Anda di halaman 1dari 16

(SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA


NIRWANA PURI SAMARINDA

DISUSUN OLEH:

Putri Handayani P2104055


Qanitah Fiana A P2104056
Rama dana Nur K. P2104057

PROGRAM PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2022
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perilaku hidup bersih dan sehat


Sub topik : Personal Hygiene
Sasaran : Lansia PSTW wisma sakura
Tempat : PSTW wisma Sakura
Hari/Tanggal : Kamis, 09 Juni 2022
Waktu : 09.00 – 09.30 WITA
Penyampai Materi : Mahasiswa Program Profesi Ners ITkes WHS

A. Latar Belakang
Perilaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Masalah kesehatan akibat perilaku dan perubahan gaya hidup semakin kompeks dirasakan,
terutama di kota-kota besar. Karena dampak perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar,
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat
(Depkes RI, 2009). Perilaku penduduk termasuk faktor resiko yang ikut berperan dalam
terjadinya penyakit. Pada kasus penyakit biasanya faktor perilaku selalu dihubungkan dengan
aspek personal hygiene, sehingga masyarakat dengan kondisi personal hygiene yang buruk
akan berpotensi dalammenimbulkan dan menyebarkan penyakit. Personal hygiene adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis Personal hygiene bertujuan agar manusia dapat memelihara kesehatan diri
sendiri, mempertinggi dan memperbaiki nilai kesehatan, serta mencegah timbulnya penyakit.
Personal hygiene merupakan perilaku yang sehari- hari harus dilakukan, namun terkadang
masih dianggap kurang penting.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemenuhan personal hygiene diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini
diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene
bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari
pertahanan melawan infeksi Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu
anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan
pasien (Perry & Potter, 2006).
Di wisma Sakura Panti Sosial Tresna Werdha Samarinda di temukan ada 9 lansia laki-laki
dengan kurannya personal hygiene pada lansia yang mengalami total care. Dimana masing-
masing memiliki masalah kesehatan meliputi stroke dan kelemahan otot. Hal ini membuat
kami tertarik untuk melakukan penyuluhan pendidikan kesehatan mengenai personal hygiene.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene diharapkan klien
memahami mengenai personal higiene yang harus diperhatikan oleh masing-masing lansia.

C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Lansia PSTW
wisma Tulip mengetahui tentang:
1. Pengertian Personal Hygiene
2. Tujuan Personal Hygiene
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
4. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
5. Jenis-jenis personal hygiene
6. Tindakan yang diperlukan.

D. Strategi pelaksanaan
1. Metode : ceramah, diskusi dan praktek
2. Media : Laptop, Leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
a. Pengertian Personal Hygiene
b. Tujuan Personal Hygiene
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
d. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
e. Jenis-jenis personal hygiene
f. Tindakan yang diperlukan
E. Proses Pelaksanaan

Kegiatan Media dan Estimasi


Tahap Kegiatan Penyuluh Metode
Klien alat Waktu
Pendahuluan 1. Perkenalan Mendengar Ceramah Laptop, 5 menit
2. Penjelasan TIK Bertanya Leaflet
3. Cakupan materi

Penyajian Menjelaskan : Mendengar Ceramah Laptop, 10 menit


1. Pengertian Bertanya dan Leaflet
personal hygiene Mempraktek diskusi
2. Tujuan personal an personal
hygiene hygiene
3. Faktor-Faktro
yang
mempengaruhi
personal hygiene
4. Dampak yang
sering timbul
pada masalah
personal
hygiene.
5. Jenis-jenis
personal hygiene
6. Tindakan yang
diperlukan.
Penutup 1. Memberi Umpan balik diskusi Leaflet 5 menit
kesempatan
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya
2. Bertanya kepada
peserta
penyuluhan
bagaimana
perasaannya
setelah mengikuti
penyuluhan
3. Menyimpulkan
materi penyuluhan
4. Menutup
pertemuan dan
memberi salam
5. Membagikan
booklet

F. Struktur Organisasi
Moderator : Qanitah Fiana A
Pemateri : Rama dana N.K
Fasilitator : Qanitah Fiana A
Observer : Putri Handayani

G. Setting Tempat
Peserta dan penyuluh duduk berhadapan.
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan PSTW Sakura

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi
kesehatan kepada peserta
b. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tentang manfaat hidup bersih dan sehat
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang manfaat
hidup bersih dan sehat.
Materi
PERSONAL HYGIENE
PADA LANSIA

A. Pengertian Personal Hygiene


Hygiene adalah ilmu kesehatan.Hygiene Perorangan adalah cara perawata
n dii manusia untuk memelihara kesehatan mereka .(Perry &Potter, 2006). Car
a Perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan emosio
nal seseorang .Pemeliharaan Hygiene Perorangan diperlukan untuk kenyaman
an individu, Keamanan, Dan kesehatan.

B. Tujuan Personal Hygiene


1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri.

C. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Personal Hygiene


1. Body image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli ter
hadap kebersihannya.
2. Praktiksocial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene
3. Status sosial-ekonomi
4. Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sik
at gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menye
diakannya
5. Pengetahuan
Pengetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang b
aik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada penderita DM ia harus
menjaga kebersihan kakinya.
6. Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dima
ndikan.
7. Kebiasaan seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam peraw
atan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain.
8. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.

D. Dampak yang Sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene


1. Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliha
ranya kebersihan perorangan dengan baik.Gangguan fisik yang sering terja
di adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, in
feksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak Psikososial
Masalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangg
uan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan
harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.

E. Jenis-Jenis Personal Hygiene


1. Mencuci tangan
2. Perawatan rambut
3. Perawatan kulit
4. Perawatan gigi
5. Perawatan kuku
6. Perawatan kaki
7. Perawatan mata
8. Perawatan telinga

F. Tindakan yang perlu dilakukan


1. Cuci Tangan
Cuci tangan sangat penting ketika:
a. Sebelum dan sesudah menggunakan toilet; sebelum atau sesudah mela
kukan aktivitas tertentu.
b. Sebelum, selama & sesudah menyiapakan makanan; sebelum beristirah
at makan, minum, & merokok.
c. Ketika batuk, bersin/ meniup hidung, dan berada di dekat seseorang ya
ng sedang sakit untuk mengontrol penyebaran kuman yang
dapat menyebabkan pilek dan flu
d. Ketika memasak/ membungkus makanan, mencegah makanan
dari kerusakan dan mengurangi kontaminasi. Ketika menangani makan
an jangan menggaruk/ memegang telinga, hidung, mulut, ataui luka ter
buka.
e. Cuci tangan setelah menggunakan sarung tangan atau tissue.
f. Cara mencuci tangan yang baik:
a) Basahi tangan dibawah kran dan gunakan sabun batang/ sabun cair.
Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit ter
masuk jari tangan, kuku dan bagian belakang telapak tangan digoso
k dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air
b) Keringkan tangan dengan handuk bersih/ handuk disposable setela
h mencuci. Handuk ditempat cuci tangan harus dicuci dan diganti s
etiap hari
c) Untuk beberapa aktivitas laian, hand sanitizer tidak dapat menggan
tikan pencucian tangan. Mencuci tangan menggunakan hand sanitiz
er, dengan menuangkan sejumlah sanitizer ke telapak tangan, kemu
dian menggosok kedua tangan bersama hingga kering, pastikan tela
h mencakup semua permukaan tangan.
2. Rambut
1) Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan,
bilas dengan air bersih.
2) Keringkan rambut setelah dicuci.
3) Sisirlah rambut 3 hingga 4 kali sehari dengan sikat rambut berbulu lem
but atau sisir bergigi jarang.
4) Cuci sikat rambut atau sisir setiap kali anda mencuci rambut.
5) Minyaki kulit kepala, sekali seminggu, atau sejam sebelum mencuci ra
mbut
3. Kulit
1) Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk negara tropis
seperti Indonesia.
2) Orang yang aktif berolahraga/ bekerja diluar hingga berkeringat disara
nkan untuk mandi setelah aktivitas.
3) Gunakan sabun ringan secukupnya, spon mandi dapat digunakan untuk
menggosok, atau gunakan penggosok punggung atau penggosok tumit
jika tersedia.
4) Bagian genital dan dubur harus dibersihkan karena pengeluaran alami
pada area ini, jika dalam kondisi tidak higienis, dapat menyebabkan irit
asi dan infeksi.
5) Bilas dengan bersih setelah memakai sabun.
6) Keringkan badan dengan handuk bersih.
7) Hindari berbagi sabun dan handuk dengan rekan kerja.
8) Ganti dengan baju dalam yang bersih setelah mandi

4. Gigi
1) Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
2) Menyikat gigi sebelum tidur penting.
3) Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan y
ang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang,
gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
4) Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk
gigi bawah.
5) Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gi
gi.
6) Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk se
mula.
7) Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
8) Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak men
gandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.

5. Kuku
1) Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuk
u pendek mengurangi masalah.
2) Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat
mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasi
ka kondis kurang sehat atau adanya penyakit.
3) Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku ro
bek.
4) Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali deng
an manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tanga
n, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda).

6. Kaki
1) Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tida
k terbuat dari bahan pengamplas ketika mandi.
2) Keringkan jari kaki sehabis mandi.
3) Biarkan kuku kaki tetap pendek.
4) Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu meng
eluarkan sesekali, ini akan memberikan udara pada kaus kaki dan men
gurangi bau. Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus kaki bersih setia
p hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
5) Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki se
rta sepatu menjadi cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan menggu
nakan sepatu yang sama setiap hari. Paling tidak, anda memilki sepasa
ng sepatu dan gunakan sebagai alternated.
6) Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
7) Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang n
yaman. Untuk anda yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pint
u harus dibersihkan atau diganti secara berkala.
8) Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes.

7. Perawatan mata, telinga dan hidung


Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata, telinga dan
hidung secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk
mata kar ena secara terus-menerus dibersihkan air mata, dan kelopak mata,
dan bulu mata mencegah partikel asing. Seseorang hanya memerlukan
untuk memin dahkan sekresi kering yang terkumpul pada tepi mata.
Telinga mempunyai implikasi ketajaman pendengaran sebasea lilin atau
benda asing berkumpu l pada kanal telinga luar yang mengganggu
konduksi suara. Khususnya pa da lansia rentan masalah. Hidung
memberikan temperature dan kelembaba n udara yang pernafasan dihirup
serta mencegah masuknya partikel asing ke dalam system kumulasi sekresi
yang mengeras di dalam nares dapat mer usak sensasioal faktori dan
pernafasan (Potter dan Perry, 2005).
# Ayo Kita Jaga

• Meningkatkan kesehatan seseorang


• Memelihara kebersihan diri seseorang
• Mencegah penyakit
• Menciptakan keindahan dan rasa percaya diri

• MerniliM kulit halus dan bebaa bau badan DAMPAtt


• Rarndut dan ku8it kepale bell ^^ • Gangguan integritas kulit. dan mukosa muluf
• Matat Idung, te!inga • lnfeksi pada rnala dan tdfnga. dan gangguan
• Ivlennegah infekai mulut dW Fisik peda Luke

8 !erhidai dari diere • Gangguan imeraksi sosial


HASIL EVALUASI PENYULUHAN
1. Evaluasi Struktur
a. Saat penyuluhan berlangsung kondisi lingkungan tenang, dan dilakukan di ruang tengah
Wusma Sakura
b. Posisi tempat lansia duduk di kursi dan penyampai materi berdiri didepan
c. Media yang digunakan berupa leaflet
d. Moderator dan penyampai materi berperan sebagaimana mestinya
2. Evaluasi Proses
a. Moderator mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir
b. Moderator memimpin acara
c. Moderator dan penyampai materi dapat bekerja sama sebagaimana mestinya dalam
mempresentasikan materi penyuluhan
d. Selama penyuluhan berlangsung para lansia sangat memerhatikan dan mengikuti arahan-
arahan dari penyampai materi
e. Penyuluhan berlangsung selama 15 menit
3. Evaluasi Hasil
a. Pada audience/lansia dapat meningkatkan pengetahuannya
b. Semua audience/lansia kooperatif terhadap pelaksaan penyuluhan
c. Para audience/lansia tidak ada mengajukan pertanyaan terkait penyuluhan, hanya saja
ketika diminta oleh penyampai materi untuk mengulang salah satu dari keseluruhan
mater audience/lansia bisa menyampaikan ulang
Dokumentasi
DAFTAR PUSTAKA

Kebersihan Perorangan. http://www.webhealthcentre.com. Diakses pada tanggal


17 Desember 2014
Hygiene. http://en.wikipedia.org/wiki/Hygiene/Hygiene. Diakses pada tanggal, 17
Desember 2014
Konsep-personal-hygiene. http://adhie-helene.blogspot.com/2014/12/konsep-pers
oral-hygiene. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014
SAP Personal Hygiene. http://amareloproject.blogspot.com/2013/12/satuan-acara-
penyuluhan-sap-personal.html. Diakses pada tanggal 17 Desember 2014

Anda mungkin juga menyukai