mereka dengan pasien.
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
2. Identifikasi pengetahuan pasien tentang penyakitnya
 Mulailah diskusi dengan menanyakan apakah pasien tahu bahwa dirinya sakit parah, atau apakah
pasien mempunyai pengetahuan tentang penyakitnya tersebut.
 Bertujuan untuk menjajagi apakah pasien atau keluarganya dapat memahami berita buruk yang akan
disampaikan.
 Contoh pertanyaan yang dapat diajukan:
 Apa yang Anda ketahui tentang sakit Anda?
 Bagaimana Anda menggambarkan kondisi kesehatan Anda saat ini?
 Apakah anda khawatir mengenai sakit atau kondisi Anda?
 Apakah petugas medis Anda sebelumnya mengatakan apa penyakit Anda Atau menyarankan Anda
melakukan suatu pemeriksaan?
 Dengan gejala2 yang ada, menurut Anda penyakit apa yang mungkin terjadi?
 Apakah menurut Anda ada hal serius ketika berat badan Anda turun drastis?
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
3. Identifikasi seberapa besar keingintahuan pasien tentang penyakitnya
 Penerimaan informasi setiap orang dapat berbeda tergantung suku, agama, ras, sosial dan
budaya. Setiap orang mempunyai hak untuk menolak atau menerima informasi lebih lanjut. Jika
pasien menunjukkan tanda tidak menginginkan informasi yang lebih detail, maka petugas medis
harus menghormati keinginannya dan menanyakan pada siapa informasi sebaiknya diberikan
 Jika kondisi ini mengarah pada suatu hal yang serius, apakah Anda ingin mengetahui lebih
lanjut?
 Apakah Anda ingin saya menerangkan dengan lebih rinci mengenai kondisi Anda? Jika tidak,
apakah Anda ingin saya menyampaikannya pada seseorang?
 Beberapa orang mungkin tidak mau tahu sama sekali apa yang terjadi pada diri mereka,
sementara keluarga justru sebaliknya. Mana yang Anda pilih?
 Apakah anda ingin saya menyampaikan hasil pemeriksaan dan menjelaskannya?
 Siapa sebaiknya yang saya ajak bicara mengenai masalah ini?
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
4. Menyampaikan berita buruk
 Sampaikan berita buruk dengan kalimat yang jelas, jujur, sensitif dan penuh
empati, secara bertahap (ada jeda)
 Gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami. Hindari kata-kata manis
(eufemisme) ataupun istilah-istilah kedokteran. Gunakan kata yang jelas seperti
“meninggal” “kanker” dan tidak meminimalkan keparahan penyakit.
 Beri jeda setelah penyampaian suatu kalimat. Cek apakah pasien dapat memahami
apa yang disampaikan. Gunakan sikap dan bahasa tubuh yang sesuai saat diskusi
 Gunakan kalimat “Maafkan saya harus menyampaikan pada Anda mengenai hal
ini. Hindari kalimat “Saya minta maaf‖ atau Maafkan saya” krs seolah kondisi tsb
mrpkan kesalahan nakes
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
Beberapa kalimat lain yang dapat dipilih untuk menyampaikan berita buruk:
 Saya khawatir berita ini tidak baik, hasil biopsi menunjukkan Anda
terkena kanker leher Rahim
 Saya merasa tidak nyaman untuk menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil
pemeriksaan dan USG bayi yang Anda kandung sudah meninggal
 Hasil pemeriksaan laboratorium yag ada tidak sesuai dengan apa yang kita
harapkan.
 Hasil ini menunjukkan Anda pada stadium awal penyakit kanker
 Saya khawatir saya mempunyai berita buruk, hasil biopsi sumsum tulang
belakang menunjukkan putri Anda menderita leukemia‖
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
5. Memberikan respon terhadap perasaan pasien
 Setelah berita buruk disampaikan sebaiknya kita diam untuk memberi jeda.
 Beri waktu pasien atau keluarga untuk bereaksi. Respon pasien dan keluarga dalam
menghadapi berita buruk beragam. Ada yang menangis, marah, sedih, cemas, menolak,
menyalahkan, merasa bersalah, tidak percaya, takut, merasa tidak berharga, malu,
mencari alasan mengapa hal ini terjadi, bahkan bisa jadi pasien pergi meninggalkan
ruangan
 Siapkan mental dengan sikap yang tenang, lembut dan perhatian dalam menghadapi
setiap respon pasien yg akan muncul
 Pahami emosi pasien dan ajak pasien untuk menceritakan perasaannya, bila kondisi
psikis telah tenang dan bisa diajak bicara
 Sampaikan bahwa perasaan yang dialami pasien itu normal
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
Gunakan komunikasi verbal dan non verbal
 Sodorkan tissue, tawarkan air minum, sentuhan bila diperlukan.
 Bersikap sensitif terhadap perbedaan budaya dan pilihan personal.
 Hindari humor atau komentar yang tidak pada tempatnya.
 Beri waktu pasien dan keluarga mengekspresikan perasaan mereka.
Tidak mendesak dengan terburu-buru menyampaikan informasi
lebih lanjut
 Jika pasien tampak telah tenang, tanyakan untuk melanjutkan
informasi berikutnya
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
Contoh kalimat yang dapat digunakan untuk merespon perasaan pasien:
 Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit
 Anda terlihat sangat marah. Dapatkan Anda ceritakan apa yang Anda rasakan?
 Apakah berita ini membuat Anda takut?
 Sampaikan saja perasaan Anda tentang apa yang baru saya sampaikan‖
 Saya berharap hasil ini berbeda
 Apakah ada seseorang yang Anda ingin saya hubungi?’
 Apakah anda ingin saya bantu untuk menyampaikannya pada anak-anak
Anda?
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
6. Merencanakan tindak lanjut
Penting guna meyakinkan pasien dan keluarga, bahwa perawat/ nakes tidak meninggalkan
atau mengabaikan mereka, dan akan terlibat aktif dalam rencana yang akan dijalankan.
Buat rencana untuk langkah selanjutnya:
 Pemeriksaan lanjut untuk mengumpulkan tambahan informasi
 Pengobatan gejala-gejala yang ada
 Membantu orang tua mengatakan pada anak tentang penyakit dan pengobatannya
 Tawarkan harapan yang realistis. Walaupun tidak ada kemungkinan untuk sembuh,
bangun harapan pasien dan sampaikan tentang pilihan terapi apa saja yang tersedia.
 Mengatur rujukan yang sesuai
 Menjelaskan rencana untuk terapi lebih lanjut
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
Diskusikan tentang sumber-sumber yang dapat memberikan dukungan secara emosi
dan praktis, misal keluarga, teman, tokoh yang disegani, pekerja sosial, konselor
spiritual, peer group, atau pun terapis profesional (psikolog, Psikiatri)
Infokan bahwa petugas bisa dihubungi bila diperlukan, tentukan waktu pertemuannya
Pastikan bahwa pasien pulang dengan aman, selamat: kendaraan yang akan
digunakan, apakah menyetir sendiri, bahkan bisa diinfokan lokasi penjemputan yg
aman dan nyaman
Pastikan Apakah pasien sangat cemas atau khawatir, merasa putus asa atau ingin
bunuh diri? Apakah ada seseorang di rumah yang dapat memberikan dukungan pada
pasien?
Simpan beberapa no kontak pasien, keluarga, berikan no kontak ruangan/ pribadi bila
berkenan
TEKNIK MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
7. Mengkomunikasikan Prognosis
Pasien/ keluarga sering bertanya tentang prognosis, krn ingin memiliki kepastian tentang masa
depan sehingga dapat merencanakan hidupnya, atau pasien merasa ketakutan dan berharap bahwa
informasinya penyakitnya tidak serius.
Pertanyaan yang bisa diajukan antara lain:
Apa yang Anda harapkan akan terjadi?
Apa pengalaman yang Anda punyai tentang seseorang dengan penyakit seperti ini
Apa yang Anda harapkan untuk saya lakukan?
Apa yang membuat Anda takut untuk yang akan terjadi?
Sebaiknya infokan bahwa “Dari bbrapa kasus sekitar sepertiga pasien dengan kasus seperti ini
dapat bertahan hidup sampai satu tahun, bisa lebih juga, separuhnya bertahan hidup dalam 6
bulan, apa yang akan terjadi sesungguhnya, kita tidak tahu, kita harus berharap untuk yang
terbaik, sambil tetap berencana untuk kemungkinan terburuk. Berdo’a mohon yang terbaik dan
kemurahan Allah/ Tuhan yang maha kuasa, karena umur adalahhak dan rahasia Tuhan”
Siapkan mental, karena kondisi terburuk kapan saja bisa terjadi
PROTOKOL MENYAMPAIKAN
BERITA BURUK
 Suatu cara secara terstruktur mengatur bagaimana dan dalam situasi
apa berita buruk dapat disampaikan agar informasi tersampaikan
dengan efek buruk dapat dikendalikan

 SPIKES adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk


menyampaikan berita buruk kepada pasien
MENGAPA
SPIKES
 Memiliki 4 tujuan
 Mendapatkan informasi pasien: pengetahuan,
pemahaman, ekspektasi dan kesediaan
menerima berita buruk
 Menyampaikan informasi yang relevan
 Memberikan dukungan dan empati bagi pasien
 Membangun Kerjasama dengan pasien dalam
mengembangkan terapi selanjutnya (strategi,
tujuan)
6 LANGKAH SPIKES
 S - Setting up the interview (Situasi)
 P - Assessing the patient’s Perception (Pandangan/Penilaian pasien atas
kondisi sakitnya)
 I - Obtaining the patient’s Invitation (Itikad/ keinginan pasien untuk
mengetahui penyakitnya)
 K - Giving Knowledge and information to the patient (Kemampuan
menyampaikan fakta medis)
E - Addressing the patient’s Emotions with empathic responses
(Eksplorasi kondisi emosi dan berempati)
 S - Strategy and Summary (Strategi dan simpulan)
S - Situasi

P - Pandangan/ penilaian pasian atas kondisi


sakitnya

I – Itikad/ keinginan pasien untuk mendapat


6 LANGKAH informasi kesehatannya
PROTOKOL
SPIKES K – Kemampuan menyampaikan fakta-fakta medis

E – Eksplorasi kondisi emosi dan berempati

S – Strategi dan simpulan


S - SITUASI
 Siapkan privasi pasien
 Libatkan keluarga/ orang terdekan pasien (bila pasien
menghendaki)
 Siapkan tempat duduk yang aman (hindari posisi berdiri)
 Wujudkan interaksi saling mengerti dan saling menghargai
 Kelola lingkungan dan bebas dari interupsi, misalnya suara telefon
Identifikasi dan pastikan apakah pasien mengetahui
kondisi medis atau harapan2nya terhadap kondisi
yang dirasakan

P–
Dengarkan penuturan penilaian dan pemahaman
PANDANGAN/PE pasien
NILAIAN PASIEN

Dengarkan pasien bila melakukan pembantahan,


tidak disela/ interupsi atau dibantah
I – ITIKAD PASIEN UNTUK
MENDAPAT INFORMASI
MEDIS
 Tanyakan apakah pasien ingin mengetahui kondisinya secara jelas
terperinci atau hanya garis besarnya
 Berikan pilihan
 Terima dan hargai pilihannya
 Tawarkan untuk menyediakan waktu kapanpun pasien
menginginkannya
K – KEMAMPUAN
MENYAMPAIKAN FAKTA
MEDIS
 Mengetahui informasi medis pasien dengan jelas dan didukung bukti
medis
 Pertimbangkan latar belakang pasien (keyakinan, social budaya, tk
Pendidikan, pekerjaan)
 Gunakan Bahasa sesuai pendekatan latar belakang pasien
 Berikan informasi secara bertahap, beri jeda bbrp saat
 Hindari membanjiri pasien dengan informasi berlebihan
 Hindari memberikan informasi yang menakutkan
K – KEMAMPUAN
MENYAMPAIKAN FAKTA
MEDIS
 Lakukan verifikasi pemahaman pasien atas informasi yang
disampaikan
 Tanggapi reaksi pasien saat muncul sesuai tahapan kehilangan –
berduka
 Berikan informasi hal positif yang didahulukan dari kondisi baruk
yang dialami pasien
 Berikan fakta fakta dan pilihan kata yang tepat saat menyampaian
kondisi terburuk, pilihan terapi dan prognosis
E – EKSPLORASI KONDISI
EMOSI DAN BEREMPATI
 Persiapkan diri untuk memberi tanggapan yang berempati
 Kenali, amati emosi yang diekspresikan pasien (kaget, syok, sedih,
marah, menyangkal, terdiam atau emosi lainnya)
 Pertanyaan terbuka untuk mengetahui perasaan pasien
 Beri waktu untuk mengekspresikan perasaannya
 Apa penyebab sedihnya: diagnose penyakit tdk dapat sembuh
 Tanggapi sesuai tahapan kehilangan dan berduka
 Mampu menumbuhkan helping relationship, beri dukungan
S – STRATEGI DAN SIMPULAN
 Pastikan pasien dalam keadaan siap untuk berdiskusi.
 Menentukan langkah kedepannya, Pasien dan keluarganya harus
terlibat dalam pengambilan keputusan.
 Bila kesulitan menyampaikan karena prognosa buruk:
 Fahami pengetahuan pasien, mulailah dari yg pasn tahu
 Jelaskan pilihan terapi yang ada
 Buat kesimpulan bersama
PENYAMPAIAN BERITA
BURUK
YANG TDK TEPAT
 Menunda penyampaian berita buruk sampai pada saat yang
dianggap tepat
 Membiarkan pasien menyimpulkan sendiri
 Membungkus berita buruk
 Banyak memberi alas an

Anda mungkin juga menyukai