Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN KASUS GANGGUAN PERSEPSI SENSORI :

HALUSINASI PENDENGARAN
PROGRAM PRODI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
Dosen Pembimbing : Nurhidayati SST.,MM

NAMA : EKITA MOLIS FEBRIAN


NIM : A2R18065

STIKes “HUTAMA ABDI HUSADA”


TULUNGAGUNG
Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Tulungagung (66224)
Telp/fax (0355)322738
E-mail : stikeshahta@yahoo.co.id
LAPORAN PENDAHULUAN

I. Masalah Utama
Gangguan sensori persepsi: Halusinasi pendengaran

II. Proses terjadi masalah

A. FAKTOR PREDIPOSISI
Menurut Stuart (2007), faktor predisposisi terjadinya halusinasi adalah :
1. Biologis
Abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon neurobiologis
yang maladaptif baru mulai dipahami. Ini ditunjukkan oleh penelitian-penelitian yang berikut:
a. Penelitian pencitraan otak sudah menunjukkan keterlibatan otak yang lebih luas dalam
perkembangan skizofrenia. Lesi pada daerah frontal, temporal dan limbik berhubungan
dengan perilaku psikotik.
b. Beberapa zat kimia di otak seperti dopamin neurotransmitter yang berlebihan dan masalah-
masalah pada system reseptor dopamin dikaitkan dengan terjadinya skizofrenia.
c. Pembesaran ventrikel dan penurunan massa kortikal menunjukkan terjadinya atropi yang
signifikan pada otak manusia. Pada anatomi otak klien dengan skizofrenia kronis,ditemukan
pelebaran lateral ventrikel, atropi korteks bagian depan dan atropi otak kecil (cerebellum).
Temuan kelainan anatomi otak tersebut didukung oleh otopsi (post-mortem).
2. Faktor Psikologis
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon dan kondisi psikologis
klien. Salah satu sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realitas
adalah penolakan atau tindakan kekerasan dalam rentang hidup klien.
3. Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya mempengaruhi gangguan orientasi realita seperti: kemiskinan, konflik
sosial budaya (perang, kerusuhan, bencana alam) dan kehidupan yang terisolasi disertai stress.

B. FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul gangguan setelah adanya
hubungan yang bermusuhan, tekanan, isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak
berdaya. Penilaian individu terhadap stressor dan masalah koping dapat mengindikasikan
kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2006).
Menurut Stuart (2007), faktor presipitasi terjadinya gangguan halusinasi adalah:
1. Biologis Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur proses
informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk
diinterpretasikan.
2. Stress lingkungan Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap
stressor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
3. Sumber koping Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.

III. Pohon masalah

Akibat Risiko perilaku kekerasan


Masalah Utama Perubahan sensori persepsi : Halusinasi pendengaran

Penyebab Isolasi sosial : Menarik diri

IV. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji

A. Gangguan persespsi sensori berhubungan dengan gangguan pendengaran


Menurut SDKI 2016, gejala dan tanda mayor-minor gangguan persepsi sensori antara lain :
Gejala dan tanda mayor :
Subjektif :
1. Mendengar suara bisikan atau melihat bayangan
2. Merasakan sesuatu melalui indera perabaan, penciuman, pendengaran atau pengecapan
Objektif :
1. Distorsi sensori
2. Respons tidak sesuai
3. Bersikap seolah melihat, mendengar, mengecap, meraba atau mencium sesuatu
Gejala dan tanda minor
Subjektif :
1. Menyatakan kesal
Objektif :
1. Menyendiri
2. Melamun
3. Konsentrasi buruk
4. Disorientasi waktu, tempat, orang atau situasi
5. Curiga
6. Melihat ke satu arah
7. Mondar-mandir
8. Bicara sendiri

B. Isolasi social berhubungan dengan perubahan status mental


Menurut SDKI 2016, gejala dan tanda mayor-minor isolasi social antara lain :
Gejala dan tanda mayor :
Subjektif :
1. Merasa ingin sendirian
2. Merasa tidak aman ditempat umum
Objektif :
1. Menarik diri
2. Tidak berminat/menolak berinteraksi dengan orang lain/lingkungan
Gejala dan tanda minor
Subjektif :
1. Merasa berbeda dengan orang lain
2. Merasa asyik dengan pikiran sendiri
3. Merasa tidak mempunyai tujuan yang jelas

Objektif :
1. Afek datar
2. Afek sedih
3. Riwayat ditolak
4. Menunjukkan permusuhan
5. Tidak mampu memenuhi harapan orang lain
6. Kondisi difabel
7. Tindakan tidak berarti
8. Perkembangan terlambat
9. Tidak bergairah/lesu

C. Risiko perilaku kekerasan

Menurut SDKI 2016, gejala dan tanda mayor-minor perilaku kekerasan antara lain :
Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
1. Mengancam
2. Mengumpat dengan kata-kata kasar
3. Suara keras
4. Bicara ketus

Objektif :
1. Menyerang orang lain
2. Melukai diri sendiri/orang lain
3. Merusak lingkungan
4. Perilaku agresif/amuk

Gejala dan tanda minor


Subjektif : (tidak tersedia)

Objektif :
1. Mata melotot atau pandangan tajam
2. Tangan mengepal
3. Rahang mengatup
4. Wajah memerah
5. Postur tubuh kaku

V. Rencana Tindakan

DIAGNOSA PERENCANAAN
NO. LUARAN (SLKI)
KEPERAWATAN KEPERAWATAN (SIKI)
1. Gangguan persepsi Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama :
sensori berhubungan keperawatan selama … Manajemen Halusinasi
dengan gangguan pertemuan, persepsi sensori Observasi :
pendengaran dibuktikan membaik dengan kriteria 1. Monitor perilaku yang
dengan pasien hasil : mengidentifikasi
mengatakan mendengar  Verbalisasi mendengar halusinasi kemampuan
suara bisikan, merasakan bisikan menurun melakukan interaksi
sesuatu melalui indera  Perilaku halusinasi dengan orang lain
pendengaran, bersikap menurun 2. Monitor dan sesuaikan
seolah mendengar,  Mondar mandir menurun tingkat aktivitas dan
respons tidak sesuai,  Respons sesuai stimulus stimulasi lingkungan
mondar - mandir meningkat 3. Monitor isi halusinasi
 Orientasi meningkat (mis. kekerasan atau
membahayakan diri)

Terapeutik :
1. Pertahankan lingkungan
yang aman
2. Lakukan tindakan
keselamatan
perilaku (mis. limit
setting, pembatasan
wilayah, pengekangan
fisik, seklusi)
3. Diskusikan perasaan dan
respons terhadap
halusinasi Hindari
perdebatan tentang
validitas halusinasi

Edukasi :
1. Anjurkan memonitor
sendiri situasi terjadinya
halusinasi
2. Anjurkan bicara pada
orang yang dipercaya
untuk memberi dukungan
dan umpan balik korektif
terhadap halusinasi
3. Anjurkan melakukan
distraksi (mis.
mendengarkan musik,
melakukan aktivitas dan
teknik relaksasi)
4. Ajarkan pasien dan
keluarga cara mengontrol
halusinasi

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat
antipsikotik dan
antiansietas, jika perlu
2. Isolasi sosial Setelah dilakukan intervensi Intervensi Utama :
berhubungan dengan keperawatan selama … Promosi Sosialisasi
perubahan status mental pertemuan, keterlibatan Observasi :
dibuktikan dengan pasien sosial meningkat dengan 1. Identifikasi kemampuan
mengatakan ingin kriteria hasil : melakukan interaksi
sendirian, merasa tidak  Minat interaksi dengan orang lain
aman di tempat umum, meningkat 2. Identifikasi hambatan
menarik diri, menolak  Verbalisasi isolasi melakukan interaksi
berinteraksi dengan orang menurun dengan orang lain
lain, afek datar, tidak ada  Verbalisasi Terapeutik :
kontak mata ketidakamanan di tempat 1. Motivasi meningkatkan
umum menurun keterlibatan dalam suatu
 Perilaku menarik diri hubungan
menurun 2. Motivasi kesabaran dalam
 Afek murung/sedih mengembangkan suatu
menurun hubungan
 Kontak mata membaik 3. Motivasi berpartisipasi
dalam aktivitas baru dan
kegiatan kelompok
4. Motivasi berinteraksi di
luar lingkungan (mis.
jalan-jalan, ke toko buku)
5. Diskusikan kekuatan dan
keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan
orang lain
6. Diskusikan perencanaan
kegiatan di masa depan
7. Berikan umpan balik
positif dalam perawatan
diri
8. Berikan umpan balik
positif pada setiap
peningkatan kemampuan

Edukasi :
1. Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
2. Anjurkan ikut serta
kegiatan sosial dan
kemasyarakatan
3. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
4. Anjurkan meningkatkan
kejujuran diri dan
menghormati hak orang
lain
5. Anjurkan penggunaan alat
bantu (mis. kacamata dan
alat bantu dengar)
6. Anjurkan membuat
perencanaan kelompok
kecil untuk kegiatan
khusus
7. Latih bermain peran untuk
meningkatkan
keterampilan komunikasi
8. Latih mengekspresikan
marah dengan tepat
3. Perilaku kekerasan Setelah dilakukan intervensi Intervensi utama
berhubungan dengan keperawatan selama … Pencegahan perilaku
ketidakmampuan pertemuan, kontrol diri kekerasan
mengendalikan dorongan meningkat dengan kriteria
marah dibuktikan dengan hasil : Observasi :
pasien mengatakan  Verbalisasi ancaman 1. Monitor adanya benda
mengancam ingin kepada orang lain yang berpotensi
melukai anggota menurun Verbalisasi membahayakan
keluarganya, mengumpat umpatan menurun (mis.benda tajam,tali)
dengan kata-kata kasar,  Perilaku menyerang 2. Monitor keamanan barang
suara keras, bicara ketus, menurun yang dibawa oleh
menyerang orang lain,  Perilaku melukai diri pengunjung
melukai diri sendiri/orang sendiri/orang lain 3. Monitor selama
lain, merusak lingkungan, menurun Perilaku penggunaan barang yang
perilaku agresif/amuk merusak lingkungan dapat membahayakan
sekitar menurun (mis.piasu ukur)
 Perilaku agresif/amuk
menurun Terapeutik :
 Suara keras menurun 1. Pertahankan lingkungan
 Bicara ketus menurun bebas dari bahaya secara
rutin
2. Libatkan keluarga dalam
perawatan

Edukasi :
1. Anjurkan pengunjung dan
keluarga untuk
mendukung keselamatan
pasien
2. Latih cara
mengungkapkan perasaan
secara asertif
3. Latih mengurangi
kemarahan secara verbal
da non verbal
(mis.relaksasi,bercerita)

IV. STRATEGI PELAKSANAAN

Untuk klien
Masalah utama : halusinasi
Pertemuan ke : 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
- Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar dan melamun
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan tidak boleh tidur, disuruh melempari barang
saat menyendiri, pada siang dan malam hari.
2. Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi : pendengaran
3. Tujuan Khusus :
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Mengidentifikasi dan mengejarkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik
4. Tindakan Keperawatan :
Bina hubungan saling percaya dengan klien
SP I :
- Identifikasi jenis halusinasi klien
- Identifikasi isi halusinasi klien
- Identifikasi waktu halusinasi klien
- Identifikasi frekuensi halusinasi klien
- Identifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
- Identifikasi respon klien terhadap halusinasi
- Anjurkan klien cara menghardik halusinasi
- Anjurkan klien memasukkan kegiatan menghardik halusinasi ke dalam jadwal
kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. FASE ORIENTASI
a. Salam Terapeutik : Selamat pagi Pak,perkenalkan nama saya Ekita Molis Febrian,saya
biasa di panggil Ekita,saya yang akan merawat bapak selama disini,nama bapak siapa ?
suka dipanggil apa ?
b. Evaluasi/Validasi : Bagaimana kabarnya pada pagi hari ini ? apa yang terjadi di
rumah sehingga bapak bisa diantar kesini ?
c. Kontrak
Topik : Bagaimana kalau kita mendiskusikan masalah kesehatan
bapak ?
Waktu : Bagaimana kalau selama 15 menit ? nanti kalau masih
kurang bisa kita tambahkan waktunya
Tempat : Bagaimana kalau di ruang aula saja pak ?
2. FASE KERJA
a. Apa yang bapak rasakan saat ini ?
b. Apa yang dikatakan dalam suara-suara yang bapak dengar ?
c. Kapan bapak terakhir mendengar suara-suara itu ?
d. Berapa kali sehari biasanya suara-suara itu muncul ?
e. Apa yang bapak lakukan jika suara-suara itu muncul ? bagaimana perasaan
bapak saat mendengar suara itu ?
f. Baiklah pak saya akan mengajari bapak bagaimana cara menghardik suara-suara
itu
g. Tolong bapak nanti kalau masih mendengar suara-suara itu,silahkan bapak untuk
menghardiknya dengan cara yang sudah saya ajarkan
3. FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap
tindakan keperawatan Evaluasi
Subjektif (Klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ?
Evaluasi Objektif (Perawat)
Tolong bapak sekarang menceritakan ulang apa yang sudah kita bicarakan tadi
b. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah,tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-suara
itu,bapak untuk menghardik seperti cara yang sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya
akan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak.
c. Kontrak yang akan datang

Topik : Kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol


halusinasi dengan bercakap-cakap
Waktu : Bagaimana kalau besok pagi setelah kegiatan senam pagi ?
Tempat : Bagaimana kalau di ruang tamu ?

Untuk klien
Masalah utama : halusinasi
Pertemuan ke : 2
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
- Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar dan melamun
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan tidak boleh tidur, disuruh melempari barang
saat menyendiri, pada siang dan malam hari.
2. Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi : pendengaran
3. Tujuan Khusus :
- Klien dapat mengootrol halusinasi dengan bercakap-cakap
4. Tindakan Keperawatan :
- Pertahankan hubungan saling percaya
- SP II :
- Evaluasi jadwal kegiatan harian klien
- Ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
- Anjurkan klien memasukkan kegiatan bercakap-cakap halusinasi ke dalam jadwal
kegiatan harian.
B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
FASE ORIENTASI
a. Salam terapuetik : Selamat pagi Pak A, masih ingat dengan nama saya ?
b. Evaluasi/valiadasi : Bagaimana kabarnya pada pagi ini hari ini? Apa yang Pak A
rasakan saat ini? Apakah masih mendengar suara-suara itu? Jam berapa ? Ketika bapak
mendengar suara itu bapak sedang apa ? Lalu,saat kemarin suara itu muncul apakah
bapak sudah berusaha menghardiknya ?
c. Kontrak : (sesuai kepekatan peretmuan sebelumnya)
Topik : Sekarang kita akan belajar cara mengontrol dengan bercakap-cakap ?
Waktu : Bagaiman kalau selama 15 menit? Nanti kalau masih kurang bisa kita
tambahkan waktunya lagi
Tempat : Bagaimana kalau di ruang makan saja pak ?

FASE KERJA
a. Mengajarkan cara bercakap-cakap dengan orang lain
b. Tolong bapak nanti kalau masih mendengar suara-suara itu bapak isahakan untuk
bercakap-cakap dengan teman sebelahnya atau menghardik seperti cara yang sudah
saya ajarkan kemarin.
FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif (Klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ?
Evaluasi Objektif (Perawat)
Tolong bapak sekarang menceritakan ulang apa yang sudah kita bicarakan tadi
b. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah,tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-suara itu,bapak untuk
menghardik seperti cara yang sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya akan memasukkan ke dalam
jadwal kegiatan harian bapak.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap
Waktu : Bagaimana kalau besok pagi setelah kegiatan senam pagi ?
Tempat : Bagaimana kalau di ruang tamu ?

Untuk klien
Masalah utama : halusinasi
Pertemuan ke : 3
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
- Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar dan melamun
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan tidak boleh tidur, disuruh melempari barang
saat menyendiri, pada siang dan malam hari.
2. Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi : pendengaran
3. Tujuan Khusus :
- Klien dapat mengootrol halusinasi dengan berkegiatan
4. Tindakan Keperawatan :
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP III :
- evaluasi jadwal kegiatan harian untuk klien
- ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan berkegiatan
- anjurkan klien memasukkan kegiatan bercakap-cakap halusinasi ke dalam jadwal
kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

1.FASE ORIENTASI
a. Salam terapuetik : Selamat pagi Pak A, masih ingat dengan nama saya ?
b. Evaluasi/valiadasi : Bagaimana kabarnya pada pagi ini hari ini? Apa yang Pak A
rasakan saat ini? Apakah masih mendengar suara-suara itu? Jam berapa ? Ketika
bapak mendengar suara itu bapak sedang apa ? Lalu,saat kemarin suara itu muncul
apakah bapak sudah berusaha menghardiknya ?
c. Kontrak : (sesuai kepekatan peretmuan sebelumnya)
Topik : Sekarang kita akan belajar cara mengontrol dengan bercakap-cakap ?
Waktu : Bagaiman kalau selama 15 menit? Nanti kalau masih kurang bisa kita
tambahkan waktunya lagi
Tempat : Bagaimana kalau di ruang makan saja pak ?

2.FASE KERJA
a. Mengajarkan cara bercakap-cakap dengan orang lain
a. Tolong bapak nanti kalau masih mendengar suara-suara itu bapak isahakan untuk
bercakap-cakap dengan teman sebelahnya atau menghardik seperti cara yang
sudah saya ajarkan kemarin.
3.FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif (Klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ?
Evaluasi Objektif (Perawat)
Tolong bapak sekarang menceritakan ulang apa yang sudah kita bicarakan tadi
b. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah,tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-suara itu,bapak usahakan
untuk bercakap-cakap dengan orang lain seperti cara yang sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya
akan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara minum obat yang benar.
Waktu : Bagaimana kalau besok setelah makan siang ?
Tempat : Bagaimana kalau tetap di ruang makan ?

Untuk klien
Masalah utama : halusinasi
Pertemuan ke : 4
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
- Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar dan melamun
- Pasien mengatakan mendengar suara bisikan tidak boleh tidur, disuruh melempari barang
saat menyendiri, pada siang dan malam hari.
2. Diagnosa Keperawatan : gangguan persepsi sensori halusinasi : pendengaran
3. Tujuan Khusus :
- Klien dapat minum obat dengan benar dan teratur
4. Tindakan Keperawatan :
- Pertahankan hubungan saling percaya dengan klien
- SP IV :
- evaluasi jadwal kegiatan harian untuk klien
- ajarkan cara mengontrol halusinasi dengan meminum obat

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1.FASE ORIENTASI
a. Salam terapuetik : Selamat pagi Pak A, masih ingat dengan nama saya ?
b. Evaluasi/valiadasi : Bagaimana kabarnya pada pagi ini hari ini? Apa yang Pak A
rasakan saat ini? Apakah masih mendengar suara-suara itu? Jam berapa ? Ketika
bapak mendengar suara itu bapak sedang apa ? Lalu,saat kemarin suara itu muncul
apakah bapak sudah berusaha mengontrol dengan salah satu cara yang sudah saya
ajarkan ?
c. Kontrak : (sesuai kepekatan peretmuan sebelumnya)
Topik : Sekarang kita akan belajartentang cara minum obat yang benar dan teratur ?
Waktu : Bagaiman kalau selama 15 menit? Nanti kalau masih kurang bisa kita
tambahkan waktunya lagi
Tempat : Bagaimana kalau di ruang makan sini saja pak ?

2.FASE KERJA
a. Mengajarkan cara berkegiatan dengan orang lain
b. Tolong bapak nanti kalau masih mendengar suara-suara itu bapak isahakan untuk
berkegiatan atau seperti cara-cara yang sudah saya ajarkan kemarin dan rutin
meminum obat.
3.FASE TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi Subjektif (Klien)
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang ?
Evaluasi Objektif (Perawat)
Tolong bapak sekarang menceritakan ulang apa yang sudah kita bicarakan tadi
b. Rencana Tindak Lanjut
Baiklah,tolong bapak sekali lagi nanti kalau masih mendengar suara-suara itu,bapak usahakan
untuk bercakap-cakap dengan orang lain seperti cara yang sudah saya ajarkan tadi. Nanti saya
akan memasukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak.
c. Kontrak yang akan datang
Topik : Tergantung kondisi dan situasi klien
Waktu : Bagaimana kalau besok setelah senam pagi ?
Tempat : Bagaimana kalau tetap di teras ?
V. DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indicator Diagnostic,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI (2016). Standart Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil
Keperawatan , Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2016). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
https://www.scribd.com/document/349625745/LP-SP-HALUSINASI-PENDENGARAN (diakses
tanggal 29 November 2020 Pukul 18.30 WIB)

https://www.academia.edu/20888878/LP_and_SP_HALUSINASI (di akses tanggal 29


November 2020 Pukul 18.40 WIB)

https://www.slideshare.net/feridelongehoppusbarker/laporan-pendahuluan-halusinasi (diakses
tanggal29 November 2020Pukul 18.42 WIB)

https://www.coursehero.com/file/53258044/LP-HALUSINASIdoc/ (diakses tanggal 29


November 2020 Pukul 18.45 WIB)

http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89262 (diakses tanggal 29 November 2020


Pukul 19.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai