Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSAAN PENYULUHAN

“The Dangers Of Bullying”


RRP ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mata pelajaran Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Komunikasi Keperawatan

DISUSUN OLEH :
1. RICHIKA KHEIZYA PUTRI AUDIEN (10.22.2774)
2. ZERLINA AGUS SAFITRI (10.22.2.790)
3. JULIA PUTRI AFRIDIANTI (10.22.2.754)
4. AGNE TRI PRATITHA (10.22.2.736)
5. BELLA SAFIRA (10.22.2.740)

KELAS :
XA ASISTEN KEPERAWATAN

CILEUNGSI
Jl. Raya Jonggol No.KM 1, RT.06/RW.01, Cileungsi Kidul, Kec.
Cileungsi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16820
TAHUN AJARAN
2022/2023
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
BULLYING

Pokok Bahasan : Bahaya Bullying


Sasaran : Siswa kelas 7
Tempat : SMP ISLAM YP3I Cileungsi. Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Hari/ Tanggal : Jumat, 14 Oktober 2022
waktu : 60 Menit
Metode : Ceramah
Penyuluh : Richika Kheizya Putri Audien (NIS : 10.22.2774)
Zerlina Agus Safitri (NIS : 10.22.2.790)
Julia Putri Afridianti (NIS : 10.22.2.754)
Agne Tri Pratitha (NIS : 10.22.2.736)
Bella Safira (NIS : 10.22.2.740)

I. TUJUAN

1.1 Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan bullying di sekolah siswa/siswi mampu


memahami apa perannya dalam pencegahan terjadinya bullying
1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 3 × 30 menit diharapkan


siswa/siswi mampu memahami tentang :
a. Menyebutkan kekerasan/bullying
b. Menyebutkan faktor kekerasan/penyebab
c. Menyebutkan tipe-tipe kekerasan/bullying
d. mentebutkan dampak kekerasan/bullying

II. SASARAN

Siswa Kelas 7 SMP ISLAM YP3I Cileungsi. Cileungsi Kidul, Kec.


Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
III. SUP POKOK BAHASAN
 Defenisi/pengertian Bullying
 Faktor Bullying
 Tipe- tipe Bullying
 Dampak Bullying

IV. METODE PEMBELAJARAN


Ceramah, Tanya Jawab,

V. MEDIA

Lefleat, LCD, Laptop

1. KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegitan Penyuluh Perserta Metode Media


Pendahuluan 5 menit 1. Menjawab Ceramah
1. Memberi salam
salam
2. Memperkenalkan 2. Mendeng
diri arkan
memperh
3. Menjelaskan tujuan atikan
penyuluhan dan
pokok materi yang
akan disampaikan
Penyajian 25 menit Menjelaskan materi Mendengarkan Ceramah LCD
a. Pengertian dan
bullying memperhatikan

b. Frekuensi
terjadinya
bullying

c. Bentuk-
bentuk
bullying
d. Dampak
bullying

e. Contoh
khasus
bullying

f. Respon
siswa/siswi jika
terjadi bullying

g. Mengatasi
bullying

Penutup 30 1. Tanya Jawab 1. Mengajukan Tanya Leaflet


menit pertanyaan jawab
2. Menyimpulkan
hasil materi 2. Menjawab
pertanyaan
3. Menutup acara, yang diberikan
dengan salam oleh penyuluh
penutup
3. Membalas
salam

2. MEDIA
• LCD
• Leaflet

3. MATERI
(Terlampir)
4. KRITERIA PEMANTAUAN
Pemantauan

a. Input

• Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta

• Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop dan Leaflet

• Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date

• Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 30 menit

• Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan

• Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum


kegiatan penyuluhan

b. Proses

• Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

• Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan

• Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan


memahami materipenyuluhan

d. Outcome

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku


kesehatan yang lebih baik

5. EVALUASI

Promosi kesehatan mental anak untuk mengetahui mental terhadap korban


dampak bullying (dampak dari bullying seperti hilang nya percaya diri)
MATERI

BULLYING

Definisi Bullying

Bullying adalah pengalaman yang bisa dialami oleh banyak anak


anak dan remaja di sekola. Perilaku bullying dapat berupa ancaman fisik
atau verbal. Bullying terdiri dari perilaku langsung seperti mengejek,
mengancam mencela, memukul dan merampas yang dilakukan oleh satu
atau lebih siswa kepada korban atau anak yang lain.

Selain itu bullying juga dapat berupa perilaku tidak langsung,


misalnya dengan mengisolasi atau dengan sengaja menjauhkan seseorang
yang dianggap berbeda. Baik bullying langsung maupun tidak langsung
pada dasarnya bullying adalah bentuk intimidasi fisik ataupun psikologi
yang terjadi berkali kali dan secara terus menerus membentuk kekerasan.

Bullying tidaklah sama dengan occasional conflict atau


pertengkaran biasa yang umum terjadi pada anak. Konflik pada anak
adalah normal dan membuat anak belajar cara bernegosiasi dengan
bersepakat satu sama lain.bullying berujuk pada tindakan yang bertujuan
menyakiti dan dilakukan secara berulang.samh korban biasanya anak
yang lebih lemah dibandingkan sang pelaku.

Tujuan Penyuluhan Bullying

a. Mengedukasi pentingnya stop bullying


b. Memberitahu dampak bullying
c. Meningkatkan kepedulian sosial dan membentuk sikap saling menghargai
Manfaat Stop Bullying

a. Untuk meningkatkan kesehatan mental


b. Untuk menjaga kesejahteraan bersama
c. Mengurangi khasus bunuh diri karna bullying
d. Terdapat sikap saling menghargai

Dampak Bullying

Depresi

• Rendahnya kepercayaan diri atau minder


• Merosotnya prestasi akademik
• Merasa terisolasi dalam pergaulan
• Terpikir atau bahkan mencoba untuk bunuh diri

Di sisi lain, apabila dibiarkan, pelaku bullying akan belajar


bahwa tidak ada resiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan
kekerasan, agresi mengancam anak lain. Ketika dewasa pelaku tersebut
memiliki potensi lebih besar untuk menjadi preman ataupun pelaku
kriminal dan akan membawa masalah dalam pergaulan sosial.

Tentu berkaitan masih ingat kasus yang terjadi pada STPDN atau
IPDN yang sampai menelan korban jiwa. Dan entah sudah berapa ratus
dan mungkin bahkan dibuat dan jutaan orang yang pernah mengecap
pendidikan di STPDN atau IPDN yang rusak mental dan jiwanya karena
telah dibully oleh seniornya dan pada akhirnya sebagai pembalasan
mereka kembali melakukan hal yang sama seperti Kaka seniornya
melakukan bullying. Dan itu akan terus terjadi secara turun menurun dan
lembaga pendidikan yang notabennya adalah pencetak pejabat.
Bullying juga tidak terjadi juga antar pelajar dan senior tapi juga
kerap terjadi oleh guru dan mungkin saja tidak terjadi bunuh diri apabila
siswa yang menunggak SPP tidak merasa dipermalukan dan disisihkan
di hadapan teman sekolahnya baik itu karena berulang kali harus
menghadapi pemanggilan kepala sekolah maupun perlakuan yang
berbeda dari pihak sekolah terhadapnya.

Bentuk bully terbagi dua tindakan langsung seperti menyakiti,


mengancam, atau menjelekkan anak lain. Sementara bentuk tidak
langsung adalah menghasut, mendiamkan, atau mengucilkan anak lain.
Apapun bentuk bully yang dilakukan seorang anak pada anak lain,
tujuannya adalah sama yaitu untuk "menekan" korbannya, dan mendapat
kepuasan dari tersebut. Pelaku puas melihat korban bullynya ketakutan,
kegelisahan, dan bahkan sorot mata permusuhan dari
korbannyaKarakteristik korban bully adalah mereka yang tidak mampu
melawan atau mempertahankan diri nya dari tindakan bully. Bully
biasanya muncul di usia sekolah. Pelaku bully memiliki karakteristik
tertentu. Umumnya mereka adalah anak-anak yang, dan mudah takut,
dasar tertentu motif utama yang biasanya ditandai terdapat pada pelaku
bully adalah adanya agresivitas. Padahal, ada motif lain yang juga bisa
dimiliki pelaku bully, itu rasa rendah diri dan kecemasan.

Bully menjadi bentuk pertahanan diri (defence mechanism) yang


digunakan pelaku untuk menutupi kekerasan rendah diri dan
kecemasannya "keberhasilan" pelaku melakukan tindakan bully bukan
tak mungkin berlanjut ke bentuk kekerasan lainnya bahkan yang lebih
dramatis ada yang menarik dari karakteristik pelaku dan korban bully.
Korban bully mungkin memiliki karakteristik yang bukan pemberani
memiliki rasa takut, cemas, rendah diri, yang kesemuanya itu (masing-
masing atau sekaligus) membuat si anak menjadi korban bully. Akibat
mendapat perlakuan ini korban pun mungkin sekali menyimpan dendam
atas perlakuan yang ia alami.
Selanjutnya bukan tak mungkin, korban bully, menjadi pelaku bully
pada anak lain yang ia pandang sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk
mendapat kepuasan dan membalas dendam titik ada proses belajar yang
mudah ia jalani dan ada dendam yang tak terselesaikan titik kasus di
sekolah-sekolah, di manakah kakak melakukan bully pada adik kelas,
dan kemudian bully berlanjut ketika si adiklah sudah menjadi kakak
kelas dan ia kemudian melakukan bully pada adik kelasnya yang baru,
adalah contoh dari pola buli yang dijelaskan di atas.

Bully bisa terjadi di mana saja, terutama tempat-tempat yang tidak


diawasi oleh guru atau orang dewasa lainnya. Pelaku akan
memanfaatkan tempat yang sepi untuk menunjukkan "kekuasaannya"
atas anak lain agar tujuannya tercapai titik sekitar toilet sekolah
perkarangan sekolah, tempat menunggu kendaraan umum, lapangan
parkir, bahkan tempat jemputan dapat menjadi tempat terjadinya
bullying

Akibat Bullying

a. Kondisi emosi kepribadian terguncang


b. Kondisi tidak seimbang
c. Adaptasi linkungangan terganggu

Yang Harus Dilakukan bagi Kaum Remaja

a. Dengarkan teman anda


b. Ikut terlibat dalam kegiatan (Aktif)
c. Tulus dan perhatian terhadap teman
d. Ceritakan pada teman tentang hari-harimu
e. Pikirkan kembali setap tindakan atau keputusan
f. Kenali orang yang kamu kagumi dan percaya
g. Gunakan cara yang jauh daro kekerasan untuk memenangkan
argumen
h. Ucapkan terimakasih
i. Berkumpulah dengan keluarga setidaknya sekali seminggu
j. Libatkan orang tua dalam PR (Minta di ajarkan)
k. Terimalah Perbedaan
l. Lawan stereotyping (ejekan)
m. Membaca untuk kesenangan
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. T., Kumara, A., & Utami, M. S. (2016). Validasi Program Remaja
“STOP”(Sadar, Tolong, dan Perangi) Bullying untuk Mengurangi Intensi Perilaku
Bullying pada Siswa SMP. Gadjah Mada Journal of Professional Psychology
(GamaJPP), 2(2), 73-84.

Khonilia, A. (2020). PENCEGAHAN PERILAKU BURUK SISWA DENGAN


PEMBERIAN MATERI STOP BULLYING (Doctoral dissertation, Universitas
Nahdlatul Ulama Al Ghazali Cilacap).

Prasetyo, A. B. E. (2011). Bullying di sekolah dan dampaknya bagi masa depan


anak. El-Tarbawi, 4(1), 19-26
Akibat Bullying
a. Kondisi emosi kepribadian terguncang
b. Kondisi tidak seimbang
c. Adaptasi linkungangan terganggu

Yang Harus Dilakukan bagi Kaum Remaja


a. Dengarkan teman anda
b. Ikut terlibat dalam kegiatan (Aktif)
c. Tulus dan perhatian terhadap teman
d. Ceritakan pada teman tentang hari-harimu
e. Pikirkan kembali setap tindakan atau keputusan
f. Kenali orang yang kamu kagumi dan percaya
g. Gunakan cara yang jauh daro kekerasan untuk memenangkan argumen
h. Ucapkan terimakasih
i. Berkumpulah dengan keluarga setidaknya sekali seminggu
j. Libatkan orang tua dalam PR (Minta di ajarkan)
k. Terimalah Perbedaan
l. Lawan stereotyping (ejekan)
m. Membaca untuk kesenangan

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. T., Kumara, A., & Utami, M. S. (2016). Validasi Program Remaja “STOP”(Sadar,
Tolong, dan Perangi) Bullying untuk Mengurangi Intensi Perilaku Bullying pada Siswa SMP. Gadjah
Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP), 2(2), 73-84.

Khonilia, A. (2020). PENCEGAHAN PERILAKU BURUK SISWA DENGAN PEMBERIAN


MATERI STOP BULLYING (Doctoral dissertation, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali
Cilacap).

Prasetyo, A. B. E. (2011). Bullying di sekolah dan dampaknya bagi masa depan anak. El-Tarbawi,
4(1), 19-26.

Anda mungkin juga menyukai