Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan

Jiwa : Halusisanasi dengan Terapi Activity Daily Living di Ruang


Elang

Kelompok 1

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA
2022
I.IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. H (L)
Tanggal Pengkajian : 27 Juni 2022
Umur : 40 Tahun
No. Rekam Medik : 2002.05.0001

Asuhan Keperawatan II.ALASAN MASUK


Tn. H (L) Bingung, berbicara sendiri, dan jarang tidur.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Pasien mengatakan mengalami putus obat dikarenakan stok obat
di puskesmas habis, Pasien mengatakan mengalami /
mendapatkan penganiayaan fisik atau kekerasan dalam keluarga
berupa pukulan dengan benda tumpul dan tangan kosong ± 1
tahun yang lalu.
Analisa Data
No Data subjektif dan Objektif Penyebab Masalah
1 Data subjektif : Gangguan Halusinasi
 Pasien mendengar suara-sura pendengaran pendengaran/
tanpa ada wujudnya gangguan persepsi
 Pashmina mendengar suara sensorik
kucing yang sedang memangsa
burung
 Biasanya muncul pada jam
08:00 jam 14:00 dan Jam 19:00
 Frekuensi ± 5 kali dengan
rentang waktu ± 10 menit
 Pasien mengatakan penasaran
dengan suara yang didengar
Data Objektif :
 Pasien tampak mondar-mandir
(gelisah) Pasien tampak bicara
cepat
 Pasien tampak senyum- senyum
sendiri Kontak mata pasien
kurang
 Proses berpikir(sirkumstansial)
berbicara berbelit-belit
 Wajah tampak Labil
 Memori (konfabulasi)
Rencana Tindakan Keperawatan
No DX Rencana Tindakan Keperawatan SIKI
SDKI SLKI
1 Gangguan persepsi sensori Setelah dilakukan intervensi keperawatan Manajemen halusinasi
berhubungandengan pendengaran sebanyak 3 kali diharapkan (persepsi Observasi :
sensori)dapat (membaik) dengan 1.1 monitor perilaku yang
kriteria hasil : mengidentifikasi halusinasi
1.2 monitor isi halusinasi (mis:
Keterangan Hasil kekerasan atau membahayakan)
Verbalisasi mendengar halusinasi 4 Terapiutik
Perilaku halusinasi 4 1.3 diskusikan dan respon terhadap
Mondar mandir 4 halusinasi

Keterangan 1.4 hindari perdebatan tentang validitas


1. meningkat halusinasi
2. cukup meningkat
3. sedang Terapeutik :
4. cukup menurun
5. menurun 1.5 diskusikan dan respon terhadap
halusinasi

1.6 hindari perdebatan tentang validitas


halusinasi

Edukasi :

1.7 anjuran bicara pada orang yang


dipercaya untuk memberi dukungan
dan umpan balik korektif terhadap
halusinasi

1.8 anjurkan melakukan distraksi (mis:


Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

27/06/22 13:00 1 1.1Melakukan monitor perilaku yang S:


mengidentifikasi halusinasi -Pasien mendengar suara-suara tanpa ada wujudnya
1.2Melakukan monitor isi halusinasi -Pasien mendengar suara kucing yang sedang
(mis: kekerasan atau membahayakan) memangsa burung
1.3Melakukan diskusikan dan respon -Frekuensi ± 5 kali dengan rentang waktu ± 10 menit
terhadap halusinasi -Pasien mengatakan penasaran dengan suara yang
1.4Menghindari perdebatan tentang didengar
validitas halusinasi O:
1.6.Meng anjurkan melakukan distraksi -Pasien tampak mondar-mandir (gelisah)
Senin, dengan cara (menghardik) -Pasien tampak bingung cara menghardik
-Pasien tampak bicara cepat
27 Juni 2022 -Pasien tampak senyum- senyum sendiri
-Kontak mata pasien kurang
-A:
Masalah Teratasi Sebagian
Ket T H
Verbalisasi mendengar halusinasi 4 1
Perilaku halusinasi 4 1
Mondar mandir 4 1
P:
Lanjutkan Intervensi
1.1.1.2.1.3.1.4.1.5.1.6 dan 1.7
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

28/06/22 13:50 1 1.1Melakukan monitor perilaku yang S:


mengidentifikasi halusinasi -Pasien mendengar suara-suara tanpa ada wujudnya
1.2Melakukan monitor isi halusinasi -Pasien mendengar suara kucing yang sedang
(mis: kekerasan atau membahayakan) memangsa burung
1.3Melakukan diskusikan dan respon -Frekuensi ± 5 kali dengan rentang waktu ± 10 menit
terhadap halusinasi -Pasien mengatakan penasaran dengan suara yang
1.4Menghindari perdebatan tentang didengar
validitas halusinasi -Pasien mengatakan masih bingung dengan cara
1.6.Meng anjurkan melakukan distraksi menghardik namun berusaha untuk mulai mempelajari
dengan cara (menghardik) secara mandiri
O:
Selasa, -Pasien tampak mondar-mandir (gelisah)
-Pasien tampak muali bisa untuk menghardik
28 Juni 2022 -Pasien tampak bicara cepat
-Pasien tampak senyum- senyum sendiri
-Kontak mata pasien kurang
A:
Masalah Teratasi Sebagian
Ket T H
Verbalisasi mendengar halusinasi 4 1
Perilaku halusinasi 4 1
Mondar mandir 4 1
P:
Lanjutkan Intervensi
1.2.1.3.1.4.1.5.1.6 dan 1.7
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

29/06/22 13:00 1 1.1Melakukan monitor perilaku yang S:


mengidentifikasi halusinasi -Pasien masih mendengar suara kucing yang sedang
1.2Melakukan monitor isi halusinasi memangsa burung
(mis: kekerasan atau membahayakan) -Frekuensi ± 4 kali dengan rentang waktu ± 10 menit
1.3Melakukan diskusikan dan respon -Pasien mengatakan penasaran dengan suara yang
terhadap halusinasi didengar sedikit berkurang
1.4Menghindari perdebatan tentang -Pasien mengatakan mulai berbicara dengan teman
validitas halusinasi sekamarnya
1.6.Meng anjurkan melakukan distraksi O:
dengan cara (bercakap-cakap) Pasien tampak malu untuk memulai obrolan dengan
Rabu, perawat dan teman sekamar nya
Pasien Tampak lebih banyak di kasur
Pasien tampak canggung mulai dapat bersosialisasi
29 Juni 2022 Pasien mondar mandir berkurang
Kontak mata kurang
A:
Masalah Teratasi Sebagian
Ket T H
Verbalisasi mendengar halusinasi 4 2
Perilaku halusinasi 4 2
Mondar mandir 4 3
P:
Lanjutkan Intervensi
1.3.1.5.1.6 dan 1.7
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

30/06/22 13:00 1 1.1Melakukan monitor perilaku yang S:


mengidentifikasi halusinasi -Pasien masih mendengar suara kucing yang sedang
1.2Melakukan monitor isi halusinasi memangsa burung
(mis: kekerasan atau membahayakan) -Frekuensi ± 4 kali dengan rentang waktu ± 10 menit
1.3Melakukan diskusikan dan respon -Pasien mengatakan penasaran dengan suara yang
terhadap halusinasi didengar sedikit berkurang
1.4Menghindari perdebatan tentang -Pasien mengatakan mulai berbicara dengan teman
validitas halusinasi sekamarnya
1.6.Meng anjurkan melakukan distraksi O:
dengan cara (bercakap-cakap) Pasien tampak malu untuk memulai obrolan dengan
Kamis, perawat dan teman sekamar nya
Pasien Tampak lebih banyak di kasur
Pasien tampak mulai dapat bersosialisasi
30 Juni 2022 Pasien mondar mandir berkurang
Kontak mata kurang
A:
Masalah Teratasi Sebagian
Ket T H
Verbalisasi mendengar halusinasi 4 3
Perilaku halusinasi 4 3
Mondar mandir 4 3
P:
Lanjutkan Intervensi
1.3.1.5.1.6 dan 1.7
Analisis Jurnal
Berdasarkan data rekapitulasi diagnosa keperawatan tahun 2017
RSKD DADI Provinsi Sulsel, jumlah pasien gangguan jiwa yang dirawat di
rumah sakit yaitu sebanyak 14.361 pasien. Halusinasi menempati posisi

P
pertama terbanyak yaitu sejumlah 7625 pasien. Data rekapitulasi diagnosa
keperawatan tahun 2018 RSKD DADI Prov. Sulsel, jumlah pasien
gangguan jiwa mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017 yaitu
sebanyak 13.292 pasien. Diagnosa tertinggi tetap pada halusinasi dengan
jumlah pasien 6585.
Problem Menurut Stuart intervensi yang diberikan pada pasien halusinasi
bertujuan menolong mereka meningkatkan kesadaran tentang gejala yang
mereka alami dan mereka bisa membedakan halusinasi dengan dunia nyata
dan mampu mengendalikan atau mengontrol halusinasi yang dialami.
Kemampuan pasien mengontrol halusinasi dapat ditingkatkan dengan
pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif dan terus menerus
disertai dengan terapi modalitas seperti Terapi Aktivitas Kelompok salah
satunya adalah terapi activity daily living (ADL) atau terapi aktivitas
sehari-hari.

Prosedur dalam penelitian ini adalah memilih sampel yaitu pasien


dengan diagnosa halusinasi yang telah berada dalam proses pemulihan.

I
Sebelum pasien diberikan intervensi terapi activity daily living atau
aktivitas harian seperti mencuci, menyapu, mengepel, mengangkat air,
membagikan bubur dan kegiatan lainnya yang disukainya, peneliti terlebih
Intervention dahulu mengidentifikasi penyebab, isi, frekuensi dan waktu terjadinya
halusinasi pasien. Setelah iitu, pasien dibuatkan jadwal kegiatan harian dari
pagi sampai malam selama 30 hari. Peneliti mengobservasi perubahan yang
terjadi setelah intervensi/ terapi selesai.
Analisis Jurnal

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh


Mustopa (2021) bahwa terapi okupasi berpengaruh pada perubahan

C
gejala pada pasien halusinasi pendengaran. Terapi okupasi aktivitas
Comparison waktu luang yang dilakukan seperti menggambar, menyapu,
merapihkan tempat tidur, dan menanam tanaman dilakukan sehari 1-2
kali dapat meminimalkan interaksi pasien dengan dunia nya sendiri dan
dapat menurunkan gejala halusinasi.
Analisis Jurnal

Tabel 3 menunjukkan hasil pre test pada pasien halusinasi sebelum diberikan terapi aktivitas
harian. Pada jenis halusinasi pendengaran terdapat 10 pasien yang pulih dan 5 pasien tidak
pulih. Sedangkan pada jenis halusinasi penglihatan terdapat 0 pasien yang pulih dan 5 pasien
yang tidak pulih. Hal ini menunjukkan bahwa jenis halusinasi pendengaran cenderung lebih
banyak yang dikategorikan pulih dibandingkan jenis halusinasi penglihatan.

O Outcome
Tabel 4 menunjukkan hasil post test pada pasien halusinasi setelah diberikan terapi aktivitas
harian. Seluruh pasien (100.0%) dikategorikan pulih dan tidak ada pasien yang dikategorikan
tidak pulih.

Tabel 5 menunujukkan bahwa berdasarkan analisis yang diberikan pada 20 pasien sebelum dan
sesudah pemberian terapi aktivitas harian, pada saat dilakukan pre test terdapat (50%) yang
dikategorikan pulih dan (50.0%) yang dikategorikan tidak pulih. Sedangkan, pada saat
dilakukan post test 20 pasien (100%) dikategorikan pulih. Hasil uji statistik menggunakan
paired sample t test dengan sig. (2-tailed) 0,000 dengan α (0,05). Oleh karena p<α maka Ha
diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian ada pengaruh terapi aktivitas harian terhadap proses
pemulihan pasien halusinasi di ruang kenari RSKD DADI Prov. Sulsel.
PEMBAHASAN
Hasil observasi yang dilakukan selama 4 hari
didapatkan bahwa pasien mampu mengontrol
halusinasinya dengan melakukan kegiatan sehari-hari
Sejalan dengan penelitian Suhermi (2021),
yang telah dijadwalkan. Saat halusinasi muncul, pasien
terdapat pengaruh terapi activity daily living
terlihat sering mondar-mandir dan menyendiri, setelah
terhadap proses pemulihan pasien halusinasi.
diberikan intervensi terlihat bahwa mondar-mandir dan
Pemberian implementasi keperawatan yang
menyendiri mulai berkurang. Pasien terlihat mulai
diberikan secara terjadwal akan memiliki
berinteraksi dengan pasien lainnya dengan bercakap-
pengaruh yang cukup kuat dalam membantu
cakap. Pasien terlihat aktif melakukan aktivitas, salah
pasien untuk berlatih mengontrol halusinasi dan
satunya yaitu membantu merapikan ruang makan yang
kembali ke realita hidupnya (Andri, 2019).
telah digunakan. Pasien mampu melakukan tanpa diminta
oleh perawat.
♥THANKS FOR YOUR ATTENTION♥

Anda mungkin juga menyukai