DISUSUN OLEH:
A. Latar Belakang
Perilaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
Masalah kesehatan akibat perilaku dan perubahan gaya hidup semakin kompeks dirasakan,
terutama di kota-kota besar. Karena dampak perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar,
maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat
(Depkes RI, 2009). Perilaku penduduk termasuk faktor resiko yang ikut berperan dalam
terjadinya penyakit. Pada kasus penyakit biasanya faktor perilaku selalu dihubungkan dengan
aspek personal hygiene, sehingga masyarakat dengan kondisi personal hygiene yang buruk
akan berpotensi dalammenimbulkan dan menyebarkan penyakit. Personal hygiene adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis Personal hygiene bertujuan agar manusia dapat memelihara kesehatan diri
sendiri, mempertinggi dan memperbaiki nilai kesehatan, serta mencegah timbulnya penyakit.
Personal hygiene merupakan perilaku yang sehari- hari harus dilakukan, namun terkadang
masih dianggap kurang penting.
Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Pemenuhan personal hygiene diperlukan
untuk kenyamanan individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini
diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit. Praktik personal hygiene
bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit merupakan garis tubuh pertama dari
pertahanan melawan infeksi Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu
anggota keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat kesembuhan
pasien (Perry & Potter, 2006).
Di wisma Sakura Panti Sosial Tresna Werdha Samarinda di temukan ada 9 lansia laki-laki
dengan kurannya personal hygiene pada lansia yang mengalami total care. Dimana masing-
masing memiliki masalah kesehatan meliputi stroke dan kelemahan otot. Hal ini membuat
kami tertarik untuk melakukan penyuluhan pendidikan kesehatan mengenai personal hygiene.
B. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang personal hygiene diharapkan klien
memahami mengenai personal higiene yang harus diperhatikan oleh masing-masing lansia.
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Lansia PSTW
wisma Tulip mengetahui tentang:
1. Pengertian Personal Hygiene
2. Tujuan Personal Hygiene
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
4. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
5. Jenis-jenis personal hygiene
6. Tindakan yang diperlukan.
D. Strategi pelaksanaan
1. Metode : ceramah, diskusi dan praktek
2. Media : Laptop, Leaflet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
a. Pengertian Personal Hygiene
b. Tujuan Personal Hygiene
c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
d. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
e. Jenis-jenis personal hygiene
f. Tindakan yang diperlukan
E. Proses Pelaksanaan
F. Struktur Organisasi
Moderator : Qanitah Fiana A
Pemateri : Rama dana N.K
Fasilitator : Qanitah Fiana A
Observer : Putri Handayani
G. Setting Tempat
Peserta dan penyuluh duduk berhadapan.
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan PSTW Sakura
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi
kesehatan kepada peserta
b. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tentang manfaat hidup bersih dan sehat
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang manfaat
hidup bersih dan sehat.
Materi
PERSONAL HYGIENE
PADA LANSIA
4. Gigi
1) Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas.
2) Menyikat gigi sebelum tidur penting.
3) Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan y
ang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang,
gigi geraham dan gigi geraham bungsu.
4) Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk
gigi bawah.
5) Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gi
gi.
6) Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk se
mula.
7) Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
8) Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunaka pasta gigi yang tidak men
gandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
5. Kuku
1) Memanjangkan kuku hanya jika anda menjamin kebersihan kuku. Kuk
u pendek mengurangi masalah.
2) Jangan memotong kuku terlalu dekat dengan ujung kulit. Badan sehat
mempunyai kuku sehat. Kuku rapuh/tak berwarna merah mengindikasi
ka kondis kurang sehat atau adanya penyakit.
3) Mengecat kuku terus menerus dapat menyebabkan keratin atau kuku ro
bek.
4) Jika memungkinkan, manjakan kuku anda tiap tiga minggu sekali deng
an manicure (rendam tangan di air hangat selama 10 menit, pijat tanga
n, kemudian bersihkan dan bentuk kuku anda).
6. Kaki
1) Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki yang tida
k terbuat dari bahan pengamplas ketika mandi.
2) Keringkan jari kaki sehabis mandi.
3) Biarkan kuku kaki tetap pendek.
4) Untuk personel yang sering memakai sepatu terus menerus perlu meng
eluarkan sesekali, ini akan memberikan udara pada kaus kaki dan men
gurangi bau. Gunakan kaus kaki katun. Gunakan kaus kaki bersih setia
p hari. Gunakan bedak sebelum menggunakan kaus kaki.
5) Banyak orang memiliki kaki yang mudah berkeringat, dan kaus kaki se
rta sepatu menjadi cukup berbau. Jika memungkinkan, jangan menggu
nakan sepatu yang sama setiap hari. Paling tidak, anda memilki sepasa
ng sepatu dan gunakan sebagai alternated.
6) Lakukan pedicure untuk kaki anda tiga minggu sekali.
7) Penting untuk memastikan anda menggunakan sepatu/ alas kaki yang n
yaman. Untuk anda yang bertelanjang kaki didalam ruangan, keset pint
u harus dibersihkan atau diganti secara berkala.
8) Perawatan kaki yang lebih diperlukan untuk penderita diabetes.