Anda di halaman 1dari 29

BANTUAN HIDUP

DASAR &
PROSEDUR CPR
TEAM SUKSES KEL 1
1. NIKE SAFIRA 0918 00000 05
2. ABIATARO GULO 0918 00000 16
3. KRISTINA TAMO INYAK 0918 00000 25
4. LAILI MASRUROH 0918 00000 26
5. NOVITASARI SIREGAR 0918 00000 27
6. YUNANG WIJAYA 0917 00000 57
APA ITU
Bantuan Hidup Dasar?
………………………………………………………………
Bantuan Hidup Dasar
upaya pertolongan pertama yang dilakukan pada
korban henti jantung atau henti nafas untuk
mempertahankan kehidupannya.

Tindakan ini dapat dilakukan tanpa menggunakan


peralatan ataupun alat bantu apapun.
Kunci Keberhasilan
02 dalam memberikan
Bantuan Hidup Dasar
Respon Time
Keterlambatan BHD Peluang Keberhasilan
(Hidup)

1 menit 98 dari 100 korban


3 menit 50 dari 100 korban
10 menit 1 dari 100 korban
Apapun Keadaan
Penderita :

Airway Breathing Circulation


AIRWAY

BAIK (Masih dapat berbicara)

Akut

OBSTRUKSI
Parsial
AIRWAY : Obstruksi Total

Choking
AIRWAY : Choking
AIRWAY : Obstruksi Parsial
PROBLEM MANIFESTASI TINDAKAN

Cairan Gurgling Suction

Lidah Snoring (mengorok) Manual (airway


sementara)
Laring /Trakea Crowing (stidor) Airway definitif
(penyempitan)
AIRWAY :
Obstruksi Parsial (Cairan)

Soft tip Rigid tip (UGD)


AIRWAY :
Obstruksi Parsial (Lidah)

Head-tilt Jaw thrust


Chin lift
AIRWAY :
Obstruksi Parsial (Lidah)

Naso-pharingeal
Oro-pharingeal
AIRWAY :
Obstruksi Parsial (Lidah)

Ukur Panjang Masukan terbalik

Putar
AIRWAY :
Obstruksi Parsial (Lidah)

Naso-pharingeal
1. Diameter/size
2. Ukur panjang
BREATHING

Laju Pernafasan Tanda Dispneu /


01 12-20 x/m
02 Sianosis

Pemeriksaan Fisik
03 (Normal/Tidak
Normal)
BREATHING :
Pemberian Oksigen

Kanul Nasal Face Mask Non Rebrathing mask


BREATHING :
Artificial Ventilation

Mount to Mount Mount to Mask Non Rebrathing mask


CIRCULATION :
Frekuansi Denyut Jantung

Dewasa : 60 -80 x/menit


Anak : 60-140 x/menit
Bayi : 85-200 x/menit
Bila Jantung Berhenti
Berdenyut maka lakukan
Tindakan RJP !
Cardiopulmonary Resuscitation

CPR (cardiopulmonary resuscitation) atau dikenal juga dengan sebutan RJP (


resusitasi jantung paru) adalah upaya pertolongan medis untuk mengembalikan
kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh.

Terhentinya aliran darah atau pernapasan bisa memicu kerusakan otak yang dapat
mengakibatkan seseorang meninggal dalam hitungan 8–10 menit.

Dengan pemberian CPR, aliran darah yang mengandung oksigen akan tetap
tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh hingga orang tersebut mendapatkan
bantuan medis lebih lanjut.
Hal – hal yang perlu di perhatikan
sebelum melakukan CPR
Sebelum memberikan CPR, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, di antaranya:
1. Periksa keamanan lokasi sekitar
Pastikan lokasi dan lingkungan di sekitar orang yang tidak sadarkan diri tersebut aman.
Misalnya, jika korban ditemukan di tengah jalan, lakukan evakuasi korban ke tempat
yang lebih aman sebelum melakukan CPR.
2. Periksa kesadaran orang yang akan ditolong
Periksa tingkat kesadaran korban dengan mencoba menanyakan namanya dengan suara
yang cukup lantang atau menggoyangkan tubuhnya secara perlahan. Jika ia merespons,
upayakan agar korban tetap sadarkan diri hingga bantuan tiba. Namun, tetap periksa
pernapasan, denyut nadi, dan tingkat responsnya.
Lanjutan…
3. Evaluasi pernapasan
Pastikan korban masih bernapas secara normal dengan melihat apakah dadanya
bergerak naik-turun. Selanjutnya, dekatkan telinga Anda ke mulut dan hidung
korban untuk mendengar suara napas dan merasakan embusan napasnya di pipi
Anda.
4. Periksa nadi
Pastikan jantung korban tetap berdetak dengan memeriksa denyut nadi di
pergelangan tangannya atau memeriksa denyut nadi di bagian sisi lehernya.
5. Panggil bantuan medis
Jika orang yang hendak ditolong tidak menunjukkan respons atau tidak sadarkan
diri, segera hubungi tenaga medis di nomor 112 atau rumah sakit terdekat dan
lakukan CPR hingga bantuan datang.
Cara Melakukan CPR

CPR dapat dilakukan oleh semua orang yang sudah


terlatih. Teknik ini terbagi menjadi tiga tahapan yang
dikenal dengan istilah C-A-B
(compression, airways, breathing).
Tahap kompresi dada ( compression )
Bila korban tidak sadarkan diri dan denyut jantungnya tidak terdeteksi, langkah
awal CPR dapat dilakukan dengan tindakan kompresi dada. Berikut ini adalah
cara melakukannya:
• Baringkan tubuh korban di atas permukaan yang keras dan datar, lalu
posisikan diri Anda berlutut di samping leher dan bahu korban.
• Letakkan satu telapak tangan Anda di bagian tengah dada pasien, tepatnya di
antara payudara.
• Posisikan telapak tangan Anda yang lain di atas tangan pertama. Pastikan
posisi siku Anda lurus dan bahu berada tepat di atas tangan Anda.
• Tekan dada korban setidaknya 100–120 kali per menit, dengan kecepatan 1–2
tekanan per detik.
• Saat menekan, gunakan kekuatan tubuh bagian atas. Jangan hanya
mengandalkan kekuatan lengan agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat.
Cek apakah terlihat tanda-tanda pasien bernapas atau
menunjukkan respons. Jika belum, Anda bisa melanjutkan
proses kompresi dada hingga tenaga medis datang atau mulai
mencoba membuka jalur napas korban untuk memberikan 
napas buatan.

• Tahap membuka jalur napas (airways)


Tahap ini biasanya dilakukan setelah tindakan kompresi. Untuk
membuka jalur napas korban, Anda bisa mencoba untuk
mendongakkan kepalanya, kemudian letakkan tangan Anda di
dahirnya. Selanjutnya, angkat dagu pasien secara perlahan
untuk membuka saluran napas.
Tahap pemberian napas buatan dari mulut ke mulut (breathing)
• Setelah mengamankan saluran pernapasan korban, Anda bisa mulai memberikan napas
buatan. Namun, langkah ini hanya dilakukan apabila Anda sudah terlatih.
• Pemberian napas buatan bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau dari mulut ke hidung,
terutama jika mulut terluka parah atau tidak bisa dibuka. Cara memberikan napas buatan
adalah sebagai berikut:
• Jepit hidung korban, lalu tempatkan mulut Anda ke mulutnya.
• Berikan napas atau udara dari mulut Anda sebanyak 2 kali sambil melihat apakah bagian
dadanya terangkat seperti orang bernapas atau belum. Jika belum, coba perbaiki posisi
lehernya atau periksa kembali apakah terdapat sumbatan pada jalan napasnya.
• Ulangi proses kompresi dada sebanyak 30 kali yang diikuti oleh 2 kali pemberian napas
buatan.
• Tidak ada salahnya membekali diri dengan pengetahuan mengenai cara melakukan CPR,
karena bisa saja suatu saat Anda dihadapkan pada situasi di mana keterampilan ini
sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
• Pada kondisi di mana seseorang mengalami henti napas dan henti jantung, Anda dapat
melakukan CPR hingga dokter atau tenaga medis tiba di lokasi.
Thanks

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
infographics & images by Freepik and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai