Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Keperawatan

Pada Pasien terminal illness


(paliative care)

Oktika Nurjanah 09180000001


Melian Gita Dewi 09180000006
Nia Wahda Aprilia 09180000010
Bella Amelia Catrin 09180000011
Izma febry Yani 09180000017
Shintia 09180000019
Novitasari siregar 09180000027
Outline
• Pengkajian
• Diagnosa keperawatan
• Rencana tindakan keperawatan
pada kasus terminal
• Pelaksanaan/ implementasi
• Evaluasi
Perawatan suportif dan paliatif bertujuan
meringankan gejala dan mengurangi distres
psikososial

Pengkajian gejala dan keluhan pasien 


berhubungan langsung dengan tingkat distress,
kualitas hidup, peluang untuk bertahan hidup

Gejala dan keluhan berhubungan dengan penyakit,


perawatan dan pengobatan, serta kemungkinan
adanya penyakit penyerta

psikologis, sosial dan distres spiritual  dapat


mempengaruhi kualitas hidup pasien
(yenurajalingam dan bruera, 2016)

Diperlukan pengkajian holistik (secara


komprehensif)  agar intervensinya tepat
Pengkajian pasien paliatif:

Fisik
Psikologis
Sosial
Spiritual
kultural/ budaya
Pengkajian fisik

1. Anamnesa
a. Data demografi (nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat,
pekerjaan, pendidikan, status perkawinan, suku bangsa, tempat
lahir dll.
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
d. Riwayat penyakit masa lalu
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Pengobatan yang pernah atau sedang dilaksanakan seperti
kemoterapi, pembedahan, radioterapi, penggunaan ARV,
pengobatan nyeri
g. Cairan dan sirkulasi, pernafasan, neurosensory, sistem
pencernaan, eliminasi, integumen, reproduksi, mobilisasi, makan
dan minum, kebutuhan hygiene, kebutuhan istirahat tidur,
komunikasi, faktor kemanan dan lingkungan, faktor psikologis,
sosial, ekonomi, kultural, spiritual
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum dan tingkat kesadara
b. TTV
c. Pemeriksaan head to toe
d. Pemeriksaan khusus pada kasus paliatif (luka,
stoma, dekubitus, edema ekstremitas, edema
anasarka, asites, kaheksia, delirium, nausea)

3. Menganalisa hasil pemeriksaan penunjang


a. Pemeriksaan darah lengkap
b. Foto thorax untuk menilai kondisi jantung dan
paru
c. USG untuk menilai adanya massa atau kelainan
organ
d. Biopsi untuk mendeteksi adanya keganasan
e. Pemeriksaan penunjang lain
Pengkajian fungsional fisik
pasien paliatif
Penurunan status fungsional memungkinkan adanya
hubungan dengan kondisi seperti nyeri berat yang tiba-
tiba, delirium, dyspnea dengan usaha yang minimal,
kerusakan saraf yang ireversibel. Oleh karena itu,
pengkajian fungsi fisik harus di integrasikan dengan
pemahaman mengenai status penyakit utama, pengontrolan
gejala dan keluhan, serta distress psikososial.

Pengkajian berkaitan dengan gejala spesifik nyeri,


dyspnea, fatik dan delirium
Pengkajian psikologis
• Pengkajian kecemasan dan depresi

Kecemasan merupakan gejala yang lazim ditemukan pada


pasien terutama mereka yang menderita penyakit yang
mengancam kehidupan dan jiwa, dimana ditemukan 25% pada
pasien kanker dan 50% padapasien COPD dan CHF. Sedangkan
kejadian depresi ditemukan sekitar 20-30% pada pasien
disetting paliatif (Rosser & Walsh, 2014)

The Hospital anxiety and Depresion Scale (HADS) merupakan


istrument yang cukup singkat dan mudah digunakan untuk
mengukur tingkat distress psikologis pasien (Yenurajalingam
& Bruera, 2016), selain the HADS, distress termometer juga
dapat digunakan untuk menilai tingkat distress pasien
(Zeppetella, 2012).
Pengkajian spiritual
Pengkajian terkait riwayat spiritual pasien dapat menggunakan
metode SPIRIT yang diperkenalkan oleh Puchalski (Matzo & Sherman,2010) :

Spiritual belief Sistem kepercayaan spiritual, mengenai afiliasi


system keagamaan seseorang
Personal spirituality Spiritualitas individu, mencakup kepercayaan
dan praktik keagamaan yang dilakukan pasien
atau keluarga
Integration with a Integrasi dengan sebuah komunitas spiritual,
spiritual community mencakup peran individu dalam kelompok
spiritual
Ritualised practices Praktik ritual yang dijalankan dan pantangan
and restriction yang diyakini
Implication for Dampak terhadap perawatan dan pengobatan
medical care
Terminal events Perencanaan mengenai kejadian yang akan
planning datang atau kemungkinan yang terjadi dimasa
menjelang akhir kehidupan.
Pengkajian budaya
Untuk dapat mengembang kompetensi mengenai budaya maka perawat membutu
hkan dan harus dapat mendengarkan secara seksama serta mengumpulkan
berbagai informasi mengenai budaya. Latar belakang pasien memungkinkan untuk
memberikan informasi awal mengenai nilai dan kepercayaan yang dianutnya
( Matzo & Sherman).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengkajian yang terkai
t budaya yaitu .
• Mengidentifikasi tempat kelahiran pasien
• Menanyakan mengenai pengalaman migrasi pasien
• Determinasi mengenai tingkat identitas budaya atau etnis pasien
• Mengevaluasi tingkat akulturasi pasien terhadap budaya lokal tempat pasien ber
domisili.
• Mengidentifikasi kemampuan pasien menggunakan jaringan informal
dan sumber-sumber untuk mendukung dalam kegiatan dikomunitas.
• Mengidentifikasi penentu dan pembuat keputusan, apakah pasien,keluarga atau
 suatu unit sosial
• Menelusuri bahasa utama dan bahasa kedua yang digunakan oleh pasien dan ke
luarga.
• Gambaran pola komunikasi pasien baik verbal maupun non verbal
• Pertimbangkan isu gender dan power dalam suatu hubungan atau
relasi yang terjalin.-
Mengevaluasi pandangan pasien mengenai harga diri
• Identifikasi pengaruh agama dan spiritualitas terhadap harapan dan per
ilaku pasien dan keluarga.
• Telusuri mengenai pandangan pasien tentang isu diskriminasi, rasis
atau SARA.
• Identifikasi mengenai tradisi masak-memasak dan perjamuan, serta
makna makanan.
• Gambaran tingkat pendidikan dan status sosial ekonomi pasien.
• Kaji perilaku, nilai, dan kepercayaan serta praktik keseharian yang berhu
bungan dengan kesehatan, sakit, penderitaan dan kematian.
• Kaji tentang nilai dan upaya pasien untuk menggunakan terapi
komplementer.
• Diskusikan bagaimana pasien menjaga dan mempertahankan harapan-
harapannya (Matzo & Sherman, 2010)
Pengkajian Sosial
• Pengaruh media
• Gender
• Kekuasaan atau pengambilan
keputusan dalam keluarga
• Kelas sosial
• Gambaran tingkat pendidikan
• Ras dan etnis
• Kaji status sosial ekonomi pasien
• Pola kesehatan dan pengalaman sakit
• Hubungan dengan tenaga medis
• Hubungan dengan orang lain
• Sistem dukungan sosial
• Peran dalam keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nutrisi Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
Kekurangan volume cairan
Eliminasi Gangguan eliminasi urine, Konstipasi
Aktivitas dan Gangguan pola tidur, Intoleransi aktivitas
istirahat
Persepsi dan Keputusasaan, Defisit pengetahuan, Hambatan komunikasi
kognisi verbal, Konfusi
Hubungan peran Ketidakefektifan peran keluarga, ketidakefektifan peran
keluarga
seksualitas Ketidakefektifan pola seksual
Prinsip hidup Konflik pengambilan keputusan, distress spiritual
Koping dan Ansietas, ketidakefektifan koping, duka cita
toleransi stress
Keamanan/ Risiko infeksi, risiko syok, hipertermia
perlindungan
kenyamanan Isolasi sosial, nausea
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KASUS TERMINAL
1. Upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dengan
berfokus pada keluhan utama pasien. Co :
Mengurangi nyeri, mengurangi sesak nafas,
melakukan perawatan luka
2. Upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh
3. Edukasi terhadap pasien dan keluarga sehingga
mereka dapat menerima kenyataan yang ada
4. Edukasi kepada keluarga untuk mengenali tanda-
tanda yang mengindikasikan penurunan status
kondisi pasien sehingga dapat menghubungi
petugas bila kondisi darurat
5. Pencegahan terhadap timbulnya masalah baru
PELAKSANAAN

Didasarkan pada prioritas masalah


keperawatan yang muncul
Evaluasi

• Evaluasi proses
• Evaluasi hasil
Hasil notulensi
Pertanyaan 1
Pertanyaan dari : Fitrah Alifyah
Di pengkajian fisik ada riwayat penyakit keluarga harus dikaji, hubungannya dengan perawatan
paliatif itu apa?

Dijawab oleh : Izma Febry Yani


Karena riwayat penyakit keluarga dapat berkaitan dengan penyakit yang diderita pasien.
Penyebabnya adalah kerusakan pada gen dalam tubuh akibat radikal bebas dan bahan-bahan kimia
yang dapat mengubah genetik pasien.
Dengan rusaknya genetik dapat mengakibatkan cacat fisik bawaan maupun penyakit keturunan. Gen
ini akan menentukan kondisi fisik dan psikologis pasien. Misalnya ayah pasien suka merokok sejak
pasien belum lahir. Racun dan bahan kimia dari rokok pun menyebabkan kerusakan pada gen ayah.
Kerusakan tersebut akhirnya memicu/berpotensi timbulnya kanker paru walaupun tidak semuanya
dapat diturunkan pada generasi berikutnya.
Jadi gunanya mengetahui riwayat penyakit keluarga adalah untuk mengidentifikasi penyakit bawaan
yang dapat muncul dari keluarga.

Adapun penyakit yang mungkin diakibatkan oleh faktor genetik bawaan misalnya:
Kanker, Diabetes, Asma, Penyakit jantung dan pembuluh darah
Hasil notulensi

Pertanyaan 2
Pertanyaan dari : Rania Putri Ananda
Di pengkajian sosial ada pengaruh media dan pendidikan, apa hubungannya dengan perawatan
paliatif?
 
Dijawab oleh : Melian Gita Dewi
Karena seseorang yang terbiasa bersosialisasi atau menggunakan media elektronik, individu
tersebut pasti lebih tau informasi terupdate/terbaru dibandingkan dengan individu yang tidak aktif
terhadap media.
Dan seseorang yang pendidikannya lebih tinggi sudah pasti memiliki pengetahuan yang lebih luas,
serta memiliki cara pandang yg lebih baik terhadap suatu penyakit, dibandingkan dengan seseorang
yang pendidikannya lebih rendah.
Hasil notulensi

Pertanyaan 3
Pertanyaan dari : Hilman Irshadi
Di pengkajian budaya ada pemaparan materi "Diskusikan bagaimana pasien menjaga dan
mempertahankan harapan-harapannya", maksudnya itu apa? Dan hubungannya dengan perawatan
paliatif itu apa?
 
Dijawab oleh : Bella Amellia Catrin
Karena disetiap budaya itu memiliki adat istiadat dan kebiasaan yang berbeda, jadi harus
didiskusikan bagaimana cara mereka mempertahankan harapannya, agar kita sebagai perawat dapat
menyesuaikan dengan kebudayaan yang dimiliki oleh pasien, sehingga pasien memiliki harapan
yang besar pasti mempunyai tekad yang besar dan memiliki cara pandang yang positif terhadap
penyakitnya, sehingga kualitas hidup pasien lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai