Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL RISET

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGAN KEPATUHAN


IMUNISASI DASAR BAYIPADA MASA PANDEMI COVID 19 DI
RSBINA HUSADATAHUN 2021

Oleh :
Nurlaili Shobriana
08200100084

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


DEPERTEMEN KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2021
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL RISET

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGANKEPATUHAN


IMUNISASIDASAR BAYI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI
RSBINA HUSADATAHUN 2021

Oleh :
Nurlaili Shobriana
NPM 08200100084

Proposal riset ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam
Sidang Proposal Program Studi S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Jakarta,Oktober 2021
Menyetujui,
Pembimbing Tugas Akhir

( Ns. Nur Eni Lestari, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.An )

i
HALAMAN PENGESAHAN

Menerangkan proposal riset dengan judul:

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGANKEPATUHAN


IMUNISASIDASAR BAYI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI
RSBINA HUSADATAHUN 2021

Oleh :
Nurlaili Shobriana
NPM 08200100084

Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian


dari Persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Jakarta,27 Oktober 2021

Mengesahkan,
Pembimbing, Penguji,

(Ns. Nur Eni L, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.An) ( Ns. Eka Rokhmiati, S.Kep.,M.Kep )

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Sarjana Keperawatan

( Ns. Yeni Koto, S.Kep.,M.Kes )

ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:


Nama :Nurlaili Shobriana
NPM :08200100084
Program Studi : S1 Keperawatan
Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan riset saya
yang berjudul :
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DENGANKEPATUHAN
IMUNISASIDASAR BAYI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI RSBINA
HUSADATAHUN 2021
Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanksi yang telah ditetapkan.
Demikian surat ini saya buat dengan sebenar benarnya.

Jakarta, Oktober 2021

Nurlaili Shobriana

iii
ABSTRAK

iv
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal riset
ini dengan judul " hubungan tingkat kecemasan ibu dengan kepatuhan imunisasidasar
bayipada masa pandemi covid 19 di RS Bina Husada tahun 2021", sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya
dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan
skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang setinggi
tingginya kepada :
1. Dr. Astrid Novita, SKM., MKM sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
KesehatanIndonesia Maju (STIKIM)
2. Ns. Bambang Suryadi, S.Kep., M.Kes sebagai Kepala DapertemenSTIKIM
3. Ns. Yeni Koto, S.Kep., M.Kes sebagai koordinator Studi SI Keperawatan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
4. Ns. Nur Eni Lestari, M.Kep, Sp.Kep.An sebagai pembimbing yang
selalumemberikan bimbingan, nasehat, waktu, bantuan serta motivasi yang sangat
besar dan sangat berarti kepada saya.
5. Ns. Eka Rokhmiati, S.Kep.,M.Kep sebagai Dosen pembimbing akdemik (PA)
saya memberikan motivasi yang sangat besar dan sangat berarti kepada saya.
6. Ns. Irma Herliana, M.Kep, Sp.kep.Kom sebagai koordinator Skripsi yang selalu
memberikan motivasi yang sangat besar dan sangat berarti kepada saya.
7. Untuk kedua Orang tuaBpk. Samiyodan Ibu Sumini yang selalumemberikan
dukungan serta doa yangluar biasa sehingga saya bisa mencapai titik ini.
8. Untuk suami tercinta Okky Rahayu Pradana yang selalu memberikan kasih sayang
dan suport kepada saya sehingga saa bisa mencapai titik ini.
9. Kepada teman-teman Program Studi SI Keperawatan 2020 yang telah membantu
dan memberikan motivasi kepada saya.
10. Kepada Manajement RS Bina Husadayang memberikan ijin sebagai tempat
dilakukannya penelitian.

v
11. Kepada semua pihak yang tiada dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu
kelancaran penelitian dan penyusunan Proposal Skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan bapak, ibu dan saudara semua
dengan pahala yang berlipat ganda.Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk
perbaikan kedepannya.
Jakarta, Oktober 2021

Penulis 

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAAN.............................................................. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS................................... iii
ABSTRAK................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR............................................................................. v
DAFTAR ISI............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR SKEMA................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Road Map Penelitian.......................................................... 3
C. Urgensi Penelitian.............................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dan Konsep Terkait.................................................. 5


1. Covid 19........................................................................ 5
a. Pengertian............................................................... 5
b. Etiologi................................................................... 5
c. Paparan atau Penularan.......................................... 5
2. Imunisasi....................................................................... 6
a. Pengertian............................................................... 6
b. Manfaat Imunisasi.................................................. 6
c. Macam-macam Imunisasi...................................... 6
d. Jadwal Imunisasi.................................................... 8
3. Kecemasan.................................................................... 9
a. Definisi Kecemasan................................................ 9
b. Etiologi Kecemasan................................................ 9
c. Tingkat Kecemasan................................................ 9
d. Pengukuran Tingkat Kecemasan............................ 10
4. Kepatuhan...................................................................... 11

vii
a. Pengertian Kepatuhan............................................ 11
b. Kepatuhan Imunisasi.............................................. 11
B. Kerangka Teori.................................................................. 12
C. Kerangka Konsep............................................................... 13
D. Hipotesis............................................................................. 13

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan Penelitian............................................................... 14
1. Tujuan Umum............................................................. 14
2. Tujuan Khusus............................................................ 14
B. Manfaat Penelitian............................................................. 14
1. Bagi Ibu dan bayi usia 9-12 bulan.............................. 14
2. Bagi Instansi Rumah Sakit.......................................... 14
3. Bagi Ilmu Pengetahuan (Keperawatan)...................... 15
4. Manfaat Metodologis.................................................. 15

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian................................................................... 16
B. Prosedur Penelitian dan Tahapan Penelitian...................... 16
1. Definisi Operasional................................................... 16
2. Populasi dan Sampel................................................... 17
3. Tempat dan waktu....................................................... 17
4. Etika Penelitian........................................................... 17
5. Validitas dan Reliabilitas............................................ 18
6. Prosedur Administrasi dan Teknis.............................. 19
7. Alat Pengumpulan Data.............................................. 20
8. Pengolahan Data......................................................... 21
9. Analisis Data............................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Imunisasi pada Anak................................................... 9


Tabel 4.1 Definisi Operasional............................................................... 16

ix
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori........................................................................ 12


Skema 2.2 Kerangka Konsep..................................................................... 13

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Covid-19 merupakan penyakit akibat virus corona jenis baru yang
muncul pada akhir 2019 pertama kali di Wuhan, Cina yang saat ini
menyebabkan pandemi hampir di seluruh dunia. Gejala utama penyakit Covid-
19 yaitu batuk, demam, dan sesak napas.(1)
Bedasarkan data WHO pata tanggal 13 oktober 2021dilaporkan ada 4.23
3.014 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, sedangkn kasus kematian berjumlah
142.889.(1)Sedangkan di indonesia di temukan pada tanggal 2 Maret 2020 kasus
meningkat dan menyebar dengan cepat di seluruh wilayah Indonesia, sampai
dengan tanggal 13 Oktober 2021 dilaporkan bahwa positif COVID-19 sebanyak
4.233.014.(2)Jawa Barat melaporkan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2021
total kasus positif covid sebanyak 704.292 kasus. Kemudian sembuh (positif
COVID-19) sebanyak 687.921 kasus, dan meninggal (positif COVID-19 )
sebanyak 14.664 kasus.(1)
Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh pada penurunan angka cakupan
imunisasi maupun performa surveilans PD3I di Indonesia.Pandemi COVID-19
juga memberikan dampak pada program eliminasi campak-rubela/ CRS dimana
Indonesia menargetkan eliminasi campak-rubela/CRS di tahun 2021 untuk
regional Jawa dan Bali.Gangguan psikologi pada ibu menyebabkan ibu
cenderung bersifat negatif terhadap perawatan anaknya dan sangat tergantung
karena energi difokuskan untuk dirinya sendiri.(3)
Imunisasi atau vaksinasi adalah prosedur untuk meningkatkan derajat
imunitas, memberikan imunitas protektif dengan menginduksi respons memori
terhadap patogen tertentu/toksin dengan menggunakan prepamt antigen
nonvirulen/nontoksik.(4) Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal
untuk mencapai kadar kekebalan di atas ambang perlindungan.Program
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap
penyakit tertentu. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam penyakit
yang dapat di cegah dengan imunisasi (PD3I), yaitu Difteri, Pertusis, Hepatitis
B, Polio, Campak, Radang selaput otak, dan Radang Pam-paru.(4)

1
2

Imunisasi juga merupakan upaya nyata pemerintahan untuk mencapai


Millenium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan angka
kematian anak. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan
pencapaian Unfversal Child Immunization (UCI) yaitu80%darijumlahbayi(0-
11bulan).(5)
Kepatuhan mempunyai arti suatu perilaku seseorang untuk mengikuti
saran medis ataupun kesehatan sesuai dengan ketentuan yang diberikan.
Pemahaman yang baik dan mendalam tentang faktor tersebut sangat bermanfaat
bagi para orang tua dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan kepatuhan dalam
melakukan imunisasi dasar sehingga efektifitas terapi dapat terpantau. Penelitian
yang dilakukan Parve, bertujuan untuk menentukan faktor yang mempengaruhi k
epatuhan imunisasi pada anak usia 12 sampai 4 bulan dari intervensi yang dibutu
hkan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dari 38 % menjadi 80% pada usia
24 bulan di klnik keluarga. Penelitian survey acak pada pasien anak diklinik kelu
arga ini menghasilkan simpulan bahwa terdapat korelasi antara cakupan imunisa
si dengan kepatuhan imunisasi.(6)
Penelitian oleh Niken Febriastuti, dkk, berdasarkan distribusi faktor perse
psi dengan kepatuhan orang tua dalam pemberian kelengkapan imunisasi dasar b
ayi didapatkan sebagian besar orang tua mempunyai persepsi sedang dan tidak p
atuh yaitu 14 responden (38,89%) sedangkan berdasarkan distribusi faktor niat (i
ntension) didapatkan sebagian besar orang tua mempunyai niat sedang dan tidak
patuh yaitu 12 responden (33,33%) dalam pemberian kelengkapan imunisasi das
ar pada bayi.(7)
Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan oleh Mathilda Albertina, dkk,
ditemukan bahwa di Poliklinik Anak beberapa Rumah Sakit di Jakarta dan
Sekitar pada Bulan Maret 2008 didapatkan hasil bahwa kelengkapan imunisasi
61%. Ketidaklengkapan imunisasi umumnya disebabkan orang tua tidak tahu
jadwal imunisasi (34,8%) dan anak sakit(28,43%).(8)
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan kepada ibu yang mempun
yai bayi umur 9-12 bulan dalam hal kecemasan imunisasi dasar bayi pada masa
pandemi covid 19 berdasarkandari hasil wawancara dan mengisi kuisioner didap
atkan 40 orang responden ibu yang membawa anaknya imuniasi ke RS didapatk
an ibu dengan tingkat kecemasan tinggi atau sedang. Didalam kuisioner yang
3

sudah di modifikasi terdapat 7 pertanyaan yang pertamadidapatkan hasil 12


respondenmerasa tidak tenang dan khawatir untuk membawa anakyna imunsasi
ke RS. Kedua didapatkan hasil 7 responden tidak dapat menghentikan atau
mengendalikan khawatir untuk membawa anaknya munisasi ke RS.Ketiga
didapatkan 6 respondenselalu khawatir akan banyak hal untuk membawa anakny
a munisasi ke RS. Keempat didapatkan hasil 5 responden memiliki gangguan
istirahat jika akan membawa ananya munsasi ke RS. Kelima didapatkan hasil 5
responden gelisah hingga sulit untuk duduk diam jika membawa anaknya imunis
asi ke RS.Keenam didapatkan hasil 3 responden menjadi mudah jengkel atau
marah jika membawa anaknya imunisasi ke RS.Danketujuh didaptkan hasil 2
responden merasa takut jika terjadi sesuatu hal yang buruk terjadi jika membawa
anaknya imunisasi ke RS. Untuk tingkat kepatuhan imunisasi dasar pada bayi be
rdasarkan lapoan vaksin yang didapat dengan hasil ukur jumlah imunisasi bayi ti
dak lengkap sebanyak 15 bayi dan 25 bayi dengan jumlah imunisasi lengkap (pat
uh). Dengan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengambil judul
tentang ”Hubungan tingkat kecemasan Ibu dengan kepatuhan Imunisasi dasar
bayipada masa pandemi Covid 19 di RS.Bina Husada tahun 2021”

B. Road Map Penelitian


Penelitian oleh Yosi Eka Mayasari, dkk, disimpulan bahwa semakin tinggi
tingkat pengetahuan seseorang, makin mudah untuk menerima informasi tetapi
sebaliknya dengan pengetahuan yang rendah akan menghambat untuk
menerimainformasi.(9)Pada penelitan yang dlakukan oleh Ana Wigunatiningsih,
ditemukan Hasil tingkat pengetahuan ibu pada kategori kurang sebanyak 28
responden (44,4%), cukup sebanyak 23 responden (36,5%), dan baik sebanyak
12 responden (19,0%). Sedangkan status imunisasi bayi pada kategori tidak.
lengkap sebanyak 33 responden (52,4%) dan lengkap sebanyak 30 responden
(47,6%).(10)
Adapun pembaharuan berdasarkan uraian diatas penelitian lebih berfokus t
ehadap kepatuhan imunisas dasar pada saat covid 19 di RS. Bina Husada Cibino
ng. Penuisan karya ilmiah ni bertujuan untuk mengaslkan luaran berupa artikel l
miah yan terpublkas pada media junal terindeks.
C. Urgensi Penelitian
4

Urgensi dari penelitan ini adalah untuk mengetahuitingkat kecemasan


Ibudengan kepatuhan Imunisasi dasar bayi pada masa pandemi Covid 19di
RSBina Husada Tahun 2021.Imunisasi dasar penting bagi bayi dananak agar
terlindungi dari berbagaipenyakitberbahaya lain yang sudah adaselama ini.
Apabilabanyak bayi dan balita yang tidak mendapat imunisasi dasar
lengkap, dikhawatirkan nantinya akan menyebabkan wabahberbagai
penyakitlain yang akan mengakibatkan banyak anak sakit berat, cacat, atau
meninggal.Oleh karenaitulayananimunisasidasar bayi pada masa pandemi covid
19 harustetapdiberikan di Puskesmas,praktek pribadidokter, atau Rumah Sakit.
Berdasarkan pengamatan di Poli anak RS Bina Husada terdapat hubungan antara
tingkat kecemasan pada ibu yang mempunyai bayi dengan kepatuhan imunisasi
dasar bayi, sehingga diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
STIKIM, Instansi RS Bina Husada Cibinong, Perawat poli anak dan ibu yang m
empunyai bayi .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori dan Konsep Terkait


1. Covid 19
a. Pengertian
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
menularyang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe AcuteRespiratory Syndrome(SARS).(2)
b. Etiologi
Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong
dalamfamilycoronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain
tunggal positif,berkapsul dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein
utama padaCoronavirus yaitu: protein N (nukleokapsid), glikoprotein M
(membran), glikoprotein spike S (spike), protein E (selubung).
Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga
Coronaviridae.Coronavirus ini dapat menyebabkanpenyakit pada hewan
atau manusia.
c. Paparan atau Penularan
Saat ini, penyebaran atau penularan SARS-CoV-2 dari manusia ke
manusia menjadi sumber transmisi utama sehingga penyebaran menjadi
lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien simptomatik terjadi
melaludroplet yang keluar saat batuk atau bersin.(4) Selain itu, telah
diteliti bahwaSARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan melalui
nebulizer) selamasetidaknya 3 jam.(11)WHO memperkirakan
reproductive number (R0) COVID-19 sebesar 1,4 hingga 2,5. Namun,
studi lain memperkirakan Rsebesar 3,28.

2. Imunisasi

5
6

a. Pengertian
Imunisasi meupakan reaksi antara antigen dan antibodi, yang
dalambidangilmuimunologimerupakankumanatauracun(toxindisebutantigen).
Secarakhususantigenmerupakanbagiandariproteinkumanatauproteinracunnya.
Bila antigen untuk pertama kalinya masuk ke dalam tubuhmanusia, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membentuk zat anti
terhadapracunkumanyangdisebutdenganantibodi.(4)
b. ManfaatImunisasi
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan
kemungkinan cacatatau kematian.
1) Keluarga
Menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak
sakit.Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa
anaknya menjalankan masa kanak-kanak yang nyaman.
2) Negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuatdan
berakal unmk melanjutkan pembangunan negara.
c. Macam-macamImunisasi
1) ImunisasiPasif
Imunisasi pasif terjadi bila seseorang menerima antibodi atau produk
sel dari orang lain yang telah mendapat imunisasi aktif. Transfer sel yang
kompeten imun kepada pejamu yang sebelumnya imun inkompeten,
disebut transfer adoptif. Imunisasi aktif menginduksi respon
imun.Pencegahan sebelum tejadi pajanan biasa dilakukan sebagai
imunisasi aktif pada anak.Antisenim kuda telah digunakan secara luas di
waktu yang lalu tetapi penggunaannya sekarang lebih terbatas oleh
karena bahaya penyakit serum.
2) Imunisasi Pasif Buatan
1). Immune Serum Globulin Nonspesifik (Human Normal
immunoglobulins
2). Immune Serum GlobulinSpesifik
3). Serum AsalHewan
4). Antibodi heterolog Versus AntibodiHomolog
7

3) Imunisasi aktif
Menurut Baratawijaya dan Rengganis, dalam imunisasi aktif untuk
mendapatkan proteksi dapat diberikan vaksin I idup/dilezriahkaa atau yang
diotatlkao.Vaksin yang baik karus mudah diperoleh, murah, stabil dalam
cuaca ekstrim dan nonpatogenik.Efeknya harus tahan lama dan mudah
direaktivasi dengan suntikan booster antigen. Baik sel B maupun sel T
diaktifkan oleh imunisasi.(12)
4) ImunisasiDasar
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal untuk mencapai
kadar kekebalan diatas ambang perlindungan.(13) Berikut ini merupakan
imunisasi dasar:
a. Vaksin Hepatitis B (HB) monovalen : sebaiknya diberikan kepada bayi
segera setelah lahir sebelum berumur 24 jam, didahului penyuntikan
vitamin K1 minimal 30 menit sebelumnya. Bayi dengan berat lahir
kurang dari 2000g, imunisasi hepatitis B sebaiknya ditunda sampai
berumur 1 bulan atau lebih, kecuali ibu HBsAg positif dan bayi bugar
berikan imunisasi HB segera setelah lahir tetapi tidak dihitung sebagai
dosis promer. Bayi lahir dari ibu HBsAg positif, segera berikan vaksin
HB dan immunoglobulin hepatitis B(HBlg) pada ekstremitas yang
berbeda, maksimal dalam 7 hari terakhir setelah lahir. Imunisasi HB
selanjutnya diberikan bersama DTwP atau DTaP.
b. Vaksin polio 0 (nol) : sebaiknya diberikan segera setelah lahir. Apabila
lahir di fasilitas kesehatan berikan bOPV-0 saat bayi pulang atau pada
kunjungan pertama. Selanjutnya berikan bOPV atau IPV bersama DTwP
atau DTaP. Vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum berumur 1
tahun bersama DTwP atau DTaP.
c. Vaksin BCG : sebaiknya diberikan segera setelah lahir atau segera
mungkin sebelum bayi berumur 1 bulan. Bila berumur 3 bulan atau
lebih,BCG diberikan bila uji tuberculin negative. Bila uji tuberculin tidak
tersedia, BCG dapat diberikan. Bila timbul reaksi local cepat pada minggu
pertama dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk diagnosis tuberculosis.
d. Vaksin DPT : dapat diberikan mulai umur 6 minggu berupa vaksin
DTwP atau DTaP. Vaksin DTaP diberikan pada umur 2,3,4 bulan atau
8

2,4,6 bulan. Booster pertama diberikan pada umur 18 bulan. Booster


berikutnya diberikan pada umur 5-7 tahun atau pada program BIAS kelas
1. Umur 7 tahun atau lebih menggunakan vaksin Td atau Tdap. Booster
selanjutnya pada umur 10-18 tahun atau pada program BIAS kelas5.
Booster Td diberikan setiap 10 tahun.
e. Vaksin pneumokokus (PCV) : diberikan pada umur 2,4 dan 6 bulan
dengan booster pada umur 12 – 15 bulan. Jika belum diberikan pada umur
7-12 bulan, berikan PCV 2 kali dengan jarak 1 bulan dan booster setelah
umur 12 bulan dengan jarak 2 bulan dari dosis sebelumnya. Jika belum
diberikan pada umur 1-2 tahun, berikan PCV 2 kali dengan jarak minimal
2 bulan. Jika belum diberikan pada umur 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2
kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali.
f. Vaksin rotavirus monovalen : diberikan 2 kali, dosis pertama mulai
umur 6 minggu, dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu harus
selesai pada umur 24 minggu.
g. Vaksin rotavirus pentavalen : diberikan 3 kali, dosis pertama 6-12
minggu, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4 sampai 10 minggu,
harus selesai pada umur 32 minggu.
h. Vaksin influenza : diberikan mulai umur 6 bulan, diulang setiap tahun.
Pada umur 6 bulan sampai 8 tahun imunisasi pertama 2 dosis dengan
interval minimal 4 minggu. Umur > 9 tahun, imunisasi pertama 1 dosis.
i. Vaksin MR/MMR : pada umur 9 bulan berikan vaksin MR. Bisa sampai
umur 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan MMR. Umur
18 bulan berikan MR atau MMR. Umur 5-7 tahun berikan MR (dalam
program BIAS kelas 1) atau MMR.
j. Vaksin Japanese encephalitis (JE) : diberikan mulai umur 9 bulan di
daerah endemis atau yang akan bepergian ke daerah endemis. Untuk
perlindungan jangka panjang dapat diberikan booster 1-2 tahun kemudian.
k. Vaksin varisela : diberikan mulai umur 12-18 bulan. Pada umur 1-12
tahun diberikan 2 dosis dengan interval 6 minggu sampai 3 bulan. Umur
13 tahun atau lebih dengan interval 4 sampai 6 minggu.
l. Vaksin hepatitis A : diberikan 2 dosis mulai umur 1 tahun, dosis ke-2
diberikan 6 bulan sampai 12 bulan kemudian.
9

m. Vaksin tifoid polisakarida : diberikan mulai umur 2 tahun dan diulang


setiap 3 tahun.
n. Vaksin human papilloma virus (HPV) : diberikan pada anak
perempuan umur 9-14 tahun 2 kali dengan jarak 6-15 bulan (atau pada
program BIAS kelas 5 dan 6). Umur 15 tahun atau lebih diberikan 3 kali
dengan jadwal 0,16 bulan (vaksin bivalen) atau 0,2,6 bulan (vaksin
quadrivalent).
o. Vaksin dengue : diberikan pada anak umur 9-16 tahun dengan
seropositive dengue yang dibuktikan adanya riwayat pernah dirawat
dengan diagnosis dengue (pemeriksaan antigen NS-1 dan atau uji
serologis IgM/IgG antidengue positif) atau dibuktikan dengan
pemeriksaan serologi IgG anti dengue positif

d. Jadwal Imunisasi
Menurut Baratawijaya dan Rengganis, jadwal imunisasi tidaklah sama
untuk semua negara. Hal itu disesuaikan dengan keadaan negara masing-
masing.(12)
10
3. Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak
didukungolehsituasi.Individu yang merasa cemas akan merasa tidak
nyamanatautakut,namuntidakmengetahuialasankondisitersebutterjadi.Kecema
san tidak memilikistimulus yang jelas yang dapat diidentifikasi..
b. EtiologiKecemasan
Secara umum, terdapat dua teori mengenai etiopatogenesis
munculnya kecemasan,yaitu teori psikologis dan teori biologis.Teori
psikologisterdiri atas tiga kelompok utama yaitu teori psikoanalitik, teori
perilakudan teori eksistensial. Sedangkan teori biologis terdiri atas sistem
sarafotonom,neurotransmiter,studipencitraanotak,danteorigenetik.
c.TingkatKecemasan
Terdapatempattingkatkecemasan,yaitu:
1. Ansietas ringan, berhubungan dengan ketegangan dalam
kehidupansehari-hari. Ansietas ringan merupakan perasaan bahwa ada
sesuatuyangberbedadanmembutuhkanperhatiankhusus.
2. Ansietas sedang, merupakan perasaan yang menganggu bahwa
adasesuatu yang benar-benar berbeda yang menyebabkan agitasi
ataugugup.Halini memungkinkan individu untuk memusatkanperhatian
pada hal yang penting dan mengesampingkan hal lain.
Kecemasantingkatinimempersempitlahanpersepsi..
3. Ansietasberat,dapatdialamiketikaindividuyakinbahwaadasesuatu yang
berbeda dan terdapat ancaman, sehingga individu lebihfokus pada
sesuatu yang rinci dan spesifik dan tidak berfikir tentanghal yang lainnya.
4. Ansietas sangat berat, merupakan tingkat tertinggi ansietas dimanasemua
pemikiran rasional berhenti yang mengakibatkan respon fight,flight, atau
freeze, yaitu kebutuhan untuk pergi secepatnya, tetap ditempat dan
berjuang atau tidak dapat melakukan apapun. Ansietassangat berat
berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.

11
12

d. Pengukuran TingkatKecemasan
Pengukuran tingkat kecemasan dapat menggunakan berbagai skala
penelitian, salah satunya adalah Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7)
adalah kuesioner yang dilaporkan sendiri untuk pemeriksaan dan
pengukuran tingkat gangguan kecemasan umum (GAD). GAD-7
memiliki tujuh item, yang mengukur tingkat keparahan berbagai tanda
GAD menurut kategori respons yang dilaporkan dengan poin yang
ditetapkan.Item GAD-7 meliputi:
1. Merasa gelisah, cemas atau amat tegang
2. Tidak mampu menghentikan atau mengendalikan khawatir
3. Terlalu menghawatirkan berbagai hal
4. Sulit untuk santai
5. Sangat gelisah sehingga sulit untuk duduk diam
6. Menjadi mudah jengkel atau lekas marah
7. Merasa takut seolah-olah sesuatu yang mengerikan mungkin terjadi
Penilaian ditunjukkan dengan skor total, yang dibuat dengan
menjumlahkan skor untuk skala ketujuh item.GAD-7 awalnya divalidasi
dalam sampel perawatan primer dan skor cutoff 10 (yang penulis anggap
optimal) memiliki nilai sensitivitas 0,89 dan nilai spesifisitas 0,82 untuk
mengidentifikasi GAD. Penulis kuesioner juga menemukan nilai
sensitivitas dan spesifisitas yang dapat diterima ketika kuesioner
digunakan sebagai layar umum untuk memecahkan gangguan Panik,
Kecemasan Sosial, dan PTSD (Gangguan Panik, Kecemasan Sosial, dan
PTSD) (GAD-7, skor 8: sensitivitas: 0,77, spesifisitas : 0.82).

4. Kepatuhan
a. Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan telah diteliti sejak tahun 1950. Kepatuhan merupakan isu
yang penting dalam dunia kesehatan karena regimen layanan kesehatan tida
k bernilai tanpa kepatuhan klien (Dracup & Meleis, dalamKyngas, et al, me
nyatakan bahwa rendahnya tingkat kepatuhan akan berkontribusi terhadap p
enurunan efektifitas dan kemanfaatan regimen pengobatan serta peningkatan
biaya pengobatan akibat implementasi regimenyang tidak sesuai atau tidak t
13

epat. Ketidakpatuhan juga berpengaruh terhadapkesehatan di masyarakat, m


isalnya jika pasien tuberculosis tidak mengikuti pengobatan yang harus diter
ima maka akan terjadi penularan kepada orang lain.(16)
b. Kepatuhan Imunisasi
Telah banyak studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi cakupan i
munisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian yang dilakuk
an Parve, bertujuan untuk menentukan faktor yang mempengaruhi kepatuha
n imunisasi pada anak usia 12 sampai 24 bulan dan intervensi yang dibutuhk
an untuk meningkatkan cakupan imunisasi dari 38% menjadi 80% pada usia
24bulan di klinik keluarga. Penelitian survey acak pada pasien anak di klini
k keluarga ini menghasilkan simpulan bahwa terdapat korelasi antara cakup
an imunisasi dengan kepatuhan imunisasi. Semakin besar kepatuhan imunis
asi akan semakin tinggi angka cakupan imunisasi di suatu area kerja dan se
makin menurun kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.(6)
Beberapa studi di Indonesia telah dilakukan untuk melihat faktor yan
g mempengaruhi kepatuhan imunisasi, diantaranya adalah studi oleh Hanum
etal, tentang cakupan imunisasi di Yogyakarta yang bertujuan mengetahui a
ngka cakupan imunisasi di Yogyakarta dan faktor determinan yang berhubu
ngan dengan cakupan dan ketepatan jadwal imunisasi. Penelitian potong lint
ang dengan subjek anak usia 12-23 bulan tinggal di kota madya Yogyakarta
dan empat kabupaten di propinsi Yogyakarta. Hasil studi menunjukkan caku
pan imunisasi di Yogyakarta mencapai 90% dan determinan cakupan terseb
ut adalah tempat dilakukannya imunisasi.(17)

B. Kerangka Teori

Ibu yang mempuny Pandemi covid 19


ai bayi
14

Tingkat kecemasan Ib
u pemberian
imunisasi dasar

Pemberian Imunisasi
tidak sesuai jadwal

Kepatuhan imunasi dasa


r bayi

1. Bayi beresiko mengalami


komplikasi penyakit
2. Sistem kekebalan tubuh tid
ak kuat
3. Membahayakan anak lain

Skema 2.1 Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep
15

Kerangka konsep adalah menggambarkan hubungan-hubungan anatara


variabel-variabel dan kosep-konsep yang teliti. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel Dependen (Terikat) yaitu Kepatuhan imunsasi dasar, sedangkan variabel
independen (Bebas) yaitu Tingkat Kecemasan pada ibu bayi yang mempunyai bayi.

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat kecemasan pada ibu Kepatuhan imunsasi dasar


yang mempunyai bayi bayi

Skema 2.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis
Ha yaitu ada hubungan Tingkat kecemasan pada ibu yang mempunyai bayi
dengan Kepatuhan imunsasi dasar bayi .
Ho yaitu tidak ada hubungan Tingkat kecemasan pada ibu yang mempunyai b
ayi dengan Kepatuhan imunsasi dasar bayi.
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan tingkat kecemasan Ibudengan kepatuhan
Imunisasi dasar bayi masa pandemi Covid 19di RSBina Husada tahun 2021.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu yang memiliki bayi u
mur 9-12 bulan di RS. Bina Husada Tahun 2021.
b. Untuk mengetahui gambaran kelengkapan imunisasi dasar bayi umur 9-12
bulan pada masa pandemi covid 19 dasar di Rs Bina Husada.
c. Untuk mengetahui adanya Hubungan tingkat kecemasan Ibu dengan
kepatuhan Imunisasi dasar bayi umur 9-12 bulanpada masa pandemi Covid
19 di RS.Bina Husada Tahun 2021.

B. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ibu dan bayi usia 9-12 bulan
Penelitian ini akan menambah pengetahuan dan wawasan untuk ibu y
ang mempunyi bayi usia 9-12 bulan dan ibu dapat mengetahuiseberapabesar tin
gkat kecemasan ibu terhadap imunisasi dasar bayi pada masa pandemi covid 19
Manfaat bagi bayi usia 9-12 bulan yaitu imunisasi bayi tetap diberikan sesuai j
adwal meskipun imunisasi pada masa pandemi covid 19.
2. Bagi Instansi Rumah Sakit
Penelitian iniakan menambah informasi bagi rumah sakit
yangdapatdijadikan bahan bacaan dan acuan untuk melakukan dan
mengembangkan penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga dapat memberikan
gambaran mengenai tolak ukur/ indikator pencapaian tingkat kepatuhan ibu
terhadap imunisasi dasar pada bayi umur 9-12 bulan sehingga dapat disusun
strategi untuk meningkatkan tingkat kepatuhan terhadap imunisasi dasar.

16
17

3. Bagi Ilmu Pengetahuan (Keperawatan)


Sebagai bahan referensi baik secara teoritis maupun metodologipenelitian
hubungan tingkat kecemasandengan kepatuhan Imunisasi dasar bayi pada masa
pandemi Covid 19.
4. Manfaat Metodologis
Penelitian ini diharapkan sebagai refesensi untuk penelitian selanjutnya
mengenai tingkat kecemasan Ibu dengan kepatuhan Imunisasi dasar bayi masa
pandemi Covid 19.
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptifyaitu
untuk mengetahui nilai masing masing variabel.Penelitian deskritif merupakan
bagian jenis penelitian observasionsal,yangdilakukanmelalui pengamatan
(observasi) baik secara langsung tanpa ada perlakukan atau intervensi, ini
bersifat independen untuk mendapatkan gambaran ariabel-variabel tersebut.
Desain pendekatan penelitian inidengan pendekatan cross sectional (pendekatan
silang). Pendeketan crosssectionala dalah desain penelitian yang pengumpulan
datanya dilakukan pada satu titik waktu.(18)

B. Prosedur Penelitian dan Tahapan Penelitian


1. Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

Variabel Independen
Tingkat Kece Kecemasan adalah Kuesioner Mengisi Skor 0- Ordinal
masan kekhawatiran ibu GAD 7 kuesioner 4:Minimal, Skor
saat akan melakukan GAD 7 5-9:Ringan,
imunisasi pada Bayinya di Skor 10-
RS Bina Husada. 14:Sedang, Skor
15-21: Berat
Variabel Dependen
Tingkat Kepa Tingkat kepatuhan adalah sa Kuisioner Mengisi 1. Patuh Nominal
tuhan Imunis lah satu strategi dalam penin Kuesioner sesusai
asi Dasar Bay gkatan kepatuhan imunisasi jadwal
i dasar bayi dengan tujuan unt lengkap
uk menjamin dan mencegah 2. Tidak
terjadinya resiko penyakit ya patuh
ng akan timbul mundur
sesuai
jadwal atau
tidak sama
sekali

18
19

2. Populasi dan Sampel


a. Populasi
Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya(19). Pada
penelitian ini populasinya adalah ibu pasienpada bayi usia 9-12 bulan yang
berada di ruang poliklinik anakRS.Bina Husada jumlahnya 40 orang.
b. Sampel
Sampel penelitian merupakan subjek penelitian atau objek
yangditeliti(13).Pada penelitian ini sampelnya yaitu ibu pasien bayi usia 9-
12bulan di Ruang poli anak RS. Bina Husada.
3. Tempat danwaktu
1. Tempat
Tempat penelitian ini akan dilakukan di RS Bina Husada Cibinong, Bogor
2. Waktu
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan juli 2021 sampai januari 2022,
setelah mendapat izin dari pembimbing.
4. EtikaPenelitian
Etika penelitian adalah Kode etika penelian merupakan suatu pedoman etika
yang berlaku bagi setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak
peneliti, pihak yang diteliti dan masyarakat yang memperoleh dampak dari hasil
penelitian tersebut.
1. Informed Consent(Persetujuan)
Informed Consent (Persetujuan) adalah persetujuan antara peneliti dengan
responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed
concent). Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian yaitu
dengan memberikan informed consent untuk menjadi responden. Tujuan dari
informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan peneliti,
jika responden bersedia maka mereka harusmenandatangani lembar tersebut
dan jika tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.
2. Anonymity (Tanpanama)
20

Anonymity (Tanpa nama) adalah masalah etika dalam penelitian dengan cara
tidak memberikan nama responden pada lembar alat ukur hanya menuliskan
nomor responden pada lembar pengumpulandata.
3. Confidentiality(Kerahasiaan)
Anonymity (Tanpa nama) adalah masalah etika dengan menjamin
kerahasiaan dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah – masalah
lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
4. Justice(Keadilan)
Peneliti harus bersikap jujur teliti secara professional dan bersikap adil untuk
memberikan manfaat secara merata sesuai kebutuhan dan kemampuan
responden.
5. Validitas danReliabilitas
a. Validitas
Validitas adalah Merupakan suatu indeks yang menunjukan sejauh mana alat
ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur atau dapat dipercaya.
Penelitian ini menggunakan uji validitas karena peneliti menggunakan alat
ukur seperti kuesioner atau angket yang dapat diteliti ke validitannya
data.Penelitian ini menggunakan dengan membandingkan nilai r tabel dengan
nilai r hitung.
Rumus :

Df = n -
2
Keterangan :
Df : degree of freedom atau derajat kebebasan n : besar sampel
Ketentuannya : bila r hasil > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

b. Reliabilitas
Reabilitas adalah suatu ukuran untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran dapat tetap konsisten jika digunakan pengukuran dua kali atau
lebih dengan alat ukur yang sama. Setelah semua pertanyaan valid semua,
analisi dilanjutkan dengan menggunakan uji reliabitas, caranya adalah dengan
membandingkan nilai r hasil dengan nilai r tabel di dalam uji reliabilitas
21

sebagai nilai r hasil adalah (Alpha).Dengan melihat pada tabel


Cronbach’salpha.
Terdapat nilai reliabilitas sebagai berikut:
1) 0,8 – 1,0 : reliabilitas sangattinggi
2) 0,6 – 0,8 : reliabilitastinggi
3) 0,0,8 – 1,0 : reliabilitas sangattinggi
4) 0,6 – 0,8 : reliabilitastinggi
5) 0,4 – 0,6 : reliabilitascukup
6) 0,2 – 0,4 : reliabilitasrendah
7) 0 – 0,2 : reliabilitas sangan rendah Ketentuannya:
Bila Cronbach’s alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel dan, bila
Cronbach’s alpha < r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel.
6. Prosedur Administrasi danTeknis
a. ProsedurAdmistrasi
1) Setelah dinyatakan lulus pada uji proposal, peneliti melakukan uji etik dan
uji plagiat pada Komisi Etik PenelitianSTIKIM
2) Mengajukan ijin melakukan penelitian di RS Bina Husada Cibinong
3) Peneliti mengajukan izin kepada Direktur RS Bina Husada Cibinong
4) Setelah mendapatkan izin penelitian melakukan identifikasi ibu yangmempu
nyai bayi umur 9-12 bulan
b. ProsedurTeknis
1) Tahappersiapan
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan pelakukan penelitian, dan
menjelaskan manfaat dari penelitian ini kepada Direktur RS Bina Husada
Peneliti mengambil data yang diinginkan sesuai dengan populasi dan sampel
yang sesuai dengan kriteria inklusi.
2) Tahappelaksanaan
a) Peneliti memperkenalkan diri kepada ibu yang mempunyai bayi berusia
9-12 bulan
b) Peneliti membina hubungan baik dengan ibu yang mempunyai bayi
berusia 9-12 bulan
c) Menjelaskan tujuan dan manfaat daripenelitian
22

d) Menjelaskan isi kuesioner kepada ibu yang mempunyai bayi berusia 9-12
bulan
e) Membagikan link kuesioner kepada ibu yang mempunyai bayi berusia 9-
12 bulan
f) Mempersilahkan kepada ibu untuk mengisi kuesioner
g) Setelah orang tua mengisi kuesioner, peneliti memberikan tanda mata
sebagai responden dari penelitian.
7. Alat PengumpulanData
a. InstrumenPenelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
variabel dalam rangka mengumpulan data. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
1) Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan data atau suatu
penelitian mengenai suatu masalah menyangkut kepentingan umum atau
banyak orang. Kuesioner adalah metode yang tepat untuk mengumpulkan
data yang luas dalam waktu yang singkat dan dilakukan melalui telephone,
email, dan website.
Kuisoner A : kecemasan Ibu menggunakan kuesioner GAD 7 yang
didalamnya terdapat 7 pertanyaan yaitu apakah selama 2 minggu ini, anda te
rganggu oleh masalah-masalah beriut:
1. Merasa gelisah, cemas atau amat tegang
2. Tidak mampu menghentikan atau mengendalikan khawatir
3. Terlalu menghawatirkan berbagai hal
4. Sulit untuk santai
5. Sangat gelisah sehingga sulit untuk duduk diam
6. Menjadi mudah jengkel atau lekas marah
7. Merasa takut seolah-olah sesuatu yang mengerikan mungkin terjadi
Setelah respondenmengisi kuesioner GAD 7 dan akan
mendapatkan hasil berupa skor 0-4 tidak cemas, 5-9 ringan, 10-14 Sedang
>15 berat dengan skala ukur ordinal dan nominal.
b.Kepatuhan Imunisasi
23

Alat ukur kepatuhan imunisasi menggunakan kuisioner dengan menggun


akan skala likert, dengan skor nilai 1-4 untuk menyatakan favourable skala yan
g digunakan adalah 4= sangat setuju, 3= setuju, 2= tidak setuju, 1= sangat tidak
setuju, untuk pernyataan unfavourable: 1= sangat setuju, 2= setuju, 3= tidak set
uju, 4= sangat tidak setuju dengan hasil ukur Baik apabila lebih besar dari mea
n dan kurang apabila kurang dari mean dengan skala ukur nomina
8. Pengolahan Data
Pengolahan dan analisa data dengan tahapan sebagai berikut:(19)
a. Editing
Kegiatanuntuk melakukan pengecekan isi kuesioner apakah kuesioner sudah
diisi dengan lengkap, jelas jawaban dari responden, relevan dengan
pertanyaan, konsisten.
b.Coding
Pada kuesioner GAD 7 akan mendapatkan hasil berupa skor 0-4 tidak cemas,
5-9 ringan, 10-14 Sedang >15 berat. Dengan coding Merubahdata berbentuk
huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan, dan diberi kode.
Kegunaan koding adalah mempermudah pada saat analisa data dan juga pada
saat entry data.Tidak cemas (1), ringan (2), sedang (3) dan berat (4)
c. Entry
Data yang sudah di beri kode kemudian dimasukan dalam program atau
“software” komputer.
d. Cleaning
Kegiatanmengecek kembali data yang sudah di entry untuk melihat
kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan sebagainnya, kemudian dilakukan pembetulan atau
koreksi.Cleaning data ialah pemeriksaan kembali pada data yang telah
dientri, apakah telah sesuai atau belum.

9. Analisis Data
a. Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
variabel yang diteliti.Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya.
Untuk data numeric digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar
24

deviasi. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi


frekuennsi dan persentase dari tiap varibel. Responden akan terlihat hsasil
kecemasan dengan form kuesioner GAD 7.
b. AnalisaBivariat
Analisa Bivariat berguna untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel.pada penelitian ini menggunakan uji Spearman r ( rho)adalah non-
parametric version dari pearson r. Bisanya digunakan untuk menguji data
yang ordinal level atau masalah – masalah dengan small data sets.
Rumus menurut Roa and Murthy,2007 :

r rank: 1 – (6∑D2/n(n2-1))

Keterangan :
∑D2: Sum of squared differences in rank n: Number of pairs of observation
Interprestasi:
a. Jika nilai sig. < 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi
yang signifikan antara variabel yangdihubungkan.
b. Jika nilai sig. > 0,05 maka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.
DAFTAR PUSTAKA

1. WHO Coronavirus Disease (COVID-19) Dashboard. Bangladesh Physiother J.


2020.

2. Kemenkes Rl. Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus Disease (COVID-19).


Kemenkes. 2021.

3. Lupo CM. Increasing Student Achievement and Improving Self-Esteem through a


Community Building Intervention. ProQuest LLC. 2012.

4. Kementrian Kesehatan RI. Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Katalog Dalam
Terbitan. Kementerian Kesehatan RI. 2020.

5. Kemenkes RI. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehat Republik Indones. 2018.

6. Parve J. Remove vaccination barriers for children 12 to 24 months. Nurse Pract.


2004.

7. Niken Febriastuti D. Kepatuhan Orang Tua Dalam Pemberian Kelengkapan


Imunisasi Dasar Pada Bayi 4-11 Bulan. Program Studi S1 Pendidikan Ners
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga. 2013.

8. Albertina M, Febriana S. Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita dan Faktor-


Faktor yang Berhubungan di Poliklinik Anak Beberapa Rumah Sakit di Jakarta dan
Sekitarnya pada Bulan Maret 2008. Sari Pediatr. 2016.

9. Mayasari Y, Fakhidah L. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kelengkapan


Pemberian Imunisasi Dasar di Posyandu Wilayah Puskesmas Kedunggalar.
Maternal. 2010.

10. Wigunantiningsih A. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Status Imunisasi


Dasar Lengkap Pada Bayi Usia 0-11 Bulan Di Desa Suruhkalang Kecamatan
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. J Matern. 2010.

11. Stuart GW, Sundeen. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Local Responses to the
English Reformation. 2012.

12. Baratawidjaja. Imunologi Dasar. Imunol Dasar. 2018.

13. Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Dep Kesehat RI. 2007;

14. Hidayat A. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Tarumanagara Med J. 2012.
15. Ranuh ING, Hadinegoro SR, Kartasasmita CB, Ismoedijanto I, Soedjatmiko S,
Gunardi H, et al. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Badan Penerbit Ikatan Dokter
Anak Indoneisa. 2017.

16. Jansson MM, Syrjälä HP, Talman K, Meriläinen MH, Ala-Kokko TI. Critical care
nurses’ knowledge of, adherence to, and barriers toward institution-specific
ventilator bundle. Am J Infect Control. 2018.

17. Hanum S., Sadjimin T. & ID. Determinan Cakupan Imunisasi di Propinsi D.I.
Yogyakarta. J Berk Ilmu Kedokt. 2005.

18. Aziz AH. Metodologi Penelitian Keperawatan dan Kesehatan. In: salemba medika.
2017.

19. Nursalam. Metodelogi penelitian keperawatan. pendekatan Prakt salemba Med.


2015.
LAMPIRAN
LEMBAR INFORMASI PENELITIAN

Dengan Hormat,

Saya Nulaili Shobriana, Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (S1)


Sekolah Tinggi Ilmu kesehatan Indonesia Maju (STIKIM) Jakarta, sehubungan
dengan proses tugas akhir saya yaitu penyusunan proposal skripsi, maka saya
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “Hubungan tingkat
kecemasan Ibudengan kepatuhan Imunisasi dasar bayi umur 9-12 bulan masa
pandemi Covid 19di RSBina Husada tahun 2021”. Untuk menunjang kelancaran
penelitian tersebut, saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk bersedia
menjadi responden dalam penelitiansaya.Prosedur yang akan dilakukan adalah
mendata ibu yang memiliki bayi umu 9-12 bulan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu
yang mempunyai bayi umur 9-12 bulan dengan kepatuhan imunisasi dasar bayi um
ur 9-12 bulan..
Atas perhatian, bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan banyak
terimakasih.

Jakarta, Oktober 2021

Peneliti

Nurlaili Shobriana
KUESIONER GAD -7
Kuesioner

Nama :
Skor :
Selama 2 minggu terakhir, s Tidak pernah Bebeapa hari Lebih dari separ Hampir setiap
eberapa sering anda tegangg uh waktu yang hari
u oleh masalah-masalah ber dimaksud
ikut (0) (1) (2) (3)
1. Merasa gelisah, cemas, a
tau amat tegang jika me
mbawa anaknya imunisa
si ke RS
2. Tidak mampu
menghentikan atau
mengendalikan rasa
khawatir (berdebar,
gemetar, pusing,
mengulang hal yang
sudah dilakukan) jika me
mbawa anaknya imunisa
si ke RS
3. Terlalu mengkhawtirkan
berbagai hal (takut
persiapan kurang) jika m
embawa anaknya imunis
asi ke RS
4. Sulit untuk besantai jika
membawa anaknya imun
isasi ke RS
5. Sangat gelisah hingga
sulit untuk duduk diamji
ka membawa anaknya i
munisasi ke RS
6. Menjadi mudah jengkel
atau lekas marah jika me
mbawa anaknya imunisa
si ke RS
7. Merasa takut seolah-olah
sesuatu yang mengerikan
mungkn terjadi jika mem
bawa anaknya imunisasi
ke RS

Keterangan Penilaian Tingkat Kecemasan :


Total Jumlah skor dari 7 Pertanyaan tersebut antara 0-21
Skor 0-4 : Minimal
Skor 5-9 : Ringan
Skor 10-14 : Sedang
Skor 15-21 : Berat
Kuisoner
Data Responden

Nama Ibu :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Agama :

Lembar Ceklis yang dirasakan Responden

No Pertanyaan Jawaban
Sangat setuju Ragu-ragu Tidak setuj Sangat tid
setuju u ak setuju
1. Saya tidak perlu memberikan im
unisasi dasar kepada balita saya
2. Imunisasi dasar memiliki efek s
amping yang buruk untuk balita
saya
3. Umumnya saya menentang imu
nisasi
4 Terlalu banyak kesulitan yang s
aya hadapi untuk mendapatkan i
munisasi lengkap bagi balita say
a
5. Saya tidak punya waktu untuk
mengantarkan balita saya ke pel
ayanan kesehatan untuk mendap
atkan imunisasi
6. Saya kuatir imunisasi yang dber
ikan kepada balita saya tidak hal
al karena menggunakan media y
ang tidak sesuai dengan ajaran a
gama

Anda mungkin juga menyukai