ADE SURYANI
Lahir : 22 Juni 1918, Britania raya
Meninggal : 14 Juli 2005
• Perawatan paliatif adalah pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya
menghadapi masalah yang berhubungan dengan penyakit yang mengancam jiwa, melalui
pencegahan dan pengurangan penderitaan melalui identifikasi dini dan
penilaian yang sempurna serta pengobatan rasa sakit dan masalah lainnya,fisik, psikososial dan
spiritual.(WHO 2002)
• Perawatan paliatif sebagai perawatan total aktif pasien yang penyakitnya tidak
responsif pengobatan kuratif.
• Kontrol nyeri, gejala lain, dan masalah psikologis, sosial dan spiritual, adalah yang terpenting.
Perawatan paliatif
Pilihan pasien
TIM paliatif
Pasien kanker
Kebutuhan
perawatan
Mencari
bantuan dan
penyedia
askep
DOKTER VOLUNTER
SOCIAL WORKER
PERAWAT
GIZI ROHANIAWAN
FISIOTERAPIS
ONE TEAM ONE PATIENT
Palliative care services:
• They are provide regularly round the clock and the program
include:
• Consultation service
• Home care
• Day care
• In patient care
• Bereavement support
Perawatan Interdisipliner team
13
• Potter dan Perry (2010) adalah peran pemberi perawatan
dimana perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan pasien secara holistik,
meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi, spiritual
dan sosial.
• Sejalan dengan “tujuan dari perawatan paliatif”
PERAN PERAWAT
The goals then is to achieve
the best possible
QUALITY OF LIFE
PALLIATIVE CARE
• Dapat dilakukan : Dalam/luar RS
• Keunikan prak.kep:
NURSING CARE
List the problems under the 4 domains:
• Medical: List all the medical problems that the patient has,
E.g., Pain, Breathlessness etc.
• Nursing: List all the nursing issues that may be present,
E.g., Wound Care, Tube care etc.
• Functional: List all the functional issues depending on the
patient’s condition, E.g. bed-bound patient etc.
• Psychosociospiritual : List all the psychosocial issues
related to the patient and/or caregiver, for E.g. patient has
financial problems etc.
Problem List
• Various symptoms
• Drugs used: availability, compliance, expected side
effects, effect of the drugs
• Intake
• Elimination
• Wound , mouth and skin
• Medical interventions: ostomy, catheter, tube
• Medical equipment: oxygen, nebulizer, brace, others
NURSING ASSESSMENT
Medical
history, st of
illness,
symptoms, tx, Physical
Psychological examination,
status laboratory ,
imaging, etc
Spiritual Performance
coping status
Comprehensive
assessment
Social and
cultural ADL
condition
Cognitive
Comorbidities
evaluation
Nutritional
status
• Surgery
• Radiotherapy
• Chemotherapy
• Dialysis
• Other Treatment
• Current prescription and non prescription drugs,
alternatives therapy
• Allergy and adverse reaction
Symptoms assessment
Social, cultural, financial
Family problems
SPIRITUAL PROBLEMS
• Are you at peace?
• Meaning
• Purpose
• Value
• Hope
Keluarga &
Relawan
teman Psikolog
Pelaku Rawat
(Care Giver) Terapis
Komplementer
Tenaga Penunjang
Terapis: Medik :
1. Fisioterapis •Ahli Gizi,
2. Okupasi Terapis
3. Terapis Wicara
Pasien •Apoteker
Analis
Penata Rontgen
Dokter
Perawat
Rohaniawan
1. Nyeri
2. Nutrisi
3. Kelemahan umum
4. Eliminasi
5. Luka
6. Pernafasan
7. Masalah keperawatan lainnya
• Assesment dan pemantauan /monitor nyeri secara berkelanjutan hal yang utama
• Ringan _ Berat, bisa lebih buruk disebabkan oleh kanker itu sendiri,
pengobatannya, atau keduanya.
• Jenis pain:
1. Acute pain: Ringan sampai berat, datang dengan cepat dan bertahan lama ,waktu
singkat.
2. Chronic pain: Ringan sampai berat. Datang, bertahan, sering kembali
3. Breaktrough pain: Peningkatan nyeri hebat yang terjadi tiba-tiba atau dirasakan
untuk waktu yang singkat. Itu dapat terjadi dengan sendirinya atau dalam
kaitannya dengan aktivitas tertentu.
Kanker tumbuh lebih besar atau metastase, itu dapat menyebabkan rasa sakit dengan
menekan jaringan di sekitarnya. Misalnya menekan tulang, saraf, sumsum tulang
belakang, atau organ tubuh
NYERI KANKER
• 68.2 % memiliki risiko malnutrisi
• 27.3 % pasien sugestif mengalami depresi
• 9.1 % mengalami depresi
• Stadium tumor secara signifikan berhubungan dengan fungsi
fisik
• Stadium tumor dan status depresi pada kanker payudara wanita
pasien dikaitkan dengan kesehatan fisik dan mental
D.0080 Cemas
D.0077-D0078 Nyeri akut- kronik
D.0019 Defisit nutrisi
D.0120 Gangguan proses keluarga
D.0088 keputusasaan
D.0090 Kesiapan koping keluarga
D.0001 Bersihan jalan nafas tidak efektif
D.0008 Penurunan curah jantung
D.0003 Gangguan Pertukaran Gas
D.0005 Pola nafas tidak efektif
D.0017 Risiko perfusi serebral tidak efektif
D.0119 Gangguan komunikasi verbal
D.0012 Risiko perdarahan
D.0022/D.0023 Hipervolemi/hipovolemi
D.0036 Risiko ketidakseimbangan cairan
D.0039 Risiko syok
Intervensi keperawatan
• Strategi pencapaian tujuan dari askep
• Memberikan prioritas intervensi kep. dan sesuai dg
masalah keperawatan: nyeri, nutrisi , perawatan luka,
kateter, psikososiospritual,dll
• Libatkan pasien dan keluarga
• Showing care and concern
• Helping a patient
• Health teaching and support for patients,their family
• Komunikasi dengan tekhnik ( T atap RumusUngkapSelesaikanTreatment)
• Intervensi kep untuk memberi kenyamanan dan
meredakan penderitaan harus menjadi sasaran utama
paliatif.
• Perhatian yang besar terhadap sumber-sumber potensial
rasa tidak nyaman
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Hak pasien untuk menerima atau menolak
• Rasa empati, support, motivasi dari berbagai
pihak, khususnya perawat
• Tidak memberi harapan pada pasien dan keluarga
• Kolaborasi tim paliatif
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
• DISCUSSION WITHIN THE TEAM
• PATIENT AND FAMILY MEETING
• NURSING CARE
NEXT PROCESSES
Perawat dalam askep hasil yang dicapai
• Berbagi tentang kesulitan dalam perawatan paliatif dan diskusi
kelompok/tim
• Diskusikan dan berkomunikasi menangani masalah pasien dan
keluarga
• Prinsip-prinsip merawat pasien paliatif kanker sampai pada
masa 48 jam terakhir kehidupan (End of life.)
• Gejala dan kegawatan serta tanda dan gejala normal menjelang
kematian secara fisik, emosional dan spiritual (EOL)
• Menciptakan lingkungan yang aman dan damaigelisah,
kebingungan dan penanganan perdarahan, kejang dan rasa sakit
yang mungkin terjadi
• Bagian penting dari perawatan pasien paliatif dan
fungsi inti dari pelayanan.
• Pertemuan keluarga memberikan kesempatan untuk
meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan
kepada pasien dan care giver.
DUKUNGAN KELUARGA
NY. B masih dalam perawatan paliatif dengan diagnosa ca mamae
metastase, tim medis sudah menyatakan tidak bisa dilakukan tindakan
apapun, pasien boleh dibawa pulang untuk bisa berkumpul dengan
keluarga dirumah, keluarga (suami), sudah dapat menerima apa yang
sudah dijelaskan oleh dokter dengan kondisi NY.B, namun anaknya
yang masih berusia 25 tahun belum bisa menerima hal tersebut, rasa
tidak percaya, sering menangis dan minta perawatan maksimal di RS
saja?
CASE
setelah dilakukan tindakan
KH:1.pasien dan keluarga
keperawatan diharapkan
dapat menjelaskan kebutuhan
pasien dan keluarga mampu
akan perawatan di rumah
berfungsi secara optimal
DX 1: IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Kaji riwayat fisik, sosial dan psikologis pasien dan keluarga
DX 2: IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
PEMBAHASAN KASUS
• Dukungan tim paliatif, care giver /keluarga bekerja sama menentukan program rencana
perawatan pasien.
Dukungan
Peran
2. Persiapan keluarga untuk
kepulangan pasien dan saat pasien
dirumah sampai pada persiapan
kematian bila itu terjadi
Komunikasi hal penting dalam asuhan keperawatan
paliatif yang harus dimiliki oleh perawat
Perawat sebagai salah satu team Bertanggung
jawab atas pelaksanaan askep pada pasien
KANKER dengan paliatif ( 1 team 1 patient)
Perawat paliatif bersama tim paliatif menjaga
Quality of life pasien kanker untuk mencapai dying
with dignity
KESIMPULAN
Betty rolling ferrell, judith A paice, oxford texbook of paliative nursing , fifth edition 2019,
california
Bowlby, J. (1980). Attachment and Loss. New York: Basic Books.
Doka, K. (2001). Challenging the paradigm: New understandings of grief. Grief Matters,
Winter, 31-33.
Kubler Ross, E. (1969). On death and dying. New York: Springer.
McKissock, D. & McKissock, M. (1998). Bereavement counselling: Guidelines for
practitioners. Terrigal, New South Wales: Bereavement C.A.R.E.
Parkes, C.M. (1998). Coping with loss: The adult dying. British Medical Journal,
316(7140)1313-1315.
Stroebe, M.S., & Schutt, H. (1999). The Dual Process Model of coping with bereavement:
Rationale and description. Death Studies, 23, 197-224.
Worden, J.W. (1991). Grief counselling and grief therapy. (2nd ed.). Great Britain: Routledge.
Referensi
47
Sentuhan
Diskusi klien Peduli klien
Bantu klien
Hospice care
In patient
TERIMAKASIH
WASSALAM