Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PENYULUHAN

“ PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI ( PHM ) “

PHM ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan mata pelajaran Ilmu
Kesehatan Mayarakat dan Komunikasi Keperawatan

DISUSUN OLEH :

Cagiva Stella NIS : 10.22.2.741


Ellen Safani NIS : 10.22.2.748
Kayla Syahfitri Rahman NIS : 10.22.2.756
Nabilah Anwar NIS : 10.22.2.761
Nur Anissa Ramadhani NIS : 10.22.2.766
Shawalia Islami Putri Prasetyo NIS : 10.22.2.780

KELAS :
XB ASISTEN KEPERAWATAN

SMKF AVICENNA CILEUNGSI


Jl. Raya Jonggol No.KM 1, RT.06/RW.01, Cileungsi Kidul, Kec. Cileungsi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16820, Indonesia
Telp / Fax 021.8248240
TAHUN AJARAN 2022/2023
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
PERSONAL HYGIENE MENSTRASI

Pokok Bahasan : Personal Hygiene Menstruasi

Sasaran : Siswa kelas 7

Tempat : SMPI Yp3i cileungsi

Hari/ Tanggal :

waktu : 45 Menit

Metode : Presentasi, Tanya jawab, simulasi

Penyuluh : 1. Cagiva Stella NIS : 10.22.2.741

2. Ellen Safani NIS : 10.22.2.748

3. Kayla Syahfitri Rahman NIS : 10.22.2.756

4. Nabilah Anwar NIS : 10.22.2.761

5. Nur Anissa Ramadhani NIS : 10.22.2.766

6. Shawalia Islami Putri Prasetyo NIS : 10.22.2.780

I. TUJUAN

1.1 Tujuan Instruksional Umum

1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa SMP diharapkan

Dapat mengerti dan memahami tentang personal hygiene menstruasi.


2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa mampu mempraktekan
personal hygiene menstruasi

1.2 Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung mampu

Memahami tentang :

a. Menjelaskan defenisi personal hygiene menstruasi’

b . Menjelaskan tujuan personal hygiene menstruasi

c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan

d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan

e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan

f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

1.3 SASARAN

Siswa Kelas 7 SMPI Yp3i cileungsi Kecamatan Cileungsi Kota Bogor

1.4 SUP POKOK BAHASAN

1. Defenisi personal hygiene menstruasi

2. Tujuan personal hygiene menstruasi

3. Faktor-Faktor personal hygiene

4. Dampak tidak menjaga personal hygiene menstruasi

5. Kapan waktu cuci tangan

6. Enam langkah cuci tangan


1.3 METODE PEMBELAJARAN

Ceramah, Tanya Jawab, simulasi

1.4 MEDIA

Laptop, proyektor, leafled

1.5 KEGIATAN PENYULUHAN

Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media


Pendahuluan 10 1. Memberi salam 1.Menjawab Ceramah
menit 2.Memperkenalkan salam Dan
diri 2.Mendengarkan tanya
3.Menjelaskan memperhatikan jawab
tujuan penyuluhan 3. Menjawab
dan pokok pertanyaan
materi yang
akan disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan siswa
SMP tentang
Personal hygiene
menstruasi
Penyajian 25 1. Menjelaskan Mendengarkan Tanya Laptop
menit materi dan jawab
a. Defenisi memperhatikan
personal Mempraktekan
hygiene personal hygiene
menstruasi
b. Tujuan personal
hygiene menstruasi
c.Faktor-Faktor
personal hygiene
d. Dampak tidak
menjaga personal
hygiene
e. Cara-Cara
mencegah
sakit
saat menstruasi
f. Tips agar tetap
Bersih dan Sehat
saat menstruasi.
2. Penyuluh
mencontohkan
personal hygiene
yang benar
3. Memberikan
sesi
untuk bertanya
Penutup 10 1.Meminta peserta 1. Mengajukan salam Leaflet
menit untuk menjelaskan pertanyaan
kembali materi 2. Menjawab
yang telah di pertanyaan yang
berikan dengan di berikan oleh
singkat. penyuluh
2.Meminta peserta
untuk
mempraktekan
personal hygiene
yang benar
3. Menyimpulkan
hasil penyuluhan
4. Menutup acara,
dengan
salam penutup

2. MEDIA

1.) laptop

2.) proyektor

3.) leafled

3. MATERI

(terlampir)

4 KRITERIA PEMANTAUAN

1. Pemantauan

a. Input

1) Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 5 peserta


2) Media penyuluhan yang digunakan adalah LCD, Laptop dan Leaflet
3) Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date
4) Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 45 menit
5) Tempat penyuluhan adalah diruang penyuluhan
6) Pengorganisasian penyuluhandisiapkan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan

b. Proses

1) Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan


2) Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan
3) Narasumber menguasai materi dengan baik

c. Output

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan memahami


materi penyuluhan

d. Outcome

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan perilaku kesehatan


yang lebih baik

5 Evaluasi

Setelah dilakukan penyulahan ini diharapkan para siswa SMP Yp3i


MATERI

PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI

1.1 Defenisi personal hygiene menstruasi

Hygiene menstruasi merupakan hygiene personal pada saat menstruasi.


Hygiene menstruasi sangat penting, karena bila penanganan selama haid tidak
steril maka dapat mengakibatkan infeksi alat reproduksi. Personal Hygiene saat
menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada
daerah kewanitaan pada saat menstruasi (Laksmana, 2012).

1.2 Tujuan personal hygiene menstruasi

Tujuan dari perawatan selama menstruasi adalah untuk pemeliharaan


kebersihan dan Kesehatan individu yang dilakukan selama masa menstruasi
sehingga mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikis serta dapat meningkatkan
derajat Kesehatan seseorang.

1.3 Faktor – Faktor yang mempengaruhi personal hygiene

Menurut Isro‟in 2012 faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene


diantaranya adalah sebagai berikut :

1.) Pilihan Pribadi

Setiap klien memiliki keinginan dan pilihan tersendiri dalam praktik


personal higiennya, misalnya kapan dia harus mandi, bercukur, melakukan
perawatan rambut,dsb. Dan juga termasuk memilih produk yang digunakan
dalam praktek higiennya misalnya sabun, sampo, deodoran, dan pasta gigi,
menurut pilihan dan kebutuhannya.
2.) Praktek sosial

Manusia merupakan makhluk sosial dan karenanya berada dalam


kelompok sosial. Kondisi ini akan memungkinkan seseorang untuk
berhubungan, berinteraksi dan bersosialisasi satu dengan yang lainnya.
Personal hygiene atau kebersihan diri seseorang sangat mempengaruhi
praktik sosial seseorang. Selama masa anak-anak kebiasaan keluarga
mempengaruhi praktik hygiene, misalnya frekuensi mandi, waktu mandi,
dan jenis hygiene mulut. Pada masa remaja, hygiene pribadi dipengaruhi
oleh kelompok teman sebaya. Remaja wanita misalnya, mulai tertarik
dengan penampilan pribadi dan mulai memakai riasan wajah. Pada masa
dewasa, teman dan kelompok kerja membentuk harapan tentang
penampilan pribadi. Sedangkan pada lansia, akan terjadi beberapa
perubahan dalam bentuk praktik hygiene karena perubahan dalam kondisi
fisiknya.

3.) Status Sosial Ekonomi

Status ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkatan praktek


hygiene perorangan. Sosial ekonomi yang rendah memungkinkan hygiene
perorangan rendah pula.

4.) Pengetahuan dan motivasi

Pengetahuan tentang hygiene akan mempengaruhi praktek hygiene


seseorang Namun, hal ini saja tidak cukup, karena motivasi merupakan
kunci penting dalam pelaksanaan hygiene tersebut. Permasalahan yang
sering terjadi adalah ketiadaan motivasi karena kurangnya pengetahuan.
5.) Citra tubuh

Citra tubuh adalah cara pandang seseoranng terhadap bentuk tubuhnya.


Citra tubuh sangat mempengaruhi dalam praktek hygiene seseorang. Ketika
seseorang yang tampak berantakan, tidak rapi, atau tidak peduli dengan
hygiene pada dirinya maka dibutuhkan edukasi tentang pentingnya hygiene
untuk Kesehatan, selain itu juga dibutuhkan kepekaan untuk melihat
mengapa hal ini bisa terjadi, apakah memang kurang/ketidaktahuan
seseorang akan personal hygiene atau ketidakmampuan seseorang dalam
menjalankan praktek hygiene dirinya, hal ini bisa dilihat dari partisipasi
seseorang dalam hygiene harian.

6.) Budaya

Kepercayaan budaya dan nilai pribadi akan mempengaruhi perawatan


hygiene seseorang. Berbagai budaya memiliki praktek hygiene yang
berbeda. Beberapa budaya memungkinkan juga menganggap bahwa
kesehatan dan tidaklah penting.

1.4 Dampak tidak menjaga personal hygiene saat menstruasi

Salah satu akibat kurangnya pemahaman personal hygiene genetalia adalah


terjadinya gangguan Kesehatan reproduksi seperti keputihan, infeksi saluran
kemih (ISK), penyakit radang panggul (PRP) dan kemungkinan terjadi kanker
leher rahim, sehingga dibutuhkan informasi yang sangat baik mengenai
kesehatan reproduksi agar remaja memiliki pemahaman yang baik dan dapat
mencegah ancaman penyakit reproduksi (Wakhidah, 2014). Salah satu gangguan
klinis dari infeksi atau keadaan abnormal alat kelamin adalah keputihan
(Leukhorea/flour albus) (Manuba, 2009 dalam Tristanti 2016).

Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang


dibutuhkanolehremaja untuk melaksanakan personal hygiene saat menstruasi agar
dapat mencegah terjadinya infeksi pada organ reproduksi khususnya keputihan
misalnya, fasilitas yang harus dimiliki seperti: toilet/wastafel bersih, air bersih,
pakaian dalam yang bersih dan kering, pembalut yang bersih dan bebas kuman,
handuk dan tissue bersih dan kering, sabun pencuci tangan, tempat sampah, dan
lain-lain.

Keputihan atau flour albus adalah kondisi vagina saat mengeluarkan cairan atau
lender menyerupai nanah yang disebabkan oleh kuman (Prayitno, 2014).
Terkadang, keputihan dapat menimbulkan rasa gatal, bau tidak enak, dan berwarna
hijau. Faktor hormonal, kebersihan, dan suasana pH vagina ikut mempengaruhi
munculnya gejala keputihan.

1.) Gejala keputihan

Hygiene saat menstruasi merupakan keseluruhan perilaku dalam menjaga


kebersihan saat menstruasi. Informasi mengenai Hygiene mentruasi sangat penting
karena jika tidak diterapkan akan berdampak negatif, yaitu akan menimbulkan
infeksi pada alat reproduksi, kanker leher rahim, keputihan dan jika tidak segara
ditangani akan menyebabkan kemandulan, sehingga menurunkan kualitas hidup
individu yang bersangkutan (Kumalasari, 2012).

Keputihan menjadi salah satu tanda atau gejala adanya kelainan pada organ
reproduksi wanita. Kelainan tersebut dapat berupa infeksi, polip leher rahim,
keganasan (tumor dan kanker) serta adanya benda asing. Namun, tidak semua
infeksi pada saluran reproduksi saluran wanita memberikan gejala keputihan.
Keputihan dapat disebabkan oleh adanya jamur Candida albicans. Gejala adalah
keputihan berwarna putih susu, bergumpal seperti susu basi, disertai rasa gatal dan
kemerahan pada kelamin dan area di sekitarnya (Prayitno, 2014).

Pada keadaan normal, jamur ini terdapat di kullit maupun dalam liang kemaluan
wanita. Namun, pada keadaan tertentu jamur ini meluas sehingga menimbulkan
keputihan. Pada vagina wanita dewasa terdapat bakteri yang baik yang disebut
dengan basil dodelein. Dalam keadaan normal, jumlah basil ini cukup dominan
dan membuat lingkungan vagina bersifat asam sehingga vagina mempunyai daya
proteksi yang cukup kuat. Sesuai dengan faktor penyebabnya, gejala yang timbul
beraneka ragam. Cairan yang keluar bisa saja sangat banyak sehingga penderita
harus berkali-kali mengganti celana dalam (Prayitno, 2014).

Warna cairan yang keluar juga bisa berbeda-beda, seperti warna putih jernih,
keabu-abuan, kehijauan, atau kekuningan. Tingkat kekentalan cairan tersebut juga
berbeda-beda mulai dari encer, berbuih, kental, hingga menggumpal seperti kepala
susu. Cairan itu dapat pula berbau busuk meskipun ada juga cairan keputihan yang
tidak berbau. Sebagian penderita keputihan mengeluhkan rasa gatal pada
kemaluan dan lipatan disekitar paha, rasa panas dibibir vagina, serta rasa nyeri
ketika buang air kecil. Rasa gatal tersebut bisa jadi terus menerus atau hanya
sekali, misalnya pada malam hari..Hal ini diperparah oleh kondisi lembab, karena
banyaknya cairan yang keluar dari sekitar paha sehingga kulit di bagian itu

menjadi mudah mengalami lecet. Lecet-lecet tersebut akan menjadi semakin


banyak karena garukan yang dilakukan ketika merasakan gatal (Prayitno, 2014).

1.5 Cara-Cara mencegah sakit saat menstruasi

a. Mengompres dengan suhu panas

b. Minum minuman hangat

c. Minum air putih minimal 8 gelas setiap hari

d. Mandi dengan air hangat

e. Istirahat yang cukup

f. Tidur dengan baik pada malam hari

g. Berolahraga secara teratur (termasuk banyak berjalan)


h. Melakukan aroma terapi

1.6 Tips agar tetap bersih dan seat saat menstruasi

1. Pilihlah pembalut yang cocok, yang mampu menyerap banyak darah yang

keluar.

2. Sering-Seringlah mengganti pembalut minimal dua kali sehari, namun yang

paling tidak baik adalah empat kali sehari

3. Makanlah makanan dengan gizi yang seimbang.

4. Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.

5. Tetap mandi atau keramas saat menstruasi

6. Bagi Muslimah, lakukan mandi besar jika masa menstruasi sudah selesai.

Gambar: menjaga personal hygiene menstruasi


DAFTAR PUSTAKA

Pemiliana, P. D. (2019). Perilaku Remaja Putri Dengan Personal Hygiene Saat


Menstruasi Di Sma Etidlandia Medan Tahun 2018. Gaster, 17(1), 62-76.

Pythagoras, K. C. (2017). Personal hygiene remaja putri ketika menstruasi.


Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education,
5(1), 13-26.

Susanti, D., & Lutfiyati, A. (2020). Hubungan Pengetahuan Remaja Putri


Dengan Perilaku Personal Hygiene Saat Menstruasi. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu,
11(2), 166-172.

Maharani, R., & Andryani, W. (2018). Faktor yang berhubungan dengan


perilaku personal hygiene saat menstruasi pada santriwati di MTS Pondok Pesantren
Dar El Hikmah Kota Pekanbaru. Kesmars, 1(1), 69-77.

Suryani, L. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku remaja putri


tentang personal hygiene pada saat menstruasi di SMP Negeri 12 Kota Pekanbaru.
JOMIS (Journal of Midwifery Science), 3(2), 68-79.

Yusiana, M. A., & Saputri, M. S. T. (2016). Perilaku Personal Hygiene Remaja


Puteri Pada Saat Menstruasi. Jurnal STIKES RS Baptis Kediri, 9(1).

Rofi’ah, S. (2017). Efektivitas pendidikan kesehatan metode peer group


terhadap tingkat pengetahuan dan sikap personal hygiene saat menstruasi. Jurnal Ilmiah
Bidan, 2(2), 31-36.

Putri, N. A., & Setianingsih, A. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap


Terhadap Perilaku Personal Hygiene Mentruasi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,
5(1), 15-23.

Phonna, R., & Maulina, M. (2018). Upaya menjaga Kebersihan saat menstruasi
pada remaja putri. Idea Nursing Journal, 9(2), 14-20.
Agra, N. R. (2016). Gambaran pengetahuan remaja putri tentang personal
hygiene saat menstruasi pada siswi SMA Negeri 1 Sungguminasa tahun 2016 (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Laila Najmi Nur (2009). Hubungan antara pengetahuan Kesehatan rekproduksi


dengen perilaku higienis remaja putri pada saat menstruasi

Anda mungkin juga menyukai